Anggota :
Cerpen atau cerita pendek merupakan jenis karya sastra yang disajikan dalam bentuk
tulisan yang berwujud sebuah cerita atau kisah secara pendek, jelas, dan ringkas.
Selain itu cerpen juga dapat disebut dengan sebuah prosa fiksi yang isinya mengenai
pengisahan yang hanya terfokus pada satu konflik atau permasalahan. Untuk lebih singkatnya,
cerpen ialah cerita pendek yang hanya terpusat pada satu konflik saja.
Namun masih ada opini lain yang mengenai cerpen yakni pengertian cerpen menurut para
ahli :
Kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi cerpen yaitu cerpen adalah
kisah fiksi yang berisi narasi tunggal dan terfokus pada satu tokoh dengan alur yang pendek dan
jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata.
(Sumber : http://www.gurupendidikan.co.id/11-pengertian-cerpen-menurut-para-ahli-beserta-
ciri-cirinya-lengkap/)
B. Struktur cerpen
Dalam pembuatan cerpen kita juga harus mengetahui tentang kerangka atau struktur dari
sebuah cerpen. Adapun struktur cerpen itu sendiri terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi,
evaluasi, resolusi dan koda.
Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas kerangka tersebut satu persatu :
1. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan dari sebuah cerita. Abstrak merupakan inti dari cerita
yang akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstrak juga bisa
disebut sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional sehingga boleh
disertakan maupun tidak dalam sebuah cerpen.
2. Orientasi
Orientasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan suasana, tempat dan waktu
yang ada dalam cerita tersebut. Biasanya orientasi tidak hanya terpaku pada satu tempat,
suasana dan waktu. Karena dalam sebuah cerita terdapat banyak kejadian dan tokoh yang
berbeda-beda.
3. Komplikasi
Komplikasi adalah rangkaian kejadian-kejadian yang berhubungan dan berisikan
tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Dalam struktur ini kamu bisa menentukan
watak atau karakter dari tokoh cerita. Watak atau karakter dari tokoh dapat muncul
karena kerumitan permasalahan yang mulai terlihat.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang
mengarah pada titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai mendapatkan
gambaran penyelesaian dari konflik tersebut. Struktur ini merupakan bagian yang sangat
penting karena sangat menetukan menarik tidaknya suatu cerita. Dalam struktur ini
penulis dapat menyajikan konflik-konflik yang mampu membuat hati pembaca terbawa
suasana sehingga pembaca lebih menghayati dan menjiwai karakter yang ada dalam
cerita ini.
5. Resolusi
Resolusi adalah penyelesaian dari evaluasi. Biasanya resolusi sangat dinanti-nanti
oleh pembaca karena pada struktur ini pengarang memberikan solusi mengenai
permasalahan yang dialami seorang tokoh atau pelaku dalam cerita.
6. Koda
Koda adalah nilai atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita. Koda
merupakan hikmah yang terkandung dalam cerita. Koda biasanya dapat diketahui setelah
membaca cerpen dari awal hingga akhir. Koda dapat berupa nasehat, pelajaran dan
peringatan bagi pembacanya.
(Sumber : http://definisipengertian.net/pengertian-cerpen-struktur-unsur-unsur-
cerpen/ )
(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja
&uact=8&ved=2ahUKEwiMt83Iv6bcAhUBP48KHZpADhgQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2
F%2Fsastrakukeren.blogspot.com%2F2015%2F06%2Fstruktur-dasar cerita.html&psig=
AOvVaw2TnSYRQ94_mW7W2TZUIQY4&ust=1531929315038 009)
C. Ciri-ciri kebahasaan cerpen
Contohnya : ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi, dll.
Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kaimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang.
5. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh
tokoh
6.Menggunakan dialog
Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...") dan kata kerja yang menunjukkan
tuturan langsung.
Contoh :
Bayu berkata, "Aku ini paling ganteng di desaku!"
Contoh :
- Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang. Bahkan, kamarnya sangat rapi dan
bersih.
Penyebutan tokoh dengan menggunakan nama, kata ganti, julukan, dan sebutan.
