KELOMPOK V
5. RAMLAWATI (20.1302.039)
KELAS B 20
FAKULTAS KEPERAWATAN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan bahan ajar kami yang berjudul “Metode Pendidikan
Orang Dewasa (Andragogi)” dalam Mata Kuliah Teknologi Pendidikan & Media
Pembelajaran.
Dalam penulisan Bahan Ajar ini penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang berupa bimbingan, pengarahan maupun dukungan moral yang sangat membantu
penyusun. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
Dalam penyusunan Bahan Ajar ini penyusun berusaha untuk membuat yang terbaik,
akan tetapi dengan keterbatasan yang ada penyusun menyadari dalam Bahan Ajar ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, supaya Bahan Ajar ini menjadi lebih baik. Semoga ini bermanfaat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang….……………….………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah….………………………...……......…………………… 5
C. Tujuan ……….….……………….………………………………………… 5
D. Manfaat …………….………………………...……......…………………… 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Andragogi.…………………………………………………….. 7
A. Kesimpulan……………………………….………………………………… 28
B. Saran………………………………………………………………………… 29
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
sosial.
lebih banyak lagi, sehingga belajar bagi orang dewasa lebih fokus pada
subjektif dan unik, hal itulah yang membuat orang dewasa untuk semakin
4
Orientasi belajar berpusat pada kehidupan, dengan demikian orang
lebih jauh mengenai belajar orang dewasa atau yang disebut juga dengan
Andragogi.
B. RUMUSAN MASALAH
pembelajaran?
C. TUJUAN
5
5. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan andragogi dan pedagogi
pembelajaran
D. MANFAAT
1. Teoritis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pendekatan
Andragogi.
2. Praktis
Bahan referensi untuk mengembangkan pembelajaran khususnya bagi
orang dewasa. Memotivasi orang dewasa untuk terus belajar hingga
akhir hayat.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Andragogi
Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner artinya orang dewasa, dan
agogus artinya memimpin. Istilah lain yang kerap kali dipakai sebagai
perbandingan adalah pedagogi yang ditarik dari kata paid artinya anak dan
agogus artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti seni dan
mengajar anak maka apabila memakai istilah pedagogi untuk orang dewasa jelas
menurut (Kartini Kartono, 1997), bahwa pedagogi (lebih baik disebut sebagai
dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dalam usaha membantu orang dewasa
belajar.
tepat bagi orang dewasa.Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner/andr artinya
7
andragogi diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa.
Namun, karena orang dewasa sebagai individu yang dapat mengarahkan diri
sendiri, maka dalam andragogi yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari
siswa bukan kegiatan mengajar guru, sehingga andragogi diartikan sebagai seni
proses pembelajaran peserta didik yang terdiri atas orang dewasa. Andragogi
Proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik apabila metode dan teknik
adalah kunci keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa. Untuk itu, pendidik
belajar.
berikut:
8
a. Konsep Diri:kesungguhan dan kematangan diri seseorang bergerak dari
belajar, dan pada saat yang bersamaan individu tersebut memberikan dasar
yang luas untuk belajar dan memperoleh pengalaman baru. Oleh sebab itu,
waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan
9
akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh tuntutan
belajar karena adanya tuntutan akademik atau biologiknya. Tetapi pada orang
harus dihadapii dalam peranannya sebagai pekerja, orang tua atau pemimpin
dia lulus, mendapat sekolah dan sebagainya. Sifat materi pembelajaran atau
pelatihan bagi orang dewasa hendaknya bersifat praktis dan dapat segera
10
Pertumbuan orang dewasa dimulai pertengahan masa remaja (adolescence)
memandang dirinya sebagai pribadi yang mandiri yang memiliki identitas diri.
dirinya dengan penolakan dan ketidaksenangan akan setiap usaha orang lain untuk
menekan, memaksa, dan manipulasi tingkah laku yang ditujukan terhadap dirinya.
Dalam kegiatan pendidikan atau belajar, orang dewasa bukan lagi menjadi
dirinya dengan keinginan memegang otoritas di atas dirinya sendiri, akan tetapi
tujuan kegiatan belajar atau pendidikan orang dewasa tentunya lebih mengarah
sendiri; atau, kalau meminjam istilah Rogers (Knowles, 1979), kegiatan belajar
person. Bukan proses pembentukan atau process of being shaped yaitu proses
pengendalian dan manipulasi untuk sesuai dengan orang lain; atau, kalau
11
meminjam istilah Maslow tahun 1966 (Asmin, 2015), belajar merupakan proses
shaped yaitu proses pengendalian dan manipulasi untuk sesuai dengan orang lain,
kebutuhan dan minatnya, oleh karena itu titik berangkat pembelajaran orang
10. Orientasi belajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan(life centere),
oleh karena itu unit pembelajaran orang dewasa harus terkait dengan
11. Pengalaman adalah sumber belajar yang paling baik bagi orang dewasa,
12
12. Orang dewasa mempunyai kebutuhan yang dalam untuk mengarahkan diri
13. Perbedaan individu antara orang dewasa semakin bertambah sejalan dengan
bertambahnya usia, olehkarena itu gaya belajar, waktu, tempat dan kecepatan
Metode pendidikan bagi orang dewasa merupakan suatu cara praktis yang
dilakukan oleh seorang fasilitator agar usaha pengajaran yang dilakukan dapat
berhasil. Suatu metode dalam pembelajaran menjadi lebih penting karena hal
beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendidikan orang dewasa sangat
beragam, diantaranya:
berikut:
harus menuhi syarat yaitu tertarik akan masalah pendidikan, mau belajar dari
13
perencana, paham masalah pendidikan, merupakan anggota kelompok yang
d. Pembuatan program.
keputusan adalah manajer tertinggi, tim manajer atau pejabat lain yang
ditunjuk.
2. Metode demonstrasi, metode ini adalah salah satu metode dalam pendidikan
orang dewasa yang sangat sering digunakan dalam sebuah praktek. Metode
antara lain:
c. Mempersipakan pengamat
d. Evaluasi
14
3. Metode diskusi. Metode diskusi merupakan metode yang sangat efektif jika
atau lebih yang membahas topik tertentu yang menjad pusat perhatian. Dalam
pendidikan orang dewasa atau dalam pertemuan yang biasa digunakan dalam
akan pendidikan orang dewasa dari berbagai pihak yang perlu diidentifikasi
secara cermat.
15
e. Seleksi, seleksi yang harus dilakukan yaitu dengan mempertimbangkan
Asumsi Dasar
Tentang Pedagogi Andragogi
Konsep diri peserta Pribadi yang bergantung Semakin mengarahkan
kurikulum
Oriensi dalam belajar Orientasi bahan ajar Orientasi tugas dan
problem centered)
Motivasi bbelajar Dengan pujian, hadiah, Oleh dorongan dari
16
(internal incentives,
curiosity)
dengan anak-anak dalam tujuh aspek utama, yaitu suasana, perencanaan, diagnosa
dan evaluasinya.
UNSUR-UNSUR PROSES
Suasana Tegang, rendah dalam Santai, mempercayai,
penilaian.
Perencanaan Utamanya oleh guru Kerjasama peserta didik
dengan fasilitator
Diagnosa Utamanya oleh guru Bersama-sama: pengajar
perundingan
Desain rencana
1. Rencana bahan ajar oleh
1. Perjanjian belajar
17
sequence) pembelajaran kesiapan (sequenced by
(experiential techniques)
Evaluasi belajar Oleh guru 1. Oleh peserta didik
collected evidence
validated by peers,
facilitators, experts).
2. Referensinya
berdasarkan criteria
(criterion referenced)
18
didik Masyarakat mengharapkan seseorang akan berubah
bertanggungjawab untuk
menggalakkan dan
memelihara kelangsungan
bersifat tergantung.
2 Fungsi Di sini pengalaman yang Di sini ada anggapan
19
untuk titik awal. semacam alat
percobaan-percobaan di
laboratorium, diskusi,
pemecahan masalah,
praktek lapangan.
3 Kesiapan Seseorang harus siap Seseorang akan siap
20
dikatakan oleh masyarakat, apabila ia merasakan
disesuaikan dengan
21
belajar bahwa pendidikan adalah bahwa pendidikan
22
pelajaran berdasarkan
kemampuan-kemampuan
orang dewasa. Setiap individu orang dewasa, semakin bertambah usia, akan
semakin sukar belajar (karena semua aspek kemampuan fisik semakin menurun).
dilihat secara jelas bergerak semakin jauh. Pada usia 20 tahun seseorang dapat
melihat jelas suatu benda pada jarak 10 cm. Sekitar usia 40 tahun titik dekat
23
2. Dengan bertambah usia, titik jauh penglihatan/titik terjauh yang dapat dilihat
secara jelas mulai berkurang, semakin pendek. Kedua faktor ini perlu
dalam situasi belajar. Seseorang usia 20 tahun memerlukan 100 Watt cahaya,
pada usia 40 tahun diperlukan 145 Watt, dan pada usia 70 tahun seterang 300
pada setiap dasawarsa dalam hidupnya. Pria cenderung lebih cepat mengalami
2. Setiap individu orang dewasa belajar secara efektif bila mampu menemukan
makna pribadi bagi dirinya dan memandang makna yang baik berhubungan
24
3. Kadangkala proses pembelajaran orang dewasa kurang kondusif, dikarenakan
perilaku saja tidak cukup, jika perubahan tidak mampu menghargai budaya
sukar diubah.
4. Proses pembelajaran orang dewasa merupakan hal unik dan khusus serta
bersifat individual. Setiap individu orang dewasa memiliki kiat dan strategi
caranya sendiri dalam belajar, sebagai upaya koreksi yang lebih efektif.
Menurut Edgar Dale (Arif, 1994: 79) dalam dunia pendidikan, penggunaan
membutuhkan bahan dan sarana belajar, seperti buku teks, bahan belajar yang
25
Dapat disimpulkan bahwa pada ceramah, peserta hanya mendengarkan.
Fungsi berbicara hanya sedikit terjadi pada waktu tanya jawab. Untuk metode
cara demonstrasi, peserta sekaligus mendengar, melihat dan berbicara. Pada saat
mungkin seorang siswa yang tidak terlalu memahami tentang luasnya ilmu
kemudian dibebaskan memilih apa yang mereka sukai. Seolah sistem Andragogi
hanya sebagai suatu sistem yang mengembirakan siswanya saja dan melupakan
tujuan sebenarnya sebuah pendidikan. Jika sebuah ilmu tidak diminati oleh siswa,
tentu saja ilmu tersebut akan hilang. Dan siswa dibiarkan memilih jika ada
belajar ilmu tertentu. Tidak mungkin siswa SD dibiarkan memilih mata pelaharan
26
Integral Diferensial sebelum mereka menguasai dulu perkalian, jumlah, kurang
bagi, dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
Pembelajaran orang dewasa adalah pembelajaran memahami orang dewasa
dalam belajar dengan kondisi optimal. Proses belajar bagi orang dewasa
bukan cenderung digurui, orang dewasa ingin belajar bukan berguru. Orang
dewasa tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri, mengalami
Sehubungan dengan hal tersebut, orang dewasa dapat dibelajarkan lebih aktif
membuat mereka merasa berharga dan memiliki harga diri di depan sesama
temannya. Dengan katta lain, orang dewasa akan belajar lebih baik apabila
pendapat pribadinya dihormati, dan akan lebih senang jika diberi kesempatan
B. Saran
Kami sebagai penulis membutuhkan saran dan kritik dari pembaca untuk
membangun serta memperbaiki Bahan Ajar kami, karena tanpa adanya saran dan
28
kritik kami sebagai penulis tidak bisa melihat kekurangan dari Bahan Ajar ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas kritik dan sarannya.
29
DAFTAR PUSTAKA
andragogi.html
Diponegoro.