Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
age of purslane and mango leaf litter Pemanfaatan senyawa alelopat untuk
extract, fresh mango leaf extract with pengendalian gulma merupakan
various concentration. The design used in pengendalian secara alami yang ramah
this study was Factorial Randomized Block lingkungan (Kruse et al., 2000). Metode
Design (RAKF) with 14 treatments in 3 pemanfaatan alelopat sebagai pengendali
times, consisting of 2, factor 1: purslane gulma relatif aman dan efektif karena
weed 2 weeks and 4 weeks, factor 2: produk yang digunakan merupakan produk
control, mango leaf litter extract 1000 ppm, alami yang dapat dengan mudah terurai.
1500 ppm, 2000 ppm), fresh mango leaf Menurut Rahayu (2003) mekanisme
extract (1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm). alelopati diterapkan terutama untuk
The observation parameters consisted of mengendalikan gulma dengan mengisolasi
length of the purslane, number of leaves, alelokimia yang digunakan sebagai bahan
number of flowers, toxicity level, root length, aktif bioherbisida dalam pertanian. Warnell
fresh weight, dry weight. The results (2002) mendefinisikan alelopati sebagai
showed that mango leaf extract more suatu kandungan bahan kimia yang bersifat
effective at 2 mst weeds using fresh mango aktif maupun pasif yang dibebaskan ke
leaf extract 1500 ppm. lingkungannya sehingga mempengaruhi
organisme lainnya.
Keywords: Alelochemistry, Mango Leaf Salah satu tanaman yang dapat
Extract, Phenol, Purslane dimanfaatkan sebagai pengendali gulma
yaitu daun mangga kweni (Mangifera
PENDAHULUAN odorata Griff.). Daun mangga dapat
dimanfaatkan sebagai pengendali gulma
Gulma adalah salah satu jenis karena menghasilkan senyawa alelokimia
tanaman yang tidak diharapkan yang dapat menghambat pertumbuhan
keberadaannya karena mengganggu gulma (Padmanaban dan Daniel, 2003).
pertumbuhan tanaman budidaya. Senyawa flavonoid merupakan komponen
Keberadaan gulma pada areal tanaman senyawa yang paling banyak ditemukan
budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dalam genus Mangifera (Jash dan
dari segi kuantitas maupun kualitas Brahmachari, 2015). Daun mangga
produksi. Salah satu gulma yang sering mengandung senyawa metabolit sekunder
dijumpai di areal pertanian adalah krokot. golongan flavonoid seperti epikatekin,
Krokot merupakan gulma lahan kering taksifolin dan kuersetin (Putri et al., 2015).
tumbuh baik di daerah yang terbuka Hasil analisis dengan menggunakan KLT
maupun di bawah naungan tanaman (kromatografi lapis tipis) menunjukkan
lainnya. Krokot banyak dijumpai di sela-sela bahwa ekstrak daun mangga mengandung
tanaman palawija seperti kedelai, kacang terpenoids dan triterpenes (John et al.,
tanah, ubi jalar, kentang, cabe, tomat dan 2007). Pada penelitian sebelumnya telah
tanaman sayuran serta palawija lainnya. dilakukan analisa kandungan fenol pada
Penggunaan bahan kimia dalam daun manga kweni didapatkan kandungan
pengendalian gulma mengharuskan para fenol sebesar 74%. Penelitian tersebut
petani harus bisa mengelola tanaman menggunakan ekstrak daun manga kweni
budidaya agar tidak terkontaminasi dengan sebagai bioherbisida dalam menghambat
bahan-bahan kimia terutama menghindari pertumbuhan gulma bayam duri dan dapat
penggunaan herbisida kimia dalam disimpulkan bahwa ekstrak daun manga
pengendalian gulma. Penggunaan herbisida kweni memberikan pengaruh negatif
kimia mempunyai dampak negatif seperti terhadap pertumbuhan gulma bayam duri,
pencemaran lingkungan, meninggalkan namun pemberian ekstrak daun mangga
residu pada produk pertanian, dan kweni tidak memberikan pengaruh negatif
mematikan beberapa musuh alami. Oleh terhadap perkecambahan kacang tanah dan
sebab itu, perlu adanya alternatif kacang hijau serta tidak mengambat
pengendalian gulma yang ramah pertumbuhan tanaman kedelai. Ekstrak
lingkungan. daun mangga menunjukkan kecenderungan
3
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
penghambatan yang sama seiring dengan bagian atas dan tengah secara acak untuk
tingkat konsentrasi yang diaplikasikan. Efek ekstrak daun segar. Sedangkan untuk
penghambatan terbaik adalah aplikasi ekstrak seresah, daun yang digunakan
ekstrak daun mangga 1000 sampai 1500 daun yang sudah jatuh dan mengering di
ppm (Syahri et al., 2017). permukaan tanah. Kemudian daun digiling
dengan mesin penggiling sampai diperoleh
BAHAN DAN METODE bubuk daun. Untuk mendapatkan bubuk
daun yang lebih halus maka bubuk daun
Penelitian dilaksanakan di Dusun tersebut diblender sampai halus.
