Anda di halaman 1dari 37

E-BOOK KIMIA

Hidrolisis Garam
Model Problem Based Learning (PBL)

Penulis
Barista Kristyaningsih
Pembimbing
Prof. Sulistyo Saputro, M.Si, Ph.D
Prof. Sentot Budi R., Ph.D
Untuk Kelas XI IPA

Semester ii
The Fundamental Laws of Chemistry
HIDROLISIS

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014

i
HIDROLISIS

E-Book Kimia
Hidrolisis Garam
Untuk SMA/MA Kelas XI IPA Semester II

Disusun oleh:
Barista Kristyaningsih
Konsultan Ahli:
Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D.

Prof. Sentot Budi R., Ph.D.


Validator Ahli:
Prof. Dr. H. Ashadi

Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.

Rusmiati, M.Pd.
Reviewer Guru:
Kristianita Sunaringtyas, S.Pd

Dwi Rumi, S.Pd


Desain:
Barista Kristyaningsih

Pungky Andriyani, S.Kom.


Gambar Sampul:
http://www.flexmedia.co.id/hikmah-dibalik-asinnya-air-laut/

ii
HIDROLISIS

Pertama-tama, penulis mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena hanya berkat anugerahNya e-book yang berjudul “Hidrolisis Garam”
ini telah dapat diselesaikan dengan baik.
E-book merupakan salah satu jenis pembelajaran yang menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika, seperti komputer atau laptop. E-book ini
berorientasi pada Problem Based Learning (PBL) yang merupakan suatu model
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah. PBL dilandasi oleh pemikiran bahwa kegiatan
belajar hendaknya mendorong dan membantu siswa untuk terlibat secara aktif
membangun pengetahuannya sehingga mencapai pemahaman yang mendalam
(deep learning). Penulis berharap melalui model pembelajaran PBL yang dipadu
dengan materi Hidrolisis Garam, siswa menjadi lebih minat belajar. Semua fitur
dalam e-book ini mengacu pada 5 sintax PBL yang dikemas dalam nama-nama
berbeda, seperti M2, YKS, PC, Speak Up, dan Reportase
Mudah-mudahan e-book ini dapat menjadi sarana pembelajaran yang
tepat bagi siswa. Penulis menyadari bahwa e-book ini tidaklah sempurna, maka
dari itu segala kritik dan saran yang membangun demi kemajuan e-book ini
selanjutnya akan diterima. Terakhir, diharapkan e-book ini dapat bermanfaat bagi
siswa dan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Penulis

iii
HIDROLISIS

Halaman Judul .......................................................................................... i

Kata Pengantar ....................................................................................... ii


Daftar Isi ................................................................................................iii
Tujuan Pembelajaran ........................................................................... iv
Description tentang E-Book .................................................................. v
Petunjuk Keamanan Laboratorium ............................................... viii

Pendahuluan .......................................................................................... 1
M2 (Mari Membaca) ............................................................................. 2
YKS (Yuk Kita Selidiki) ......................................................................... 3
PC (Praktikum Ceria) ............................................................................ 4
Speak Up ................................................................................................. 8
Reportase ................................................................................................ 8
Asam Kuat-Basa Kuat ...................................................................... 9
Asam Kuat-Basa Lemah ................................................................. 11
Asam Lemah-Basa Kuat ................................................................. 14
Asam Lemah-Basa Lemah ............................................................. 18
Latihan Soal .......................................................................................... 21
Glosarium ............................................................................................. 24
Daftar Pustaka ...................................................................................... 25

iv
HIDROLISIS

KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR:
KD 1.1 : Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif.
KD 2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
KD 2.2 : Menunjukkan perilaku kerjasama,santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
KD 2.3 : Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KD 3.12 : Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
KD 4.11 : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.

v
HIDROLISIS

INDIKATOR PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :


1. Menjelaskan terjadinya hidrolisis pada larutan garam.
2. Membedakan garam yang dapat terhidrolisis dan tidak
dapat terhidrolisis.
3. Menggolongkan sifat larutan garam berdasarkan asam-
basa pembentuknya.
4. Menentukan hidrolisis garam dilihat dari asam-basa
pembentuknya (hidrolisis sebagian atau hidrolisis total).
5. Menentukan pH larutan garam berdasarkan asam-basa
pembentuknya.
6. Menganalisis penerapan hidrolisis dalam kehidupan
sehari-hari.
7. Melakukan percobaan sederhana untuk menentukan
sifat larutan garam.
8. Menganalisis jenis-jenis larutan garam yang terhidrolisis
melalui percobaan.
9. Mempresentasikan hasil percobaan penentuan sifat
larutan garam.
10. Menyusun laporan tertulis hasil percobaan penentuan
sifat larutan garam.

vi
HIDROLISIS

Berikut ini merupakan gambaran e-book yang akan dipelajari. Berisi tentang
semua fitur e-book disertai penjelasan dan fungsinya. Diharapkan dengan
mengetahui gambaran e-book ini siswa akan lebih mudah dalam
menggunakan e-book.

Bagian ini berisi materi


prasyarat yang telah
dipelajari oleh siswa pada
materi sebelumnya.

