SKRIPSI
Oleh:
Anindita Reningtyas
NIM : 088114016
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Segala puji, hormat dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas kasih karunia, bimbingan, dan kekuatanNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan baik penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pareto ABC
Sediaan Farmasi dengan Pola Penyakit Hipertensi di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya Tahun 2010” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
dari dukungan berbagai pihak yang telah membantu penulis selama penulisan
skripsi. Maka pada kesempatan ini, penulis dengan tulus mengucapkan terima
kasih kepada :
2. RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yang telah memberikan ijin
4. Bapak Drs. Djaman G. Manik, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Dra. Sri Dwi Astuti, Apt., selaku kepala instalasi farmasi RSUD dr. Doris
6. Rhatna Dewi Riptasari, S.Si., Apt., selaku apoteker penanggung jawab apotek
rawat jalan dan Laeliyatun Ikhrimah, S.Si., Apt., selaku apoteker penanggung
jawab gudang farmasi RSUD dr, Doris Sylvanus yang telah memberikan
7. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah
8. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah
9. Ayah dan ibu tercinta yang telah mendoakan, memberi semangat, mendukung,
penulisan skripsi.
10. Om Hasto, om Tri, tante Yani, dan seluruh keluarga besar yang telah
11. Keluarga besar PDS (Persekutuan Doa Selasa) Bandar Lampung atas segala
12. Witha dan Lusi, teman-teman yang berjuang bersama dalam suka dan duka
untuk menyelesaikan skripsi, dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Teman-teman terbaikku, Klemen, Silvia, Johana, dan Oktin yang telah
14. Teman-teman kos Gracia, Ci Feni, Elen, Dewi, Lia, Novi, Felisia, Puji dan
15. Teman-teman FKK A 2008 dan FSM A 2008 atas kebersamaan dalam suka
16. Seluruh dosen dan laboran yang selama ini telah membantu dan mendukung
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam proses
skripsi ini sehingga penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci : Pareto ABC, formularium rumah sakit, hipertensi, instalasi farmasi
dan sediaan farmasi
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
PRAKATA ……………………………………………………………….. v
INTISARI ……………………………………………………………… ix
ABSTRACT ……………………………………………………………………….. x
1. Permasalahan ……………………………………………………. 3
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hipertensi …………………………………………………………. 9
J. Hipotesis ……………………………………………………………. 21
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis Nilai Indeks Kritis (NIK) Obat Rutin dan Obat ASKES
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 65
B. Saran ……………………………………………………………….. 67
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN ………………………………………………………….. 70
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kritis …………………………………………………… 56
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Raya…..………………………………………………….. 51
Raya…..………………………………………………….. 53
Raya …………………………………………………… 61
2010 …………………………………………………… 63
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada
klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat sehingga farmasi rumah
sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah
sakit tersebut.
50% dari seluruh pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan perbekalan
farmasi. Permasalahan yang terjadi akibat pengelolaan yang tidak cermat dan
2010). Pengelolaan perbekalan farmasi yang tepat dapat diwujudkan apabila ada
kerjasama yang baik antara para staf medis dan apoteker dalam kebijakan
pemilihan dan penggunaan obat untuk pasien. Kerjasama ini dinyatakan dalam
Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) yang bertugas dalam mengembangkan dan
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tengah Nomor 11 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Kelas B Non Pendidikan
dengan kapasitas 254 tempat tidur. Pada Tahun 2010 RSUD dr. Doris Sylvanus
praktek pelayanan, RSUD dr. Doris Sylvanus melayani pasien ASKES dan non
instalasi rawat jalan menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus 4827
menempati posisi keenam dengan jumlah kasus 34.641 kasus, peringkat ketiga
dengan 5.344 kasus di instalasi rawat jalan dan peringkat keenam di instalasi
rawat inap sebanyak 1.211 kasus. Jumlah kasus hipertensi pada pasien rawat jalan
juga menempati urutan keenam di rumah sakit Indonesia tahun 2009 adalah
123.269 kasus dari 412.364 kunjungan dan 36.677 kasus di rawat inap dengan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tengah, dan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, kasus hipertensi banyak
kebutuhan instalasi rawat jalan akan sediaan farmasi antihipertensi lebih tinggi
dibandingkan instalasi lainnya di rumah sakit. Oleh karena itu, pengelolaan obat
rumah sakit.
ABC untuk mendapatkan profil sediaan farmasi sesuai pola penyakit hipertensi
yang efektif dan efisien sehingga dapat dijadikan gambaran umum untuk
perencanaan dan pengadaan pada tahun berikutnya agar sediaan farmasi dapat
terpenuhi dengan optimal. Selain itu, informasi tentang profil sediaan farmasi
sesuai pola penyakit hipertensi ini juga dapat menjadi bahan evaluasi untuk
1. Permasalahan
a. Bagaimana nilai pakai dan nilai investasi sediaan farmasi rutin dan ASKES
berdasarkan pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris
ABC ?
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan metode EOQ untuk sediaan farmasi rutin dan ASKES yang
formularium untuk pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr.
2. Keaslian penelitian
Pareto ABC Sediaan Farmasi Berdasarkan Pola Penyakit di RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian
yang berhubungan dengan analisis Pareto ABC di rumah sakit dan pola penyakit
nilai NIK dilakukan juga analisis VEN akan tetapi terdapat perbedaan dalam
NIK dilakukan juga analisis VEN akan tetapi terdapat perbedaan dalam
penggunaan metode Pareto ABC dalam pengolahan data dan pola penyakit,
dan analisis berdasarkan pola penyakit tidak digunakan untuk penentuan NIK
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
analisis ABC indeks kritis yang dikombinasi dengan metode EOQ di rumah
b. Manfaat praktis
farmasi yang diadakan apoteker dan pihak rumah sakit dengan pola penyakit
di rumah sakit menggunakan metode analisis ABC serta hasil analisis ini
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun berikutnya.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui nilai pakai dan nilai investasi sediaan farmasi rutin dan ASKES
berdasarkan pola penyakit hipertensi di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris
ABC.
menggunakan metode EOQ untuk sediaan farmasi rutin dan ASKES yang
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
bidang dan jenis penyakit yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
pelayanan :
7
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit, rumah sakit merupakan salah satu sarana
himpunan obat yang diterima/disetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk
digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang
tertentu dipasaran, serta perubahan kebijakan dan prosedur rumah sakit (Siregar
sumber obat, pengadaan obat, dan sebagainya. Hasil evaluasi ini dilaporkan
kepada Panitia Farmasi dan Terapi. Apabila disetujui oleh PFT maka obat yang
pelayanan bidang medis khusus tertentu yang akan diasesmen kembali (Siregar
C. Hipertensi
≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg, atau jika pasien menggunakan
polisitemia) di mana terdapat 95% kasus. Dan hipertensi sekunder atau hipertensi
Setiowulan, 2001).
mmHg
mg/hari
D. Sediaan Farmasi
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
RI, 2009).
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jenis sediaan farmasi yang diadakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah
1. Obat rutin adalah obat yang secara rutin disediakan oleh rumah sakit sesuai
formularium rumah sakit dan obat ini dibayar oleh pasien yang tidak
2. Obat ASKES yaitu obat yang tercantum dalam Daftar dan Plafon Harga Obat
ASKES dan akan dibayarkan oleh PT. ASKES ke pihak rumah sakit (PT
ASKES, 2009).
tentang Kesehatan (pasal 40 ayat 6), yang dimaksud dengan obat generik adalah
kebutuhan didasarkan pada daftar obat esensial, formularium rumah sakit, standar
biasanya anggaran yang dialokasikan oleh rumah sakit umum (pusat maupun
pengadaan obat, dengan mengatur pengadaan dari hanya item-item “V”, kemudian
item-item “E”, yang apabila diperlukan tentukan dengan tepat prioritas di antara
item-item tersebut dan akhirnya apabila dana yang tidak dialokasikan tersisa/
tersedia, diatur untuk pengadaan item-item “N”. Perlu diingat bahwa VEN untuk
berikut :
c. Non esensial adalah kategori obat untuk penyakit minor, penyakit self-
a. Kelompok vital adalah obat yang vital bagi kelangsungan hidup, mengatasi
b. Kelompok esensial adalah obat yang bekerja pada sumber penyakit, obat
lebih baik sehingga kekosongan obat dapat lebih dari 2x24 jam.
