Anda di halaman 1dari 5

MENENTUKAN KLASIFIKASI AVO BERDASARKAN RESERVOIR GAS SAND PADA SUMUR “X” PADA

LAPANGAN “Z”

ABSTRAK

Suatu analisa AVO ( Amplitude Versus Offset ) telah dilakukan pada Lapangan Z mulai dari kedalaman 5582 feet hingga 6350
feet ( Measurement Depth ) dengan well marker sebanyak 12 buah yaitu dari top A hingga top L. Klasifikasi Avo menunjukkan
perubahan amplitudo terhadap offset ataupun koreksi reservoir. Dari data – data pada sumur X didapatkan gradient – gradient
yang bervariasi terhadap reservoir yang berisi Gas. Pengolahan AVO membutuhkan data – data seperti P wave, S wave,
Poisson Ratio, dan Densitas yang kemudian dari data – data tersebut akan dicari nilai Koefisien Refleksi menggunakan
persamaan Shuey. Hasil dari Koefisien Refleksi terhadap Sudut akan menghasilkan suatu kelas – kelas Avo yang menunjukkan
karakteristik pada reservoir tersebut.

PENDAHULUAN DASAR TEORI

Pada penelitian kali ini menggunakan data sumur X Amplitude Versus Offset berkaitan dengan refleksi dan
dimana data dari sumur tersebut diolah dan data yang transmisi gelombang seismik pada satu bidang batas yang
digunakan beruapa P wave, Poisson Ratio, Density, S dinyatakan oleh perumusan Zoeppritz ( Munadi, 2000 ).
wave, Resistivitas, dan Neutron untuk dianalisa
menggunakan metode AVO. Untuk kondisi yang sebenarnya dimana receiver dan
source memiliki jarak ( offset ), maka gelombang akan
Pada akuisisi seismik maka terdapat source dan receiver memiliki sudut – sudut tertentu terhadap suatu receiver
dan jarak diantara keduanya dinamakan offset. Amplitudo yang dapat membuat harga koefisien refleksi cukup rumit
memiliki sifat yang berbeda – beda pada masing – masing untuk diuraikan. Beberapa ahli yang dapat
medium. Perbedaan itu terjadi ketika proses refleksi menyederhanakan hal tersebut adalah Aki dan Richards,
penjalaran gelombang menumbuk medium yang memiliki Ostrander, dan Shuey.
koefisien refleksi yang berbeda dari medium yang dilewati
gelombang sebelumnya. Respon perubahan amplitudo Koefed ( 1955 ) menyatakan bahwa dengan berubahnya
terhadap offset mempresentasikan perubahan fisik suatu nilai Poisson Ratio pada dua medium dapat
batuan yang ada di dalamnya. Sifat – sifat tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan yang besar pada
diantaranya adalah inkompresibilitas, rigiditas, densitas, amplitudo sepanjang perubahan sudut pemantulan.
pori dan fluida pengisi pori yang dapat mempengaruhi Kemudian Ostrander ( 1984 ) menyatakan bahwa adanya
sifat seismik yang berupa kecepatan rambat gelombang P efek AVO pada gas dalam batuan pasir dan mengusulkan
atau Vp dan kecepatan rambat gelombang S atau Vs. model dua lapis sederhana dimana lapisan dengan
Perubahan keceptan gelombang P dan gelombang S akan impedansi dan Poisson Ratio rendah diapit oleh dua lapis
mengakibatkan perubahan terhadap respon seismik. dengan impedansi dan Poisson Ratio yang tinggi. Dari
model tersebut dapat terlihat peningkatan amplitudo
Metode Amplitude Versus Offset ( AVO ) dapat terhadap offset pada lapisan pasir yang terisi oleh gas.
memberikan suatu gradient – gradient baik itu positif atau
negatif yang menggambarkan perubahan amplitudo Dalam persamaan yang dilakukan oleh Shuey ( 1985 ),
terhadap sudut. Sudut yang dimaksud merupkan besarnya menyusun kembali persamaan Aki dan Richard
pemantulan gelombang seismik terhadap offset. berdasarkan sudut datang dengan memasukkan
perbandingan Vp/Vs dalam besaran Poisson Ratio untuk
Penelitian kali ini bertujuan untuk menentukan klasifikasi koefisien refleksi pada bidang batas lapisan. Dimana pada
AVO pada Gas Sand yang di populerkan oleh Rutherford akhirnya rumus tersebut menghasilkan persamaan sebagai
dan Williams berdasarkan gradient dari lapisan atas, berikut :
lapisan bawah, dan lapisan diantara lapisan atas dan
bawah. 𝑅𝑃 = 𝐴 + (2.25 ∆𝜎 − 𝐴) 𝑋 𝑆𝐼𝑁 2 𝜃 (1)

Hasil yang akan didapatkan pada penelitian ini adalah Perubahan koefisien refleksi dipengaruhi oleh nilai
berupa gradient – gradien Top Shale – Gas Sand dan Gas impedansi lapisan gas sand dan batas shale. Dari situlah
Sand – Bottom Shale pada suatu reservoir – reservoir yang muncul mengenai klasifiskasi AVO yang digagas oleh
mengandung hidrokarbon berupa gas. Rutherford dan Williams berdasarkan karakter impedansi
gas sand. Awalnya klasifikasi AVO terdiri dari 3 kelas,
namun seiring dengan waktu ditemukan karakteristik yang
menyebabkan klasivikasi AVO menjadi 6 kelas.
Tabel 1. Well Marker

No Well Marker Reservoir Gas


Sand
1 A X
2 B X
3 C V
4 D V
5 E V
6 F X
7 G V
8 H X
9 I V
Gambar 1. Klasifikasi AVO 10 J V
11 K V
1. Kelas I
12 L X
Pada grafik kelas I digambarkan bahwa
amplitudo bernilai positif dan menurun seiring
dengan bertambahnya offset maupun angle serta Pengolahan analisa AVO menggunakan suatu log yang
memiliki gradient negatif. berasal dari Sumur X dengan menggunakan P Wave,
2. Kelas II-P Poisson Ratio, S Wave, dan Density. Untuk menghasilkan
Dikarakterisasikan dengan nilai intercept kecil parameter – parameter tersebut untuk diolah, maka harus
dan gradient negatif. Serta amplitudo berawal mempicking shale dan reservoir pada sumur tersebut.
dari nilai positif kemudian berubah menjadi Picking untuk setiap lapisan sangat diperlukan untuk
negatif. Hal tersebut dapat mencirikan sebagai analisa AVO. Lapisan yang dipicking didasarkan oleh
perubahan fase teori Ostrander yang menyatakan bahwa terdapat efek
3. Kelas II AVO atau biasa disebut anomali AVO yang merupakan
Nilai impedansi antara reservoir dengan batuan lapisan shale dan reservoir gas sand, dimana shale
diatasnya memiliki kontras beda impedansi memiliki top shale dan bottom shale yang menghimpit
yang kecil serta memiliki amplitudo awal reservoir gas sand.
negatif dan semakin negatif seiring
bertambahnya sudut. Dari data – data tersebut dapat diolah untuk membentuk
4. Kelas III koefisien refleksi dengan menggunakan persamaan yang
Digambarkan dengan amplitudo negatif dan disederhanakan oleh Shuey. Hasil dari koefisien refleksi
semakin negatif seiring bertambahnya sudut dan tersebut akan di plotkan terhadap sudut yang akan
atau offset. menghasilkan kelas – kelas AVO. Kelas – kelas AVO
5. Kelas IV tersebut akan memperlihatkan sifat dari amplitudo
Digambarkan dengan amplitudo negatif namun terhadap suatu offset dan sudut.
akan menjadi kurang negatif sesuai dengan
Berikut merupakan gradient – graadient AVO pada well
bertambahnya offset yang menunjukkan
marker A hingga L.
gradient positif.
6. Kelas V 1. Well Marker C
Digambarkan nilai amplitudo negatif dan akan
menjadi kurang negatif namun akan lebih
derasti dibandingkan dengan kelas 4 dan
digambarkan sebagai gradient positif.
7. Kelas VI
Digambarkan dengan amplitudo kecil dan akan
semakin besar seiring dengan bertambahnya
offset atau sudut.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan well marker A hingga L, maka reservoir Gas


sand yang terdapat dapat dilihat berdasarkan tabel berikut. Gambar 2. Well Marker C
2. Well Marker D 5. Well Marker I

Gambar 3. Well Marker D Gambar 6. Well Marker I

3. Well Marker E 6. Well Marker J 1

Gambar 4. Well Marker E Gambar 7. Well Marker I

4. Well Marker G 7. Well Marker J 2

Gambar 5. Well Marker G Gambar 8. Well Marker J 2


8. Well Marker J 3 yang kompak. Berdasarkan bentuk gradient tersebut maka
klasifikasi kelas pada daerah tersebut merupakan kelas I.

Klasifikasi AVO dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Tabel Top Shale – Gas Sand

Well Marker Kelas AVO IMPEDANSI


C 4 -
D 5 -
E 4 -
G 5 -
I 5 -
J1 5 -
J2 5 -
Gambar 9. Well Marker J 3
J3 5 -
K 5 -

Tabel 3. Tabel Gas Sand – Bottom Shale


9. Well Marker K
Well Marker Kelas AVO IMPEDANSI
C 1 +
D 1 +
E 1 +
G 1 +
I 1 +
J 1 +
J1 1 +
J2 1 +
J3 1 +
K 1 +

Gambar 10. Well Marker K

KESIMPULAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil gradient – gradient tersebut dapat diseimpulkan
bahwa setiap reservoir yang mengandung gas memiliki
Dari hasil gradient – gradient yang dihasilkan dari
nilai amplitudo yang berbeda – beda dan hal tersebut dapat
amplitudo terhadap sudut maka pada TOP SHALE – GAS
mempresentasikan kandungan gas dan karakteristik dari
SAND didapatkan nilai impedansi yang selalu negatif
shale dan reservoir gas sand tersebut. Koefisien refleksi
dengan gradien positif ke arah atas. Kemudian amplitudo
juga berubah seiring bertambahnya offset pada shale dan
berawal dari zero offset dimulai dari negatif yang cukup
gas sand.
besar namun berkurang seiring dengan bertambahnya
offset atau sudut. Karakteristik pada daerah tersebut Karakteristik – karakteristik yang diperlihatkan seperti P
berarti memiliki shale yang cukup kompak dengan sand Wave, S Wave, Density, dan Poisson Ratio pada gradient
yang cukup soft . Namun terdapat beberapa variasi menunjukkan bahwa lapisan shale merupakan lapisan
gradient dimana hal tersebut menunjukkan suatu kelas yang kompak dan reservoir gas sand yang soft.
AVO berdasarkan kemiringan gradientnya. Dari hasil –
hasil tersebut maka kelas yang dapat diklasifikasikan
berdasarkan gradient adalah pada kelas 4 dan kelas 5
dimana kelas tersebut memiliki amplitudo negatif dan
berkurang seiring dengan bertambahnya offset atau sudut.

Kemudian dari hasil Gas Sand – Bottom Shale, didapatkan


amplitudo yang positif besar dan berkurang seiring dengan
bertambahnya offset atau sudut. Nilai impedansi memiliki
nilai positif ke arah bawah. Karakteristik pada daerah
tersebut juga berarti memiliki sand yang soft dan shale
DAFTAR PUSTAKA

Edwiza, dkk. 2014. Karakterisasi Reservoir Batu Pasir Formasi Keutapang Menggunakan Analisis AVO ( Amplitude
Versus Offset ) Pada Struktur “X” Sumatera Bagian Utara. Indonesia. Universitas Andalas.

Hutami, dkk. 2013. Identifikasi Sebaran Reservoir Hidrokarbon dengan Metode Inversi Simultan dan Analisis AVO Studi
Kasus Lapangan ‘A’ Cekungan Sumatera Selatan. Indonesia. Universitas Indonesia.

Rahmi, dkk. 2013. Analisa AVO dan Model Based Inversion Untuk Memetakan Penyebaran Hidrokarbon : Studi Kasus
Struktur ‘S’, Cekungan Sumatera Selatan. Indonesia. Universitas Indonesia.

Simm dan Bacon. 2014. Seismic Amplitude : An Interpreter’s Handbook. United Kingdom. CAMBRIDGE UNIVERSITY
PRESS.

Anda mungkin juga menyukai