Anda di halaman 1dari 41

PENUNTUN

PRAKTIKUM
Untuk SMA/MA Kelas XI

SISTEM KOLOID
Berbasis
Chemoentrepreneurship

Oleh:
Kelompok 3
Zahra Ade W.
Daffa Diyanah
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapa tmenyelesaikan penuntun praktikum materi “Sistem
Koloid untuk Kelas XI SMA/MA”.Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Yerimadesi, S.Pd., M.Si.selaku dosen pembimbing mata kuliah Keterampilan
Pengelolaan Laboratorium Kimia, dan semua pihak yang ikut membantu dalam
penyusunan penuntun praktikum ini.

Penyusunan penuntun praktikum ini bertujuan untuk


memperlancar pelaksanaan praktikum di sekolah. Sehingga
sekolah yang sudah memiliki laboratorium tetap dapat
melaksanakan praktikum meskipun alat dan bahan yang dimiliki
masih terbatas. Percobaan pada penuntun praktikum ini dirancang
dengan berbasis chemoentrepreneurship.

Penuntun praktikum ini masih terdapat kekurangan dan


keterbatasan sehingga hasilnya belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
penuntun praktikum ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih,
semoga penuntun ini dapat berguna sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman untuk praktikum “Sistem Koloid”.

Padang, Februari 2020

Kelompok 3

KIMIA KELAS XI SMA/MA 2


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.................................................................................................
..........2

DAFTAR
ISI.................................................................................................................
.........3

TATA TERTIB
PRAKTIKUM.............................................................................................4

A. Peraturan Dasar di
Laboratorium...............................................................................4

B. Peralatan
Laboratorium......................................................................................
........5

C. Bahan-Bahan
Laboratorium......................................................................................
.5

KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM.............................................................6

APA ITU PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS CHEMO


ENTREPENEURSHIP?...............7

HAZARD
SYMBOL.......................................................................................................
...8-9

SISTEM
KOLOID........................................................................................................
.......10

Kompetensi

KIMIA KELAS XI SMA/MA 3


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Inti...........................................................................................................
...10

Kompetensi
Dasar.......................................................................................................
...10

Indeks Pencapaian
Kompetensi......................................................................................11

Konsep
Koloid.......................................................................................................
.........11

Jenis-Jenis dan Sifat


Koloid......................................................................................12-14

Pembuatan
Koloid.....................................................................................................1
5-16

MSDS
Bahan......................................................................................................
............16

Praktikum 1 : Perbedaan Larutan, Koloid dan


Suspensi...........................................18-21

Praktikum 2: Sifat-Sifat
Koloid................................................................................22-26

Praktikum 3: Pembuatan Koloid


Pudding................................................................27-32

DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................
...33

KIMIA KELAS XI SMA/MA 4


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. Peraturan Dasar di Laboratorium

1. Saat ingin melakukan praktik diwajibkan mengenakan baju


praktikum (jas lab), dan berpakaian rapi.
2. Saat praktik dilarang makan dan minum didalam laboratorium
kimia.
3. Saat praktik diwajibkan membuat rencana kerja (jurnal) dan
mengisi form peminjaman alat sebelum melaksanakan
praktikum.
4. Saat praktik diwajibkan membuat laporan hasil praktikum dalam
bentuk laporan setiap selesai praktikum.
5. Saat praktik diwajibkan mencuci semua alat-alat yang dipakai
sehingga dalam kondisi bersih dan kering sebelum dipakai
maupun sesudah dipakai.
6. Saat praktik diwajibkan mengembalikan alat-alat lab sesuai
dengan form peminjaman alat dan harus dalam kondisi bersih
dan kering setelah praktikum selesai.
7. Saat praktik diwajibkan menciptakan suasana praktikum yang
aman, nyaman dan kondusif.
8. Saat praktik diwajibkan menjaga kebersihan meja praktik dan
area kerja, baik sebelum maupun sesudah praktikum sesuai
jadwal piket lab.
9. Saat praktik diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
standar, setiap melaksanakan analisa selama praktikum, yaitu :
masker, sarung tangan, dan kacamata.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 5


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

10. Saat praktik diwajibkan bekerja sesuai dengan standar K3


(Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
11. Saat praktik wajib melaporkan kepada penanggungjawab
praktikum jika terjadi kerusakan atau pecah alat-alat
laboratorium serta mengganti alat yang rusak atau pecah
tersebut.
12. Saat praktik wajib melaporkan kejadian atau kecelakaan dan
segera melakukan langkah P3K.

