Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

PERAWAT PADA RUMAH SAKIT SWASTA MITRA KELUARGA BEKASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh motivasi
dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja dan implikasinya terhadap kinerja perawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu
manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi. Bagi Rumah
Sakit maupun praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna
tentang pentingnya peran motivsi kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja untuk
meningkatkan kinerja perawat
Penelitian ini di lakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumdang. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan penelitian kuantitatif.
Sedangkan tipe penelitiannya berupa bersifat deskriptif dan kausal. Pengambilan sampel dengan
teknik proporsonal Cluster random Sampling. Pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dengan mengunakan kuesioner. Pengumpulan data dilapangan dilaksanakan pada
tahun 2016. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan metode teknik analisis jalur ( path
analyisis).
Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan disiplin kerja berada pada kategori
cukup baik, kepuasan kerja dan kinerja perawat berada pada kategori cukup tinggi atau baik.
Pengaruh secara parsial motivasi kerja terhadap kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum
Daerah Sumedang sebesar 11,4% dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja perawat di Rumah
Sakit Umum Daerah Sumedang sebesar 47,1%. Adapun besarnya pengaruh motivasi dan disiplin
kerja secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang
sebesar 61,7%. Selain itu, dari hasil pengujian ditemukan adanya pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja perawat sebesar 53,7%.

Kata Kunci : Motivasi, disiplin Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja perawat

Pag
PENDAHULUAN organisasi. Di dalam diri seseorang
selalu akan mempunyai motivasi yang
Latar Belakang digunakan untuk menggerakan
perilakunya di dalam memenuhi tujuan
Di era persaingan bebas
tertentu.
sekarang ini, sumber daya manusia
Rumah Sakit Swasta Mitra keluarga
yang terampil, ahli, professional dan
dengan prestasi tinggi merupakan Bekasi. Rumah Sakit Mitra Keluarga
juga merasakan adanya tingkat
dambaan semua organisasi baik swasta
maupun pemerintah. Adapun sasaran persaingan yang semakin ketat dengan
yang hendak dicapai dengan adanya rumah sakit lainnya. Persaingan yang
sumber daya manusia yang berkualitas terjadi bukan hanya dari teknologi
tersebut adalah produktivitas kerja atau peralatan kesehatan, namun juga
sebuah kinerja yang baik. persaingan dalam memberikan layanan
Masalah produktivitas dan kesehatan yang berkualitas demi
kinerja menjadi pusat perhatian dari memenuhi kepuasan konsumen yang
kalangan berbagai organisasi, karena hal dapat meningkatkan jumlah pasien.
tersebut menyangkut efesiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya RUMUSAN MASALAH
manusia dalam mencapai tujuan dan visi Berdasarkan pada latar
organisasi.Untuk dapat memiliki sumber belakang yang telah dikemukakan
daya manusia yang berdaya guna, diatas, maka permasalahan yang akan
sebuah organisasi dalam melakukan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
bimbingan, pendidikan, dan pelatihan “Bagaimana Pengaruh Motivasi dan
sesuai dengan bidang kerja dari Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
karyawan. Sebuah organisasi juga harus Perawat Rumah Sakit swasta Mitra
bisa meningkatkan motivasi kerja para Keluarga Bekasi”?
karyawan sebagai salah satu cara “ Bagaimana Pengaruh Motivasi
meningkatkan produktivitas / kinerja. dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Apabila para karyawan memiliki Perawat Pada Rumah Sakit
motivasi kerja yang tinggi, hal tersebut
dapat terwujud dalam tindakan dan
pelaksanaan tugas sehari-hari yang
mempunyai pengaruh dalam
mewujudkan visi dan misi yang diukur
dalam ukuran kinerja.
Azar & Shafighi (2013)
menyatakan bahwa satu alasan
kesuksesan karyawan dan organisasi
adalah karena adanya faktor motivasi
yang tinggi dan konsep motivasi yang
digunakan untuk menjelaskan
kemampuan dan kesempatan bekerja.
Motivasi adalah sebuah faktor yang
lebih mengarah pada perilaku dalam