Bagian M2 ini berisi


penyajian masalah umum
dalam kehidupan sehari-hari
yang berhubungan dengan
konsep materi.

vii
HIDROLISIS

Bagian YKS ini mengajak siswa untuk


belajar berdiskusi dalam kelompok untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan

Bagian PC ini berisi percobaan


sederhana untuk mengajak
siswa bekerja dalam kelompok
menganalisis hal yang
berhubungan dengan masalah
yang telah disajikan
sebelumnya.

viii
HIDROLISIS

Bagian ini merupakan petunjuk


tampilan video yang diikutsertakan
dalam e-book ini.

Bagian Speak Up ini mengajak siswa


untuk berani menampilkan hasil
analisisnya melalui presentasi singkat.

Bagian Reportase ini berisi


kesimpulan dan pemaparan
konsep untuk memperjelas
siswa dalam memecahkan
permasalahan.

ix
HIDROLISIS

Selalu gunakan jas laboratorium saat bekerja di dalam lab untuk


melindungi baju dan kuli dari senyawa yang berbahaya.

Gunakan sarung tangan untuk


melindungi tangan.

Gunakan kacamata jika perlu


untuk melindungi mata.

Jangan menghirup larutan secara langsung, tetapi


kibas-kibaskan tangan pada permukaan larutan

Selalu cuci tangan setelah menyentuh


senyawa/larutan kimia.

Setelah semua praktikum selesai, cuci semua peralatan dan kembalikan pada tempatnya.

x
1

HIDROLISIS
Pendahuluan

Pada pembahasan larutan asam dan basa terdahulu telah dipelajari bahwa reaksi
asam dan basa menghasilkan garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam lemah.
Berikut ini disajikan beberapa contoh dari asam kuat dan asam lemah pada Tabel 1 dan
2.
Tabel 1. Larutan asam kuat Tabel 2. Larutan asam lemah

No Rumus Kimia Nama Senyawa No Rumus Kimia Nama Seny-


1 HCl Asam Klorida awa
2 HBr Asam Bromida 1 CH3COOH Asam Asetat
3 HI Asam Iodida 2 HCN Asam Sianida
4 H2SO4 Asam Sulfat 3 H2S Asam Sulfida
5 HNO3 Asam Nitrat
6 HClO3 Asam Klorat
7 HClO4 Asam Perklorat

Demikian juga basa, ada yang termasuk ke dalam basa kuat dan ada juga yang
merupakan basa lemah. Beberapa contoh basa kuat dan basa lemah ditunjukkan
dalam Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Larutan basa kuat Tabel 4. Larutan basa lemah

No Rumus Kimia Nama Senyawa No Rumus Nama Senyawa


1 LiOH Litium Hidroksida Kimia
1 NH4OH Amonium Hidroksida
2 NaOH Natrium Hidroksida
2 Al(OH)3 Aluminium Hidrok-
3 KOH Kalium Hidroksida
sida
4 RbOH Rubidium Hidroksida 3 Fe(OH)2 Besi (II) Hidroksida
5 CsOH Sesium Hidroksida
6 Ca(OH)2 Kalsium Hidroksida
7 Sr(OH)2 Stronsium Hidroksida
8 Ba(OH)2 Barium Hidroksida
2

HIDROLISIS

M2 (Mari Membaca)
Telah kita ketahui bahwa garam adalah
senyawa yang dibentuk dari reaksi antara asam
dan basa. Garam adalah senyawa yang dihasilkan
dari reaksi netralisasi antara larutan asam dan
larutan basa. Secara umum :
Asam + Basa → Garam + Air Sumber : www.merdeka.com

Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi Gambar 1. Tambak garam

pembentukan garam (dikenal pula dengan istilah


reaksi penggaraman atau reaksi netralisasi) :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
H2SO4(aq) + 2 NH4OH(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2 H2O(l)
2 HCN(aq) + Ba(OH)2(aq) → Ba(CN)2(aq) + 2 H2O(l)
H2CO3(aq) + Mg(OH)2(aq) → MgCO3(s) + 2 H2O(l)
Terdapat berbagai macam senyawa garam yang
sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah Natrium Klorida. Garam ini da-
pat dimanfaatkan sebagai penyedap makanan, se-
Sumber : blogs.unpad.ac.id
hingga makanan yang kita makan akan berasa lebih
Gambar 2. Tanah pertanian di Indonesia
nikmat. Jenis garam lain yang dijabarkan dalam contoh
di atas adalah Amonium Sulfat ((NH4)2SO4), senyawa
garam ini sering dimanfaatkan sebagai pupuk pertanian. Tentu saja senyawa garam ini ti-
dak dapat digunakan sebagai bahan makanan.
Dari 2 contoh senyawa garam tersebut, ternyata dapat diketahui bahwa garam-
garam tersebut memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing. Ada jenis garam yang dapat
dikonsumsi, ada pula yang tidak, namun berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman.
3

YKS (Yuk Kita Selidiki)

