Praktikum Biokimia PDF
Praktikum Biokimia PDF
PANDUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
i
Panduan Praktikum Biokimia
PANDUAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
4X6
NAMA :
NIM :
ANGKATAN :
SEMESTER :
DOSEN PENGAMPU :
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga selalu terbuka jalan untuk dapat me-
nyelesaikan Panduan Praktikum Biokimia ini dengan baik.
Meski dengan berbagai keterbatasan di Program Studi S1 Farmasi . Alhamdulil-
lah Panduan Praktikum ini bisa disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dalam
melaksanakan Praktikum Biokimia. Materi dalam Buku panduan ini merupakan taha-
pan preskripsi farmasi yang meliputi : Karbohidrat, Lipid, Protein, ,Aktivitas Enzim
Amilase Air Liur Pada Pemecahan Pati, Peragian Alkoholik, Analisis Protein Dan
Asam Amino Dari Suatu Sampel Dan Uji Aktivitas Aldehide Oksidase
Kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyem-
purnaan Buku Panduan ini pada masa mendatang.
Pangkalan Bun
TimPenyusun
iii
TATA TERTIB
LABORATORIUM S1 FARMASI
1. Mahasiswa wajib hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai, keterlambatan lebih dari 15
menit setelah praktikum dimulai TIDAK DIPERKENANKAN mengikuti praktikum pada
hari itu dan TIDAK ADA INHAL.
2. Mahasiswa yang terlambat kurang dari 15 menit TIDAK DIPERKENANKAN mengi-
kutipretest tertulis diawal praktikum.
3. Mahasiswa WAJIB mengenakan jas praktikum dan memakai masker, mengenakan papan
nama (co card), membawa peralatan praktikum pribadi yang di jelaskan saat asistensi dan
kartu kontrol praktikum.
4. Sebelum praktikum dimulai, mahasiswa WAJIB menyerahkan laporan sementara yang telah
disahkan, dan mengikuti pretest tertulis diawal praktikum. Apabila tidak menyerahkan
laporan sementara maka mahasiswa TIDAK DIPERBOLEHKAN mengikutipraktikum.
5. Selama praktikum mahasiswa tidak diperbolehkan makan, minum, merokok, dan ber-
sendau gurau di dalam laboratorium.
6. Mahasiswa dilarang menggunakan HP Kecuali atas Izin Dosen atau Staff Laboratorium
7. Menggunakan dan menjaga peralatan laboratorium dengan baik. Apabila merusak atau
memecahkan peralatan maka diwajibkan mengganti dengan jenis dan spesifikasi yang
sama.
8. Melaporkan hasil percobaan kepada dosen jaga dengan format hasil praktikum yang telah
disediakan.
9. Menyusun laporan resmi dan diserahkan Pada Pertemuan Selanjutnya.
iv
DAFTAR ISI
Data Mahasiswa................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. v
Karbohidrat........................................................................................................... 1
Protein................................................................................................................... 7
Lipid....................................................................................................................... 10
Peragian Alkoholik................................................................................................ 20
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………. 31
v
DESAIN LAPORAN DAN PENILAIAN
DESAIN LAPORAN:
I. Pretes
Pretest adalah suatu test yang dilakukan sebelum acara praktikum. Pretest dil-
akukan sesaat sebelum praktikum dimulai dalam bentuk tes tertulis atau lisan .Soal yang
diujikan berkaitan dengan materi praktikum berlangsung. Pretest memiliki kontribusi
terhadap nilai akhir praktikum. Pretest juga dijadikan salah satu indicator untuk menilai
kesiapan peserta praktikum, dilihat dari belajar atau tidaknya praktikan.
II. Praktikum
III. Laporan
Laporan praktikum terdiri dari laporan sementara dan laporan hasil praktikum.
• LaporanSementara
- Format : Judul, Tujuan, Teori, Alat Bahan, Cara Kerja Skematis ( dosis)
• LaporanResmi
- Format Laporan resmi:
I. Judul dan Tujuan
II. Dasar Teori
III. Alat danBahan
IV. Cara Kerja Skematis
V. Hasil Percobaan
V. Pembahasan
VI. Kesimpulan
VII. Daftar Pustaka
vi
III. Ujian Akhir Praktikum
Ujian Akhir Praktikum adalah suatu tes yang diberikan pada akhir praktikum. Pem-
bagiannya menjadi ujian tengah semester dan ujian akhir semester dengan pembagian
modul. Ujian Akhir Praktikum merupakan suatu tes yang dilakukan terhadap peserta prak-
tikum yang memenuhi syarat. Hanya peserta yang kehadirannya diatas 75% saja yang dapat
mengikuti.
