PROSIDING Konsinyering Penyusunan DESAIN PDF
PROSIDING Konsinyering Penyusunan DESAIN PDF
PROSIDING KONSINYERING
PENYUSUNAN GRAND DESIGN AIR MINUM
DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
JAKARTA, 31 OKTOBER 2017
Laporan ini dibuat atas dukungan rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID).
Isi dari laporan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab DAI Global LLC dan tidak selalu mencerminkan pandangan USAID
1
atau Pemerintah Amerika.
PROSIDING KONSINYERING
PENYUSUNAN GRAND DESIGN AIR MINUM
DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
i
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii
1 Latar Belakang................................................................................................................................. 1
2 Tujuan Konsinyering........................................................................................................................ 2
3 Agenda Lokakarya ........................................................................................................................... 3
4 Hasil Konsinyering ........................................................................................................................... 4
Lampiran ................................................................................................................................................. 6
1 Materi Paparan Sesi Pembukaan .................................................................................................... 7
2 Materi Paparan Sesi Pembahasan .................................................................................................. 9
3 Catatan Proses .............................................................................................................................. 11
4 Program dan Kegiatan Hasil Konsinyering .................................................................................... 16
5 Daftar Hadir................................................................................................................................... 29
ii
1 Latar Belakang
DKI Jakarta, dengan APBD tertinggi se-Indonesia, masih menghadapi permasalahan layanan dasar di
bidang air minum dan sanitasi, termasuk dalam hal layanan air limbah domestik. BPS DKI mencatat pada
2015 terdapat 2,700,310 Rumah Tangga di DKI, dimana baru 703,556 Rumah Tangga yang telah
berlangganan PAM. Dengan cakupan layanan Rumah Tangga oleh PAM yang baru mencapai 26% ini,
tidak dapat disangkal penggunaan air tanah memang menjadi sangat tinggi. Data lainnya menunjukkan
masih tingginya jumlah Rumah Tangga yang masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS), masih tingginya
jumlah Rumah Tangga dengan jamban tanpa septic tank aman, serta masih terbatasnya cakupan
pengelolaan air limbah domestik baik secara terpusat maupun setempat.
Kondisi ini telah berakibat antara lain pada pencemaran lingkungan, penurunan muka tanah, dan
tingginya kasus diare, terutama pada anak-anak. Tingkat pencemaran Sungai Ciliwung tergolong tinggi.
Dari 14 titik pantau di Sungai Ciliwung, konsentrasi Fecal Coliform mencapai 100.000/100 ml, jauh di
atas baku mutu yang ditetapkan yaitu, 2.000/100ml. Terkait kasus diare, sebanyak 27 dari 44 Puskesmas
mencatat bahwa diare termasuk 10 besar penyakit yang ditangani. Dan Selama Jan-Sept 2017, Rumah
Sakit mencatat kasus diare pada anak usia 0-4 tahun mencapai 4.878 kasus atau 40% dari total kasus
diare yang ditangani Rumah Sakit.
Permasalahan layanan dasar terkait air minum dan air limbah domestik ini harus menjadi perhatian
khusus dan agenda prioritas pembangunan mengingat cita-cita Jakarta yang tertuang dalam RPJPD 2005-
2025 dan Visi Jakarta 2018-2022. RPJPD 2005-2025 menyebutkan cita-cita Jakarta untuk menjadi
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan
dan Berdaya Saing Global. Adapun visi Jakarta 2018-2022 adalah Jakarta kota maju, lestari, dan
berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan
untuk semua.
Untuk itu, diperlukan suatu instrumen bagi Pemerintah DKI Jakarta dalam menata arah dan fokus
pembangunan layanan air minum dan air limbah domestik yang mampu menjawab realitas
dan tantangan yang ada melalui sinergi dan kolaborasi antar perangkat daerah dan stakeholders lainnya.
Instrumen yang selanjutnya disusun sebagai Grand Design Pembangunan Layanan Air Minum dan Air
Limbah Domestik DKI Jakarta 2018-2022 ini diharapkan membantu Pemerintah DKI Jakarta
mewujudkan ketersediaan air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan untuk semua.
