Anda di halaman 1dari 15

Adult Learning

OLEH:

SUCI ANUGRAH IDSAM


4518111037

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2018
Latar Belakang

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini dengan tepat waktu.

Dalam proses belajar, penulis menyadari apa yang tertuang dalam

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun

pengkajian. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Di Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas segala

keikhlasan hati dan bantuan dari semua pihak.

Makassar, 8 Desember 2018,

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................. .ii

Abstrak …………………………………............................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2
1.3 TUJUAN PENULISAN .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI ADULT LEARNING ........................................................... 3


2.2 PRINSIP ADULT LEARNING .............................................................. 4
2.3 KONSEP-KONSEP ADULT LEARNING ............................................. 6
2.4 ANDRAGOGI DAN PEDAGOGI ........................................................ 7

BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

ii
ABSTRAK

Di dalam sejarah perkembangan ilmu pendidikan, tahap awal tentang konsep

pendidikan berasal dari persoalan belajar pada anak-anak maupun pemahaman

tentang persoalan belajar tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman ,

terutama pengembangan dalam konsep pendidikan. Muncullah salah metode

pembelajaran yang perlu dipelajaran oleh setiap kalangan masyarakat termasuk

mahasiswa atau remaja. Metode pembelajaran tersebut adalah metode pem-

belajaran orang dewasa (Adult Learning). Tidak selamanya kita berbicara dan

mengulas di seputar pendidikan murid sekolah yang relatif masih mudah dan

berfikiran masih labil. Orang dewasa berbeda dengan anak-anak, apa lagi dalam

hal bekerjasama atau dalam sebuah team. Terutama dalam pembelajaran juga.

Berkembangnya pemahaman kondisi psikologi orang dewasa semacam itu

tumbuh dalam teori yang dikenal dengan nama Andragogi. Andragogi sebagai

ilmu yang memiliki dimensi yang luas dan mendalam akan teori belajar dan cara

mengajar.

Keyword: Adult Learning/Andragogy

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam sejarah perkembangan ilmu pendidikan, tahap awal tentang

konsep pendidikan berasal dari persoalan belajar pada anak-anak maupun

pemahaman tentang persoalan belajar tersebut. Seiring dengan perkembangan

zaman , terutama pengembangan dalam konsep pendidikan. Muncullah salah

metode pembelajaran yang perlu dipelajaran oleh setiap kalangan masyarakat

termasuk mahasiswa atau remaja. Metode pembelajaran tersebut adalah metode

pembelajaran orang dewasa (Adult Learning). Tidak selamanya kita berbicara dan

mengulas di seputar pendidikan murid sekolah yang relatif masih mudah dan

berfikiran masih labil. Orang dewasa berbeda dengan anak-anak, apa lagi dalam

hal bekerjasama atau dalam sebuah team. Terutama dalam pembelajaran juga ,

pemikiran orang dewasa juga tidak dapat disamakan dengan pemikiran anak-anak.

Hal itulah yang membedakan orang dewasa dengan anak-anak, orang dewasa

tumbuh dengan pribadi dan kematangan yang mengubah pemikiran akan

ketergantungan terhadap sesuatu menuju ke arah yang lebih mandiri dan

pengarahan diri sedangkan anak-anak kebalikannya dari orang dewasa.

Berkembangnya pemahaman kondisi psikologi orang dewasa semacam itu

tumbuh dalam teori yang dikenal dengan nama Andragogi. Andragogi sebagai

ilmu yang memiliki dimensi yang luas dan mendalam akan teori belajar dan cara

mengajar. Secara singkat teori ini memberikan dukungan dasar yang mendasar

bagi kegiatan pembelajaran orang dewasa. Oleh sebab itu, tujuan dari makalah ini

1
adalah untuk menambah pengetahuan yang mungkin dapat digunakan

dalam proses pembelaran dan untuk mengetahui apa saja upaya membelajarkan

orang dewasa (andragogi) sebagai salah satu alternatif pemecahan kependidikan.