Page 2
Swasta Mitra Keluarga Bekasi?” seseorang dalam pekerjaannya. Kinerja
merupakan landasan bagi produktivitas
TUJUAN PENELITIAN dan mempunyai kontribusi bagi
pencapaian tujuan organisasi. Tentu
Sesuai dengan perumusan masalah
saja kriteria adanya nilai tambah
diatas, maka tujuan dari penelitian
digunakan di banyak perusahaan untuk
yang ingin dicapai adalah :
mengevaluasi manfaat dari suatu
a. Untuk mengetahui dan
pekerjaan ataupun pemegang jabatan.
menganalisis motivasi kerja
Kinerja dari setiap pekerja harus
perawat Rumah Sakit Swasta
mempunyai nilai tambah bagi suatu
Mitra Keluarga Bekasi
organisasi atas penggunaan sumber
b. Untuk mengetahui dan
daya yang telah dikeluarkan
menganalisis disiplin kerja
(Husnawati, 2006).
perawat Rumah Sakit Swasta
Menurut Mangkunegara
Mitra Keluarga Bekasi
(2009) mengemukakan bahwa kinerja
c. Untuk mengetahui dan
merupakan hasil kerja secara kualitas
menganalisis kinerja perawat
maupun kuantitas yang dicapai oleh
Rumah Sakit Swasta Mitra
Keluarga Bekasi seseorang dalam melaksanakan
d. Untuk mengetahui dan tugasnya sesuai dengan tanggung
menganalisis pengaruh jawab yang diberikan kepadanya.
motivasi dan disiplin kerja Menurut Wahyuddin
terhadap kinerja karyawan (2006) menerangkan bahwa
Rumah Sakit Swasta Mitra pengertian kinerja adalah kemampuan
Keluarga Bekasi kinerja yang dicapai dan diinginkan
e. Untuk mengetahui dan dari perilaku karyawan
menganalisis pengaruh disiplin dalam melaksanakan dan
kerja terhadap kinerja perawat menyelesaikan pekerjaanyang menjadi
pada rumah sakit swasta Mitra tanggung jawab secaraindividu
Keluarga Bekasi maupun kelompok.
f. Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh MOTIVASI KERJA
motivasi terhadap kinerja Malayu S.P.Hasibuan (2009)
karyawan pada rumah sakit
menyatakan, motivasi adalah
swasta Mitra Keluarga Bekasi pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegarahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja
TINJAUAN PUSTAKA sama, bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk
KINERJA KARYAWAN mencapai kepuasan.
Menurut Luthans (2006)
Kinerja pada umumnya motivasi adalah proses sebagai langkah
dikatakan sebagai ukuran bagi awal seseorang melakukan tindakan
akibat kekurangan secara fisik dan psikis
atau dengan kata lain adalah

Page 3
suatu dorongan yang ditunjukan untuk H1 : Diduga motivasi
memenuhi tujuan tertentu. berpengaruh signifikan
Menurut Robbin (2008) terhadap kinerja
motivasi adalah keinginan untuk karyawan pada rumah
berusaha sekuat tenaga untuk sakit swasta lancang
mencapai tujuan organisasi yang kuning pekanbaru
dikondisikan atau ditentukan oleh H2 : Diduga disiplin kerja
kemampuan usaha untuk memenuhi berpengaruh signifikan
suatu kebutuhan individu. terhadap kinerja
karyawan pada rumah
sakit swasta lancang
DISIPLIN KERJA kuning pekanbaru
H3 : Diduga ada pengaruh
Menurut Pengertian disiplin
motivasi dan disiplin kerja
menurut Amran (2009) menjelaskan
terhadap kinerja karyawan
bahwa disiplin adalah sikap kesediaan
pada Rumah Sakit Swasta
dan kerelaan seseorang untuk
Lancang Kuning
mematuhi dan menaati segala norma
Pekanbaru.
peraturan yang berlaku di sekitarnya.
Menurut Davis (2002) “Disiplin Metode Penelitian
adalah tindakan manajemen untuk Lokasi dan objek penelitian
memberikan semangat kepada Lokasi penelitian RS Swasta
pelaksanaan standar organisasi, ini Mitra Keluarga Bekasi di Jl. Jendral
adalah pelatihan yang mengarah pada Ahmad Yani, Kayuringin Jaya,
upaya membenarkan dan melibatkan Kota Bekasi, Jawa Barat 17144. Objek
pengetahuan-pengetahuan sikap dan penelitian adalah mengenai Pengaruh
perilaku perawat sehingga ada Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
kemauan pada diri perawat untuk Kinerja Perawat Rumah Sakit Mitra
menuju pada kerjasama dan prestasi Keluarga Bekasi.
yang lebih baik”. Disiplin itu sendiri
diartikan sebagai kesediaan seseorang Populaasi dan Sampel
yang timbul dengan kesadaran sendiri
untuk mengikuti peraturan-peratuan Populasi dalam penelitian ini adalah
yang berlaku dalam organisasi. seluruh perawat rumah sakit swasta
Menurut Handoko (2001) Mitra keluarga Bekasi. Teknik
disiplin adalah kegiatan manajemen pengambilan sampel ditentukan dengan
untuk menjalankan standar-standar sensus (seluruh populasi dijadikan
organisasional.Ada dua tipe kegiatan sampel), yang menjadi key informant
pendisiplinan yaitu preventif dan adalah
korektif.Dalam pelaksanaan disiplin, Human Resources Development
untuk memperoleh hasil seperti yang (HRD) dan karyawan Rumah Sakit
diharapkan, maka pemimpin dalam Swasta Mitra Keluarga Bekasi
usahanya perlu menggunakan pedoman
tertentu sebagai landasan pelaksanaan.
Hipotesis

