Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SKRIPSI

EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN DAN


TOP SOIL MENUJU KE DISPOSAL AREA DI PT SEMEN BATURAJA
(PERSERO), TBK SUMATERA SELATAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Tugas Akhir


Pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh

M Aditya Pratama
03021381621068

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019

1
Universitas Sriwijaya
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA

1. Judul
EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN DAN
TOP SOIL MENUJU KE DISPOSAL AREA DI PT SEMEN BATURAJA
(PERSERO), TBK SUMATERA SELATAN

2. Pengusul
a. Nama : M. Aditya Pratama
b. Jenis Kelamin : Laki - Laki
c. NIM : 03021381621068
d. Semester : VI (Enam)
e. Fak/Jurusan : Teknik/Pertambangan
f. Institusi : Universitas Sriwijaya
g. Nomor Telepon : 081310080069
h. Alamat Email : Adityaprtm15@gmail.com

3. Waktu Pelaksanaan : 14 Oktober – 14 Desember 2019

4. Lokasi Penelitian : PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk Sumatera Selatan

Palembang, September 2019


Pembimbing Proposal, Pengusul

Prof. Dr. Ir. H. M. Taufik Toha, DEA M. Aditya Pratama


NIDK. 8864000016 NIM. 03021381621068

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya,

Dr. Hj.Rr. Harminuke Eko Handayani, ST.,MT


NIP. 196902091997032001

2
Universitas Sriwijaya
A. JUDUL
EVALUASI TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT OVERBURDEN DAN
TOP SOIL DI PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO), TBK SUMATERA
SELATAN

B. LOKASI
PT. Semen Baturaja (Persero),Tbk Sumatera Selatan

C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan

D. LATAR BELAKANG
Secara umum potensi batu kapur Indonesia setelah hasil pembaharuan data
oleh Dirjen Geologi pada tahun 2012 diketahui 271,334 milyar ton Batu Kapur
untuk kategori sumber daya terukur. Daerah Baturaja merupakan salah satu daerah
potensi Batu Kapur. Melimpahnya sumber daya mineral berupa Batu Kapur pada
daerah tersebut menjadikannya sebagai pusat industri semen dan sebagai salah
satu penyuplai kebutuhan terbesar dalam memenuhi program pembangunan di
Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu perusahaan semen yang ada di Sumatera
Selatanyaitu PT Semen Baturaja (Persero), Tbk yang merupakan perusahaan milik
BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Metode penambangan yang diterapkan adalah metode tambang terbuka
dimana dalam pengoperasiannya digunakan backhoe sebagai alat gali muat dan
dump truck sebagai alat angkut. Salah satu kegiatan penambangan yang dapat
mempengaruhi produksi adalah pengangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
operasi pengangkutan antara lain kondisi jalan, kondisi peralatan, kondisi cuaca
dan lainnya. kondisi jalan angkut yang baik akan mempertinggi nilai efisiensi dan
efektivitas kerja alat angkut serta tingkat keamanannya. Alat angkut tidak bisa
beroperasi secara optimal dikarenakan kondisi jalan angkut yang sempit, tanjakan
curam, permukaan jalan licin dan lainnya. Dengan adanya permasalahan tersebut
maka diperlukan evaluasi teknis mengenai kondisi geometri jalan angkut agar
proses pengangkutan material Batu Kapur dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Dengan adanya evaluasi teknis terhadap jalan angkut diharapkan dapat membantu

3
Universitas Sriwijaya
mengatasi permasalahan proses pengangkutan material Batu Kapur sehingga
produktivitas alat angkut dapat optimal.

E. PERUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi aktual geometri jalan angkut overburden dan top soil
menuju ke disposal area di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk?
2. Berapakah ukuran geometri jalan angkut yang dibutuhkan untuk dilalui
dump truck di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk?
3. Berapakah kemampuan produksi aktual dan teoritis dari alat angkut
overburden dan top soil menuju ke disposal area sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan geometri jalan angkut di PT. Semen Baturaja
(Persero), Tbk Sumatera Selatan?