Untuk lebih jelasnya pada makalah ini akan dijelaskan beberapa aspek mengenai

Adult Learning atau Andragogy.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang di atas adalah:

1. Definisi Pembelajaran orang dewasa

2. Prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa

3. Konsep-konsep pembelajaran yang berkaitan dengan adult learning

4. Perbedaan androgogy dan pedagogy

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah:

1. Agar mengetahui apa definisi dari pembelajaran orang dewasa

2. Dapat mengetahui prinsip-prinsip dalam pembelajaran orang dewasa

3. Dapat mengetahui konsep-konsep yang ada didalam pembelajaran orang

dewasa

4. Agar dapat membedakan antara androgogy dan pedagogy.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Adult Learning adalah merupakan bentuk pembelajaran bagi orang dewasa

maupun remaja yang menuju proses kedewasaan. Adult learning juga biasa

disebut dengan Andragogy. Lawan dari Andragogy adalan Pedagogy.

Secara bahasa, Andragogoy berasal dari 2 bahasa latin yaitu

“Andros“ yang artinya orang dewasa dan “ Ag0gos “ yang berarti memimpin atau

melayani. Menurut Knowles(Sudjana, 2005: 62) Andragogi ialah seni dan ilmu

dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk pembelajaran.

Dugan Laird (Hendayat S., 2005: 135) mengatakan bahwa andragogi

mempelajari bagaimana orang dewasa belajar. Laird yakin bahwa orang dewasa

belajar dengan cara yang secara signifikan berbeda dengan cara-cara anak dalam

memperoleh tingkah laku baru.

Secara Harfiah Andragogy adalah secara harfia dapat diartikan sebagai

seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Namun, karena orang dewasa

sebagai in-dividu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka dalam Andragogi

hal yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari pelajar bukan kegiatan

mengajar seorang pengajar.

Jadi pada intinya adalah Andragogy merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

melahirkan pelajar yang mampu berdiri sendiri yang mandiri dalam pem-

belajarannya tidak seperti anak-anak.

3
2.2 Prinsip – Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa

Pada Pembelajaran Oorang Dewasa, mereka memiliki prinsip-prinsip yaitu:

1. Prinsip Kemitraan: menjamin terjalinnya kemitraan di antara pengajar dan

pelajar. Dengan demikian hubungan yang di bangun bukan hanya bersifat

kemitraan tetapi juga bersifat membatu baik untuk si pengajar maupun untuk

di pelajar.

2. Prinsip Pengalaman Nyata: menjamin berlangsungnya kegiatan pembelajaran

orang dewasa terjadi dalam situasi kehidupan yang nyata. Kegiatan

pembelajaran pendidikan orang dewasa tidak berlangsung di kelas atau situasi

yang simulatif, tetapi pada situasi yang sebenarnya.

3. Prinsip Kebersamaan: Prinsip ini menuntut digunakannya kerjasama team

atau kerja kelompok dalam kegiatan pembelajaran orang dewasa untuk

menjamin adanya interaksi yang maksimal di antara pelajar denganpengajar

tersebut..

4. Prinsip Partisipasi: untuk mendorong keterlibatan pelajar dalam kegiatan

pembelajaran pendidikan dewasa semua pelajar harus terlibat atau mengambil

bagian secara aktif dari seluruh proses pembelajaran mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

5. Prinsip Kemandirian: Prinsip ini mendorong para pelajar untuk memiliki

kebebasan dalam mencari tujuan pembelajaran. Pembelajaran orang dewasa

4
6. berusaha untuk menghasilkan manusia independen atau berdiri sendiri serta

mampu memainkan peran sebagai pelajar yang mandiri

7. Prinsip kesinambungan:maksud dari prinsip ini adalah adanya keselarasan dari

materi yang dipelajari sekarang dengan materi yang telah dipelajari di masa

yang lalu dan dengan materi yang akan dipelajari di waktu yang akan datang.

Dengan prinsip ini maka akan terwujud konsep pendidikan seumur hidup

dalam pendidikan dewasa atau Lifelong Learning.

