1
Kebutuhan Akan Upaya Kesehatan Masyarakat Dianalisis.
Penanggung Jawab Ukm Puskesmas Mengidentifikasi Kegiatan-Kegiatan Upaya Tersebut
Sesuai Dengan Kebutuhan Harapan Masyarakat.
Kriteria :
4.1.1 Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskemas menetakan jenis-jenis
kegiatan UKM Puskesmas yang disusun berdasarkan analisasi kebutuhan serta harapan
masyarakat yang dituangkan dalam rencana kegiatan program.
UPT
Rochayani, SST, M.Kes
PUSKESMAS NIP.197005081989122001
IRINGMULYO
Koordinasi
Menyusun Jadwal
Melaukan Survey
Merekap
Analisa dan
Evaliasi
2. FGD
Mengundang
Mengadakan FGD
Mendapatkan Masukan
Identifikasi
Analisa dan
Membuat
rencana
3. Kotak Saran
Mendapatkan
Masukan
Identifikasi
Analisa Dan
membuat
rencana
UPT
Rochayani, SST, M.Kes
PUSKESMAS
NIP.197005081989122001
IRINGMULYO
I. Rekaman histori
No. Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai Diberlakukan
1 Unit Terkait Ditambah dengan PTM 2 September 2017
DINAS KESEHATAN KOTA METRO
PUSKESMAS IRING MULYO
KECAMATAN METRO TIMUR
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 85 15A Iring Mulyo
TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan di : Iringmulyo
Pada tanggal : 2 September 2017
KEPALA UPT PUSKESMAS IRINGMULYO,
KERANGKA ACUAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT
I. Pendahuluan
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas, untuk mendapat masukan dari masyarakat dalam peningkatan mutu
pekayanan di puskesmas.
Identifikasi kebutuhan dan harapan mayarakat dilakukan dengan cara
pendekatan kepada masyarakat mengenani kebutuhan dan harapan masyarakat dan
tanggapan masyarakat terhadap mutu pelayanan masyarakat dapat di peloleh melalui
penemuan atau koordinasi survey, kotak satan ,dan informsi secara langsung
Idebtufikasi kebutuhan dan harapan masyarakat berpedoman dengan tata nilai
UPT puskesmas Iringmulyo yaitu PRIMA (profesional, ramah , iivasif ,musyawarah
dan akuntabel).
II. Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat terhadap mutu peayanan kesehatan yang bai mengalami
perubahan seiring dengan adanya perubahan pola hidupdan meningkatnya engetahuan
masyarakat mengenai kejadian penyakit. Perubahan tersebut menyebabkan masyarakat
menginginkan pelayanan kesehatan yang baik bagi mereka .
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat perlu dilakukan untuk
mengetahui permitaan dan perubahan masyarakat yang akan berdampak pada mutu
pelayann puskesmas.identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat juga dapat
membantu dalam mencapai sasaran yang tepat dan menetapkanjenis-jenis pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan dan permasalahn kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas. Oleh karena itu pukesmas memerlukan mekanisme untuk memantau harapan
dan kebutuhan masyarakat
III. Tujuan
A. Tujuan umum
Mengetahu tanggapan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan di pusesmas
B. Tujuan khusus
1. Mengetahui permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat
2. Mengetahui kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang mereka
butuhkan
3. Mengetahui harapan masyarakat terhadap pelayanan di puskesmas
4. Mendapatkan informasi program yang paling di butuhkan oleh masyarakat
5. Mengetahui program yang sudah atau belum sesuai denggan kebutuhan dan
harapan masyarakat
6. Membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan kebutuhan dan harapan
masyarakat
V. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di wilayah Puskesmas Iringmulyo yang
menjadi sasaran program
UPT
Rochayani, SST, M.Kes
PUSKESMAS NIP.197005081989122001
IRINGMULYO
A. Pengertian 1. Koordinasi dan komunikasi lintas upaya Kesehatan Masyarakat dan lintas
sektor adalah koordinasi dan komunikasi antara upaya Kesehatan
Masyarakat dengan lintas upaya Kresehatan Masyarakat dan lintasn
sektor
1. Koordinasi dan komunikasi lintas upaya Kesehatan masyarakat dan lintas
sektor dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya Kesehatan Masyarakat
dan pelaksana UKM
2. Koordinasi dan komunikasi lintas upaya Upaya Kesehatan Masyarakat
dan lintas sektor dilaksanakan dalam pertemuan minilokakarya
puskesmas maupun pertemuan lintas sector
B. Tujuan Sebagai pedoman didalam koordinasi dan komunikasi lintas upaya kesehatan
masyarakat dan lintas sektor untuk mendapatkan perbaikan / penyempurnaan
/ cakupan pelayanan upaya kesehatan masyarakat
C. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Iringmulyo No. 800/
/D-2.U.5/2017 tentang tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi upaya
kesehatan masyarakat dan lintas sektor sebagai pedoman pelaksanaan
koordinasi dan komunikasi lintas upaya Kesehatan Masyarakat dan lintas
sector
D. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014
E. Alat dan -
Bahan
F. Prosedur 1. Penyelenggaraan oleh Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan masyarakat
mengadakan pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicarakan
di dalam pertemuan lintas upaya
b. Penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan masyarakat
menentukan pihak mana yang akan diundang
c. Pelaksana upaya kesehatan masyarakat yang ditunjuk membuat surat
undangan, dan meminta tanda tangan kepada penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat
d. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menandatangani
surat undangan
I. Rekaman terkait
No. Yang dirubah Isi perubahan Tgl Mulai Diberlakukan
DINAS KESEHATAN KOTA METRO
UPT PUSKESMAS IRING MULYO
KECAMATAN METRO TIMUR
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 85 15A Iring Mulyo
Dengan ini kami beritahukan jadual pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Tahun 2018. Adapun jadual kegiatan terlampir.