Nilai praktikum Biokimia akan digabung dengan nilai materi kuliah Biokimia wa-
laupun tujuannya adalah untuk mendukung pemahaman materi kuliah. Nilai praktikum
merupakan nilai gabungan dari nilai pretest, keterampilan praktikum, laporan sementara,
laporan resmi dan responsi. Masing-masing komponen memiliki prosentase sendiri-
sendiri sesuai dengan bobotnya. Nilai praktikum Biokimia diformulasikan sebagai beri-
kut :
vii
MODUL I
KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menunjukkan metode identifikasi karbohidrat
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi karbohidrat golongan apa saja yang dapat diten-
tukan oleh berbagai uji pada praktikum ini.
II. DASARTEORI
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku
nabati.Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 –50%.
Kemampuanikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada
kemampuannya untukmenghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan
karnivora biasanyamembutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk
omnivora kadarkarbohidratnya dapat mencapai50%.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian
besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
1
Karbohidrat dalam makanan biasanya dalam bentuk umbi-umbian, serealia
maupun dalam batang tanaman. Selain dari sumber nabati, karbohidrat juga berasal
dari pangan hewani yang terbentuk dalam jumlah yang kecil melalui proses biosintesa
glikogen dan sintesa secara kimiawi. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi,
misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan hewan. Dalam tubuh, karbohidrat
mengalami perubahan atau metabolisme yang menghasilkan antara lain glukosa yang
terdapat dalam darah. Sedangkan karbohidrat yang disintesa dalam hati berupa
glikogen digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.
Karbohidrat yang ada di dalam suatu sampel dapat dideteksi dengan berbagai uji
diantaranya uji Molisch, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff, uji pati-iodium, uji
osazon, uji moore, uji fermentasi, dan lain-lain. Namun pada praktikum ini hanya dil-
akukan 5 uji, yaitu uji Molisch, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff, uji pati-
iodium.
Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida. Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini ditandai dengan
warna ungu kemerah-merahan untuk reaksi positif, sedangkan warna hijau untuk
negatif.
H
│
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4
Heksosa
O
║
H2─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol
2
Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:
O
║
║ __SO3H
H2C ─────C───── ─OH
O O
║ ║
Uji barfoed adalah uji kimia yang dilakukan untuk membedakan monosakarida
dari disakarida dengan jalan mengontrol kondisi-kondisi percobaan,seperti pH dan
waktu pemanasan.Uji ini berlangsung dengan suasana asam,sehingga Cu+ tidak
membentuk Cu(OH)2.
Uji Seliwanoff adalah uji kimia yang dilakukan untuk membedakan gula aldosa
dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut.
3
Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika mengan-
dung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika
dipanaskan ketosa lebih cepat terdehidrasi dari pada aldosa.
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula se-
derhana.
Hidrolisis Sukrosa yang sukrosa adalah suatu disakarida yang terdiri dari dua unit
monosakarida yaitu glukosa dan fruktosa.Dengan asam kuat encer,sukrosa dapat
dihidrolisis menjadi unit-unit monosakaridanya.
4
III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
5
2. Uji Benedict
3. Uji Seliwanoff
- Ditambahkan 3 tetes fruktosa kedalam 3 ml pereaksi Seliwanoff
- Disimpan dalam penangas air selama 1 menit
- Diamati perubahan yang terjadi
4. Hidrolisis Sukrosa
- Isi tabung reaksi dengan 5 mL larutan sukrosa 0,1 M, lalu tambahkan
larutan HCI 10%
- Panaskan di dalam penangas air mendidih selama 15 menit, kemudian
dinginkan perlahan-lahan dan netralkan
- Test hidrolisis dengan pereaksi Benedict, Seliwanoff dan Barfoed.
5. Uji pati-iodium
- Dimasukan 3 ml larutan pati 1% kedalam 3 tabung reaksi
- Kedalam tabung reakdi pertama ditambahkan 2 tetes air
- Kedalam tabung reaksi kedua ditambahkan 2 tetes HCl pekat
- Kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan 2 tetes NAOH 2,5 N
- Kemudian kedalam setiap tabung ditambahkan 1 tetes larutan iodium 0,01
M
- Tabung dipanaskan, kemudian diamati perubahan yang terjadi.
