PERENCANAAN KOTA
SEMPADAN PATAHAN AKTIF (Active Fault) PADA KAWASAN
RAWAN BENCANA GEMPA BUMI
Disusun Oleh :
1. TANIA PUTRI UTAMI (1824046)
2. I GEDE KRISNA BORNEO P P (1824017)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat
diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi karena berbagai
faktor penyebab. Pergeseran lempengan bumi sering disebut gempa
tektonik,letusan gunung berapi disebut sebagai gempa vulkanik dan
kejadian alam seperti tanah longsor.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk “Mengidentifikasi
Sempadan Patahan Aktif pada Kawasan Rawan Bencana Gempa
Bumi.”
1.4 Sasaran
1. Untuk mengetahui pengertian dari patahan aktif (sesar)
dan kekar.
2. Untuk mengetahui penetapan sempadan patahan aktif
(sesar).
3. Untuk mengetahui jenis-jenis patahan aktif (sesar).
4. Untuk mengetahui ciri-ciri patahan aktif (sesar).
5. Untuk mengetahui arahan pada zona patahan aktif
menurut peraturan perundangan.
BAB II
DASAR TEORI
1. Sesar Naik
Pada jenis sesar ini biasanya tidak berdiri sendiri dan di dalam
satu kawasan bisa terjadi beberapa daerah sesar. Pada masing-masing
sesar ini juga biasanya akan memiliki pola yang sama seperti
kemiringan sesar dan struktur sesar yang sama. Sesar naik ini bisa
dibedakan berdasarkan posisi bidang sesar terhadap sumbu tektonik
transport. Sesar yang terbentuk di belakang sumbu lipatan atau
tektonik transport disebut dengan forelimb thrust sedangkan untuk
sesar yang terbentuk di depan sumbu lipatan disebut dengan back limb
thrust. Terbentuknya sesar naik ini tidak bisa terjadi secara bersamaan
namun secara berurutan. Contoh dari jenis sesar naik ini seperti di
daerah majalengka dan beberapa daerah lainnya di Kalimantan timur.
Pembentukan sesa ini dimulai dari sisi yang paling dekat dengan
gunung dan diikuti oleh daerah lainnya yang jauh dari gunung api.
2. Sesar Mendatar
3. Sesar Normal
4. Sesar Miring
1. Sesar Aktif
4.1 Kesimpulan
Salah satu sumber pemicu gempa bumi yang terletak di darat
adalah sesar aktif. Keberadaannya mutlak perlu diketahui guna
meminimalkan risiko akibat gempa yang timbul apabila sesar aktif ini
bergerak. Hal yang perlu diketahui meliputi lokasi, sebaran, zona sesar
aktif dan karakteristik sumber gempa bumi. Data tersebut diperlukan
untuk menganalisis bahaya goncangan gempa, baik pada batuan dasar
maupun tanah permukaan, sehingga risiko akibat gempa dan
mitigasinya dapat diperkirakan.
Sesar merupakan retakan pada batuan yang telah mengalami
pergeseran. Apabila retakan batuan belum bergerak atau bergeser
dinamakan kekar (joint). Sesar dapat berupa retakan tunggal,
membentuk lajur atau zona sesar (fault zone) yang terdiri dari
sekumpulan retakan. Berdasarkan arah pergerakannya sesar dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu sesar naik (reverse fault), sesar mendatar
(strike fault), sesar normal (normal fault) dan sesar miring.
Sempadan patahan aktif (sesar) untuk wilayah Indonesia adalah
sebesar 100 m (masing-masing untuk kiri dan kanan), garis sempadan
ini ditarik dari robekan bidang gempa yang terjadi. Namun garis
sempadan yang dibuat memiliki kekukarangan sebab tidak ada
jaminan yang pasti bahwa akan terbebas dari wilayah gempa yang
parah, hal ini dikarenakan wilayah Indonesia tidak mempunyai peta
dengan kedetailan dan keakuratan yang cukup, serta cukup banyak
wilayah patahan aktif yang tersebar di Indonesia.