Tembusan :
Kepada Yth,
1. Kepala Kecamatan Metro Timur
TIM AKREDITASI
UPT PUSKESMAS IRINGMULYO
KOTA METRO
Diharapkan untuk dapat hadir pada acara rapat Tim Akreditasi UKM UPT Puskesmas
Iringmulyo yang akan dilaksanakan pada :
Demikian untuk menjadi perhatian dan atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Masukan :
1. Masukan dari peserta rapat (Regina Scunda Maya, A.Md.Kep) : untuk instrument
survey sebaiknya menggunakan contoh instrument dari pendidikan.
2. Masukan dari peserta rapat (Asih Purwani, S.Kep) : agar kegiatan survey dapat
diselesaikan dalam waktu dekat, petugas Puskesmas dapat bekerjasama dengan kader.
Kesimpulan Rapat :
1. Jumlah KK yang digunakan sebagai sampel survey sebanyak 240 KK, terdiri dari
masing-masing Posyandu sebanyak 30 KK.
2. SOP, Kerangka Acuan dan Instrument survey yang telah dibuat akan disosialisasikan
pada saat Lokakarya Mini Bulanan UPT Puskesmas Iringmulyo.
Iringmulyo,
Pimpinan Rapat
DAFTAR HADIR
DOKUMENTASI KEGIATAN
PEDOMAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
PUSKESMAS Rochayani, SST, M.Kes
NIP. 19700508 198912 2 001
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggara upaya kesehatan dasar.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
d. pelayanan gizi;
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota.
.
B. Tujuan
Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adalah untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Iringmulyo,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota.
4. pelayanan gizi
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat
2. Upaya kesehatan lingkungan
Adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang
sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan
suatu penyakit di masyarakat.
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
NO JABATAN KUALIFIKASI
1 Penanggung jawab UKM D3 Kebidanan
2 Pengelola KIA/KB D3 Kebidanan
3 Pengelola Gizi D3 Gizi
4 Pengelola Penyehatan lingkungan- SKM
Surveilans
5 Pengelola Promosi kesehatan SKM
6 Pengelola P2 S1 Keperawatan
7 Pelayanan Kesehatan Lansia D3 Kebidanan
8 Pengelola upaya UKGM/UKGS D3 Gigi
9 Pengelola perkesmas S1 Keperawatan
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 – 14.30) distribusi ketenagaan adalah sbb:
A. Denah ruangan
DENAH LANTAI 1 PUSKESMAS IRINGMULYO
R. Pen Satpa
Status daft m
R. Tindakan
Pasien ara
Kasi
n
r
R. Obat R. BP UMUM
LABORAT
R. Kapusk AULA
PUSKESMAS
Gudang
Obat
R.
PROMKES
R. Konsul BENDAHA
RA
Gizi
R.
BENDAHAR
MUSHOLA R. SANITASI, P2M R.A TATA
Tempat
& YANMAS USAHA
Wudh
u
Toliet Dapur
Toliet
B. Standar Fasilitas
Ruang KIA/KB memberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil, pelayanan
KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian immunisasi pada caten dan ibu hamil
setelah dilakukan screening. Ruangan KIA memiliki meja administrasi, bed pemeriksaan, dan
lemari peralatan.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan jadi satu ruang untuk
memudahkan petugas ketika menyusun program maupun menyusun laporan.
II. Peralatan
Promosi Kesehatan KIA dan Perbaikan Gizi Pencegahan & Perkesmas
Kesehatan Lingkungan KB Masyarakat Pemberantasan
Penyakit
Menular
Alat tulis Senter tensimete Leaflet Leaflet Tensime
leaflet Thermoh r Panduan /Brosur ter
alat igrometer stetoskop Diet penyuluhan buku
peraga Block Doupler Timbangan penyakit register
penyuluha Grill Pita badan Blanko Stetosko
n Kit pengukur Alat tinggi surveilans p
kamera Sampling Alat tulis badan Pedoman Form
laptop air Mikrotois KLB Perkes
LCD Kit Alat tulis Senter mas
Proyektor sampling Vaksin Alat
Jadwal makanan Chold tulis
kegiatan Alat chain
Handicam pembasm Alat tulis
Buku i nyamuk
Pamflet Alat tulis
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas
meliputi:
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Pengawasan pembuangan kotoran mannusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukiman
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
Sasaran : Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang tinggal dan
berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.
Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan
waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran
nasional
B. Tujuan
Tujuan umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunya
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan
guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan
usia subur dan keluarganya.
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan
metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhannya.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam
upaya KB.
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur,
serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan
merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya
C.Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b. Calon pasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menopous.
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam fase
intervensi pelayanan KB.
3. Tatalaksana
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (
GAKY )
b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein ( KEP )
dan kurang Energi Kronis ( KEK )
d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih
C. Tujuan
Tujuan umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benar sesuai
dengan gizi seimbang
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina, memantau
dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat.
4. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan
tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
D. Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko
menderita kelainan gizi antara lain:
1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin), ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3. Semua penduduk rawan gizi
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Format PHN
d. Alat tulis
3.Tatalaksana
LOGISTIK
PENUTUP
UPT
Ita Novi sulistiyani
PUSKESMAS NIP.197411202006042009
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan undang- undang nomer 39 tahun 2009 tentang kesehatan. Kondisi
kesehatan ibu dan anak perlu mendapat perhatian khusus karena kelompok ini merupakan
kelompok yang rentan dengan permasalahan kesehatan sehubungan dengan usia dan
kondisi fisiknya. Seorang ibu hamil perlu dipersiapkan melewati masa kehamilannya
sekaligus persiapan persalinannya dengan sebaik-baiknya dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan lengkap dan immunisasi. Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia
harusnya dapat diturunkan dengan melakukan palayanan yang bermutu antara lain ANC
dan PNC yang berkualitas, persalinan oleh tenaga yang berkompeten, immunisasi dasar
lengkap, Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusif.
B. Tujuan
Tujuan umum:
Memberikan pelayanan yang berkualitas bagi kelompok ibu, bayi dan anak.
Tujuan khusus:
1. Memberikan pelayanan ibu hamil
2. Memberikan pelayanan ibu nifas
3. Memberikan pelayanan KB
4. Memberikan pelayanan immunisasi bayi
5. Melaksanakan pelayanan tumbuh kembang bayi dan balita
C. Ruang Lingkup :
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas
D. Batasan Operasional
1) Upaya pelayanan kesehatan ibu adalah upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesehatan wanita yang berkaitan dengan fungsi keibuannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, dan akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), yang dimulai sejak periode usia subur, kehamilan, persalinan, nifas dan
meneteki.
2) Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak, mulai
dari terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankan hidup,
tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas
sampai usia dewasa.
3) Upaya kesehatan remaja adalah upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan remaja melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang
kesehatan remaja.
4) Upaya kesehatan remaja dilaksanakan dengan prinsip kemitraan dan harus mampu
membangkitkan, mendorong keterlibatan dan kemandirian remaja. Pelaksanaan
pembinaan kesehatan remaja dilaksanakan terpadu lintas program dan lintas sektor,
pemerintah dan sektor swasta, serta LSM, sesuai dengan peran dan kompetensi
masing-masing sektor secara efektif dan efisien sehingga mencapai hasil yang optimal.
5) Upaya pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya Pemerintah dalam
mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi dan akselerasi
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melalui pencegahan Kehamilan yang Tidak
Diinginkan (KTD) dengan menggunakan kontrasepsi, termasuk penanganan
komplikasi, efek samping dan kegagalan.
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 33 tahun 2014 tentang pemberian ASI
Eksklusif.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Rawat jalan
B. Distribusi Ketenagaan
1. Penanggung jawab KIA Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab
A. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis KIA
B. Bertanggung jawab terhadap mutu KIA, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan KIA.
C. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan KIA
D. Merencanakan dan mengawasai kegiatan pemantapan mutu
2. Tenaga teknis KIA Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional KIA sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarakan pedoman pelayanan dan standart prosedur operasional
b. Melaksanakan kegiatan mutu KIA
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja KIA
e. Melakukan konsultasi dengan penangung jawab KIA atau tenaga kesehatan lain
f. Menyiapakan rujukan
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruangan
R. Pen Satpa
Status daft m
R. Tindakan
Pasien ara
Kasi
n
r
R. Obat R. BP UMUM
LABORAT
Fisio
Toliet Toliet Dapur terapi
Ruang Laktasi Psikolo
g
.B. Peralatan
Dopler 1
Gunting benang 1
Gunting Verban 1
Korcher tang 2
Mangkok larutan 4
Meja instrumen 2
Meja Gynecologi 1
Palu reflek 1
Spekulum vagina 10
Tensimeter 1
Tampon tang 2
Bed periksa 1
Termometer 1
Timbangan dewasa 1
Timbangan bayi 1
3 Set Pelayanan KB
Implan Kit 3
IUD Kit 4
4 Meubelair
Kursi Kerja 2
Lemari Arsip 1
1. LAB
Pendaftaran KIA/KB
2. Gizi
3. Gigi
4. BP Umum
1. Konsul BP Umum
Apotek Pulang
2. Diagnosa
Rujuk RS
B. Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar dan SPT
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan
BAB V
LOGISTIK
Keperluan logistik di poli KIA meliputi bahan medis habis pakai yang ada di instalasi farmasi
puskesmas Iringmulyo
1. Permintaan
Untuk permintaan bahan medis non medis dilakukan melalui bagian farmasi
menggunakan kartu stok dan buku permintaan. Permintaan bahan medis non medis
dilakukan sebelum bahan di Poli KIA habis.
2. Penyimpanan
Stok bahan medis non medis kebutuhan poli KIA disimpan di ruang KIA. Untuk stok
harian bahan medis non medis disimpan di poli KIA.
3. Penggunaan
Disesuaikan dengan kebutuhan
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu pada KIA dilakukan dengan cara menggunakan koin kepuasan
pelanggan setelah selesai pelayanan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan KIA yang sudah dibuat diharapkan bisa menjadi acuan bagi tenaga
kesehatan di poli KIA untuk melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sebaiknya
menjadi dasar tiap SDM sehingga dapat melakukan pelayanan dengan optimal dengan
harapan tercapainya kepuasan pelanggan.
PEDOMAN
UPAYA GIZI
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
Ita Novi sulistiyani
PUSKESMAS NIP.197411202006042009
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan
sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Di masyarakat, upaya perbaikan gizi dilakukan oleh para petugas gizi Puskesmas
bersama-sama dengan masyarakat setempat. Kegiatannya dilakukan di dalam gedung maupun
di luar gedung dan bekerjasama dengan lintas program maupun lintas sektor.
II. TUJUAN
Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat
terutama pada ibu hamil, bayi dan anak Balita.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1 Petugas Gizi 1
B. Jadual Kegiatan
No Kegiatan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan Gizi balita
2 Pembinaan Posyandu
3 PMT Penyuluhan Balita
4 Penyuluhan gizi seimbang
5 Distribusi vitamin A
6 Pemantauan Status Gizi Balita
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
DENAH LANTAI 2 PUSKESMAS IRINGMULYO
B. Standar Fasilitas
Timbangan
Pengukur tinggi badan
Pengukur LILA
Food model
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
3. Dokumentasi
a. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
b. Kegiatan di Luar Gedung :
- Buku Tugas Luar
c. Penyuluhan kader :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan
BAB V
LOGISTIK
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman pelayanan Gizi yang sudah dibuat diharapkan bisa menjadi acuan bagi tenaga Gizi
untuk melaksanakan pelayanan Gizi dan menjadi dasar sehingga dapat melakukan pelayanan
dengan optimal dengan harapan tercapainya kepuasan pelanggan.
PEDOMAN
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
Ita Novi sulistiyani
PUSKESMAS NIP.197411202006042009
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat berperilaku
hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004)
Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi kesehatan
pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas yang
mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan
diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Agar tujuan upaya promosi
kesehatan dapat tercapai, maka langkah awal yang penting harus dilakukan adalah menyusun
perencanaan promosi kesehatan dengan benar dan tepat.
B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya promosi
kesehatan di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi promosi
kesehatan di Puskesmas
C. Ruang Lingkup Pelayanan Promosi Kesehatan
Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
a. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar
obat, tempat pembayaran .
b. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang berada di wilayah kerja puskesmas.
D. Batasan Operasional
Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan
secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi
kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan preventif dalam
pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang
dilaksanakan di puskesmas.
b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang
dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang
disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku
dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual)..
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian desa siaga
aktif.
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya
sendiri. Khususnya dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan
kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam
memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta
berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh
dan untuk masyarakat)
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan kemampuan
dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat sebagai subyek), menggalang
kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal
sesuai sosial budaya setempat.
4. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan,
menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat
publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,
membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta
pemantauan-penilaian upaya advokasi.
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Jadual Kegiatan.
Jadual pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan disepakatii dan disusun bersama dengan
lintas program dan lintas sektor terkait.
NO Kegiatan 2017
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
1. Penyuluhan X X X X X X X X X X X X
2. Pemberdayaan X X X X X X X X X X X X
Masyarakat
3. Pertemuan X X X X X X X X X X X
kader
kesehatan
4. Advokasi X X
BAB III
STANDAR FASILITAS
R. Kapusk AULA
PUSKESMAS
Gudang
Obat
R.
PROMKES
R. Konsul
Gizi
R.
BENDAHAR
A
MUSHOLA R. SANITASI, P2M R. TATA
Tempat
& YANMAS USAHA
Wudh
u
Toliet Dapur
Toliet
B. Standar Fasilitas Ruang Promosi Kesehatan
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Contoh matrik :
Program Jenis Pelayanan Target Pencapaian Masalah
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan
suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan umpan balik pada
pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan optimalisasi
pelaksanaan upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya
promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi sesudah upaya promosi kesehatan dilakukan
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan direncanakan
dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan
kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan
manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya promosi kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari
semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan.
PEDOMAN
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
Ita Novi sulistiyani
PUSKESMAS NIP.197411202006042009
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat keserhatan yang
setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam pasal 162 Undang-Undang No.
36 tahun 2009 tentang Kesehatan. ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan
lingkungan selanjutnya diatur dalam peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan, yang mengaturnya ditujukan dalam rangka
terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor resiko kesehatan lingkungan di
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi dan fasilitas umum ( Permenkes RI
No.13 tahun 2015 ttg Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas )
Kesehatan Lingkungan Puskesmas Iringmulyo dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan pada masyarakat di lakukan dalam gedung dan di luar gedung. Untuk
memperjelas lingkup penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas Iringmulyo perlu di atur mengenai uraian kegiatan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan sebagai acuan bagi Petugas, Pihak terkait dan masyarakat
yang membutuhkan Pelayanan tersebut.
B. RuangLingkup
Ruang lingkup pelayanan Kesehatan lingkungan mencakup mulai dari
Identifikasi sarana sanitasi dasar, Pemantauan lingkungan Permukiman,
pembinaan Masyarakat, Pengendalian Vektor Penyakit dan menerima permintaan
klien untuk pengambilan sampel air dan menerima rujukan penderita penyakit
berbasis lingkungan dari faskes sampai menentukan rencana tindak lanjut hasil
dari kegiatan Kesehatan lingkungan Puskesmas.
C. Tujuan
1. Umun
Dengan terselenggaranya pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
preventif, promotif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan /atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor resiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku masyarakat
untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
faktor resiko lingkungan, serta untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan
sehat
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan Kesehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat
.
D. Landasan Hukum
1. Undang Undang nomor 36tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 66 Tahun 2015 tentang Kesehatan
Lingkungan
3. PERMENKES RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan di Pusat Kesehatan Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Pola Ketenagaan
1 Sanitarian SKM 1
B. Distribusi Ketenagaan
1. Penanggung jawab Kesehatan Lingkungan Puskesmas
R. Kapusk AULA
PUSKESMAS
Gudang
Obat
R.
PROMKES
R. Konsul
Gizi
R.
BENDAHAR
A
MUSHOLA R. SANITASI, P2M R. TATA
Tempat
& YANMAS USAHA
Wudh
u
Toliet Dapur
Toliet
A. Standar Sarana
Pengelolaan Kesehatan Lingkungan :
Puskesmas menyediaakan fasilitas khusus untuk pengelolaan Kesehatan Lingkungan
antara lain :
a. Tempat sampah medis dan non medis
b. Safety box
c. Ruang penyimpanan limbah sementara
B. Peralatan
Peralatan yang ada :
7 Lux Meter -
II Perlengkapan
2 Kapas ada
3 Alkohol 70 % ada
4 Masker ada
5 Korek Api
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pertanian
Lingkungan Hidup
Pemeriksaan/Pengamatan Lingkungan,
Pengamatan Perilaku, Inspeksi Kesling dan
Konseling
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dipantau, dianalisis dan dikaji dengan
menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator SPM Kesehatan Lingkungan
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
PEDOMAN
UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT (P2)
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
Ita Novi sulistiyani
PUSKESMAS NIP.197411202006042009
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di berbagai negara masalah penyakit dan kualitas lingkungan yang berdampak
terhadap kesehatan masih menjadi isu sentral yang ditangani oleh pemerintah bersama
masyarakat sebagai bagian dari misi Peningkatan Kesejahteraan Rakyatnya. Faktor
lingkungan dan perilaku masih menjadi risiko utama dalam penularan dan penyebaran
penyakit, baik karena kualitas lingkungan. Sehingga insiden dan prevalensi penyakit
yang berbasis lingkungan di Indonesia relatif masih sangat tinggi.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat bereran penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber
Daya Manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan tersebut ditetapkanlah Visi
Indonesia Sehat 2015 yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa dan Negara
Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat
dan dengan perilaku yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Negara
kesatuan Republik Indonesia. Sejalan dengan tujuan tersebut diselenggarakan upaya
pembangunan kesehatan yang berkesinambungan, baik oleh pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota maupun oleh masyarakat
termasuk swasta.
Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,
menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap orang dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksudkan dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, maka tuntutan untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu
dan optimal menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
Perubahan Paradigma Kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan lebih
diprioritaskan pada upaya pencegahan dan promosi dengan tanpa meninggalkan
kegiatan kuratif dan rehabilitatif, telah mendorong upaya dari dinas kesehatan
umumnya dan dalam bidang penyehatan lingkungan permukiman serta tempat-tempat
umum dan industri pada khususnya untuk lebih menggali kemampuan dan kemauan
masyarakat untuk dapat meningkatkan dan memecahkan permasalahan kesehatannya
sendiri.
Keadaan kesehatan lingkungan di masyarakat Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat
berubah seperti: Mobilitas dan Peningkatan jumlah penduduk, penyediaan air bersih,
pemanfaatan jamban, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah, penggunaan
pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersedian obat,
polusi udara, air dan tanah dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan
penyakit.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima serta
terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat menggunakan hasil
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya tersebut diselenggarakan dengan
menitik beratkan pada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan
(Depkes, RI 2004).
Salah satu fungsi puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan
yang diberikan puskesmas meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan,
peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan (Depkes RI, 2004).
B. Tujuan Pedoman
Meningkatnya upaya penanggulangan pemberantasan penyakit sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan di masyarakat. Serta menurunkan frekuensi angka kesakitan,
jumlah kasus akibat adanya suatu penyakit, jumlah kematian dan menurunnya
penyebar luasan penyakit di suatu wilayah khususnya Puskesmas Iringmulyo.
E. Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
2. Undang-undang No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No.
40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular mengatur agar
setiap wabah penyakit menular (kejadian luar biasa-KLB) harus ditangani secara
dini.
3. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 158 ayat 1 yang
menyatakan bahwa pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan upaya
pencegahan, pengendalian, dan penanganan PTM beserta akibat yang ditimbulkan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadualan Penanggung jawab P2 di puskesmas dikoordinir oleh
Penanggung jawab masing-masing program sesuai dengan kesepakatan.
C. Jadual Kegiatan
Jadual pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit sesuai anggaran BOK
disepakati dan disusun bersama dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyelidikan Epidemiologi jika ada kasus.
2. Sweeping DO imunisasi, pelacakan KIPI setiap bulan.
3. Promosi ABAT, etika batuk
4. Sweeping kasus TB setiap bulan
5. Pemeriksaan Jentik Berkala setiap bulan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Ruangan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan,
dalam lingkup ini adalah ruangan Kesehatan Lingkungan.Kebutuhan luas ruangan
disesuaikan dengan jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Puskesmas.
R. Kapusk AULA
PUSKESMAS
Gudang
Obat
R.
PROMKES
R. Konsul
Gizi
R.
BENDAHAR
A
MUSHOLA R. SANITASI, P2M R. TATA
Tempat
& YANMAS USAHA
Wudh
u
Toliet Dapur
Toliet
B. Standar Fasilitas
1. Panduan bagi setiap pemegang program: 1 buah
2. Kit Penyelidikan Epidemiologi (PE) :
a. Surat Tugas
b. Buku
c. Pulpen
d. Refleks Hummer
e. Form PE
f. Pot tempat specimen
g. Label
h. Kantong plastik
i. Spesimen carrier dengan ice pack
j. Senter
3. Kit Penyuluhan Kesehatan Masyarakat : 1 kit
4. Kit audiovisual audividual, yang terdiri dari:
a. Wireless system/Amplifier dan Wireless Microphone 1 Unit
b. Laptop
c. LCD projektor
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
C. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Diseminasi informasi program pemberantasan penyakit tingkat Kecamatan
dan pihak lain yang terkait.
b. Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan tingkat Kecamatan
2. Perencanaan
a. Merencanakan teknis kegiatan program pemberantasan penyakit dengan lintas
sektor terkait
b. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan program pemberantasan penyakit
yang bersumber dari dana BOK.
3. Pelaksanaan
a. Menetapkan mekanisme koordinasi antar sektor terkait dengan leading sektor
dari Puskesmas (penanggung jawab program pemberantasan penyakit)
b. Membentuk dan mengaktifkan kelembagaan untuk pelaksanaan kegiatan
program pemberantasan penyakit di tingkat Kecamatan.
4. Melaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit sesuai dengan jadual yang
telah disusun.
5. Monitoring evaluasi
a. Monitoring pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masayarakat.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan
program pemberantasan penyakityang akan dilaksanakan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
.
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit
perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan program pemberantasan penyakit dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan program pemberantasan penyakit
tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.
PEDOMAN
UPAYA PERKESMAS
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
Ita Novi sulistiyani
PUSKESMAS NIP.197411202006042009
IRINGMULYO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279 Tahun 2006 tentang
pedoman pelayanan penyelenggaraan upaya keperawatan kesehatan masyarakat di
puskesmas
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Untuk bidan melakukan kunjungan klien maternal beresiko tinggi, neonatus beresiko
tinggi, bayi beresiko tinggi, balita beresiko tinggi. Untuk perawat melakukan kunjungan klien
usila resti, penyakit kronis, kasus DO.
Pelaksanan pelayanan terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang
memberikan pelayanan langsung kepada pasien.
C. Jadwal Kegiatan
1. Sebelum dibuat jadwal kunjungan ditentukan sasaran keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan.
2. Sebelum melaksanakan kunjungan selalu berkoordinasi dengan pelaksana kegiatan.
3. Pelaksanaan PHN dilaksanakan di dalam dan diluar gedung, dimana kegiatan dalam
gedung berupa asuhan keperawatan individu dan kegiatan luar gedung berupa asuhan
keperawatan keluarga, kelompok, dan masyarakat.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. PHN kit
3. Blangko pengkajian
BAB IV
8) Dokumentasi keperawatan
BAB VIII
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan dilaksanakan secara periodik setiap bulan oleh perawat koordinator perkesmas
dan kepala puskesmas. Hasil pemantauan terhadap pencapaian indikator kinerja menjadi
masukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja perawat berikutnya, peningkatan cakupan
dan mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan penilaian dilaksanakan minimal setiap akhir tahun
dan hasilnya digunakan untuk masukan dalam penyusunan perencanaan kegiatan perkesmas
pada tahun berikutnya.
BAB IX
PENUTUP
A. Definisi
Pelayanan kesehatan usia lanjut merupakan kegiatan dalam rangka mengusahakan masa
tua yang berbahagia dan berguna, sehingga para usia lanjut tidak menjadi beban bagi
masyarakat yang mencakup upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam
penanganan masalah usia lanjut, perlu dilakukan pendekatan yang tepat, team work
(koordinasi) dan keterpaduan (diagnosa dan pengobatan)
B. Ruang Lingkup
Pelayanan kesehatan usila dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung, meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan usila
b. Konseling
2. Kegiatan di luar gedung, meliputi :
a. Pelayanan kesehatan usila secara holistik
b. Penyuluhan kesehatan masyarakat usila
C. Tata Laksana
1. Kegiatan di dalam gedung
a. Pelayanan kesehatan usia lanjut meliputi : kesehatan umum, kesehatan jiwa, gizi
pada usila, kesehatan indera (mata dan telinga), keperawatan kesehatan dasar
b. konseling kesehatan usila
2. Kegiatan di luar gedung
a. Persiapan :
- Penjadwalan kegiatan
- Penjadwalan kegiatan penyuluhan
b. Pelaksanaan :
- Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan oleh Puskesmas melalui Posyandu lansia
- Olahraga/kesegaran jasmani bagi lansia
- Keperawatan kesehatan dasar
- Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah kesehatan usila
D. Dokumentasi
1. Kegiatan di dalam gedung :
Setelah selesai pelayanan, data-data pasien :
- Ditulis dalam buku registrasi
- Di input dalam e puskesmas melalui komputer
2. Kegiatan di luar gedung :
a. Buku tugas luar
b. Penyuluhan kader :
- Undangan
- Materi penyuluhan
- Daftar hadir
- Notulen penyuluhan
PEDOMAN
UPAYA UKGM
No.Dokumen : 800/ /D-
2.U5/UKM/2017
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
I. Latar Belakang
II. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa/Kelurahan secara optimal.
2. Tujuan Khusus.
1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan dimasyarakat Desa / Kelurahan,
tertanganinya masyarakat Desa/Kelurahan yang mengalami masalah kesehatan.
2. Tersedianya data/informasi untuk menilai perkembangan Kesehatan masyarakat
desa/Kelurahan dan penyusunan program atau perencanaan.
III. Rincian Kegiatan
Kesehatan gigi dan mulut balita dilakukan dengan kegiatan :
1. Melakukan Penyuluhan
2. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita
3. Rujukan kepuskesmas
V. Sasaran
Ibu balita dan balita di posyandu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggara upaya kesehatan dasar.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi;
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota.
B. Tujuan
Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adalah untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Iringmulyo,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota.
C. RuangLingkupPelayanan
Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Iringmulyo meliputi:
1. pelayanan promosi kesehatan;
2. pelayanan kesehatan lingkungan;
3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Perawatan Kesehatan masyarakat
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
2. Upaya kesehatan lingkungan
Adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang
sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan
suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat
Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan
pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta
aktif masyarakat .
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan
promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya.
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
NO JABATAN KUALIFIKASI
1 Dokter S1 Kedokteran
6 Promkes S1 Promkes
8 Apotek SMF
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30 – 14.30) distribusi ketenagaan adalah sbb:
Perawat dan dokter melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita penyakit
berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi lingkungan
bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi masyarakat.
Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan
oleh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait, menyiapkan
peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
baik dalam gedung maupun di luar gedung
Nutrisionis melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang dirujuk
dari BP Umum maupun KIA, serta melakukan kegiatan di masyarakat untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program
gizi masyarakat
Analis melakukan pelayanan laboratorium bagi pasien yang dirujuk dari BP Umum
dan KIA serta pasien umum atau masyarakat yang membutuhkan, serta melakukan
kegiatan diluar gedung
Petugas obat melakukan pelayanan pemberian obat bagi pasien berdasar resep dari
BP Umum, BP Gigi, KIA dan Gizi di dalam gedung maupun kegiatan luar gedung
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam pertemuan bulanan program, lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dengan
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas Iringmulyo.
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di lantai bawah
gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses.
BP umum merupakan ruangan dengan 2 meja pemeriksaan dokter dengan bed
periksa masing-masing. Di bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja
anamnese sekaligus pemeriksaan awal oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel
sebagai sarana cuci tangan bagi petugas setelah melakukan tindakan kepada
pasien.Disamping itu ruangan ini memiliki seperangkat komputer sebagai salah satu p
care dari sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk
memasukkan data pasien pada sistem informasi puskesmas.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga
memudahkan pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil, pelayanan
KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian immunisasi pada balita.Ruangan
KIA memiliki meja administrasi, bed pemeriksaan, bed ginekologi, wastafel, lemari
peralatan dan perangkat komputer pendukung sistem informasi puskesmas.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan jadi satu ruang /
masing-masing memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada client
untuk dapat berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga
lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena
memiliki ruangan tersendiri yang akan menunjang kinerjanya.
2. Peralatan
Promosi Kesehatan KIA dan Perbaikan Gizi Pencegahan & Perkesmas
Kesehatan Lingkungan KB Masyarakat Pemberantasan
Penyakit
Menular
Alat tulis Senter Tensi Leaflet Leaflet Tensimeter
leaflet Thermo meter Panduan /Brosur buku
alat peraga higrometer stetoskop Diet penyuluhan register
penyuluhan Block Doupler Timbangan penyakit Stetoskop
kamera Grill Pita badan Blanko Form
laptop Kit pengukur Alat tinggi surveilans Perkesmas
LCD Sampling Alat tulis badan Pedoman Alat tulis
Proyektor air Mikrotois KLB
Jadwal Kit Alat tulis Senter
kegiatan sampling Vaksin
Handicam makanan Chold
Buku Alat chain
Pamflet pembasmi Alat tulis
nyamuk
Alat tulis
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Sasaran : adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang tinggal dan
berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.
Keluarga Berencana
Pengertian :
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan
waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran
nasional
Tujuan
Tujuan umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunya
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan
guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil,bahagia dan sejahtera.
Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan
usia subur dan keluarganya.
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan
metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II ) sesuai
dengan kebutuhannya.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam
upaya KB.
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur,
serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan
merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya
Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b. Calon pasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menopaus.
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam fase
intervensi pelayanan KB.
BAB VI
PENUTUP