Tugas DR Heru
Tugas DR Heru
2. Sistem lakrimalis
Appartus lakrimalis terdiri dari kel lakrimal aksesorius (glandula Krause
dan Wolfring) yang terletak di substansia propria di konjungtiva palpebra.
Aliran air mata berjalan melalui lactus lacrimalis ke punctum superius dan
inferius serta kanalikuli kemudian melewati saccus lacrimalis di fossa
glandula lacrimalis ke ductus nasolacrimalis dan berakhir di meautus
inferior rongga hidung.
3. Visual pathway
Retina -> saraf optik ->khiasma optikum-> traktus optikus -> korpus
genikulatum laterale -> radiasio optika traktus genikulokalkarina-> korteks
visual (area striata/17) -> korteks asosiasi visual
4. Fungsi air mata
Lapisan lemak-> mencegah penguapan berlebihan, meningkatkan tekanan
permukaan, melubrikasi kelopak mata.
Lapisan aqueus->pelarut bagi oksigen, karbondioksida dan mengandung
elektrolit, protein, antibodi,enzim, mineral, glukosa; menghancurkan
dinding sel bakteri yang masuk ke mata; mempertahankan integritas bola
mata dan mempercepat penyembuhan luka kornea.
Lapisan musin->melapisi sel epitel kornea dan konjungtiva agar air mata
dapat membasahi permukaannya dan mempertahankan stabilitas air mata.
a. Epitel
Epitel kornea meruakan lapis paling luar kornea dan berbentuk epitel
gepeng berlapis tanpa tanduk dimana bagian terbesar ujung syaraf
kornea berakhir. Lapisan epitel memiliki daya regenerasi, sehingga
mampu diperbaiki tanpa membentuk jaringan parut atau fibrosis.
b. Membran Bowman
Merupakan membrane tipis homogeny yang terdiri atas susunan serat
kolagen kuat yang mempertahankan bentuk kornea. Kerusakan pada
membrane Bowman dapat berakibat terbentuknya jaringan parut atau
fibrosis
c. Stroma
Merupakan lapisan tebal terdiri atas jaringan kolagen yang tersususn
dalam lamel-lamel dan terisi oleh matriks, berjalan sejajar dengan
permukaan kornea. Stroma bersifat higroskopis yang menarik air dari
bilik mata depan. Serat dalam stroma sedemikian teratur sehingga
memberikan gambaran kornea yang transparan atau jernih. BIla terjadi
gangguan dari susunan serat di dalam stroma seperti edema kornea dan
sikatriks kornea akan mengakibatkan sinar yang melalui kornea
terpecah dan kornea terlihat keruh.
d. Membran Descemet
Merupakan suatu lapisan tipis enyal, kuat, tidak berstruktur dan
bening, terletak di bawah stroma, yang berfungsi sebagai barrier
terhadap infeksi dan tempat masuknya pembuluh darah.
e. Endotel
14. Sebutkan secara urut lapisan penyusun air mata (tear film) dan beserta
organ yang memproduksi masing-masing lapisan!
Sel batang dan sel kerucut merupakan bagian dari fotorespetor pada
sistem penglihatan manusia. Fotorespetor diaktifkan ketika fotopigmen yang
terkandung di dalamnya menyerap secara berbeda berbagai panjang
gelombang cahaya. Penyerapan cahaya menyebabkan perubahan biokimia di
fotopigmen yang akhirnya diubah menjadi perubahan dalam laju perambatan
potensial aksi di jalur penglihatan yang keluar dari retina. Perubahan
rangsangan cahaya menjadi sinyal listrik dikenal sebagai proses
fototransduksi. Pesan visual ditransmisikan melalui jalur kompleks ke korteks
penglihatan di lobus oksipitalis otak untuk pemrosesan preseptual
16. Jelaskan cara pemeriksaan BMD dengan menggunakan senter dan apa saja
yang dievaluasi!