G. Manajemen Persediaan
2003).
persediaan akan berperan sangat vital pada bidang pemasaran, pada fungsi
tersebut dan mengelola persediaan pada level yang terbaik karena nilai persediaan
maksimal dengan biaya yang minimal (Zulfikarijah, 2005). Oleh karena itu, perlu
produksi (contoh industri farmasi) atau persediaan obat di apotek dan farmasi
rumah sakit untuk menjamin kelancaran pelayanan kesehatan secara efektif dan
Analisis ABC menjadi salah satu metode yang dapat digunakan dalam
item barang atau obat ke dalam 3 jenis klasifikasi berdasarkan volume tahunan
dalam jumlah uang (Anshari, 2009). Prinsip Pareto atau ”Critical Few and Trial
memiliki total penjualan yang tinggi dengan jumlah produk sedikit dibandingkan
item produk dengan total penjualan rendah dan terdiri dari jumlah produk yang
2007).
tingkat kesalahan yang dapat ditolerir dari setiap kelompok, yaitu : ± 0,2% untuk
untuk setiap item obat yang tidak terdapat dalam daftar golongan esensial.
terbanyak bersama-sama pejabat kesehatan, dokter, dan tenaga medis lain untuk
memberikan gambaran mengenai obat yang jarang dan sering digunakan (Quick,
berikut yaitu :
pertumbuhan perusahaan.
kembali.
yaitu menjamin bahwa item yang bernilai rendah selalu ada dalam persediaan
pada jangka waktu yang lama (setiap 3-6 kali) (Priyambodo, 2007).
Hasil analisis ABC akan dapat menentukan item apa saja yang pantas
dihitung EOQ dan angka pemesanan ulang setiap item (Seto dkk., 2004). Tujuan
2005).
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Landasan teori
berisi 20% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 70-80%, persediaan
kelompok B berisi 30% dari total persediaan dengan biaya total persediaan 15-
20%,dan persediaan kelompok C berisi 50% dari total item dengan biaya total
persediaan 5%.
(DOEN) sehingga hanya obat-obat yang terdapat di formularium saja yang akan
disediakan dan digunakan di rumah sakit tersebut kecuali dalam keadaan yang
sangat khusus.
dengan EOQ untuk setiap sediaan pada frekuensi pemesanan tertentu dengan
Sediaan yang berada pada kelompok B dan C berdasarkan analisis ABC dapat
J. Hipotesis
menggunakan ABC indeks kritis sesuai dengan formularium RSUD dr. Doris
BAB III
METODE PENELITIAN
penyakit hipertensi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010
merupakan suatu penelitian non eksperimental dengan rancangan studi kasus yang
tidak melakukan intervensi terhadap subjek penelitian yaitu data pemakaian obat
yang ada. Serta penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan
yaitu data pemakaian obat dan formularium RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya tahun 2010 yang dievaluasi dan digambarkan secara objektif sesuai dengan
yaitu :
a. Variable bebas yaitu nilai sediaan farmasi di instalasi rawat jalan yang
22
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berikut :
1. Rumah sakit yang menjadi tempat penelitian ini adalah RSUD dr. Doris
3. Kriteria inklusi adalah seluruh sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan
obat dalam bentuk sediaan tablet, sirup, injeksi, dan infus yang digunakan
oleh instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
tahun 2010.
satuannya.
5. Nilai Pakai (NP) adalah nilai yang didapatkan berdasarkan jumlah pemakaian
pemakaian sediaan farmasi dikalikan dengan harga satuan dari setiap sediaan
7. Harga obat untuk analisis NI adalah harga netto obat yang didapatkan dari
Daftar Paflon Harga Obat (DPHO) tahun 2010, MIMS Indonesia Petunjuk
apotek rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya per 31 Desember
2010 yaitu
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Laporan stok opname obat rutin apotek rawat jalan per 31 Desember
b. Laporan stok opname obat AKSES apotek rawat jalan per 31 Desember
berdasarkan acuan dari formularium rumah sakit dan DOEN 2008. Kelompok
vital adalah sediaan farmasi antihipertensi dengan bentuk sediaan injeksi yang
formularium rumah sakit dan/atau DOEN 2008, dan kelompok non esensial
9. Nilai Indeks Kritis (NIK) adalah analisis ABC berasal dari penggabungan
10. Sediaan farmasi rutin adalah sediaan farmasi yang ditujukan untuk pasien
umum.
11. Sediaan farmasi ASKES adalah sediaan farmasi yang ditujukan untuk pasien
ASKES.
12. Data sediaan farmasi tahun 2010 berasal dari Januari 2010 sampai dengan
Desember 2010.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah sediaan farmasi pada tahun 2010 di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yang tercantum di dalam laporan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemakaian obat tahun 2010 di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya. Kriteria inklusi adalah seluruh sediaan farmasi yang
berupa obat dan bahan obat dalam bentuk sediaan tablet, sirup, injeksi, dan infus
yang digunakan oleh instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya tahun 2010. Kriteria Eksklusi adalah sediaan farmasi yang tidak
diketahui harga satuannya. Sediaan farmasi rutin tahun 2010 sejumlah 917 item
dan sediaan farmasi ASKES tahun 2010 sejumlah 376 item. Sedangkan sediaan
farmasi rutin antihipertensi yang dianalisis sejumlah 44 item dan sediaan farmasi
D. Alat Penelitian
2009/2010.
a. Laporan stok opname obat rutin apotek rawat jalan per 31 Desember 2010
b. Laporan stok opname obat ASKES apotek rawat jalan per 31 Desember 2010
E. Lokasi Penelitian
Doris Sylvanus Palangka Raya dengan pola penyakit hipertensi tahun 2010
dilakukan di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus yang berada
F. Jalannya Penelitian
RSUD dr. Doris Sylvanus merupakan satu – satunya rumah sakit daerah
milik pemerintah Kalimantan Tengah dan merupakan rumah sakit rujukan. Rumah
sakit ini memiliki instalasi farmasi rawat jalan yang melayani pasien-pasien dari
pertama dengan 4827 kasus di instalasi rawat jalan. Hal ini didukung dengan
jumlah kasus di instalasi rawat jalan di rumah sakit Indonesia tahun 2009 adalah
123.269 kasus dari 412.364 kunjungan dan jumlah kasus di instalasi rawat jalan
laporan pemakaian obat tahun 2010 yang terdiri dari obat rutin dan obat AKSES
di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Kemudian diidentifikasi harga satuan setiap sediaan farmasi yang diperoleh dari :
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya per 31 Desember 2010 yang terdiri dari
laporan stok opname obat rutin apotek rawat jalan per 31 Desember 2010
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dan laporan stok opname obat
ASKES apotek rawat jalan per 31 Desember 2010 RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
Selain itu dilakukan penelusuran nilai VEN bahwa kelompok vital adalah obat
merupakan obat antihipertensi yang mengacu pada DOEN 2008 dan formularium
rumah sakit, non esensial adalah obat antihipertensi di luar dari formularium
rutin maupun obat ASKES yang aktif keluar selama periode 2010, daftar harga
beli obat dan data VEN obat antihipertensi sehingga dapat dilakukan analisis
Pareto ABC nilai pakai, nilai investasi dan nilai indeks kritis. Data yang sudah
yang ada dan cara pengendalian obat antihipertensi di rumah sakit sesuai
G. Analisis situasi
Analisis situasi dengan melihat data pemakaian obat selama satu tahun
yang digunakan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010.
H. Pengambilan data
Data obat yang diambil dan dianalisis adalah data pemakaian obat dipilih
sesuai kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditetapkan penulis. Data
1. nama obat,
2. jenis sediaan,
a. Analisis Nilai Pakai Sediaan Farmasi Rutin dan Sediaan Farmasi ASKES
berdasarkan nilai pemakaian selama satu tahun yaitu Pareto A, Pareto B, dan
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok ANP, BNP, dan CNP berdasarkan persentase kumulatif 80%, 15%, dan
5%.
