Anda di halaman 1dari 35

Laporan Pengembangan Diri

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang
sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas
dan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.

Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, tidak cukup bila guru hanya
melakukan tugasnya mengajar, membimbing dan mendidik para siswanya, melainkan
harus selalu mengembangkan profesinya tersebut. Pengembangan terhadap profesi guru
tersebut hendaklah dilaksanakan secara terprogram dan berkelanjutan, melalui kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang memang merupakan salah satu
kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. Salah
satu tujuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah Pengembangan Diri.

Kegiatan Pengembangan Diri tersebut dapat dilakukan melalui dua Tujuan


Pengembangan Diri, yaitu: (1) Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
fungsional dan/atau (2) Mengikuti kegiatan kolektif guru. Menyadari akan berbagai
kekurangan yang penulis rasakan, maka untuk meningkatkan profesionalisme penulis
selama tahun 2018 s.d 2019 ini, penulis telah ditugaskan oleh Kepala Sekolah untuk
mengikuti 8 (delapan) tujuan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Pengembangan Diri, yakni sebagai berikut:

1. Kegiatan Pelatihan Pendidikan Tingkat Nasional dengan Tema “Inovasi


Literasi dan Pengenalan Jurnal Pendidikan serta Kolerasi Peraturan Presiden
tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terhadap Peserta Didik”
2. Kegiatan Workshop Pelatihan Pendidikan Tingkat Nasional dengan Tema
“Model-model Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan Dalam
Pelaksanaan Kurikulum 2013 Serta Mengenal Revolusi Industri 4.0 Dalam
Dunia Pendidikan”
3. Kegiatan “Designing Project Based Learning Based On Curricullum 2013 “

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


1
Laporan Pengembangan Diri

4. Kegiatan Pelatihan Pendidikan Tingkat Nasional “Metode Pembelajaran


dan Penilaian HOTS ( Higher Order Thinking Skills ) Serta Penguatan Soft
Skill Guru Masa Kini“
5. Kegiatan Workshop “ Perlindungan Guru dan Cyber Pedagogy”
6. Kegiatan “Kolektif Guru di KKG Gugus SD Negeri Tajurbuntu“
7. Kegiatan Workshop Pendidikan Tingkat Nasional “Mahir Menulis Best
Practice dan Angka Kreditnya Dalam Pengembangan Profesi Guru dan
Kepala Sekolah”
8. Kegiatan Workshop Pendidikan Tingkat Nasional “Penguatan
Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru”

Sebagai tanggung jawab atas tugas yang telah diberikan kepala sekolah kepada
penulis untuk mengikuti kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Pengembangan Diri, dan sekedar untuk mengimbaskan hasil yang penulis peroleh selama
mengikuti kegiatan pengembangan diri tersebut, maka penulis perlu untuk menuliskan
kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pengembangan Diri.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)


Pengembangan Diri ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki
kompetensi yang sesuai peraturan perundang-undangan atau kebijakan Dinas serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni.

C. Manfaat

Manfaat yang diharpkan dari kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


(PKB) Pengembangan Diri ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik, akan memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman


belajar yang lebih efektif.

2. Bagi Guru, dapat memenuhi standar dan mengembangkan kompetensinya


sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas utamanya secara efektif sesuai
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
2
Laporan Pengembangan Diri

dengan kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa


datang.

3. Bagi Sekolah/Madrasah, akan mampu memberikan layanan pendidikan yang


berkualitas kepada peserta didik.

4. Bagi Orang Tua/Masyarakat, akan memperoleh jaminan bahwa anak mereka


mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas dan pengalaman belajar
yang efektif.

5. Bagi Pemerintah, akan memberikan jaminan kepada masyarakat tentang


layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


3
Laporan Pengembangan Diri

BAB II
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI

A. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 1


Kegiatan Pelatihan Pendidikan Tingkat Nasional dengan Tema “Inovasi Literasi
dan Pengenalan Jurnal Pendidikan serta Kolerasi Peraturan Presiden tentang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terhadap Peserta Didik”

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Judul kegiatan yang diikuti : “Inovasi Literasi dan Pengenalan Jurnal


Pendidikan serta Kolerasi Peraturan
Presiden tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) terhadap Peserta Didik”

b. Waktu pelaksanaan : 14 – 17 Januari 2018

c. Tempat dan : Gedung Lembah Ciremai Restaurant


Kuningan

Penyelenggaraan Kegiatan : UNISA dan SHARE

d. Tujuan Pengembangan Diri : Pelatihan Pendidikan Tingkat Nasional

e. Lama waktu pelaksanaan : 32 Jam

2. Tujuan Kegiatan
a. Untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati,
olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara
satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM).
b. Menumbuhkan dan membekali generasi penerus agar memiliki bekal
karakter baik, keterampilan literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi
unggul abad 21 yaitu mampu berpikir kritis dan analitis, kreatif,
komunikatif, dan kolaboratif.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


4
Laporan Pengembangan Diri

3. Uraian Materi

Tanggal Waktu Nara Sumber Materi JPL

Pengertian Literasi dan


08.00-12.00 komponen literasi sekolah
Model-model literasi
Idris Apandi, M.Pd Sekolah 6
Tujuan perarturan presiden JPL
(LPMP Jawa Barat)
13.00-15.00 tentang penguata
14 pendidikan karakter (PPK)
Januari terhadap peserta didik
2018 Pengertian Jurnal
pendidikan
Dr. Mahrus El-Mawa,
14.00-18.00 M. Hum Langkah-langkah menulis 2
jurnal pendidikan secara JPL
(Kasi Publikasi Dikti umum
Kemenag RI) Contoh gaya/ selingkung
penulisan jurnal
08.00-12.00 Dr. Rusman, M. Pd
Panduan penulisan jurnal
15 (Ketua Prodi dari PTK atau Skripsi
13.00-15.00 Pengembangan 8
Januari Ruang lingkup dan manfaat
JPL
2018 Kurikulum penguatan pendidikan
Pascasarjana UPI karakter (PPK) terhadap
16.00-18.00 Bandung) peserta didik

Tugas mandiri di sekolah


masing-masing dengan
Waktu menulis satu MAKALAH
16
Kordinasi Idris Apandi, M.Pd dengan tema Inovasi 8
Januari
lebih dari 8 Literasi atau dengan tema JPL
2018 (LPMP Jawa Barat)
jam Pengaruh PPK sesuai
dengan Visi – Misi
pendidikan di sekolah
masing-masing
- Dr. Mahrus El-
Mawa, M. Hum Tugas mandiri di sekolah
(Kasi Publikasi masing-masing dengan
Waktu Dikti Kemenag RI) membuat satu JURNAL
17 Kordinasi - Dr. Rusman, M. Pd pendidikan sesuai dengan 8
Januari lebih dari 8 (Ketua Prodi gaya / selingkung jurnal JPL
2018 jam Pengembangan yang diberikan narasumber
Kurikulum dari PTK atau Skripsi yang
Pascasarjana UPI dimiliki peserta.
Bandung)
32
Jumlah JPL

