Anda di halaman 1dari 14

Dinamika Hidrosfer

Oleh : Kelas X- IPA 1


Kelompok 5 : 1. Pahotton Ariel Simanjuntak
2. Raju Simanullang
3. Ruspina Ompusunggu
4. Rohani Manalu
5. Redo Hutasoit
6. Saiful Sitompul
Mapel : Geografi
Guru Pembimbing : Mrs. C. Sitompul
SMAN 2 SIBORONG BORONG TAPUT
Kata Pengantar
Puji syukur yang kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkatnya, kami
dapat menyelesaikan karya ilmiah kami yang bertajuk “ Zaman Neozoikum atu Kenozoikum”.

Kami menyadari tanpa bimbingan dan arahan dari bergai pihak, kami tidak mampu
mnyelesaikan karya tulis ilmiah kami ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan
kali ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak terutama Mrs C. Sitompul selaku guru pembimbing kami.

Semoga karya tulis kami ini sangat bermanfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca
umumnya. Ada peribahasa yang berkata “Tiada gading yang retak”, demikian pulalah karya ilmiah
kami ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak terhadap karya ilmiah kami.

Siborong-borong, 24 Januari 2018


A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak,
mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh
dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik,
dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-
kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang
terpolusi.Darimana polutan itu berasal ?Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai
adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya
limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di
sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia
mengkonsumsi air yang tercemar. Maka dari itu kelompok kami ingin membahas upaya
pencegahan pencemaran air melalui makalah ini.

B.Rumusan Masalah
· Apa itu hidrosfer?
· Apa yang dimaksud dengan siklus hidrosfer ?
· Bagaimana Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi ?
· Bagaimana Gambaran Daerah Aliran Sungai (DAS)?
· Bagaimana Potensi Air Permukaan dan Air Tanah?
· Apa Penyebab, Dampak, serta Usaha Mencegah Terjadinya Banjir?
· Apa saja jenis-jenis Perairan di Muka Bumi?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah ingin mengetahui
bagaimana Dinamika Perubahan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka
Bumi.

D. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphereyang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’.
Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air
yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75%
muka bumi tertutup oleh air. Jumlah air yang tetap dan selalu bergerak dalam satu lingkaran
peredaran membentuk suatu siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur
hidrologi.
E. Macam Macam Siklus
Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:
1. Siklus Kecil
Karena pemanasan matahari, terjadi penguapan air laut yang berkumpul menjadi
awan. Pada ketinggian tertentu karena kondensasi terjadi titiktitik air yang berkumpul
semakin lama semakin besar volumnya, kemudian jatuh sebagai hujan. Selanjutnya air
kembali ke laut.
2. Siklus Sedang
Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh
angin ke daratan dan terjadi kondensasi. Karena kondensasi akhirnya awan jatuh sebagai
hujan. Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan,
terus mengalir ke sungai sungai, dan kembali ke laut.
3. Siklus Panjang
Prosesnya sama dengan siklus sedang. Hanya setelah terjadi kondensasi, titik-titik air
terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristal-kristal
es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung kemudian jatuh sebagai salju, terjadi
gletser, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

F. Faktor Terjadinya Siklus Air


Siklus air terjadi karena adanya proses-proses yang mengikuti gejala
meteorologis dan klimatologis, antara lain, sebagai berikut.

a. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun.
b. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud
air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
c. Evapotranspirasi, adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e. Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, dan hujan salju.
f. Run off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai.
G. Jenis-Jenis Perairan di Muka Bumi
1. Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan
bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran
yang bersumber dari tiga jenis limpasan, yaitu: limpasan yang berasal dari anak-anak sungai
dan limpasan dari air
tanah.

A. Jenis Jenis Sungai


1. Tipe-Tipe Sungai

Ada berbagai bentuk atau tipe sungai, yaitu:


1) sungai consequent longitudinal, merupakan sungai yang mempunyai aliran yang sejajar
dengan antiklinal;
2) sungai consequent lateral, merupakan sungai yang mempunyai arah aliran menuruni
lereng-lereng asli yang ada di permukaan bumi sepertidone, blockmountain, atau dataran
yang baru terangkat;
3) sungai superimposed, merupakan sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang
menutupi lapisan batuan di bawahnya;
4) sungai subsequent, merupakan sungai yang terjadi jika di daerah sungaim consequent
lateral terjadi erosi mundur sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan
mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya, akibatnya akan timbul aliran
baru yang mengikuti arah strike (arah patahan);
5) sungai resequent, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope(kemiringan patahan) dari
formasi-formasi daerah tersebut dan searahdengan sungai consequent lateral dan sering
merupakan anak sungaisubsequent;
6) sungai antecedent, merupakan sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi
pengangkatan yang terjadi pada proses yang lambat.

2. Pola Aliran Sungai

Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut.


a) Paralel, adalah pola aliran yang lurus atau hampir lurus ke tempat yang lebih rendah,
terdapat pada suatu daerah yang luas dan miring sekali sehingga gradien dari sungai itu
besar.
b) Rectangular, merupakan pola aliran siku-siku di mana pola aliran ini terdapat daerah yang
mempunyai struktur patahan, atau hanya joint(retakan).
c) Angulate, merupakan pola aliran yang hampir membentuk sudut 90o, tetapi sungai-sungai
masih terlihat mengikuti garis-garis patahan.
d) Radial centrifugal, merupakan pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome sampai
stadium muda dengan pola aliran menuruni lereng-lereng pegunungan.
e) Radial centripetal, merupakan pola aliran pada suatu kawah atau craterdan suatu kaldera
dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang polaalirannya menuju ke pusat depresi
tersebut.
f) Trellis, merupakan pola aliran yang berbentuk, seperti tralis dengan bentukan antiklin dan
sinklin yang pararel.
g) Annular, merupakan variasi dari radial pattern, yang terdapat pada suatu dome atau kaldera
yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul sungai consequent, subsequent,
resequent, dan obsequent.
h) Dendritic, adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman, terdapat pada daerah
yang batu-batuannya homogen, dan lerenglerengnya tidak begitu terjal, sehingga sungai-
sungainya tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

3. Manfaat Sungai

Sungai mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,


misalnya sbb:
a. Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan
b. Sungai dapat memberikan mata pencarian penduduk
c. Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber pembangkit listrik
d. Sungai dapat digunakan untuk kepentingan pengairan
e. Untuk menumbuh kesuburan tanah
f. Hasil pengendapan sungai dapat mengahasilkan dataran aluvial yang subur
g. Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatuindustri yang
banyak memerlukan air.
h. S ungai untuk lalu lintas air

2. Danau
Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang biasanya berbentuk
mangkuk. Danau mendapat air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah.
Keempat sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada
danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair
sepanjang tahun. Sebaliknya, bila sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja
misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.
Artinya, danau tersebut pada waktu tertentu menjadi kering.

1. Tipe-Tipe Danau
Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
a. Danau air asin
Danau air asin terdapat di daerah semi arid dan arid, dimana penguapan yang terjadi
sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran.
b. Danau air tawar
Danau air tawar terdapat di daerah-daerah humid (basah) dimana curah hujan tinggi.
Danau ini mendapatkan curah hujan dan mengalirakan ke laut. Jadi danau ini
merupakan danau terbuka.

Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jaenis sebagai berikut:
a. Danau tektonik
Danau tektonik terjadi karena gerak dislokasi (perpindahan lokasi) dipermukaan
bumi yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk,dll. Slenk yang diapit oleh
horst, disekitarnya dapat membentuk danau kalau mendapat air dalam jumlah cukup.

b. Danau lembah gletser


Setelah zaman es berakhir, daerah-daerah yang dulunya dilalui gletser menjadi kering
dan diisi oleh air. Kalau lembah yang telah berisi air itu tak berhubungan dengan laut,
maka lembah itu akan menjadi danau.
c. Danau vulkanis
Danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Pada bekas suatu letusan
gunung api akan timbil suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis. Jika dasar
cekungan tersebut kemudian tertutup oleh material vulkan yang tak tembus air, hujan
yang jatuh akan tertampung dan membentuk danau vulkanis.
d. Danau dolina
Danau dolina/dolin merupakan danau yang terdapat didaerah karst dan umumnya berupa
danau kecil yang bersifat temporer. Bila didasar dan tebing dolina terdapat bahan geluh lengkung
yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hujan yang jatuh tertampung didolina tak
dapar terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina dapat juga
terjadi karena adanya air didalam tanah kapur tinggi.
e. Danau terbendung
Bahan-bahan lepas maupun terikat, misalnya runtuhan gunung, moraine ujung dari gletser,
aliran larva yang membendung lembah sungai, sehingga aliran airnya akan tertahan dan
akhirnya membentuk danau. Disini termasuk pula danau hasil bendungan manusia yang disebut
waduk atau dam.
f. Danau karena erosi sungai
Contoh : danau tapal kuda (Oxbow lake)

Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor yang memainkan
peranannya secara terpisah maupun gabungan. Faktor-faktor ini ialah :
a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran didanau
b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau
c. Pengendapan jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati
d. Penguapan yang kuat, teruma di daerah arid
e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau

2. Manfaat Danau
Manfaat dari danau bagi kita semua ialah :
1. Sumber air minum
2. Sebagai sumber irigasi
3. Pencegahan dan pengendalian banjir
4. Perikanan.
5. Sebagai PLTA
6. Danau Sebagai Tempat Wisata Alam
7. Danau Sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan
8. Danau Menjadi Tempat Bergantungnya Hidup Flora dan Fauna
3. Rawa
Rawa adalah daerah disekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang
merupakan tanah lumpur denganm kadar air relatif tinggi. Wilayah rawa yang luas
terdapat di Sumatera, Kalimantaa, Sulawesi dan Papua (Irian Jaya).
Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis.

1. Tipe-Tipe Rawa
a. Rawa yang airnya selalu tergenang
Tanah-tanah didaerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal.
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Rawa jenis ini menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat
air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.

2. Manfaat Rawa

Berikut ini adalah beberapa manfaat rawa bagi kehidupan manusia :

1. Sebagai sumber mata air


2. Melindungi ekosistem bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir
3. Dapat melindungi lingkungan dari banjir
4. Sebagai sumber mata pencaharian
5. Sebagai lahan untuk membuat daratan
6. Baik untuk memperbaiki kualitas udara
7. Menjadi sumber konsumsi.
8. Tumbuhan rawa mampu dimanfaatkan sebagai bahan bakar
9. Sebagai lokasi wisata
10. Lokasi untuk mendapatkan ketenangan dan juga meditasi
11. Dapat menggemburkan tanah
12. Sebagai pembudidayaan ikan

4.Daerah Aliran Sungai ( DAS )


Kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau muara
tunggal membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS adalah wilayah tampungan air yang
masuk ke dalam wilayah air tunggal. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah iklim,
jenis batuan yang dilalui DAS, dan banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu
hujan. Sedangkan cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alirang sangat tergantung
pada bentuk lereng DAS.
Perhitungan banyaknya hujan di DAS dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara
berikut:
1. Metode isohyet, digunakan kalau luas DAS lebih besar dari 5000 km 2. Isohyet adalah garis
dalam peta yang menghubungkan tempat yang mempunyai curah hujan yang sama.
2. Metode Thiessen, digunakan kalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit, dengan luas
antara 1.000 – 5.000 km2

1. Macam-Macam DAS
Macam macam DAS berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu:

a. bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan
curah hujan.

b.bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat
diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian
muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk,
dan danau.

c. bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui
kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait
untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.