Areng-Areng, Kecamatan Dau. Penelitian
dimulai pada bulan Juli 2017 sampai bulan Prosedur Fraksinasi Ekstrak Methanol
September 2017. Percobaan ini Daun Mangga
menggunakan perlakuan umur gulma krokot Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak
dan ekstrak daun mangga kering, ekstrak methanol daun manga. Preparasi ekstrak
daun mangga segar dengan berbagai methanol tersebut dilakukan dengan
konsentrasi. Bahan yang digunakan adalah metode maserasi. Serbuk daun mangga
daun mangga kweni segar, seresah daun yang diperoleh dari hasil penggilingan
mangga kweni dan krokot. Alat yang ditimbang seberat 800 g dan dimasukkan ke
digunakan adalah cangkul, ember, cetok, dalam maserator. Kemudian ditambahkan
gembor, polybag, kertas label, sprayer, methanol sebanyak 2 L dan diaduk selama
penggaris, timbangan, alat tulis dan kamera 2-3 menit. Maserasi dilakukan selama 3 x
digital. Rancangan yang digunakan dalam 24 jam. Maserat yang diperoleh,
penelitian ini adalah Rancangan Acak dievaporasi menggunakan rotary evaporator
Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 14 dengan temperature 500 C dan putaran 60
perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, rpm untuk memisahkan ekstrak dengan
yang terdiri dari 2, faktor 1 yaitu umur gulma pelarut. Sisa pelarut dihilangkan dengan
krokot 2 minggu dan umur gulma krokot 4 pengaliran gas nitrogen yang dilakukan
minggu. Faktor 2 yaitu kontrol, ekstrak sampai diperoleh berat maserat konstan
seresah daun mangga (1000 ppm, 1500 sehingga diperoleh ekstrak yang bebas
ppm, 2000 ppm) ekstrak daun mangga pelarut.
