Analisis Umur Piutang
Analisis Umur Piutang
Penilaian resiko kredit berapa jumlah yang harus diberikan. Hal ini menyangkut kebiasaan
Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah langganan dalam membayar kembali, kemungkinan langgapan
diberikan kepada para langganan. Oleh karena itu banyak perusahaan
yang berusaha mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan lima membayar kredit yang diberikan, dan rata-rata jangka waktu
“C” sebelum memberikan persetujuan kredit.
pembayaran para langganan. Semakin lama jangka waktu
1. Character, kemungkinan dari para pelanggan secara jujur
pengumpulan piutang berarti semakin besar investasi pada piutang dan
berusaha memenuhi kewajibannya.
2. Capacity, pendapat subjektif mengenai kemampuan
biaya yang timbul juga semakin besar.
pelanggan. Ini diukur dari record tahun sebelumnya, atau
dengan observasi fisik pada pabrik dan toko pelanggan.
b. Persyaratan kredit
Persyaratan kredit atau credit term adalah merupakan kondisi yabg
a. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup bebrapa
Kondisi tersebut meliputi lama waktu pemberian kredit dan potongan keputusan: (1) kualitas account accepted, (2) periode kredit, (3)
tunai (cash discount) serta persyaratan lainnya seprti seasonal dating. potongan tunai, (4) persyaratan khusu, (5) tingkat pengeluaran untuk
Misal : perusahaan “A” sedang mempertimbangkan untuk pengumpulan piutang. Usaha pengumpulan piutang dapat dilakukan
merubah persyaratan kreditnya dari net 30 menjadi net 60. Perusahaan dengan cara pengiriman surat, telepon, melalui agen, atau cara lain
memperkirakan akan meningkatkan penjualan 10% dari Rp seprti penundaan pengiriman baru sampai pembayaran piutang
penjualan. Biaya variabel 75% berarti profit contribution ratio adalah Perusahaan dapat melakukan evaluasi calon langganan baru
25%. Tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah 20%, haruskah dengan berdasarkan pada cara-cara yang telah digunakan. Secara
saudara mengubah kebijakan penjualan saudara? umum terdapat beberapa langkah dalam evaluasi calon langganan:
dan sering digunakan oleh bank adalah dengan syarat the five Cs of
= x 35
Crdit dan three Rs of Credit yakni: Character, Capacity, Capital,
Capacity.
= x 35 = 2.138.888
Ada 3 (Tiga) bidang pengendalian piutang: Setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan akan
mengandung resiko yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini resiko
1. Pemberian Kredit Dagangkebijakan kredit dan syarat hanya bisa dikendalikan agar berada dalam batas yang wajar. Resiko
penjualan harus tidak menghalangi penjualan kepada para yang timbul karena transaksi penjualan secara kredit disebut resiko
pelanggan yang sehat keadaan keuangannya, dan juga tidak kerugian piutang.
boleh menimbulkan kerugian yang besar karena adanya
piutang sangsi yang berlebihan. Menurut S.Munawir berpendapat bahwa : Semakin besar suatu
2. Penagihan (Collections)apabila telah diberikan kredit, harus perusahaan semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya
dilakukan setiap usaha untuk memperoleh pembayaran yang piutang. Dan kalau perusahaan tidak membuat cadangan terhadap
sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu yang wajar. kemungkinan kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya piutang
3. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu besar.
layak. Membuat suatu sistem pengendalian intern yang
memadai untuk memastikan bahwa semua penyerahan barang Resiko kerugian piutang terdiri dari beberapa macam yaitu :
sudah difakturkan, atau difakturkan sebagai mana mestinya
kepada para pelanggan, dan bahwa penerimaan benar-benar
masuk kedalam rekening perusahaan. a) Resiko tidak dibayarnya seluruh tagihan (Piutang)
Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah satu tugas Resiko ini terjadi jika jumlah piutang tidak dapat direalisasikan sama
sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena
pokok keuangan karena semua transaksi bisnis bermuara ke dalam kas.
seleksi yang kurang baik dalam memilih langganan sehingga
Manajer keuangan pada umumnya mengharapkan penjualan dapat perusahaan memberikan kredit kepada langganan yang tidak potensial
dilakukan dengan tunai atau kredit dengan waktu yang sesingkat- dalam membayar tagihan, juga dapat terjadi adanya stabilitas ekonomi
singkatnya, agar arus kas masuk cepat. Untuk mengelola keuangan dan kondisi negara yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat
perusahaan yang baik, manajer keuangan harus menyusun anggaran dikembalikan.
pengumpulan piutang yang akan digunakan untuk mengendalikan
piutang. Makin panjang umur piutangnya, makin buruk kondisi b) Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang
perusahaan karena makin lama piutang tersebut menjadi uang tunai
(kas). Hal ini akan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan bisa
menimbulkan kerugian bila jumlah piutang yang diterima kurang dari
harga pokok barang yang dijual secara kredit.
