Ariel Geografi
Ariel Geografi
Kami menyadari tanpa bimbingan dan arahan dari bergai pihak, kami tidak mampu
mnyelesaikan karya tulis ilmiah kami ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan
kali ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak terutama Mrs C. Sitompul selaku guru pembimbing kami.
Semoga karya tulis kami ini sangat bermanfaat, khususnya bagi kami dan bagi pembaca
umumnya. Ada peribahasa yang berkata “Tiada gading yang retak”, demikian pulalah karya ilmiah
kami ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak terhadap karya ilmiah kami.
B.Rumusan Masalah
· Apa itu hidrosfer?
· Apa yang dimaksud dengan siklus hidrosfer ?
· Bagaimana Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi ?
· Bagaimana Gambaran Daerah Aliran Sungai (DAS)?
· Bagaimana Potensi Air Permukaan dan Air Tanah?
· Apa Penyebab, Dampak, serta Usaha Mencegah Terjadinya Banjir?
· Apa saja jenis-jenis Perairan di Muka Bumi?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah ingin mengetahui
bagaimana Dinamika Perubahan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka
Bumi.
D. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphereyang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’.
Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air
yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75%
muka bumi tertutup oleh air. Jumlah air yang tetap dan selalu bergerak dalam satu lingkaran
peredaran membentuk suatu siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur
hidrologi.
E. Macam Macam Siklus
Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:
1. Siklus Kecil
Karena pemanasan matahari, terjadi penguapan air laut yang berkumpul menjadi
awan. Pada ketinggian tertentu karena kondensasi terjadi titiktitik air yang berkumpul
semakin lama semakin besar volumnya, kemudian jatuh sebagai hujan. Selanjutnya air
kembali ke laut.
2. Siklus Sedang
Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh
angin ke daratan dan terjadi kondensasi. Karena kondensasi akhirnya awan jatuh sebagai
hujan. Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan,
terus mengalir ke sungai sungai, dan kembali ke laut.
3. Siklus Panjang
Prosesnya sama dengan siklus sedang. Hanya setelah terjadi kondensasi, titik-titik air
terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristal-kristal
es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung kemudian jatuh sebagai salju, terjadi
gletser, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
a. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun.
b. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud
air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
c. Evapotranspirasi, adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e. Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, dan hujan salju.
f. Run off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai.
G. Jenis-Jenis Perairan di Muka Bumi
1. Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan
bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran
yang bersumber dari tiga jenis limpasan, yaitu: limpasan yang berasal dari anak-anak sungai
dan limpasan dari air
tanah.
3. Manfaat Sungai
2. Danau
Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu, yang biasanya berbentuk
mangkuk. Danau mendapat air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah.
Keempat sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada
danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair
sepanjang tahun. Sebaliknya, bila sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja
misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.
Artinya, danau tersebut pada waktu tertentu menjadi kering.
1. Tipe-Tipe Danau
Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
a. Danau air asin
Danau air asin terdapat di daerah semi arid dan arid, dimana penguapan yang terjadi
sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran.
b. Danau air tawar
Danau air tawar terdapat di daerah-daerah humid (basah) dimana curah hujan tinggi.
Danau ini mendapatkan curah hujan dan mengalirakan ke laut. Jadi danau ini
merupakan danau terbuka.
Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jaenis sebagai berikut:
a. Danau tektonik
Danau tektonik terjadi karena gerak dislokasi (perpindahan lokasi) dipermukaan
bumi yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk,dll. Slenk yang diapit oleh
horst, disekitarnya dapat membentuk danau kalau mendapat air dalam jumlah cukup.
Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor yang memainkan
peranannya secara terpisah maupun gabungan. Faktor-faktor ini ialah :
a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran didanau
b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau
c. Pengendapan jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati
d. Penguapan yang kuat, teruma di daerah arid
e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau
2. Manfaat Danau
Manfaat dari danau bagi kita semua ialah :
1. Sumber air minum
2. Sebagai sumber irigasi
3. Pencegahan dan pengendalian banjir
4. Perikanan.
5. Sebagai PLTA
6. Danau Sebagai Tempat Wisata Alam
7. Danau Sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan
8. Danau Menjadi Tempat Bergantungnya Hidup Flora dan Fauna
3. Rawa
Rawa adalah daerah disekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang
merupakan tanah lumpur denganm kadar air relatif tinggi. Wilayah rawa yang luas
terdapat di Sumatera, Kalimantaa, Sulawesi dan Papua (Irian Jaya).
Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis.
1. Tipe-Tipe Rawa
a. Rawa yang airnya selalu tergenang
Tanah-tanah didaerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal.
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Rawa jenis ini menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat
air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut.
2. Manfaat Rawa
1. Macam-Macam DAS
Macam macam DAS berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu:
a. bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan
curah hujan.
b.bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat
diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian
muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk,
dan danau.
c. bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui
kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait
untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
1. Mengalirkan air
2. Menyangga kejadian puncak hujan
3. Melepas air secara bertahap
4. Memelihara kualitas air
5. Mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)
1. Tipe-Tipe Laut
Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu :
1) Laut Tepi.
Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua dan dipisahkan oleh kepulauan dari samudera. Contoh
dari laut ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua Asia.
2) Laut Pedalaman.
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau terletak di tengah2
suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang terletak di tengah Benua Asia, juga Laut
Adriatik.
3) Laut Tengah.
Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan dua benua atau lebih. Misalnya laut tengah (Mediterania)
yang memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia yang memisahkan Benua Asia dengan
Australia.
4) Selat.
Selat merupakan laut sempit yang terletak di antara dua pulau atau dua benua. Misalnya selat Sunda yang
terletak di antara pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.
5) Teluk.
Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan. Contoh dari teluk adalah Teluk Siam yang terdapat di
Thailand.
Pembagian laut menurut zona atau jalur kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa
zona sebagai berikut :
1) Zona Litoral atau Jalur Pasang, yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara pasang naik
dan pasang surut.
2) Zona Epineritik, yaitu bagian cekungan lautan diantara garis2 surut dan tempat paling dalam yang
masih dapat dicapai oleh daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).
3) Zona Neritik, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 50 – 200 m.
4) Zona Batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara 200 – 2000 m.
5) Zona Abisal, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari 2000 m.
Pembagian laut menurut terjadinya, laut dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut
:
· Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut
positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau oleh turunnya daratan
perlahan-lahan, sehingga sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada
akhir zaman glacial. Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa.
· Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena turunnya tanah sebagai akibat tekanan
vertikal (gaya endogen) yang menimbulkan patahan. Contoh : laut Karibia, Laut Jepang, dan Laut Tengah.
· Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut mengalami proses penyempitan akibat
adanya endapan2 di laut yang dibawa sungai sehingga laut tersebut mengalami pendangkalan. Contohnya :
Selat Malaka.
Arus laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Gerak aliran
arus laut dapat disamakan dengan aliran air sungai, tetapi aliran arus laut lebih lebar. Arus laut dapat
dibedakan menurut letak, suhu, dan cara terjadinya.
2. Relief Dasar Laut
Dasar laut adalah dataran luas yang berada di dalam laut. Relief dataran ini juga terbentuk akibat adanya
tenaga endogen dan eksogen.
Bentuk Muka Bumi Dasar Laut antara lain:terj
1. Landasan Kontinen atau Continental Self
Landasan kontinen adalah salah satu landasan yang ada di dalam laut. Landasan ini juga di sebut sebagai
laut dangkal. Landasan ini berada pada kedalaman sekitar 200 meter dari permukaan laut. Pada landasan
kontinen, matahari masih dapat masuk. Sehingga jumlah fauna maupun flora pada landasan kontinental
masih beragam. Salah satu ekosistem yang ada di dalam landasan kontinental adalah ekosistem terumbu
karang. Terumbu karang adalah kumpulan biota laut yang saling bersimbiosis. Simbiosis ini terjadi antara
hewan laut dan tumbuhan alga. Cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis terumbu karang.
2. Lereng Benua
Lereng benua adalah dataran yang berada di dalam laut. Lereng benua berada pada kedalaman lebih dari
200 meter dari permukaan laut. Lereng benua sering disebut sebagai terusan dari landasan kontinental.
Lereng benua juga di sebut sebagai laut dalam. Lereng benua memiliki kemiringan 4% hingga 6%.
3. Paparan Benua
Paparan benua adalah dataran yang semakin lama semakin melandai. Dataran ini berada pada kedalaman
kurang dari 200 meter. Landaian dari paparan benua semakin lama akan semakain menuju ke daratan.
4. Tanjakan Kontinen
Tanjakan kontinen adalah tanjakan yang berada di antara benua dan samudra. Tanjakan ini dapat dikatakan
sebagai batas antara benua dan samudra.
5. Lubuk Laut
Lubuk laut adalah dasaran yang ada di dalam laut. Lubuk laut juga biasa di sebut sebagai basin. Dasaran
yang berada di dalam laut ini berbetuk cekungan.
6. Palung Laut
Palung laut adalah lembah yang berada di dalam laut. Palung laut juga bisa di sebut trog. Palung laut juga
merupakan akibat dari proses ingresi yang ada di dalam laut.
7. Punggung Laut
Punggung laut adalah pegunungan yang ada di dalam laut. Panjang punggung laut dapat mencapai ribuan
kilometer. Punggung laut memiliki dua bentuk yaitu rise dan ridge. Rise adalah punggung laut yang memiliki
bentuk yang lebih landai. Sedangkan ridge memiliki bentuk yang lebih curam.
8. Ambang laut
Ambang laut adalah dataran tinggi yang berada di dalam laut. Ambang laut juga bisa disebut sebagai
drempel. sehingga tertutup oleh air laut. Ambang laut berada pada kedalaman kurang dari 200 meter dari
permukaan laut. Ambang laut juga dikatakan sebagai batasan dua lautan.
9. Gunung laut
Gunung laut adalah gunung yang berada di dalam laut. Gunung ini berada pada kedalaman antara 1000
meter hingga 4000 meter dari permukaan laut.
3. Manfaat Laut
Saran
Berdasarkan pembahasan di atas dan simpulan yang telah di kemukakan sebelumnya, pada bagian
ini penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penulis berharap dari adanya tugas ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi para pembaca terutama
siswa sebagai generasi mudah.
2. Penulis berharap agar siswa lebih mudah memahami tentang hidrosfer dan dampaknya bagi kehidupan
3. Penulis menyadari bahwa masih banyak siswa yang belum memahami tentang hidrosfer dan manfaatnya
bagi kehidupan, maka dalam hal ini perlu mendapatkan perhatian dari para guru terutama para ahli
geografi.