Dalam rangkaian proses finalisasi rancangan Grand Design tersebut, Pemerintah DKI Jakarta
bekerjasama dengan USAID IUWASH PLUS menggelar konsinyering untuk mencermati kembali dan
menyempurnakan rancangan program dan kegiatan pembangunan layanan air minum dan air limbah
domestik DKI Jakarta berdasarkan isu-isu strategis yang telah disepakati. Acara ini dilaksanakan di Hotel
A One, 31 Oktober 2017, jam 8.30 - selesai. Sangat diharapkan bahwa hasil konsinyering ini juga
digunakan oleh setiap OPD yang terkait dalam pembangunan layanan air minum dan air limbah domestik
dalam proses pengembangan program untuk RPJMD 2018-2022 dan kegiatan untuk Renstra masing-
masing.
1
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
2 Tujuan Konsinyering
Konsinyering bertujuan untuk:
1. Memaparkan rancangan program dan kegiatan berdasarkan isu strategis dalam pembangunan
air minum dan air limbah domestik DKI Jakarta
2
3 Agenda Lokakarya
NO WAKTU KEGIATAN PIC
1 08.30 – 09.30 Registrasi Peserta USAID IUWASH PLUS
2 09.30 - 09.35 Pembukaan MC: Usniati Umayah
3 09.35 - 09.45 Lagu Indonesia Raya Dirijen: Luthfi Firmansyah
4 09.45 - 10.00 Arahan dan Pembukaan Bpk. Oswar Mungkasa
Deputi Gubernur bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI
Jakarta
5 10.00 – 10.15 Coffee Break
6 10.15 – 11.30 Pembahasan Isu Ketersediaan Air Baku Moderator:
Bpk. Blessmiyanda Amanna
Indira Sari
Lina Damayanti
7 11.30 – 13.00 Pembahasan Isu Akses Air Minum Moderator:
Bpk. Blessmiyanda Amanna
Indira Sari
Lina Damayanti
8 13.00 – 14.00 Lunch Break
9 14.00 – 15.00 Lanjutan Pembahasan Isu Akses Air Moderator:
Minum Bpk. Blessmiyanda Amanna
Indira Sari
Lina Damayanti
10 15.00 – 15.15 Coffee Break
11 15.15 – 17.00 Pembahasan Isu Akses Air Limbah Moderator:
Domestik Bpk. Blessmiyanda Amanna
Indira Sari
Lina Damayanti
12 15.15 – 17.00 Rangkuman Hasil Diskusi Indira Sari
Lina Damayanti
Arahan Tindak Lanjut dan Penutupan Bpk. Oswar Mungkasa
Deputi Gubernur bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI
Jakarta
3
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
4 Hasil Konsinyering
Konsinyering menghasilkan catatan penting sebagai berikut:
1. Konsinyering menyepakati 5 isu yang harus ditangani dalam grand design, yaitu:
a. Ketersediaan air baku/sumber air
b. Akses masyarakat pada air minum yang aman
c. Layanan air minum aman bagi MBR dan kawasan prioritas butuh air minum. Termasuk Kep.
Seribu
d. Akses layanan SPALD aman melalui sistem off-site (terpusat)
e. Akses masyarakat pada layanan SPALD aman, terutama untuk MBR dan kawasan prioritas,
melalui sistem on-site (setempat)
Perlu dipastikan agar data pada setiap isu mempunyai referensi/sumber data yang valid
2. Beberapa program dan kegiatan tidak feasible dibiayai (hanya dengan) APBD sehingga perlu
alternative pembiayaan lainnya
3. Terkait dengan institusi terkait, konsinyering menyepakati untuk:
a. memasukkan kementrian/lembaga pusat dalam kegiatan-kegiatan lintas wilayah (untuk
fasilitasi) dan kegiatan yang memerlukan intervensi serta kajian yang lebih strategis
b. melengkapi penanggung jawab/pelaksana utama kegiatan dengan perangkat daerah yang
sesuai
4. Diperlukan diskusi-diskusi lanjutan untuk membahas strategi implementasi dan mekanisme
kolaborasi antar organisasi perangkat daerah (OPD)
5. Masukan kunci untuk isu ketersediaan air baku terkait untuk kegiatan sbb:
a. Perbaikan instalasi perpipaan dan meter air
b. Kampanye dan publikasi gerakan penghematan air
c. Penerapan penggunaan recycle water di bangunan pemerintah (akan dipindahkan ke kegiatan
untuk isu akses air minum aman)
d. Pengaturan pemanfaatan air artesis (untuk kawasan tanpa opsi sumber air lain)
6. Masukan kunci untuk isu akses air minum aman (isu 2 dan 3) terkait untuk kegiatan sbb:
a. Pengurangan/pembatasan penggunaan air tanah, dan diprioritaskan di wilayah dengan
kualitas air tanah buruk/tercemar
b. Memprioritaskan peningkatan layanan dan akses air minum melalui sistem perpipaan
c. Pengembangan teknologi tepat guna, mekanisme pengelolaan dan pembiayaan untuk
pelayanan air minum aman di wilayah khusus dan prioritas (mis. kepulauan seribu)
