Oleh :
Nama : Amalia Rahma Fauzia
Kelas : K3-1B
NRP : 0519040034
Kelompok : 1 (Perempuan)
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara mendadak dan
sangat singkat atau sementara yang dapat disebabkan oleh aktivitas otak yang
abnormal serta adanya pelepasan listrik serebral yang sangat berlebihan.
Terjadinya kejang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti demam yang
tinggi atau dapat dikenal dengan istilah kejang demam. (Hidayat, 2006)
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian dari kejang demam dan pingsan?
1.2.2 Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya kejang demam pada
anak-anak?
1.2.3 Apa saja faktor yang menyebabkan pingsan pada seseorang?
1.2.4 Bagimana cara melakukan pertolongan pertama terhadap anak yang
mengalami kejang demam?
1.2.5 Bagaimana cara melakukan pertolongan pertama terhadap seseorang
yang mengalami pingsan?
1.3 Tujuan
DASAR TEORI
2.1.Definisi
Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara mendadak dan
sementara yang dapat disebabkan oleh aktivitas otak yang abnormal serta adanya
pelepasan listrik serebral yang sangat berlebihan.(Hidayat,2006)
2.2.Penyebab
1. Demam itu sendiri, yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis
media, pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih, kejang tidak selalu
timbul pada suhu yang tinggi.
5. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak diketahui
atau enselofati toksik sepintas.
2.3.Cara Mengatasi
Bila pasien datang dalam keadaan status convulsifus, obat pilihan utama
adalah diazepam.
2. Pengobatan penunjang
b. Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen; bila perlu
dilakukan intubasi atau trakeostomi
g. Kompres hangat
Anak yang mengalami panas tinggi dan berisiko terjadi kejang demam,
sebaiknya dilakukan (Greene,etall,2005 dalam Purwanti,Arina,2008) =
-Longgarkan pakaian
*posisikan stabil
-Perasaan limbung
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.ALAT
1) Selimut
2) Termometer tubuh
3) Tandu
3.2.BAHAN
1) Air
3.3.CARA KERJA
A. Penilaian Keadaan
Pada tahap ini penolong harus melakukan pengaman lokasi kejadian. Sebagai
panduan jawablah pertanyaan dibawah ini :
Pada tahap ini penolong harus mengenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa penderita dengan tepat , cepat , dan sederhana. Langkah -
langkah penilaian dini :
Alasan :
A = Awas N = Nyeri
B = Suara T=Tidak
respon
Alasan :
Kesimpulan sementara :
B.3 Memeriksa peredaran darah (Circulation), jalan nafas ( Airway ) , pernafasan
(Breathing)
CIRCULATION
Tahap ini penolong menilai apakah jantung dapat bekerja dengan baik atau
tidak , serta untuk melihat ada tidaknya perdarahan yang harus segera ditangani.
Periksa nadi radial (pergelangan tangan), brakial (bagian dalam lengan) dan
karotis (leher) untuk melihat ada/tidaknya kerja jantung.
Periksa nadi seperti pada penderita respon baik. Jika tidak ada nadi maka lakukan
RJP/CPR
Kesimpulan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........
AIRWAY
Cara :
BREATHING
Jika penderita tidak ada nafas maka perlu Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR)
C. Pemeriksaan Fisik
4. Bengkak (B)
C.1 Kepala
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
Mulut
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
Mata
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.2 LEHER
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.3 DADA
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.4 PERUT
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
C.5 PUNGGUNG
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..................
C.6 PANGGUL
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.................
C.7 EKSREMITAS ATAS DAN BAWAH
Tangan
P L N B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............
Kaki
P L L N N B B
GambaranUmum
:......................................................................................................................
Tekanan Darah
Sistolik : ..........................................mmHg
Diastolik : ..........................................mmHg
Cara mengukur tekanan darah:
a. Bising
D. RIWAYAT PENDERITA
Gejala adalah hal-hal yang hanya dirasakan oleh penderita. Tanda adalah hal-hal
yang dapat diamati oleh orang lain, baik dilihat, didengar maupun diraba. Saat
tanya jawab hindari jawaban “ya” dan “tidak”. Jadi gunakan pertanyaan terbuka.
Tanyakan apakah pada saat ini penderita sedang menjalani suatu pengobatan.
Mungkin gangguan yang dialami adalah akibat lupa minum atau menelan obat
tertentu. Ini sering menjadi petunjuk dalam menghadapi kasus medis.
3. Makanan/minuman terakhir
Perlu dicari apakah penyebab kelainan pada penderita ini adalah suatu bentuk
alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Umumnya penderita atau keluarga sudah
mengetahuinya.
6. Kejadian
Pertanyaan ini dapat membantu menentukan apakah suatu kasus yang kita hadapi
murni trauma atau medis atau gabungan dari keduanya.
E. PEMERIKSAAN BERKALA
Penilai dari penatalaksanaan yang sudah selesai tidak berarti bahwa tugas
seseorang penolong sudah selesai. Pemeriksaan harus diteruskan secara berkala
dengan mengulang memeriksa dari awal atau mencari hal yang terlewati.
F. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita, maka perlu dilaporkan secara singkat dan
jelas kepada penolong selanjutnya. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
2. Keluhan utama
3. Tingkat respon
5. Pernafasan
6. Sirkulasi
9. Penatalaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Dewi Nurindah, M. M. (2014). Hubungan antara Kadar Tumor Necrosis Factor-Alpha
(TNF-α) Plasma dengan Kejang Demam. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28,
No. 2, Agustus 2014, 116-119.
Fuadi, T. B. (2010). Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada. Sari Pediatri, Vol. 12,
No. 3, Oktober 2010, 143-149.
Rini Nindela, M. R. (2014). Karakteristik Penderita Kejang Demam di Instalasi Rawat Inap
Bagian Anak. JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 1, NO. 1,
OKTOBER 2014:41-45, 41-45.
Vita Febrina1, R. S. (2017). Hubungan Pengetahuan Siswa Palang Merah Remaja dengan.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(2), 436-439.