Materi Bunga Majemuk
Materi Bunga Majemuk
PENDAHULUAN
Penulisan makalah ini, kami akan coba memaparkan materi-materi tentang Bunga
Majemuk (Compound Interest) yang akan kami ulas secara umum di dalam makalah ini.
Harapannya, penulisan makalah yang kami tulis ini dapat mengulas bahasan kali ini
secara umum dan tepat tanpa mengurangi esensi dari tulisan dari berbagai sumber yang
telah digunakan.
1
1.2 Rumusan maslah
1. Apa pengertian dan konsep bunga majemuk?
2. Bagaimana frekuensi penggabungan dan periode bunga majemuk?
3. Bagaimana menghitung tingkat bunga dan jumlah periode?
2
BAB II
PEMBAHASAN
BUNGA MAJEMUK (COMPOUND INTEREST)
3
1.2 Frekuensi Penggabungan dan Periode Bunga
Di dalam sistem bunga majemuk, bunga yang diperoleh untuk masa waktu tertentu
digabungkan dengan modal sebelumnya. Penggabungan bunga dengan modal sebelumnya
dapat dilakukan dalam interval waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau dalam interval
waktu satu tahun. Dalam bunga majemuk dikenal istilah berikut :
- Frekuensi penggabungan : menyatakan berapa kali bunga dan modal digabungkan
dalam jangka waktu satu tahun.
- Periode bunga : menyatakan interval waktu penggabungan bunga dengan modal.
- Tingkat bunga per periode bunga : menyatakan perbandingan antara nilai tingkat
bunga per tahun dengan nilai frekuensi penggabungan.
- Banyaknya periode bunga : menyatakan hasilkali antara masa waktu peminjaman
(dalam tahun) dengan frekuensi penggabungan.
Misalkan :
Modal sebesar Rp4.000.000 dipinjamkan dengan perjanjian sistem bunga majemuk dan
tingkat bunga 16% per tahun. Penggabungan bunga dengan modal dilakukan setiap tiga
bulan. Modal itu dipinjamkan untuk masa waktu 4,5 tahun, tentukan:
a) Tentukan frekuensi penggabungannya.
b) Tentukan periode bunga.
c) Tentukan besar tingkat bunga per periode bunga.
d) Tentukan banyaknya periode bunga.
Jawab :
a) Frekuensi penggabungan = 12 : 3 = 4
b) Periode bungsnya adalah 3 bulan
c) Tingkat bunga per periode = 16% : 4 = 4%
d) Banyaknya periode bunga = 4,5 x 4 = 18 periode bunga
Perhitungan:
Rumus untuk mencari NILAI MODAL :
Mn = M (1 + i )n
4
Ket :
Mn = nilai akhir / modal akhir
M = nilai pokok awal / modal awal
n = jumlah periode perhitungan bunga
i = tingkat bunga per periode perhitungan bunga
Bn = Mn - M
Ket :
Bn = nilai bunga majemuk
CONTOH :
1. Modal sebesar Rp5.000.000,00 dibungakan dengan bunga majemuk 10%/tahun.
Tentukan modal akhir dan bunga yang diperoleh setelah 6 tahun!
Jawab:
M = Rp5.000.000,00
i = 10%/tahun = 0.1/tahun
n = 6 tahun
Mn = M (1 + i )n
= 5.000.000,00 (1 + 0.1)6
= 5.000.000,00 (1.1)6
= 5.000.000 x 1,771561
= Rp8.857.805,00
Bn = Mn – M
= Rp8.857.850 – Rp5.000.000,00
= Rp3.857.805
2. Tentukan modal mula-mula jika suatu modal setelah dibungakan dengan bunga
majemuk sebesar 15%/ tahun selama 12 tahun modal menjadi Rp. 13.375.625,26!
Jawab :
Mn = Rp13375625.26
i = 15%/tahun
n = 12 tahun
M = Mn
(1+i)n
= 13375625.26
(1+0.15)12
=
13375625.26 = Rp. 2.500.000
5,350250105
5
3. Modal sebesar Rp8.000.000 dipinjamkan dengan tingkat bunga majemuk 10% per
tahun. Penggabungan bunga dengan modal dilakukan setiap tiga bulan. Modal itu
dipinjamkan untuk masa waktu 3,5 tahun.
a) Hitunglah tingkat bunga per periode
b) Hitunglah nilai modal untuk masa waktu 3,5 tahun
c) Hitunglah nilai bunga majemuk untuk masa waktu 3,5 tahun
Jawab :
a) Tingkat bunga per periode
Frekuensi penggabungan =
12 : 3 = 4
Maka tingkat bunganya =
10% : 4 = 2,5%
b) Nilai modal untuk masa waktu 3,5 tahun
Banyak periode bunga =
3,5 x 4 = 14 periode bunga
Maka nilai modal =
Mn = M (1 + i )n
M14 = Rp8.000.000 (1 + 2,5%)14
M14 = Rp8.000.000 (1,344888824)
M14 = Rp10.759.110,6
c) Nilai bunga majemuk untuk masa waktu 3,5 tahun
B14 = M14 – M
B14 = Rp10.759.110,6 - Rp8.000.000
B14 = Rp2.759.110,6
6
1.3 Menghitung Tingkat Bunga dan Jumlah Periode
M (1+i)n = Mn
(1+i)n = Mn / M
log (1+i)n = log Mn / M
n log (1+i) = logMn/ M
n = log Mn / M
log (1 + i)
CONTOH :
1. Modal sebesar Rp 1.500.000 di bungakan dengan sistem bunga majemuk. Setelah
masa waktu 10 tahun modal itu menjadi Rp2.250.000. Hitunglah nilai tingkat bunga
per tahun nyatakan hasilnya dalam bentuk persen!
Jawab :
Dik :
M = Rp1.500.000
M10 = Rp2.250.000
n = 10
i = ((Mn / M)1/n – 1) x 100%
= ((Rp2.250.000 / Rp1.500.000) 1/10 -1) x 100%
= ((1,5) 1/10 -1) x 100%
= (1,041 – 1) x 100%
= (0,0410) x 100%
= 4,1%
2. Frans sekarang menginvestasikan uang sebanyak Rp50.000.000 dengan tingkat bunga
24% per tahun yang dihitung bulanan.
a) Berapa besar uang Frans bila ia hendak mengambilnya pada :
- Akhir tahun pertama
- Akhir tahun kedua
- Akhir tahun ketiga
b) Apabila Frans ingin uangnya menjadi Rp150.000.000 berapa lama ia harus
menunggu ?
7
Jawab :
Tingkat bunga perbulan / i = 24% : 12 = 2%
M = Rp50.000.000
a) Jumlah uang Frans jika diambil pada :
Jawab :
n = log Mn/M
log (1+i)
n = log Rp150.000.000 / Rp 50.000.000
log (1 + 2%)
n = 55,48 bulan
8
KESIMPULAN
Bunga majemuk adalah bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke nilai pokok pada
akhir setiap periode, sehingga perhitungan untuk periode berikutnya akan didasarkan pada
nilai pokok baru. Rumus utama mencari nilai bunga majemuk adalah Bn = Mn – M, dengan
Bn adalah nilai bunga majemuk, Mn adalah modal akhir, dan M adalah modal awal.
Penerapan bunga majemuk biasa diterapkan dalam perbankan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Danang dan Henry Sarnowo. 2013. Matematika untuk Ekonomi & Keuangan.
Center for Academic Pubishing Service: Yogyakarta.
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XII Program IPS. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
10