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


5
Laporan Pengembangan Diri

4. Resume Kegiatan
a. Pengertian Literasi
Ialah sebuah aktivitas untuk lebih membudidayakan gerakan membaca dan
menulis. Literasi mempunyai banyak keuntungan diantaranya yakni sanggup
melatih diri untuk lebih punya kebiasaan didalam membaca dan sanggup
membiasakan seseorang (siswa) untuk menyerap Info yang dibaca dan
dirangkum bersama bhs yang dipahaminya.
b. Komponen Literasi
Komponen literasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan,
literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks Indonesia,
literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi bagian
selanjutnya.
c. Tujuan Literasi
- Menumbuh kembangkan budi pekerti yang baik.
- Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah maupun di masyarakat.
- Dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca
berbagai informasi yang bermanfaat.
- Dapat meningkatkan kepahaman seseorang dalam mengambil inti sari dari
bacaan.
- Mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna.
- Memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang.
- Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis.
d. Manfaat Literasi
- Menambah kosa-kata kita.
- Mengoptimalkan kerja otak.
- Menambah wawasan dan informasi baru.
- Meningkatkan kemampuan interpersonal.
- Mempertajam diri dalam menangkap makna dari suatu informasi yang
sedang dibaca.
- Mengembangkan kemampuan verbal.
- Melatih kemampuan berfikir dan menganalisa.
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang.
- Melatih dalam hal menulis dan merangkai kata-kata yang bermakna.
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
6
Laporan Pengembangan Diri

5. Tindak Lanjut
Menerapkan literasi di sekolah dan PPK dalam pembelajaran berlandaskan
nilai-nilai agama, Pancasila, dan nilai-nilai kearifan lokal.
Menanamkan literasi dan PPK dalam kegiatan pembelajaran untuk menyiapkan
generasi muda Indonesia yang literat dan berkarakter.
Melihat karakter siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Misalnya, aktif, pasif,
mandiri, mampu bekerja dalam kelompok, tekun, kerja keras, mampu
mengendalikan emosi, menghormati guru, menghargai teman, dan sebagainya.

6. Dampak Pengembangan Diri


a). Mampu melihat karakter siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Misalnya,
aktif, pasif, mandiri, mampu bekerja dalam kelompok, tekun, kerja keras,
mampu mengendalikan emosi, menghormati guru, menghargai teman, dan
sebagainya
b). Mampu menanamkan literasi dan PPK dalam kegiatan pembelajaran untuk
menyiapkan generasi muda Indonesia yang literat dan berkarakter.
c). Mampu Menerapkan Integrasi literasi dan PPK dalam pembelajaran
berlandaskan nilai-nilai agama, Pancasila, dan nilai-nilai kearifan lokal agar
memiliki karakter ke Indonesia-an yang kuat dan mantap.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


7
Laporan Pengembangan Diri

B. PENGEMBANGAN DIRI 2
Kegiatan “Designing Project Based Learning Based ON Curricullum 2013”

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Judul kegiatan yang diikuti : Diklat Nasional “ Designing Project


Based Learning Based ON Curricullum
2013 ”
b. Waktu pelaksanaan : 16 – 18 Februari 2018
c. Tempat dan : Gor Ewangga Kuningan
Penyelenggara Kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabuaten
Kuningan
d. Tujuan Pengembangan Diri : Diklat Nasional
e. Lama waktu pelaksanaan 32 Jam

2. Tujuan Kegiatan

Tujuan pokok model pembelajaran Project Based Learning adalah


mengembangkan dan meningkatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat teknis
maupun nonteknis dan memfasilitas siswa untuk melakukan praktiknyata terkait
materi yang diajarkan.

Model pembelajaran berbasisproyek (Project Based Learning) bertujuan untuk


meningkatkan hasil belajarketerampilan berbicara siswa, karena melalui
pembelajaran proyek siswa terlibatlangsung dalam membuat sebuah proyek
sehingga lebih dapat memahami dandapat mengembangkan keterampilan
berbicara. Selain meningkatkan keterampilanberbicara, pembelajaran berbasis
proyek juga dapat meningkatkan motivasibelajar, meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah, dan dapatmengembangkan kreativitas siswa.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


8
Laporan Pengembangan Diri

3. Uraian Materi

Tanggal Nara Sumber Materi JPL


1. Materi Umum (6 Jam)
- Kebijakan Umum Pendidikan
- Kompetensi Guru Abad 21
- Peningkatan Profesionalsme
Guru
2. Materi Pokok (18 Jam)
- Pengembangan Kurikulum 2013
16 – 18
Dr. H. Dian Rachmat - Manajemen Kelas Dimensi 32
Januari
Yanuar, M.Si Kurikulum 2013 JPL
2018
- Model Pembelajaran Berbasis
Proyek
- Media Pembelajaran Berbasis
Proyek
3. Materi Penunjang (8 Jam)
- Praktek (Simulasi Praktek
Mengajar)

4. Resume Kegiatan
a) Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning Model)
merupakan pembelajaran yang berpusat pada proses, relatif berjangka waktu,
berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan
konsep-konsep dari sejumlah komponen, baik itu pengetahuan, disiplin ilmu
atau lapangan. Pada pembelajaran berbasis proyek, kegiatan pembelajaran
secara kolaboratif dalam kelompok yang heterogen.
b) Tujuan pembelajaran berbasis Project Based Learning
- Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah proyek
- Membuat siswa lebih aktif dalam pemecahan masalah proyek kompleks
dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa
c) Karakteristik model Project Based Learning
- Melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran
- Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata
- Dilaksanakan dengan berbasis penelitian
- Bersatu dengan pengetahuan dan keterampilan
- Melibatkan berbagai sumber belajaran
- Dilakukan dari waktu ke waktu

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


9
Laporan Pengembangan Diri

- Diakhiri dengan sebuah produk tertentu


d) Prinsip – prinsip pembelajran berbasis proyek
- Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas
pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
- Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu
tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
- Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan
produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan
tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya).
- Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan
untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek
berikutnya

5. Tindak Lanjut
Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Projek untuk mencapai kompetensi
sikap, pengetahuan dan ketrampilan, serta menghasilkan produk dengan
menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata, bentuk
hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain.