Sumber :
http://googleweblight.com/i?u=http://www.ilmudaninfo.com/2017/11/ciri-ciri-kebahasaan-teks-
cerpen.html?m%3D1&hl=id-ID
http://googleweblight.com/i?u=http://studentshareid.blogspot.com/2015/04/ciri-kebahasaan-
teks-cerpen.html?m%3D1&hl=id-ID
D. Perbedaan cerpen, novel, dan drama
(Sumber : http://danperbedaan.blogspot.com/2016/05/perbedaan-cerpen-dan-novel.html)
E. Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Cerpen memiliki dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika
diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan
tersebut. Salah satu poin saja hilang, maka bangunan tersebut akan roboh. Begitupun dengan
unsur intrinsik, jika salah satu unsur ini hilang, maka karya tulis tersebut tidak bisa di sebut
sebagai cerpen.
(Sumber : https://tandapagar.com/pengertian-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-cerpen/I)
1. Tema
(Sumber : blogsport.com)
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema (topik permasalahan). Dalam semua
karya tulis, tema merupakan unsur pertama yang harus dipenuhi oleh seorang pengarang. Karena
tema merupakan sebuah nyawa dalam sebuah karya tulis, termasuk cerpen.
Dengan begitu, tema dapat disebut dengan ide atau gagasas yang melatarbelakangi
keseluruhan cerita dalam sebuah cerpen. Seoerang pengarang diizinkan mengambil berbagai
macam tema, mulai tema yang umum atau tema yang lebih spesifik.
Tetapi karangan ini cenderung pada sebuah curahan hati seorang pengerang yang
diluapkan dalam karya tulis. Dan hal itu membuat kebanyakan cerpen hanya membahas tentang
lingkungan, persahabatan, percintaan atau mungkin pengalaman pribadi penulis.
2. Tokoh
(Sumber : storage.cloversites.com)
Unsur intrinsik cerpen setelah tema yaitu tokoh (pelaku) dalam cerpen tersebut. Tokoh
adalan pelaku fiktif yang dihadirkan oleh seorang pengarang dalam sebuah cerpen. Pada sebuah
cerpen, tokoh dibagi menjadi dua golongan yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu.
Dalam sebuah cerpen tokoh utama terdiri dari dua golongan. Yaitu tokoh baik
(protagonis) dan tokoh jahat (antagonis). Kedua tokoh inilah yang menjadi sorotan utama dalam
jalannya cerita sebuah cerpen. Biasanya tokoh ini hanya terdiri masing-masing satu dari setiap
karakter, dan dibantu oleh tokoh pembantu.
Adapun tokoh yang kedua adalah tokoh pembantu, tugas tokoh pembantu ialah
membantu peran dari tokoh utama. Biasanya tokoh ini menjadi teman atau keluarga dari tokoh
utama. Selain membantu tokoh utama, tokoh pembantu juga berfungsi sebagai warna tambahan
dalam cerpen.
1) Tokoh Protagonis: Adalah seorang tokoh yang memiliki sikap atau karakter baik.
Biasanya tokoh ini menjadi tokoh utama dalam sebuah cerpen.
2) Tokoh Antagonis: Adalah seorang tokoh yang memiliki sikap atau karakter jahat.
Tokoh ini juga termasuk tokoh utama setelah tokoh protagonis, dan tugas tokoh ini
adalah menentang tokoh protagonis.
3) Tokoh Tritagonis: Adalah seorang tokoh yang memiliki sikap atau karakter
penengah. Atau seorang tokoh yang bertugas menjadi penengah antara tokoh
protagonis dengan tokoh antagonis. Dalam sebuah cerpen tokoh ini memiliki sifat arif
dan bijaksana.
4) Tokoh Figuran: Adalah seorang tokoh pembantu dalam sebuah cerpen. Dalam sebuah
cerpen tokoh ini bertugas untuk memberi warna tambahan. Tetapi tokoh ini tidak
sering muncul dalam jalannya cerita.
3. Penokohan
Mungkin kebanyakan dari kita menganggap sama antara tokoh dan penokohan. Tetapi
pada dasarnya kedua unsur ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Jika tokoh diartikan
seorang pelaku dalam sebuah cerpen, sementara penokohan adalah cara pengarang
menggambarkan tentang tokoh dalam cerpen.
Cara pengarang menggambarkan sifat dari tokoh tersebut bisa dengan berbagai macam cara.
Tetapi cara yang paling sering digunakan oleh pengarang untuk menggambarkan sifat tokoh
sebagai berikut.
1. Penggambaran melalui fisik tokoh (cara berpakaian, tinggi bagan, cantik atau jelek dan
cara berpakaian).