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Adapun penelitian tugas akhir ini adalah memfokuskan pelaksanaan kegiatan
pada kondisi geometri jalan angkut overburden dan top soil menuju ke
disposal area di PT. SEMEN BATURAJA (Persero), Tbk.

G. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis kondisi aktual geometri jalan angkut overburden dan top soil
menuju ke disposal area di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk?
2. Menganalisis ukuran geometri jalan angkut yang dibutuhkan untuk dilalui
dump truck di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk Sumatera Selatan?

3. Analisis kemampuan produksi aktual dan teoritis dari alat angkut


overburden dan top soil menuju ke disposal area sebelum dan setelah
dilakukan perbaikan geometri jalan angkut di PT. Semen Baturaja
(Persero), Tbk Sumatera Selatan?

4
Universitas Sriwijaya
H. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari tugas akhir ini yaitu dapat mengevaluasi jalan angkut
overburden dan top soil menuju ke disposal area agar dump truck dapat bekerja
secara optimal.

I. TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum jalan ankut berfungsi untuk menunjang kelancaran dalam operasi
penambangan khususnya dalam kegiatan transportasi atau pengangkutan. Kondisi
jalan yang dapat mempengaruhi kegiatan pada design atau rancangan jalan
tersebut. Adapun factor-faktor yang harus diperhatikan adalah lebar jalan angkut
tambang, superelevasi, cross, slope,serta kemiringan jalan.

I.1. Lebar Jalan angkut

Lebar jalan angkut pada kondisi lurusan maupun tikungan berbeda, dikarenakan
pada saat tikungan kendaraan memerlukan ruang gerak yang lebih besar agar tidak
melebar melebihi dari lebar jalan pada tikungan yang ada. Lebar Jalan Angkut
angkut disesuaikan dengan alat angkut terbesar yang digunakan pada suatu
operasi penambangan. Untuk menghitung lebar jalan angkut dapat menggunakan
rumus berikut:

Lebar jalan pada kondisi lurus :

L = (n x Wt) + (n + 1) x (½Wt) ……………….………………………………(1)

Lebar jalan pada tikungan :

W = 2 ( U + Fa + Fb + Z ) + C (2)
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)……………………………………………………….(2)

5
Universitas Sriwijaya
I.2. Superelevasi

Merupakan kemiringan jalan yang terdapat pada belokan atau tikungan.


Superelevasi erat kaitannya dengan jari-jari tikungan maupun kecepatan dari
kendaraan yang melintasinya.

I.3. Cross Slope

Merupakan kemiringan jalan pada jalan lurus dikarenakan perbedaan ketinggian


pada sisi permukaan jalan. Secara umum jalan angkut mempunyai bentuk
permukaan melintang yang cenderung berbentuk cembung. Untuk mengetahui
besar Cross Slope pada jalan angkut digunakan rumus :

𝑏
Cross Slope ( a ) = ………………………………………………….…………(3)
a

I.4. Kemiringan Jalan Angkut ( Grade )


Merupakan suatu tanjakan pada jalan angkut dimana tingkat kecuraman maupun
kelandaian dari tanjakan tersebut akan berpengaruh terhadap produksi dari alat
angkut. Hal ini dikarenakan adanya tahanan pada tanjakan ( Grade Resistance )
yang harus diatasi oleh mesin dari alat angkut akibat tanjakan jalan tersebut

𝛥ℎ
Grade ( a )= 𝛥𝑥 x 100% …………………………..………………………….…(4)

Kemiringan Jalan Produksi dan Grade Resistence. Kemiringan jalan angkut dapat
berupa jalan menanjak ataupun jalan menurun, yang disebabkan perbedaan
ketinggian pada jalur jalan. Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan
kemampuan alat angkut, baik dalam pengereman maupun dalam mengatasi
tanjakan. Grade resistence (tahanan kemiringan) adalah gaya berat yang melawan
dan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalan yang dilaluinya.