Mengapa ada garam yang dapat dikonsumsi dan ada garam yang tidak dapat dikon-
sumsi? Coba diskusikan bersama teman-temanmu. Bentuklah kelompok yang terdiri
dari @ 5-6 orang untuk mendiskusikan masalah ini. Kalian dapat mengumpulkan data
dan informasi dari buku,internet,ataupun interview dengan guru. Sebutkan 5 senyawa
garam yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan tulis kegunaannya
seperti contoh pada tabel di bawah ini! Selamat bekerja!
4

Di kelas X, kalian telah mempelajari sifat asam dan basa dari suatu senyawa.
Bagaimanakah sifat keasaman atau kebasaan suatu garam? Mari kita coba
praktikum sederhana berikut ini, untuk mengkaji lebih lanjut tentang sifat
senyawa garam. Bentuklah kelompok yang terdiri dari @ 5-6 orang sesuai
dengan tugas sebelumnya. Setiap kelompok diharapkan mempersiapkan alat
dan bahan sesuai petunjuk praktikum di bawah ini :

PC (Praktikum Ceria)

Menentukan Sifat Senyawa Garam


Alat dan Bahan : Cara Kerja :
1. Pelat tetes 1. Siapkan 1 pelat tetes.
2. Kertas lakmus merah 2. Masukkan masing-masing 3 tetes larutan garam yang
3. Kertas lakmus biru telah dipersiapkan ke dalam pelat tetes menggunakan
4. Indikator universal pipet.
5. Pipet tetes 3. Beri label pada pelat tetes sesuai nama larutan garam
6. Larutan (NH4)2SO4 yang akan diuji.
7. Larutan NH4Cl 4. Uji sifat masing-masing larutan garam dengan meng-
8. Larutan CH3COONa gunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru, amati
9. Larutan (NH4)2S perubahan yang terjadi.
10. Larutan NaCl 5. Dengan cara yang sama, uji larutan dengan mengguna-
11. Larutan Li2S kan indikator universal dan cocokkan perubahan war-
12. Larutan NH4NO3 nanya menggunakan standar, catat pHnya.
13. Larutan KNO3 6. Catat hasilnya dan buat laporan tentang sifat senyawa-
14. Larutan CH3COONH4 senyawa garam tersebut.
15. Larutan KNO2
5

Contoh tabel pengamatan :

(Asam, Basa,
atau Netral)

(NH4)2S

Forum Diskusi
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, coba diskusikan bersama anggota
kelompokmu beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Dari hasil pengamatan, kelompokkan senyawa garam yang telah diuji ber-
dasarkan sifat garamnya!
2. Ada berapa kelompok larutan garam berdasarkan sifatnya? Sebutkan!
3. Bilamana garam dapat bersifat netral?
4. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat netral!
5. Bilamana garam dapat bersifat asam?
6. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat asam!
7. Bilamana garam bersifat basa?
8. Tuliskan persamaan reaksi yang menghasilkan garam bersifat basa!
9. Dari hasil pengamatan, kelompokkan sifat larutan garam berdasarkan kom-
ponen penyusunnya sesuai tabel 5 berikut :
6

Tabel 5. Sifat Larutan Garam

Komponen Penyusun
Sifat
Nama Garam Asam Basa pH
garam
Kuat Lemah Kuat Lemah
Netral

Asam

Basa

Analisislah pengaruh asam-basa penyusun garam terhadap sifat garam pada praktikum
yang telah dilakukan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Buat kesimpulannya:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
7

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum dan jawaban dari forum diskusi, buatlah
laporan tertulis praktikum sederhana tersebut. Format penulisan laporan meliputi :
A. Judul praktikum
B. Tujuan praktikum
C. Dasar teori
D. Alat dan bahan yang digunakan
E. Cara kerja
F. Data pengamatan praktikum
G. Analisa data pengamatan
H. Jawaban pertanyaan
I. Kesimpulan
Setelah itu buatlah presentasi untuk memaparkan hasil kerja kelompokmu. Buatlah desain
presentasi kalian semenarik mungkin! Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian. Selamat bekerja!

Menyenangkan bukan bisa mengetahui bahwa ternyata sifat senyawa garam belum
tentu netral? Jika ingin melakukan praktikum sederhana tersebut di rumah, gunakan
indikator alam untuk mengetahui sifat senyawa yang diuji. Masih ingat cara kerja
indikator alam dalam penentuan sifat asam basa suatu larutan? Cara kerja tersebut
dapat juga dilihat pada video berikut:
Klik link di http://www.youtube.com/watch?v=nf_QNT6VGcg
Atau klik button di bawah ini:
8

Speak Up

Pada kegiatan ini, presentasikan laporan praktikum yang telah dilakukan beserta
dengan analisis dari forum diskusi. Melalui kegiatan ini, kalian akan melatih rasa percaya
diri dan kemampuan dalam berkomunikasi. Sampaikan pendapat kelompokmu di depan
kelas secara bergantian, sehingga kelompok yang lain dapat memberikan masukan dan pen-
dapat demi perbaikan laporan. Setiap kelompok akan diberikan waktu selama 10 menit un-
tuk mempresentasikan hasil laporannya, sedangkan kelompok yang lain dapat bertanya dan
berpendapat.