B. Peralatan Laboratorium

1. Meja & peralatan praktikum harus selalu dalam keadaan bersih


saat praktikum berlangsung.
2. Dilarang meminjam peralatan dari meja praktikum lain tanpa izin
guru.
3. Peralatan praktikum yang berukuran besar harus terletak di luar
meja praktikum.
4. Jika ada peralatan yang pecah, harap segera melapor kepada
guru.

C. Bahan-Bahan Laboratorium

1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia yang berbahaya.


2. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
3. Setelah menggunakan bahan kimia, harap mengembalikan ke
tempat semula.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 6


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.

2. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.

3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.

4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.

5. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.

6. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera keringkan
dengan lap basah.

7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.

8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.

9. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.

10. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 7


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

11. Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum dan sesudah
praktikum selesai.

APA ITU PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS CHEMOENTREPENEURSHIP?

Pelaksanaan praktikum di laboratorium membutuhkan


penuntun praktikum yang merupakan pedoman pelaksanaan
yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum. Salah
satu pendekatan yang dapat diintegrasikan dalam penuntun
praktikum adalah pendekatan chemoentrepreneurship (CEP).

Pendekatan CEP adalah suatu pendekatan pembelajaran


kimia yang kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran kimia
dikaitkan langsung dengan objek nyata atau fenomena di sekitar
kehidupan manusia sebagai peserta didik. Pendekatan CEP
memungkinkan peserta didik dapat mempelajari proses
pengolahan suatu bahan menjadi produk yang bermanfaat,
bernilai ekonomi dan menumbuhkan semangat wirausaha.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 8


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

HAZARD SYMBOL

Nama Simbol Keterangan

Simbol bahan kimia


Toxic (Beracun) disamping
mengunjukan bahwa
bahan tersebut adalah
bahan beracun. Hindari
kontak langsung
dengan kulit, menelan,
serta gunakan selubung
masker untuk
mencegah uapnya
masuk melalui
pernafasan.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 9


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Nama Simbol Keterangan

Simbol bahan kimia


Harmful Irritant disamping sebetulnya
(Bahaya Iritasi) terbagi menjadi 2 kode,
yaitu kode Xn dan kode
Xi. Kode Xn
menunjukan adanya
risiko kesehatan jika
bahan masuk melalui
pernafasan (inhalasi),
melalui mulut
(ingestion), dan melalui
kontak kulit.
Simbol bahan kimia di
Flammable samping menunjukan
(Mudah bahwa bahan tersebut
Terbakar) besifat mudah terbakar
(flammable). Bahan
mudah terbakar dibagi
menjadi 2 jenis yaitu
Extremely Flammable
(amat sangat mudah
terbakar) dan Highly
Flammable (sangat
mudah terbakar.

Bahan kimia yang


Oxidizing diberi simbol ini adalah
(Mudah bahan kimia yang
Teroksidasi) bersifat mudah
menguap dan mudah
terbakar melalui
oksidasi (oxidizing).
Penyebab terjadinya
kebakaran umumnya
terjadi akibat reaksi
bahan tersebut dengan
udara yang panas,
percikan api, atau
karena raksi dengan
bahan-bahan yang
bersifat reduktor.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 10


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Nama Simbol Keterangan

Explosive Bahan kimia yang


(Mudah Meledak) diberi simbol seperti
gambar disamping
adalah bahan yang
mudah meledak
(explosive).
Menghindari hal-hal
yang dapat memicu
ledakan sangat penting
dilakukan untuk
mencegah risiko fatal
bagi keselamatan diri.

