Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERSIAPAN PEMERIKSAAN

“DARAH”

DI SUSUN OLEH :

Nama : Neneng Liestyani

NIM : PO.62.24.2.19.177

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PAALANGKARAYA

D-III KEBIDANAN REGULER XXI-A

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga LAPORAN ini dapat

tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kepada ibu dosen

yang telah membimbing hingga laporan ini selesai.

Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi

lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak

kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Palangkaraya, 15 April 2020

Penyusun

Neneng Liestyani
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian DARAH

B. Tujuan persiapan pemeriksaan DARAH

C. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan DARAH

D. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan DARAH

E. Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan DARAH

F. Persiapan Pasien untuk pemeriksaan DARAH

G. Langkah- langkah tindakan persiapan pemeriksaan DARAH

H. Evaluasi pasien sesudah tindakan pemeriksaan DARAH

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Darah adalah komuditas produk yang mudah rusak atau tidak tahan lama, diatur dan dipantau

dengan peraturan yang ketat (Stranger, et al 2012), selain itu darah merupakan komponen system

transport yang sangat vital keberadaannya yang berguna bagi semua orang dan harus dikelola.

Darah menjadi sumber daya yang langka dan berharga, setiap harinya banyak orang yang

membutuhkan donor darah di setiap rumah sakit maupun organisasi lain. Menurut (Stranger, et al

2012) Produk yang tidak tahan lama atau mudah rusak menimbulkan tantangan pada manajemen

persediaan, perdagangan kehabisan stok dan pemborosan terhadap ketersidaan karena

kadaluwarsa. Beberapa tahun terahir tingkat pemborosan masih terjadi di PMI Cabang Kota

Yogyakarta. Menurut Widianto (2015) bahwa masih adanya rumah sakit yang masih kehabisan

stok darah, maka dari itu di perlukan sebuah manajemen persediaan. Manajemen persediaan atau

Inventory Management ialah istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya,

barang maupun jasa yang disimpan dalam rangka pemenuhan permintaan dimasa

mendatang. Manajemen persediaan selain digunakan untuk mengatur persediaan

bahan baku juga dapat digunakan dalam mengatur persediaan barang jadi sehingga

perusahaan dapat merespon dengan cepat apabila ada peningkatan permintaan

barang dari konsumen. Persediaan darah salah satu faktor penting dalam menunjang

kontinuitas operasional untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan dirumah sakit.

Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan salah satu instansi yang

menyediakan persediaan darah dimana Palang Merah Indonesia (PMI) satu-satunya

pemasok sel darah merah dan komponen trombosit di Indonesia yang bertanggung

jawab untuk pemilihan donor, pengumpulan sumbangan darah, dan distribusi ke


rumah sakit di seluruh Indonesia. Menurut Chapman (2007), Spens dan Bask (2002)

dalam Stranger et al (2012) ada empat unsur utama dari rantai pasokan darah, yaitu

para pendonor, pusat darah, rumah sakit dan pasien. Darah biasanya dikumpulkan

dalam satuan seluruh darah, yang kemudian diproses di pusat-pusat darah. Darah

yang disumbangkan diuji untuk mengetahui darah yang terjangkit virus atau

penyakit dan untuk mengelompokkan darah ke masing-masing golongan darah.

Setelah diuji dan diproses, komponen darah disimpan di pusat darah yang kemudian

siap untuk didistribusikan ke rumah sakit (Cardigan and Williamson, (2009);

Murphy dan McSweeney, (2009); Katsaliaki, (2008) dalam Stranger, et al 2012).

Oleh karena itu Pengendalian persediaan darah pada Palang Merah Indonesia

Cabang Kota Yogyakarta dirasakan sangat penting karena apabila ada permintaan

darah namun Palang Merah Indonesia Cabang Kota Yogyakarta tidak dapat

menyediakan darah tersebut, maka ada kemungkinan pasien tersebut tidak

tertolong. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena ingin

menganalisis tingkat pemborosan persediaan dan meramalkan tingkat persediaan

darah dalam memenuhi kebutuhan Rumah sakit maupun organisasi lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian PAP SMEAR