d. Upaya edukasi dan promosi untuk masyarakat terkait upaya memastikan air minum aman
(menjadi kegiatan yang harus ada)
e. Pengawasan dan penegakan aturan yang terkait (mis. penggunaan air tanah)
4
7. Masukan kunci untuk isu akses air limbah domestik (isu 4 dan 5) terkait untuk kegiatan sbb:
a. Menghilangkan praktek BABS dari DKI Jakarta sebagai ibukota RI, melalui berbagai upaya
dan strategi
b. Peningkatan cakupan layanan air limbah domestik aman terpusat (off-site) perlu dilakukan,
namun karena terbatasnya cakupan dan peningkatan layanan membutuhkan upaya dan biaya
besar, tetap harus disertai dengan layanan setempat (on-site) sebagai layanan antara.
c. Penyediaan layanan air limbah domestik aman setempat (individu dan komunal) di wilayah-
wilayah yang belum terjangkau oleh layanan setempat, atau secara teknis belum dapat
dilayani. Jika layanan terpusat sudah meluas, harus ada integrasi antara layanan setempat
(individu dan komunal) dengan jaringan terpusat
d. Upaya perubahan perilaku, promosi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat (menjadi kegiatan yang harus ada)
e. Pengembangan mekanisme insentif dan disinsentif untuk memastikan penegakan aturan
yang berlaku
5
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
Lampiran
6
1 Materi Paparan Sesi Pembukaan
7
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
*Untuk melihat versi lengkap file terlampir dengan judul ‘Materi Pembukaan-Konsinyering Grand Design Air
Minum dan Air Limbah DKI Jakarta’
8
2 Materi Paparan Sesi Pembahasan
9
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
*Untuk melihat versi lengkap file terlampir dengan judul ‘Materi Pembahasan-Konsinyering Grand Design Air
Minum dan Air Limbah DKI Jakarta’
10
3 Catatan Proses
A. Sambutan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Deputi Gubernur menjelaskan latar belakang pembuatan Grand Desain Air Minum dan Air Limbah
Domestik. Grand Desain disusun berangkat dari isu, bukan berangkat dari dari tupoksi. Pendekatan
yang digunakan untuk penyusunan Grand Design ini yaitu pendekatan secara kolaboratif dengan
melibatkan seluruh stakeholder yang berhubungan dengan air minum dan air limbah domestik.
11
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
sekarang untuk menahan air di Waduk dan Embung. Untuk melakukan program tersebut
perlu revitalisasi sungai.
j. Pak Eko DSDA; jika terlau cepat mengalirkan air ke laut memang akan menambah daya
dobrak air. Maka perlu memarkirkan air di beberapa waduk dan embung.
k. Pak Aditya DSDA, waduk yang ada di DKI bukan untuk menampung air baku tapi untuk
pencegah banjir. Karena jika untuk air baku harus memenuhi syarat 3K (kualitas, kuantitas
dan kontinuitas). Apabila musim kemarau, danau/embung akan kering, jadi penampung air
baku harus dilakukan di Hulu
l. Pak Bless; Apabila dilakukan di hulu maka perlu berkoordinasi dengan wilayah lain maka perlu
berkoordinasi dengan pusat. Karena mungkin untuk pembuatan embung dan waduk tidak
bisa dilakukan oleh DKI sendiri
m. Bu Ninik, untuk dapat direncanakan pembuatan RPAM Sumber untuk meningkatkan kualitas
air baku
n. Pengelolaan danau/air permukaan yang sudah ada untuk dimanfaatkan sebagai air baku. Di
dalam pergub hanya mengatur pengambilan air tanah, namun tidak mengatur
pengambilan/pemanfaatan air permukaan. SIPA pun hanya mengatur pemanfaatan air sungai
(Tambahan program pengelolaan dan pemanfaatan air permukaan)
o. Poin 1.2.2, DLH. Tambahan kegiatan penanganan sampah di badan air
p. Air baku yang didapat PAM Jaya hanya dari Jatiluhur dan beberapa air laut
q. Bu Ninik IUWASH PLUS, untuk penanganan sampah di badan air, perlu diperhatikan juga
pembuangan limbah cair yang dibuang ke badan air (Tambahan Program pengawasan
pembuangan limbah cair) penanggung jawabnya DLH DKI dan Jawa Barat
r. Pak Eko; Tambahan untuk pengawasan kualitas air di waduk, situ dan embung, laut, muara
dan teluk dan instansi utamanya yaitu DLH
s. Ibu Bland, apakah di DKI penggunaan air baku hanya boleh dari permukaan. Bagaimana
dengan pemanfaatan air tanah apakah diperbolehkan?