Simbol bahan kimia di


Corrosive samping menunjukan
(Korosif) bahwa suatu bahan
tersebut bersifat korosif
dan dapat merusak
jaringan hidup. Jangan
menghirup uap dari
bahan ini, jangan pula
membuatnya kontak
langsung dengan mata
dan kulit Anda. Mereka
juga bisa menyebabkan
iritasi.

Simbol bahan kimia


Dangerous for pada gambar di
Enviromental samping menunjukan
(Bahan bahwa bahan tersebut
Berbahaya bagi berbahaya bagi
Lingkungan) lingkungan (dangerous
for environment).
Melepasnya langsung
ke lingkungan, baik itu
ke tanah, udara,
perairan, atau ke
mikroorganisme dapat
menyebabkan
kerusakan ekosistem.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 11


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

SISTEM KOLOID

Kompetensi Inti:

1. Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wwasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

KIMIA KELAS XI SMA/MA 12


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

3.9. Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan


kegunaan koloid dalam dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifat
koloid

4.9. Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid


atau melibatkan prinsip koloid

Indeks Pencapaian Kompetensi

Indikator 3.9 Indikator 4.9


3.9.1. Menganalisis perbedaan 4.9.1. Merancang percobaan
larutan, koloid dan suspensi untuk membuat makanan
atau produk lain yang
3.9.2. Mengelompokkan jenis-jenis
berupa koloid atau
koloid
melibatkan prinsip koloid
3.9.3. Menganalisis sifat-sifat
4.9.2. Melakukan percobaan
koloid
untuk makanan atau
3.9.4. Menganalisis cara
produk lain yang berupa
pembuatan koloid
koloid atau melibatkan
prinsip koloid

Konsep Koloid

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar,
KIMIA KELAS XI SMA/MA 13
maupun tebal dari suatu partikel (Purba, 2006:282).
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Jenis-Jenis Koloid

Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat
cair, atau gas. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid
dikelompokkan menjadi (Retnowati, 2008:141):

a) Sol. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa cairan. Contohnya: sol emas, tinta, dan cat.
b) Sol padat. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan
fasa pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam.
c) Emulsi. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.
d) Emulsi padat. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan
fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: jelly, mutiara, dan keju.
e) Aerosol padat. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan
dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: asap dan debu.
f) Aerosol cair. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan
fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray.
g) Buih. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.
h) Buih padat. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 14


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

KIMIA KELAS XI SMA/MA 15


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Sifat-Sifat Koloid

Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun
suspensi. Berikut penjelasan sifat-sifat koloid (Retnowati, 2008:142):

a) Efek Tyndall

Pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga dapat


memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya, yang dikenal dengan
Efek Tyndall. Sedangkan, larutan sejati tidak menunjukkan efek Tyndall.

b) Gerak Brown

Bila seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang diamati dengan
alat ultramikroskop, maka akan tampak partikel koloid sebagai partikel yang kecil
yang memantulkan sinar dan bergerak acak. Hal ini dikarenakan molekul-molekul
medium dispersi yang lebih kecil bergerak dengan kecepatan yang relatif tinggi,
mengakibatkan tumbukan dengan partikel yang lebih besar (berukuran koloid)
dengan tidak henti-hentinya dari semua sisi pada saat yang sama. Maka, terjadilah
gerak zig-zag secara acak, yang dikenal sebagai gerak Brown.

c) Elektroforesis

Bila arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam dispersi koloid, maka
partikel-partikel koloid bergerak menuju elektrode positif atau elektrode
negatifnya. Ini membuktikan bahwa partikel-partikel koloid dalam medium
pendispersinya bermuatan listrik. Gerak partikel koloid dalam medan listrik
disebut elektroforesis.

d) Adsorpsi

Mengapa partikel koloid bermuatan listrik? Hal ini terjadi karena permukaan
partikel-partikel koloid dapat menarik partikel-partikel bermuatan listrik di
sekitarnya. Proses ini disebut adsorpsi. Beberapa proses yang menggunakan sifat
adsorpsi adalah pemutihan gula tebu, pembuatan obat norit, dan penjernihan air.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 16


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Sifat-Sifat Koloid

e) Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel
koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi
disebabkan hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel agar
tetap tersebar di dalam medium pendispersinya. Koagulasi dapat dilakukan secara
mekanis, fisis dan kimia

 Dialisis
Dialisis merupakan Penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid
ke dalam membrane semipermeabel dan kemudian dimasukkan ke dalam aliran
zat cair.

 Koloid pelindung
Koloid pelindung merupakan koloid yang dapat menstabilkan system koloid lain.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 17


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Pembuatan Koloid
1. Pembuatan Koloid dengan Cara Kondensasi

Pada cara ini, partikel-partikel kecil (partikel larutan) bergabung menjadi partikel-partikel
yang lebih besar (partikel koloid), yang dapat dilakukan melalui:

a) Reaksi redoks
Contoh: pembuatan sol belerang
2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(koloid) + 2H2O(l)

b) Hidrolisis
Contoh: pembuatan sol Fe(OH)3 dengan menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air
mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

c) Dekomposisi rangkap
Contoh: pembuatan sol AgCl
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq)

d) Penggantian pelarut
Contoh: bila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk
suatu koloid berupa gel

2. Pembuatan Koloid dengan Cara Dispersi


Pada cara ini, partikel-partikel besar (partikel suspensi) dipecah menjadi partikel-partikel
yang lebih kecil (partikel koloid), yang dapat dilakukan melalui:

a) Cara mekanik
Pada cara ini, butiran-butiran kasar digerus ataupun digiling dengan penggiling
koloid hingga tingkat kehalusan tertentu lalu diaduk dalam medium pendispersi.
Contoh: sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama
dengan gula pasir, kemudian serbuk yang sudah halus tersebut dicampur dengan air.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 18


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Pembuatan Koloid

2. Pembuatan Koloid dengan Cara Kondensasi

b) Cara peptisasi
Pada cara ini, partikel-partikel besar dipecah dengan bantuan zat pemeptisasi
(pemecah). Contoh: endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3; endapan NiS oleh
H2S; dan agar-agar dipeptisasi oleh air.

c) Cara busur Bredig


Cara ini digunakan untuk membuat sol-sol logam seperti Ag, Au, dan Pt. Logam yang
akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium
pendispersi lalu kedua ujung elektroda diberi loncatan listrik.

MSDS bahan yang digunakan dalam praktikum:

1. Tawas (Aluminium Oksida)

Deskripsi Fisik :
Bentuk : Bubuk atau butiran putih atau cairan
Titik Lebur : 2030 oC
Titik Didih : 2977oC
Berat Jenis : 0,65 g/cm3
Dapat dilarutkan : Dapat
pH : 3,5-5,0

Informasi Bahaya terhadap Kesehatan :


- Tidak ada indikasi bahaya apabila produk tersebut ditangani sesuai prosedur MSDS

KIMIA KELAS XI SMA/MA 19


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Bahaya yang mungkin terjadi apabila salah penanganan adalah :


- tertelan : bisa menyebabkan nausea, muntah dan iritasi pernapasan
- terkena mata : bisa menyebabkan iritasi mata
- terkena kulit : bisa menyebabkan iritasi kulit dalam jangka waktu lama
- terhirup : bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan
Pertolongan pertama :
- Tertelan : minum air sebanyak-banyaknya, jangan dimuntahkan. Cari perawatan
medis secepat mungkin.
- Terkena mata : disiram air bersih kurang lebih 15 menit. Cari perawatan medis secepat
mungkin
- Terkena kulit : cuci dengan sabun dan air, buka baju yang terkena dan cuci sebelum
dipakai lagi. Bila terjadi iritasi cari perawatan medis secepatnya.
- Terhirup : hirup udara segar. Bila terjadi iritasi hubungi dokter.

2. Aquades

Rumus kimia : H2O

Berat molekul : 18.02 g/mol

Bahaya : Tidak berbahaya sehingga tidak memerlukan tindakan


pertolongan pertama

KIMIA KELAS XI SMA/MA 20


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Praktikum 1

Perbedaan Koloid, Larutan dan Suspensi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Siswa mampu menganalisis perbedaan larutan, koloid dan suspensi


melalui percobaan.

B. TEORI DASAR

Koloid adalah suatu campuran heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara
merata zat lain (medium perdispersi/pemecah). Dimana diantara campuran homogen dan
heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid atau biasa juga disebut bentuk (fase)
peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang
memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula.
Sedangkan campuran heterogen  adalah campuran yang memiliki sifat tidak sama pada
setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen.

Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat
berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem
koloid adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbu warna (padat) dengan cairan (air).
Selain itu masih terdapat banyak sistem koloid yang lain,seperti mayones, hairspray, jelly,
dan lain sebagainya. Sementara itu, Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri
dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas.
Campuran tersebut akan mengendap ke bawah (Retnowati, 2008)

C. ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Gelas kimia 100 ml 3 buah
2. Batang pengaduk 1 buah

KIMIA KELAS XI SMA/MA 21


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

3. Senter 1 buah
4. Kotak hitam 1 buah
5. Sendok makan 1 buah
6. Botol semprot

Bahan : 1. Pasir 2 sendok makan


2. Susu bubuk 2 sendok makan
3. Gula pasir 2 sendok makan
4. Kertas saring 3 buah
5. Aquades

D. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan 3 buah gelas kimia 100 ml
2. Masukkan 2 sendok pasir pada gelas pertama, 2 sendok makan
susu pada gelas kedua, dan 2 sendok makan gula pasir pada
gelas kimia ketiga
3. Tambahkan aquades sebanyak 75 ml ke dalam setiap gelas

Pasir Susu Gula


bubuk

4. Aduk setiap campuran dalam gelas


5. Amati fasa setiap campuran
6. Masukkan setiap gelas yang berisi campuran ke dalam kotak
hitam
7. Nyalakan senter dan arahkan cahaya senter ke dalam kotak
hitam yang berisi gelas
8. Amati cahaya senter pada setiap gelas
9. Lanjutkan percobaan dengan menyaring setiap campuran
dengan menggunakan kertas saring. Amati setiap hasil
penyaringan.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 22


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

E. LEMBAR PENGAMATAN

Pembeda Larutan Koloid Suspensi

Ukuran partikel

Fasa

Jenis campuran

Jika dilewatkan
cahaya

Kemampuan untuk
disaring

Contoh

Tuliskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan!


F. LEMBARAN KESIMPULAN

KIMIA KELAS XI SMA/MA 23


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

G. PERTANYAAN
1. Mengapa larutan tidak dapat disaring, koloid dapat disaring
dengan saringan ultra dan suspensi dapat disaring dengan
mudah?
2. Jelaskan mengapa cahaya yang dilewatkan pada setiap
campuran berbeda!

KIMIA KELAS XI SMA/MA 24


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Praktikum 2

Sifat-Sifat Koloid

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Siswa mampu menganalisis sisfat-sifat koloid (Efek Tyndall dan


Koagulasi) melaluli percobaan

B. TEORI DASAR

Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih
dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar,
maupun tebal dari suatu partikel (Purba, 2006)

Analisis kalitatif kadang-kadang terjadi bahwa suatu zar tak muncul sebagai endapan
ketika pereaksi-pereaksi terdapat dalam konsentirasi sedemikian sehingga hasilkali
kelarutan zat itu telah jenuh dilampaui, dan telah diambil tindakan-tindakan untuk
mencegah terjadinha keadaan lewat-jenuh dari larutan tersebut. Larutan sejati, yaitu

KIMIA KELAS XI SMA/MA 25


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

larutan dengan partikel-partikel yang mempunyai dimensi seperti molekul, tak


memperlihatkan efek Tyndall. Jadi jelas, bahwa reaksi sudah berlangsung membentuk
arsenik (III) sulfida, tetapi partikel-partikel berada dalam keadaan yang begitu halus
sehingga tak muncul sebagai endapan. Partikel-partikel ini ada dalam koloid atau larut
dalam koloid (Svehla,1985:91)

Efek Tyndall adalah adanya gejala penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel
koloid. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan kedalam sistem koloid, maka cahaya akan
dihamburkan. Apabila seberkas cahaya dijatuhkan kedalam sistem larutan, maka cahaya
akan diteruskan. Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat diamati pada sorot
lampu mobil pada malam yang berkabut atau sorot lampu proyektor dalam gedung
bioskop (Ari, 2008:2)

Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid


sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi disebabkan
hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel agar tetap tersebar di dalam
medium pendispersinya. Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia
(Retnowati, 2008)

C. ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Gelas kimia 100 ml 3 buah
2. Batang pengaduk 1 buah
3. Senter 1 buah
4. Kotak hitam 1 buah
5. Sendok makan 1 buah
6. Botol semprot

Bahan : 1. Pasir 2 sendok makan


2. Susu bubuk 2 sendok makan
3. Gula pasir 2 sendok makan
4. Aquades
5. Air kotor
6. Tawas

KIMIA KELAS XI SMA/MA 26


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

D. PROSEDUR KERJA
1) Efek Tyndall
1. Siapkan 1 buah gelas kimia 100 ml
2. Masukkan 2 sendok makan susu pada gelas kimia
3. Tambahkan aquades sebanyak 75 ml ke dalam gelas

Susu
bubuk

4. Aduk campuran dalam gelas


5. Masukkan gelas yang berisi campuran ke dalam kotak hitam
6. Nyalakan senter dan arahkan cahaya senter ke dalam kotak
hitam yang berisi gelas
7. Amati cahaya senter pada gelas

2) Koagulasi
1. Sediakan 1 buah gelas kimia 100 ml
2. Masukkan air kotor yang telah disiapkan sebelumnya
3. Masukkan tawas ke dalam air kotor tersebuh
4. Aduk menggunakan batang pengaduk
5. Amati apa yang terjadi

E. LEMBAR PENGAMATAN

Kegiatan Pengamatan
Efek Tyndall
Cahaya saat dilewatkan pada
partikel koloid

KIMIA KELAS XI SMA/MA 27


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Koagulasi
1. Air kotor sebelum
ditambahkan tawas
2. Air kotor setelah
ditambahkan tawas dan
diaduk

F. LEMBARAN KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan!

G. PERTANYAAN

KIMIA KELAS XI SMA/MA 28


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

1. Kenapa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya saat


cahaya dilewatkan padanya?
2. Apa fungsi tawas pada percobaan koagulasi di atas?

Praktikum 3

Pembuatan Produk Koloid Pudding

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Siswa mampu membuat produk berupa koloid yang mempunyai


nilai ekonomis

B. TEORI DASAR

Koloid merupakansuatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih
dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar
secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar,
maupun tebal dari suatu partikel (Purba, 2006).

KIMIA KELAS XI SMA/MA 29


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Makanan yang kita buat dan makan sehari-hari ada yang berupa koloid. Salah satunya
adalah pudding. Puding merupakan salah satu contoh koloid. Puding merupakan koloid
jenis emulsi padat yang dimana fase terdispersinya adalah cair (air), sedangkan
fasependispersinya adalah padat (bubuk agar-agar). Gelatin yang terkandung dalam
puding merupakan emulgator yang berfungsi sebagai pengemulsi dan pengikat air. Selain
itu, puding bersifat sol liofil. Dimana, sol liofil adalah sol dengan fase terdispersinya
senang akan medium pendispersinya (senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas
atau daya tarik terhadap mediumnya sangat kuat.