Page 4
Teknik Pengumpulan Data
setuju”. Dimana yang paling sangat
Metode pengumpulan data setuju adalah penerapan rasa aman
yang digunakan dalam penelitian ini dengan skor tertinggi dan yang lemah
meliputi metode kuesioner, pada aktualisasi diri dimana kedua
wawancara dan observasi (Husein, dimensi ini terkategorikan dalam skor
2003). terendah dari yang lainnya. Ini jelas
a. Kuesioner yaitu teknik menunjukkan Penerapan Motivasi
pengumpulan data yang Pada Rumah Sakit Swasta Mitra
dilakukan dengan cara memberi Keluarga Bekasi
seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada Analisis Deskriptif Penerapan
responden untuk dijawabnya Disiplin Kerja Pada Rumah Sakit
tentang sejauh mana pengaruh Swasta Mitra Keluarga Bekasi
motivasi dan disiplin kerja Pelaksanaan disiplin kerja pada
terhadap kinerja karyawan Pada Rumah Sakit Swasta Mitra Keluarga
Rumah Sakit Swasta Mitra
Bekasi. terkategori sangat setuju.
Keluarga Bekasi. Dimana yang paling baik dilaksanakan
b.Wawancara yaitu dengan adalah pada dimensi ketaatan pada
mengadakan Tanya jawab kepada peraturan dan pada dimensi kesadaran
pihak Rumah Sakit Swasta pribadi dengan skor tertinggi. Ini jelas
Mitra Keluarga Bekasi informasi menunjukkan pelaksanaan disiplin
mengenai hal, kondisi, serta kerja yang baik dikalangan perawat
situasi yang bersangkutan dengan
pada Rumah Sakit Swasta Mitra
masalah yang sedang dilakukan
Keluarga Bekasi. Dengan baiknya
penelitian.
pelaksanaan disiplin kerja dalam
Teknik Analisis Data rumah sakit maka akan terciptanya
Dalam penelitian ini data rasa tanggungjawab yang besar dari
dianalisis secara deskriptif dan diri perawat dan lebih disiplin dalam
kuantitatip. Untuk analisis kautitatif melaksanakan tugas-tugasya.
dicari menggunakan bantuan program
SPSS. Untuk menguji hipotesis Analisis Deskriptif Penerapan
dilakukan uji validitas, reliabilitas, Kinerja Karyawan Pada Rumah
analisis regresi linear sederhana dan Sakit Swasta Mitra Keluarga Bekasi
berganda, uji koefisien determinasi,
uji t dan uji F
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kinerja karyawan
PENELITIAN Pada Rumah Sakit Swasta Mitra
Keluarga Bekasi secara keseluruhan
Analisis Deskriptif Penerapan terkategori sangat setuju . Dimana yang
Motivasi Pada Rumah Sakit Swasta paling baik dilaksanakan adalah pada
Mitra Keluarga Bekasi dimensi kemampuan dan komunikasi
dan nilai yang paling rendah adalah
Penerapan Motivasi Pada Rumah Sakit
dimensi kualitas kerja. ini jelas
Swasta Mitra Keluarga Bekasi secara
menunjukkan pelaksanaan kinerja
keseluruhan terkategori ‘sanngat
perawat yang baik dikalangan perawat

Page 5
pada rumah sakit swasta Mitra  Jika rhitung<rtabel,maka item - item
Keluarga Bekasi. Dengan baiknya pertanyaan dinyatakan tidak valid.
pelaksanaan kinerja perawat dalam Dengan menggunakan jumlah
perusahaan maka akan terciptanya responden sebanyak 100 orang, maka
keinginan untuk bekerja dengan baik dapat diperoleh nilai rtabelmelalui
dan memuaskan dalam diri perawat. degree of freedom = 100– 2, jadi
Dalam artian perawat akan bersemgnat degree of freedom = 100 - 2 = 98,
dalam bekerja dan akan timbul rasa .
cinta pada pekerjaannya. Uji Reliabilitas
Dari pengujian menggunakan
Uji Validitas SPSS menunjukkan Cronbach’s
Alpha tiap variabel lebih besar dari
Uji validitas digunakan untuk
0,6. Untuk variabel Motivasi (X1)
mengukur sah atau valid tidaknya
nilai Cronbach’s Alpha sebesar
suatu kuesioner. Menilai kevalidan
0,899, pada variabel Disiplin kerja
masing – masing butir pernyataan
dapat dilihat dari corrected item – total (X2) nilai Crombach’s Alpha 0,725,
corelationmasing – masing pernyataan. dan untuk variabel kinerja
Uji validitas dilakukan dengan karyawan (Y) nilai Cronbac’s
membandingkan nilai rhitung dengan Alpha sebesar 0,929. Sehingga
rtabel. Memiliki kevalidan masing – dapat disimpulakn bahwa
masing butir pernyataan dengan konstruk-konstruk pernyataan
ketentuan: yang merupakan dimensi dari
 Jika rhitung ≥ rtabel,maka item-item variabel-variabel adalah reliable
pertanyaandinyatakan valid atau dapat diterima.

