Anda di halaman 1dari 11

FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Penentuan Status Gizi
Yang dibina oleh Farah Paramita, S.Gz, M.PH.

Oleh :
Kelompok 5
Alinda Rahmani (170612634055)
Hasbi Ash Shiddiqy (170612634054)
Isti Masyfufah (170612634093)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
NOVEMBER
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Food Frequency Questionnaire”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman.

Malang, 08 November 2019

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5
BAB 2
2.1 Definisi Food Frequency Questionnaire (FFQ) ......................................... 6
2.2 Tujuan Food Frequency Questionnaire (FFQ) ........................................... 6
2.3 Contoh Food Frequency Questionnaire (FFQ) .......................................... 6
2.4 Cara Pengisian Food Frequency Questionnaire (FFQ) .............................. 8
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Food Frequency Questionnaire (FFQ) ........... 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nutritional assessment merupakan sebuah proses mengumpulkan,
menganalisa, dan menginterpretasikan informasi dari segi data objektif maupun
data subjektif yang berhubungan dengan makanan individu dan asupan nutrisi,
gaya hidup, serata riwayat kesehatan untuk menentukan status kesehatan gizi
inidvidu atau populasi serta dipengaruhi oleh intake makanan, kecukupan gizi,
dan energi yang keluar.
Salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perseorangan
(individu) atau kelompok adalah survei atau penilaian konsumsi makanan (dietary
assessment). Penilaian konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Tujuan penilaian
konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran
tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat individu, kelompok,
dan rumah tangga serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi
makanan tersebut. Di Indonesia sendiri, survei kosumsi makanan sering
digunakan dalam penelitian di bidang gizi.
Banyak pengalaman membuktikan bahwa dalam melakukan penilaian
konsumsi makanan banyak terjadi bias mengenai hasil yang diperoleh. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidaksesuaian dalam
menggunakan alat ukur, waktu pengumpulan data yang tidak tepat, instrumen
yang tidak sesuai dengan tujuan, ketelitian alat penimbang makanan, kemampuan
petugas yang mengumpulkan data, daya ingat responden, daftar komposisi
makanan yang digunakan tidak sesuai dengan makanan yang dikonsumsi
responden dan interpretasi hasil yang kurang tepat. Oleh karena itu, pemahanan
yang baik mengenaik cara-cara melakukan survei makanan, baik untuk individu,
kelompok, maupun rumah tangga sangat diperlukan.
Metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu dibagi menjadi
beberapa metode, antara lain 24-H Recall, Food Records, Weighed Food Recoed,
Dietary History, serta Food Frequency Questionnaire. Pada makalah ini, metode

4
pengukuran makanan tingkat individu yang akan dibahas adalah Food Frequency
Questionnaire (FFQ).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi Food Frequency Questionnaire (FFQ)?


1.2.2 Apa tujuan dari Food Frequency Questionnaire (FFQ)?
1.2.3 Apa saja contoh Food Frequency Questionnaire (FFQ)?
1.2.4 Bagaimana cara pengisian Food Frequency Questionnaire (FFQ)?
Apa kelebihan dan kekurangan Food Frequency Questionnaire (FFQ)?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui definisi Food Frequency Questionnaire (FFQ).
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari Food Frequency Questionnaire (FFQ)
1.3.3 Untuk mengetahui contoh-contoh Food Frequency Questionnaire (FFQ)
1.3.4 Untuk mengetahui cara pengisian Food Frequency Questionnaire (FFQ).
1.3.5 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Food Frequency Questionnaire
(FFQ).

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Food Frequency Questionnaire (FFQ)


Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah salah satu metode penilaian
konsumsi pangan. FFQ merupakan kuesioner yang menggambarkan frekuensi
responden dalam mengonsumsi beberapa jenis makanan dan minuman.
Frekuensi konsumsi makanan dilihat dalam satu hari, atau minggu, atau
bulan, atau dalam waktu satu tahun. Kuesioner terdiri dari list jenis makanan
dan minuman.

2.2 Tujuan Food Frequency Questionnaire (FFQ)


Metode FFQ memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh metode
lainnya. Kekhususan yang dimaksud adalah proses penggunaanya
memerlukan persiapan yang meliputi studi pendahuluan terhadap makanan
yang dikonsumsi seseorang. Metode FFQ berbeda dengan metode lain,
karena jenis makanan yang ditanyakan adalah tertutup. Pernyataan tertutup
artinya hanya makanan yang ada dalam daftar yang akan diinvestigasi kepada
subjek. Tujuan dari FFQ adalah untuk mengetahui riwayat konsumsi makan
pada seseorang dalam jangka waktu panjang, dan mengetahui hubungan pola
diet dengan penyakit yang diderita seseorang.

2.3 Contoh Food Frequency Questionnaire (FFQ)


Berbagai pendekatan akhirnya dikembangkan terkait dengan metode FFQ
ini. Salah satu penyempurnaan metode ini adalah dengan menambahkan
informasi tambahan berupa porsi makan (portion size) untuk makanan yang
diketahui paling sering dikonsumsi. Makanan dan minuman yang diketahui
memiliki sekor tertinggi atau kelompok papan atas dalam deretan nama
makanan teratas ditelusuri jumlahnya saat dimakan. Jadi informasi ini
berguna untuk menghitung lebih lanjut kandungan zat gizinya. Pendekatan ini
kemudian disebut sebagai metode semi-FFQ. Penggunaan metode semi-FFQ
biasanya ditujukan jika ingin mengetahui asupan energi dan zat gizi terpilih
spesifik.

6
Metode FFQ idealnya tidak dapat menghitung jumlah konsumsi harian.
Kelemahan ini ditutupi dengan penggunaan metode Semi-FFQ, dengan
mencantumkan porsi konsumsi dan bobot setiap porsi yang beredar di
kalangan masyarakat.

7
Berbeda dengan formulis semi FFQ, maka formulir FFQ tidak disediakan
kolom porsi makan, karena memang informasinya bersifat kecenderungan
jenis konsumsi makanan dan minuman yang dinyatakan dalam nilai skor
konsumsi pangan. Berdasarkan teknik penskoran kedua formulir Semi FFQ
dan FFQ maka ditemukan skor konsumsi yang sama. Perbedaannya adalah
pada metode Semi FFQ dapat ditransformasi ke nilai gizi karena ada data
porsi makan yang selanjutnya diketahui kuantitasnya.

2.4 Cara Pengisian Food Frequency Questionnaire (FFQ)


Setelah disediakan formulir FFQ yang bersifat final, maka dapat
digunakan untuk pengumpulan data konsumsi pangan. Langkah langkah
penggunaan FFQ adalah:
1. Baca seluruh isi formulir FFQ yang terdiri dari tiga kolom utama
masing masing (1) Nomor (2) Bahan makanan dan minuman dan (3)

8
Frekuensi makan. Khusus untuk kolom frekuensi makan dibagi
menjadi 6 bagian masing masing. Setiap bagian merupakan pilihan
items frekuensi makan. Pilihan item frekuensi makan dibagi menurut
rating kekerapan konsumsi yaitu (1) lebih dari tiga kali sehari (2)
satu kali sehari (3) Tiga sampai enam kali seminggu (4) Satu sampai
dua kali seminggu (5) Dua kali sebulan dan (6) Tidak pernah.
2. Perkenalkan diri dan tujuan anda melakukan wawancara konsumsi
pangan.
3. Tanyakan frekuensi makanan setiap bahan makanan yang ada pada
daftar. Berikan kesempatan kepada responden atau subjek untuk
menjawab tentang kekerapan konsumsi.
4. Tulis jawaban responden dengan memberi tanda centang (√) pada
kolom yang berkesesuaian.
5. Ucapkan terimakasih untuk mengakhiri sesi wawancara.
6. Jumlahkan seluruh skor konsumsi pada baris akhir formulir FFQ.
7. Tentukan Skor Konsumsi Pangan Responden atau Subjek.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Food Frequency Questionnaire (FFQ)


 Kelebihan FFQ yaitu :
a. Dapat diisi sendiri oleh responden 24
b. Machine readable/dapat dibaca oleh mesin
c. Relative murah untuk populasi yang besar
d. Dapat digunakan untuk melihat hubungan antara diet dengan penyakit
e.Data usual intake lebih representatif dibandingkan diet record beberapa
hari
 Kekurangan FFQ yaitu :
a. Kemungkinan tidak menggambarkan usual food atau porsi yang dipilih
oleh responden
b. Tergantung pada kemampuan responden untuk mendeskripsikan
dietnya

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah salah satu metode penilaian
konsumsi pangan. FFQ merupakan kuesioner yang menggambarkan frekuensi
responden dalam mengonsumsi beberapa jenis makanan dan minuman.
Frekuensi konsumsi makanan dilihat dalam satu hari, atau minggu, atau
bulan, atau dalam waktu satu tahun. Metode FFQ memiliki tujuan untuk
mengetahui riwayat konsumsi makan pada seseorang dalam jangka waktu panjang,
dan mengetahui hubungan pola diet dengan penyakit yang diderita seseorang.
Metode FFQ memiliki Kelebihan yaitu, dapat diisi sendiri oleh responden
24, machine readable/dapat dibaca oleh mesin, relative murah untuk populasi
yang besar, dapat digunakan untuk melihat hubungan antara diet dengan
penyakit, data usual intake lebih representatif dibandingkan diet record
beberapa hari. Adapun kekurangan metode FFQ yaitu, kemungkinan tidak
menggambarkan usual food atau porsi yang dipilih oleh responden dan
tergantung pada kemampuan responden untuk mendeskripsikan dietnya

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (Online) http://digilib.unila.ac.id/2387/10/BAB%20II.pdf. Diakses


pada 7 November 2019
Sirajuddin, Surmita, Astuti trina. 2018. Survey Konsumsi Pangan. (Online)
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Survey-
Konsumsi-Pangan_SC.pdf. Diakses pada 7 November 2019

11

Anda mungkin juga menyukai