6
Universitas Sriwijaya
1. Rolling Resistence (Tahanan Gulir) merupakan tahanan gelinding atau gulir
yang terdapat pada roda yang sedang bergerak akibat adanya gaya gesek antara
roda dengan permukaan tanah.

RR = CRR x Berat kendaraan …………………………………………………(5)

2. Rimpull merupakan besarnya kekuatan tarik yang diberikan oleh mesin pada
alat kepada permukaan ban penggeraknya yang bersentuhan dengan permukaan
jalur jalan. Rumus yang digunakan :

375 x HP x Eff Mekanis


Kecepatan RP = ……………………..…………………(6)
Kecepatan (Mph)

3. Grade Resistance (Tahanan kemiringan) merupakan gaya berat yang melawan


gerak kendaraan atau bisa juga membantu gerak kendaraan karena kemiringan
jalan yang dilaluinya.

𝐵𝑒𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛


GR = x 100% …………………….……………(7)
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛

4. Coeficient of traction adalah suatu faktor yang menunjukan berapa bagian dari
total berat kendaraan pada ban atau track yang digunakan untuk menarik atau
mendorong kendaraan

5. Acceleration merupakan rentang waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat


laju kendaraan dengan menggunakan rimpull untuk menggerakan kendaraan pada
jalur tertentu.

6. Berat Material (Weight Material) akan mempengaruhi kecepatan kendaraan,


kemampuan kendaraan mengatasi tahanan, membatasi volume material yang
dapat diangkut oleh alat

7
Universitas Sriwijaya
7. Swell factor merupakan suatu faktor pengembangan material yang berupa
perbandingan volume material dalam keadaan insitu (belum digali = BCM)
dengan volume material galiandalam keadaan loose (telah digali = LCM).

𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑙𝑜𝑠𝑒 (𝑡𝑜𝑛/𝑚3)


SF = ………………………………………..…………(8)
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑎𝑛𝑘 (𝑡𝑜𝑛/𝑚3)

Jalan tambang digunakan untuk mengangkut manusia, material dan peralatan di


seluruh daerah tambang. Jalan pada jalan tambang dibagi sebagai berikut:
1. Jalan utama (Mine Road) – jalan angkut utama yang menghubungkan pit
dengan daerah ROM. Jalan ini akan menjadi jalan angkut dari jaringan kerja
haul road nikel yang lebih permanen dengan jangka lebih lama.
2. Ex-pit Road – expit haul roat atau haul road sekunder. Memiliki standar
yang lebih rendah dan ramp jangka panjang yang keluar dari pit dan merupakan
jalan menuju dump area jangka pangjang.
3. In-pit Road – jalan dengan standar lebih rendah yang memiliki umur lebih
pendek dan tidak menjamin adanya lapis atas batu merah. Standar sekunder
jalan di dalam pit dan biasanya berada pada dinding pit menuju ke loading face.
4. Bench/Dump Road – standar jalan yang serupa dengan in-pit road. Jenis
jalan ini adalah perpanjangan sistem jalan sekunder, menuju dump, sepanjang
dinding dump menuju dump face.

Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan desain setiap
segmen jalan angkut tambang seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang,
dan lain-lain. Kecepatan yang dipilih tersebut adalah kecepatan yang tertinggi
dimana kendaraan dapat berjalan dengan aman dan keamanan itu sepenuhnya
tergantung dari bentuk jalan. Kesemibangan antara fungsi jalan dan keadaan
medan akan menentukan biaya pembangunan jalan tersebut. Medan dikatakan
mendatar jika kecepatan truk sama atau mendekati kecepatan mobil penumpang.
Medan dikatakan pegunungan jika kecepatan kendaraan truk kurang banyak
sehingga truk tersebut merangkak melewati jalan tersebut dengan frekuensi yang
sering. Kecepatan rencana dapat ditetapkan berdasarkan pengamaan radius