2. Apa Tujuan persiapan PAP SMEAR

3. Apa Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan PAP SMEAR

4. Apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan PAP SMEAR

5. Bagaimana Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan PAP SMEAR

6. Apa saja Persiapan Pasien untuk pemeriksaan PAP SMEAR

7. Bagaimana Langkah- langkah tindakan persiapan pemeriksaan PAP SMEAR

8. Bagaimana Evaluasi pasien sesudah tindakan pemeriksaan PAP SMEAR


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa Pengertian PAP SMEAR

2. Untuk mengetahui apa tujuan persiapan pemeriksaan PAP SMEAR

3. Untuk mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan PAP SMEAR

4. Untuk mengetahui apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan PAP SMEAR

5. Untuk mengetahui bagaimana persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan

PAP SMEAR

6. Untuk mengetahui bagaimana persiapan Pasien untuk pemeriksaan PAP SMEAR

7. Untuk mengetahui bagaimana langkah - langkah tindakan persiapan pemeriksaan PAP

SMEAR

8. Untuk mengetahui bagaimana Evaluasi pasien sesudah tindakan pemeriksaan PAP

SMEAR

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian PAP SMEAR

Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mencari perubahan dalam sel-sel serviks yang

dapat menunjukkan adanya kanker serviks atau kanker leher rahim. Selama tes Pap, sampel kecil

dari sel-sel pada permukaan leher rahim dikumpulkan oleh dokter Anda. Sampel tersebut

kemudian disebar pada slide (Pap smear) atau dicampur dalam fiksatif cair (sitologi berbasis

cairan) dan dikirim ke laboratorium untuk diteliti di bawah mikroskop. Sel diperiksa untuk

kelainan yang mungkin menunjukkan perubahan sel abnormal, seperti displasia atau kanker leher

Rahim.

B. Tujuan persiapan pemeriksaan PAP SMEAR

 Mendeteksi Kemungkinan Adanya Kanker Serviks (Kanker Leher Rahim) Sejak Dini.

 untuk melihat ada tidaknya kelainan yang dapat mengarah kepada kanker serviks

 untuk mengetahui kondisi kesehatan leher rahim (serviks) atau menemukan adanya

perubahan yang abnormal pada sel-sel leher rahim.

 untuk mendeteksi lebih lanjut lagi mengenai ketidaknormalan yang ditemui pada leher rahim

C. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan PAP SMEAR

1. Indikasi Pap Smear

Pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara rutin pada wanita berusia 21 tahun ke atas

setiap 3 tahun sekali. Sedangkan, wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun hingga 65 tahun,

dapat melakukan Pap smear setiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasi dengan pemeriksaan

HPV DNA. Jika seseorang memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
serviks, dapat menjalani Pap smear lebih sering dari anjuran umumnya. Faktor-faktor yang dapat

meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks pada seseorang adalah:

 Menderita infeksi HIV.

 Mengalami gangguan sistem imun, seperti akibat transplantasi organ, kemoterapi, atau

penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama.

 Hasil Pap smear sebelumnya menunjukkan adanya lesi prakanker, antara lain sel skuamosa

atipikal, lesi skuamosa intraepitel, atau sel glandular atipikal.

Wanita yang sudah menjalani histerektomi total, yaitu operasi pengangkatan rahim dan serviks secara

total, dapat berhenti untuk menjalani pemeriksaan Pap smear. Syaratnya, histerektomi total yang

dilakukan pada wanita tersebut bukan disebabkan karena kanker atau lesi prakanker. Jika

histerektomi total dilakukan karena kondisi kanker atau prakanker, maka wanita tersebut tetap harus

menjalani Pap smear secara rutin.

Wanita yang sudah berusia di atas 65 tahun dan hasil Pap smear sebelumnya normal, dapat berhenti

menjalani pemeriksaan Pap smear.

2. Kontraindikasi pemeriksaan Pap Smear

kontraindikasi untuk pemeriksaan ini adalah wanita dengan selaput dara yang masih utuh. Tes

pemeriksaan tidak dilakukan pada wanita yang telah menjalani histerektomi total.