segar 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm). Fraksinasi dilakukan dengan cara
Pengamatan dilakukan secara destruktif ekstrak methanol dilarutkan dalam
dan non destruktif. Pengamatan non methanol:air (4:1) dan diaduk sampai
destruktif dilakukan dengan mengambil 10 semua ekstrak larut. Selanjutnya campuran
sampel setiap plot percobaan, sedangkan dimasukkan ke dalam corong pisah
pengamatan destruktif dilakukan dengan kapasitas 250 mL dan dilakukan fraksinasi
mengambil 2 sampel setiap plot percobaan. menggunakan pelarut n-heksana. Residu
Pengamatan dilakukan selama 6 hari methanol- air yang diperoleh kemudian
setelah aplikasi ekstrak. panjang gulma difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat
krokot, jumlah daun, jumlah bunga, tingkat hingga diperoleh residu methanol-air
keracunan, panjang akar, berat segar total, kembali. Residu methanol-air kemudian
berat kering total. Pengolahan data yang ditambahkan 100 mL n-butanol dalam
diperoleh dari analisis ragam (uji F) pada corong pisah. Campuran dikocok selama 2-
taraf 5% apabila terdapat pengaruh yang 3 menit dan dibiarkan hingga membentuk 2
nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lapisan yaitu fraksi n-butanol dan fraksi
Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf signifikasi methanol-air. Kedua lapisan tersebut
5%. dipisahkan. Residu methanol-air yang
diperoleh difraksinasi kembali
Persiapan Ekstrak Daun Mangga menggunakan n-butanol sebanyak 3 kali
Daun mangga yang digunakan untuk dengan langkah yang sama seperti
penelitian ialah daun mangga kweni yang sebelumnya. Selanjutnya fraksi n-butanol
sudah tua dan seresah daun mangga. Daun yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan
yang diambil mulai dari kanopi pohon rotary evaporator pada temperatur 800 C
4
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
dan putaran 60 rpm serta dialiri gas sitokinin di bagian akar. Sitokinin diketahui
nitrogen. berfungsi untuk memacu terjadinya
pembelahan sel (sitokinesis) pada jaringan
HASIL DAN PEMBAHASAN meristematik, pengatur pertumbuhan.
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
Pada saat umur gulma krokot 2 mst terjadi interaksi (Tabel 3). Ekstrak daun
konsentrasi ekstrak daun mangga segar mangga segar memberikan pengaruh yang
memberikan pengaruh lebih besar dalam lebih besar terhadap penghambatan
penghambatan panjang akar gulma krokot panjang akar saat umur gulma 2 mst
yaitu sebesar 32% dengan konsentrasi maupun 4 mst. Ekstrak seresah daun
1000 ppm. Begitu juga dengan 4 mst, mangga 1500 ppm memberikan
ekstrak daun mangga segar 2000 ppm lebih penghambatan paling besar terhadap
berpengaruh pada penghambatan panjang panjang gulma.
akar gulma krokot yaitu sebesar 18%.
Panjang akar pada 4 hsa hingga 6 hsa tidak
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
Tabel 5. Interaksi perlakuan pada rerata jumlah daun (helai) 5 dan 6 hsa
Konsentrasi Ekstrak Daun Mangga 5 hsa
SD DS
Perlakuan SD 1000 SD 1500 DS 1000 DS 2000
Kontrol 2000 1500
ppm ppm ppm ppm
ppm ppm
2 mst 56,66 c 10,00 a 8,33 a 8,00 a 10,00 a 8,00 a 6,66 a
4 mst 70,66 d 10,33 ab 8,66 a 7,33 a 15,00 b 10,33 ab 7,33 a
BNT 5% 4,95
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
Tabel 7. Interaksi perlakuan pada rerata berat segar (g tan-1) 5 dan 6 hsa
Konsentrasi Ekstrak Daun Mangga 5 hsa
SD SD SD DS
Perlakuan DS 1500 DS 2000
Kontrol 1000 1500 2000 1000
ppm ppm
ppm ppm ppm ppm
2 mst 13,52 c 5,11 a 4,83 a 4,68 a 5,58 a 4,78 a 4,99 a
4 mst 19,15 d 8,20 b 7,73 b 7,88 b 8,40 b 7,51 b 7,69 b
BNT 5% 1,36
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...
Tabel 9. Interaksi perlakuan pada rerata berat kering (g tan-1) 5 dan 6 hsa
Konsentrasi Ekstrak Daun Mangga 5 hsa
SD SD SD
Perlakuan DS 1000 DS 1500 DS 2000
Kontrol 1000 1500 2000
ppm ppm ppm
ppm ppm ppm
2 mst 7,59 d 2,51 a 2,40 a 2,29 a 2,69 a 2,37 a 2,58 a
4 mst 9,42 e 4,85 c 3,79 b 3,84 b 4,71 c 3,52 b 3,64 b
BNT 5% 0,57
Alivia Rachma dan Eko Widaryanto: Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni...