Anda di halaman 1dari 12

Kebakaran, Salah Indonesia atau Negara Lain?

Kelompok 2:
1. Muhammad Rizky Nafis Aly (18051010064)
2. M. Danang Maulana (19051010001)
3. Moh. Havit Gunawan (19051010004)
4. Muhammad Fahmi Amrullah (19051010015)
5. Adinda Larasati Darmawan (19051010021)
6. Amita Nurul Azizah (19051010027)
7. Rania Vieira Naila Lajjah (19051010030)
8. Arum Maheswari (19051010033)
9. Jovianti Maya Ayuni (19051010034)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


Fakultas Arsitektur dan Desain
Program Studi Arsitektur
2019
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum.wr.wb.

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul

“Asap Kebakaran, Salah Indonesia atau Negara Lain” dengan baik tanpa ada

halangan yang berarti.

Makalah ini dapat kami selesaikan dengan maksimal tentunya juga karena

adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami

mengucapkan terima kasih kepada dosen dan teman-teman yang telah berjuang

dalam penyelesaian makalah ini.

Meninjau kembali makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan

dalam penulisan proposal ini baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat, maupun

isi yang terkandung di dalam makalah ini. Oleh sebab itu, dengan segala

kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran dari

pembaca.

Dengan makalah ini, kami berharap dapat membantu ...

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi

kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah

khazanah ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan inspirasi

terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.

Surabaya, September 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karakter berjuang dalam mempertahankan kedamaian sudah menjadi

karakter Negara Indonesia bahkan sebelum Indonesia merdeka. Sejak

diproklamirkannya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 silam, Indonesia

telah mununjukan jati diriny dalam mempertahankan, memperjuangkan, serta

membela apa yang harus di bela. Tertera dalam UUD 1945 alinea ke 4, bangsa

Indonesia sendiri memiliki tujuan yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Menjaga perdamaian dunia sendiri tentu sudah menjadi tanggung jawab bagi

bangsa Indonesia, karena tentu saja sebuah negara tidak bisa berdiri sendiri

tanpa bekerja sama dengan negara lain. Akibat kerja sama ini, sesama negara

bisa saling membantu, saling mensejahterakan, dan saling menolong. Misalkan

negara yang satu membantu sumber daya alam kepada negara yang lain,

kemudian terjadi timbal balik diantara kedua negara. Bahkan kerja sama ini tak

hanya terjadi di antara dua negara saja, namun bisa juga lebih. Hanya saja,

mungkin juga terjadi sebuah permasalahan mulai dari permasalahan kecil hingga

masalah yang bisa mengakibatkan peperangan. Tidak hanya dari bekerja sama,

sebuah permasalahan bisa terjadi karena ketidakengganan suatu negara

yang satu terhadap negara yang lain. Masalah yang terjadi juga tidak hanya dari

segi fisik seperti peperangan, namun juga dari segi politik.


Dari berbagai masalah itulah, hati bangsa Indonesia tergerak untuk menjaga

perdamaian dunia baik secara bantuan langsung maupun secara tidak langsung.

Karena bangsa Indonesia sendiri menjunjung tinggi pri-kemanusiaan dan pri-

keadilan, oleh karena itulah sesuai makalah ini, kami akan menyuguhkan peran

apa saja yang dilakukan bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Mendeskripsikan bagaimana cara masyarakat agar lebih sadar dalam

melestarikan lingkungan sehingga menghindari kebakaran hutan.

2. Mengetahui siapa saja yang harus bertanggung jawab terhadap kebakaran

hutan yang menyangkut Indonesia dan negara lain.

3. Mengetahui apa saja yang harus dilakukan masyarakat dalam menghadapi

kebakaran hutan.

1.3 HARAPAN

Harapan dengan dibuatnya makalah ini agar masyarakat bisa lebih

mengenal apa saja yang bisa membuat suatu permasalahan terjadi, sehingga

bisa lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Selain itu, harapan kami adalah

agar masyarakat lebih sadar dalam menjaga kelestarian alam yang ada di dunia

ini.

Dan agar masyarakat baik Indonesia maupun masyarakat luar bisa lebih

bijaksana dalam menghadapi masalah, sehingga masalah bisa diselesaikan

secara tepat tanpa merugikan pihak manapun.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 TEORITIS

a. Kebakaran

Bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman

potensial dan derajat terkenah pancaran api sejak awal kebakaran hingga

penjalaran api yang menimbulkan asap dan gas (Permen PU RI

No.26/PRT/M/2008)

Kebakaran adalah sebuah fenomena yang terjadi suatu bahan mencapai

tempertur kritis da beraksi secara kimia dengan oksigen yang menghasilkan

panas, nyala api, cahaya, asap, uap air, karbon monoksida, karbon dioksida atau

produk dan efek lain (SNI : 2009)

Kebakaran adalah api yang tidak terkendali artinya diluar kemampuan dan

keinginan manusia (Ramli : 2010)

2.2 EMPIRIS

Kebakaran hutan di Indonesia merupakan peristiwa tahunan yang selalu

terjadi berulang-ulang. Ada imbauan agar anak-anak dan orang tua tak keluar

rumah. Peristiwa ini mulai terjadi sejak 2015. Saat itu, kebakaran yang terjadi

melahap habis 5.595 hektar lahan dan hutan terbakar. Dampaknya tentu saja

perekonomian di sebagian wilayah kebakaran menurun, sistem pendidikan


lumpuh karena para siswa-siswi tidak memungkinkan jika pergi bersekolah

akibat polusi berbahaya, perjalanan di bandara juga terhalang asap sehingga

terhenti sejenak, lebih parahnya lagi ribuan warga terjangkit infeksi saluran

pernapasan akut. Pada tahun 2016, peristiwa serupa terjadi kembali. Luas lahan

yang terbakar mencapai 2.348 hektar. Sementara pada tahun 2017, luas lahan

yang terbakar berkurang, yaitu seluas 1.052 hektar. Kemudian pada tahun 2018,

di bulan Januari hingga April ada 1.647,36 hektar lahan yang terbakar, lalu pada

November 2018 ada 5.776,46 hektar.

Penyebab pasti dari kebakaran ini memiliki sudut pandang masing-masing.

Ada yang beranggapan bahwa penyebabnya memang dari cuaca panas

sehingga muncul kebakaran, namun di sisi lain ada yang beranggapan bahwa

penyebabnya muncul dari perusahaan asing yang melakukan land clearing. Lalu

pada tahun 2019, Kepala BPDB Riau mengatakan, selama 12 hari, area hutan

dan lahan yang terbakar seluas 108,5 hektar, dan ini menjadi kebakaran yang

paling parah di tahun ini.

Kebakaran hutan pada tahun 2019 ini memunculkan perdebatan antara

Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Malaysia dan Singapura menyalahkan

Indonesia karena asap kebakaran hutan yang ditimbulkan dianggap merugikan

negara mereka. Namun, disisi lain Indonesia beranggapan bahwa Malaysia dan

Singapura terlibat dalam kebakaran tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengungkap

setidaknya terdapat 4 perusahaan asing terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan di

wilayah Kalimantan Barat dan Riau. Keempat perusahaan tersebut berasal dari

Singapura dan Malaysia. Untuk wilayah Kalbar perusahaan itu ada di Kabupaten
Ketapang, Sanggau, dan Melawi. Perusahaan itu di antaranya PT Hutan Ketapang

Industri milik Singapura, PT Sime Indo Argo, PT Sukses Karya Sawit, dan PT Rafi

Kamajaya Abadi milik Malaysia. Permasalahan seperti ini dapat menyebabkan

perpecahan antar negara.

2.3 PERMASALAHAN

1. Apa saja upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi konflik antar

negara yang timbul akibat kebakaran tersebut?

2. Siapa saja yang harus bertanggung jawab jika terjadi permasalahan dengan

negara lain apabila masalah seperti kebakaran terjadi?

BAB III

URAIAN

1. Peristiwa tahunan yang sering menimpa wilayah perhutanan Indonesia

disebabkan karena cuaca panas dan adanya praktek land clearing oleh

perusahaan-perusahaan. Beberapa perusahaan asing milik Malaysia dan

Singapura yang ikut terlibat dalam masalah kebakaran hutan tahun ini

menyebabkan perselisihan dengan Indonesia. Untuk meredakan perselisihan

ini pemerintah seharusnya memberikan solusi agar tidak semakin memanas.

2. Penyebab karhutla di Kalimantan dan Sumatra. Setelah meninjau kebakaran

hutan dan lahan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh satu pihak saja
namun banyak pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut. semua warga

indonesia maupun pihak asing yang terkait juga harus bertanggung jawab.

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Demi terselesaikannya masalah kebakaran tahun ini, pemerintah sudah

melakukan upaya dari segi meredakan api yaitu dengan:

a. Mencari dan menghukum tersangka dengan berat untuk menimbulkan

efek jera.

b. Membuat hujan buatan

c. Penguatan Manggala Agni atau pasukan pemadam kebakaran.

d. Menyegel, mencabut izin, dan menegakkan hukum melalui gugatan

perdata pada perusahaan yang menyebabkan kebakaran.

e. Mengerahkan helikopter untuk water bombing.

Selain dari segi meredakan asap, juga ada segi diplomatik. Menurut kami,

pemerintah seharusnya mengadakan pertemuan dengan negara tetangga

yang berkaitan untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Upaya lain yang bisa dilakukan agar konflik tidak terjadi ialah mencegah

terjadinya kebakaran, jika kebakaran tidak terjadi maka hubungan antar

negara akan terjaga. Berikut ini adalah tindakan-tindakan yang bisa dilakukan

oleh masyarakat :
 Tindakan pencegahan :

1. Ketika musim kemarau atau berangin sebaiknya jangan

sembaragan melakukan pembakaran.

2. Jangan membakar atau membuang puntung rokok pada rumput

atau semak kering dilahan yang rawan terbakar.

3. Jangan membuka perkebunan dengan cara membakar.

4. Pastikan setelah melakukan pembakaran lahan, api yang

membakar lahan benar-benar padam.

 Tindakan penanggulangan :

1. Segera melapor ke petugas setempat jika terjadi kebakaran.

2. Jika api telah menyebar, usahakan tidak keluar rumah untuk

meminimalisasi asap yang terhirup.

3. Jika keluar rumah, lebih baik menggunakan masker untuk

mengurangi efek asap terhadap pernafasan.

2. Pihak- pihak yang harus bertanggung jawab jika terjadi masalah kebakaran

dengan negara lain yaitu pemerintah Indonesia, pelaku (masyarakat yang

terlibat dan perusahaan asing yang terlibat).

BAB V

KESIMPULAN

Sebagai makhluk sosial tentu saja kita pasti berinteraksi dengan orang lain.

Dalam interaksi tersebut mungkin saja terjadi suatu permasalahan atau perselisihan.
Begitu pula dengan hubungan antar negara, yang tidak bisa berdiri sendiri dan harus

bekerja sama dengan negara lain. Dalam kerja sama ini terkadang bisa mempererat

tali persaudaraan antar negara namun terkadang juga bisa timbul permasalahan.

Dalam menghadapi permasalahan ini, kita sebagai Bangsa Indonesia memiliki

karakter dalam menjaga perdamaian dunia, tidak boleh semena-mena menyalahkan

pihak negara lain jika terjadi masalah antara kedua belah pihak. Sebagai bangsa

Indonesia yang ikut dalam melaksanakan perdamaian dunia kita juga harus

bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga permasalahan

tersebut dapat terselesaikan tanpa merugikan kedua belah pihak manapun. Seperti

halnya masalah kebakaran hutan ini. Dalam hal ini tentu saja menjadi tanggung

jawab semua pihak yang bersangkutan, sebagaimana lahan hutan yang ada di

Indonesia dan juga perusahaan asing seperti Singapura dan Malaysia. Jika masalah

seperti ini terjadi yang mengalami kerugian bukan hanya lahan terbakar di

Indonesia, namun juga Malaysia dan Singapura yang terkena dampak asap. Namun

bukan berarti kita bisa menyalahkan perusahaan asing maupun sebaliknya, karena

semua ini adalah tanggung jawab bersama. Dalam hal ini beberapa yang sudah

dilakukan pemerintah seperti mencari dan menghukum tersangka dengan berat

untuk menimbulkan efek jera, membuat hujan buatan, penguatan Manggala Agni

atau pasukan pemadam kebakaran,dll yang sudah dijelaskan diatas, serta bantuan

dari negara lain seperti drone-drone canggih. Hal ini menunjukkan bahwa

perdamaian dunia sudah mulai terwujud, karena jika tidak ada inisiatif untuk kerja

sama maka yang timbul adalah kericuhan karena antar negara saling menyalahkan

satu sama lain. Oleh karena itu, perdamaian dunia sangatlah penting agar hubungan

antar negara terjaga dengan baik dan tidak terjadi kerusuhan atau perpecahan.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.liputan6.com/news/read/4063959/langkah-langkah-pemerintah-atasi-kebakaran-hutan

Oleh Liputan6.com pada 16 Sep 2019, 19:07 WIB

https://www.liputan6.com/news/read/4062338/menteri-lhk-4-perusahaan-milik-singapura-dan-
malaysia-terlibat-kebakaran-hutan Ika Defianti
13 Sep 2019, 21:08 WIB
https://news.detik.com/berita/d-4705871/5-perusahaan-malaysia-dan-singapura-penyebab-

karhutla-di-kalbar-riau-disegel Jumat 13 September 2019, 21:29 WIB Lisye Sri Rahayu – detikNews

Anda mungkin juga menyukai