6. Dampak Pengembangan Diri


a. Mampu memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa
sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk
mememnuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.
b. Mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan
mereka perlu untuk dihargai.
c. Meningkatkan kemampuan kolaborasi dan pemecahan masalah serta
meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
d. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem yang kompleks.
e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
10
Laporan Pengembangan Diri

C. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 3

Diklat Nasional “ Metode Pembelajaran dan Penilaian HOTS ( Higher Order


Thinking Skills ”

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Judul kegiatan yang diikuti : Diklat Nasional “ Metode Pembelajaran


dan Penilaian HOTS ( Higher Order
Thinking Skills ”

b. Waktu pelaksanaan : 6 - 9 Mei 2018

c. : Gedung Lembah Ciremai Restaurant


Tempat dan Kuningan
Penyelenggara Kegiatan
UNISAdan SHARE

d. Tujuan Pengembangan Diri : Diklat Nasional

e Lama waktu pelaksanaan : 32 Jam

2. Tujuan Pengembangan diri

a. Meningkatkan pemahaman peserta terhadap konsep pembelajaran dan


penilaian Higher Order Thinking Skills;
b. Meningkatkan keterampilan peserta dalam penyusunan perangkat pembelajaran
HOTS dan penulisan soal Higher Order Thinking Skills;
c. Mengembangkan model pembelajaran HOTS dan menganalisis soal Higher
Order Thinking Skills mata pelajaran.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


11
Laporan Pengembangan Diri

3. Uraian Materi

No Tanggal Waktu Narasumber Materi JPL


Penguatan soft skill guru
Dr. H. Dian terhadap Implementasi
08.00 - metode pembelajaran HOTS 1
Rachmat Yanuar,
09.00 JPL
M.Si (Higher Order Thinking
Skills)
Motivasi guru terhadap
09.00 – H. Yusron Kholid, 1
Implementasi metode
10.00 S.Ag, M.Si JPL
pembelajaran HOTS
6 Mei
1 - Definisi Pembelajaran
2018
10.00 - Prof. Dr. Deni HOTS 2
12.00 Darmawan, M.Si - Ciri-ciri dan penjelasan JPL
HOTS
13.00-
- Tujuan penilaian HOTS
15.00
Durahaman, S.Pd, - Integritas penilaian HOTS 4
16.00- M.M.Pd terhadap Kurikulum 2013 JPL
18.00 - Metode penilaian HOTS

- Langkah-langkah
08.00- Prof. Dr. Deni 4
penyusunan soal HOTS
12.00 Darmawan, M.Si JPL
- Contoh-contoh soal HOTS
13.00- - Dasar-dasar Pembelajaran
15.00 HOTS
7 Mei - Pendekatan saintifik (5M)
2
2018 - Integritas model
4
Idris Apandi, M.Pd pembelajaran terhadap
JPL
16.00- Kurikulum 2013
18.00 - Implementasi HOTS bagian
dari soft skill guru masa
kini
Tugas mandiri di sekolah
Waktu masing-masing dengan
8 Mei kondisional Prof. Dr. Deni 8
3 menulis satu MAKALAH
2018 lebih dari 8 Darmawan, M.S JPL
Jam dengan tema model
pembelajaran HOTS
Tugas mandiri di sekolah
Waktu masing-masing dengan
9 Mei kondisional Durahaman, S.Pd, membuat soal-soal HOTS 8
4
2018 lebih dari 8 M.M.Pd dan penyelesaiannya sesuai JPL
Jam mata pelajaran yang
diampu
32
Jumlah
JPL

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


12
Laporan Pengembangan Diri

4. Resume Kegiatan
a. Higher Orde Thinking Skill (HOTS) yang dalam bahasa Indonesia dikenal
sebagai kemampuan berfikir tingkat tinggi merupakan salah satu pendekatan
dalam pembelajaran dimana siswa diajarkan untuk berfikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif.
b. Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis,
logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut pembelajaran untuk
sampai pada tahap metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu
memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.

5. Tindak Lanjut
Meningkatkan mutu pendidikan, pemahaman guru dan melaksanakan metode
pembelajaran HOTS, penilaian HOTS, Integritas HOTS dan Implementasi HOTS
dalam proses pembelajaran.

6. Dampak Pengembangan Diri


- Mampu meningkatkan pemahaman terhadap konsep pembelajaran dan
penilaian Higher Order Thinking Skills;
- Mampu mengembangkan model pembelajaran HOTS dan menganalisis
soal Higher Order Thinking Skills mata pelajaran.
- Meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik pada level yang lebih tinggi,
terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam
menerima berbagai jenis informasi, berpikir kreatif dalam memecahkan suatu
masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki serta membuat keputusan
dalam situasi-situasi yang kompleks.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


13
Laporan Pengembangan Diri

D. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 4

Kegiatan “Kolektif Guru di KKG Gugus SD Negeri Tajurbuntu”

1. Pelaksanaan Kegiatan
a. Judul kegiatan yang diikuti : Kegiatan “Kolektif Guru di KKG Gugus
SD Negeri Tajurbuntu“
b. Waktu pelaksanaan : Tahun 2018
c. Tempat dan : SD Negeri Tajurbuntu
Penyelenggara Kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabuaten Kuningan
d. Tujuan Pengembangan Diri : Kegiatan KKG
e. Lama waktu pelaksanaan 15 Pertemuan

2. Tujuan Kegiatan
Sumadji (2013) menyatakan, “Kelompok Kerja Guru (KKG) bertujuan untuk
menjadikan guru lebih profesional dalam upaya peningkatan mutu pendidikan”.
Melalui pendekatan sistem pembinaan profesional diharapkan guru mampu
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
Muhtadi (2008: 13) menyatakan, “Pembentukan KKG bertujuan untuk
memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru berdasarkan masalah
dan kesulitan yang dihadapi guru, kemudian memberikan bantuan profesional
kepada guru kelas dan mata pelajaran di sekolah, serta meningkatkan pemahaman,
keilmuan, keterampilan dan pengembangan sikap profesional berdasarkan
kekeluargaan dan saling mengisi (sharing)”.

Direktorat Pembinaan TK dan SD, Sriwasono (2010: 2) menyatakan,“tujuan umum


mengembangkan kegiatan di KKG dan MGMP untuk meningkatkan mutu
pembelajaran sesuai dengan standar pelayanan pendidikan dalam kerangka
penjaminan mutu pendidikan nasional”.
Menurut Standar Pengembangan KKG/MGMP Derektorat Profesi Pendidik
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tujuan KKG/MGMP
adalah:
a. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya
penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
14
Laporan Pengembangan Diri

bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,


memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar, memanfaatkan sumber
belajar, dsb
b. Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah
kerja untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan
balik;
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan
pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih profesional bagi peserta kelompok
kerja atau musyawarah kerja;
d. Memberdayaan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran di sekolah;
e. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja
(meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan
profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme
di tingkat KKG/MGMP;
f. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik;
g. Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat
KKG/MGMP.

3. Uraian Materi
Jumlah Waktu
No. Kegiatan Sasaran Fasilitator
Pertemuan Pelaksanaan
- Kegiatan Umum
Pendidikan Kabupaten
Kuningan - Kepala
- Pengembangan 13-01-2018 UPTD
Perangkat Pembelajaran Pendidikan
3 Guru
1 Semester 2 27-01-2018 Pancalang
Pertemuan Kelas
1.1. Pengembangan - Pengawas
Silabus dan RPP 03-02-2018 Bina Guru
1.2. Pengembangan Pemandu
Materi Ajar
1.3. Penyusunan KKM
Perencanaan Penilaian 17-02-2018
Pengawas
Pembelajaran 3 Guru
2 Bina Guru
2.1. Penyusunan Kisi-kisi Pertemuan 24-03-2018 Kelas
Pemandu
Soal

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


15
Laporan Pengembangan Diri

2.2. Penyusunan Soal 14-04-2018


Ulangan
2.3. Analisis Soal dan
Hasil Evaluasi
Pengembangan Perangakat
Pembelajaran Kurikulum
2013 (Semester 1) 28-04-2018
3.1. Analisis SKL, KI, Pengawas
3 Guru
3 KD 05-05-2018 Bina Guru
Pertemuan Kelas
3.2. Analisis buku Pemandu
Kurikulum 2013 28-07-2018
3.3. Penyusunan
Kurikulum 2013
Pengembangan Materi
Penunjang
11-08-2018
4.1. Penguatan Pendidikan
Pengawas
Karakter 3 Guru
4 25-08-2018 Bina Guru
4.2. Penerapan Literasi Pertemuan Kelas
Pemandu
dalam Pembelajaran
15-09-2019
4.3. Bimbingan Psiko
Edukatif
Pengembangan Suplemen
Pembelajaran
5.1. Praktik Penyusunan
Instrumen Penilaian 29-09-2018
Kurikulum 2013 Pengawas
3 Guru
5 5.2. Perencanaan Kegiatan 13-10-2018 Bina Guru
Pertemuan Kelas
Ekstrakurikuler dan Pemandu
Muatan Lokal 20-10-2019
5.3. Pengolahan dan
Pelaporan Penilaian
Pembelajaran

4. Resume Kegiatan
a) Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah proses pembelajaran yang
dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
oleh yang ada . Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
kegiatan belajar mengajar adalah perangkat pembelajaran . Tersedianya
perangkat pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu
pendidikan.Perangkat pembelajaran adalah sumber bahan, alat, media,
petunjuk dan petunjuk yang akan digunakan dalam proses pembelajaran atau

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


16
Laporan Pengembangan Diri

digunakan pada kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Perangkat


pembelajaran memberikan kemudahan dan membantu guru dalam
menyiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam proses belajar mengajar dapat
terdiri dari Pengembangan Silabus dan RPP, Pengembangan Materi Ajar dan
Penyusunan KKM.
b) Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan
implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penetapan SNP tersebut membawa
implikasi terhadap model dan teknik penilaian pembelajaran yang mendidik.
Perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran mencakup
penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan
penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses
pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam
maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu.
Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan
dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan
maksud untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan
kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat
pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran.
Perencanaan Penilaian Pembelajaran terdiri dari Penyusunan Kisi-kisi Soal,
Penyusunan Soal Ulangan, Analisis Soal dan Hasil Evaluasi.
c) Apa sajakah macam-macam perangkat pembelajaran itu? Apa pentingnya
perangkat pembelajaran? Sebelum melakukan dan melaksanakan mengajar
para guru harus membuat dan memiliki perangkat pembelajaran. Berdasarkan
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang membahas tentang penyusunan
perangkat pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan silabus yang berdasarkan standar isi. Dengan adanya perangkat ini
menjadikan guru semakin bertambah profesional, guru akan terbantu dengan
hal-hal yang terprogram. Macam-macam perangkat pembelajaran dibuat
dengan lengkap agar bisa dijadikan referensi dalam merancang,
melaksanakan, hingga mengevaluasi suatu pembelajaran yang matang. Dalam
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
17
Laporan Pengembangan Diri

merancang suatu pembelajaran para guru sebagai pendidik harus memahami


karakter murid sebagai peserta didik. Dengan mengetahui karakteristik
peserta didik, maka para guru dapat merancang rencana pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didiknya. Macam-macam
perangkat pembelajaran yang dapat digunakan oleh para tenaga pendidik
untuk menjadi pegangan untuk mengajar dikelas, diluar kelas maupun di
laboratorium antara lain Analisis SKL, KI, KD, Analisis Buku Kurikulum
2013 dan Penyusunan RPP Kurikulum 2013

5. Tindak Lanjut
Menerapkan materi yang diperoleh dalam upaya meningkatkan keberhasilan
proses belajar mengajar. Pembelajaran yang sebelumnya masih bersifat
klasikalkonvensional berubah menjadi pembelajaran kooperatif PAIKEM yang
berpusat pada siswa. Guru menjadi lebih kreatif, inovatif dan penuh dedikasi.
Dengan pengelolaan dan perencanaan yang baik akan berdampak positip terhadap
peningkatan profesionalisme guru.

6. Dampak Pengembangan Diri


a. Mampu mengembangkan perangkat pembelajran berupa pengembangan
Silabus, RPP, materi ajar dan penyusunan KKM
b. Mampu merancang penilaian pembelajaran berupa penyusunan kisi-kisi soal,
penyusunan soal ulangan, analisis soal dan hasil evaluasi.
c. Mampu mengembangkan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 berupa
melakukan analisis SKL-KI-KD, melakukan anlisis buku Kurikulum 2013
dan penyusunan RPP Kurikulum 2013.
d. Mengembangkan materi penunjang pembelajaran berupa Penguatan
Pendidikan Karakter, Penerapan Literasi dalam pembelajaran dan bimbingan
Psiko Edukatif.
e. Mengembangkan suplemen pembelajaran berupa praktek penyusunan
instrumen penilaian Kurikulum 2013, perencanaan kegiatan ekstrakurikuler,
perencanaan muatan lokal, pengolahan dan pelaporan penilaian pembelajaran.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


18
Laporan Pengembangan Diri

E. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 5

Workshop “Perlindungan Guru dan Cyber Pedagogy”