6
MODUL II
PROTEIN
I. TUJUAN
7
Oleh karena itu, untuk membuktikan teori-teori yang ada tentang protein maka
kami melakukan beberapa percobaan. Diantaranya, Uji penentuan konsentrasi cara bi-
uret dilakukan untuk mengetahi perbedaan konsentrasi terhadap suatu larutan se-
dangkan reaksi perubahan warna dilakukan untuk melihat protein yang dikandung pa-
da setiap percobaan dengan mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap
percobaan.
Uji biuret, reaksi ini umumnya untuk peptide dan protein, termasuk diantaranya
hasil hidrolisis protein seperti metaprotein, protease, pepton, polipeptida, kecuali asam
amino. Reaksi positif terjadi dengan adanya warna ungu atau merah muda akibat ter-
jadinya senyawa antara Cu dan N dari air. Bila ikatan peptide panjang warnanya ungu
sebaliknya bila pendek warnanya merah muda.
Uji ninhidrin, untuk mengtahui dekarboksilasi oksidatif dan α-amino. Ninhidrin
adalah suatu oksidator yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari α-amino yang
menghasikan CO2, NH3, dan aldehid dengan kehilangan 1 atom karbon.warna biru ter-
jadi berhubungan reaksi ninhidrin menghasilkan aldehid yang rendah dan melepaskan
CO2 dan amoniak.
8
IV. CARA KERJA
1. Uji Ninhidrit
- kedalam 0,1 mL larutan albumin % tambahkan 1 mL, larutan buffer asam
asetat 0,1 N pH 5 kocok
- tambahkan 20 tetes larutan ninhidrit dalam aseton
- panaskan campuran tersebut di atas dalam penangas air mendidih selama
beberapa menit
- kemudian perhatikan warna yang terjadi
2. Uji Biuret
- Kedalam tabung reaksi tambahkan 1 mL albumin 2% dan 1 mL dan 1 mL
NaOH 10%, aduk kuat-kuat
- Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,1% aduk baik-baik
- Jika tidak timbul warna tambahkan lagi beberapa tetes CuSO4 sampai
terbentuk warna ungu
- Kedalam tabung reaksi masukkan urea sedikit dan panaskan hingga
melebur
- Dinginkan dan perhatikan baunya
- Larutkan urea yang telah didinginkan dengan air
3. Titik Isoelektrik Protein
- Kedalam 5 tabung reaksi masing-masing tambahkan 3mL larutan kasein
0,5%
- Pada kelima tabung tersebut tambahkan masing-masing buffer asetat pH
6,0,5,3,5,0,4,1,dan 3,8
- Kocok campuran baik-baik serta catat derajat kekeruhan setelah : 0 menit,
10 menit dan 30 menit
- Setelah 30 menit kelima tabung diatas dipanaskan dalam penangas air
mendidih selama 30 menit
- Pembentukan endapan/kekeruhan paling cepat terjadi dekat titik isoelektrik
larutan protein
- Perhatikan dan catat apa yang terjadi
9
MODUL III
LIPID
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membedakan metode identifikasi lipid dari beberapa uji yang dil-
akukan.
2. Mahasiswa dapat membedakan lipid golongan apa saja yang dapat ditentukan oleh
masing-masing uji.
II. DASARTEORI
Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di
dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti
kloroform, atau eter. Jenis lipida yang paling banyak adalah lemak atau
triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi semua organisme.
Lipid secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelas besar, yaitu
lipid sederhana dan lipid kompleks. Yang termasuk lipid sederhana antara lain
adalah: 1) trigliserida dari lemak atau minyak seperti ester asam lemak dan gliserol,
contohnya adalah lemak babi, minyak jagung, minyak biji kapas, danbutter, 2) lilin
yang merupakan ester asam lemak dari rantai panjang alkohol, contohnya
adalahbeeswax, spermaceti, dancarnauba wax, dan 3) sterol yang didapat
dari hidrogenasi parsial atau menyeluruh fenantrena, contohnya adalah kolesterol dan
ergosterol.
10
e. Terpenoid, termasuk di dalamnya getah dan steroida
Lipid tersusun atas asam lemak, biasanya merupakan molekul tak bercabang yang
mengandung 14 sampai 22 atom karbon. Senyawa ini hampir selalu mempunyai
jumlah atom yang genap. Baik asam lemak jenuh maupun tidak jenuh dapat diperoleh
kembali dari hidrolisis senyawa lipid.
Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi terdapat sebagai ester dalam
gabungan dengan fungsi alkohol. Karena asam lemak merupakan molekul tak
bercabang maka asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai
lurus.
Banyak uji identifikasi lipid yang dapat dilakukan seperti uji kelarutan lipid, uji
akrolein, uji Lieberman-Burchard, uji ketengikan, uji Salkowski untuk kolesterol, uji
bilangan iod, uji penyabunan, dan lain-lain. Pada praktikum ini hanya dilakukan uji
kelarutan lipid, uji akrolein, dan uji Lieberman-Burchard.
Uji kelarutan lipid terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid ter-
dahadap berbagai macam pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat
kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid
tersebut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga
hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama nonpolar.
Uji Akroleinuji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam le-
mak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclo-
pedia (2008), uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak.
Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO 4) yang
akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak
jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak
terbakar dan ditandai dengan asap putih.
11
Dengan reaksi sebagai berikut:
CH2 OH
KHSO4
CH OH [CH=CHCHO] + H 2O
CH2 OH
Gliserol Akrolein
Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini
adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam
campuran. Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan
kloroform. Setelah itu, asam sulfat pekat ditambahkan. Tabung dikocok perlahan dan
dibiarkan beberapa menit. Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam
sulfat ditambahkan ke dalam campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air ber-
pindah dari gugus C3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5-
kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang
menghasilkan warna hijau. Warna hijau ini menandakan hasil yang positif. Reaksi pos-
itif uji ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari terbentuknya warna pink
kemudian menjadi biru-ungu dan akhirnya menjadi hijau tua.
12
III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
1. Uji kelarutan
- Disediakan 4 tabung yang masing-masing dimasukan 2 ml air, alkohol
panas, alkohol dingin, dan kloroform pada tabung yang berbeda
- Masing maisng ditambahkan 0,2 ml minyak lalu dikocok perlahan
- Lalu masing-masing tabung diambil 2-3 tetes, lalu diteteskan pada
Kertas saring.
2. Uji Akrole
13
- Disediakan 3 tabung reaksi lalu masinng-masing tabung dimasukan 10 tetes
olive oil, gliserol, dan minyak jelantah
- Kedalam masing-masing tabung ditambahkan 25 tetes KHSO4
- Lalu masing-masing tabung dipanaskan pelan-pelan diatas api.
14
MODUL IV
AKTIVITAS ENZIM AMILASE AIR LIUR
PADA PEMECAHAN PATI
I. TUJUAN
II. DASARTEORI
15
molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk.Hampir
semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup
cepat.
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang
bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena
enzim menurunkan energy pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah
terjdinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis
enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini
disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh,
enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi
glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor, dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH
yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan
mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama
sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang
menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas
enzim. Banyak obat dan racun adlah inhibitor enzim.
Terdapat lima cara utama aktivitas enzim dikontrol dalam sel.
1. Produksi enzim (transkripsi dan translasi gen enzim) dapat ditingkatkan atau di-
turunkan bergantung pada respon sel terhadap perubahan lingkungan. Bentuk
regulase gen ini disebut induksi dan inhibisi enzim. Sebagai contohnya, bakteri
dapat menjadi resistan terhadap antibiotik seperti penisilin karena enzim yang
disebut beta-laktamase menginduksi hidrolisis cincin beta-laktam penisilin. Con-
toh lainnya adlah enzim dalam hati yang disebut sitokrom P450 oksidase yang
penting dalam metabolisme obat. Induksi atau inhibisi enzim ini dapat mengaki-
batkan interaksi obat.
16
lam mitokondria melalui β-oksidasi.
3. Enzim dapat diregulasi oleh inhibitor dan activator. Contohnya, produk akhir linta-
san metabolisme seringkali merupakan inhibitor enzim pertama yang terlibat da-
lam lintasan metabolisme, sehingga dapat meregulasi jumlah produk akhir lintasan
metabolisme tersebut. Mekanisme regulasi seperti ini disebut umpan balik negatif
karena jumlah produk akhir diatur oleh konsentrasi produk itu sendiri. Mekanisme
umpan balik negatif dapat secara efektif mengatur laju sintesis zat antara metabolit
tergantung pada kebutuhan sel. Hal ini membantu alokasi bahan zat dan energy
secara ekonomis dan menghindari pembuatan produk akhir yang berlebihan.