Reportase

Setelah melakukan praktikum dan mengetahui bermacam-macam sifat garam,


sekarang kita akan membahas bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Pada bab ini, kita akan
mempelajari teori yang menjelaskan sifat larutan garam yang berbeda-beda tersebut, yaitu
menggunakan konsep hidrolisis garam.
Garam adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara asam dan basa. Kata
Hydrolysis berasal dari bahasa Yunani, dimana hydro berarti air dan lysis berarti penguraian.
Hidrolisis garam dideskripsikan sebagai reaksi dari anion atau kation garam, ataupun
keduanya dengan air. Hidrolisis garam biasanya mempengaruhi pH suatu larutan.
Jika kita melarutkan suatu garam ke dalam air, maka akan ada dua kemungkinan
yang terjadi, yaitu:
9

1. Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COO–, CN–, dan S2–) atau ion-ion
yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4+, Fe2+, dan Al3+) akan bereaksi dengan air.
Reaksi suatu ion dengan air inilah yang disebut hidrolisis. Berlangsungnya hidrolisis dise-
babkan adanya kecenderungan ion-ion tersebut untuk membentuk asam atau basa asalnya.
Contoh:
CH3COO– + H2O CH3COOH + OH–
NH4+ + H2O NH4OH + H+
2. Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl–, NO3–, dan SO42–) atau ion-ion yang
berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak bereaksi dengan air atau tidak
terjadi hidrolisis. Hal ini dikarenakan ion-ion tersebut tidak mempunyai kecenderungan
untuk membentuk asam atau basa asalnya. (Ingat kembali tentang kekuatan asam-basa!)
Na+ + H2O tidak terjadi reaksi
SO42- + H2O tidak terjadi reaksi
Hidrolisis hanya dapat terjadi pada larutan garam yang terbentuk dari ion-ion asam
lemah, ion-ion basa lemah, ataupun keduanya. Jadi, garam yang bersifat netral (dari asam
kuat dan basa kuat) tidak terjadi hidrolisis. Untuk lebih memahami tentang hidrolisis, per-
hatikan teori berikut :

Asam Kuat-Basa Kuat


Perhatikan kembali salah satu garam yang berasal dari
asam kuat dan basa kuat pada tabel 5 sesuai praktikum yang
telah kalian lakukan, misalnya NaCl (Natrium Klorida). Dari
hasil praktikum didapatkan bahwa garam NaCl bersifat netral
dan pH = 7. Hal ini menunjukkan bahwa [H+] = [OH-]. Jika garam
NaCl dilarutkan dalam air, maka persamaan reaksinya dapat
dituliskan sebagai berikut : Sumber : encarta 2006

Gambar 3. Garam (Natrium Klorida)


NaCl(aq) + H2O(l) Na+(aq) + Cl-(aq)
10

Berdasarkan reaksi tersebut, senyawa NaCl mengalami ionisasi sempurna, baik kation
maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan air. Dengan
demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air. Akibatnya, konsentrasi ion H+ tidak
berubah terhadap konsentrasi ion OH-, sehingga larutan garam tersebut bersifat netral dan
memiliki pH = 7.

“Garam yang berasal dari


asam kuat dan basa kuat
tidak mengalami
hidrolisis”

Sekarang perhatikan senyawa garam yang lain dari data praktikum yang terbentuk dari asam
kuat dan basa kuat. Bagaimana sifat senyawa garam tersebut? Jika ada kelompok yang
datanya tidak bersifat netral, coba selidiki dan analisis kembali mengapa hal tersebut dapat
terjadi.

Contoh Soal

Garam di bawah ini yang tidak me- Penyelesaian:


ngalami hidrolisis adalah …. Jawab: b
a. CH3COONa Garam yang tidak mengalami hidrolisis adalah
b. K2SO4 garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat,
c. NH4Cl yaitu K2SO4 (berasal dari KOH yang merupakan
d. HCOOK basa kuat dan H2SO4 yang merupakan asam kuat).
e. NH4NO3
11

Asam Kuat-Basa Lemah


Perhatikan kembali salah satu garam yang terben-
tuk dari asam kuat dan basa lemah dalam tabel 5, misal-
nya NH4Cl (Amonium Klorida). Berapakah pH larutan
NH4Cl 0,1 M yang kalian dapatkan? pH=........,
sifat=................. Bagaimana larutan NH4Cl 0,1M dapat
bersifat asam? Ketika garam tersebut dilarutkan di dalam
air, bayangkan terjadinya kesetimbangan berikut :

Sumber : www.bumbou.com

Gambar 4. Senyawa Amonium Klorida NH4Cl(s) + H2O(l) NH4OH(aq) + HCl(aq)