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Judul kegiatan yang : Workshop “ Perlindungan Guru dan Cyber


diikuti Pedagogy”
b. Waktu pelaksanaan : 15 - 16 November 2018 s.d 3 Desember
2018
c. Tempat dan : Kabupaten Kuningan
Penyelenggaraan Kegiatan YPLP DIKDASMEN PGRI Kab.
Kuningan
d. Tujuan Pengembangan Diri : Workshop
e Lama waktu pelaksanaan : 30 Jam

2. Tujuan Pengembangan diri


Membekali guru tentang aturan hukum perlindungan guru yang diterbitkan .
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, Pasal 39
menegaskan, "Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi,
dan/atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam
pelaksanaan tugas (ayat 1). Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi, serta perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja (ayat 3)."
Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru pun menegaskan bahwa
guru berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa
aman dan jaminan keselamatan dari pemerintah, pemerintah daerah, satuan
pendidikan, organisasi profesi guru, dan/atau masyarakat sesuai dengan
kewenangan masing-masing (Pasal 40 ayat 1). Selain itu Permendikbud Nomor 10
Tahun 2017 tentang Perlindungan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
memperkuat posisi guru dalam menjalankan tugas profesinya. Dalam Pasal 2
dijelaskan bahwa perlindungan merupakan upaya melindungi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang menghadapi permasalahan terkait pelaksanaan tugas (ayat 1).
Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perlindungan hukum;
profesi; keselamatan dan kesehatan kerja; dan/ atau hak atas kekayaan intelektual
(ayat 2).
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
19
Laporan Pengembangan Diri

3. Uraian Materi

ALOKASI
NO MATERI
WAKTU
Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten
2 JP
Kuningan
Keorganisasian PGRI 2 JP
1 IN SEVICE
Perlindungan Guru 4 JP

Cyber Pedagogy 4 JP

Perencanaan Cyber Pedagogy 6 JP


Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Cyber
ON 4 JP
2 Pedagogy
SERVICE
Pelaksanaan Cyber Pedagogy 4 JP

Penyusunan Laporan Cyber Pedagogy 4 JP


JUMLAH 30 JP

4. Resume Kegiatan
a. Guru berhak mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan,
ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari
pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak
lain,"
b. Di era revolusi industri 4.0, guru tak lagi satu-satunya sumber ilmu di kelas.
Untuk itu, pentingnya guru menguasai “cyber pedagogy” sebagai metode
pembelajaran di kelas.

5. Tindak Lanjut
Menerapkan metode “cyber pedagogy” dengan menerapkan student center, di mana
transfer pengetahuan lebih banyak berpusat pada siswa, ketimbang dari guru
atau teacher center..

6. Dampak Pengembangan Diri


Mampu meningkatkan proses pembelajaran dan menjadi fasilitator, coaching,
teman, sahabat dalam melakasanakan kegiatan belajar mengajar guna menyongsong
Envisioning The Next Industrial Revolution 5.0.
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
20
Laporan Pengembangan Diri

F. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 6

Kegiatan Workshop Pelatihan Pendidikan Tingkat Nasional dengan Tema


“Model-model Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan Dalam Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Serta Mengenal Revolusi Industri 4.0 Dalam Dunia Pendidikan”
6

1. Pelaksanaan Kegiatan
a. Judul kegiatan yang diikuti : Model-model Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan Dalam Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Serta Mengenal
Revolusi Industri 4.0 Dalam Dunia
Pendidikan
b. Waktu pelaksanaan : 22 - 23 Januari 2019
c. Tempat dan : Lembah Ciremai Restoran
Penyelenggaraan Kegiatan UNISA Kuningan
d. Tujuan Pengembangan : Diklat Nasional
Diri
e. Lama waktu pelaksanaan 32 Jam

2. Tujuan Kegiatan

a) Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat
membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah
satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi
sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output
yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun
perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi
digital.
b) Sudah saatnya kita meninggalkan proses pembelajaran yang cenderung
mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal.
Metode pembelajaran pendidikan Indonesia harus mulai beralih menjadi
proses-proses pemikiran yang visioner, termasuk mengasah kemampuan cara
berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan untuk menghadapi berbagai
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


21
Laporan Pengembangan Diri

3 Uraian Materi
Materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah :

No Tanggal Waktu Narasumber MATERI JPL


Drs. H. Maman
08.00 – Motivasi guru dalam menhadapi
Hermansyah, 1 JP
09.00 industri 4.0 dalam bidang pendidikan
M.Si
Dra. Hj. Dewi
09.00 – Menjadi guru di era revolusi 4.0
Nurhulaelam, 1 JP
10.00 dalam bidang pendidikan
M.Pd
20 10.00 – Dr. Tatang - Pembelajaran aktif melalui ICARE
2 JP
1 Januari 12.00 Sunendar, M.Si - Terampil Mengajar
2019 13.00 – - Karakteristik di era revolusi 4.0
15.00 dalam pendidikan
- Peluang dan tantangan revolusi
Dr. Rusman,
industri 4.0 dalam pendidikan 4 JP
16.00 – M.Pd
- Model-model pembelajaran yang
18.00
kreatif dan menyenangkan dalam
mengajar
- Blended Learning
08.00 – Dr. Tatang
- Pengembangan Ice Breaker dalam 4 JP
12.00 Sunendar, M.Si
pembelajaran
21
2 13.00 – - Model-model pembelajaran yang
Januari
15.00 relevan dalam pelaksanaan
2019 Drs. Mumuh
kurikulum 2013 4 JP
16.00 – Muhtaram, M.Pd
- Korelasi revolusi industri 4.0
18.00
dengan pendidikan
Waktu Tugas mandiri di sekolah masing-
- Drs. Mumuh
22 kondisio masing, dengan menulis satu
3 Muhtaram, M.Pd
Januari nal lebih makalah dengan tema model-model 8 JP
- Dr. Tatang
2019 dari 8 pembelajaran yang relevan dalam
Sunendar, M.Si
Jam pelaksanaan kurikulum 2013.
Waktu
Tugas mandiri di sekolah masing-
23 kondisio
4 Dr. Rusman, masing dengan membuat satu
Januari nal lebih 8 JP
M.Pd makalah dengan tema revolusi
2019 dari 8
industri 4.0 dalam dunia pendidikan
Jam
Jumlah Jam 32 JP

4. Resume Kegiatan
a) Pembelajaran aktif melalui ICARE

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


22
Laporan Pengembangan Diri

Banyak diantara kita terutama para Guru mengetahui bermacam-macam


metode pembelajaran yang tentunya dengan menguasai berbagai macam
metode pembelajaran tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran akan
berhasil. dalam kesempatan ini saya akan memperkenalkan sebuah metode
pembelajaran yang diadopsi dari Modul pelatihan yang saya ikuti, metode itu
adalah I CARE yang merupakan kependekan dari I = Introduction
C=Connection A =Application R = Refelction dan E = Extension. sekarang
masilah kita bahas pengertian istilah itu lebih mendalam.Metode ini saya
peroleh ketika selesai mengikuti TOT District Trainer DBE 3 Usaid sebuah
program yang mengkhususkan diri pada pemberdayaan remaja usia sekolah (
Life Skill )

Introduction

Pada tahap pengalaman pembelajaran ini, para Guru atau para fasilitator
menanamkan pemahaman tentang isi dari pelajaran atau sesi kepada peserta.
Bagian ini harus berisi penjelasan tujuan pembelajaran/ sesi dan apa yang akan
dicapai hasil selama pelajaran / sesi tersebut.Introduction harus singkat dan
sederhana.

Connection

Sebagian besar pembelajaran merupakan rangkaian satu kompetensi yang


dikembangkan berdasarkan kompetensi sebelumnya. Oleh karena itu semua
pengalaman pembelajaran yang baik perlu dimulai dari apa yang sudah
diketahui, dapat dilakukan oleh peserta dan mengembangkannya. Pada tahap
connection dari pelajaran /sesi, anda berusaha menghubungkan bahan ajar yang
baru dengan sesuatu yang sudah dikenal para peserta. Anda dapat melakukan
hal ini dengan cara brain storming yang sederhana untuk memehami apa yang
telah diketahui oleh peserta dengan meminta mereka untuk memberitahu anda
apa yang mereka ingat dari pelajaran / sesi sebelumnyaatau dengan
mengembangkan sebuah kegiatan yang dapat dilakukan peserta sendiri.
Sesudah itu anda dapat menghubungkan para peserta dengan informasi baru.
Ini dapat melalui presentasi atau penjelasan yang sederhana Akan tetapi perlu

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


23
Laporan Pengembangan Diri

diingat bahwa presentasi seharusnya tidak boleh terlalu lama dan paling lama
hanya sekitar 10 menit

Application

Tahap ini adalah yang paling penting dari pelajaran atau sesi. setelah peserta
memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap connection mereka
perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan pengetahuan
serta kecakapan tersebut. Bagian application harus berlangsung paling lama
dari pelajaran atau sesi dimana peserta bekerja sendiri tidak dengan fasilitator
secara pasangan atau berkelompok untuk menyelesaikan kegiatan nyata atau
memecahkan masalah dengan menggunakan informasi terbaru yang mereka
dapatkan

Reflection

Bagian ini merupakan ringkasan dari pelajaran atau sesi, sedangkan peserta
memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.
Tugas fasilitator adalah menilai sejauh mana keberhasilan pembelajaran.
Kegiatan refleksi atau ringkasan dapat melibatkan diskusi kelompok dimana
fasilitator meminta peserta melakukan presentasi atas apa yang telah mereka
pelajari.

Extention

Kegiatan dimana fasilitator menyediakan kegiatan yang dapat dilakukan


peserta setelah pelajaran atau sesi berakhir untuk memperkuat dan memperluas
pembelajaran.Di sekolah biasa disebut dengan PR ( Pekerjaan Rumah ).
Kegiatan ini meliputi penyediaan bahan bacaan, tugas penelitian atau latihan.

b) Blended Learning
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang
menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya
pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator
dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


24
Laporan Pengembangan Diri

sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online,


tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Blended learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi
efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang
berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian
yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan
blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face)
dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi
sosial yaitu:
 Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
 Pengajaran pun bisa secara online ataupun tatap muka langsung.
 Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery
media),
 Blended Learning = combining instructional methods.
Blended learning memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari
kelas transisi ke elearning. Blended learning melibatkan kelas (atau tatap
muka) dan belajar online. Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi
untuk kelas instruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau
informasi di luar ruang kelas.

c) Pengembangan Ice Breaker dalam pembelajran


Contoh permainan ice breaking dalam pembelajaran antara siswa dan
guru
Untuk mengurangi rasa jenuh para siswa saat kegiatan belajar belangsung,
terkadang para guru mengajak para siswa mengadakan permainan akan tetapi
tidak meninggalkan materi pelajaran yang akan disampaikan. Permainan
dalam ruangan sering disebut dengan ice breaking. Contoh permainan ice
breaking dalam pembelajaran dapat dilakukan para guru dengan siswanya
dengan :
 Memberi salam
Dimana para siswa akan diajak berkonsentrasi dimana guru akan memberi
salam kepada siswa dengan cara menepuk bahu dan siswa yang lain
menegur yang lain hal ini dapat dilakukan pada pelajaran bahasa akan tetapi
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
25
Laporan Pengembangan Diri

untuk pelajran matematika guru akan menyebutkan sebuah angka lalu


disapa salah satu siswa dengan bilangan berikutnya misal guru berkata 1
untuk bilangan prima maka siswa yan dtepuk bahunya akan menyebutkan
dan seterusnya.
 Perkenalan
Para siswa akan membentuk lingkaran atau garis dan guru datang kepada
salah satu siswa mejabat tangannya dengan menyebutkan nama seperti
contoh saya Budi (guru) saya Nuri (siswa) dan siswa berjabatan tangan
kepada siswa yang lain dengan menyebutkan nama mereka.
 Uji kesigapan dan konsentrasi siswa
Guru akan menyebutkan salah satu yang mereka bawa dan menyebutkan
apa saja yang mereka bawa dan para siswa yang ditunjuk dapat
menyerbutkan kembali apa yang telah disebutkan oleh guru. Dalam
permainan ini siswa di ajak dan diajarkan untuk dapat berkonsentrasi serta
sigap menyebutkan apa yang telah dikeluarkan guru dengan urutan yang
benar.
 Mengingat warna
Para siswa diberikan beberapa warna yang sama lalu guru mengibarkan
warna tertentu maka siswa yang memiliki warna yang dikibarkan berkumpul
menjadi satu kelompok dan akan tetap bila memiliki tetapi tidak sigap akan
terkena hukuman.
 Gerak dan lagu
Ice Breaking pembelajaran melalui gerak dan lagu sangatlah bervariasi.
Contoh- contoh Ice Breaking dengan gerak dan lagu yang bisa diterapkan
oleh guru antara lain Marina menari diatas menara, kepala pundak lutut
kaki, chicken dance dengan diiringi music, hingga yang ter-update adalah
gerak dan lagu “baby shark”. Tentunya, dengan diterapkannya Ice breaking
gerak dan lagu ini akan menghilangkan kebosanan pada anak saat
pembelajaran.
 Tepuk Tunggal Ganda Trio
Tepuk tunggal ganda trio sangat familiar dalam kegiatan ekstrakurikuler
pramuka. Nah, di kelas guru juga dapat menggunakan tepuk ini sebagai Ice
breaking yang menarik dalam pembelajaran. Peraturannya sangat mudah,
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
26
Laporan Pengembangan Diri

anak akan melakukan tepuk sesuai dengan aba-aba dari guru. Siswa tepuk
satu kali jika ada aba-aba “Tunggal!”, siswa tepuk dua kali jika ada aba-aba
“Ganda!”, dan tepuk tiga kali jika ada aba-aba “Trio!”. Ice breaking di
kelas dengan menggunakan tepuk tunggal ganda trio ini dapat digunakan
untuk mengasah konsentrasi siswa juga lho. Selamat mencoba!
 Lakukan Yang Guru Katakan
Lakukan yang guru katakan adalah Ice breaking yang juga sangat mudah
untuk diterapkan. Guru akan mengatakan beberapa aba-aba, “pegang dagu” ,
“pegang hidung”, “pegang pipi” , “pegang dahi”, dll, dan siswa diharuskan
untuk mengikuti aba-aba yang dikatakan guru. Untuk menjebak siswa, guru
memegang bagian yang tidak sesuai dengan aba-aba. Sehingga jalannya Ice
breaking ini akan berjalan lebih menarik. Ice breaking untuk belajar yang
satu ini dapat juga digunakan untuk melatih konsentrasi siswa.

5. Tindak Lanjut
Melaksankan kegiatan belajar mengajar dengan menerapakan pembelajaran aktif
melalui ICARE, terampil mengajar, blended learning, pengembangan ICE
BREAKER sehingga terwujudnya pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

6. Dampak Pengembangan Diri


a) Mampu menemukan, mengembangkan, atau menguji pembelajaran aktif
melalui ICARE, terampil mengajar, blended learning, pengembangan ICE
BREAKER.
b) Mampu menyelesaikan masalah yang menghambat proses belajar mengajar
yang terjadi dalam kelas.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


27
Laporan Pengembangan Diri

G. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 7

Workshop Diklat Tingkat Nasional “Mahir Menulis Best Practice dan Angka
Kreditnya Dalam Pengembangan Profesi Guru dan Kepala Sekolah”

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Judul kegiatan yang diikuti : Workshop Diklat Tingkat Nasional


“Mahir Menulis Best Practice dan Angka
Kreditnya Dalam Pengembangan Profesi
Guru dan Kepala Sekolah”
b. Waktu pelaksanaan : 20 - 23 April 2019
c. Tempat dan : Gedung Lembah Ciremai Restaurant
Penyelenggara Kegiatan Kuningan UNISA dan SHARE
d. Tujuan Pengembangan Diri : Workshop Diklat Tingkat Nasional
e Lama waktu pelaksanaan : 32 Jam

2. Tujuan Pengembangan diri

d. Membekali peserta tentang tantangan profesi guru dan kepala sekolah di era
modern.
e. Menambah wawasan peserta tentang kiat-kiat menjadi guru / kepala sekolah
yang berprestasi
f. Meningkatkan pemahaman peserta terhadap Pengertian, ruang lingkup, ciri-ciri,
tujuan dan manfaat Best Practice.
g. Meningkatkan keterampilan peserta dalam menyusun sistematika laporan Best
Practice.
h. Mengembangkan rambu-rambu dan indikator keberhasilan Best Practice.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


28
Laporan Pengembangan Diri

3. Uraian Materi

No Tanggal Waktu Narasumber Materi JPL


08.00 - Dr. H. Maman Tantangan profesi guru dan 1
09.00 Hermansyah, M.Si kepala sekolah di era modern JPL
Kiat-kiat menjadi guru /
09.00 – Dra. Hj. Dewi 1
kepala sekolah yang
10.00 Nurhulaela, M.Pd JPL
berprestasi
- Pengertian, ruang lingkup
20 10.00 - dan ciri-ciri Best Practice 2
1 April Idris Apandi, M.Pd
12.00 - Tujuan dan manfaat Best JPL
2019 Practice
13.00- - Sistematika laporan Best
15.00 Practice
- Latihan membuat Best 4
Idris Apandi, M.Pd
16.00- Practice dengan bantuan JPL
18.00 lembar kerja yang
disediakan (versi LPMP)
- Tahapan pelaksanaan Best
08.00- Durahman, S.Pd., Practice 4
12.00 M.M.Pd - Rambu-rambu dan indikator JPL
keberhasilan Best Practice
21
2 April 13.00- - Susunan lengkap laporan
2019 15.00 Best Practice
Durahman, S.Pd., - Latihan membuat Best 4
16.00- M.M.Pd Practice dengan bantuan JPL
18.00 lembar kerja yang
disediakan (versi LPMP)
Tugas mandiri di sekolah
Waktu - Idris Apandi, masing-masing dengan
22
kondisional M.Pd menulis satu MAKALAH 8
3 April
lebih dari 8 - Durahman, S.Pd., tentang wawasan dan JPL
2019
Jam M.M.Pd keilmuan yang berkaitan
dengan Best Practice
Waktu - Idris Apandi, Tugas mandiri membuat
22 M.Pd
kondisional Best Practice sesuai 8
4 April
lebih dari 8 - Durahman, S.Pd., pengalaman masing- JPL
2019
Jam masing
M.M.Pd
32
Jumlah
JPL

4. Resume Kegiatan
c. Guru mampu menempatkan diri sebagai profesi yang dilindungi oleh UU
dengan mampu menjadi modelling bagi siswa sesuai amanat UU Sisdiknas No.
20 tahun 2003 agar siswa memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar
29
Laporan Pengembangan Diri

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan


yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kemudian
menjadikan profesi guru sebagai idealisme dan panggilan jiwa dengan
memanfaatkan teknologi modern saat ini sebagai penunjangnya. Terakhir perlu
menjalin komunikasi yang intens dengan masyarakat untuk menerima saran,
kritikan, dan masukan untuk pendidikan yang lebih holistik, humanis, dan
sosial.
d. Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang
telah ditetapkan oleh satuan pendidikan, yang mencakup kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan mampu menghasilkan karya inofatif yang diakui baik pada tingkat daerah,
nasional dan/atau internasional; dan secara langsung membimbing peserta
didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan/atau
ekstrakurikuler.
e. Best Practice adalah sebuah karya tulis yang menceritakan pengalaman terbaik
dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh pendidik dan
tenaga kependidikan sehingga mampu memperbaiki mutu
layanan pendidikan dan pembelajaran.
f. Best Practice tidak selalu identik dengan langkah yang besar dan
"revolusioner" yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan dalam
menyelesaikan masalah, tetapi bisa juga melalui sebuah langkah kecil,
penerapan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana, tetapi
efektif dan dampaknya terasa oleh sekolah.
g. Karakter utama best practice adalah tindakan-tindakan taktis dan praktis untuk
mengatasi masalah yang dihadapi dalam mengatasi masalah. Misalnya,
meningkatkan kedisiplinan warga sekolah melalui penerapan budaya malu,
peningkatan kesadaran warga sekolah dalam memelihara kebersihan
lingkungan sekolah melalui Gerakan Pungut Sampah, peningkatan
kemampuan guru dalam menyusun administrasi pembelajaran dan mengelola
pembelajaran melalui diskusi grup terfokus KKG sekolah, dan sebagainya.

5. Tindak Lanjut

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


30
Laporan Pengembangan Diri

Meningkatkan mutu pelajaran atau layanan pendidikan, kreativitas dan inovasi


dalam mempersiapkan generasi bangsa masa depan yang berkualitas dan
kompetitif.

6. Dampak Pengembangan Diri


a. Bertambahnya wawasan tentang tantangan profesi guru atau kepala sekolah di era
modern dan Kiat-kiat menjadi guru atau kepala sekolah yang berprestasi.
b. Mampu membuat makalah Best Practice tentang permasalahan pembelajaran di
sekolah.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


31
Laporan Pengembangan Diri

H. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 8

Workshop Diklat Tingkat Nasional “Penguatan Administrasi Pendidikan dan


Manajemen Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kinerja Guru”

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Judul kegiatan yang diikuti : Workshop Diklat Tingkat Nasional


“Penguatan Administrasi Pendidikan dan
Manajemen Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru”

b. Waktu pelaksanaan : 18 – 21 Agustus 2019

Tempat dan Gedung Lembah Ciremai Restaurant


c. :
Penyelenggara Kegiatan Kuningan UNISA dan SHARE

d. Tujuan Pengembangan Diri : Workshop Diklat Tingkat Nasional

e Lama waktu pelaksanaan : 32 Jam

2. Tujuan Pengembangan diri

a. Guru memahami dan tahu apa dan bagaimana pengelolaan administrasi


pendidikan sehingga mampu meningkatkan kinerja guru.
b. Memahami tentang administrasi pendidikan yang akan menunjang pada
peningkatan kinerja guru dan mutu pendidikan.
c. Administrasi yang baik dan guru yang lebih bermutu sehingga proses
pembelajaran pun akan lebih terarah dan lebih baik yang selanjutnya
meningkatnya motivasi belajar peserta didik.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


32
Laporan Pengembangan Diri

3. Uraian Materi

Tanggal Waktu Narasumber Materi JPL

Dr. H. Maman Tujuan dan manfaat


08.00 - administrasi pendidikan dan 1
Hermansyah,
09.00 manajemen pembelajaran bagi JPL
M.Si guru
Hubungan administrasi
09.00 - Nurul Iman HA, 1
pendidikan dan manajemen
10.00 S.Ag., M.Si JPL
pembelajaran bagi guru
18 - Pengembangan perangkat
Agustus pembelajaran
2019 10.00 - Dr. Tatang 2
- Pengembangan penilaian
12.00 Sunendar, M.Si JPL
- Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
13.00-15.00 - Teknik menyusun
Pengembangan Diri
Dr. Tatang 4
- Teknik menyusun SKP
16.00-18.00 Sunendar, M.Si JPL
- Praktek dengan mengisi
lembar kerja
Dr. Uhar - Administrasi Pendidikan 4
08.00-12.00 Suharsaputra,
- Peningkatan mutu pendidikan JPL
M.Pd
19
Agustus - Peningkatan mutu
13.00-15.00 Dr. Uhar pembelarajan berbasis
2019 4
Suharsaputra, kompetensi guru
JPL
16.00-18.00 M.Pd - Simulasi munyusun
administrasi pendidikan
Tugas mandiri di sekolah
Waktu
20 masing-masing dengan
kondisional Dr. Tatang 8
Agustus menulis satu MAKALAH
lebih dari 8 Sunendar, M.Si JPL
2019 admininstrasi pendidikan
Jam
sesuai tugas dari narasumber
Tugas mandiri di sekolah
Waktu masing-masing dengan
9 Mei kondisional Dr. Tatang 8
menulis satu MAKALAH
2018 lebih dari 8 Sunendar, M.Si JPL
Jam manajemen pembelajaran
sesuai tugas dari narasumber
32
Jumlah
JPL

4. Resume Kegiatan
a. Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan
pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.” Dari uraian
tersebut dapatlah dikemukakan bahwa perangkat pembelajaran adalah

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


33
Laporan Pengembangan Diri

sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam
proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat pembelajaran yang harus
dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas.
b. Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan
ini dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun
panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk
panduan eksperimen atau demonstrasi.

5. Tindak Lanjut
Meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja guru dengan menerapkan “ Penguatan
Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran “ dalam melaksanakan
proses pembelajaran.

6. Dampak Pengembangan Diri


- Mampu meningkatkan pemahaman terhadap penguatan administrasi pendidikan
dan manajemen pembelajaran.
- Mampu menyusun perangkat pembelajaran: (a) Rencana pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Buku siswa (BS), Buku Pegangan Guru (BPG), Lembar
Kegiatan Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar.
- Meningkatkan mutu pembelajaran dengan mempersiapkan bahan yang mau
diajarkan, mempersiapkan alat-alat peraga/parktikum yang akan digunakan,
mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar,
mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta
mempelajari pengetahuan awal siswa.
- Meningkatkan kinerja profesi.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


34
Laporan Pengembangan Diri

III. PENUTUP

Pengembangan keprofesionalitas guru merupakan tuntutan dalam memberikan


pelayanan di bidang pendidikan. Sejalan dengan itu saya akan selalu meningkatkan
kompetensi melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tugas saya sehari-hari.
Kegiatan –kegiatan yang saya ikuti adalah kegiatan bimbingan teknis pendidikan karakter
bangsa melalui kegiatan, kursus, pelatihan, penataran maupun berbagai bentuk diklat yang
lain dengan durasi minimal 30 jam pelajaran yg diselenggarakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan atau pemda, pada lembaga diklat yg ditunjuk seperti P4TK,
LPMP, LP2KS, Badan Diklat Daerah, lembaga Diklat yang diselenggarakan oleh
masyarakat yg mendapat izin operasional dari pemerintah atau pemda dan atau
peningkatan kompetensi melalui wadah kelompok kerja guru.

Banyak manfaat yang diperoleh mengikuti pengembangan diri, karena dalam


kegiatan pengembangan diri tersebut banyak hal-hal yang baru yang belum saya dapat,
sehingga dengan mengikuti kegiatan tersebut pengetahuan, wawasan dan keterampilan
dapat saya peroleh.

Patmasari, S.Pd – SD Negeri 1 Tenjolayar


35

Anda mungkin juga menyukai