2. Penggambaran melalui percakapan yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan oleh
tokoh lain.
3. Reaksi dari tokoh lain, bisa berupa pendapat, komentar sikap, komentar dan lain
sebagainya.
4. Alur
(Sumber : tipsonsongwriting.com)
Unsur intrinsik cerpen yang selanjutnya adalah alur (plot). Alur merupakan rangkaian
peristiwa yang disampaikan penulis untuk membentuk sebuah cerita dalam cerpen. Dalam
menyampaikan cerita, pengarang harus menggunakan tahapan-tahapan alur seperti berikut.
1) Tahap Perkenalan: Tahap ini merupakan pembukaan cerita atau sebuah informasi awal.
Tahapan ini bisa berbentuk pengenalan tokoh dan pengenalan latar. Dan tahapan ini berfungsi
untuk melandasi cerita yang akan disampaikan pengarang dalam tahapan berikutnya.
2) Tahap Permunculan konflik: Tahapan ini adalah tahap awal munculnya sebuah
permasalahan. Dan di sinilah pengarang memberikan gambaran awal tentang permasalah
dalam cerita yang dibuatnya.
3) Tahap Klimaks: Setelah melewati permunculan konflik tahap selanjutnya adalah klimaks.
Konflik-konflik yang diterima oleh tokoh utama akan memuncak pada tahapan ini. Biasanya
dalam tahapan ini tokoh utama mulai bingung dan sedih.
4) Tahap Peleraian: Konflik yang telah mencapai puncaknya mulai menurun pada tahapan ini.
Pengarang memberikan solusi atas permasalah yang ditimpakan kepada tokoh utama. Cara
pengarang memberikan solusi bisa dengan berbagai cara, misalnya dengan memunculkan
tokoh pembantu dam cerpen tersebut.
5) Tahap penyelesaian: Tahap ini merupakan Tahapan akhir dalam cerpen, yaitu penyelesaian
atas semua masalah dalam cerita. Biasanya tahapan ini merupakan kemenangan bagi tokoh
utama, yang berakhir dengan kesenangan atau kegembiraan.
Selain berupa tahapan-tahapan yang saya sebutkan diatas, alur juga memiliki tiga jenis yang
berbeda. Yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran. Seperti yang saya katakan diawal
artikel kita juga akan belajar tentang hal ini, langsung saja jenis-jenis alur sebagai berikut :
1) Alur Maju: Yang pertama adalah alur maju, seperti yang saja sebutkan diawal artikel.
Alur maju yaitu sebuah rangkaian cerita yang bergerak maju ke depan. Urutan alur maju,
pengenalan, permunculan masalah, klimaks, peleraian dan penyelesaian masalah.
2) Alur Mundur: Seperti namanya, alur mundur adalah rangkaian cerita yang bergerak
mundur kebelakang. Urutan alur mundur, pengenalan masalah, klimaks, peleraian
penyelesaian masalah dan pengenalan tokoh. Alur ini biasanya digunakan untuk bercerita
tentang masa lalu.
3) Alur Campuran: Alur campuran adalah perpaduan antara alur maju dan alur mundur.
Akan tetapi alur ini jarang digunakan penulis untuk menulis sebuah cerpen. Alur ini biasa
digunakan penulis untuk membuat karya tulis yang panjang seperti novel.
5. Latar (setting)
Dalam sebuah cerpen latar merupakan sebuah keterangan mengenai waktu, ruang dan
suasana. Unsur ini memiliki hubunngan yang sangat erat dengan tokoh dalam suatu peristiwa
dalam cerita. Untuk lebih jelasnya ada beberapa latar yang perlu kalian ketahui :
1) Latar Waktu: Latar waktu yaitu sebuah keterangan tentang kapan terjadinya peristiwa
yang dialami oleh para tokoh dalam cerpen. Latar waktu juga untuk menggambarkan
tentang kapan terjadinya cerita dalam cerpen tersebut. Contoh latar waktu misalnya siang,
malam, pagi, masa lalu atau menunjukkan pukul berapa.
2) Latar Tempat: Latar tempat merupakan keterangan tentang tempat-tempat dalam sebuah
cerpen. Dan semua tempat yang disinggahi atau disebutkan penulis dalam cerita dapat
disebut sebagai latar tempat. Contoh latar tempat, misalnya di rumah, di kamar, di
sekolah dan semua hal yang menunjukkan tempat.
6. Sudut Pandang
(Sumber : blogsport.com )
Sudut pandang yaitu kedudukan seorang pengarang dalam sebuah cerita. Atau bisa juga
disebut dengan, cara pengarang menyampaikan cerita tersebut. Adapun sudut pandang sendiri
dibagi menjadi dua macam. Macam-macam sudut pandang sebagai berikut :
1) Sudut pandang orang pertama: Adalah cara seorang pengarang menyampaikan cerita
dengan menggunakan kata ganti aku. Maksudnya tokoh utama cerita tersebut adalah
pengarang itu sendiri. Biasanya sudut pandang ini banyak digunakan untuk menceritakan
pengalaman pribadi.
2) Sudut pandang orang ketiga: Adalah cara seorang pengarang menyampaikan cerita
dengan menggunakan kata ganti dia. Maksudnya tokoh utama dalam cerpen tersebut
adalah tokoh fiktif yang dibuat oleh pengarang itu sendiri.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara seorang pengarang menguraikan cerita tersebut. Cakupan dari
gaya bahasa meliputi, penggunaan kalimat, pemilihan diksi, dan penghemat kata dan unsur
satu ini merupakan ciri khas dari masing-masing pengarang.
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karangan
yang dibuatnya. Kebanyakan pengarang tidak menuliskan pesan ini di dalam karangannya.
Namun pembacalah yang menyimpulkan pesan yang terkandung dalam karangan tersebut.
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi,
secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik
cerpen antara lain:
(Sumber: https://tandapagar.com/pengertian-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-cerpen/ )
(Sumber:blogsport.com)
Unsur ektrinsik yang pertama adalah latar belakang masyarakat, mengapa disebut demikian?
Karena faktor inilah yang menggerakkan penulis untuk menyusun sebuah karya tulis. Hal ini bisa
berupa keadaan lingkungan, suasana yang dialami oleh penulis atau keadaan masyarakat tentang
negaranya.
Adapun faktor-faktor yang membuat penulis menyusun sebuah cerpen sebagai berikut:
(Sumber : zettamedia.co)
Latar belakang penulis juga merupakan salah satu faktor yang mendorong seorang penulis
untuk menyusun sebuah cerpen. Adapun latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor,
antara lain sebagai berikut:
1) Nilai Agama : Dalam masalah ini penulis ingin memberikan pengetahuan tentang agama
kepada pembacanya. Atau mungkin sebuah sindiran kepada masyarakat yang menganut
agama tetapi tidak menjalankannya dengan baik.
2) Nilai sosial : Yang kedua adalah nilai sosial, sama seperti halnya nilai agama. Seorang
penulis ingin berbagi ilmu tentang cara bersosial yang baik dengan masyarakat sekitar.
3) Nilai Moral : Untuk masalah ini mungkin lebih mendesak pada jaman sekarang ini.
Karena pada jaman sekarang sebagian besar orang tidak lagi mempedulikan masalah ini.
Yang mendorong penulis membuat karangan tentang hal ini kemungkinan besar
disebabkan oleh kerusakan moral manusia.
4) Nilai Budaya : Dalam nilai budaya, biasanya digunakan untuk mengenalkan budaya
penulis kepada para pembacanya. Agar budayanya dikenal dan menyebar luas dikalangan
masyarakat umum.
(Sumber : https://googleweblight.com/i?u=https://karyapemuda.com/unsur-intrinsik-
cerpen/&hl=id-ID)
G. Analisis cerpen
ANAK KEBANGGAN
Karya A.A. Navis
Semua orang memanggilnya Ompi. Ompi adalah orang kaya, ia punya seorang anak laki-
laki bernama Edward. Karena suatu hal, Ompi mengganti nama anaknya menjadi Ismail. Ompi
mengganti nama anaknya lagi menjadi Indra Budiman, tapi anaknya memilih nama Eddy. Ompi
jengkel, tetapi karena sayang kepada anak satu-satunya itu, Ompi menyetujui nama Eddy tetapi
nama belakangnya Indra Budiman. Ompi menginginkan nama depan untuk anaknya, yaitu dokter.
Ompi berangan-angan anaknya menjadi seorang dokter.