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca c) Resiko keterlambatan pelunasan piutang
perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau
pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan dana atau untuk biaya
penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan biaya yang lebih
diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman.
hari (sembilan puluh hari). Dalam arti luas, piutang merupakan
tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang-barang atau d) Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang
jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi kegunaan akuntansi
lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan- Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang
tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan rendah sehingga akan mengakibatkan jumlah modal kerja yang
tertanam dalam piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan
diselesaikan dengan penerimaan jumlah uang tunai.
adanya modal kerja yang tidak produktif.
Analisa umur piutang mendasarkan perhitungannya pada konsep adanya resiko piutang yang tidak dapat ditagih
kepelanggan karena beberapa alasan. Piutang yang diragukan tidak dapat ditagih ini semakin lama semakin
menumpuk maka salah satu tindakan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menyusun kriteria lamanya
piutang yang sampai saat ini belum dapat ditagih.
Piutang yang tidak dapat tertagih ini karena beberapa sebab, antara lain karena adanya kemungkinan perusahaan
terlalu mudah dalam pemberian piutang dalam arti persyaratan yang ditetapkan terlalu longgar. Atau, bahkan
memang track record pelanggan itu sendiri yang kurang baik.
Batas kriteria piutang tak tertagih, lazimnya adalah 30 hari setelah tanggal transaksi.
Ilustrasi :
ESTIMASI UMUR PIUTANG
INTERVAL UMUR…………….......…………SALDO…........……PERSEN…….JUMLAH
Telah Jatuh Tempo dalam 91-180 hari… ...Rp. 8.000..000,-…..30% .....Rp. 2.400.000,-
Catatan :
INTERVAL UMUR = Kriteria lamanya piutang tak tertagih sejak tanggal transaksi
PERSEN = Persentase tidak mungkin tertagih, angka ini diperoleh dari beberapa tahun yang lalu sebagai data
historis atau pengalaman perusahaan dengan melihat karakteristik pelanggannya.
Jika Akun PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH bersaldo DEBET sebesar Rp.5.000.000,- maka Jurnal
Penyesuaiannya adalah :
Penjelasan :
Saldo akun Penyisihan Piitang Tak Tertagih harus berjumlah Rp. 14.820.000,-( Rp. 19.820.000,- - Rp.5.000.000,-)
sehingga dengan jumlah penyesuaian tersebut maka nilai realisasi bersih Piutang Dagang adalah Rp. 181.000.000-
Rp. 14.820.000,- = Rp. 166.180.000,-
Namun, Jika Akun PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH bersaldo KREDIT sebesar Rp. 2.000.000,- maka Jurnal
Penyesuaiannya adalah :
Penjelasan :
Saldo akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih tetap berjumlah Rp. 14.820.000,- ( Rp. 12.820.000,-+ Rp.2.000.000,-)
sehingga dengan adanya jurnal penyesuaian tersebut maka nilai realisasi bersih Piutang Dagang adalah Rp.
181.000.000 – Rp. 14.820.000,- = Rp.166.180.000,-
Neraca saldo PT. Insan Cita, per 31 Desember 2012 terdapat saldo Piutang Dagang Rp.30.310.000,- dan
Cadangan Penghapusan Piutang Rp.1.450.000,- Berikut ini daftar faktur penjualan kredit yang belum
dibayar pada tanggal 31 Desember 2012:
Syarat
No Debitur Tgl Faktur Harga Faktur
Pembayaran
Jumlah Rp.30.310.000
Manajemen perusahaan menetapkan persentase penghapusan piutang berdasarkan kelompok umur
piutang yaitu Belum Kadarluarsa 1%, Lewat 1-30 hari 5%, Lewat 31-60 hari 10%, Lewat 61-120 hari 25%
dan lewat 121 hari 50%.
Jawaban:
1 Toko Ali Rahmat Sentosa 22 Sep 2012 Rp.2.500.000 2/10, n/60 21 Nov 2012 40 hari
2 Toko Ali Rahmat Sentosa 25 Nov 2012 Rp.1.900.000 2/10, n/60 24 Jan 2013 Belum
3 Toko Indah 22 Okt 2012 Rp.3.200.000 2/10, n/60 21 Des 2012 10 hari
5 CV. Jaya 25 Sep 2012 Rp.1.100.000 2/10, n/60 24 Nov 2012 36 hari
6 CV. Jaya 12 Okt 2012 Rp.4.000.000 2/10, n/60 11 Des 2012 20 hari
7 CV. Jaya 07 Des 2012 Rp.1.800.000 2/10, n/30 06 Jan 2013 Belum
8 PT. Sinar Harapan 27 Des 2012 Rp.6.500.000 2/10, n/30 26 Jan 2013 Belum
9 CV. Red Diamond 12 Ags 2012 Rp.1.410.000 2/10, n/60 11Okt 2012 81 hari
10 CV. Red Diamond 07 Okt 2012 Rp.2.900.000 2/10, n/60 06 Des 2012 25 hari
Jumlah Rp.30.310.000
Belum Kadaluarsa
Debitur Jumlah Kadaluarsa
1-30 hari 31-60 hari 61-120 hari < 121
Manajemen Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan,
untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat
berupa bahan
mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Bisa
dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya
persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan digunakan
berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Begitu
pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan memasukkannya dalam neraca sebagai salah
satu pos aktiva lancar.
Proses manajemen pasti memerlukan biaya apalagi yang dikelola adalah barang yang
memerlukan perhatian khusus. Barang-barang seperti makanan yang bisa basi atau barang pecah
belah memerlukan penangan yang cepat dan biaya perawatan yang lumayan.
1. Sebagai penyangga proses produksi (buffer) sehingga proses operasi dapat berjalan terus.
2. Menetapkan jumlah barang yang harus disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada.
3. Menghindari kekurangan atau kelebihan bahan
4. Mengurangi risiko perubahan harga akibat inflasi dan kenaikan harga dari pemasok
Dalam EOQ ditentukan titik pemesanan kembali (reorder point = ROP), yaitu jumlah persediaan
tetap setiap kali pemesanan. ROP dilakukan bila persediaan cukup untuk memenuhi kebutuhan
produksi selama tenggang waktu (lead time = LT) pemesanan. ROP menghendaki pengecekan
fisik/kartu catatan secara teratur. Apabila digambarkan nampak seperti berikut:
Kedua biaya tersebut apabila digambarkan kedalam grafik akan nampak sebagai berikut:
Contoh 1.
Pada sebuah perusahaan, diketahui rata-rata penjualan 1.000 unit per bulan, biaya setiap kali
pesan adalah Rp 600.000,00 biaya simpan sebesar Rp 10.000,00 per unit, dengan kebijakan
pemesanan 2.000 unit setiap kali pesan. Berapakah jumlah pesanan ekonomisnya?
Rasio perputaran persediaan (inventory persediaan adalah harga pokok barang yang
turnover atau stock turnover) adalah ukuran terjual dalam waktu satu tahun dibagi dengan
seberapa sering persediaan barang dagang rata-rata nilai persediaan barang dagang.
terjual dalam waktu satu periode. Periode
dapat dalam masa tahunan ataupun bulanan. Untuk mendapatkan nilai persediaan yang
lebih objektif, maka dihitung nilai rata-ratanya,
Rumus untuk menghitung perputaran yaitu dengan menambahkan persediaan tahun
ini dengan persediaan tahun sebelumnya, Jawabannya adalah: relatif.
kemudian dibagi 2.
Karena rasio terlihat bagus atau jelek hanya
Semakin besar angka perputaran persediaan setelah dibandingkan dengan rasio dari
semakin bagus; karena berarti perusahaan perusahaan yang sejenis, atau dibandingkan
efisien dalam penyediaan persediaannya. Atau dengan rasio periode sebelum/sesudahnya.
dengan kata lain semakin pendek waktu Yang jelas, perusahaan atau periode dengan
barang untuk "ngendon" di gudang/toko, rasio perputaran lebih tinggi (= hari
sehingga biaya penyimpanan barang makin sampai barang terjual lebih kecil) itulah yang
murah. lebih baik.