Page 6
Tabel 1
Rekapitulasi Uji Pengaruh Motivasi (X)Terhadap Kinerja Perawat (Y)

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
Berdasarkan Berdasarkan
hasil uji koefisien 1 ,773a ,597 ,585 3,60636
hasil
regresi yang sudah dimasukkan kedalam tabel 2
penelitian yang diperoleh nilai R sebesar
rekapitulasi diatas maka dapat
0,585 atau 58,5%. Artinya adalah Besarnya
dirumuskan persamaan regresi untuk
pengaruh variabel kinerja tehadap
pengaruh motivasi terhadap kinerja
disiplin, lama kerja dan motivasi 0,597
perawat ,sebagai berikut :Y = 18,655
sisanya 3,60 dipengaruhi faktor
+0, 642.X1+ 0,967.X2+0,86.X3
lainnya.Sehingga kesimpulannya variabel
Y= 18,655 +0, 642.Lama Kerja+
yang lebih besar pengaruhnya terhadap
0,967.Motivasi+0,86.Disiplin
kinerja adalah variabel motivasi

 Berdasarkan persamaan regresi


tersebut maka dapat dijelasakan
sebagai berikut: Konstanta Uji Signifikan Individu (Uji t)
sebesar 18,665 : artinya jika Motivasi Terhadap Kinerja
motivasi nilainya adalah 0, Perawat
maka nilai kinerja perawat
Berdasarkan distribusi uji t,
adalah sebesar 18,655
 Nilai koefisien regresi variabel diketahui nilai t tabel untuk df =39 pada
motivasi sebesar 0,967: artinya alpha 5% /2atau 0,05/2= 0,025 adalah
jika variabel motivasi sebesar 1,988. Nilai t hitung sebesar
mengalami kenaikan sebesar 7,495 > t tabel 1,988 dengan signifikan
1%, maka akan berdampak 0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan
pada kinerja karyawan. Yaitu bahwa hipotesis adanya pengaruh
akan mengalami peningkatan signifikan motivasi terhadap kinerja
juga sebesar 0,967 poin. perawat diterima. Hal ini dapat
diartikan semakin perusahaan dapat
2 meningkatkan penerapan motivasi
Koefisien Determinasi (R ) Pengaruh
yang positif maka akan mempengaruhi
Motivasi Terhadap Kinerja Perawat
kinerja perawat
Dari hasil uji koefisien
2
determinasi (R ) diketahui R square
merupakan koefisien determinasi.
Tabel 2

Rekapitulasi Uji Pengaruh Disiplin Kerja (X2)Terhadap Kinerja


Perawat(Y)

