8,5 cm
18,5 cm
Keterangan
Fosil dengan kode sampel Spd-81 merupakan fosil histometabasis,yang berwarna cokelat
kemerahan sedikit abu-abu dengan tinggi 8,5 cm dan panjangnya 18,5 cm. Sebagian fosil termasuk
oleh mineral-mineral asing melalui rongga-rongga pada fosil tersebut, oleh karena itu memiliki bobot
yang cukup berat.
Histometabasis adalah fosil dari vegetasi yang mati terendapkan oleh tanah, pasir, batu dan
material sedimen lainnya pada waktu yang sangat lama. Bagian tumbuhan (vegetasi) tersebut
mengalami litifikasi (pembatuan) dan pada pori-pori terisi mineral asing seperti silika dan kuarsa.
Histometabasis termasuk kedalam fosi yang termineralisasi.
15,5 cm
29 cm
Keterangan
Fosil dengan kode sampel A-26 merupakan salah satu jenis dari fosil jejak, yang
berwarna cokelat muda yang memiliki tekstur ada pasir-pasir sangat halus. Mempunyai tinggi
15,5 cm dan panjangnya 29 cm. Fosil ini merupakan fosil jejak dimana hewan mencari
mangsanya sehingga berbentuk berkelok-kelok atau mencari tempat tinggal sehingga
meninggalkan jejak.
Burrow Fossil merupakan jenis fosil jejak, suatu sedimen yang terawet oleh aktivitas
organisme berupa galian untuk melakukan aktivitas seperti mencari makanan, bertahan hidup
dan lain sebagainya. Setelah organisme tersebut mati atau meninggalkan galian tersebut,
maka hanya meninggalkan bekas tempat tinggal berupa jejak yang berada pada sedimen.
4,5 cm
7,5 cm
Keterangan
Pada fosil gambar di atas merupakan pemfosilan karbonisasi, batubara salah satu
contohnya. Penampakan berwarna hitam pekat dan sedikit berkilap. Mempunyai tinggi 4,6 cm dan
panjangnya 7,5 cm. Batubara berasal dari tumbuhan yang mengalami penekanan dan suhu tinggi,
sehingga batubara salah satu fosil yang menjadi bahan bakar.
Karbonisasi adalah proses mengkonversi suatu organik menjadi arang atau penggosongan
yang memiliki unsur-unsur kimia seperti karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara berasal dari
tumbuhan seperti alga, pteridofita, gimnospermae dan angiospermae, yang mati kemudian
terendapkan di perairan yang tenang agar dapat menjadi batubara yang sempurna. Batubara
memiliki kelas diantaranya terendah gambut, lignit, sub-bituminus, bituminus dan tertinggi antrasit.
6 cm 4,5 cm
Keterangan
Fosil dengan kode sampel A-1 merupakan jenis fosil amber, fosil ini memiliki penampakan
berwarna coklat tua kemerahan dan kehitaman, dengan tinggi 6 cm dan panjangnya 4,5 cm. Fosil
ini berasal dari getah atau resin yang sedikit terisi mineral asing pada bagian dalam fosil ini
terdapat hewan seperti lalat, semut dan hewan insekta lainnya.
Amber adalah fosil yang termasuk kedalam jenis fosil yang tak termineralisasi yang artinya
fosil tersebut tidak mengalami perubahan. Amber yang berasal dari getah atau resin pohon dan
terendapkan di darat dengan suhu yang tinggi dan tekanan berasal dari sedimen atas getah yang
menjadi keras, pada amber kebanyakan terdapat hewan-hewan insekta atau organisme kecil
lainnya yang mati dan terjebak di dalam resin atau getah pohon tersebut.
9,6 cm
10 cm
Keterangan
Fosil dengan kode sampel A-2 merupakan mold fossil, yang memiliki kenampakan
berwarna abu-abu dengan cetakannya yaitu organisme berasal dari kerang-kerangan. Memiliki
tinggi 9,6 cm dan panjangnya 10 cm. Fosil ini merupakan cetakan dari organisme yang berasal dari
laut, bukan cast dan biasanya sedikit terisi mineral atau sedikit bagian keras pada organisme.
Mold merupakan fosil yang termasuk dalam jenis fosil jejak yaitu fosil yang berasal aktivitas
organisme atau makhluk hidup. Fosil ini terjadi jika organisme mati terendapkan oleh material
sedimen atau material lainnya sehingga mengeras, contohny jika kerang mati dan terendapkan di
laut transisi kemudian terbentuk cetakan yang menjadi fosil. Diantara mold and cast fossil susah
dibedakan jika mold cetakan cekung atau negatif dan cast cetakan positif atau cembungannya.