Keterangan:
%NP : % pemakaian sediaan
p : jumlah pemakaian sediaan dalam 1 tahun
∑p : jumlah seluruh pemakaian sediaan
berdasarkan nilai investasi hingga akhir tahun yang termasuk dalam kelompok
jumlah pemakaian dan harga satuannya. Sediaan farmasi kemudian diurutkan dari
yang nilai investasinya paling tinggi ke yang paling rendah dan diklasifikasikan
menjadi kelompok ANI, BNI, dan CNI berdasarkan persentase kumulatif 80%,
Keterangan:
NI : nilai investasi
p : jumlah pemakaian
h : harga satuan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
%NI : persen nilai investasi
NI : nilai investasi masing-masing sediaan
∑NI : jumlah nilai investasi seluruh sediaan
2. Analisis Nilai Indeks Kritis (NIK) Obat Rutin dan Obat ASKES untuk
penyakit hipertensi
Nilai Indeks Kritis adalah nilai yang didapat dari penggabungan nilai
Range nilai di atas didapatkan dari perhitungan range nilai sebagai berikut:
(Sugiyono, 2008).
Nilai Kritis merupakan nilai VEN yang ditentukan berdasarkan acuan
dari DOEN dan formularium rumah sakit di mana obat dikelompokkan sebagai
berikut :
c. Kelompok non esensial adalah obat yang tidak tercantum dalam DOEN 2008
Data analisis NIK sediaan farmasi untuk obat rutin dan obat ASKES
berikutnya.
J. Kesulitan Penelitian
nama sediaan, bentuk sediaan dan dosis obat yang salah dalam data pemakaian
Kelemahan dalam penelitian ini adalah pada penentuan nilai VEN. Nilai VEN
Selain itu, adanya data 0 (nol) pada data pemakaian menyulitkan peneliti karena
data ini belum dapat dipastikan apakah data nol ini tidak ada pemakaian karena
BAB IV
instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylavanus. Pada penelitian ini, nilai
indeks kritis didapatkan dengan menghitung nilai pakai, nilai investasi, dan nilai
VEN dari setiap sediaan farmasi antihipertensi selama tahun 2010. Hasil analisis
Pareto ABC akan dibandingkan dengan formularium rumah sakit tahun 2010
sesuai formularium.
satu tahun yang dokumentasinya dilakukan per tiga bulan dalam bentuk
persentase. Nilai pakai ini dihitung berdasarkan jumlah pemakaian setiap item
33
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari keseluruhan sediaan farmasi selama satu tahun dan kemudian dihitung
banyak akan memiliki persentase yang paling tinggi. Persentase sediaan farmasi
BNP, dan CNP. Kelompok ANP adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi
dengan persen pemakaian terbanyak yaitu 80% dari keseluruhan pemakaian dan
diberi skor 3. Kelompok BNP adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan
persen pemakaian yaitu 15% dari keseluruhan pemakaian sehingga diberi skor 2.
Kelompok CNP adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan persen
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus dalam pemakaian obat rutin dan obat
ASKES berbeda dikarenakan sistem perencanaan dan pengadaan kedua obat ini
berbeda.
Persentase
Persentase
Jumlah item Jumlah jumlah
jumlah item
Kelompok sediaan pemakaian pemakaian per
per kelompok
farmasi per kelompok kelompok
(%)
(%)
ANP 91 9,92 131.275 79,97
BNP 112 12,21 24.609 14,99
CNP 714 77,86 8.275 5,04
Total 917 100,00 164.159 100,00
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 917 item. Setelah
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ANP, BNP, dan CNP diketahui bahwa
terdapat 91 item atau 9,92% termasuk dalam kelompok ANP dengan jumlah
keseluruhan pemakaian sediaan farmasi rutin. Kelompok BNP terdiri dari 112 item
kelompok CNP adalah kelompok dengan jumlah item 714 atau 77,86% dengan
jumlah pemakaian 8.274 yaitu 5,04% dari jumlah keseluruhan pemakaian sediaan
farmasi rutin.
rutin di instalasi farmasi rawat jalan didapatkan bahwa terdapat 44 item sediaan
farmasi antihipertensi yang dipakai oleh RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
dikelompokkan dalam kelompok ANP, BNP, dan CNP di mana kelompok ANP terdiri
dari 7 (tujuh) item sediaan farmasi antihipertensi dengan jumlah pemakaian 8.802
atau 5,36%. Kelompok BNP terdiri dari 14 item sediaan farmasi antihipertensi
dengan jumlah pemakaian 3.404 atau 2,07% dan kelompok CNP terdiri dari 23
item sediaan farmasi antihipertensi dengan jumlah pemakaian 298 atau 0,18%.
dari sediaan dengan pemakaian yang terbanyak yaitu 8.802 karena sering
pemakaiannya 5,36% dari total seluruh sediaan farmasi rutin di instalasi farmasi
rawat jalan. Ketersediaan stok captopril perlu diperhatikan karena obat ini sangat
dibutuhkan oleh instalasi farmasi rawat jalan berdasarkan nilai pakai. Captopril
kelompok BNP adalah sediaan dengan pemakaian sedang. Sedangkan sediaan pada
kelompok CNP adalah sediaan dengan pemakaian rendah sehingga perlu dilakukan
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persediaan kelompok C yang tidak baik dapat menyebabkan kerugian bagi rumah
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 376 item. Setelah
dilakukan pengelompokkan ke dalam tiga kelompok ANP, BNP, dan CNP diketahui
bahwa kelompok ANP terdiri dari 31 item atau 8,24% dengan jumlah pemakaian
180.152 atau dapat diartikan bahwa pemakaian sediaan farmasi kelompok ini
BNP terdiri dari 45 item atau 11,97% dengan jumlah pemakaian 35.006 yang
dengan jumlah item 300 atau 79,79% dengan jumlah pemakaian 11.361 yaitu
terdiri dari 376 item dengan jumlah sediaan farmasi antihipertensi sebanyak 36
item. Tiga puluh enam item sediaan farmasi ASKES antihipertensi di instalasi
sediaan farmasi ASKES yang dikelompokkan dalam kelompok ANP, BNP, dan
dengan jumlah pemakaian 25.178 atau 11,12%. Kelompok BNP terdiri dari 13 item
sediaan farmasi antihipertensi dengan jumlah pemakaian 10.061 atau 4,44% dan
kelompok CNP terdiri dari 18 item sediaan farmasi antihipertensi dengan jumlah
terdiri dari sediaan dengan pemakaian yang terbanyak karena sering digunakan
keseluruhan sediaan farmasi ASKES di instalasi farmasi rawat jalan namun perlu
terjadi kekosongan stok karena sediaan kelompok ini sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan stok captopril baik dosis 25 mg maupun 12,5 mg karena obat ini
sangat dibutuhkan oleh instalasi farmasi rawat jalan berdasarkan analisis nilai
sediaan pada kelompok CNP adalah sediaan dengan pemakaian rendah karena
sediaan tidak terlalu berlebih. Apabila sediaan yang masuk kelompok C tidak
dikendalikan dengan baik maka dapat menyebabkan kerugian bagi rumah sakit
kelompok ANP, BNP, dan CNP lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan farmasi
rutin antihipertensi dengan persentase sediaan farmasi ASKES yaitu 16,19% atau
bahwa pasien yang datang ke instalasi farmasi rawat jalan lebih dominan peserta
investasi yang dilakukan oleh rumah sakit dengan pemakaian sediaan farmasi.
Pada analisis nilai investasi sediaan farmasi diperlukan data jumlah pemakaian
selama satu tahun dan harga satuan setiap item sediaan farmasi. Harga satuan
sediaan farmasi pada penelitian ini terutama didapatkan dari rekapitulasi nilai
persediaan perbekalan farmasi di apotek rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya per 31 Desember 2010. Sumber lain yang digunakan untuk
mendapatkan harga satuan setiap item sediaan farmasi adalah DPHO tahun 2010,
harga obat MIMS Indonesia petunjuk konsultasi 2009/2010, dan harga obat
Setelah diketahui harga satuan setiap item sediaan farmasi maka dapat
dihitung nilai investasi dengan cara mengalikan jumlah pemakaian setiap item
dari keseluruhan sediaan farmasi selama satu tahun dengan harga satuan setiap
item. Nilai investasi yang diperoleh akan dihitung persentase sediaan tersebut.