Pengaruh Konstanta Koefisien R t hitung t tabel


Regersi Square
X2 Y 14,614 1,681 0,513 9,401 1,988

n.
Regresi Sederhana Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Perawat Koefisien Determinasi (R2)
Sederhana Disiplin Kerja Terhadap
Berdasarkan hasil uji koefisien Kinerja Perawat
regresi yang sudah dimasukkan
kedalam tabel rekapitulasi diatas maka Dari hasil uji koefisein
dapat dirumuskan persamaan regresi determinasi diketahui R square
untuk pengaruh displin kerja terhadap merupakan koefesien determinasi.
2
kinerja perawat sebagai berikut : Diperoleh R (R square ) sebesar 0, 513
Y= a + bX atau 51,3%. Hal ini menunjukkan
Y= 14,614 + 1,681 bahwa persentase sumbangan pengaruh
Berdasarkan persamaan regresi variabel bebas X2 (disiplin kerja)
tersebut dapat dijelaskan sebagai terhadap variabel terikat Y (kinerja
berikut: perawat) sebesar 0,513%. Sedangkan
1. Koefisien regresi untuk persentase sisanya sebear 48,7% (100%
disiplin kerja bernilai - 51,3%) dipengaruhi oleh variabel lain
positif, artinya disiplin kerja tidak dimasukkan dalam variabel
berpengaruh positif penelitian ini.
terhadap kinerja perawat.
2. Nilai konstanta sebesar Uji Signifikan Individu (Uji t )
14,614 artinya jika disiplin Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
kerja nilainya 0, maka nilai Perawat
kinerja perawat adalah
Berdasarkan distribusi uji t,
sebesar 14,614.
diketahui t tabel maka df= 84 pada
3. Nilai koefisien regresi
alpha 5%/2 atau 0,05/2= 0,025 adalah
variabel disiplin kerja
sebesar 1,988. Nilai t hitung sebesar
sebesar 1,681 : artinya jika
9,401 > t tabel 1,988 dengan signifikan
variabel disiplin kerja
0,000 < 0,05 maka dapat dinyatakan
mengalami kenaikan
bahwa hipotesis adanya pengaruh
sebesar 1%, maka akan
signifikan disiplin kerja terhadap
berdampak pada kinerja
kinerja perawat diterima.
perawat. Yaitu akan
JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 8
Tabel 3
Rekapitulasi Uji Pengaruh Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja
(X2)Terhadap Kinerja Perawat (Y)

Pengaruh Konstanta Koefisien R F F tabel


Regersi Square hitung
X1 Y 7,972 0,348 0,638 73,167 3,11
X2 Y 1,274
Sumber:Data Olahan 2017

Berdasarkan tabel 3 diatas maka 3. sebesar 0,348 : artinya jika


diperoleh persamaan sebagai berikut: variabel motivasi mengalami
Y= a + b1X1 + b2X2 kenaikan sebesar 1% maka akan
Y= 7,972 + 0,348X1 + 1,274X2 berdampak pada kinerja
Persamaan regresi diatas dapat perawat yaitu akan mengalami
dijelaskan sebagai berikut : peningkatan juga sebesar 0,348
1. Konstanta sebesar 7,972 : poin.
artinya jika motivasi (X1) dan 4. Nilai koefisien regresi variabel
disiplin kerja (X2) nilainya disiplin kerja (X2) sebesar
adalah 0. Maka nilai kinerja 1,274 : artinya jika variabel
perawat adalah sebesar 7,972 disiplin kerja mengalami
poin. kenaikan sebesar 1% maka akan
2. Nilai koefisien regresi variabel berdampak pada kinerja yaitu
motivasi (X1) akan mengalami peningkatan
pula sebesar 1,274 poin.
.
2
Koefisien Determinasi (R ) Berganda
Berdasarkan hasil uji koefisien Dari hasil pengujian secara
2
determinasi diketahui R (R Square) simultan diperoleh dari hasil F hitung
sebesar 0,638 atau 63,8%. Hal ini adalah 73,167 dengan signifikan 0,000.
menunjukkan bahwa persentase F tabel dapat diperoleh sebagai berikut
sumbangan pengaruh variabel bebas :
(X1 dan X2) terhadap variabel terikat Ftabel= df1= k df2= n-k-1
(Y) sebesar 63,8% dan hubungan yang Dimana: n= jumlah sampel
diberikan adalah sangat kuat dengan k= jumlah variabel
besar 0,638. Sedangkan persentase bebas
sisanya sebesar 36,2% (100% - 63,8%) Ftabel= df1=2 df2= 41-2-
dipengaruhi oleh variabel lain yang 1= 84
tidak termasuk dalam penelitian ini. Alpha = 5%= 0,05
Jadi nilai Ftabel pada df1 =
Pengujian Simultan (Uji F/ ANOVA) 2=dan df2 = 84 adalah 3,11. Hal ini
berarti Fhitung (73,167) > Ftabel (3,11)

Page 9
dan nilai signifikansi 0,000< alpha Kuning Pekanbaru sudah terlaksana
0,05. Jadi hipotesis motivasi dan dengan “sangt baik” dan sudah tepat
disiplin kerja secara simultan unuk dilaksanakan. Ini menunjukan
berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan kinerja karyawan
kinerja perawat diterima. dalam rumah sakit maka akan
terciptanya keinginan untuk bekerja
KESIMPULAN DAN SARAN dengan baik dan memuaskan dalam
1. Dari penjelasan tanggapan diri perawat. Dalam artian
responden mengenai motivasi kerja perawat akan lebih
pada Rumah Sakit Swasta Lancang bersemangat dalam bekerja
Kuning dinilai sudah dan akan timbul rasa cinta
pada pekerjaannya. Namun
lancang kuning P sudah dilihat dari dimensi kualitas kerja
memenuhi standarisasi yang masih belum optimal untuk kinerja
diterapkan oleh pihak rumah sakit . yang diterapkan oleh Rumah Sakit
namun dari aspek fsikologis, rasa Swasta Mitra Keluarga Bekasi
aman, sosial, penghargaan, dan 4. Berdasarkan uji t menunjukkan
aktualisasi diri sudah baik dirasa bahwa pengaruh motivasi kerja
oleh perawat pada rumah sakit terhadap kinerja karyawan ada
swasta lancang kuning pekanbaru. pengaruh yang signifikan antara
2. Dari penjelasan tanggapan variabel motivasi kerja terhadap
responden disiplin kerja perawat kinerja karyawan pada Rumah Sakit
pada Rumah Sakit Swasta Lancang Swasta Mitra Keluarga Bekasi
Kuning sudah dilakukan maka keputusan hipotesis
dengan “sangat baik” dan sudah penjelasan tersebut dapat diartikan
tepat unuk dilaksanankan. Ini bahwa semakin rumah sakit
menujukkan pelaksanaan disiplin menciptakan motivasi kerja yang
kerja yang baik dikalangan perawat baik maka kinerja karyawan akan
rumah sakit swasta lancang kuning meningkat.
pekanbaru. Dengan baiknya 5. Berdasarkan uji t menunjukkan
pelaksanaan disiplin kerja dalam bahwa adanya pengaruh signifikan
rumah sakit maka akan terciptanya antara variabel disiplin kerja
rasa tanggungjawab yang besar dari terhadap kinerja karyawan pada
diri perawat dan lebih disiplin dalam Rumah Sakit Swasta Mitra
melaksanakan tugas-tugasnya. Keluarga Bekasi, maka keputusan
Namun dilihat dari dimensi hipotesis penjelasan tersebut dapat
kesadaran pribadi masih belum diartikan bahwa semakin rumah
optimal untuk disiplin kerja yang sakit melaksanakan disiplin kerja
diterapkan oleh Rumah Sakit Swasta yang baik maka kinerja karyawan
Lancang Kuning Pekanbaru. akan meningkat.
3. Dari penjelasan tanggapan 6. Hasil uji f menunjukkan bahwa
responden kinerja perawat pada motivasi kerja dan disiplin kerja
Swasta Mitra Secara simultan berpengaruh
Rumah Sakit Keluarga Bekasi signifikan terhadap kinerja
“sangat baik”, artinya motivasi kerja karyawan pada pada Rumah Sakit
yang pada Rumah Sakit Swasta Swasta Mitra Keluarga Bekasi

Page 10
Hal ini berarti semakin optimal dalam bekerja, dengan tidak
motivasi dan disiplin kerja perawat disiplinnya perawat dalam bekerja
maka akan semakin tinggi pula tentu akan berdampak pada kinerja
tingkat kinerja karyawannya. perawat itu sendiri secara tidak
langsung juga akan berpengaruh
Saran pencapaian tujuan rumah sakit.
Untuk mencapai hal tersebut
Berdasarkan hasi penelitian yang
sebaiknya pihak rumah sakit swasta
telah dikemukakan, maka penulis akan
mengemukakan saran-saran sebagai lancang kuning pekanbaru
bahan pertimbangan dan masukan bagi memberikan sanksi dan sanksi
tersebut berlaku untuk semua
pihak rumah sakit swasta mitra
perawat yang kurang disiplin.
Keluarga Bekasi dimasa yang akan
datang. Adapun saran dari penulis 3. Pada variabel kinerja karyawan
adalah sebagai berikut : secara keseluruhan pelaksanaan
kinerja karyawan kerkategorikan
1. Meskipun secara keseluruhan “sangat baik” namun masih ada
penerapan motivasi kerja dikategori pelaksanaan kinerja perawat yang
“sangat baik” namun masih motivasi kurang baik dalam rumah sakit
yang masih lemah diterapkan dalam swasta Mitra Keluarga Bekasi
Rumah Sakit Swasta Mitra Keluarga Dilihat dari dimensi kualitas kerja
Bekasi hal ini terlihat dari penerapan dimana masih ada perawat yang
dimensi aktualisasi kurang mampu memaksimalkan
diri, dimana pada dimensi kualitas dalam bekerja, dengan
aktualisasi diri memiliki skor tidak adanya kualitas kerja akan
terendah dibandingkan dimensi berdampak pada kinerja perawat itu
lainnya. sendiri secara tidak langsung juga
Untuk itu diharapkan pihak rumah akan berpengaruh pada pencapaian
sakit untuk kedepannya lebih tujuan rumah sakit. Untuk
meningkatkan lagi motivasi kerja menanggapi hal tersebut sebaiknya
yang telah dilaksanakan seperti rumah sakit swasta lancang kuning
memberikan arahan dan bimbingan pekanbaru memberikan pelatihan
dan arahan agar perawat dan seminar tentang kualitas kerja
bersemangat dan mampu untuk perawat dalam bekerja, sehingga
meningkatkan kinerjanya. perawat akan merasa termotivaasi
2. Pada variabel disiplin kerja secara untuk memberikan kualitas
keseluruhan pelaksanaan disiplin pelayanan terhadap pasien yang
kerja terkategori “sangat baik” baik lagi.
namun masih ada pelaksanaan 4. Secara parsial motivasi berpengaruh
disiplin kerja yang kurang baik signifikan terhadap kinerja karyawan
dalam rumah sakit swasta Mitra pada rumah sakit swasta Mitra
Keluarga Bekasi Dilihat dari dimensi Keluarga Bekasi untuk itu pihak
kesadaran pribadi dimana masih ada rumah sakit perlu memberikan dan
karyawan yang kurang baik untuk menciptakan lagi motivasi kerja
tingkat kesadaran pribadi terkhususnya untuk aspek kualitas
kerja dimana dilihat pada hasil

Page 11
penelitian penunjukkan total skor perawat yang berprestasi dan selalu
yang relative rendah dibandingkan memberikan dukungan dan motivasi
dengan dimensi lainnya. Sebaiknya kepada perawat untuk selalu
rumah sakit lebih memperhatikan semangat dalam bekerja dan
kembali kemampuan yang dimiliki disiplin kerja yang sesuai dengan
perawatnya, jika perawat masih yang diharapkan oleh perawat dan
belum mampu menghasilkan kinerja yang akan lebih meningkat
kualitas kerja maka adakanlah setiap tahunnya.
beberapa pelatihan untuk mampu
melatih kemampuan perawat dalam DAFTAR PUSTAKA
bekerja. Hal ini juga pasti akan
Amran. 2009, Pengaruh Disiplin Kerja
menguntungkan pihak rumah sakit,
dimana rumah sakit akan memiliki Terhadap Kinerja Pegawai
perawat yang berkualitas dalam kantor Departemen Sosial
bekerja. Kabupaten Gorontalo”.
5. Secara parsil disiplin kerja akan Dalam Jurnal Ichsan
berpengaruh signifikan terhadap Gorontalo, Volume 4 No. 2.
kinerja karyawan pada rumah sakit Hal 2397-2413. Gorontalo:
swasta Mitra Keluarga Bekasi untuk
Universitas Ichsan
itu perusahaan perlu memperhatikan
kembali lagi disiplin kerjanya Gorontalo.
terkhususnya pada aspek kesadaran
pribadi yang masih belum optimal AS'ad, moh. 2001. Seri Ilmu SDM :
terlaksanakan. Dengan meningkatnya Psikologi Industri Edisi
kesadaran pribadi perawat tentu Keempat.Yogyakarta :
pekerjaan yang diberikan kepada Liberty
perawat akan terselesaikan dengan
baik dan cepat sesuai sengan target As’ad, moh. 2003. Psikologi
rumah sakit. Industri.Yogyakarta: Libery.
6. Dari hasil penelitian secara
Azar dan Shafighi. 2013. The Effect
simultan diketahui bahwa motivasi
of Work Motivation on Employees Job
dan disiplin kerja terhadap kinerja
Performance. Volume 3.
karyawan mempunyai pengaruh
yang signifikan. Untuk harapan
kedepannya kinerja perawat lebih Dharmawan, Yusa. 2011, Pengaruh
meningkat ada baiknya pihak Kompensasi dan Lingkungan
rumah sakit swasta Mitra Keluarga Kerja Non Fisik Terhadap
Bekasi perlu memciptakan motivasi Disiplin dan Kinerja
dengan meningkatnya rasa Karyawan Hotel Nikki
kebersamaan antar perawat agar Denpasar. Tesis, Universitas
terciptanya lingkungan kerja yang
Udayana, Denpasar Bali.
menyenangkan bagi perawat,
memberikan standar kerja sesuai
dengan kemampuan perawat,
memberikan penghargaan pada

Page 12
Hasibuan,Melayu S.P. 2003. Manajemen Indonesia. Yogyakarta:
Sumber daya Manusia. Bumi Aksara, Penerbit ANDI.
Jakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009.
Hasibuan,Melayu S.P. 2009. Manajemen Manajemen sumber Daya
Sumber daya Manusia. Bumi Aksara, Manusia Perusahaan.
Jakarta. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Bandung.
Handoko. T. Hani. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Malayu S.P.Hasibuan. 2009.
Manusia.Yogyakarta: BPFE. Manajemen Sumber daya
Manusia. Jakarta: Bumi
Henry Simamora. 2004. Manajemen Aksara.
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BP STIE YKPN. Manullang.M. 1993. Dasar- Dasar
Manajemen. Jakarta : Ghalia
Husnawati, A.2006, Analisis Kualitas Indonesia.
Kehidupan kerja Terhadap
Kinerja Karyawan dengan Manullang.M. 1993. Dasar- Dasar
Komitmen dan Kepuasan Manajemen. Jakarta : Ghalia
Kerja sebagai Intervening Indonesia.
Variabel (Studi pada Perum
Pegadaian Kanwil VI Mawarni, Iga Marpaung,Djamhur
Semarang). Tesis Hamid, Mohammad Iqbal.
Pascasarjana UNDIP 2014, Pengaruh Motivasi Dan
Semarang. Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan(Studi
Logahan, Jerry Marcellinus. 2009. Pada Karyawan Rumah Sakit
“Pengaruh Lingkungan Kerja Reksa Waluya Mojokerto)
dan Stres Pekerjaan Terhadap Jurnal Administrasi Bisnis
Kinerja Pekerja di PT (JAB)|Vol. 15 No. 2 Oktober
Nemanac Rendem”. 2014. Universitas
Tarakanita Brawaijaya.

Istijanso.2005.Aplikasi Praktis. PT Munandar, Sunyoto. 2001. Psikologi


Gramedia Pustaka Industri dan Organisasi. Jakarta: UI
Utama:Jakarta Press.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Munir, Misbachul. 2013, Pengaruh


Organisasi 10th. Edisi Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan

Page 13
Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Daerah Kanjuruhan Malang,
Sakit Umum Daerah Tugurejo Jurnal Ilmu Manajemen |
Semarang. Universitas Dian Volume 1 Nomor 4 Juli
Nuswantoro Semarang. 201.Universitas Negeri
Surabaya.
Prasetyo, Edhi ,M. Wahyuddin . 2012,
Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Soejono, Imam. 1986. Teknik
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Memimpin Pegawai dan
Karyawan Riyadi Palace Hotel Di Pekerja. Jakarta: Jaya Sakti.
Surakarta,Universitas Muhammadiyah
Surakarta Sutrisno, Azis Fathoni, Maria
Magdalena Minarsih. 2016,
Prasetyo Utomo. 2006, Analisis Pengaruh Motivasi Dan
Pengaruh Pemberdayaan Disiplin Kerja Terhadap
Dan Lingkungan Kerja Kinerja Pegawai Di Kantor
Terhadap Kinerja Karyawan Satuan Polisi Pamong Praja
Patra Semarang Convention Kota Semarang, Journal Of
Hotel. Skripsi Tidak Management, Volume 2 No.2
Dipublikasikan. Fakultas Maret 2016, Universitas
Ekonomi Universitas Unpand Semarang.
Diponegoro.
Suwati, Yuli. 2013, Pengaruh
Robbins, 2001. Perilaku Organisasi. Kompensasi Dan Motivasi
Jakarta: Salemba Empat. Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pt. Tunas
Robbins, S., & Timothy A. J., 2008, “Perilaku
Hijau Samarinda, Ejournal
Organisasi, Organizational
Ilmu Administrasi Bisnis,
Behaviour”, Buku Terjemahan,
Volume 1, Nomor 1, 2013:
Jakarta : Gramedia.
41-55, Universitas
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Mukawarman.
Sumber Daya Manusia,
Tika Pabunda. 2006. Budaya
Revormasi Birokrasi dan
Organisasi dan Penigkatan
Manajemen Pegawai Negeri
Kinerja Perusahaan. Jakarta:
Sipil ( cetakan kelima). PT
Bumi Aksara.
Refika Aditama.
Parwanto dan Wahyuddin . 2006.
Setiawan, Agung. 2013. Pengaruh
Faktor-faktor Kepuasan
Disiplin Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja
Terhadap Kinerja Karyawan
Karyawan Pusat Pendidikan
Pada Rumah Sakit Umum
Komputer Akuntansi IMKA

Page 14
Surakarta. Jurnal Daya Saing
: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian


Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Bisnis Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Riduwan & Sunarto, 2007. Pengantar


Statistik. Bandung: Alfabeta

Subiyakto.2001.Statistik Induktif.
Edisi Enam:Yogyakarta

Zesbendri, dan Ariyati. 2005,Pengaruh Disiplin Kerja


Terhadap Kinerja Pegawai
pada Kantor Badan Pusat
Statistik Kabupaten Bogor,
Jakarta:STIE IPWIJA.

Page 15

Anda mungkin juga menyukai