Rusak Kalimantan
Kelas : X AKL 1
Fitriyani
Wina Anita
Tita Puspita.
Eksploitasi Batu Bara
Rusak Kalimantan
Para pekerja tambang mengoperasikan truk dan mesin di tambang batu bara milik PT
Exploitasi Energi Indonesia Tbk di kabupaten Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
(Reuters/Zevanya Suryawan)
Kerusakan hutan di sekitar kota untuk membuka jalan bagi tambang juga
telah menghancurkan penahan alami melawan banjir, menimbulkan air
bah setinggi pinggang saat musim hujan.
Dan meski 200 juta ton batu bara digali dan dikirim dari Kalimantan
Timur setiap tahun, ibukota masih sering mengalami listrik padam selama
berjam-jam karena pembangkit listrik yang sudah tua terus bermasalah.
"Padi ini tumbuh di atas air beracun,” ujar pria berusia 70 tahun itu, yang
tinggal di rumah kayu sederhana berkamar satu bersama istrinya.
“Waktu saya kecil, rumah saya masih hutan dengan orangutan dan
beragam burung yang berwarna-warni. Namun sekarang tampak suram,”
ujarnya.
Gambaran yang suram dari Samarinda ini sangat jauh dari masa kejayaan
kota ini dulu, sebuah hutan rindang dengan orangutan serta burung-
burung eksotis, banyak diantaranya hanya bisa ditemukan di Kalimantan.
Kisah ini umum terjadi di pulau ketiga terbesar di dunia tersebut, yang
suatu kali hampir tertutupi oleh pohon, namun sekarang telah kehilangan
setengah hutannya, menurut lembaga perlindungan alam liar WWF.
Hutan di provinsi ini saat ini hampir tak tersentuh namun perusahaan-
perusahaan seperti BHP Billiton telah berencana menambang batu bara.