Sediaan yang memiliki jumlah pemakaian paling banyak dan harga satuan paling
mahal akan memiliki persentase yang paling tinggi. Persentase sediaan farmasi
dapat diurutkan dari persentase tertinggi ke yang terendah lalu dihitung persen
BNI, dan CNI. Kelompok ANI adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan
investasi terbanyak yaitu 80% dari total biaya persediaan akan diberi skor 3.
Kelompok BNI adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan investasi
yaitu 15% dari dari total biaya persediaan sehingga diberi skor 2. Kelompok CNI
adalah kelompok yang berisi sediaan farmasi dengan investasi 5% dari dari total
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 917 item yang
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Doris Sylvanus. Sediaan farmasi ini dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ANI,
BNI, dan CNI sehingga diketahui bahwa terdapat 143 item atau 15,59% termasuk
menunjukkan bahwa investasi sediaan farmasi kelompok ini 79,92% dari jumlah
keseluruhan investasi sediaan farmasi rutin. Kelompok BNI terdiri dari 130 item
atau 14,18% yang memberikan investasi sebesar 15,07% dari jumlah keseluruhan
adalah kelompok dengan jumlah item 644 atau 70,23% dengan investasi sebesar
rutin.
farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebesar 15% dari total nilai investasi. Kelompok C berisi 70,23% sediaan farmasi
sehingga tidak terjadi stock out dengan kartu stok dan pembelian secara just in
time.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persentase
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Investasi Investasi
item Investasi
Kelompok Pemakaian Antihipertensi Obat Rutin Anti-
Anti-
(Rupiah) hipertensi
Hipertensi (Rupiah)
(%)
ANI 10 7.066 81.346.595,51 147.160.452,78 44,17
BNI 6 6.50 1.339.077,30 27.750.663,17 0,73
CNI 28 4.788 693.561,84 9.232.635,79 0,38
Total 44 12.504 83.379.234,65 184.143.751,74 45,28
instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 44 item
instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus. Sediaan farmasi ini
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ANI, BNI, dan CNI sehingga diketahui
bahwa terdapat 10 item termasuk dalam kelompok ANI dengan total investasi
kelompok ini 44,17% dari jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi rutin.
Kelompok BNI terdiri dari 6 item yang memberikan investasi sebesar 0,73% dari
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus tahun 2010 adalah 376 item yang
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus. Sediaan farmasi ini dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok ANI, BNI, dan CNI sehingga diketahui bahwa terdapat 23 item
atau 6,12% termasuk dalam kelompok ANI dengan total investasi sebesar
ini 79,00% dari jumlah keseluruhan investasi sediaan farmasi ASKES. Kelompok
BNI terdiri dari 40 item atau 10,64% yang memberikan investasi sebesar 15,89%
313 atau 83,24% dengan investasi sebesar Rp 9.130.818,00 atau 5,11% dari
farmasi mampu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total nilai investasi.
sebesar 15% dari total nilai investasi. Kelompok C berisi 83,24% sediaan farmasi
dengan frekuensi pembelian yang sering sesuai dengan jumlah minimum stoknya
khusus meskipun hal ini tidak menunjukkan bahwa kelompok B tidak dilakukan
terdiri dari 376 item dengan jumlah sediaan farmasi antihipertensi sebanyak 36
item. Tiga puluh enam item sediaan farmasi ASKES antihipertensi di instalasi
investasi sediaan farmasi ASKES yang dikelompokkan dalam kelompok ANI, BNI,
dan CNI.Kelompok ANP terdiri dari 7 item sediaan farmasi antihipertensi dengan
3,40% dan kelompok CNP terdiri dari 18 item sediaan farmasi antihipertensi
atau 25,22%. Sedangkan investasi kelompok BNI sediaan farmasi rutin lebih
BNI dari sediaan farmasi rutin antihipertensi adalah Rp 1.339.077,30 atau sebesar
0,73% dan investasi kelompok BNI dari sediaan farmasi ASKES antihipertensi Rp
sediaan farmasi ASKES antihipertensi yang terdiri dari sediaan farmasi rutin
keseluruhan pemakaian sediaan farmasi rutin di instalasi rawat jalan RSUD dr.
sediaan farmasi rutin di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus. Sediaan
sediaan farmasi ASKES di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus.
karena penentuan nilai indeks kritis yang dilakukan tidak hanya didasarkan pada
pemakaian dan harga obat saja namun juga seberapa pentingnya sediaan tersebut
diadakan oleh rumah sakit menurut apoteker karena pada kenyataan di lapangan
Penentuan nilai VEN di instalasi rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya mengacu pada DOEN dan formularium serta kebutuhan rumah
farmasi dalam bentuk sediaan injeksi berdasarkan formularium rumah sakit dan
DOEN 2008. Obat-obat yang tercantum dalam DOEN dan ataupun dalam
obat yang tidak tercantum di dalam DOEN maupun formularium rumah sakit
diberi skor yaitu kelompok vital diberi skor 3, kelompok esensial diberi skor 2,
kelompok vital diberi skor 3 (tiga), 90,91% masuk ke dalam kelompok esensial
diberi skor 2 (dua) dan 6,82% masuk ke dalam kelompok non esensial diberi skor
1 (satu).
sakit dan DOEN. Kelompok vital sebesar 2,78% diberi skor 3 (tiga), kelompok
esensial sebesar 94,44% diberi skor 2 (dua) dan kelompok non esensial sebesar
Norvask® 10 mg, dan Intervask® yang zat aktifnya yaitu amlodipin terdapat di
formularium rumah sakit. Ketiga sediaan farmasi ini termasuk dalam obat esensial
meskipun nama dagangnya tidak tercantum dalam formularium karena obat ini
investasi dan nilai VEN dapat dilakukan perhitungan nilai indeks kritis dengan
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cara menjumlahkan skor dari ketiga variabel ini sehingga dapat dilakukan
dengan NIK ≥ 9,4 - 12, kelompok B dengan NIK 6,7 - 9,3, dan kelompok C
kelompok yaitu kelompok ANIK berjumlah 2 item atau 4,55% dari keseluruhan
item atau 54,54% dari keseluruhan jumlah item sediaan farmasi rutin
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya berjumlah 36 item yang masing-
menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu kelompok A NIK berjumlah 2 item atau 5,56%
BNIK berjumlah 19 item atau 52,77% dari keseluruhan jumlah item sediaan
antihipertensi.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah sediaan yang masuk dalam kelompok A, sedangkan sediaan yang berada
barang dan mencegah adanya obat kadaluwarsa dengan menggunakan kartu stok
metode just in time untuk mencegah obat rusak dan obat kadaluwarsa. Kelompok
Medopa/Dopamet®
34 250 mg 0 1.565,22 esensial 6 C
35 Tensivask® 0 5.995,65 esensial 6 C
36 Zestril® 10 mg 0 11.806,10 esensial 6 C
37 Zestril® 5 mg 0 7.052,17 esensial 6 C
38 Tensiphar® 10 mg 0 2.750,00 esensial 6 C
39 Tenormin® 0 7.315,03 esensial 6 C
40 Farnormin® 0 990,00 esensial 6 C
41 Clonidine 0 205,00 esensial 6 C
42 Beta blok® 100 mg 0 2.050,00 NE 4 C
43 Herbesser® 60 mg 0 4.373,91 NE 4 C
44 Farmadral® 0 600,00 NE 4 C
dan mencegah obat kadaluwarsa dan untuk kelompok C dengan pemakaian sedikit
dapat dikendalikan dengan metode just in time. Kelompok A yang paling menjadi
12.971.516,00.
yang menjadi prioritas utama di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Sylvanus
Palangka Raya berdasarkan NIK sediaan farmasi rutin yaitu captopril 25 mg dan
sediaan farmasi rutin dan ASKES sehingga pengadaan sediaan tersebut harus
mendapat perhatian yang tinggi terhadap ketersediaan stok. Oleh karena itu,
EOQ.
dapat ditentukan pula frekuensi dan total biaya persediaannya. Pada penelitian ini
Diasumsikan biaya tiap pemesanan 3% dari harga obat dan biaya penyimpanan
1 tahun adalah 14,5 box dengan harga obat sebesar Rp 100.000,00 per box.
Berdasarkan asumsi biaya tiap pemesanan dan biaya penyimpanan yang telah
pemesanan per tahun 3x atau setiap 122 hari dan biaya total persediaan sebesar
harga per box sebesar Rp 6.250,00 sehingga EOQ captropil 25 mg adalah 14 box
yang dipesan setiap 52 hari atau 7x pemesanan selama setahun dan biaya total
dengan harga per botol Rp 72.600,00. Berdasarkan asumsi biaya tiap pemesanan
dan biaya penyimpanan yang telah ditentukan maka EOQ Norvask® 5 mg adalah
12 botol yang dipesan setiap 61 hari atau 6x pemesanan selama setahun dengan
setahun sebesar 75,43 box dengan harga obat Rp 130.500,00 per box. Berdasarkan
asumsi maka dapat ditentukan EOQ-nya yaitu sebesar 12 box dengan frekuensi
salah satu upaya mencapai sistem pelayanan kesehatan yang optimal yang akan
direvisi dan dievaluasi pada jangka waktu tertentu. Formularium rumah sakit
dijadikan panduan oleh dokter dalam menuliskan resep. Dokter di RSUD dr.
Doris Palangka Raya diwajibkan menuliskan resep sesuai nama generik obat atau
rumah sakit. Apabila ada obat dengan nilai indeks kritis kelompok A namun tidak
tercantum dalam formularium rumah sakit maka obat ini dapat dievaluasi untuk
dimasukkan ke dalam formularium rumah sakit tahun berikutnya karena obat ini
rumah sakit adalah 24 item atau 23,76% dari jumlah item yang seharusnya
diadakan oleh rumah sakit menurut formularium rumah sakit. Sedangkan sediaan
adalah 22 item atau 21,78% dari jumlah item yang seharusnya diadakan oleh
rumah sakit menurut formularium. Oleh karena itu, formularium rumah sakit
antihipertensi.
rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus berjumlah 44 item terdiri dari 24 item atau
54,55% yang masuk ke dalam formularium rumah sakit dan 20 item atau 45,45%
yang tidak masuk ke dalam formularium rumah sakit. Sedangkan sediaan farmasi
ASKES antihipertensi yang beredar di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr.
Doris Sylvanus berjumlah 36 item terdiri dari 22 item atau 61,11% masuk ke
dalam formularium rumah sakit sedangkan 14 item atau 38,89% tidak masuk
sakit.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XIX. Nama Dagang Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi yang Tidak
Tercantum dalam Formularium Rumah Sakit Tahun 2010
No Golongan Obat Nama Dagang Zat Aktif
1 Antagonis Kalsium Norvask® 5 mg amlodipin
Norvask® 10 mg amlodipin
Intervask® amlodipin
Cordalat® nifedipin
Herbesser® 30 mg diltiazem
Diltiazem® 30 mg diltiazem
2 ACE Inhibitor Metopril® 25 mg captopril
Tensiphar® 10 mg lisinopril
Noperten® 10 mg lisinopril
Zestril® 10 mg lisinopril
Zestril® 5 mg lisinopril
3 Diuretik Spirolacton® 100 mg spironolacton
Spirolacton® 25 mg spironolacton
Mannitol® 20% 500 ml mannitol
Otsu
Furosemide® 10mg/ml furosemid
4 Beta Bloker ®
Beta Blok 100 mg atenolol
Beta Blok® 50 mg atenolol
Farnormin® atenolol
Ternormin® atenolol
Farmadral® propanolol
BAB V
A. Kesimpulan
1. Nilai pakai dan nilai investasi sediaan farmasi berdasarkan pola penyakit
hipertensi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tahun 2010 dengan
a. Analisis nilai pakai di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris
farmasi rutin, kelompok BNP sebesar 2,07% dari nilai keseluruhan sediaan
farmasi rutin, dan kelompok CNP sebesar 0,18% dari nilai keseluruhan
b. Analisis nilai investasi di instalasi farmasi rawat jalan RSUD dr. Doris
farmasi rutin antihipertensi pada kelompok ANI sebesar 44,17 % dari nilai
65
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
farmasi ASKES, dan kelompok CNI sebesar 1,01% dari nilai investasi
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya untuk sediaan farmasi rutin yang
termasuk kelompok ANIK ada 2 item atau 4,55% dari keseluruhan sediaan
farmasi rutin antihipertensi, kelompok BNIK 24 item atau 54,54% dari dari
sediaan farmasi ASKES yang termasuk kelompok ANIK ada 2 item atau
indeks kritis tidak sesuai dengan formularium rumah sakit 2010 karena
sakit.
B. Saran
sebagai berikut :
sakit karena obat ini menjadi prioritas utama sediaan farmasi ASKES
antihipertensi.
2. Sediaan yang masuk dalam kelompok A perlu pengawasan ketat agar tidak
instalasi farmasi rumah sakit (instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, dan
unit gawat darurat) dan jumlah resep obat antihipertensi sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, M., 2009, Aplikasi Manajemen Pengelolaan Obat dan Makanan, Nuha
Medika, Yogyakarta, pp. 31-33.
Chobanian, A.V., 2004, The Seventh Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure,
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7/index.htm diakses
tanggal 12 Januari 2012.
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W., I., Setiowulan, W., 2001,
Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, jilid pertama, Media Aesculapius,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp.518.
68
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Muchid, A., Umar, F., Chusun, Supardi, S., Sinaga, E., Azis, S., dkk, 2006,
Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas,
www.depkes.go.id, diakses tanggal 20 April 2011.
Quick J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R., O’Connor, R.M.L., Rankin, J.R.,
O’Connor, R.W., 1997, Managing Drug Supply, Management Sciences for
Health, 7th printing, Bonton, Massachussets, pp. 633-638.
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, 2010, Profil RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya, RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya,
Palangka Raya, pp. 1, 9-10, 14.
Seto, S., Nita, Y., Triana, L., 2004, Manajemen Farmasi, Airlangga University
Press, Surabaya.
Siagian, M.Y., 2005, Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis,
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, pp.3-5, 52-54.
Siregar, C.J.P., Amalia L., 2003, Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan,
EGC, Jakarta, pp. 105, 106.
Spillane, J.J., 2010, Ekonomi Farmasi, PT. Grasindo Pustaka Utama, Jakarta,
pp.37-38.
LAMPIRAN 1. Data Pareto ABC Nilai Pakai Seluruh Sediaan Farmasi Rutin
di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2010
Persen Presen
Jumlah Jumlah Nilai
No NAMA OBAT Satuan Kumulatif
Pemakaian Harga Pakai
(%)
(%)
1 Neurodex Tablet 42,721 18.86 18.86 A
2 Metformin 500 mg box/100 Tablet 14,482 6.39 25.25 A
3 Captopril 25 mg Tablet 13,707 6.05 31.30 A
4 Asam Mefenamat 500 mg Tablet 9,526 4.21 35.51 A
5 Glucodex 80 mg Tablet 7,999 3.53 39.04 A
6 Aspilets chew Tablet 7,895 3.49 42.53 A
7 Cefadroxil 500 mg Tablet 7,342 3.24 45.77 A
8 ISDN 5 mg Tablet 6,850 3.02 48.79 A
9 Glucobay 50 mg Tablet 6,720 2.97 51.76 A
10 Captopril 12,5 mg Tablet 5,472 2.42 54.17 A
11 Interhistin 50 mg Tablet 5,361 2.37 56.54 A
12 Methyl Prednisolon 4 mg Tablet 5,139 2.27 58.81 A
13 Rantidine 150 mg Tablet 4,250 1.88 60.69 A
14 Paracetamol 500 mg strip Tablet 4,026 1.78 62.46 A
15 Glurenorm Tablet 3,517 1.55 64.02 A
16 Sohobion Tablet 3,370 1.49 65.50 A
17 Allopurinol 100 mg Tablet 3,130 1.38 66.88 A
18 Amoxicillin 500 mg Tablet 2,967 1.31 68.19 A
19 Ciprofloxacin 500 mg Tablet 2,517 1.11 69.31 A
20 Atranac 50 mg Tablet 2,391 1.06 70.36 A
21 Lanzoprazole Tablet 2,337 1.03 71.39 A
22 Noperten 10 mg Tablet 2,263 1.00 72.39 A
23 Methyl Prednisolon 16 mg Tablet 2,213 0.98 73.37 A
24 Norvask 5 mg Tablet 2,109 0.93 74.30 A
25 Gucobay 100 mg Tablet 1,850 0.82 75.12 A
26 Ephedrine Tablet 1,793 0.79 75.91 A
27 Amdixal 5 mg Tablet 1,706 0.75 76.66 A
28 PTU 100 mg Tablet 1,692 0.75 77.41 A
29 Pyridoxine HCl 10 mg (B6) Tablet 1,657 0.73 78.14 A
30 Nifedipin 10 mg Tablet 1,627 0.72 78.86 A
31 Ibuprofen 200 mg Tablet 1,523 0.67 79.53 A
32 Vit B Complex Tablet 1,507 0.67 80.20 B
33 Atranac 25 mg Tablet 1,301 0.57 80.77 B
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah Persen
Persen
Pemakaian Jumlah Nilai
No NAMA OBAT Satuan Kumulatif
selama 1 Pemakaian Pakai
(%)
tahun (%)
1 Captopril 25 mg Tablet 4840 2.95 19.00 A
2 Captopril 12,5 mg Tablet 1333 0.81 49.55 A
3 Nifedipin 10 mg Tablet 608 0.37 74.55 A
4 Propanolol 40 mg Tablet 594 0.36 75.28 A
5 Diltiazem 30 mg Tablet 539 0.33 76.64 A
6 HCT 25 mg Tablet 453 0.28 78.10 A
7 Amlodipin 10 mg Tablet 435 0.26 79.71 A
8 Amlodipin 5 mg Tablet 415 0.25 81.00 B
9 Furosemid 40 mg Tablet 408 0.25 81.75 B
10 Propanolol 10 mg Tablet 340 0.21 83.94 B
11 Metopril 25 mg Tablet 340 0.21 84.14 B
12 spirolacton 25 mg Tablet 300 0.18 85.31 B
13 Captopril 50 mg Tablet 290 0.18 85.48 B
14 Noperten 5 mg Tablet 276 0.17 86.34 B
15 Maintate 2,5 mg Tablet 256 0.16 87.47 B
16 Noperten 10 mg Tablet 234 0.14 88.38 B
17 Bisoprolol 5 mg Tablet 125 0.08 93.71 B
18 Norvask 5 mg Tablet 125 0.08 93.86 B
19 Interpril 5 mg Tablet 110 0.07 94.70 B
20 spirolacton 100 mg Tablet 105 0.06 94.96 B
21 Spirola 25 mg Tablet 80 0.05 96.46 B
22 Dexacap 50 mg Tablet 71 0.04 96.87 C
23 Dopamet Tablet 65 0.04 97.33 C
24 Norvask 10 mg Tablet 40 0.02 98.36 C
25 Cordalat Tablet 30 0.02 98.68 C
26 Herbesser 30 mg Tablet 30 0.02 98.77 C
27 Maintate 5 mg Tablet 30 0.02 98.81 C
28 Prexum 4 mg Tablet 20 0.01 99.43 C
29 Herbesser 100 mg Tablet 6 0.00 99.87 C
30 Tensiphar 5 mg Tablet 6 0.00 99.87 C
31 Beta blok 100 mg Tablet 0 0.00 100.00 C
32 Beta blok 50 mg Tablet 0 0.00 100.00 C
33 Farmadral Tablet 0 0.00 100.00 C
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah Persen
Persen
Pemakaian Jumlah Nilai
No NAMA OBAT Satuan Kumulatif
Selama 1 Pemakaian Pakai
(%)
tahun (%)
1 Captopril 25 mg Tablet 13707 5.97 31.30 A
2 Captopril 12,5 mg Tablet 5472 2.38 54.17 A
3 Noperten 10 mg Tablet 2263 0.99 72.39 A
4 Norvask 5 mg Tablet 2109 0.92 74.30 A
5 Nifedipin 10 mg Tablet 1627 0.71 78.86 A
6 Diltiazem 30 mg Tablet 1290 0.56 81.34 B
7 Propanolol 40 mg Tablet 1194 0.52 82.97 B
8 HCT 25 mg Tablet 1092 0.48 83.46 B
9 Furosemid 40 mg Tablet 1059 0.46 83.92 B
10 Bisoprolol 5 mg Tablet 946 0.41 86.96 B
11 Interpril 5 mg Tablet 795 0.35 88.07 B
12 Propanolol 10 mg Tablet 706 0.31 89.68 B
13 Dexacap 50 mg Tablet 560 0.24 92.41 B
14 Noperten 5 mg Tablet 530 0.23 92.88 B
15 Amlodipin 5 mg Tablet 525 0.23 93.12 B
16 Maintate 5 mg Tablet 499 0.22 94.01 B
17 Amlodipin 10 mg Tablet 460 0.20 94.21 B
18 Spirolacton 25 mg Tablet 405 0.18 95.16 B
19 Tensiphar 5 mg Tablet 320 0.14 96.44 C
20 Farnormin Tablet 270 0.12 97.09 C
21 Norvask 10 mg Tablet 250 0.11 97.53 C
22 Tensiphar 10 mg Tablet 205 0.09 97.93 C
23 Spirolacton 100 mg Tablet 160 0.07 98.32 C
24 Intervask Tablet 150 0.07 98.39 C
25 Maintate 2,5 mg Tablet 75 0.03 99.32 C
26 Beta blok 50 mg Tablet 0 0.00 100.00 C
27 Clonidine Tablet 0 0.00 100.00 C
28 Dopamet Tablet 0 0.00 100.00 C
Medopa/Dopamet
29
250 mg Tablet 0 0.00 100.00 C
30 Herbesser 100 mg Tablet 0 0.00 100.00 C
31 Spirola 25 mg Tablet 0 0.00 100.00 C
32 Farmadral Tablet 0 0.00 100.00 C
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kandistatin Drop
503 12 ml Fls 0 27,113.40 0.00 0.00 100.00 C
504 Komix Jahe Sachet 0 2,250.00 0.00 0.00 100.00 C
505 Komix Jeruk Nipis Sachet 0 2,250.00 0.00 0.00 100.00 C
Neo Kaolana Susp
506 120 ml Fls 0 9,875.00 0.00 0.00 100.00 C
507 OBH Plus Syr Fls 0 7,803.00 0.00 0.00 100.00 C
508 Opicef Fls 0 27,000.00 0.00 0.00 100.00 C
509 Paratusin 60 ml Fls 0 16,166.70 0.00 0.00 100.00 C
510 Ponstan 60 ml Fls 0 25,690.00 0.00 0.00 100.00 C
511 Pondex Syr Fls 0 13,530.00 0.00 0.00 100.00 C
512 Primperan Drop Fls 0 17,500.00 0.00 0.00 100.00 C
513 Progesic 60 ml Fls 0 9,097.20 0.00 0.00 100.00 C
514 Risina Fls 0 29,200.50 0.00 0.00 100.00 C
515 Supralysin Drop Fls 0 21,205.80 0.00 0.00 100.00 C
516 Thiamycin Fls 0 30,294.00 0.00 0.00 100.00 C
517 Thiamycin Forte Fls 0 54,529.20 0.00 0.00 100.00 C
Transbroncho 15mg
518 Syr Fls 0 12,100.00 0.00 0.00 100.00 C
Transbroncho 30mg