Proses pembuatan puding adalah dengan cara kondensasi. Kondensasi adalah cara


pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Yang dimana
proses kondensasinya dilakukan secara fisika yaitu pendinginan, penggantian pelarut dan
pengembunan (Kamaluddin, 2009)

C. ALAT DAN BAHAN


Alat: Cetakan puding secukupnya
Panci 1 buah
Sendok masak 1 buah
Saringan 1 buah
Gunting 1 buah
Kompor 1 buah
Sendok makan 1 buah
Mangkuk 1 buah

Bahan: Pudding: Pudding rasa coklat 1 bungkus


Kental manis vanilla 1 sachet
Gula putih 250 gram
Fla : Fla bubuk 1 bungkus
Air 200 ml

D. PROSEDUR KERJA
1) Pembuatan Pudding

KIMIA KELAS XI SMA/MA 30


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

1. Siapkan panci, masukkan air 250 ml ke dalamnya


Masukkan air 250 ml

panci

2. Nyalakan kompor
3. Masukkan 1 bungkus pudding rasa coklat ke dalam panci yang
berisi air mendidih
Masukkan 1 bungkus pudding

Panci

4. Tambahkan 250 gram gula putih


+ 250 gram gula putih

Panci

5. Tambahkan 1 sachet kental manis vanilla

+ 1 sachet kental manis vanilla

Panci

KIMIA KELAS XI SMA/MA 31


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

6. Aduk merata secara terus-menerushingga air mendidih

Panci

2) Pembuatan Fla
1. Panaskan air hingga mendidih
2. Masukkan fla ke dalam mangkuk
3. Masukkan air yang telah di panaskan ke dalam mangkuk berisi fla,
aduk secara merata

Masukkan air panas+fla bubuk

mangkuk

mangkuk

Aduk merata

3) Penyajian
1. Masukkan pudding yang telah matang ke dalam cetakan pudding yang
telah disediakan
2. Tambahkan fla di atasnya
3. Pudding coklat fla vanilla siap disajikan dan dijual

E. LEMBAR PENGAMATAN

Kegiatan Pengamatan
Adonan pudding sebelum
didinginkan

Adonan pudding setelah

KIMIA KELAS XI SMA/MA 32


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

didinginkan

Prinsip pembuatan koloid


pudding

F. LEMBARAN KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan!

KIMIA KELAS XI SMA/MA 33


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

G. PERTANYAAN
1. Mengapa adonan pudding setelah didinginkan mengeras? Jenis
koloid apa yang terjadi apa pudding tersebut? Jelaskan.
2. Jelaskan prinsip pembuatan koloid dengan cara kondensasi!

DAFTAR PUSTAKA

Kamaludin, Agus,dkk. 2010. Seri Lengkap Soal & Penyelesaian Uji


Kompetensi Kimia Untuk SMA/MA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kamaludin, Agus.2009. Cara Cepat Kuasai Konsep Kimia dalam 8 jam.


Yogyakarta: Andi

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Retnowati, Priscilla. 2008. Seribu Pena Kimia Untuk Kelas SMA atau MA
Kelas XI.Jakarta: Erlangga.

Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 34


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

LAMPIRAN

PERCOBAAN 1

A. LEMBAR PENGAMATAN

Pembeda Larutan Koloid Suspensi

Ukuran partikel <10-7 cm 10-7< x <10-5 >10-5

Fasa 1 fasa 2 fasa 2 fasa

Bentuk campuran Homogen Kelihatan Heterogen


homogen, namun
jika dilihat dengan
mikroskop
heterogen

KIMIA KELAS XI SMA/MA 35


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Jika dilewatkan Cahaya diteruskan Cahaya Cahaya tidak


cahaya dihamburkan diteruskan

Kemampuan untuk Tidak dapat disaring Hanya dapat Dapat disaring


disaring disaring dengan
saringan ultra

Contoh Campuran air dan Campuran air dan Campuran air dan
gula susu pasir

B. LEMBARAN KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan!

1. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap
bagian campuran tersebut.
2. Campuran heterogen  adalah campuran yang memiliki sifat tidak sama pada
setiap bagian campuran.
3. Larutan termasuk campuran homogen, sedangkan koloid dan suspensi
termasuk campuran heterogen
4. Larutan, koloid dan suspensi memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama lain
dari berbagai faktor, diantaranya jenis campuran, jumlah fasa, kemampuan
disaring, dan lainnya.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 36


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

C. PERTANYAAN
1. Mengapa larutan tidak dapat disaring, koloid dapat disaring
dengan saringan ultra dan suspensi dapat disaring dengan
mudah?
Jawaban:
Karena ukuran partikel larutan yang sangat kecil, koloid dapat
disaring menggunakan saringan ultra karena ukuran partikelnya
lebih besar dari larutan. Sedangkan suspensi dapat disaring
dengan mudah karena ukuran partikelnya yang besar.

2. Jelaskan mengapa cahaya yang dilewatkan pada setiap


campuran berbeda!
Jawaban:
Karena ukuran partikel dari setiap campuran berbeda-beda
sehingga cahaya yang dilewatkan padanya pun berbeda. Pada
koloid ditandai dengan penghamburan cahaya (efek tyndall)

PERCOBAAN 2

A. LEMBAR PENGAMATAN

Kegiatan Pengamatan
Efek Tyndall Dihamburkan
Cahaya saat dilewatkan pada
partikel koloid

Koagulasi 1. Sangat keruh


1. Air kotor sebelum 2. Menjadi bersih

KIMIA KELAS XI SMA/MA 37


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

ditambahkan tawas
2. Air kotor setelah
ditambahkan tawas dan
diaduk

B. LEMBARAN KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan!

1. Koloid memiliki sifat efek tyndall yakninya menghamburkan cahaya


2. Air sebelum ditambahkan tawas, kondisinya kotor dan keruh. Namun, setelah
ditambahkan tawas dan diaduk, kondisinya menjadi bersih. Hal ini karena
adanya sifat koloid koagulasi (penggumpalan) kotoran-kotoran yang ada di
dalam air kotor tersebut.

C. PERTANYAAN
1. Kenapa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya saat
cahaya dilewatkan padanya?
Jawaban:
Karena partikel-partikel dalam koloid ukurannya cukup besar
sehingga berkas cahaya dihamburkan oleh partikel-partikel
koloid tersebut.

2. Apa fungsi tawas pada percobaan koagulasi di atas?

KIMIA KELAS XI SMA/MA 38


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

Jawaban:
Sebagai media untuk menggumpalkan kotoran-kotoran yang
terdapat dalam air kotor tersebut.

PERCOBAAN 3

A. LEMBAR PENGAMATAN

Kegiatan Pengamatan
Adonan pudding sebelum Cair
didinginkan

Adonan pudding setelah Menjadi keras dan kenyal

KIMIA KELAS XI SMA/MA 39


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

didinginkan

Prinsip pembuatan koloid Pembentukan Emulsi dengan


pudding cara kondensasi

B. LEMBARAN KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan!

Puding merupakan koloid jenis emulsi padat. Fasa terdispersinya adalah cair,
sedangkan fasa pendispersinya adalah padat. Puding dibuat dengan cara kondensasi.

C. PERTANYAAN
1. Mengapa adonan pudding setelah didinginkan mengeras? Jenis
koloid apa yang terjadi apa pudding tersebut? Jelaskan.
Jawaban:
Karena terjadi koloid jenis emulsi, dimana molekul air terikat di
dalam gelatin yang ada pada puding

KIMIA KELAS XI SMA/MA 40


PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
SISTEM KOLOID
BERBASIS CHEMO ENTREPENEURSHIP

2. Jelaskan prinsip pembuatan koloid dengan cara kondensasi!


Jawaban:
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel-partikel
koloid yang ada di dalam adonan puding dimana proses
kondensasinya dilakukan secara fisika yaitu pendinginan, dimana
setelah mengembun terbentuklah emulsi.

KIMIA KELAS XI SMA/MA 41

Anda mungkin juga menyukai