2. Fungsi DAS (Daerah Aliran Sungai)


Daerah Aliran Sungai sebagai suatu hamparan wilayah atau kawasan yang menerima, mengumpulkan air hujan,
sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya ke laut atau danau. Sehingga fungsi hidrologisnya sangat
dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang diterima dan geologi yang mempengaruhi bentuk lahan. Adapaun
fungsi hidrologis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Mengalirkan air
2. Menyangga kejadian puncak hujan
3. Melepas air secara bertahap
4. Memelihara kualitas air
5. Mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)

3. Manfaat Daerah Aliran Sungai


Sebagai tempat penampungan air hujan dan banyak manfaat lain dari DAS bagi kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan, DAS harus selalu dijaga kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli
hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat
pemukiman atau keperluan lainnya. DAS ini termasuk kedalam potensi gografis indonesia yang harus di
manfaatkan agar mendapatkan keuntungan dari alam.
H. Laut
Laut adalah air asin yang menutupi permukaan bumi yang mempunyai wilayah luas dan
menghubungkan suatu benua dan/ atau pulau. Laut memiliki berbagai potensi ekonomi yang dapat digali
dan dikembangkan.

1. Tipe-Tipe Laut
Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu :
1) Laut Tepi.
Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua dan dipisahkan oleh kepulauan dari samudera. Contoh
dari laut ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua Asia.
2) Laut Pedalaman.
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau terletak di tengah2
suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang terletak di tengah Benua Asia, juga Laut
Adriatik.
3) Laut Tengah.
Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan dua benua atau lebih. Misalnya laut tengah (Mediterania)
yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia yang memisahkan Benua Asia dengan
Australia.
4) Selat.
Selat merupakan laut sempit yang terletak di antara dua pulau atau dua benua. Misalnya selat Sunda yang
terletak di antara pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.
5) Teluk.
Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan. Contoh dari teluk adalah Teluk Siam yang terdapat di
Thailand.

Pembagian laut menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa
zona sebagai berikut :
1) Zona Litoral atau Jalur Pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara pasang naik
dan pasang surut.
2) Zona Epineritik, yaitu bagian cekungan lautan diantara garis2 surut dan tempat paling dalam yang
masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).
3) Zona Neritik, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 – 200 m.
4) Zona Batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 – 2000 m.
5) Zona Abisal, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2000 m.

Pembagian laut menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut
:
· Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut
positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya daratan
perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada
akhir zaman glacial. Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa.
· Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan
vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah.
· Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut mengalami proses penyempitan akibat
adanya endapan2 di laut yang dibawa sungai sehingga laut tersebut mengalami pendangkalan. Contohnya :
Selat Malaka.
Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Gerak aliran
arus laut dapat disamakan dengan aliran air sungai, tetapi aliran arus laut lebih lebar. Arus laut dapat
dibedakan menurut letak, suhu, dan cara terjadinya.
2. Relief Dasar Laut

Dasar laut adalah dataran luas yang berada di dalam laut. Relief dataran ini juga terbentuk akibat adanya
tenaga endogen dan eksogen.
Bentuk Muka Bumi Dasar Laut antara lain:terj
1. Landasan Kontinen atau Continental Self
Landasan kontinen adalah salah satu landasan yang ada di dalam laut. Landasan ini juga di sebut sebagai
laut dangkal. Landasan ini berada pada kedalaman sekitar 200 meter dari permukaan laut. Pada landasan
kontinen, matahari masih dapat masuk. Sehingga jumlah fauna maupun flora pada landasan kontinental
masih beragam. Salah satu ekosistem yang ada di dalam landasan kontinental adalah ekosistem terumbu
karang. Terumbu karang adalah kumpulan biota laut yang saling bersimbiosis. Simbiosis ini terjadi antara
hewan laut dan tumbuhan alga. Cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis terumbu karang.
2. Lereng Benua
Lereng benua adalah dataran yang berada di dalam laut. Lereng benua berada pada kedalaman lebih dari
200 meter dari permukaan laut. Lereng benua sering disebut sebagai terusan dari landasan kontinental.
Lereng benua juga di sebut sebagai laut dalam. Lereng benua memiliki kemiringan 4% hingga 6%.
3. Paparan Benua
Paparan benua adalah dataran yang semakin lama semakin melandai. Dataran ini berada pada kedalaman
kurang dari 200 meter. Landaian dari paparan benua semakin lama akan semakain menuju ke daratan.
4. Tanjakan Kontinen
Tanjakan kontinen adalah tanjakan yang berada di antara benua dan samudra. Tanjakan ini dapat dikatakan
sebagai batas antara benua dan samudra.
5. Lubuk Laut
Lubuk laut adalah dasaran yang ada di dalam laut. Lubuk laut juga biasa di sebut sebagai basin. Dasaran
yang berada di dalam laut ini berbetuk cekungan.
6. Palung Laut
Palung laut adalah lembah yang berada di dalam laut. Palung laut juga bisa di sebut trog. Palung laut juga
merupakan akibat dari proses ingresi yang ada di dalam laut.
7. Punggung Laut
Punggung laut adalah pegunungan yang ada di dalam laut. Panjang punggung laut dapat mencapai ribuan
kilometer. Punggung laut memiliki dua bentuk yaitu rise dan ridge. Rise adalah punggung laut yang memiliki
bentuk yang lebih landai. Sedangkan ridge memiliki bentuk yang lebih curam.
8. Ambang laut
Ambang laut adalah dataran tinggi yang berada di dalam laut. Ambang laut juga bisa disebut sebagai
drempel. sehingga tertutup oleh air laut. Ambang laut berada pada kedalaman kurang dari 200 meter dari
permukaan laut. Ambang laut juga dikatakan sebagai batasan dua lautan.
9. Gunung laut
Gunung laut adalah gunung yang berada di dalam laut. Gunung ini berada pada kedalaman antara 1000
meter hingga 4000 meter dari permukaan laut.
3. Manfaat Laut

Berikut akan diuraikan beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia,yaitu:


1.Laut sebagai sumber makanan
2.Untuk mengontrol iklim dunia
3.Laut sebagai tempat rekreasi dan Hiburan
4.Pembangkit Listrik Tenaga Ombak.
5.Tempat Budidaya Ikan,Kerang Mutiara,Rumput Laut,dsb
6.Laut sebagai tempat barang tambang
7.Sebagai Objek Riset Penelitian
8.Laut sebagai Sumber Air Minum
9.Laut sebagai Jalur Transportasi
10.Manfaat Laut bagi penduduk lokal
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hidrosfer berasal dari kata hidro = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan
daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut,
danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga per empat
muka bumi tertutup oelh air.air dibumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu
lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya didaratan menuju dna berumuara dilaut,
danau atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai meruapakan aliran yang bersumber dari 3 jenis
limpasan, yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai, dan limpasan dari air
tanah
Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang biasanya berbentuk mangkuk. Danau
mendapat air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Keempat sumber tersebut bersama-
sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat
permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya, bila sumber air pengisi danau itu hanya salah
satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.
Artinya, dnaau tersebut pada waktu tertentu menjadi kering.
Rawa adalah daerah disekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah
lumpur denganm kadar air relatif tinggi. Wilayah rawa yang luas terdapat di Sumatera, Kalimantaa,
Sulawesi dan Papua (Irian Jaya).

Saran
Berdasarkan pembahasan di atas dan simpulan yang telah di kemukakan sebelumnya, pada bagian
ini penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penulis berharap dari adanya tugas ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi para pembaca terutama
siswa sebagai generasi mudah.
2. Penulis berharap agar siswa lebih mudah memahami tentang hidrosfer dan dampaknya bagi kehidupan
3. Penulis menyadari bahwa masih banyak siswa yang belum memahami tentang hidrosfer dan manfaatnya
bagi kehidupan, maka dalam hal ini perlu mendapatkan perhatian dari para guru terutama para ahli
geografi.

Anda mungkin juga menyukai