519 Syr Fls 0 15,950.00 0.00 0.00 100.00 C
520 Visebad Drop 15 ml Fls 0 13,315.50 0.00 0.00 100.00 C
521 Vitaflex Drop Fls 0 24,475.50 0.00 0.00 100.00 C
522 Vomitas Syr Fls 0 41,199.30 0.00 0.00 100.00 C
523 Xanda 120 ml Fls 0 16,000.00 0.00 0.00 100.00 C
524 Alletrol Eye Drop Tube 0 10,611.00 0.00 0.00 100.00 C
525 Betason Cream 5 g Tube 0 5,850.00 0.00 0.00 100.00 C
526 Betason N Cream Tube 0 7,967.70 0.00 0.00 100.00 C
Bisolvon 2 mg/ml
527 sol 50 ml Tube 0 47,245.50 0.00 0.00 100.00 C
Burnazin 500 mg
528 (salep) Botol 0 222,315.30 0.00 0.00 100.00 C
Cendo Cain 1 %
529 5 ml Fls 0 23,326.20 0.00 0.00 100.00 C
530 Cendo Mycos ED Fls 0 23,112.00 0.00 0.00 100.00 C
531 Cendo Mycos EO Tube 0 24,386.40 0.00 0.00 100.00 C
Cendo Tropin 1 %
532 TM Fls 0 15,147.00 0.00 0.00 100.00 C
533 Dermazin 25 g Tube 0 43,632.00 0.00 0.00 100.00 C
534 Dermazin 250 g Pot 0 178,200.00 0.00 0.00 100.00 C
535 Dermazin 50 g Tube 0 55,332.00 0.00 0.00 100.00 C
536 Dulcolax 5 mg Supp 0 12,662.10 0.00 0.00 100.00 C
Dulcolax Dewasa
537 10 mg Supp 0 16,980.30 0.00 0.00 100.00 C
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6. Data Nilai Investasi Seluruh Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi Tahun 2010
Jumlah Persen
Harga
Pemakaian Jumlah Harga Jumlah Presen Nilai
No NAMA OBAT Satuan Satuan
Selama 1 (Rp) Harga Kumulatif Investasi
(Rp)
Tahun (%) (%)
1 Neurodex Tablet 42,721 499.00 21,317,779.00 11.93 11.93 A
2 Norvask 5 mg Tablet 2,109 8,403.00 17,721,927.00 9.92 21.85 A
3 Glucodex 80 mg Tablet 7,999 1,834.00 14,670,166.00 8.21 30.06 A
4 Noperten 10 mg Tablet 2,263 5,732.00 12,971,516.00 7.26 37.32 A
5 Glurenorm Tablet 3,517 2,925.00 10,287,225.00 5.76 43.07 A
6 Glucobay 50 mg Tablet 6,720 1,140.00 7,660,800.00 4.29 47.36 A
7 Cefadroxil 500 mg Tablet 7,342 770.00 5,653,340.00 3.16 50.52 A
8 Lanzoprazole Tablet 2,337 2,024.00 4,730,088.00 2.65 53.17 A
9 Sohobion Tablet 3,370 1,320.00 4,448,400.00 2.49 55.66 A
10 Maintate 5 mg Tablet 499 8,267.00 4,125,233.00 2.31 57.97 A
11 Actrapid Vial 9 420,000.00 3,780,000.00 2.12 60.09 A
12 Interhistin 50 mg Tablet 5,361 695.00 3,725,895.00 2.09 62.17 A
13 Norvask 10 mg Tablet 250 13,996.00 3,499,000.00 1.96 64.13 A
14 Gucobay 100 mg Tablet 1,850 1,830.00 3,385,500.00 1.89 66.02 A
15 Amdixal 5 mg Tablet 1,706 1,980.00 3,377,880.00 1.89 67.91 A
16 Methyl Prednisolon 16 mg Tablet 2,213 1,475.00 3,264,175.00 1.83 69.74 A
17 Atranac 50 mg Tablet 2,391 1,161.00 2,775,951.00 1.55 71.29 A
18 Methyl Prednisolon 4 mg Tablet 5,139 525.00 2,697,975.00 1.51 72.80 A
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7. Data Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi Berdasarkan Analisis Nilai Investasi
Persen
Jumlah Harga Jumlah Presen
Jumlah Nilai
No NAMA OBAT Satuan Pemakaian Satuan Harga Kumulatif
Harga Investasi
1 tahun (Rp) (Rp) (%)
(%)
1 Amlodipin 10 mg Tablet 435 3905.22 1698770.70 0.92 30.10 A
2 Noperten 10 mg Tablet 234 5092.17 1405438.92 0.65 42.02 A
3 Amlodipin 5 mg Tablet 415 2343.38 972502.70 0.53 49.53 A
4 Noperten 5 mg Tablet 276 3336.52 780745.68 0.50 51.56 A
5 Norvask 5 mg Tablet 125 5500.00 687500.00 0.37 62.58 A
6 Captopril 25 mg Tablet 4840 132.17 639702.80 0.35 64.37 A
7 Metopril 25 mg Tablet 340 1689.00 574260.00 0.31 69.24 A
8 spirolacton 100 mg Tablet 105 4973.91 522260.55 0.28 72.18 A
9 Maintate 2,5 mg Tablet 256 1793.91 459240.96 0.25 75.41 A
10 Norvask 10 mg Tablet 40 9856.83 394273.20 0.21 78.65 A
11 spirolacton 25 mg Tablet 300 1181.74 354522.00 0.19 81.34 B
12 Bisoprolol 5 mg Tablet 125 2220.87 277608.75 0.15 85.40 B
13 Prexum 4 mg Tablet 20 10926.96 218539.20 0.12 88.50 B
14 Maintate 5 mg Tablet 30 6598.36 197950.80 0.11 89.74 B
15 Interpril 5 mg Tablet 110 1600.00 176000.00 0.10 90.52 B
16 Dopamet Tablet 65 1760.87 114456.55 0.06 94.81 B
17 Spirola 25 mg Tablet 80 1357.39 108591.20 0.06 95.05 C
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persen
Jumlah Harga Presen
Jumlah Harga Jumlah Nilai
No NAMA OBAT Satuan Pemakaian Satuan Kumulatif
(Rp) Harga Investasi
1 tahun (Rp) (%)
(%)
1 Norvask 5 mg Tablet 2109 8403.00 17721927.00 9.92 21.85 A
2 Noperten 10 mg Tablet 2263 5732.00 12971516.00 7.26 37.32 A
3 Maintate 5 mg Tablet 499 8267.00 4125233.00 2.31 57.97 A
4 Norvask 10 mg Tablet 250 13996.00 3499000.00 1.96 64.13 A
5 Bisoprolol 5 mg Tablet 946 2553.00 2415138.00 1.35 74.15 A
6 Interpril 5 mg Tablet 795 3036.00 2413620.00 1.35 75.51 A
7 Noperten 5 mg Tablet 530 3605.00 1910650.00 1.07 79.00 A
8 Captopril 25 mg Tablet 13707 138.00 1891566.00 1.06 80.06 B
9 Amlodipin 10 mg Tablet 460 2000.00 920000.00 0.51 85.20 B
10 Tensiphar 5 mg Tablet 320 2614.00 836480.00 0.47 86.15 B
11 Amlodipin 5 mg Tablet 525 1568.00 823200.00 0.46 87.07 B
12 Tensiphar 10 mg Tablet 205 3795.00 777975.00 0.44 87.95 B
13 Dexacap 50 mg Tablet 560 777.00 435120.00 0.24 92.93 B
14 Captopril 12,5 mg Tablet 5472 71.00 388512.00 0.22 93.38 B
15 Intervask Tablet 150 2000.00 300000.00 0.17 95.06 C
16 Spirolacton 25 mg Tablet 405 706.00 285930.00 0.16 95.38 C
17 Spirolacton 100 mg Tablet 160 1488.00 238080.00 0.13 95.96 C
18 Diltiazem 30 mg Tablet 1290 152.00 196080.00 0.11 96.21 C
19 Nifedipin 10 mg Tablet 1627 118.00 191986.00 0.11 96.31 C
20 Farnormin Tablet 270 580.00 156600.00 0.09 96, 91 C
21 Maintate 2,5 mg Tablet 75 1980.00 148500.00 0.08 97.24 C
22 Propanolol 40 mg Tablet 1194 82.00 97908.00 0.05 98.24 C
23 Furosemid 40 mg Tablet 1059 79.00 83661.00 0.05 98.54 C
24 Propanolol 10 mg Tablet 706 110.00 77660.00 0.04 98.67 C
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 Cordalat x2
31 Norvask 5 mg x2
32 Norvask 10 mg x2
33 Herbesser 60 mg x
Mannitol 20% 500 ml
x2
34 Otsu
35 Zestril 10 mg x2
36 Zestril 5 mg x2
37 Furosemid 10 mg/ml x
38 Beta Blok 100 mg x
2
39 Beta Blok 50 mg x
40 Ternormin x2
41 Farmadral x
Medopa/ Dopamet 250 1,2
x
42 mg
43 Clonidine x1
44 Tensivask x1
Keterangan :
esensial
x1 = obat yang termasuk dalam formularium RS = 11 item
x2 = obat yang termasuk dalam DOEN 2008 = 16 item
x1,2 = obat yang termasuk dalam formularium RS dan DOEN 2008 = 13 item
vital = 1 item
non esensial = 3 item
30 Herbesser 100 mg x1
Mannitol 20% 500 ml
x2
31 Otsu
32 Furosemid 10 mg/ml x
33 Beta Blok 50 mg x2
34 Farmadral x
Medopa/ Dopamet 250
x1,2
35 mg
36 Clonidine x1
Keterangan :
esensial
x1 = obat yang termasuk dalam formularium RS = 9 item
x2 = obat yang termasuk dalam DOEN 2008 = 12 item
x1,2 = obat yang termasuk dalam formularium RS dan DOEN 2008 = 13 item
vital = 1 item
non esensial = 1 item
LAMPIRAN 10. Data Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi Rutin Antihipertensi
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 Herbesser 60 mg 0 4373.91 C 1 C 1 1 2 4 C
44 Farmadral 0 600.00 C 1 C 1 1 2 4 C
Jumlah item sediaan farmasi per kelompok : Persentase sediaan farmasi per kelompok :
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 11. Data Nilai Indeks Kritis Sediaan Farmasi ASKES Antihipertensi
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TOTAL = 36
TOTAL = 100%
167
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ACE INHIBITOR
No NAMA GENERIK dan/atau NAMA DAGANG
NAMA ZAT AKTIF
1. Kaptropil tab 12,5; 25;50 mg * a. Captopril 1,2
b. Dexacap * 1,2
c. Tensicap
Kombinasi tiap tab :
Kaptropil 50 mg
Hidroklorotiazida 25 mg
2. Silazapril tab 1; 2,5 mg a. Inhibac
3. Kombinasi tiap tab :
Hidralazina HCl 25 mg *
Reserpin 0,1 mg *
HCT 15 mg *
4. Kuinapril tab 5; 10; 25 mg a. Accupril
5. Ramipril tab 1,25; 2,5; 5 mg a. Triatec
6. Imidrapil tab 5; 10 mg a. Tanapres
7. Perindopril tab 4 mg a. Prexum
8. Lisinopril tab 5 mg * a. Interpril *1,2
b. Noperten *1,2
c. Tensiphar *1,2
9. Enalapril 5+10 mg a. Tenace
10. Benazepril HCl 5 mg + 10 mg a. Cibacen
ALFA BLOKER
No NAMA GENERIK dan/atau NAMA DAGANG
NAMA ZAT AKTIF
1. Prazosin HCl * tab 1 mg; 2 mg a. Minipres
2. Doksasozin tab 1; 2 mg b. Cardura
Agonis α2-ADRENERGIK
No NAMA GENERIK NAMA DAGANG
1. Metildopa Anhidrat tab salut 250 a. Tensipas
mg b. Medopa
c. Dopamet 1
2. Klonidin tab 0,075 mg a. Catapres *
Klonidin tab 0,15 mg a. Catapres *
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BETA BLOKER
No NAMA GENERIK dan/atau NAMA DAGANG
NAMA ZAT AKTIF
1. Bisoprolol * 1,2 a. Concor *
Tab 5 mg b. Maintate * 1,2
Tab 2,5 mg
2. Propanolol HCl * tab 100 mg; 40 a. Propanolol * 1,2
mg
3. Carvediol tab 25 mg a. Diblok
b. V block
4. Metoprolol tab 50 mg; 100 mg a. Cardiover
b. Lopresor *
c. Seloken
5. Atenolol * tab 50 mg a. Tenblok
ANTAGONIS KALSIUM
No NAMA GENERIK dan/atau NAMA DAGANG
NAMA ZAT AKTIF
1. Diltiazem * tab SR 90 mg 1,2 a. Herbesser *1
b. Herbesser CD *1
c. Farmabes 30 mg *
2. Nifedipin * tab 5 mg; 10 mg a. Adalat *
b. Carvas *
c. Nipedipin * 1,2
d. Xepalat *
Tab. Ret. 10; 20 mg a. Adalat Oros
Tab GITS 30; 60 mg
3. Amlodipin tab 5 mg, 10 mg a. Actapin 5 *
b. Amlodipin *1,2
c. Divask
d. Tensivask 5
4. Nicardipin inj. a. Perdipin *
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DIURETIK
No NAMA GENERIK dan/atau NAMA DAGANG
NAMA ZAT AKTIF
1. Hidroklorotiazid * tab 25 mg a. Hidroklorotiazid (HCT) 1,2
2. Furosemid * tab 25 mg a. Furosemid * 1,2
b. Farsix *
c. Lasix *
Inj 5 mg/ml iv; im 2 ml a. Farsix*
b. Lasix
3. Spironolactone * tab 25; 100 mg 2 a. Letonal 25 mg *
b. Spirola 100 mg * 1
4. Indapamid a. Natrilix SR
5. Komb tab : a. Aldazide*
Spironolactone 25 mg
Thiabutazide 2,5 mg
Jumlah total = 101 item
Keterangan :
(*) = sediaan farmasi yang masuk ke dalam DPHO
1 = sediaan farmasi rutin antihipertensi yang dipakai pada tahun 2010
2 = sediaan farmasi ASKES antihipertensi yang dipakai pada tahun 2010
LAMPIRAN 13. Rumus dan Cara Perhitungan EOQ Sediaan Farmasi Antihipertensi yang Menjadi Prioritas Berdasarkan
Analisis NIK di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Rumus :
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maka :
, . ,
∗= . ,
= 5,39 box = 5 box
,
= ,
= 2,69 x ≈ 3 x
,
∗= 3.000,00 + 3.000,00 = 16.200,00
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Captropil 25 mg Diketahui :
a. Jumlah pemakaian setahun (D) = = 96,8 box
b. Harga obat (P) = Rp 6.250,00
c. Biaya tiap pemesanan (S) = 3% P = Rp 187,50
d. Biaya penyimpanan (C) = 3% P= Rp 187,50
e. Lead time (L) = 5 hari
f. Hari kerja = 365 hari
g. Permintaan / hari (d) = 96,8/365 = 0,265 box/50 tab
= 13,25 tab per hari
Maka :
, ,
∗= ,
= 13,91 box ≈ 14 box
,
= ,
= 6,96 x ≈ 7 x
= = 52 hari
,
∗= 187,50 + 187,50 = 2.608,93 ≈ Rp 2.609,00
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
,
= ,
= 5,93 x ≈ 6 x
,
∗= 2.178,00 + 2.178,00 = 25.827,45 ≈ Rp 25.823,00
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Noperten 10 mg Diketahui :
a. Jumlah pemakaian setahun (D) = = 75,43 box
b. Harga obat (P) = Rp 130.500,00
c. Biaya tiap pemesanan (S) = 3% P = Rp 3.915,00
d. Biaya penyimpanan (C) = 3% P= Rp 3.915,00
e. Lead time (L) = 5 hari
f. Hari kerja = 365 hari
g. Permintaan / hari (d) = 75,43/365
= 0,247 box/30 tab
= 7,41 tab per hari
Maka :
, . ,
∗= . ,
= 12,28 box = 12 box
,
= ,
= 6,14 x ≈ 6 x
= = 61 hari
,
∗= 3.915,00 + 3.915,00 = 48.099,04 ≈ Rp 48.099,00
175
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 14.
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 15.
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 16.
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 17.
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 18.
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS