PEMBAHASAN
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan mengacu pada konsep dan teori yang
sudah ada dan teruji. Dalam BAB ini penulis mencoba membahas antara konsep
dan kasus yang ada, faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan
proses Asuhan Keperawatan yang telah dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2019,
Jam 07.40 WIB dilakukan pengkajian pada Tn.H di Ruang Sakura dengan
Diagnosa Medis dm Tipe 2 di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.
4.1 Pengkajian
4.1.1 Keluhan Utama
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Nursalam,
2013).
Hasil pada tanggal 31 Juli 2019 Jam 07.40 WIB dilakukan pengkajian pada
Tn. H di Ruang Sakura : Keluhan Utama/ Provokative/ Palliative, pasien
mengeluh sesak nafas pada saat setelah beraktivitas.
Berdasarkan teori ada beberapa keluhan utama yang mungkin muncul
keluhan utama yang timbul pada klien dengan sama infeksi adalah acute kidney
injury (bisa sampai bertahun-tahun atau seumur hidup), Rasa sakit atau mati rasa
pada tangan dan kaki, infeksi (pada beberapa kasus lebih banyak paroksismal).
Dari 2 (dua) keluhan utama teori yang ada, ada 1 keluhan utama yang
muncul berdasarkan keluhan pasien dan juga teori yang dikemukakan. Faktor
pendukung dalam menentukan keluhan utama yaitu adanya data yang didapat dari
pasien, keluarga pasien, keadaan fisik dan status pasien. Tidak ada faktor
penghambat dalam menentukan keluhan utama.
Pengkajian/ Pemeriksaan Fisik pada yang dilakukan Sistem kardiovaskular
terdapat hasil TD : 180/100 mmHg, N : 110x/menit, tidak ada clubbing finger,
Sistem pernafasan Bentuk dada simetris, klien tidak batuk dan tidak
mengeluarkan sputum, suara nafas Vesukuler dengan frekuensi 24x/menit, tidak
terdapat bunyi nafas tambahan, Sistem integument Warna kulit tidak pucat, akral
hangat, turgor kulit baik, dan tidak terdapat hematom, Sistem perkemihan tidak
55
56
ada masalah pada kandung kemih, produksi urine 1200 ml/hari, warna kuning,
bau khas urine
Sistem muskuloskeletal kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai
dapat bergerak bebas, tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, posisi tulang belakang
normal. Sistem endokrin tidak ada faktor alergi dan kelainan endokrin pada
pasien. Sistem gastrointestinal tidak ada peradangan mukosa mulut, rongga mulut
klien tidak berbau, tidak ada kesulitan maupun nyeri saat menelan, abdomen
kenyal dan tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran hepar maupun asites. BAB
1x/hari, tidak ada masalah pada BAB, klien tidak menggunakan obat pencahar.
Sistem reproduksi tidak dikaji karena pasien menolak.
Sistem persyarafan Tingkat kesadaran klien compos menthis, GCS ( E 4, V
5, M 6 ), reflex normal, klien mempunyai koordinasi gerak yang baik, tidak ada
kejang. Sistem pengelihatan bentuk mata klien normal, pupil isokor, gerak bola
mata normal, klien tidak mengalami buta warna, dan mengalami sedikit
penurunan pengelihatan pada jarak jauh. Sistem pendengaran bentuk telinga klien
normal namun tidak terdapat gangguan pendengaran pada telinga klien. Sistem
pengecapan tidak ada gangguan pada indra pengecapan klien. Sistem penciuman
bentuk hidung klien normal dan tidak ada gangguan penciuman. Tactil respon
tidak ada gangguan pada tactil respon klien.
Faktor pendukung yang dirasakan penulis dalam hal pengkajian adalah
adanya kerja sama keluarga pasien dan petugas kesehatan lainnya dalam
memberikan data, dokumentasi kesehatan seperti status pasien dan catatan medis.
Faktor penghambatmya adalah kurangnya pengetahuan penulis dalam hal
pengkajian. Penulis juga menyadari kurangnya melatih diri dalam menggali
masalah pasien.
4.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia (status kesehatan atau beresiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana Perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan,
membatasi mencegah dan merubah (Nursalam, 2013 : 35).
57
62
63
5.1.2 Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah wawasan pembaca terutama untuk mahasiswa sebagai
masukan informasi tentang Asuhan Keperawatan pada DM Tipe 2 yang telah
dilakukan oleh penulis dapat kiranya menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi
dari pendidikan dalam mencetak sarjana yang profesional dalam bidangnya.
5.1.3 Bagi Keluarga Klien
Agar keluarga dapat mengerti bagaimana melakukan tindakan dan
perawatan jika ada anggota keluarga yang mengalami penyakit DM Tipe 2.
.DAFTAR PUSTAKA