0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan1 halaman
Puisi ini mengingatkan pembaca untuk melihat kondisi masyarakat sebelum menyerukan kemerdekaan. Mengapa? Karena masih ada rakyat yang hidup dalam kesulitan dan penderitaan, seperti masih ada bunga yang belum mekar, punggung yang lelah bekerja, dan bibir yang kering karena kemarau. Sebelum berteriak merdeka, perlu dipastikan rakyat sudah sejahtera.
Puisi ini mengingatkan pembaca untuk melihat kondisi masyarakat sebelum menyerukan kemerdekaan. Mengapa? Karena masih ada rakyat yang hidup dalam kesulitan dan penderitaan, seperti masih ada bunga yang belum mekar, punggung yang lelah bekerja, dan bibir yang kering karena kemarau. Sebelum berteriak merdeka, perlu dipastikan rakyat sudah sejahtera.
Puisi ini mengingatkan pembaca untuk melihat kondisi masyarakat sebelum menyerukan kemerdekaan. Mengapa? Karena masih ada rakyat yang hidup dalam kesulitan dan penderitaan, seperti masih ada bunga yang belum mekar, punggung yang lelah bekerja, dan bibir yang kering karena kemarau. Sebelum berteriak merdeka, perlu dipastikan rakyat sudah sejahtera.
lihatlah sedang menginjak tanah yang mana kaki keringmu itu adakah setangkai bunga yang masih terkatup menahan kantuk dan masih ambruk dalam mimpinya yang kian lapuk?
Sebelum kau teriak merdeka
lihatlah pada apa tengkukmu yang kian tunduk menaruh rebah punggung lelahmu adakah kursi yang tabah menerima setiap kekalahan itu, masih bisa memberimu peluk kehangatan?
Sebelum kau teriak merdeka
lihatlah pada siapa senyummu yang ranum kau lepas liarkan masih adakah sepasang bibir yang terluka oleh keringnya kemarau yang tak pernah bergurau?
Sebelum kau teriak merdeka
dan menyesaki puisi, lihatlah di hati kita siapa yang mati?*
2019 *adalah catatan pada dinding sekretariat kampus di Bandung Utara.
Identitas Penulis: Ricky Pramaswara, pernah bergiat di Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS). Kini menjadi guru dan pegiat literasi di SMAN 1 Ciparay, Kab. Bandung.