NH4+(aq) + OH-(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

Senyawa NH4OH lebih cenderung membentuk molekul, sedangkan senyawa HCl akan
lebih cenderung membentuk ion-ionnya. Sehingga dalam larutan tersebut [H+] > [OH-], hal ini
terjadi karena OH– dari H2O membentuk molekul NH4OH sedangkan H+ tidak membentuk
molekul. Selanjutnya NH4+ (kation yang berasal dari spesi basa lemah) terhidrolisis oleh air.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq) Persamaan ……………………………..(1)
Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H+, sedangkan anion
Cl- (berasal dari spesi asam kuat) tidak terhidrolisis oleh air. Akibatnya, konsentrasi ion H+
menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH-. Dengan demikian, larutan garam
tersebut mengalami hidrolisis sebagian (hanya kation saja). Larutan garam tersebut bersifat
asam dan memiliki pH < 7.
12

Menentukan pH Larutan Garam

Dari persamaan 1 tersebut dapat ditentukan tetapan kesetimbangannya yaitu :


[NH4OH][H+]
K=
[NH4+] [H2O]

[NH4OH][H+]
K [H2O] =
[NH4+]

Dimana [H2O] harganya selalu tetap maka persamaan diatas dapat dituliskan sebagai
harga tetapan hidrolisis (Kh).

[NH4OH][H+]
Kh = Persamaan ……………………………..(2)
[NH4+]

Selanjutnya harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa
lemah (Kb) dan tetapan kesetimbangan air (Kw). Jika konsentrasi NH4+ mula-mula sebe-
sar M dan hidrolisis sebesar α, maka konsentrasi semua komponen dalam persamaan 1
adalah:
“Garam yang berasal dari
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
asam kuat dan basa
lemah akan mengalami
hidrolisis sebagian
(kation)”

Karena nilai α sangat kecil, maka besarnya α pada M-α diabaikan, sehingga untuk M-α =
M. Besarnya konsentrasi NH4OH dan H+ adalah sama, maka persamaan tetapan hidrolisis
dapat ditulis :

[H+]2
Kh = Persamaan ……………………………..(3)
[NH4+]
13

Amonium Hidroksida dapat mengalami kesetimbangan sebagai berikut :

NH4OH(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)

[NH4+][OH-]
Kb = Persamaan ……………………………..(4)
[NH4OH]

Kw = [H+][OH-]
Sehingga jika dihubungkan dengan persamaan 2 akan menjadi :

[NH4OH][H+] [OH-]
Kh = x
[NH4+] [OH-]

[NH4OH]
Kh = x [H+] [OH-]
[NH4+] [OH-]

Kh = 1 / Kb x Kw (lihat kembali persamaan 4)


Sehingga untuk garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dapat dirumuskan
harga tetapan hidrolisis Kh sebagai berikut :

Kw
Kh Persamaan ……………………………..(5)
Kb
Konsentrasi H+ dapat ditentukan berdasarkan persamaan 3 dan 5 :
[H+]2 = Kh x [NH4+]

[H+] = Persamaan ……………………………..(6)

pH = - log [H ] +

Keterangan :
Kw : tetapan kesetimbangan air (1.10-14)
Kb : tetapan ionisasi basa lemah
[asam konjugasi] : konsentrasi asam konjugasi
14

Sekarang perhatikan kembali hasil dari tabel 5 yang telah kalian kerjakan, cobalah hitung
berapa pH senyawa garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah menggunakan
perhitungan di atas. Apakah hasilnya sesuai dengan hasil praktikum kalian? Jika tidak,
diskusikanlah bersama kelompokmu mengapa hal tersebut dapat terjadi!

Contoh Soal

pH larutan NH4Cl 0,42 M! (Kb NH4OH = Dengan demikian, larutan garam tersebut
1,8.10-5) adalah ... mengalami hidrolisis parsial dan bersifat
a. 3,82 asam.
b. 4,82 NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq)
c. 7,82 Ion yang terhidrolisis adalah ion NH4+. Kon-
d. 8,82 sentrasi ion NH4+ adalah 0,42 M. Dengan
e. 9,82 demikian, pH larutan garam dapat diperoleh
Penyelesaian: melalui persamaan berikut :
Jawab: c
Larutan amonium klorida terbentuk dari cam- [H+] =
puran basa lemah (NH4OH) dengan asam
kuat (HCl). [H+] = 1,53.10-5 M
Dengan demikian, pH larutan garam terse-
but adalah 4,82.

Asam Lemah-Basa Kuat


Coba perhatikan kembali tabel 5 yang telah kalian kerjakan, lihatlah salah satu contoh
garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, misalnya CH3COONa (Natrium
Asetat). Berapakah pH dan sifat larutan CH3COONa 0,1 M yang kalian temukan?
Bagaimana larutan tersebut bisa bersifat basa?
15

Coba perhatikan kembali tabel 5 yang telah kalian kerjakan, lihatlah salah satu con-
toh garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. Misalnya CH3COONa (Natrium
Asetat). Berapakah pH dan sifat larutan CH3COONa 0,1 M yang kalian temukan?
Bagaimana larutan tersebut bisa bersifat basa? Jika CH3COONa dilarutkan dalam air,
bayangkan terjadinya kesetimbangan berikut :
CH3COONa(s) + H2O(l) CH3COOH(aq) + NaOH(aq)

CH3COO-(aq) + H+(aq) Na+(aq) + OH-(aq)


Senyawa CH3COOH lebih cenderung membentuk molekul, sedangkan senyawa
NaOH akan lebih cenderung membentuk ion-ionnya. Sehingga dalam larutan tersebut
[H+] < [OH-], hal ini terjadi karena H+ dari H2O membentuk CH3COOH sedangkan OH-
tidak membentuk molekul. Selanjutnya CH3COO- (anion yang berasal dari spesi asam
lemah) terhidrolisis oleh air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + OH-(aq) Persamaan ……………………..(7)
Hidrolisis anion yang berasal dari asam lemah menghasilkan ion OH-, sedangkan
kation Na+ (berasal dari spesi basa kuat) tidak terhidrolisis oleh air. Akibatnya, konsentrasi
ion H+ menjadi lebih sedikit dibandingkan konsentrasi ion OH-. Dengan demikian, larutan
garam tersebut mengalami hidrolisis sebagian (hanya anion saja). Larutan garam tersebut
bersifat basa dan memiliki pH > 7.

Menentukan pH Larutan Garam

Dari persamaan 7 tersebut dapat ditentukan tetapan kesetimbangannya yaitu :

-
[CH3COOH] [OH ]
K =
-
[CH3COO ] [H2O]

-
[CH3COOH] [OH ]
K [H2O] =
-
[CH3COO ]
16

Dimana [H2O] harganya selalu tetap maka persamaan diatas dapat dituliskan sebagai harga
tetapan hidrolisis (Kh).

-
[CH3COOH] [OH ]
Kh = Persamaan ……………………..(8)
-
[CH3COO ]

Selanjutnya harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam
lemah (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw). Jika konsentrasi CH3COO- mula-mula se-
besar M dan hidrolisis sebesar α, maka konsentrasi semua komponen dalam persamaan 7
adalah :

CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + OH-(aq)

Karena nilai α sangat kecil, maka besarnya α pada M-α diabaikan, sehingga untuk M-α =
M. Besarnya konsentrasi CH3COOH dan OH- adalah sama, maka persamaan tetapan
hidrolisis dapat ditulis :

[OH-]2
Kh = Persamaan ……………………..(9)
-
[CH3COO ]

Ingat kembali tetapan asam lemah pada kesetimbangan asam lemah Natrium Asetat :

CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H+(aq)

[CH3COO-][H+]
Ka = Persamaan ……………………………..(10)
[CH3COOH]

Kw = [H+][OH-]
17

Sehingga jika dihubungkan dengan persamaan 8 akan menjadi :

-
[CH3COOH] [OH ] [H+] “Garam yang berasal dari
Kh =
x
- asam lemah dan basa
[CH3COO ] [H+]
kuat akan mengalami

[[CH3COOH] hidrolisis sebagian (anion)”


Kh = x [H+] [OH-]
-
[CH3COO ] [H+]

Kh = 1 / Ka x Kw (lihat kembali persamaan 10)


Sehingga untuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dapat dirumuskan
harga tetapan hidrolisis Kh sebagai berikut :

Kw
Kh Persamaan ……………………………..(11)
Ka
Konsentrasi OH- dapat ditentukan berdasarkan persamaan 9 dan 11 :

[OH-]2 = Kh x
-
[CH3COO ]

[OH-] = Persamaan ……………………………..(12)

pOH = - log [H ] +

pH = 14—pOH

Keterangan :
Kw : tetapan kesetimbangan air (1.10-14)
Ka : tetapan ionisasi asam lemah
[basa konjugasi] : konsentrasi basa konjugasi
18

Sekarang perhatikan kembali hasil dari tabel 5 yang telah kalian kerjakan, cobalah hitung
berapa pH senyawa garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat menggunakan
perhitungan pada persamaan 12. Apakah hasilnya sesuai dengan hasil praktikum kalian?
Jika tidak, diskusikanlah bersama kelompokmu mengapa hal tersebut dapat terjadi!

Contoh Soal

Berapakah pH larutan dari 200 mL larutan barium asetat 0,1 M? (Ka CH3COOH = 2.10-5)
Penyelesaian :
Larutan barium asetat terbentuk dari campuran basa kuat (Ba(OH)2) dengan asam lemah
(CH3COOH). Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis parsial dan
bersifat basa.
Ba(CH3COO)2(aq) → Ba2+(aq) + 2 CH3COO-(aq)
Ion yang terhidrolisis adalah ion CH3COO-. Konsentrasi ion CH3COO- adalah 0,2 M. De-
ngan demikian, pH larutan garam dapat diperoleh melalui persamaan berikut :
[OH-] =

[OH-] = 10-5 M
Dengan demikian, pOH larutan adalah 5. Jadi, pH larutan garam tersebut adalah 9.