Bilik mata depan disinari dengan cahaya senter membentuk sudut dengan
iris (45-60 derajat). Pemeriksaan menggunakan cahaya senter dapat
mengevaluasi kedalaman bilik mata depan, temuan cahaya akan menyebar
menandakan bilik mata depan dalam dan sudut terbuka, sedangkan pada
temuan cahaya yang tidak tersebar merata sehingga ada bagian yang gelap,
menunjukkan bahwa bilik mata depan dangkal dan sudut tertutup. Bilik mata
depan dangkal terdapat pada dislokasi lensa, tumor iris, sinekia anterior,
blokade pupil, dan glaukoma subakut.
Tes Konfrontasi
Tonometri Schiotz
Dasar : Benda yang ditaruh pada bola mata (kornea) akan menekan bola
mata ke dalam dan mendapat perlawanan tekanan dari dalam melalui
kornea. Keseimbangan tekanan tergantung pada beban tonometer.
Tonometer schiotz merupakan tonometer indentasi. Dalam nya indentasi
menunjukkan sejauh mana bola mata dapat ditekan. Beban akan
memberikan indentasi lebih dalam bila tekanan mata lebih rendah
dibanding mata dengan tekanantinggi.
Alat :
Teknik :
Dasar :
tekanan adalah sama besar dengan tenaga dibagi dengan luas yang
ditekan.
Alat :
Teknik :
Teknik :
Nilai :
Siedel test
Tujuan : tes untuk mengetahui letak kebocoran pada luka operasi pasca
bedah intraocular
Teknik :
Nilai : aquous humor yang bocor dari luka kornea scleral akan
membersihkan fluoresin sehingga tidak tampak warna hijau di tempat tersebut
dengan demikiran diketahui letak kebocoran
Duktus Duktus
lakrimalis nasolakrimalis
25. Sebutkan pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi air
mata!
a. Uji Anel
Uji untuk mengetahui fungsi ekresi sistem lakrimal. Pasien diberi
anastesi lokal dan dilakukan dilatasi punctum lakrimal. Jarum anel
dimasukkan ke dalam punctum dan kanalikuli lakrimal lalu semprotkan
garam fisiologis. Tanyakan ke pasien apakah ada cairan masuk ke
tenggorokkan/ ada refleks menelan. Bila ada, fungsi ekskresi sistem
lakrimal baik sedangkan bila tidak, ada penyumbatan duktus
nasolakrimal.
b. Uji Rasa
Uji untuk mengetahui fungsi ekresi sistem lakrimal. Pasien diberi 1 tetes
sakarin pada konjungtiva lalu tunggu hinga 5 menit. Bila pasien merasa
rasa manis, sistem eksresinya dalam kondisi baik.
c. Uji Schirmer I
Uji untuk menilai kualitas dan kuantitas air mata yang tidak berhubugan
dengan kadar musin yang dikeluarkan oleh sel goblet. Mata pasien
sebaiknya tidak dimanipulasi. Pertama, selipkan kertas filter pada forniks
konjungtiva bulbi bawah dan biarkan ujung lainnya menggantung.
Biarkan selama 5 menit. Apabila kertas tidak basah, kuantitas air mata
kurang. Hal itu dapat disebabkan oleh refleks yang terlalu kuat. Apabila
kertas filter yang basah sebesar <10 mm, fungsi sekresi air mata
terganggu.
d. Uji Schrimer II
Uji ini dilakukan jika kertas filter yang basah sebesar <10 mm setelah 5
menit. Uji ini menilai apakah gangguan sekresi terjadi karena hambatan
kelelahan sekresi atau fungsi dari refleks sekresi kurang. Salah satu mata
pasien ditetesi anastesi topikal dan diletakkan kertas Schirmer. Beri
rangsang pada hidung selama 2 menit lalu tungu selama 5 menit. Jika
kertas tidak basah, refleks eksresi gagal. Dikatakan normal apabila kertas
basah sebanyak 15 mm.