8
Universitas Sriwijaya
tikungan (R) dan superelevsi maksimum (emaks) dengan pendekatan formulsi
sebagai berikut:

V = √(𝑒maks)x127xR ……………………………………………………..….(9)
Dimana:
V = Kecepatan rencana (km/jam)
emaks = Superelevasi maksimum (%)
R = Jari-jari belokan (m)

Perencanaan geometri jalan adalah rancangan jalan menyangkut ukuran (dimensi)


jalan di permukaan bumi. Geometri jalan tambang merupakan suatu bentuk yang
dapat memenuhi fungsi dasar dan jalan. Fungsinya yaitu untuk menunjang
kelancaran operasi penambangan terutama dalam kegiatan pengkutan. Medan
berat yang mungkin terdapat disepanjang rute jalan tambang harus diatsi dengan
mengubah rancangan jalan untuk meningkatkan aspek manfaat dan keselamatan
kerja. Karena alat angkut atau truk-truk pada tambang umumnya berdimensi lebih
besar, panjang, dan lebih berat, oleh sebab itu geometri jalan harus sesuai dengan
dimensi alat angkut yang digunakan agar alat tersebut dapat bergerak leluasa pada
kecepatan normal dan aman. Distribusi beban pada roda dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain : jumlah ban, ukuran ban, tekanan ban serta berat total
kendaraan. Beban pada roda untuk setiap kendaraan dapat diketahui berdasarkan
spesifikasi dari pabrik pembuatnya. Sedangkan untuk menghitung luas bidang
kontak (contact area) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

0,9𝑥𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛𝑝𝑎𝑑𝑎𝑟𝑜𝑑𝑎(𝑙𝑏)
Contact area (in2 ) = ………………….(10)
Tekanan dalam ban (psi)

Setelah luas bidang kontak (contact area) antara roda kendaraan dengan
permukaan jalan diketahui, maka besarnya beban dari kendaraan yang diterima
oleh permukaan jalan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut

9
Universitas Sriwijaya
𝑐𝑜𝑛𝑡𝑎𝑐𝑡 𝑎𝑟𝑒𝑎(𝑖𝑛 )
Beban yang diterima permukaan jalan (psi) = ….(11)
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑖𝑎𝑝𝑟𝑜𝑑𝑎(𝑙𝑏2)

Lebar jalan angkut pada kondisi lurus Penetuan lebar jalan lurus dikemukakan
oleh AASHTO (American Association of State Highway and Transportation
Officials) Manual Rular Highway Design (1990) yaitu jumlah jalur dikali dengan
lebar dump truck ditambah setengah lebar truk untuk masing-masing tepi kiri,
kanan, dan jarak antara dua dump truck yang sedang bersilangan. Dari ketentaun
tersebut dapat digunakan cara sederhana untuk menentukan lebar jalan angkut
minimum, yaitu menggunakan rule of thumb dengan pengertian bahwa lebar alat
angkut sama dengan lebar jalur.

Tabel 1 Lebar jalan angkut minimum Jumlah jalur truck Perhitungan Lebar jalan
angkut minimum

Jumlah jalur truck Perhitungan Lebar jalan angkut


minimum
1 1+(2x½) 2,00
2 2+(3x½) 3,50
3 3+(4x½) 5,00
4 4+(5x½) 6,50

Dapat ditetapkan rumus lebar jalan angkut minimum pada jalan lurus. Lebar jalan
angkut pada tikungan Lebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat lebih besar
dari pada jalan lurus. Hai ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya
penyimpangan lebar alat angkut yang disebabkan oleh sudut yang dibentuk oleh
roda depan dengan badan truk saat melintasi tikungan. Untuk jalur ganda, lebar
jalan minimum pada tikungan dihitung dengan berdasarkan pada: lebar jejak roda,
lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan belakang pada
saat membelok, jarak antara alat angkut saat bersimpangan, dan jarak alat angkut
terhadap tepi jalan.

10
Universitas Sriwijaya
J. PENELITIAN TERDAHULU
Menurut Ady Winarko dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi teknis
geometri jalan angkut dan untuk mencapai target produksi 240.000 bcm / bulan
di site project mas lahat pt. ulima nitra sumatera selatan” ,menarik beberapa
kesimpulan antara lain:
1. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan ditemukan bahwa kondisi geometri
jalan angkut overburden di site project Lahat PT Ulima Nitra masih ada yang
belum memenuhi lebar jalan minimal pada beberapa segmen, masih terdapat
grade di atas 10%, belum terdapat cross slope / cross fall, belum terdapat
superelevasi pada tikungan, belum terdapat ditch dan saluran drainase, belum
terdapat tanggul pengaman disisi jalan.
2. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa alat angkut terbesar yang
digunakan adalah dump truck Scania P380CB-6X4 yang memiliki lebar 2,95
meter. Berdasarkan rumus AASHTO maka didapatkan bahwa untuk lebar
minimum pada jalan angkut overburden dari front penambangan sampai ke
disposal untuk jalan lurus, dua jalur adalah 11 meter, sedangkan untuk tikungan,
dua jalur, lebar minimumnya sebesar 19 meter. Sehingga untuk segmen B-C, C-D,
D-E, E-F, dan F-G perlu dilakukan pelebaran jalan. Pada beberapa segmen juga
ditemukan grade jalan di atas 10%, menurut Silvia Sukirman, grade jalan
maksimum berkisar 8 % - 10 %. Cross slope yang disarankan yaitu memiliki beda
tinggi sebesar 22 cm, karena menurut Silvia Sukirman, jalan produksi yang baik
memiliki kemiringan melintang 40 mm/m.
3. Sebelum dilakukan perbaikan jalan, waktu edar aktual alat angkut adalah 14,99
menit (dengan alat gali muat PC 400) dan 15,26 menit (dengan alat gali muat PC
300). Produksi alat angkut perhari 331,25 BCM/hari (dengan alat gali muat PC
400) dan 301,57 (dengan alat gali muat PC 300). Sehingga diperoleh kemampuan
produksi untuk 18 unit alat angkut untuk untuk material overburden adalah
176.008,42 BCM/bulan. Setelah dilakukan perbaikan jalan berupa pelebaran jalan
pada segmen B-C, C-D, D-E, E-F, F-G, G-H, dan H-I. Kemudian menurunkan
grade pada segmen A-B, B-C, C-D, D-E, E-F, diperoleh waktu edar teoritis alat
angkut 9,69 menit (alat gali muat PC 400) dan 9,70 menit (alat gali muat PC 300).
Didapat produktivitas teoritis perunit alat angkut sebesar 512,44 BCM/hari (alat

11
Universitas Sriwijaya
gali muat PC 400) dan 502,37 BCM/hari (alat gali muat PC 300) sehingga terjadi
peningkatan produksi menjadi 274.300,15 BCM/bulan. Terdapat peningkatan
produksi sebesar 98.291,73 BCM/bulan atau terdapat peningkatan sebesar 56 %
dan target produksi tercapai.

K. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis menggabungkan antara teori dengan
data di lapangan sehingga di dapat pendekatan penyelesaian masalah. Dan
metodologi penelitian yang dilakukan adalah :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari instansi terkait, perpustakaan, dan informasi-informasi lainnya yang
berkaitan. informasi yang diperoleh dari studi literatur berupa literatur-literatur
yang berhubungan dengan aspek lingkungan.
2. Penelitian di lapangan
Dalam pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa
tahap, yaitu:
a. Orientasi lapangan
Dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung serta mencari
informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
dibahas.
b. Pengambilan data
Proses pengambilan data dilakukan dengan mengambil data yang berkaitan
dengan penelitian pada lokasi pengamatan. Data yang diambil berupa data
primer dan data sekunder sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer diukur langsung pada lokasi penelitian. Data primer yan
diambil meliputi data actual lubang ledak, diameter lubang ledak,
kedalaman , isian bahan peledak, dan getaran tanah hasil peledakan.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan adalah bahan peledak yang digunakan
dan peralatan serta standar getaran tanah.

