Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P /03/ 2018)

Nama Sekolah :SMK Negeri 1 Kerinci Kanan


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Komp. Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
KI/KD : 3.3
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Iman Kepada Allah Melalui Asmaul Husna
Alokasi Waktu : 3 x pertemuan ( 9 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
KI 2 :
secaraberkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian pada
tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
KI 3 :
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
Internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat informasi dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan lingkup
kajian. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
KI 4 : produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak, terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami,
dalam ranah kongkrit terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator:

INDIKATOR PENCAPAIAN
NO. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. 1.3 Meyakini bahwa Allah 1.3.1 Merasionalkan prilaku yang
Maha Mulia, Maha mencerminkan makna
Memberi Rasa Aman, asmaul husna.
Maha Memelihara, Maha 1.3.2 Mengurai prilaku yang
Sempurna Kekuatan- mencerminkan makna Asmaul
Nya, Maha Penghimpun, Husna
Maha Adil, dan Maha
Akhir

2.3 Memiliki sikap keluhuran 2.3.1 Membedakan sikap keluhuran


budi; kokoh pendirian, budi; kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, pemberi rasa aman, tawakal
tawakal dan adil sebagai dan adil sebagai implementasi
implementasi pemahaman pemahaman al-Asmau al-

1
al-Asmau al-Husna: Al- Husna: Al-Karim, Al-Mu’min,
Karim, Al-Mu’min, Al- Al-Wakil, Al- Matin, Al-Jami’,
Wakil, Al- Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-Akhir
Al-‘Adl, dan Al-Akhir
2.3.2 Membandingkan sikap
keluhuran budi; kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakal dan
adil sebagai implementasi
pemahaman al-Asmau al-Husna:
Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-
Matin, Al-Jami’, Al-‘Adl, dan Al-
Akhir
3.3 Menganalisis makna al- 3.3.1 Menghubungkan makna al-
Asma’u al-Husna: al- Asma’u al-Husna: al-Karim, al-
Karim, al-Mu’min, al- Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-
Wakil, al-Matin, al-Jami’, Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
al-‘Adl, dan al-Akhir

3.3.2 Menganalisa makna al-Asma’u


al-Husna: al-Karim, al-Mu’min,
al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-
‘Adl, dan al-Akhir
2 4.3 Menyajikan hubungan 4.3.1 Memilih makna al-Asma’u al-
makna al-Asma’u al- Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-
Husna: al-Karim, al- Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-
Mu’min, al-Wakil, al- ‘Adl, dan al-Akhir dengan
Matin, al-Jami’, al-‘Adl, perilaku keluhuran budi,
dan al-Akhir dengan kokoh pendirian, rasa aman,
perilaku keluhuran tawakal dan perilaku adil
budi, kokoh pendirian,
rasa aman, tawakal dan
perilaku adil
4.3.2 Menunjukkan hubungan
antara variabel makna al-
Asma’u al-Husna: al-Karim, al-
Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-
Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
dengan perilaku keluhuran
budi, kokoh pendirian, rasa
aman, tawakal dan perilaku
adil

C. MATERI PEMBELAJARAN:

Iman kepada Allah berarti percaya kepada Allah.Apapun yang Allah ceritakan, Allah
perintahkan dan Allah larang, kita harus mempercayainya.Dan tanda dari kepercayaan
tersebut adalah kita melaksanakan segala intruksi-Nya, berupa perintah dan menjauhi
larangan.
Dalam konteks keimanan kepada Allah, kepercayaan dimulai dari kepercayaan
secara dogmatis. Kepercayaan ini kemudian akan melahirkan keyakinan setelah kita
2
membuktikan konsep-konsep Allah yang tertuang dalam Al-quran.
Salah satu contoh perintah Allah adalah shalat. Allah berfirman dalam QS Al-
Ankabut/29 : 45 :

Artinya:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (tidak berprikemanusian) dan
mungkar (melanggar aturan). dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(QS Al-Ankabut/29 : 45)

Asma’ul husna
Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-
husna yang berarti baik.Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan
nama-nama yang baik.Asmaul Husnaadalah nama Allah yang terbaik. Bisa
dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah.Ia merupakan puncak
keindahan karena di dalamnya terdapat makna terpuji dan termulia. Nama-nama
terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang sempurna, yang tidak
didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan.Tidak berawal
dan tidak berakhir.
Secara fitrah manusia telah dibekali sifat-sifat baik dan terpuji.Sifat-sifat
tersebut merupakan pancaran dari asmaul husna.Sayangnya sejalan dengan
perkembangan dan pengaruh lingkungan, sifat-sifat dasar tersebut perlahan-
lahan melemah dan menjadi terkalahkan.

Mari kita pelajari QS Al-A’raf/7 : 180 berikut:

Artinya:
“Dan bagi Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengannya, dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya.nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS Al-
Araf/7:180).