t. Dinas Perindustrian hanya melakukan pembinaan bagaimana industry menerapkan zero
waste dari segi pemrosesan industry
u. Dibedakan antara air baku yang di-supply dari Tarum Barat dan air baku hasil pemanfaatan
waduk, situ, embung karena untuk pemanfaatan tersebut berasal dari aliran sungai ciliwung
dan cisadane dari Bogor
v. Tambahan Program Normalisasi kali dan sungai, untuk program kuncinya mengikuti renstra
yang ada di dinas terkait (DSDA)
w. PD PAL, untuk pemanfaatan effluent air limbah sebagai alternatif air baku apakah ini ditujukan
kepada gedung perkantoran atau perumahan? Karena PDPAL sudah memiliki sistem
perpipaan jadi masyarakat wajib membuang ke sistem perpipaan nya dan PD PAL juga sudah
menerapkan pemanfaatan air effluent untuk air baku
x. Pemanfaatan air limbah untuk flushing agar lebih efektif dibuatkan pipa tersendiri untuk air
hasil olahan. Jangan digabungkan dengan air bersih dari PAM
y. Dinkes; tupoksi Dinkes untuk mengawasi tempat umum, hotel dan restoran harus memiliki
rekomendasi dari Dinkes dan harus melalui uji air bersih dari lab yang ditunjuk oleh Dinkes.
E Coli harus nol. Untuk penerbitan sertifikat kesehatan. Dinkes tidak memperhatikan sumber
air berasal dari mana yang penting memenuhi baku mutu dari Kemenkes untuk air minum
z. Tambahan pengawasan untuk penerapan sumur resapan di bangunan-bangunan. Dalam ijin
dipersyaratkan untuk pembuatan sumur resapan meskipun disadari penegakan dan
pengawasan untuk pembuatan sumur resapan sangat sulit
12
aa. Pembuatan regulasi untuk menerapkan recycle water untuk bangunan-bangunan yang dimiliki
oleh PEMDA, karena bisa menjadi contoh untuk pihak swasta (masuk di isu akses air minum
aman)
bb. Untuk pemanfaatan air arthesis sudah mulai dikurangi. Pemanfaatan air arthesis hanya dibatasi
pada wilayah tertentu dan tidak terjangkau oleh jaringan PAM
cc. Gerakan penangkapan air hujan, pengadaan sumur resapan dan retensi. Butuh respon dari
masyarakat untuk involve dalam penggunaan sistem ini.
dd. Usul peningkatan ketersediaan air baku: menampung air hujan, pengembangan situ-situ, lahan
kosong untuk sumur buatan. Menurut ketentuan, air hujan boleh diresapkan sedangkan air
yang habis dipakai harus diolah lebih dahulu.
ee. Penting untuk menegakkan regulasi terkait isu-isu diatas
13
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
d. Apabila sudah ada opsi teknologi yang sudah teruji, harus didukung dengan regulasi yang
memadai
e. Dari sisi penggunaannya, agar ada rekayasa atau diversifikasi penggunaan air minum.
Masyarakat disadarkan untuk menggunakan air sesuai dengan kebutuhan kualitas, tidak selalu
menggunakan air dengan kualitas terbaik jika kebutuhannya bukan untuk diminum.
• Penggunaan teknologi dengan tingkat kualitas yang berbeda akan memakan biaya yang
lebih mahal dibandingkan kualitas yang hanya Satu
• Diversifikasi bisa dilakukan namun dari segi sumber yang digunakan, contohnya dengan
menggunakan sumber air dari air hujan
f. Kepulauan Seribu memiliki permasalahan lahan yang tidak memadai untuk dibuatkan
penampungan air hujan dengan skala besar
g. Opsi lain menggunakan RO seperti yang ada di CNOOC. Namun, pastinya harus dengan
teknologi yang tinggi
h. Karakteristik Kepulauan Seribu dari segi geologi berbeda dengan di Jakarta. Terdiri dari
karang-karang dan porositasnya tinggi.
i. Kepulauan Seribu sangat bermasalah dengan air.
j. DSDA saat ini membuat SWRO per pulau sementara SWRO menggunakan listrik yang tinggi.
Maka, pembuatan SWRO berbasis zona (utara dan selatan), sehingga skala produksinya besar
dan akan menekan biaya.
k. Selama ini di Kepulauan Seribu menggunakan SWRO dari air payau (menggunakan air dari
galian tanah)
l. SWRO dalam zona/skala besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih di seluruh pulau
14
m. Penegakan regulasi untuk kewajiban menyambung jika sudah ada saluran perpipaan. KepGub
45 Tahun 1992 tentang Ketentuan Pengelolaan Air Limbah dengan Perpipaan (agar merefer
ke KepGub 45 Tahun 1992 dan PerGub No 122/2005)
n. Untuk penegakan regulasi pengelolaan air limbah, untuk swasta yang melanggar mungkin bisa
langsung ditutup. Namun, untuk masyarakat sangat sulit. Opsinya, pendekatan dengan
melibatkan masyarakat agar mau mengolah air limbahnya, melalui pengembangan sanksi sosial
(misalnya tidak mendapatkan pelayanan di kelurahan, RT dll)
o. Kegiatan promosi juga dapat dilakukan dengan mekanisme insentif untuk keluarga yang
memenuhi peraturan pengelolaan air limbah
15
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
1.2 Optimalisasi 1.2.1 Revitalisasi fungsi Volume air yang 1.2.1.1 Revitalisasi waduk Dinas Sumber Daya
pemanfaatan embung/waduk di ditahan/ditampung Air
sumber air baku DKI sebagai sebagai sumber air 1.2.1.2 Revitalisasi embung Dinas Sumber Daya
yang tersedia tangkapan air dan baku Air
saat ini sumber air baku 1.2.1.3 Pemantauan kualitas air waduk/ Dinas Sumber Daya
embung Air
Dinas Lingkungan
Hidup
16
N Issue Indikator kinerja Pelaksana Utama
No Strategi No Program Kunci No Kegiatan Kunci
o Strategis Program Kegiatan
1.2.1.4 Pengelolaan pemanfaatan air DSDA
permukaan (danau, sungai, laut) PUPERA
1.2.2 Normalisasi kali sesuai daftar kegiatan dalam DSDA
dan sungai rancangan Renstra PUPERA
1.2.3 Kerjasama Tambahan volume 1.2.3.1 Penyusunan regulasi kerjasama Bappeda
penanganan air yang dapat antar wilayah tentang pengamanan Biro Kerjasama
kuantitas dan dimanfaatkan karena kualitas air sungai (Bekasi, Kab Biro Tata
kualitas air meningkatnya Bekasi, Bogor, Depok) Pemerintahan
permukaan kualitas air sungai PUPERA
dengan daerah Bappenas
yang berbatasan
1.2.3.2 Rakor tim terpadu penanganan air Bappeda
(Jabar dan
permukaanDKI penanganan kualitas Dinas Sumber Daya
Banten)
air sungai Air
Dinas Lingkungan
Hidup
PAM Jaya
PD PAL Jaya
PUPERA
1.2.3.3 Pemantauan kualitas air sungai, Dinas Lingkungan
waduk, situ, embung, laut, muara, Hidup
teluk
1.2.3.4 Penanganan sampah di badan air Dinas Lingkungan
1.2.3.5 Pengawasan limbah cair Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Jawa
Barat dan DKI
Jakarta
1.3 Pengembangan 1.3.1 Peningkatan Proporsi volume air 1.3.1.1 Penegakan aturan pemenuhan baku Dinas Lingkungan
sumber air baku kualitas hasil hasil pengolahan mutu efluent hasil pengolahan air Hidup
alternatif pengolahan grey grey water dan black limbah
(optimasi water dan black water yang dapat 1.3.1.2 Promosi penggunaan hasil bauran Dinas Kominfo
bauran air water agar dapat digunakan kembali air domestik Dinas Lingkungan
domestik) Hidup
17
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
18
N Issue Indikator kinerja Pelaksana Utama
No Strategi No Program Kunci No Kegiatan Kunci
o Strategis Program Kegiatan
1.3.2.3 Pengawasan penerapan water Dinas Cipta Karya
recharge dan Tata Ruang
Dinas Perindustrian
dan Energi
Dinas Lingkungan
Hidup
DSDA
PTSP
1.3.3 Penggunaan Proporsi tambahan 1.3.3.1 Study potensi alternatif sumber air Dinas Sumber Daya
alternatif sumber volume air baku dari baku DKI Air
air baku hasil pengembangan Dinas Lingkungan
alternatif sumber air Hidup
baku Dinas Kehutanan
PAM Jaya
PUPERA
1.3.3.2 Pengaturan Pemanfaatan air artesis Dinas Perindustrian
(untuk kawasan tanpa opsi sumber dan Energi
air lain)
1.3.3.3 Pemanenan dan menabung air hujan Dinas Sumber Daya
pada setiap bangunan pemerintah, Air
bangunan swasta, fasilitas umum Dinas Lingkungan
(masukkan ke 1.3.2) Hidup
Dinas cipta karya
Dinas Perumahan
dan Permukiman
Dinas Kehutanan
Dinas Bina Marga
2 Akses 2.1 Percepatan 2.1.1 Promosi konversi Tambahan Rumah 2.1.1.2 Promosi/edukasi untuk beralih ke Diskominfo
masyarakat perluasan akses air tanah ke air Tangga yang layanan perpipaan PAM Jaya
pada air air minum aman perpipaan menggunakan air
2.1.1.1 Study kapling/zone resiko Dinas Perindustrian
minum yang perpipaan
penyedotan air tanah dan Energi
aman
tinggi/intensive Dinas Sumber Daya
Air
19
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
20
N Issue Indikator kinerja Pelaksana Utama
No Strategi No Program Kunci No Kegiatan Kunci
o Strategis Program Kegiatan
PUPERA
PTSP
Dinas Cipta Karya
BPAD
BPKD
2.1.2.3 Kebijakan/penyesuaian regulasi PAM Jaya
tentang pelayanan air minum Bappeda
(termasuk memastikan prioritas Dinas Sumber
layanan ke wilayah dengan air tanah Daya Air
yang jelek/ tanpa alternative sumber BPKLH
aman) Biro Tapem dan
BKPS
Biro Hukum
Biro
perekonomian
BPBUMD
PUPERA
2.1.3 Pengembangan Tambahan kapasitas 2.1.3.1 Pengembangan opsi teknologi SPAM Dinas Sumber
SPAM BJP pada layanan SPAM BJP BJP untuk kawasan tanpa jaringan Daya Air
kawasan yang perpipaan dan kualitas air tanah-nya PAM Jaya
tidak ada jaringan buruk DPE
perpipaan dan PUPERA
kualitas air tanah 2.1.3.2 Penyediaan/fasilitasi pengembangan Bappeda
buruk SPAM BJP Dinas Sumber
Daya Air
DPE
PAM Jaya
BPBUMD
PUPERA
PTSP
Dinas Perumahan
Permukiman
21
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
22
N Issue Indikator kinerja Pelaksana Utama
No Strategi No Program Kunci No Kegiatan Kunci
o Strategis Program Kegiatan
3.1.1.3 Penyusunan kebijakan penerapan Bappeda
teknologi terpilih Dinas Sumber
Daya Air
Biro Hukum
3.1.2 Pengembangan Opsi pembiayaan 3.1.2.1 Fasilitasi kerjasama Bappeda
opsi pembiayaan dan kelembagaan study/pemutakhiran kajian opsi Biro
dan kelembagaan yang sesuai untuk pembiayaan dan kelembagaan untuk Perekonomian
untuk opsi setiap opsi teknologi layanan air minum Kep Seribu PAM Jaya
teknologi terpilih yang akan 3.1.2.2 Penyusunan kebijakan terkait Bappeda
di Kep Seribu diterapkan di Kep kelembagaan pengembangan layanan Biro Hukum/ Biro
