Anda di halaman 1dari 2

Nama : Erika Dyah Pramesti

NIM : 4191016

Prodi : S-1 Farmasi

Topik essay:
Kesulitan untuk bersikap asertif karena kondisi pribadi dan faktor
budaya.
Menurut Suterlinah Sukaji (1983) perilaku asertif adalah perilaku
seseorang dala hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi
yang tepat,jujur, tanpa perasaan cemas terhadap orang lain. Tujuan dari
perilaku asertif ini adalah mengkomunikasikan bagaimana mencari
solusi dalam suatu masalah yang dihadapkan pada sesesorang terhadap
yang lain. Selain mencari solusi, perilaku asertif juga ditujukan untuk
menyelesaikan masalah tanpa merusak suatu hubungan dengan orang
lain dengan cara kita menghormati orang lain sebagaimana menghormati
diri kita sendiri.
Faktor budaya memang tidak bisa dipungkiri latar belakang
perbedaannya. Indonesia memiliki budaya yang sangat luas dan
memiliki kebiasaan yang berbeda pada setiap budaya. Pada momen ini
bersikap asertif sulit untuk dilakukan karena situasi dalam interaksi
sosial yang dibiasakan sehari-hari dalam suatu daerah dengan daerah
yang lain tentu berbeda. Dalam bertindak asertif ketika terdapat
perbedaan budaya, seseorang harus memperhatikan
lokasi,waktu,frekuensi,intensitas komunikasi dan kualitas hubungan
yang terjalin.
Selain faktor budaya, kondisi pribadi juga menentukan perilaku
asertif tersebut. Kondisi pribadi dalam konteks ini biasa disebut “mood”
seseorang. Ketika kondisi tersebut sedang baik, maka perilaku asertif ini
besar kemungkinan untuk dilakukan seseorang tersebut dalam hal
menghormati. Tetapi sebaliknya, jika kondisi seseorang tersebut sedang
buruk, maka kecil kemungkinan untuk berperilaku asertif dengan salah
satu cara menghormati orang lain. Kondisi pribadi ini juga akan
mempengaruhi bahasa tubuh yang akan kita sampaikan terhadap orang
lain. Bahasa tubuh yang menghambat untuk berperilaku asertif,
misalnya: jarang tersenyum,terlihat kaku,berbicara kaku,mengerutkan
muka,bibir terkatup rapat,mendominasi pembicaraan,tidak berani kontak
mata secara langsung dan nada bicara yang tidak tepat. Kondisi pribadi
juga bisa didefinisikan tipe kepribadian yang kita miliki. Tipe
kepribadian terdapat 2 jenis, yaitu ekstrovert dan introvert. Dalam situasi
yang sama tidak semua individu memberikan respon yang sama. Hal ini
dipengaruhi oleh tipe kepribadian seseorang. Dengan tipe kepribadian
tertentu, seseorang akan bertingkah laku berbeda dengan individu yang
memiliki tipe kepribadian yang lain.
Kesimpulan dari kesulitan bersikap asertif ini dilatarbelakangi oleh
faktor budaya dan kondisi pribadi. Hal ini disebabkan keberagaman
budaya dan kebiasaan yang mendukung dalam kehidupan sehari-hari
yang dimiliki oleh setiap manusia tidak dapat disamakan satu dengan
yang lain. Langkah yang harus dilakukan dalam mengatasi keberagaman
ini adalah menghormati. Menghormati dalam hal kecil contohnya,
memperhatikan waktu dan lokasi ketika mengajak berbincang. Selian
waktu, ekspresi yang digunakan tetap fokus terhadap lawan bicara.

Anda mungkin juga menyukai