Kontrol aksi enzimatik membantu menjaga homeostasis organisme hidup.
4. Enzim dapat diregulasi melalui modifikasi pasca-translasional. Hal ini dapat meli-
puti fosforilasi, miristoilasi, dan glikosilasi. Contohnya, sebagai respon terhadap
insulin, fosforilasi banyak enzim termasuk glikogen sintase membantu mengontrol
sintesis atapun degradasi glikogen dan mengijinkan sel merespon terhadap peru-
bahan kadar gula dalam darah. Contoh lain modifikasi pasca-translasional adalah
pembelahan rantai polipeptida. Kimotripsin yang merupakan protease pencernaan
diproduksi dalam keadaan tidak aktif sebagai kimotripsinogen di pankreas.
Kemudian ditranspor ke dalam perut untuk diaktivasi. Hal ini menghalangi enzim
mencerna pancreas dan jaringan lainnya sebelum memasuki perut. Jenis prekursor
tak aktif ini dikenal sebagai zimogen.
5. Beberapa enzim dapt menjadi aktif ketika berada pada lingkungann yang berbeda.
Contohnya, hemaglutinin pada virus influenza menjadi aktif dikarenakan kondisi
asam lingkungan. Hal ini terjadi ketika virus terbawa ke dalam sel inang dan me-
masuki lisosom.
17
III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
1. Larutan Pati 0,2%
1. Tabung reaksi
2. Larutan KI-I2
3. Larutan HCI
4. Larutan NaOH 2 M
5. Larutan Buffer Tris-HCI 0,05 M pH
18
- Ukur serapan masing-masing sampel pada panjang gelombang 600 nm
- Hitung aktivitas enzim dengan rumus.
- Tentukan harga Km dan Vmax dari enzim tersebut dengan menggunakan
persamaan Lineweaver-Burke
19
MODUL V
PERAGIAN ALKOHOLIK
I. TUJUAN
II. DASARTEORI
Alkohol adalah istilah yang dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut
“grain alkohol” dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol.Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman
tersebut, bukan metanol, atau group alkohol lainnya. Begitu jugadengan alkohol yang
digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yangdimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya
alkohol dalam ilmu kimia memilikipengertian yang lebih luas lagi. Industri kimia
dengan proses fermentasi bisa dikatakan mempunyai fleksibilitas tinggi terhadap ba-
han bakunya. Terdapat banyak variasi bahan bakuyang dapat digunakan dalam industri
fermntasi. Dan hampir semuanya, bahanbaku untuk proses fermentasi, baik secara
langsung maupun tidak langsungmenggunakan hasil pertanian seperti : tebu, jagung,
kentang dan lain-lain
Produksi etanol dengan cara fermentasi bisa diproduksi dari 3 macam
karbohidrat, yaitu :
1. Bahan-bahan yang mengandung gula atau disebut juga substansi sakharin yan-
grasanya manis, seperti misalnya gula tebu, gula bit, molase (tetes), macam-
macamsari buah-buahan dan lain-lain. Molase mengandung 50-55% gula yang-
dapat difermentasi, yang terdiri dari atas 69% sakhrosa dan 30% gula inversi.
4. Gas-gas hidrokarbon
20
Dalam proses fermentasi alkohol digunakan Dalam proses fermentasi alkohol
digunakan ragi. Ragi ini dapat mengubah glukosa menjadi alkohol dan gas CO2. Ragi
merupakan mikroorganisme bersel satu, tidak berklorofil dan termasuk golongan
eumycetes.
Dari golongan ini dikenal beberapa jenis, antara lain Saccharomyces anamenesis,
Schizosaccharomyces pombe dan Saccharomyces cereviside. Masing-
masingmempunyai kemampuan memproduksi alkohol yang berbeda. Untuk
memperoleh jenis ragi yang mempunyai sifat-sifat seperti di atas, harus dilakukan
percobaan-percobaan di laboratorium dengan teliti. Pada umumnya ragi yang dipakai
untuk pembuatan alakohol adalah jenis Saccharomyces cerevisalae, yang mempunyai
pertumbuhan sempurna pada suhu + 300 C dan pH 4,8. Ragi menurut kegiatan selama
fermensi terbatas atas dua bagian, yaitu :
Ragi yang aktif pada permukaan atas media, yang menghasilkan ethanol dan CO2
dengan segera. Jenis ini biasanya dijumpai pada industri alcohol dan anggur.