Seribu air minum Kep Seribu Organisasi
3.2 Opsi layanan air 3.2.1 Pengembangan Opsi-opsi layanan air 3.2.1.1 Pengembangan opsi layanan Dinas Sumber
minum opsi layanan air minum perpipaan perpipaan bagi kawasan Daya Air
perpipaan bagi minum perpipaan bagi MBR/Informal/ MBR/Informal/kawasan prioritas PAM Jaya
MBR/informal/k bagi kawasan prioritas (misalnya master meter dan mini Dinas Cipta Karya
awasan MBR/Informal/ka plant)
prioritas butuh wasan prioritas 3.2.1.2 Penyusunan kebijakan terkait untuk Dinas Sumber
air minum penerapan opsi layanan perpipaan Daya Air
bagi MBR/informal Biro Hukum/ Biro
Organisasi
3.2.2 Pengembangan Opsi pembiayaan 3.2.2.1 Fasilitasi study/kajian opsi Dinas Sumber
Smart Financing Layanan Perpipaan pembiayaan layanan perpipaan bagi Daya Air
Layanan bagi MBR/Informal/ MBR (micro-credit, Kartu Air Biro
Perpipaan bagi kawasan prioritas Minum Jakarta) Perekonomian
MBR/Informal/ka 3.2.2.2 Penyusunan kebijakan terkait Dinas Sumber
wasan prioritas pembiayaan layanan air minum Daya Air
perpipaan bagi MBR Biro Hukum/ Biro
Organisasi
3.3 Pengembangan 3.3.1 Pengembangan Tambahan akses di 3.3.1.1 Pembangunan SPAM-Kep Seribu Dinas Sumber
layanan layanan di Kep Kep Seribu Daya Air
bertahap sesuai Seribu PAM Jaya
skala prioritas PUPERA
23
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
24
N Issue Indikator kinerja Pelaksana Utama
No Strategi No Program Kunci No Kegiatan Kunci
o Strategis Program Kegiatan
4.1.2.3 Penegakan aturan KepGub No Dinas Cipta Karya
45/1992 dan PerGub 122/2005
(berlaku juga untuk on-site)
4.1.2.4 Pengembangan mekanisme insentif Dinas Kesehatan
untuk pemenuhan terhadap aturan Dinas Pendidikan
yang berlaku terkait (seperti DPPAPP
KepGub No 45/1992 dan PerGub
122/2005) (berlaku juga untuk on-
site)
5 Akses 5.1 Perubahan 5.1.1 Promosi Jumlah RT OD 5.1.1.1 Kegiatan pemicuan dan tindak lanjut Dinas Kesehatan
masyarakat Perilaku perubahan menjadi ODF pasca pemicuan perubahan perilaku Dinas PPAPP
pada layanan perilaku dan (STBM) DSDA
SPALD aman, edukasi
terutama masyarakat 5.1.1.2 Promosi dan Penegakan Aturan PD PAL
untuk MBR tentang sanitasi Penggunaan IPAL dan Penyedotan DPPAPP
dan kawasan aman melalui Berkala (please refer PerGub DSDA
prioritas, sistem setempat 122/2005) Dinas Cipta Karya
melalui individu/komunal Dinas LH
sistem on-site Walikota
(setempat)
DPM-PTSP
5.2 Percepatan 5.2.1 Pengembangan Luas wilayah dengan 5.2.1.1 Kajian kapasitas layanan IPLT Dinas Sumber
penyediaan layanan dan layanan dan sistem eksisting untuk pemenuhan layanan Daya Air
layanan dan sistem pengelolaan SPALD sd 2022 (termasuk kajian dukungan PD PAL
sistem pengelolaan on site aman teknologi) BPBUMD
pengelolaan SPALD on-site Dewan Riset
SPALD on site aman Daerah DKI
aman 5.2.1.2 Penyusunan roadmap/rencana induk Bappeda
pengelolaan air limbah domestik Dinas Sumber
melalui sistem setempat di DKI Daya Air
Jakarta BPKLH
PDPAL
PUPERA
25
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
26
N Issue Indikator kinerja Pelaksana Utama
No Strategi No Program Kunci No Kegiatan Kunci
o Strategis Program Kegiatan
Bappeda
27
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
28
5 Daftar Hadir
29
PROSIDING KONSINYERING
GRAND DESIGN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH DOMESTIK DKI JAKARTA
30
31
USAID INDONESIA URBAN WATER, SANITATION AND HYGIENE
PENYEHATAN LINGKUNGAN UNTUK SEMUA (IUWASH PLUS)
www.iuwashplus.or.id