Asam Lemah-Basa Lemah


Berbeda dengan ketiga jenis garam yang telah dijelaskan sebelumnya, garam yang
berasal dari asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis
total. Perhatikan kembali hasil praktikum pada tabel 5 untuk garam yang berasal dari asam
lemah dan basa lemah, misalnya CH3COONH4. Perhatikan pH larutan CH3COONH4 0,1 M
tersebut.
19

Bagaimanakah sifat larutannya? Baik kation dari basa le-


mah maupun anion dari asam lemah dapat mengalami hidrolisis.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + OH-(aq)
Ternyata, hidrolisis kedua ion tersebut menghasilkan ion H+
maupun ion OH-. Dengan demikian, larutan garam tersebut
mengalami hidrolisis total (sempurna). Sifat larutan yang
dihasilkan bergantung pada perbandingan kekuatan asam lemah
(Ka) terhadap kekuatan basa lemah (Kb).
Ada tiga kemungkinan perbandingan nilai Ka terhadap Kb :
a. Ka > Kb : sifat asam lebih mendominasi; larutan garam bersifat asam; pH larutan
garam kurang dari 7
b. Ka = Kb : sifat asam maupun basa sama-sama mendominasi; larutan garam
bersifat netral; pH larutan garam sama dengan 7
c. Ka < Kb : sifat basa lebih mendominasi; larutan garam bersifat basa; pH larutan
garam lebih dari 7
Sekarang perhatikan kembali tetapan Ka dan Kb yang diperoleh “Garam yang berasal dari
pada persamaan 4 dan 10. Jika kedua persamaan tersebut asam lemah dan basa

dihubungkan dengan tetapan kesetimbangan air (Kw), maka lemah akan mengalami

tetapan hidrolisis untuk garam yang berasal dari asam lemah dan hidrolisis total”

basa lemah dirumuskan :

[[CH3COOH] [NH4OH]
Kh = x x [H+] [OH-]
-
[CH3COO ] [H+] [NH4+] [OH-]

Kh = Kw
Ka.Kb
20

Untuk perhitungan pH, perhatikan kembali reaksi berikut :


NH4+(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + OH-(aq)
NH4+(aq) + CH3COO-(aq) + 2H2O(l) CH3COOH (aq) + OH-(aq) + NH4OH(aq) +H+(aq)
NH4+(aq) + CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + NH4OH(aq)

[CH3COOH] [NH4OH] [CH3COOH] = [NH4OH]


Kh =
-
[CH3COO ] [NH4+] [CH3COO ]
-
= [NH4+]
2
[CH3COOH]
Kh =
[CH3COO ]
- 2 [H+] = Ka [CH3COOH]

[CH3COO-]
[CH3COOH]
=
-
[CH3COO ]

[CH3COO-][H+]
Ka =
[CH3COOH]

Contoh Soal

Hitunglah pH larutan NH4CN 2,00 M! (Ka HCN = 4,9.10-10 dan Kb NH4OH = 1,8.10-5)
Penyelesaian :
Larutan amonium sianida terbentuk dari campuran basa lemah (NH4OH) dengan asam le-
mah (HCN). Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total.
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + CN-(aq)
Ion yang terhidrolisis adalah ion NH4+ dan ion CN-. Dengan demikian, pH larutan garam
dapat diperoleh melalui persamaan berikut :

Kw.Ka
[H+] =
Kb

[H+] = 5,22.10-10 M
Dengan demikian, pH larutan garam tersebut adalah 9,28.
21

Latihan Soal
I. Pilihan Ganda
Beri tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, D, atau E yang anda anggap sebagai jawaban
benar!

1. Ion berikut yang tidak mengalami C. asam kuat dan basa kuat

hidrolisis yaitu… D. asam lemah dan basa kuat

A. Na+ E. asam lemah dan basa lemah

B. CN– 5. Campuran berikut yang menghasilkan

C. CO32- senyawa garam yang tidak terhidrolisis

D. Al3+ adalah ...

E. S2– A. KOH + CH3COOH

2. pH dari garam NaCl 0,1 M yaitu… B. NH4OH + HCl

A. 5 C. NaOH + HCN

B. 6 D. KOH + HCl

C. 7 E. HCl + NH3

D. 8 6. Garam berikut yang apabila dilarutkan

E. 9 dalam air mengalami hidrolisis total

3. Garam berikut yang tidak mengalami adalah ...

hidrolisis dalam air adalah ... A. NH4Cl

A. KNO2 B. CH3COOK

B. KCl C. Na2NO3

C. NH4Cl D. CH3COONH4

D. (NH4)2SO4 E. BaSO4

E. CH3COONa 7. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan

4. Senyawa garam yang tidak mengalami basa lemah akan bersifat…

hidrolisis berasal dari senyawa … A. asam

dan ... B. basa

A. asam kuat dan asam lemah C. netral

B. asam kuat dan basa lemah D. basa kuat


E. asam kuat
22

8. Jika diketahui Ka HF = 2 x 10–5 , maka 12.Campuran larutan di bawah ini yang


pH larutan KF 0,8 M adalah … . menghasilkan garam terhidrolisis sebagian
A. 5 + log 2 dan bersifat basa adalah ...
B. 5 - log 2 A. 50 mL HCl 0,5 M + 50 mL NaOH 0,5 M
C. 8 - log 2 B. 50 mL HCl 0,5 M + 50 mL NH3 0,5 M
D. 9 - log 2 C. 50 mL HCl 0,5 M + 100 mL NH3 0,5 M
E. 9 + log 2 D. 50 mL CH3COOH 0,5 M + 50 mL NH3
9. Lakmus biru akan menjadi merah apa- 0,5 M
bila dicelupkan dalam larutan … . E. 50 mL CH3COOH 0,5 M + 50 mL
A. NaOH NaOH 0,5 M
B. Ba(NO3)2 13.Campuran larutan di bawah ini yang
C. (NH4)2SO4 menghasilkan garam terhidrolisis sebagian
D. K2CO3 dan bersifat asam adalah ...
E. CaCl2 A, 50 mL HCl 0,5 M + 50 mL NaOH 0,5 M
10. Jika diketahui Kb NH4OH = 1 X 10-5 B. 50 mL CH3COOH 0,5 M + 50 mL NH3
maka pH larutan dari 0,05 mol (NH4) 0,5 M
2SO4 dalam 1 liter larutan adalah ... C. 50 mL HCl 0,5 M + 50 mL NH3 0,5 M
A. 4 D. 50 mL CH3COOH 0,5 M + 50 mL NH3
B. 5 0,5 M
C. 6,5 E. 50 mL CH3COOH 0,5 M + 50 mL
D. 9 NaOH 0,5 M
E. 10 14. Jika satu liter larutan NH4Cl mempunyai
11.Larutan garam berikut yang pH = 5 (Kb = 10–5), maka larutan tersebut
terhidrolisis sempurna adalah ... mengandung NH4Cl sebanyak … gram.
A. magnesium klorida (Ar N = 14, Cl = 35,5, H = 1)
B. natrium asetat A. 535
C. ammonium fosfat B. 53,5
D. kalium nitrat C. 26,75
E. amonium sulfat D. 5,35
E. 2,675
23

15. Harga tetapan ionisasi asam, Ka CH3COOH = 1,8 X 10-5. Harga tetapan ionisasi basa, Kb
NH4OH = 1 X 10-6, Kw = 1x 10-14. Maka garam CH3COONH4 bersifat ...
A. asam
B. basa
C. netral
D. asam Kuat
E. tidak dapat ditentukan

II. Soal Uraian


Jawalah pertanyaan berikut dengan disertai cara penyelesaiannya secara singkat dan jelas!

1. Sebutkan 5 contoh senyawa garam yang tidak mengalami hidrolisis! (rumus molekul
dan nama senyawa) !
2. Tuliskan reaksi pembentukan dari 5 senyawa garam yang telah anda sebutkan pada soal
nomor 1!
3. Berapakah pH larutan yang mengan-dung NH4C2H3O2 0,01 M, apabila diketahui Ka
HC2H3O2 = 1,75 × 10–5 dan Kb NH3 = 1,75 × 10–5?
4. Hitunglah pH larutan 0,1 M NH4OCN, dengan harga Ka HOCN adalah 3,3×10–4 dan Kb
NH3 = 1,75 × 10–5!
5. Hitunglah pH larutan NH4CN 0,2 M, jika Ka HCN = 4 × 10–4!

Semoga Berhasil
24

Derajat keasaman (pH): ukuran keasaman suatu larutan, dihitung dari fungsi logaritma
dari konsentrasi ion H+ dalam larutan.

Hidrolisis garam: reaksi penguraian garam oleh air, dimana ion garam tersebut men-
galami reaksi dengan air menghasilkan asam lemah atau basa lemah.

Hidrolisis total: hidrolisis garam dimana kedua ion bereaksi dengan air untuk mengha-
silkan asam lemah dan basa lemah.

Reaksi netralisasi: merupakan reaksi antara sebuah ion H+ dengan sebuah ion OH-
membentuk sebuah molekul H2O.

Tetapan ionisasi asam (Ka): sebagai ukuran relatif suatu asam terhadap asam yang lain.

Tetapan ionisasi basa (Kb): sebagai ukuran relatif suatu basa terhadap basa yang lain.

Tetapan kesetimbangan air (Kw): merupakan hasil kali konsentrasi ion H+ dengan ion
OH- dalam larutan (dengan pelarut air).
25

Brown, Theodore L. 1968. General Chemistry Second Edition. OHIO: Charles E. Merril Publishing
Company Columbus.

Chang, Raymond. 2008. General Chemistry The Essential Concepts Fifth Edition. New York: Mc
Graw.Hill International Edition.

Effendi. 2007. A-Level Chemistry for Senior High School Students Volume 1B. Malang: Jurusan Ki-
mia FMIPA Universitas Negeri Malang (UM). Effendi. 2007. A-Level Chemistry for Senior
High School Students Volume 1B. Malang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Ma-
lang (UM).

Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry for Senior High School. Jakarta: Yudistira.

Petrucci, Ralph H, dkk. 2007. General Chemistry Principles & Modern Applications. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.

_____. http://www.sahri.ohlog.com/hidrolisis-garam.//. Diakses 15 Maret 2014.

_____. http://www.youtube.com//. Diakses 15 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai