0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang gerakan zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf dalam organisasi Muhammadiyah. Ia menjelaskan tentang ajaran KH. Ahmad Dahlan mengenai kewajiban zakat dan derma, sumber-sumber pendanaan Muhammadiyah termasuk zakat dan wakaf, makna dan pengertian zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf menurut Islam, serta pengelolaan zakat dan wakaf di Muhammadiyah.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
10. Gerakan Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf Muhammadiyah.docx
Dokumen tersebut membahas tentang gerakan zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf dalam organisasi Muhammadiyah. Ia menjelaskan tentang ajaran KH. Ahmad Dahlan mengenai kewajiban zakat dan derma, sumber-sumber pendanaan Muhammadiyah termasuk zakat dan wakaf, makna dan pengertian zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf menurut Islam, serta pengelolaan zakat dan wakaf di Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang gerakan zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf dalam organisasi Muhammadiyah. Ia menjelaskan tentang ajaran KH. Ahmad Dahlan mengenai kewajiban zakat dan derma, sumber-sumber pendanaan Muhammadiyah termasuk zakat dan wakaf, makna dan pengertian zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf menurut Islam, serta pengelolaan zakat dan wakaf di Muhammadiyah.
Q.S. At-Taubah ayat 34-35: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang- halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih; Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." Q.S. Al-Ma’un ayat 1 – 7: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik anak yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya; orang-orang yang berbuat riya/pamer; dan enggan (menolong dengan) barang berguna”
B. Sumber Keuangan dan Kekayaan Muhammadiyah
Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah adalah semua harta benda yang diperoleh dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan amal usaha, program, dan kegiatan Muhammadiyah Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah diperoleh dari: 1. Uang pangkal, iuran, dan bantuan. 2. Hasil hak milik Muhammadiyah. 3. Zakat, infaq, shadaqah, wakaf, wasiat, dan hibah. 4. Usaha-usaha perekonomian Muhammadiyah. 5. Sumber-sumber lain. C. Harta dalam Islam Al-Qur’an menyebut kata al-mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam al-Qur’an menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap sesuatu itu. Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam Islam. Al-Qur’an memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan. Dengan keberadaan harta, manusia diharapkan memiliki sikap derma yang memperkokoh sifat kemanusiannya. Jika sikap derma ini berkembang, maka akan mengantarkan manusia kepada derajat yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun terhadap sesama manusia.
D. Makna Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf
Zakat dalam istilah fiqh adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada golongan yang berhak menerimanya. Maksud kata “tertentu” adalah harta yang diwajibkan Allah untuk dizakatkan itu sudah tertentu jenisnya, tertentu jumlahnya dan tertentu batas waktunya. Infaq adalah pemberian yang bersifat sunah, tapi kadang dimaknai zakat yang wajib. Infaq yang wajib adalah zakat, infaq yang sunnah adalah shadaqah. Shadaqah adalah pemberian yang bersifat sunah, tapi kadang dimaknai zakat. Shadaqah dapat berupa materi ataupun immateri. Sayid Sabiq (Fiqh al-Sunnah); Wakaf ialah menahan harta dan memberikan manfaatnya pada jalan Allah. Abu Yusuf dan Muhammad bin Hassan (Madzhab Hanafiyah); Wakaf ialah menahan ‘ain mawquf (benda) sebagai milik Allah atau pada hukum milik Allah dan mensedekahkan manfaatnya ke arah kebajikan dari awal/hulu hingga akhirnya (kekal). Zakat yang diwajibkan untuk harta yang memenuhi syarat-syarat tertentu; WAKAF lebih bersifat pelengkap (complement). Apa yang disumbangkan melalui zakat adalah tidak kekal dimana sumbangannya akan digunakan dalam bentuk sekali pakai, sedangkan harta wakaf adalah berbentuk produktif yaitu kekal dan boleh dimanfaatkan dalam pelbagai bentuk untuk faedah masa depan.
E. Pengelolaan Wakaf dan ZIS (Zakat, Infaq, Shadaqah)
Pengelolaan wakaf di Muhammadiyah dilakukan oleh Majelis Wakaf dan Kehartabendaan. Majelis ini bertanggungjawab untuk mendata, menjaga, mengoptimalkan pemanfaatan dari wakaf yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Proses pemanfaatan wakaf, terutama tanah, dilakukan oleh Majelis yang terkait dibawah pengawasan Majelis Wakaf sehingga proses penggunaannya sesuai dari permintaan si wakif (pemberi wakaf). Pengelolaan ZIS ini dilakukan oleh lembaga amil zakat infaq shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU). Sebelum terbentuknya LAZISMU, pengelolaan zakat dilakukan secara mandiri oleh masing-masing tingkatan pimpinan dari Ranting hingga Pusat. LAZISMU berfungsi untuk mengkoordinirkan dan menjadi panitia pengumpulan ZIS warga Muhammadiyah yang terpusat dan terkontrol sehingga dapat mengetahui potensi ZIS Muhammadiyah. Proses distribusi dan pemanfaatan dana ZIS yang telah terkumpul di LAZISMU dilakukan secara bersama dengan Majelis/Lembaga lain yang ada di Muhammadiyah yang memiliki kegiatan secara langsung di masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi, bea siswa sekolah, penguatan mubaligh di pelosok daerah, pemberdayaan petani, penganganan korban bencana, dan lain-lain. Contoh pengelolaan ZIS di Kendal, zakat mulai digerakkan sejak 1979 dan terus berkembang pesat hingga sekarang, melalui Bapelurzam (Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal Muhammadiyah). Muhammadiyah Kendal tahun 2012 mampu menghimpun zakat sebesar Rp2,5 miliar. Jumlah wajib zakat atau muzakki mencapai 5.798 orang. Dana yang berhasil dihimpun akan diberikan kepada yang berhak menerima zakat yang terdiri atas fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil, dengan tanpa melihat latar belakang organisasi atau partai politik si mustahiq.