8. Prinsip Manfaat: bahwa apa yang dipelajari dalam pendidikan dewasa adalah

sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan saja . Biasanya orang- orang

dewasa akan siap untuk belajar jika mereka menyadari adanya kebutuhan

yang harus dipenuhi. Dari situlah mereka berminat untuk belajar serta

adanyarasa tanggung jawabnya sebagai orang dewasa.

9. Prinsip kesiapan: Prinsip kesiapan menjamin kesiapan mental maupun

kesiapan fisik dari peserta untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran.

Orang dewasa tidak akan dapat melakukan kegiatan pembelajaran manakala

dirinya belum siap untuk melakukannya, apakah itu karena belum siap

(fisiknya atau belum siap mentalnya).

10. Prinsip keterpaduan: Prinsip ini menjamin adanya keterpaduan materi

pembelajaran orang dewasa. Rencana pembelajaran dalam pendidikan orang

dewasa harus meng-cover materi-materi yang sifatnya terbagi-bagi menjadi

suatu kesatuan materi yang utuh, tidak terpisah-pisah.

5
Pada intinya prinsip orang dewasa adalah bahwa orang dewasa dalam

pembelajarannya bersifat otonom yang artinya berdiri sendiri tanpa ada

gangguan dari orang lain. Tidak seperti anak- anak yang masih mudah di

pengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2.3 Konsep- Konsep Pembelajaran dalam Pembelajaran Orang Dewasa

Adapun konsepsi Rogers dalam Knowless (1979) yang mengembangkan

konsep Andragogy dan terdapat 4 asumsi yang berbeda dengan pedagogy, yaitu:

1. Konsep diri, seseorang tumbuh dan berkembang serta matang bergerak

dari ketergantungan total menuju kemandirian yang terarah. Atau bisa

diartikan bahwa dari konsep diri yang masih anak-anak menuju konsep

diri yang lebih dewasa. Selain itu konsep diri orang dewasa apa bila

mereka menghadapi situasi atau kondisi dimana mereka tidak dapat sesuai

dengan kehendaknya, maka akan timbul reaksi ketidak senangan atau

bahkan menolak.

2. Pengalaman, karena sudah matang akan mengumpulkan sejumlah besar

pengalaman, maka orang dewasa dapat menjadi sumber belajar yang kaya,

yang pada waktu yang sama akan memberikan dia dasar yang luas untuk

belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu dalam andragogi belajar harus

banyak berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan menyerap.

3. Kesiapan pembelajaran orang dewasa bukan hanya semata-mata karena

paksaan akademik, tetapi mereka mempunya rasa akan kebutuhan hidup

dan untuk melaksanakan tugas peran sosialnya, oleh karena itu orang

6
4. dewasa belajar karena membutuhkan tingkatan perkembangan dalam

pembelajaran , tidak sama dengan anak-anak.

5. Orientasi Belajar, orang dewasa pada umumnya membutuhkan

pembelajaran untuk pemecahan masalah kehidupan (problem

centeredorientation). Dikarenakan belajar bagi orang dewasa seolah-olah

merupakan kebutuhan untuk menghadapi masalah hidupnya (Kartini

Kartono, 1997 ; 19).

2.4 Perbedaan antara Andragogy dengan Pedagogy

Perbedaan Andragogy dan Pedagogy menurut para ahli:

1. Pemecahan Masalah menurut Marcolm Knowless: pada Andragogy

pemecahan masalah yang mereka lakukan dengan cara mengembangkan

diri berusaha untuk menemukan titik masalah tersebut, sedangkan

Pedagogy mereka pemecahan masalahnya dengan cara meniru hal lain.

2. Tujuan Pembelajaran menurut Prof. Dr. H. Mustofa Kamil: Tujuan

pembelajaran Andragogy untuk menumbuhkan dorongan dan minta untu

belajar bagi diri mereka sendiri, sedangkan Pedagogy tujuannya untuk

mentransfer pengetahuan dari pengejar ke pelajar dari generasi ke generasi.

3. Cara Belajar menurut Prof. Dr. H. Mustofa Kamil: dalam proses

pembelajarannya, Andragogy melakukan diskusi kelompok, permainan

peran, adanya kelompok diskusi maupun tim-tim belajar; sedangkan

Pedagogy mereka hanya membaca serta mendengarkan ceramah pengajar

didepan kelas.

7
4. Kesiapan Belajar menurut Prof. Dr. H. Mustofa Kamil: dalam kesiapan

belajar Andragogy sudah tau akan pembelajaran tersebut namun mereka

akan tetap mencari tahu hal lain yang perlu dipelajari, sedangkan

Pedagogy mereka masih mencari informasi yang mungkin digunakan

untuk masa yang akan datang.

Selain menurut para ahli, perbedaan Andragogy dan Pedagogy secara umum

iyalah:

1. Fokus utama dalam sasaran Andragogy adalah mayoritas orang dewasa di

lingkungan masyarakat, sedangkan Pedagogy anak-anak yang berada di

lingkungan sekolah.

2. Orang dewasa pada umumnya di anggap memiliki pengetahuan,

pengalaman, serta status social yang lebih banyak dibangdingkan dengan

anak-anak.

3. Pada Andragogy dianggap adanya kesaman status antara pengjar dengan

pelajarnya, sedangkan di Pedagogy terpolakan hubungan antara pengajar

dengan pelajar dimana pengajarlah yang lebih banyak berkuasa akan ilmu

dan sebagainya.

4. Didalam Andragogy baik pengajar maupun pelajar mereka sama-sama

belajar dan saling berkerjasama dalam proses pembelajaran, pada

Pedagogy hanya tercipta proses pembelajaran dari pengajar ke pelajar saja.

5. Dalam Andragogy terdapat hubungan komunikasi 2 arah sedangkan di

dalam Pedagogy hanya terdapat komunikasi 1 arah saja.

8
6. Yang paling penting adalah didalam Andragogy dimana pelajar mutlak

harus aktif didalam proses pembelajaran, sedangkan Pedagogy pelajar

lebih banyak diam atau pasif dan hanya mendengarkan ceramah dari

pengajar saja.

9
BAB III
KESIMPULAN

Dapat saya simpulkan bawah konsep pembalajaran yang tadinya Pedagogy


memang harus di ubah ke Andragogy karena dari sinilah dapat dilihat
terutama dari pengertian, prinsip, konsep ,serta perbedaannya bahwa
Andragogy dapat membuat pelajar mampu untuk berfikir kristis serta aktif
dalam pembelajarannya. Tidak seperti Pedagogy, pelajar sangat pasif
sehingga dalam pengembangan dirinya pun akan lamban dan malas-
malasan. Oleh sebab itu Andragogy atau metode pembelajaran orang
dewasa (Adult Learning) cocok digunakan dalam system pembelajaran
baik di sekolah maupun perkuliahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Lukman 2014.ANDRAGOGY (Adult Learning).Website FKIP


UNTAN.8 Desember 2018
<https://fkip.untan.ac.id/prodi/lukman/andragogi.html>

Maulana, Mizan. Definisi Andragogy/Adult Learning.8 Desember 2018


<https://www.academia.edu/15294997/Definisi_Andragogi_Adult_Learni
ng>

Malik, Halim 2015.Teori Pembelajaran Andragogy dan Penerapannya.8


Desember 2018
< https://www.kompasiana.com/unik/55008878a33311ef6f511659/teori-
belajar-andragogi-dan-penerapannya>

Sunhaji 2013.Konsep Pendidikan Orang Dewasa.Media Neliti.8 Desember


2018
< https://media.neliti.com/media/publications/103878-ID-konsep-
pendidikan-orang-dewasa.pdf>

Kamil, Mustofa.ANDRAGOGY. Web UPI.8 Desember 2018


<http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/19611
1091987031001-MUSTOFA_KAMIL/Andragogi.pdf>

Nur, Azizah AisyaQillah 2017.Adult Learning Makalah.8 Desember 2018


< https://www.scribd.com/document/349002023/Adult-Learning-
Makalah>

12

Anda mungkin juga menyukai