12
Universitas Sriwijaya
3. Pengolahan dan Analisis Data
Teknik yang dilakukan dalam analisis data yaitu dengan menggabungkan
antara teori dengan data-data lapangan, sehingga dari keduanya didapat
pendekatan penyelesaian masalah. Setelah data didapatkan maka selanjutnya
adalah pengelompokan dan pengolahan data.

L. JADWAL PENELITIAN
Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud
melaksanakan Tugas Akhir pada tanggal 14 Oktober sampai 14 Desember 2019
dengan perincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Minggu
Uraian Kegiatan
No
1-2 3-4 5-6 7-8

Persiapan
1

Survei Pendahuluan
2

Pengumpulan Data
3

Analisa
4

Pengolahan Data
5

Penyusunan Laporan Akhir


6

M. PENUTUP
Demikianlah proposal permohonan penelitian Tugas Akhir yang direncanakan
dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk.Besar harapan saya untuk dapat
melakukan penelitian Tugas Akhir ini. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan,
kami mengucapkan terima kasih.

13
Universitas Sriwijaya
N. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Rifandy, Hefni. Kajian teknis geometri jalan hauling pada PT. Guruh
Putra Bersama site Desa Gunung Sari, Kecamatan Tabang; Kutai
Kertanegara, 2011.
Ansyori Alamsyah, Alik, Rekayasa Jalan Raya, UMM Press, Malang, 2001.
Jance M. Supit, Geometri jalan angkut tambang pada KP PT. Indonesia Timur
Raya, Nabire-Papua, 2011.
Partanto Projosumarto, Pemindahan Tanah Mekanis , Jurusan Rekayasa
Pertambangan Bandung, Bandung, 1981.
Rinus Tendengan, Produktivitas Alat Angkut PT. Awokgading Sarira Nusantara
Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan : Soroako, 2017.
Rudy Azwari, Evaluasi geometri jalan angkut dari front tambang batubara menuju
strock pile block B pada penambangan batubara di PT. Minemex
Indonesia Desa Talang Serdang: Jambi, 2011.
Soegondo, Trisno, Prof., Introduction to Highway Engineering , Pengantar
Rekayasa Transportasi, JurusanTeknik Sipil ITB, Bandung, 2001,
Sukirman, Silvia, Dasar-dasar Perencanaan Geometri Jalan, Nova : Bandung,
1999.
Swandhi, Awang.“ Perencanaan Jalan Tambang , Diklat Perencanaan Tambang
Terbuka, Unisba, 2004.

14
Universitas Sriwijaya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang membuat daftar riwayat hidup ini :

1. Nama Lengkap : M. Aditya Pratama


2. Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 12 September 1998
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Kawin / Belum Kawin : Belum Kawin
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Alamat Rumah : Perumnas tl.kelapa blok.4 rt.74 rw.07
no.227 kel.talang kelapa kec.alang-alang
lebar Palembang
8. No. HP: 0813-1008-0069
9. Email : Adityaprtm15@gmail.com
10. Nama Orang Tua : Riyanto
11. Pendidikan
a. SD Negeri 136 Palembang tahun 2004 - 2010
b. SMP Negeri 52 Palembang tahun 2010 – 2013
c. SMA Negeri 22 Palembang tahun 2013 - 2016
d. Universitas Sriwijaya tahun 2016 - sekarang

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguh-


sungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.

Palembang, September 2019


Hormat Saya,

M. Aditya Pratama
NIM 03021381621068

15
Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai