“DARAH”
DI SUSUN OLEH :
NIM : PO.62.24.2.19.177
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga LAPORAN ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kepada ibu dosen
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penyusun
Neneng Liestyani
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian DARAH
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah adalah komuditas produk yang mudah rusak atau tidak tahan lama, diatur dan dipantau
dengan peraturan yang ketat (Stranger, et al 2012), selain itu darah merupakan komponen system
transport yang sangat vital keberadaannya yang berguna bagi semua orang dan harus dikelola.
Darah menjadi sumber daya yang langka dan berharga, setiap harinya banyak orang yang
membutuhkan donor darah di setiap rumah sakit maupun organisasi lain. Menurut (Stranger, et al
2012) Produk yang tidak tahan lama atau mudah rusak menimbulkan tantangan pada manajemen
kadaluwarsa. Beberapa tahun terahir tingkat pemborosan masih terjadi di PMI Cabang Kota
Yogyakarta. Menurut Widianto (2015) bahwa masih adanya rumah sakit yang masih kehabisan
stok darah, maka dari itu di perlukan sebuah manajemen persediaan. Manajemen persediaan atau
Inventory Management ialah istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya,
barang maupun jasa yang disimpan dalam rangka pemenuhan permintaan dimasa
bahan baku juga dapat digunakan dalam mengatur persediaan barang jadi sehingga
barang dari konsumen. Persediaan darah salah satu faktor penting dalam menunjang
pemasok sel darah merah dan komponen trombosit di Indonesia yang bertanggung
dalam Stranger et al (2012) ada empat unsur utama dari rantai pasokan darah, yaitu
para pendonor, pusat darah, rumah sakit dan pasien. Darah biasanya dikumpulkan
dalam satuan seluruh darah, yang kemudian diproses di pusat-pusat darah. Darah
yang disumbangkan diuji untuk mengetahui darah yang terjangkit virus atau
Setelah diuji dan diproses, komponen darah disimpan di pusat darah yang kemudian
Oleh karena itu Pengendalian persediaan darah pada Palang Merah Indonesia
Cabang Kota Yogyakarta dirasakan sangat penting karena apabila ada permintaan
darah namun Palang Merah Indonesia Cabang Kota Yogyakarta tidak dapat
tertolong. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena ingin
B. Rumusan Masalah
3. Untuk mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan PAP SMEAR
4. Untuk mengetahui apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan PAP SMEAR
PAP SMEAR
SMEAR
SMEAR
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mencari perubahan dalam sel-sel serviks yang
dapat menunjukkan adanya kanker serviks atau kanker leher rahim. Selama tes Pap, sampel kecil
dari sel-sel pada permukaan leher rahim dikumpulkan oleh dokter Anda. Sampel tersebut
kemudian disebar pada slide (Pap smear) atau dicampur dalam fiksatif cair (sitologi berbasis
cairan) dan dikirim ke laboratorium untuk diteliti di bawah mikroskop. Sel diperiksa untuk
kelainan yang mungkin menunjukkan perubahan sel abnormal, seperti displasia atau kanker leher
Rahim.
Mendeteksi Kemungkinan Adanya Kanker Serviks (Kanker Leher Rahim) Sejak Dini.
untuk melihat ada tidaknya kelainan yang dapat mengarah kepada kanker serviks
untuk mengetahui kondisi kesehatan leher rahim (serviks) atau menemukan adanya
untuk mendeteksi lebih lanjut lagi mengenai ketidaknormalan yang ditemui pada leher rahim
Pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara rutin pada wanita berusia 21 tahun ke atas
setiap 3 tahun sekali. Sedangkan, wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun hingga 65 tahun,
dapat melakukan Pap smear setiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasi dengan pemeriksaan
HPV DNA. Jika seseorang memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
serviks, dapat menjalani Pap smear lebih sering dari anjuran umumnya. Faktor-faktor yang dapat
Mengalami gangguan sistem imun, seperti akibat transplantasi organ, kemoterapi, atau
Hasil Pap smear sebelumnya menunjukkan adanya lesi prakanker, antara lain sel skuamosa
Wanita yang sudah menjalani histerektomi total, yaitu operasi pengangkatan rahim dan serviks secara
total, dapat berhenti untuk menjalani pemeriksaan Pap smear. Syaratnya, histerektomi total yang
dilakukan pada wanita tersebut bukan disebabkan karena kanker atau lesi prakanker. Jika
histerektomi total dilakukan karena kondisi kanker atau prakanker, maka wanita tersebut tetap harus
Wanita yang sudah berusia di atas 65 tahun dan hasil Pap smear sebelumnya normal, dapat berhenti
kontraindikasi untuk pemeriksaan ini adalah wanita dengan selaput dara yang masih utuh. Tes
pemeriksaan tidak dilakukan pada wanita yang telah menjalani histerektomi total.
Penjepit has
Spatula Ayre
Cytobrush
Spray atau wadah dengan etil alkohol 95%
Meja instrumen
Lampu sorot
Label nama
Pastikan lingkungan bersih dari sampah, sehingga pasien merasa nyaman dengan suasana
tempat yang akan di gunakan untuk melakukan tindakan pemeriksaan pap smear. Dan
juga sedia kanbak sampah untuk membuang bahan- bahan yang bekas di pakai untuk
Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian dalam.
Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan dilakukan
genitalis.
3) Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada
introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus
(yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen
vagina.
4) Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga tangkainya ke
arah bawah.
Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah
5) Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan sekret vagina atau forniks).
diambil dengan menggunakan spatula ayre yang diputar 360° pada permukaan
porsio.
11) Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Bila mnggunakan spray usahakan
label.
12) Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,
14) Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk tentukan konsistensi
15) Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan antiseptik pada bekas
16) Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mencari perubahan dalam sel-sel
serviks yang dapat menunjukkan adanya kanker serviks atau kanker leher rahim. Selama
tes Pap, sampel kecil dari sel-sel pada permukaan leher rahim dikumpulkan oleh dokter
Anda. Sampel tersebut kemudian disebar pada slide (Pap smear) atau dicampur dalam
fiksatif cair (sitologi berbasis cairan) dan dikirim ke laboratorium untuk diteliti di bawah
mikroskop. Sel diperiksa untuk kelainan yang mungkin menunjukkan perubahan sel
keberadaan sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim Anda. Tes pap smear juga
dapat membantu menunjukkan bila ada perubahan mencurigakan pada sel serviks, yang
diketahui, kanker serviks adalah jenis kanker yang sangat umum terjadi pada wanita.
Melakukan deteksi dini (skrining) kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear dapat
memberikan Anda peluang kesembuhan yang lebih besar. Pasalnya, semakin dini sel
kanker ditemukan saat melakukan pemeriksaan pap smear, semakin cepat pula
pengobatan kanker serviks bisa diberikan. Dengan begitu, semakin besar pula peluang
kesembuhanMelakukan tes pap smear secara dini juga adalah salah satu langkah
pencegahan untuk sel kanker serviks bisa menyebar sampai ke berbagai organ tubuh
B. Saran
Jagalah kebersihan saat melakukan tindakan, agar tidak terjadi infeksi. Dan lakukan lah
httpS://Frepository.unimus.ac.id%2F441%2F2%2F11.%2520BAB%2520I
%2520PENDAHULUAN.pdf&usg=AOvVaw3QcFOj1hDx17Cq2rBXVptD