‫ا َ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى‬


َ ‫ـوهللاُ الَّذِى الَ اِلهَ اِالَّ ُه‬
‫ـو‬ َ ‫ُه‬
ُ‫ا َ ْل ُمؤْ مِ ن‬ ‫سالَ ُم‬ َّ ‫اَل‬ ‫س‬ُ ‫ا َ ْلقُد ُّْو‬ ُ‫ا َ ْل َم ِلك‬ ‫لرحِ ْي ُم‬ َّ َ ‫ا‬ ُ‫لرحْ من‬ َّ َ ‫ا‬
ُ ‫ا َ ْلبَ ِار‬
‫ئ‬ ‫ق‬ ُ ‫ا َ ْل َخا ِل‬ ‫ا َ ْل ُمت َ َكبِّ ُر‬ ُ َّ‫ا َ ْل َجب‬
‫ار‬ ُ‫ا َ ْلعَ ِز ْيز‬ ُ‫ا ّ ْل ُم َهيْمِ ن‬
ُ ‫ا َ ْلفَت َّا‬
‫ح‬ ُ ‫لرزَّ ا‬
‫ق‬ َّ َ ‫ا‬ ُ ‫ا َ ْل َوه‬
‫َّاب‬ ُ ‫ا َ ْلقَه‬
‫َّار‬ ُ َّ‫ا َ ْلغَف‬
‫ار‬ ‫ا َ ْل ُمص ّ َِو ُر‬
ُّ‫ا َ ْل ُم ِعز‬ ‫لرافِ ُع‬ َّ َ ‫ا‬ ُ‫ا َ ْل َخافِض‬ ُ‫سط‬ ِ ‫ا َ ْلبَا‬ ُ‫ا َ ْلقَابِض‬ ‫ا َ ْلعَ ِل ْي ُم‬
ُ ‫اَللَّطِ ي‬
‫ْف‬ ‫ا َ ْلعَ ْد ُل‬ ‫ا َ ْل َح َك ُم‬ ‫ا َ ْلبَ ِصي ُْر‬ ‫ا َ ْل ُم ِذ ُّل‬
‫اَلسَّمِ ْي ُع‬
‫ا َ ْلعَل ُِّي‬ ‫شك ُْو ُر‬ َّ ‫اَل‬ ‫ا َ ْلغَفُ ْو ُر‬ ‫ا َ ْلعَظِ ْي ُم‬ ‫ا َ ْل َح ِل ْي ُم‬ ‫ا َ ْل َخبِي ُْر‬
‫ا َ ْلك َِر ْي ُم‬ ‫ا َ ْل َج ِل ْي ُل‬ ‫ْب‬
ُ ‫سي‬ ِ ‫ا َ ْل َح‬ ُ‫ا َ ْل ُم ِقيْت‬ ُ‫ا َ ْل َح ِف ْيظ‬ ‫ا َ ْل َكبِي ُْر‬
‫ا َ ْل َم ِج ْي ُد‬ ‫ا َ ْل َود ُْو ُد‬ ‫ا َ ْل َح ِك ْي ُم‬ ‫س ُع‬ ِ ‫ا َ ْل َوا‬ ُ ‫ا َ ْل ُم ِجي‬
‫ْب‬ ‫ْب‬ُ ‫لرقِي‬ َّ َ ‫ا‬
ُ‫ا َ ْل َمتِ ْين‬ ‫ي‬ ُّ ‫ا َ ْلقَ ِو‬ ‫ا َ ْل َو ِك ْي ُل‬ ُّ‫ا َ ْلحَق‬ ‫اَلش َِّه ْي ُد‬ ُ‫ا َ ْلبَاعِث‬
‫ا َ ْل ُمحْ يِ ُى‬ ‫ا َ ْل ُم ِع ْي ُد‬ ُ ‫ا َ ْل ُم ْبد‬
‫ِئ‬ ‫ا َ ْل ُمحْ ِص ُّى‬ ‫ا َ ْلحَمِ ْي ُد‬ ‫ا َ ْل َول ُِّى‬
‫ا َ ْل َواحِ ُد‬ ‫اج ُد‬ ِ ‫ا َ ْل َم‬ ‫اج ُد‬ ِ ‫ا َ ْل َو‬ ‫ا َ ْلقَيُّ ْو ُم‬ ُّ ‫ا َ ْلح‬
‫َي‬ ُ‫ا َ ْل ُممِ يْت‬
‫ا َ ْل ُم َؤ ِ ّخ ُر‬ ‫ا َ ْل ُمقَ ِ ّد ُم‬ ‫ا َ ْل ُم ْقتد ُِر‬
َ ‫ا َ ْلقَاد ُِر‬ ‫ص َم ُد‬ َّ ‫اَل‬ ‫اَالَ َح ُد‬
‫ا َ ْل ُمتَعَا ِل‬ ‫ا َ ْل َول ُِّى‬ ُ‫ا َ ْلبَاطِ ن‬ ‫اَل َّظاه ُِر‬ ‫اَالَخِ ُر‬ ‫اَالَ َّو ُل‬
ُ‫ِك‬ َ
‫مال‬ ‫ف‬
ُ ‫لر ُء ْو‬ َّ َ ‫ا‬ ‫ا َ ْلعَفُ ُّو‬ ‫ا َ ْل ُم ْنت َ ِق ُم‬ ‫اب‬ ُ ‫اَلت ََّّو‬ ‫ا َ ْلبَ ُّر‬

‫ال‬
ُ
‫مل‬ 3

ِ
‫ك‬
‫ا َ ْل ُم ْغن ُِّى‬ ‫ا َ ْلغَن ُِّى‬ ‫ا َ ْلجَامِ ُع‬ ُ ‫س‬
‫ط‬ ِ ‫ا َ ْل ُم ْق‬
Pertemuan Pertama:
1. Bacaan teks Asmaul Husna yang berjumlah 99
2. Diskusi makna Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-
jamii’, al-‘adl dan al-akhiir )
3. Contoh contoh Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-
jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) dalam kehidupan melalui tayangan video
Pertemuan Kedua:
1. Bacaan teks Asmaul Husna yang berjumlah 99
2. Menceritakan sebagian perilaku Rasulullah saw dan Khulafaurrasyidin
khususnya yang berhubungan dengan pengamalan 7 Asmaul Husna ( al-
kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ).
Pertemuan Ketiga:
1. Melafalkan Asmaul Husna yang berjumlah 99 dengan benar
2. manfaat dan hikmah Iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna dan
menerapkannya dalam kehidupan

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan pertama
Keteranga Wakt
No. Kegiatan
n u
1. Pendahuluan
a. Memberisalam dan memulai pelajaran dengan Karakter 15m
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa enit
bersama. Literasi
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an
dan terjemahnya Kreatif
c. Menjelaskan secara singkat materi yang akan
diajarkan dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar serta indikator yang akan Karakter
dicapai.
d. Memberikan motivasi tentang pentingnya Kolaborasi
menghafal dan mengamalkan Asmaul Husna
e. Menanyakan materi yang pernah diajarkan
dengan mengaitkan materi yang akan diajarkan

2. Kegiatan Inti
100
a. Mengamati meni
 Mencermati bacaan teks tentang Asmaul Kritis t
Husna( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-
matiin, al-jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ).
 Meyimak penjelasan materi di atas melalui Kreatif
tayangan video atau media lainnya.
b. Menanya(memberi stimulus agar peserta didik Kritis
bertanya)
 Mengapa Allah memiliki nama yang begitu
banyak?
 Apa yang harus dilakukan oleh umat Islam
terkait nama-nama Allah yang indah itu?
c. Mengumpulkan data/Mengexplorasi Kolaborasi

4
Keteranga Wakt
No. Kegiatan
n u
 Peserta didik mendiskusikan makna dan
contoh perilaku keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
perilaku adil sebagai implementasi dari Karakter
pemahaman makna Asmaul Husna ( al-
kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-
jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ).
 Guru mengamati perilaku keluhuran budi, Kolaborasi
kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dan perilaku adil melalui lembar
pengamatan di sekolah.
 Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk
mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
perilaku adil di rumah.
3. Penutup
a. Pendidik meminta agar para peserta didik Literasi 25
sekali lagi membaca Asmaul Husna ( al- meni
kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al- t
jamii’, al-‘adl dan al-akhiir )sebagai penutup
materi pembelajaran.
b. Pendidik meminta agar para peserta didik Karakter
membiasakan membaca dan menghafal
Asmaul Husna Kolaborasi
a. Pendidik menanyakan tentang proses belajar
b. Pendidik menugaskan membuat presentasi
tentang biografi Rasulullah dan
Khulafaurrasyidin yang dikaitkan dengan
pengamalan Asmaul Husna( al-kariim, al- kreatif
mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-jamii’, al-‘adl
dan al-akhiir )
c. Pendidik menginformasikan rencana
pembelajaran selanjutnya dengan membagi 7
kelompok a kelompok 5 siswa
d. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran
tersebut dengan membaca hamdalah dan doa.
e. Pendidik mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas dan
peserta didik menjawab salam.

- Penilaian 1
1. Tes Tulis
No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban
Jelaskan arti asmaul Asmaul Husna adalah nama-nama yang
1. Husna baik yang dimiliki oleh Allah SWT. Yang
berjumlah 99 nama
Jelaskan arti Al-Karim, Maha mulia, maha mengaruniakan
2. al-Mukmin,al-Wakil dan keamanan, maha mewakili/ menolong
al-Matin dan maha kokoh/ kuat
5
Jelaskan arti al-Jami’, Maha mengumpulkan, maha adil dan
3.
al’adl dan al-akhir maha akhir
QS. Ali Imran ayat 9

4. Tulislah ayat yang ‫اس ِليَ ْو ٍم ال‬ ِ َّ‫ام ُع الن‬ ِ ‫َربَّنَا ِإنَّ َك َج‬
menerangkan tentang al-
Jami’ َ‫ف ْال ِميعَاد‬
ُ ‫َّللاَ ال يُ ْخ ِل‬
َّ ‫ْب ِفي ِه ِإ َّن‬
َ ‫َري‬
Jelaskan contoh al- Seorang siswa menyeberangkan orang
5. Mukmin yang bisa buta di jalan raya
diteladani oleh manusia

2. Lisan (mempresentasikan hasil diskusi)


Kemampuan
No. Nama Peserta didik Mempresentasikan
1 2 3 4 5
1. 1
2. 2
3. 3

Keterangan : Skor Tes lisan :


 Mempresentasikan sangat baik = 80 – 90 = A
 Mempresentasikan baik = 70 – 79 = B
 Mempresentasikan kurang baik = 60 – 69 = C
 Mempresentasikan tidak lancar = 50 – 59 = D
 Tidak dapat mempresentasikan = kurang dari 50 = E

3. Non Tes
3.1. Tugas (mencari contoh-contoh perilaku manusia yang
mencerminkan 7 asmaul husna: al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-
matiin, al-jamii’, al-‘adl dan al-akhiir )
Observasi (mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil di lingkungan sekolah
melalui lembar pengamatan.
3.2. Potofolio (tugas dan observasi dikerjakan di lembar kerja dan
diserahkan kepada pendidik)
Pertemuan kedua
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Memberisalam dan memulai pelajaran Karakter 15men
dengan mengucapkan basmalah dan it
kemudian berdoa bersama. Literasi
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-
Qur’an dan terjemahnya Kreatif
c. Peserta didik menyiapkan lap top dan LCD
serta bahan yang akan dipresentasikan
d. Menjelaskan secara singkat materi yang Karakter
akan diajarkan dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar serta indikator yang Kolaborasi
akan dicapai.
e. Memberikan motivasi tentang pentingnya
menghafal dan mengamalkan Asmaul
6
No. Kegiatan Waktu
Husna
f. Melanjutkan materi yang diajarkan pada
pertemuan pertama

2. Kegiatan Inti
100
a. Mengumpulkan data/explorasi menit
f. Peserta didik mendiskusikan biografi Kritis
Rasulullah dan Khulafaurrasyidin yang
dikaitkan dengan pengamalan Asmaul
Husna( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al- Kreatif
matiin, al-jamii’, al-‘adl dan al-akhiir )
 Guru mengamati perilaku keluhuran Kritis
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil
melalui lembar pengamatan di sekolah.
 Guru berkolaborasi dengan orang tua Kolaborasi
untuk mengamati perilaku keluhuran
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil di
rumah.
b. Mengasosiasi Karakter
Membuat kesimpulan tentang Iman
Kepada Allah melalui Asmaul Husna
c. Mengkomunikasikan Kolaborasi
Mempresentasikan /menyampaikan hasil
diskusi tentang Iman Kepada Allah
melalui Asmaul Husna

3. Penutup
a. Pendidik meminta agar para peserta didik Literasi 25
sekali lagi membaca Asmaul Husna ( al- menit
kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-
jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) sebagai
penutup materi pembelajaran.
b. Pendidik meminta agar para peserta didik Karakter
membiasakan membaca dan menghafal
Asmaul Husna Kolaborasi
c. Pendidik menanyakan tentang proses
belajar
d. Pendidik menugaskan membuat cerita
singkat tentang tokoh di Indonesia yang
sudah berbuat dan mengamalkan kreatif
sebagian dari asmaul husna( al-kariim,
al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-jamii’,
al-‘adl dan al-akhiir )
e. Pendidik menginformasikan rencana
pembelajaran selanjutnya
f. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran
tersebut dengan membaca hamdalah dan
doa.

7
No. Kegiatan Waktu
g. Pendidik mengucapkan salam kepada
para peserta didik sebelum keluar kelas
dan peserta didik menjawab salam.