Indra Budiman pergi ke Jakarta. Semenjak itu, Ompi yakin bahwa anaknya akan menjadi
seorang dokter. Dan benarlah. Setiap semester Indra Budiman mengirim rapor dengan nilai-nilai
yang baik. Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitahukan kemajuannya, Ompi
berlinang air mata. Ompi akan melakukan dan membayar sebanyak apa pun agar sang anak
menjadi dokter.
Semenjak itu, Ompi tidak sabar menunggu anaknya menjadi dokter. Semua orang tahu
itu adalah cita-cita Ompi yang hanya akan menjadi mimpi. Indra Budiman selama ini berbohong
kepada Ompi. Ompi tidak percaya dengan omongan orang-orang tentang anaknya. Ia terus
mengirim banyak uang tanpa memikirkan akibatnya hanya untuk menentang omongan orang
tentang anaknya. Ompi terus mengirimi anaknya surat. Orang-orang menjadi kasihan kepada
Ompi. Mereka tidak lagi membicarakan hal buruk tentang Indra Budiman di depan Ompi.
Ompi berfikir ini adalah saat yang tepat untuk anaknya bertunangan. Tetapi banyak gadis
yang menikah tanpa mempedulikan Indra Budiman. Ompi menjadi benci kepada orang-orang
yang mempunyai anak gadis itu. Ompi berbohong kepada Indra Budiman dengan mengirimi
surat bahwa banyak gadis yang melamar Indra Budiman tetapi ditolak oleh Ompi. Indra
Budiman percaya kepada Ompi dan menyuruh Ompi untuk mengirimkan foto gadis-gadis itu.
Ompi menjadi cemas karena takut kalau ketahuan oleh Indra Budiman.
Kecemasan Ompi mereda karena Indra Budiman tidak mengirim surat, tetapi Ompi juga
gelisah karena suratnya tidak dibalas. Sudah beberapa bulan Ompi menunggu surat balasan dari
Indra budiman tapi tak datang juga. Ompi putus asa. Saat itu juga Pak Pos datang membawa
tumpukan surat Ompi yang dikembalikan. Ompi jatuh sakit. Kini dalam hidupnya, Ompi hanya
menunggu satu hal, yaitu surat dari anaknya, Indra Budiman. Setiap hari Ompi menengok
jendela menunggu Pak Pos mengantar surat dari Indra Budiman, tapi hal itu tidak pernah terjadi.
Hingga pada suatu hari, Pak Pos datang mengirimkan surat yang berisi bahwa Indra
Budiman sudah meninggal. Ompi tidak sanggup membaca dan mendengar isi surat itu karena ia
tidak mau mati lemas karena bahagia mendapat surat dari anaknya. Didekap dan diciumnya surat
dari Indra Budiman itu.
(Sumber : http://www.mediapustaka.com/2014/06/contoh-analisis-cerpen-anak-kebanggan.html)
Unsur Intrinsik
Tema : Harapan orang tua kepada anak
Alur : Maju
Sudut Pandang : Orang pertama pelaku sampingan
Latar :
Ompi terduduk di kursi. Matanya cemerlang memandang. tangannya diulurkannya
kepadaku meminta telegram itu. Aku merasa ngeri memberikannya. Tapi aku tak bisa berbuat
lain. Telegram itu kusodorkan ke tangannya. Telegram itu digenggamnya erat. Lalu didekapnya
di dadanya. “Datang juga apa yang ku nantikan,” katanya.
1. Latar Tempat
1.1. Di teras rumah Ompi
Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Tergesa-gesa aku menyongsong Pak
Pos itu ke ambang pintu
1.2. Di kamar Ompi
Dan ia telentang di ranjangnya, enggan bergerak.
Ia kini menanti dengan telentang di ranjangnya. Sebuah kaca disuruhnya supaya dipasang
pada dinding yang dapat memberi pantulan ke ambang pintu depan.
2. Latar Waktu : Siang Hari
Kulihat Pak Pos memasuki halaman rumah Ompi. Hari waktu itu jam sebelas siang.
3. Latar Suasana
3.1. Menyenangkan
Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitakan kemajuannya itu, air
3.2. Menyedihkan
Aku sobek sampul yang kuning muda itu dengan tangan yang menggigil. Sekilasaja tahulah
aku, bahwa saat yang paling kritis sudah sampai di puncaknya. Indra Budiman dikabarkan sudah
meninggal. Kehadiran dokter itu menimbulkan risau hatinya karena ingat pada Indra Budiman
yang bakal jadi dokter, tapi tak pernah lagi mengiriminya surat.
4. Tokoh : 1. Ompi
2. Indra Budiman
3. Aku
5. Perwatakan :
5.1. Ompi
5.1.1. Penyayang
“Aku bangga, Anakku. Baik engkau jadi dokter. Karena orang lebih banyak
memerlukanmu.
Dengan begitu kau disegani orang. Oooo, perkara uang? Mengapa tiga ribu, lima
5.2.2. Sombong
“Ah, aku merasa lebih berduka cita lagi, karena belum sanggup menghindarkan
kemalangan ini. Cpba kalau anakku, Indra Budiman, sudah jadi dokter, si mati ini
akan pasti dapat tertolong,” katanya bila ada orang meninggal setelah lama
menderita sakit.
Dan kalau Ompi melihat ada orang membuat rumah, lalu ia berkata, “Ah, sayang.
Rumah-rumah orang kita masih kuno arsitekturnya. Coba kalau anakku, Indra
Dikatakannya, banyak sudah orang yang punya gadis cantik datang meminang.
kebetulan ada padanya. Tidak peduli ia, apa foto itu gambar dari gadis yang sudah
kawin atau bertunangan. Bahkan juga tidak peduli ia apa gadis itu sudah
meninggal.
Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat nama tambahan dokter di
berlangsung. Karena aku takut berita itu akan menambah dalam penderitaannya.
6. Konflik
6.1. Batin
Tetapi alangkah remuknya hati orang tua itu, karena ternyata pengantar surat itu
cuma mengantarkan semua surat-suratnya yang dikembalikan.
Kini dalam hidupnya hanya satu hal yang dinantikannya. Yaitu surat. Surat dari
Indra Budimannya.
Kehadiran dokter itu menimbulkan risau hatinya karena ingat pada Indra
Budiman yang bakal jadi dokter, tapi tak pernah lagi mengiriminya surat.
6.2. Fisik
Yaitu ketika Ompi jatuh terduduk. Lama orang baru tahu dan memapahnya ke ranjangnya di
kamar. Ompi jadi lumpuh dan habislah sejarah Ompi menanti di ambang pintu setiap sore.
7. Amanat :
8. Nilai Sastra
8.1. Budaya
Karena di kampung kami pihak perempuanlah yang datang meminang.
8.2. Pendidikan
Semenjak Indra Budiman berangkat ke Jakarta, Ompi bertambah yakin, bahwa setahun
demi setahun segala cita-citanya pasti tercapai. Dan benarlah. Ternyata setiap semester Indra
Budiman mengirim rapor sekolahnya dengan angka-angka yang baik sekali. Dan setiap tahun ia
naik kelas. Hanya dalam tempo dua tahun, Indra Budiman menamatkan pelajarannya di SMA
seraya mengantungi ijazah yang berangka baik.
8.3. Moral
Tapi Ompi tak mau mengerti. Sikap keangkuhannya mudah tersinggung. Dan bencinya
bukan kepalang kepada orang-orang tua yang mempunyai anak gadis cantik.
9. Struktur Teks
9.1. Oriemtasi
Semua orang memanggilnya Ompi. Ompi adalah orang kaya, ia punya seorang anak laki-
laki bernama Edward. Karena suatu hal, Ompi mengganti nama anaknya menjadi Ismail. Ompi
mengganti nama anaknya lagi menjadi Indra Budiman, tapi anaknya memilih nama Eddy. Ompi
jengkel, tetapi karena sayang kepada anak satu-satunya itu, Ompi menyetujui nama Eddy tetapi
nama belakangnya Indra Budiman. Ompi menginginkan nama depan untuk anaknya, yaitu dokter.
Ompi berangan-angan anaknya menjadi seorang dokter.
Indra Budiman pergi ke Jakarta. Semenjak itu, Ompi yakin bahwa anaknya akan menjadi
seorang dokter. Dan benarlah. Setiap semester Indra Budiman mengirim rapor dengan nilai-nilai
yang baik. Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitahukan kemajuannya, Ompi
berlinang air mata. Ompi akan melakukan dan membayar sebanyak apa pun agar sang anak
menjadi dokter.