Yeast yang aktif pada bagian bawah. Biasanya industri penghasil bir yang
menggunakan ragi bawah ini yang menghasilkan ethanol sedikit dan membutuh-
kan waktu yang lama untuk kesempurnaan fermentasi.
Fermentasi adalah Proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen) maupun aerob. Secara umum, Fermentasi adalah Salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk
mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai tinggi, seperti asam–asam
organik, protein sel tunggal, antibiotika, dan biopolymer. Fermentasi merupakan
proses yang relative murah yang pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek
moyang kita secara tradisional dengan produk–produknya yang sudah biasa
dikonsumsi manusia sampai sekarang seperti tape, tempe, oncom, dan lain –lain.
Pada proses fermentasi lebih dari 3 hari terjadi perombakan gula menjadi
alkohol, akan dapat menyebabkan minuman sari buah beralkoholPada proses
fermentasi melibatkan beberapa enzim yang dikeluarkan oleh kapang, sehingga
jumlah sel kapang yang hidup paling tinggi terdapat pada lama fermentasi 3 hari dan
semakin lama fermentasi aktivitas kapang semakin menurun.
Lamanya proses fermentasi tergantung kepada bahan dan jenis produk yang
akan dihasilkan. Proses pemeraman singkat (fermentasai tidak sempurna) yang
berlangsung sekitar 1-2 minggu dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol
3-8%. Contohnya adalah produk bir. Sedangkan proses pemeraman yang lebih
21
panjang (fermentasi sempurna) yang dapat mencapai waktu bulanan bahkan tahunan
seperti dalam pembuatan anggur dapat menghasilkan produk dengan kandungan
etanol sekitar 7-18%.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH).
Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan. Persamaan reaksi kimia yaitu:
Untuk memperoleh hasil yang optimum, persyaratan untuk pertumbuhan ragi harus
diperhatikan, yaitu:
Alat Bahan
22
IV. CARA KERJA
- Buatlah tabel tabung A-E ( dengan masing-masing tabel isi sesuai format dibawah
ini dan lakukan cara kerja berikut :
+ 8 mL Larutan makanan
1 mL H2O
+ mL suspensi ragi ( A , B , C ) pada ( D , E ) suspeni ragi yang telah
dididihkan
Masukkan tabung durham
Simpan didalam lemari es selama 1,5 jam ( A )
Taruh dalam inkubator 37C selama 1 jam tabung A , 2,5 jam tabung B-E
Tabung B tambah 2 mL lar.NaOH
Tabung C Adanya alkohol diuji dengan iodoform
Tabung D-E perhatikan apa yang terjadi
23
MODUL VI
PROTEIN DAN ASAM AMINO
DARI SUATU SAMPEL
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan cara analisis Kadar lemak
2. Mahasiswa dapat menentukan cara analisis Protein
3. Mahasiswa dapat menentukan cara analisis Asam amino
II. DASARTEORI
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hub-
ungannya dengan proses-proses kehidupan. Nama protein berasal dari bahasa Yunani
(Greek) proteus yang berarti “yang pertama” atau “yang terpenting”. Seorang ahli
kimia Belanda yang bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang mengandung
nitrogen dan menamakannya protein, terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino
(biasa disebut juga unit pembangun protein)
Protein juga merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Protein berperan
penting dalam pembentukan biomulekul daripada sebagai sumber energi.Namun
demikian apabila organisme kekurangan energi, maka protein dapat dijadikan sebagai
sumber energi. Kandungan energi protein rata-rata 4 kkal/gram atau setara dengan
kandungan energi karbohidrat. Fungsi protein adalah sebagai penyusun biomolekul
sperti nukleoprotein (terkandung dalam inti sel, tepatnya kromosom), enzim, hormon,
antibodi dan kontraksi otot. Pembentuk sel-sel baru, pengganti sel-sel pada jaringan
yang rusak serta sebagai sumber energi .
Asam amino merupakan senyawa-senyawa kristalin yang tak berwarna, larut dalam
air (kecuali sistin dan tirosin) mereka ada umumnya larut dalam alkohol encer, tidak
larut dalam alkohol absolut atau dalam eter atau dalam pelarut-pelarut organic yang
umum. Ada sejumlah asam amino seperti: glisin, alanine, serin, mempunyai rasa yang
manis. Glutamat mempunyai rasa gurih, sedangkan asam-asam lainnya mempunyai
rasa yang pahit.