Penilaian 2
1.1. Tes Tulis

No. Butir-butir soal Kunci Jawaban


1. Tulislah contoh Ihlas membantu orang tua, jujur ketika
perilaku al-karim ulangan
2. Tulislah contoh Semangat belajar tanpa lelah dan
perilaku al-matin berkeluh kesah
3. Tulislah contoh Satpam sekolah setiap pagi
perilaku al-mukmin menyeberangkan siswa/ i menuju
gerbang sekolah
4. Tulislah contoh Musyawarah, kerjasama dalam diskusi,
perilaku al-jami’ adanya kelompok belajar
5. Tulislah contoh Tidak membeda-bedakan teman karena
perilaku al-adil latar belakang ekonomi, social dan
kecerdasan.

1.2. Afektif
Kemampuan
No. Nama Peserta didik mempresentasikan
1 2 3 4 5
2.
3.
4.

Keterangan : Skor Tes Perbuatan :


 Menjelaskan dengan lancar dan baik = 80 – 90 = A
 Menjelaskan dengan lancar kurang baik = 70 – 79 = B
 Menjelaskan terbata-bata = 60 – 69 = C
 Menjelaskan terbata-bata dibantu pendidik = 50 – 59 = D
 Tidak dapat menjelaskan = kurang dari 50
=E

1.3. Non tes (tugas, observasi, dan portofolio)


1. Tugas (membuat kesimpulan dari masing-masing contoh 7 asmaul
husna);
2. Observasi (mengamati dan mencermati pelaksanaan diskusi )
3. Potofolio (tugas dan observasi dikerjakan di lembar kerja dan diserahkan
kepada pendidik)

Pertemuan ketiga
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Memberisalam dan memulai pelajaran Karakter 15men
dengan mengucapkan basmalah dan it
kemudian berdoa bersama. Literasi
8
No. Kegiatan Waktu
b. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-
Qur’an dan terjemahnya Kreatif
c. Peserta didik menyiapkan lap top dan LCD
serta bahan yang akan dipresentasikan
sesuai dengan tugas masing-masing Karakter
d. Menjelaskan secara singkat materi yang
akan diajarkan dengan kompetensi inti dan Kolaboras
kompetensi dasar serta indikator yang akan i
dicapai.
e. Memberikan motivasi tentang pentingnya
menghafal dan mengamalkan Asmaul
Husna
f. Melanjutkan materi yang diajarkan pada
pertemuan kedua

2. Kegiatan Inti
100
a. Mengumpulkan data/explorasi menit
 Masing-masing peserta didik Kritis
mempresentasikan tokoh dari Indonesia
yang sudah mengamalkan sebagian dari
Asmaul Husa sesuai dengan yang Kreatif
ditugaskan
 Guru mengamati perilaku keluhuran Kritis
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil melalui
lembar pengamatan di sekolah. Kolaboras
 Guru berkolaborasi dengan orang tua i
untuk mengamati perilaku keluhuran
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil di
rumah.
b. Mengasosiasi Karakter
Membuat kesimpulan tentang Iman
Kepada Allah melalui Asmaul Husna
c. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan hasil Kolaboras
diskusi tentang Iman Kepada Allah melalui i
Asmaul Husna

3. Penutup
a. Pendidik meminta agar para peserta didik Literasi 25
sekali lagi membaca Asmaul Husna ( al- menit
kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-
jamii’, al-‘adl dan al-akhiir ) sebagai
penutup materi pembelajaran.
b. Pendidik meminta agar para peserta didik Karakter
membiasakan menghafal dan
mengamalkan Asmaul Husna Kolaboras
c. Pendidik menanyakan tentang proses i
belajar apakah menyenangkan atau tidak

9
No. Kegiatan Waktu
d. Pendidik menginformasikan rencana
pembelajaran selanjutnya
e. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran
tersebut dengan membaca hamdalah dan kreatif
doa.
f. Pendidik mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas dan
peserta didik menjawab salam.

Penilaian 3
1. Tes tertulis

No. Butir-butir soal Kunci Jawaban


1. Jelaskan manfaat - Selalu memberi rasa aman dan nyaman
iman kepada Allah kepada orang lain
SWT melalui asmaul - Mudah memberi pertolongan kepada orang
husna lain tanpa diminta
2. Jelaskan hikmah 1. agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia
beriman kepada Allah Allah dalam perilaku kita sehari-hari.
SWT melalui asmaul 2. teguh pendirian dalam menegakkan
husna kebenaran dan kejujuran.
3. katalisator yang dapat mewujudkan
persatuan dan kesatuan ummat untuk
terbentuknya satu kesatuan sistem
kehidupan yang harmonis.
3. Jelaskan ciri-ciri 1. Rajin shalat lima waktu
orang beriman 2. Rajin puasa senin- kamis
kepada Allah SWT 3. Jujur ketika ulangan
melalui asmaul 4. Hormat kepada orang yang lebih tua
husna

2. Tes Lisan
Kemampuan
No Nama Peserta didik Menghafal
1 2 3 4 5
2. 1
3. 2
4. 3

Keterangan : Skor Tes Perbuatan :


 Melafalkan dengan benar dan lancar = 80 – 90 = A
 Melafalkan dengan lancar = 70 – 79 = B
 Melafalkan dengan terbata-bata = 60 – 69 = C
 Melafalkan dengan terbata-bata dibantu pendidik = 50 – 59 = D
 Tidak dapat melafalkan = kurang dari 50 = E

1. Materi Pembelajaran (Memuat Fakta, konsep, prosedur, meta kognitif)


Fakta : Dalam berinteraksi manusia harus mengedepankanetika dan
moralitas. Dengan menjalin hubungan antara sesama Allah dan
manusia dengan cara-cara yang baik, manusia dapat melestarikan
10
kehidupannya untuk masa yang panjang dengan mengenal Asmaul
Husna

Konsep : QS Al-Ankabut/29 : 45 :

Artinya:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (tidak berprikemanusian) dan
mungkar (melanggar aturan). dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(QS Al-Ankabut/29 : 45)
QS Al-A’raf/7 : 180 :

Artinya:
“Dan bagi Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengannya, dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya.nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS Al-
Araf/7:180).
Meta kognitif :Beragam cara ditempuh oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta yaitu
Allah Swt. Cara tersebut ada yang melalui jalan merenung ataun ber-tafakkur atau berżikir.

Prosedur : Melalui model Discovery Learning, pembelajaran Poster Comment, TGT


, mind mapping diharapkan peserta didik memiliki pemahaman tentang sikap
kritis dengan ciri-ciri orang-orang berakal sesuai pesan Q.S. Al-Ankabut/29 : 45 dan
Q.S. Al-A’raf /7 : 180

2. Model dan MetodePendekatan Saintific


1. Demonstrasi
2. Picture comment
3. Team Game Tournament
3. Media, Alat/Bahan, danSumberBelajar
4. Media : Artikel
5. Alat/Bahan : Komputer, LCD
6. SumberBelajar : Al-Qur’an dan Hadist Terjemahan
: Buku Ajar PAI Kelas X Kemenag
: Buku Portofolio PAI Kelas X MGMP PAI
: Internet
: Buku Tajwid

Kerinci Kanan, 17 Juli 2018

Mengetahui Guru Mata Pelajaran,


Kepala SMK Negeri 1 Kerinci Kanan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

AKMALUDDIN,S.Si USWATUN KHASANAH, S.Fil.I


NIP. 197102042005011006
11
Lampiran 1 : MATERI PELAJARAN

A. Memahami Makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Kar³m, al-Mu’m³n, al-Wak³l, al-Mat³n, al-Jāmi’, al-
‘Adl, dan al-Ākhir.
1. Pengertian al-Asmā’u al-¦usnā
Al-Asmā’u al-¦usnā terdiri atas dua kata, yaitu asmā yang berarti nama-nama, dan ¥usnayang
berarti baik atau indah. Jadi, al-Asmā’u al-¦usnā dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi
indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya.Kata al-Asmā’u al-¦usnā
diambil dari ayat al-Qur’ān Q.S. °āhā/20:8.yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia.
Dia memiliki al-Asmā’u al-¦usnā (nama-nama baik)“.

2. Dalil tentang al-Asmā’u al-¦usnā


a. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’rāf/7:180
Artinya: “Dan Allah Swt. memiliki asmā’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut)
nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut)
nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. al
A’rāf/7:180)
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa al-Asmā’u al-¦usnā merupakan amalan yang bermanfaat dan
mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Berdoa dengan menyebut al-Asmā’u al-¦usnā sangat
dianjurkan menurut ayat tersebut.
b. Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Swt.
mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang
menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)

Berdasarkan hadis di atas, menghafalkan al-Asmā’u al-¦usnā akan mengantarkan orang yang
melakukannya masuk ke dalam surga Allah Swt. Apakah hanya dengan menghafalkannya saja
seseorang akan dengan mudah masuk ke dalam surga? Jawabnya, tentu saja tidak, bahwa
menghafalkan al-Asmā’u al-¦usnā harus juga diiringi dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya
dengan terus-menerus menżikirkannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku
yang bertentangandengan sifat-sifat Allah Swt. dalam al-Asmā’u al-¦usnā tersebut.

B. Memahami makna al-Asmā’u al-¦usnā: al-Kar³m, al-Mu’m³n, al-Wak³l, al-Mat³n, al-Jāmi’,


al-‘Adl, dan al-Ākhir. Mari pelajari dan pahami satu-persatu asmā’ul husna tersebut!
1. Al-Kar³m
Secara bahasa, al-Kar³m mempunyai arti Yang Mahamulia,Yang Maha Dermawan atau
YangMaha Pemurah.Secara istilah, al-Kar³m diartikan bahwa AllahSwt. Yang Mahamulia lagi
MahaPemurah yang memberi anugerahatau rezeki kepada semua makhluk-Nya.Dapat pula dimaknai
sebagaiZat yang sangat banyak memilikikebaikan, Maha Pemurah, PemberiNikmat dan keutamaan,
baik ketikadiminta maupun tidak. Hal tersebutsesuai dengan firman-Nya:
Artinya: “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?”
(Q.S. al-Infi¯ār:6)

Al-Kar³m dimaknai Maha Pemberi karena Allah Swt. senantiasa memberi, tidak pernah terhenti
pemberian-Nya.Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah Swt. jika miskin dalam
harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala
hal.
Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah memiliki sifat dermawan
karena Allah Swt. tidak menyukai kesombongan. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta
melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah Swt., keduanya harus bersyukur kepada-Nya
karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta.
Al-Kar³m juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah Swt. memaafkan dosa para hamba
yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah Swt., kemudian hamba itu mau bertaubat

12
kepada Allah Swt. Bagi hamba yang berdosa, Allah Swt. adalah Yang Maha Pengampun. Dia akan
mengampuni
seberapa pun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.
Menurut imam al-Gazali, al-Kar³m adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi,
melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada
kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila kecil hati
menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung kepada-Nya, dan
tidak membutuhkan sarana atau perantara.

2. Al-Mu’m³n
Al-Mu’m³n secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati,
dan aman.Allah Swt. al-Mu’m³n artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya,
terutama kepada manusia.Dengan begitu, hati manusia menjadi tenang.Kehidupan ini penuh dengan
berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah Swt. Yang memberikan rasa
aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Perhatikan firman Allah
Swt. berikut!
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik,
mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. al-
An’ām/6:82)
Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah Swt. dengan nama-Nya al-Mu’m³n, berarti kita
memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang
Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman. Dalam namaal-Mu’m³n terdapat kekuatan
yang
dahsyat dan luar biasa. Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada bala
bantuan. Berżikir dengan nama Allah Swt. al-Mu’m³n di samping menumbuhkan dan memperkuat
keyakinan dan keimanan kita, bahwa keamanan dan rasa aman yang dirasakan manusia sebagai
makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah Swt. Sebagai al-Mu’m³n,
yaitu Tuhan Yang Maha Pemberi Rasa Aman juga terkandung pengertian bahwa sebagai hamba yang
beriman,
seorang mukmin dituntut mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman
terhadap lingkungannya.
Mengamalkan dan meneladani al-Asmā’u al-¦usnā al-Mu’m³n, artinya bahwa seorang yang
beriman harus menjadikan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya.
Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw. bersabda: “Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak
beriman.Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah
saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya.’” (H.R. Bukhari dan
Muslim).

3. Al-Wak³l
Kata “al-Wak³l” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara.Al-Wak³l (Yang Maha
Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan
makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala
sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai. Firman-Nya dalam al-
Qur’ān:
Artinya: “Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (Q.S. az-
Zumar/39:62)

Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah Swt., akan memiliki
kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan
oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah Swt. yang Mahakuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya
yang
dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya
dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt. untuk menentukan karunia-Nya.
Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah Swt. Melahirkan sikap tawakkal.Tawakkal bukan
berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab
itu dan akibatnya adalah sikap malas.Ketawakkalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-
akibat. Orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Rasulullah saw.
bersabda, “Ikatlah untamu dan bertawakkallah kepada Allah Swt.”
Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan harapan akan
adanya pertolongan-Nya. Allah Swt. berfirman yang artinya, “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian
itu ialah Allah Swt. Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala
sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.“ (Q.S. al-An’ām/6:102)
Hamba al-Wak³l adalah yang bertawakkal kepada Allah Swt. Ketika hamba tersebut telah melihat
13
“tangan” Allah Swt. dalam sebab-sebab dan alasan segala sesuatu, dia menyerahkan seluruh
hidupnya di tangan al-Wak³l.

4. Al-Mat³n
Al-Mat³n artinya Mahakukuh.Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan
kekukuhan-Nya.Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya.Allah Swt. juga Mahakukuh dalam
kekuatan-kekuatan-Nya.Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat
kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.Dengan begitu, kekukuhan Allah Swt. yang memiliki
rahmat dan azab terbukti ketika Allah Swt. memberikan rahmat kepada hambahamba- Nya. Tidak ada
apa pun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya. Demikian juga tidak ada
kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya.

Seseorang yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah Swt. akan membuatnya menjadi
manusia yang tawakkal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan
manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah Swt. Hanya Allah Swt. yang Maha
Menilai. Oleh karena itu, Allah Swt. Melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari
saudaranya.Karena hanya Allah Swt. yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba.Allah
Swt. juga menganjurkan manusia bersabar. Karena Allah Swt. Mahatahu apa yang terbaik untuk
hamba-Nya. Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia
yang lemah dan tidak memiliki daya upaya.Jadi, karena kekukuhan-Nya, Allah Swt. tidak terkalahkan
dan tidak tergoyahkan.Siapakah yang paling kuat dan kukuh selain Allah Swt? Tidak ada satu
makhluk pun yang dapat menundukkan Allah Swt. meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerja
sama. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.”
(Q.S. aż-Żāriyāt/51:58)
Dengan demikian, akhlak kita terhadap sifat al-Mat³n adalah dengan beristiqamah (meneguhkan
pendirian), beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus
berusaha dan tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.

5. Al-Jāmi’
Al-Jāmi’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun, yaitu bahwa Allah
Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha
Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah Swt. berkehendak. Penghimpunan
ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang
beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian
mengumpulkan
mereka di padang mahsyar pada hari kiamat. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima
pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi
janji.”(Q.S. Ali Imrān/3:9).
Allah Swt. akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu golongan
di dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai barometer, kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang
akan menjadi teman kita diakhirat. Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita
terhimpun,
di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Begitupun sebaliknya walaupun kita
berdekatan secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan
mereka.
Oleh sebab itu, apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang-orang yang selalu memperturutkan
hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka. Karena orang-
orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, tempatnya adalah di neraka.
Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang yang beriman,
bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Karena
tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya terhimpun dengan orang orang kafir dan orang-orang
kafir juga tidak mungkin terhimpun dengan orang-orang beriman Allah Swt. juga mengumpulkan di
dalam diri seorang hamba ada yang lahir di anggota tubuh dan hakikat batin di dalam hati. Barang
siapa yang sempurna ma’rifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai al-
Jāmi’.Dikatakan bahwa al-Jāmi’ ialah orang yang tidak padam cahaya ma’rifatnya.

6. Al-‘Adl
Al-‘Adl artinya Mahaadil. Keadilan Allah Swt. bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun
dan oleh siapa pun. Keadilan Allah Swt. juga didasari dengan ilmu Allah Swt. yang
MahaLuas.Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah. Allah Swt. berfirman:
Artinya : “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’ān, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak
14
ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (Q.S. al-An’ām/6:115).
Al-‘Adl berasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. Orang yang adil adalah orang yang
berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda.
Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang
berselisih.Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya. Allah Swt.
dinamai al-‘Adl karena keadilan Allah Swt. adalah sempurna.
Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah Swt. Sudah menunjukkan
keadilan yang sempurna. Hanya saja, banyak di antara kita yang tidak menyadari atau tidak mampu
menangkap keadilan Allah Swt. Terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya. Karena itu, sebelum
menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita harus dapat memperhatikan dan mengetahui segala sesuatu
yang berkaitan dengan kasus yang akan dinilai. Akal manusia tidak dapat menembus semua dimensi
tersebut.Seringkali ketika manusia memandang sesuatu secara sepintas dinilainya buruk, jahat, atau
tidak adil, tetapi jika dipandangnya secara luas dan menyeluruh, justru sebaliknya, merupakan suatu
keindahan, kebaikan, atau keadilan.Tahi lalat secara sepintas terlihat buruk, namun jika berada di
tengah-tengah wajah seseorang dapat terlihat indah. Begitu juga memotong kaki seseorang (amputasi)
terlihat kejam,
namun ketika dikaitkan dengan penyakit yang mengharuskannya untuk dipotong, hal tersebut
merupakan suatu kebaikan. Di situlah makna keadilan yang tidak gampang menilainya.
Allah Swt. Mahaadil. Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat. Tidak
ada yang ditinggikan hanya karena keturunan, kekayaan, atau karena jabatan.Dekat jauhnya posisi
eseorang dengan Allah Swt. hanya diukur dari seberapa besar mereka berusaha meningkatkan
takwanya.Makin tinggi takwa seseorang, makin tinggi pula posisinya, makin mulia dan dimuliakan
oleh Allah Swt., begitupun sebaliknya.Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya menghukum dan
memberi sanksi kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa. Istilah
dosa turunan, hukum karma, dan lain semisalnya tidak dikenal dalam syari’at Islam. Semua manusia
di hadapan Allah Swt. Akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.Lebih dari itu, keadilan Allah
Swt selalu disertai dengan sifat kasih sayang.Dia memberi pahala sejak seseorang berniat berbuat
baik dan melipatgandakan pahalanya jika kemudian direalisasikan dalam amal perbuatan.Sebaliknya,
Dia tidak langsung memberi catatan dosa selagi masih berupa niat berbuat jahat.Sebuah dosa baru
dicatat apabila seseorang telah benar-benar berlaku jahat.
7. Al-Ākhir
Al-Ākhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah Swt. Dia Mahakekal
tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya
adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada
didalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan
perintah-Nya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya:
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Akhir Yang ¨ahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu “. (Q.S. al-¦ad³d/57:3)
Allah Swt. berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan
makhluk itu tidak secara zat dan tabi’at.Karena secara tabi’at dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah
Swt. adalah fana (tidak kekal). Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya
sebatas
kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya. Orang yang mengesakan al-Ākhir akan
menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tidak
ada permintaan kepada selain-Nya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya. Oleh sebab itu,
jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada-Nya. Karena sungguh akhir kesudahan hanya kepada
Rabb kita, seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung ke haribaan-Nya semata.
Orang yang mengesakan al-Ākhir akan selalu merasa membutuhkan Rabb-nya, ia akan selalu
mendasarkan apa yang diperbuatnya kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Untukhamba-
Nya, karena ia mengetahui bahwa Allah Swt. adalah pemilik segala kehendak, hati, dan niat.

Lampiran 2 : Penilaian
Penilaian Sikap Spiritual
Dilakukan dengan observasi menggunakan jurnal harian
CONTOH
Nama Butir Keterangan
No Waktu Catatan Perilaku
Peserta didik Sikap
1 3/09/2016 zaenal Merokok di kelas Iman Sudah di
tindak
15
Nama Butir Keterangan
No Waktu Catatan Perilaku
Peserta didik Sikap
lanjuti
2 20/09/2016 Mashuri Mencuri uang di Iman Sudah di
kelas tindak
lanjuti

Penilaian Sikap Sosial


Dilakukan dengan observasi menggunakan jurnal harian
Nama Peserta Catatan Butir Keterangan
No Waktu
didik Perilaku Sikap
1 19/ M. Fahruddin Al memukul akhlak Sudah di
09/2016 Haddad tindak
lanjuti
2 24/09/2016 Oki Zulianto Berkata kotor akhlak Sudah di
tindak
lanjuti
3 26/09/2016 Yusril Waktu jam akhlak Sudah di
belajar di tindak
kantin lanjuti

Penilaian Pengetahuan :
Soal Uraian (Essay)
Skor penilaian jawaban adalah :
Skor jawaban X 100
Skor maksimal
Soal terlampir

Penilaian Kinerja Untuk KI 4 (Ketrampilan)

Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Aspek Yang Dinilai Total
No Kelompok
A B C Skor
1.
2.
3.
4

Keterangan:
A = Kemampuan dalam menyampaikan hasil diskusi
B = Kemampuan dalam penggunaan bahasa yang baik
C = Kemampuan mempertahankan argument

16
I. Penerapan
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai sikap kalian!
Kurang Tidak
No Pernyataan Setuju
Setuju Setuju
1. Iman kepada Allah cukup dengan mengakui adanya
Allah saja.
2. Tidak apa-apa meninggalkan shalat kalau sekali-kali.
3. Manusia itu harus memiliki keluhuran budi.
4. Orang yang tidak berbudi pekerti luhur belum
termasuk manusia sebenarnya.
5. Tidak apa-apa berbohong, kalau untuk kebaikan kita.
6. Saya tidak akan berbohong, walaupun pahit
akibatnya.
7. Tawuran boleh saja, kalau untuk mempertahankan
gengsi sekolah.
8. Saya siap berkorban, demi memberi keamanan untuk
saudara saya.
9. Kegagalan adalah sesuatu yang bias.a
10. Kekayaan adalah hasil kerja keras saya, jadi saya
tidak perlu berbagi.

II. Pilihan Ganda


Berilah tanda silang (X) pada pilihan a, b, c, d, atau e yang sesuai dengan jawaban yang
paling tepat!
1.
2. ercaya dan yakin kepada Allah dengan sesungguhnya disebut ... .
A. Iman
B. Islam
C. Ihsan
D. Muhsin
E. Muslim
3. Nama-nama Allah yang disebut Asmaul Husnaberjumlah ... .
A. 95
B. 96
C. 97
D. 98
E. 99
4. Al-Kariim berarti ... .
A. Maha Pengasih
B. Maha Penyayang
C. Maha Bijaksana
D. Maha Mengetahui
E. Maha Mulia
5. Allah Maha Memberi Keamanan kepada makhluk-Nya, karena Allah memiliki sifat ... .
A. Al-Kariim
B. Al-Mukmiin
C. Al-matiin
D. Al-Akhir
E. Al-Jami’
6. Seseorang yang memiliki pendirian yang teguh dalam mempertahankan dan memperjuangkan
kebenaran adalah orang yang terilhami oleh asma Allah ... .
A. Al-Kariim
B. Al-Mukmiin
C. Al-Matiin
D. Al-Al-Akhiir
E. Al-Jamii’

17
7. Perilaku koruptor mengindikasikan bahwa mereka tidak mempercayai sifat Allah ... .
A. Al-Matiin
B. Al-Jami’
C. Al-Akhiir
D. Al-Adl
E. Al-Mālik
8. Di antara keteladanan yang dapat dicontoh dari sifat As-Jami’ adalah ... .
A. selalu berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan penuh kedamaian
B. memberikan keleluasaan ke setiap orang untuk menyelesaikan kewajibannya
C. mengajak orang untuk mau melakukan kebaikan sesuai kehendaknya
D. selalu berkata benar dan jujur
E. membiarkan setiap orang untuk berbuat semaunya
9. Perilaku yang tidak termasuk keimanan terhadap sifat Allah Al-Wakiil adalah ... .
A. Mendirikan shalat setiap waktu
B. Ṣadaqah
C. Menyayangi orang tua
D. Membantu orang yang membutuhkan
E. Memiliki keris pusaka untuk kekayaan
10. Allah SWT. mengumpulkan dan menyatukan beberapa makhlukNya yang ada di sawah sehingga
membentuk satu kesatuan ekosistem sawah membuktikan bahwa Allah SWT. bersifat ... .
A. Ar-Wakiil
B. Ar-Jami’
C. Al-Kariim
D. Al-Matiin
E. Al-Akhir
11. Seseorang yang telah meneladani sifat Al-wakiil, akan terlihat dari perilakunya yaitu ....
A. Selalu berusaha dengan optimisme yang tinggi walau terus dihadapkan pada kegagalan.
B. Seorang mu’min harus berupaya menjadi pemaaf segala kesalahan yang dilakukan orang lain
kepadanya
C. Seorang mu’min harus jujur melaksanakan amanah yang dibebankan kepadanya
D. Seorang mu’min harus mampu menjaga keselamatan baik dirinya atau orang lain dari
kejahatan dan kezaliman
E. Seorang pemimpin harus ikhlas dan bertanggungjawab dalam menjalankan
kepemimpinananya