9.2. Komplikasi
Semenjak itu, Ompi tidak sabar menunggu anaknya menjadi dokter. Semua orang tahu itu
adalah cita-cita Ompi yang hanya akan menjadi mimpi. Indra Budiman selama ini berbohong
kepada Ompi. Ompi tidak percaya dengan omongan orang-orang tentang anaknya. Ia terus
mengirim banyak uang tanpa memikirkan akibatnya hanya untuk menentang omongan orang
tentang anaknya. Ompi terus mengirimi anaknya surat. Orang-orang menjadi kasihan kepada
Ompi. Mereka tidak lagi membicarakan hal buruk tentang Indra Budiman di depan Ompi.
Ompi berfikir ini adalah saat yang tepat untuk anaknya bertunangan. Tetapi banyak gadis
yang menikah tanpa mempedulikan Indra Budiman. Ompi menjadi benci kepada orang-orang
yang mempunyai anak gadis itu. Ompi berbohong kepada Indra Budiman dengan mengirimi
surat bahwa banyak gadis yang melamar Indra Budiman tetapi ditolak oleh Ompi. Indra
Budiman percaya kepada Ompi dan menyuruh Ompi untuk mengirimkan foto gadis-gadis itu.
Ompi menjadi cemas karena takut kalau ketahuan oleh Indra Budiman.
Kecemasan Ompi mereda karena Indra Budiman tidak mengirim surat, tetapi Ompi juga
gelisah karena suratnya tidak dibalas. Sudah beberapa bulan Ompimenunggu surat balasan dari
Indra budiman tapi tak datang juga. Ompi putus asa.
Saat itu juga Pak Pos datang membawa tumpukan surat Ompi yang dikembalikan. Ompi
jatuh sakit. Kini dalam hidupnya, Ompi hanya menunggu satu hal, yaitu surat dari anaknya, Indra
Budiman. Setiap hari Ompi menengok jendela menunggu Pak Pos mengantar surat dari Indra
Budiman, tapi hal itu tidak pernah terjadi.
9.3. Evaluasi
Hingga pada suatu hari, Pak Pos datang mengirimkan surat yang berisi bahwa Indra
Budiman sudah meninggal. Ompi tidak sanggup membaca dan mendengar isi surat itu karena ia
tidak mau mati lemas karena bahagia mendapat surat dari anaknya. Didekap dan diciumnya surat
dari Indra Budiman itu.
A. Soal cerpen
1. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan saksama!
Senja memerah. Langit sajikan semburat jingga yang berkobar di batas horizon.
Sesaat lagi malam akan menebarkan keremangan yang membaur bersama napas
kesunyian. Perlahan, alam mulai melepaskan diri dari jeratan hari. Seakan jemu
menimbun lelah, bumi mulai meredupkan kehidupan. Aroma sepi mulai menyebar ke
setiap celah udara.
Kutipan cerpen di atas merupakan bagian ....
a. abstrak
b. evaluasi
c. resolusi
d. orientasi
e. komplikasi
Setelah bertemu denganmu aku tidak polos lagi, tetapi aku tidak bisa menuduhmu
mencuri. Tidak ada bukti. Tidak ada saksi. Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu
menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya lagi. Orang yang tidak memiliki hati pasti
dia bukan manusia lagi. Tetapi, entahlah. Setelah hatiku kau curi, aku malah jadi lebih
manusiawi. Aku sedang membangun mimpi mengenai suatu negeri ketika kamu datang.
8. Sudut padang yang digunakan dalam cuplikan cerpen di atas adalah ....
a. Orang kedua
b. Orang ketiga pengamat
c. Orang ketiga serba tahu
d. Orang pertama pelaku utama
e. Orang pertama pelaku sampingan
9. Suasana yang terdapat dari kutipan diatas adalah ....
a. ramai
b. damai
c. tenang
d. tegang
e. berantakan
10. Nilai yang paling kuat terlihat dalam kutipan cerpen di atas adalah ....
a. moral
b. sosial
c. budaya
d. religius
e. ekonomi
Sumber :
https://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/12/05/soal-kelas-xi-kurikulum-2013/
https://www.academia.edu/9420289/Contoh_Soal_Bahasa_Indonesia_Kelas_XI_Kurikulum_201
3_CERPEN
http://jangdith.blogspot.com/2013/03/soal-bahasa-indonesia-kelas-xi-berseta.html
http://www.wartabahasa.com/2017/11/contoh-soal-teks-cerpen.html