D. Persiapan alat dan bahan pemeriksaan Pap Smear

 Kapas dan larutan antiseptik

 Spekulum cocor bebek (Grave’s speculum)

 Penjepit has

 Spatula Ayre

 Cytobrush
 Spray atau wadah dengan etil alkohol 95%

 Meja instrumen

 Ranjang ginekologi dengan penopang kaki

 Lampu sorot

 Label nama

 Sarung tangan DTT

 Apron dan baju periksa

 Sabun dan air bersih

 Handuk bersih dan kering

E. Persiapan Lingkungan untuk penatalaksanaan pemeriksaan PAP SMEAR

Pastikan lingkungan bersih dari sampah, sehingga pasien merasa nyaman dengan suasana

tempat yang akan di gunakan untuk melakukan tindakan pemeriksaan pap smear. Dan

juga sedia kanbak sampah untuk membuang bahan- bahan yang bekas di pakai untuk

melakukan tindakan pap smear.

F. Persiapan pasien untuk pemeriksaan PAP SMEAR

 Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian dalam.

 Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi.

 Atur pasien pada posisi litotomi.

 Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan dilakukan

Pemeriksaan pap smear.


G. Langkah - langkah tindakan persiapan pemeriksaan PAP SMEAR

1) Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke aspekus

genitalis.

2) Melakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum.

3) Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada

introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus

(yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen

vagina.

4) Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga tangkainya ke

arah bawah.

Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah

(hingga masing-masing bila menyentuh dinding atas dan bawah vagina).

5) Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas

(perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan sekret vagina atau forniks).

6) Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati (supaya

pengambilan epitel tidak terganggu).

7) Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio (ektoserviks). Sampel

diambil dengan menggunakan spatula ayre yang diputar 360° pada permukaan

porsio.

8) Oleskan sampel pada gelas objek.

9) Sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil dengan menggunakan cytobrush

dengan memutar 360° sebanyak satu atau dua putaran.


10) Oleskan sampel pada gelas objek yang sama pada tempat yang berbeda dengan

sampel yang pertama, hindari jangan sampai tertumpuk.

11) Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Bila mnggunakan spray usahakan

menyemprot dari jarak 20 – 25 cm atau merendam pada wadah yang mengandung

etilalkohol 95% selama 15 menit, kemudian biarkan mengering kemudian diberi

label.

12) Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,

kemudian keluarkan spekulum.

13) Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan.

14) Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk tentukan konsistensi

porsio, besar dan arah uterus serta keadaan parametrium.

15) Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan antiseptik pada bekas

sekret/cairan di dinding perut dan sekitar vulva/perineum.

16) Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk

mengambil tempat duduk.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mencari perubahan dalam sel-sel

serviks yang dapat menunjukkan adanya kanker serviks atau kanker leher rahim. Selama

tes Pap, sampel kecil dari sel-sel pada permukaan leher rahim dikumpulkan oleh dokter

Anda. Sampel tersebut kemudian disebar pada slide (Pap smear) atau dicampur dalam

fiksatif cair (sitologi berbasis cairan) dan dikirim ke laboratorium untuk diteliti di bawah

mikroskop. Sel diperiksa untuk kelainan yang mungkin menunjukkan perubahan sel

abnormal, seperti displasia atau kanker leher Rahim.

Pemeriksaan pap smear adalah pemeriksaan yang akan memperlihatkan

keberadaan sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim Anda. Tes pap smear juga

dapat membantu menunjukkan bila ada perubahan mencurigakan pada sel serviks, yang

berisiko mengarah pada perkembangan kanker di kemudian hari. Penting untuk

diketahui, kanker serviks adalah jenis kanker yang sangat umum terjadi pada wanita.

Melakukan deteksi dini (skrining) kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear dapat

memberikan Anda peluang kesembuhan yang lebih besar. Pasalnya, semakin dini sel

kanker ditemukan saat melakukan pemeriksaan pap smear, semakin cepat pula

pengobatan kanker serviks bisa diberikan. Dengan begitu, semakin besar pula peluang

kesembuhanMelakukan tes pap smear secara dini juga adalah salah satu langkah
pencegahan untuk sel kanker serviks bisa menyebar sampai ke berbagai organ tubuh

lainnya, seperti rahim, ovarium, paru-paru, dan hati.

B. Saran

Jagalah kebersihan saat melakukan tindakan, agar tidak terjadi infeksi. Dan lakukan lah

tindakan sesuai dengan prosedur.


DAFTAR PUSTAKA

httpS://Frepository.unimus.ac.id%2F441%2F2%2F11.%2520BAB%2520I
%2520PENDAHULUAN.pdf&usg=AOvVaw3QcFOj1hDx17Cq2rBXVptD

Anda mungkin juga menyukai