III. Uraian
1. Jelaskan pengertian al-Asmaul Husna!
2. Tuliskan 7 al-Asmaul Husnabeserta artinya!
3. Bagaimana caramu untuk dapat meneladani sifat Al-mukmiin dalam kehidupan sehari-hari?
4. Tuliskan satu ayat yang menjelaskan tentang larangan meremehkan orang lain!
5. Jelaskan hikmah beriman kepada Allah melalui pemahaman Asmaul Husnaal-kariim, al-
mu’miin, al-matiin, al-Jami, al-wakiil dan al-adl!

IV. Tugas
Untuk membiasakan kita dalam mengaplikasikan Asmaul Husnadalam kehidupan sehari-hari,
susunlah fortopolio yang merangkum kegiatan kalian selama satu semester ke depan yang meliputi
pembuktian yang menunjukkan prilaku:
1. Keluhuran budi (Kumpulkan 40 lembar penilaian teman/orang tua/guru/saudara terhadap
kalian)
Materi penilaian meliputi:
a. Cara bicara
b. Cara bergaul
c. Cara berpakaian
d. Cara menyelesaikan masalah
2. Kokoh pendirian (bukti fisik dapat berupa foto/rekaman video/keterangan saksi)
No Tanggal Deskripsi Pendapat Masalah Hasil Alasan
18
Kejadian Kejadian Kalian (Tetap/Berubah) Perubahan
Pendirian

3. Pemberi rasa aman (bukti fisik dapat berupa foto/rekaman video/keterangan saksi)
Tanggal Deskripsi
No Yang Dilakukan Hasil
Kejadian Kejadian

4. Tawakkal
Susun agenda harian dan pelaksanaannya selama satu semester
Hari No Agenda Rencana Pelaksanaan Keterangan
Tanggal kegiatan Waktu

5. Perilaku adil
Tanggal Deskripsi
No Yang Dilakukan Hasil
Kejadian Kejadian

19
A. Penilaian Hasil Belajar
Tugas
 Mengumpulkan data (gambar, berita, artikel tentang perilaku keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil)
Observasi
 Mengamati teman sejawat tentang perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa
aman, tawakal dan perilaku adil di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat melalui
lembar pengamatan
 Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Isi diskusi
- Sikap yang ditunjukkan saat pelaksanaan diskusi dan kerja kelompok

1. Proses

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN


Keterampilan Proses
Nama Siswa Mengam Menany Eksplora Asosias Komunika Nilai
No
ati a si i si

1. 1

2. 2

2. Penilaian Diri
Petunjuk: Isilah dengan tanda (v) sesuai dengan kenyataan dan pengalaman kalian secara
jujur!
LEMBAR PENILAIAN DIRI
Nama : ……………
Kelas : ……………

Jawaban
No Kriteria
Ya Tidak
1. Saya tidak suka berbohong
2. Saya tidak suka berkata-kata kotor
3. Saya tidak suka mencemooh/menghina teman
4. Saya tidak pernah mengecewakan/melawan orang
tua
5. Saya selalu sabar jika didzolimi orang lain

20
6. Saya tidak gampang terpengaruh orang lain
7. Saya tidak suka tawuran dan pergaulan bebas
8. Saya tidak suka teman yang mempengaruhi orang
lain untuk berbuat perbuatan tercela
9. Saya tidak akan menghajar orang yang menghina
teman saya
10. Saya suka bekerja keras
11. Saya selalu berdoa kepada Allah sebelum melakukan
sesuatu
12. Saya selalu meminta yang terbaik kepada Allah
setelah mendirikan shalat
13. Saya tidak mau memecah belah umat
14. Saya menghargai perbedaan dalam kehidupan
15. Saya selalu berusaha untuk adil
Jumlah (a,b)
Jumlah skor (ax2)+(bx1)
Nilai ((Jml Skor:30)x100)

Portofolio
 Membuat paparan analisis dari hasil observasi tentang perilaku keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil

Tes tulis
 Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
Asmaul Husna ( al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-jamii’,al-‘adl dan al-akhiir )

No. Butir – butir Soal Kunci Jawaban

1. Jelaskan makna al-Kariim! Al-karim artinya maha mulia


Jelaskan makna al- Al-mumin artinya maha memberi
2.
Mu’min! keamanan
Al-wakiil artinya maha
3. Jelaskan makna al-Wakiil!
menggantikan/mewakili
4. Jelaskan makna al-Matiin! Al-matiin artinya maha kokoh
Al-jami artinya maha
5. Jelaskan makna al-Jaami’!
mengumpulkan
6. Jelaskan makna al-‘Adl! Al-adl artinya maha adil
Al-akhir artinya maha
7. Jelaskan makna al-akhir!
akhir/belakangan

Tes lisan
 Mempresantasikan hasil diskusi
Kemampuan
No. Nama Peserta didik Mempresentasikan
1 2 3 4 5

4.Amar
1

5.Amir2
6.Umar
3

21
Dst Dst..........................

Keterangan : Skor Tes lisan :


 Mempresentasikan sangat baik = 80 – 90 = A
 Mempresentasikan baik = 70 – 79 = B
 Mempresentasikan kurang baik = 60 – 69 = C
 Mempresentasikan tidak lancar = 50 – 59 = D
 Tidak dapat mempresentasikan = kurang dari 50 = E

22

Anda mungkin juga menyukai