Presepsi social adalah perbedaan Antara bagaimana orang – orang dalam budaya individualistis
dan kolektivitis menggambarkan diri mereka dan lingkungan fisik mereka berakar dari kognisi
social, maka seharusnya kita harapkan akan menemukan perbedaan yang sama ketika
menyelidiki proses dalam mempresepsi orang lain.
1. Perbedaan Gaya Atribusi Lintas Budaya
Atribusi adalah penarikan kesimpulan yang dilakukan individu tentang penyebab kejadian – kejadian dan
prilaku – prilaku orang lain.
Studi – studi tentang gaya atribusi sebelumnya menggunakan sebagian besar subjek penelitian
orang – orang amerika telah menunjukan adanya beberapa kesesatan atau kekeliruan (bias) dalam
menafsirkan dunia sekeliling kita dan perilaku orang lain.
o Fundamental Attributin error adalah kesesatan karena adanya kecenderungan untuk menjelaskan
prilaku orang lain dengan atribusi internal. Faktor – faktor internal (misalnya kemampuan atau
usaha)
o Defensive attribution adalah kecenderungan untuk menyalahkan korban karna ketidak
beruntungan misalnya (di rampok , di perkosa).
2 . Membandingkan Diri Sendiri Dengan Orang lain (Sosial Comparison )
Cara membandingkan sikap dan prilaku kita terhadap orang lain telah menjadi topic utama dari psikologi
social. Pada kelompok budaya individualis perbandingan tersebut dapat memberikan umpan balik akan
kualitas dan kemampuan, dan dari sini akan memperkuat atau memperlemah perasan tentang diri.
Daya Tarik Interpersonal : Cinta,keintiman,dan perkawinan antar budaya)
Istilah daya Tarik interpersonal mengacu pada beragam pengalaman.mencangkup rasa
suka,persahabatan,birahi,kagum dan cinta. Penelitian terdahulu di amerika telah menghasilkan temuan yang
menarik,khususnya yang di khususkan pada faktor – faktor yang mendukung ketertarikan. Pada waktu yang sama
penelitian lintas budaya memberikan petunjuk tentang perbedaan budaya dalam ketertarikan dan cinta. Hafield
dan bersheid mengemukakan bahwa ada dua jenis cinta yaitu passionate dan companionate love yang
mencangkup ,kehangatan,kepercayaan dan toleransi afektif kepada orang lain yang kehidupannya telah terjalin
satu sama lain dengan mendalam.
1. Telaah lintas Budaya Tentang Daya Tarik Interpesonal ,cinta dan keintiman (intimacy)
Studi yang dilakukan Byrne ,dkk (1971) menunjukan bahwa di india,jepang dan amerika orang – orang yang
tertarik kepada orang lain memiliki sikap yang sama Hal ini berarti similaritas sebagai salah satu faktor
penentu daya Tarik interpersonal cenderung universal.
2. Perkawinan Antar Budaya dan Ras
Perkawina antar budaya merupakan topic yang sedikit di teliti para ahli. Studi pada umumnya menunjukan
bahwa konflik dalam perkawinan antar budaya timbul dalam beberapa area,mencakup ekspresi cinta dan
keintiman,corak komitmen dan sikap yang mengarah pada perkawinan itu sendiri,dan pola pengasuhan anak
ketika pasangan memiliki anak. Kunci kesuksesan perkawinan antar budaya :1), seseorang harus menyadari
warisan budaya pasangannya 2), mereka harus saling menghargai legimitasi warisan budaya dalam
berhubungan satu dengan yang lain.
- Studi lintas budaya perbedaan gender pada intelegensi dan kamampuan khusus
Kecerdasan secara umum namun di temukan perbedaan gender dalam macam-macam subtes intelegensi,misalnya wanita
cendeung memiliki skor apad sub tes verbal ,memory dan kecepatan preseptual. Sementara pria lebih unggul dalam sub
tes numeric dan tugas perseptual lain (closure,orientasi,spatial visual).
- Studi lintad buadaya perbedaan gender dalam konformitas
Pada umunya steriotipe peran gender menyatakan bahwa wanita lebih conform dan patuh daripada pria.
- Agresivitas
Steriotipe peran gender umumnya juga menyatakan bahwa pria lebih agresif dari pada wanita.
I. Pengaruh Budaya Terhadap Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan adalah ilmu tentang salng hubungan Antara tingkah laku dengan lingkungan buatan maupun
alamiah. dalam orientasi sossocialrsebuat (orientasi sptial),terdapat pemaknaan ruang yang terdiri atas empat unsur
yaitu : 1.private space 2. Personal space 3.territorial space
4.crowding .
Terimakasih