24
Asam amino membentuk garam internal yang disebut ion zwiter.Proton yang lemah
dari asam karboksilat mudah diahlikan kepada gugus amino, yaitu basa lemah, se-
hingga terbentuk garam internal.
Asam-asam amino berada dalam campuran yang seimbang antara bentuk non ionic
dan bentuk dipol.Keseimbangan lebih condong ke arah kanan, hingga asam-asam
amino 50 persen lebih berada dalam bentuk dipol atau bentuk zwitterion. Hingga
asam-asam amino mempunyai karakteristik seperti garam. Asam-asam amino bersifat
ampoter dan bila bereaksi dapat bersifat sebagai asam atau basa.
Telah diketahui bahwa beberapa molekul asam amino dapat berikatan satu dengan
lain membentuk suatu senyawa yang disebut peptide. Apabila jumlah asam amino
yang berikatan tidak lebih dari sepuluh molekul disebut oligopeptida. Peptida yang
dibentuk oleh dua molekul asam amino disebut dipeptida. Selanjutnya tripeptida dan
tetrapeptida ialah yang terdiri atas tiga molekul dan empat molekul asam amino.
Polipeptida ialah peptide yang molekulnya terdiri dari banyak molekul asam amino,
dimana protein merupakan polipeptida yang terdiri atas lebih dari seratus asam amino.
Percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah larutan contoh yang
digunakan mengandung lemak,asam amino dan protein maka akan dilakukan reaksi
uji terhadap asam amino dan reaksi uji terhadap protein serta reaksi spesifik asam
amino dan protein dengan menggunakan pereaksi yang sesuai.
25
IV. CARA KERJA
1. Analisis Lemak
- Timbang antara 3-5 gr sampel yang telah dihaluskan
- Masukkan kedalam gulungan kertas saring
- Tutup dengan kertas bebas lemak
- Letakkan aringan berisi sampel dalam alat soxhlet
- Pasang kondensor diatasnya dan labu dibawahnya
- Tambahkan petroleum benzena ke dalam labu
- Ekstraksi selama kira-kira 3 jam
- Labu diuapkan, labu yang berisi residu( lemak) selanjutnya
- Setelah konstan,labu di dinginkan didalam eksikator
- Timbang berat labu beserta isinya
2. Analisis protein
- Kacang yang telah dihaluskan,kemudian ditimbang secara teliti 200-500 mg
lalu dimasukkan kedalam labu khjendal
- Tambahkan asam sulfat pekat sebanyak 10 mL dan campurkan CuSo4 :
K2SO4 sebanyak 5 gr
- Lakukan destruksi( dalam lemari asam) sampai cairan berwarna hijau jernih
- Larutan yang telah jernih diencerkan dengan aquades dalam labu ukur
sampai 100 mL
- Pipet 10 mL lalu hasil destruksi yang telah diencerkan dan masukkan
kedalam alat destilasi khjendal,tambahkan 10 Ml NaOH 30 %
- Destilasi dijalankan selama 20 menit
- Destilatnya ditampung dalam Erlenmeyer yang telah diisi larutan asam
klorida 0,1 M sebanyak 25 mL
- Kelebihan asam klorida selanjutnya dititrasi dengan NaOH 0,1 N
26
Perhitungan :
Kandungan N = ( ( Va . Na – Vb . Nb ) x 14 x 100/ 10 )) / berat sampel mg
Va. Na = mgrek asam
Vb.Nb = mgrek basa
100/10 = Faktor pengenceran
14 = Mr nitrogen ( mg/mmol)
27
MODUL VII
I. TUJUAN
28
REAKSI YANG TERJADI
O OH
H C H + H2O H C OH + Mb
(Formalin) H (Biru)
O
Mb H2 + H C OH
(Tidak Berwarna) (Asam Karboksilat)
29
3. Tabung II
5,0 ml Susu segar + 1.0 ml Metilen blue 0,02% + 0.5 ml Bufer pH 7 + 1 ml Formalin
0,5%, campur + Parafin cair (melalui dinding tabung sampai menutup permukaan),
ditutup dengan kelereng Langkah 5
4. Tabung III
5,0 ml Susu segar + 1.0 ml Metilen blue 0,02% + 1.5 ml Bufer pH 7, campur + Parafin
cair (melalui dinding tabung sampai menutup permukaan), ditutup dengan kelereng
Langkah 5
30
DAFTAR PUSTAKA
31