Anda di halaman 1dari 68

Analisis Inversi Elastik Impedansi (EI) dan

Lamda Mu Rho (LMR) untuk Identifikasi


Penyebaran Reservoar Batupasir dan Fluida
Hidrokarbon pada Lapangan JOGGING
Cekungan Jawa Barat Utara

Akbar Dwi Wahyono


09/284096/PA/12806
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini kegiatan karakterisasi reservoir merupakan tahapan yang
penting dalam mempelajari dan mencari cadangan minyak dan gas
bumi
Data non zero offset dibutuhkan ekuivalensi AI yaitu Elastik Impedansi
yang dapat digunakan untuk mengkalibrasi reflektivitas seismic far
offset stack
Inversi yang berdasarkan pendekatan parameter Lame yaitu Lamda, Mu
dan Rho (LMR) memiliki sensitivitas yang baik dalam mengidenfikasi
fluida hidrokarbon
Batasan Masalah
1.Penyebaran lithologi dan fluida hidrokarbon pada formasi Talang Akar
dengan lithologi perselingan batupasir shale menggunakan inversi Elastik
Impedansi (EI) dan Lamda Mu Rho (LMR)
2.Daerah penelitian dibatasi pada inline 1905 1250 dan crossline 4145 4300
serta zona target adalah pada lapisan z.2260 formasi Talang Akar Cekungan
Jawa Barat Utara yang sudah terbukti mengandung hidrokarbon.
3.Data seismik yang digunakan ialah data seismik 3D dan data CRP gather yang
merupakan data Pre-Stack Time Migration (PSTM) dengan asumsi bahwa
tahapan processing sudah dilakukan dengan benar dan kualitas data seismik
ini sudah cukup baik untuk dilakukan proses lebih lanjut. Serta data kecepatan
Vrms 3D yang digunakan untuk analisis ray tracing dalam proses
menghasilkan atribut AVO
4.Data sumur yang digunakan yaitu data sumur DONAT-08 dan DONAT-10 yang
dilengkapi dengan data kecepatan P-wave, S-wave, Bulk Density, Gamma Ray,
Neutron Porosity, Resistivity dan juga data Checkshot
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan :
Melakukan analisis Impedansi Elastik dan LMR untuk memetakan
reservoir batupasir beserta fluida hidrokarbon pada formasi Talang Akar
Lapangan JOGGING daerah target pada lapisan z.2260

Manfaat :
Penelitian ini diharapkan dapat memahami penerapan inversi Elastik
Impedansi dan LMR dalam membuat gambaran sebaran reservoir serta
fluida hidrokarbon pada daerah penelitian, serta memberi informasi
dan gambaran sebaran litologi dan fluida daerah penelitian sebagai
pertimbangan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, yaitu mulai 3
November 2013 24 Februari 2014 bertempat di Divisi
Rembang dan Divisi G&G (Geologi dan Geofisika),
PT.Pertamina EP Asset 3, Cirebon, Jawa Barat.
Lokasi penelitian : Cilamaya, Jawa Barat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN
JAWA BARAT UTARA

Regional section Cekungan Jawa Barat Bagian Utara (Pertamina,2002)


STRATIGRAFI DAN PETROLEUM
SISTEM CEKUNGAN JAWA BARAT
UTARA

Kolom stratigrafi regional


Cekungan Jawa Barat Utara
(Pertamina, 2008)
BAB III
DASAR TEORI
Seismik Refleksi

Partisi energi gelombang seismik pada bidang reflektor (Yilmaz,2001)

Zoeppritz (1919) dengan menggambarkan koefisien refleksi dan transmisi sebagai


fungsi dari sudut datang pada medium elastik (densitas, kecepatan gelombang P,
dan kecepatan gelombang S)
Zoeppritz (1919) membuat persamaan matriks yang menggambarkan koefisien refleksi dan
transmisi sebagai fungsi dari sudut datang pada medium elastik dari menurunkan nilai koefisien
refleksi dan transmisi dengan mengamati tekanan dan pergeseran yang terjadi di sepanjang batas
lapisan antara dua medium, baik pada arah normal maupun tangensial.
1
sin 1 cos 1 sin 2 cos 2

RP cos1 sin 1 cos 2 sin 2 sin 1
R cos
S sin 2 VP1 2VS22VP1 2VS 2VP1 1
cos 21 sin 2 2 cos 22
TP 1
VS1 1VS1VP 2
2
1VS12
sin 21

TS VS1 2VP 2 2VS 2 cos 21
cos 21 sin 21 cos 22 sin 22
VP1 1VP1 1VP1
vp adalah kecepatan gelombang P, 1 adalah sudut datang gelombang P
vs adalah kecepatan gelombang S, 2 adalah sudut bias gelombang P
Rp adalah amplitudo gelombang P refleksi, 1 adalah sudut pantul gelombang S
Rs adalah amplitudo gelombang S refleksi, 2 adalah sudut bias gelombang S
Tp adalah amplitudo gelombang P transmisi, adalah densitas
Ts adalah amplitudo gelombang S transmisi
Amplitude Variation with Offset
Analisis AVO bertumpu pada perubahan amplitudo sinyal terpantul
terhadap jarak dari sumber gelombang ke geophone penerima (offset)

Hubungan antara offset dan sudut datang (). Makin besar offset,
makin besar pula sudut datangnya (Munadi, 1993)
Klasifikasi AVO

Koefisien refleksi gelombang P dan tabel perilaku


AVO pada top masing-masing gas sand.
Klasifikasi menurut Rutherford dan Williams
(1989). (Castagna et al., 1998)
Metode AVO

Bagan Metode AVO Sumber : Hampson - Russell


Seismik Inversi
Rekursif inversi , ialah bentuk sederhana dan paling pertama dari
inversi
Dimulai dengan mendefinisikan koefisien refleksi :
+1
=
+1 +

Impedansi lapisan ke (i+1) bisa


didapatkan dengan :

1+
+1 =
1

Dimulai dari lapisan pertama,


impedansi dari lapisan selanjutnya
bisa didapatkan secara rekursif,
dengan mengaplikasikan formula :
1+
= 1 1
=1 1
Inversi Sparse Spike

Hanya reflektivitas yang besar yang dianggap sebagai event refleksi yang berarti
Impedansi Elastik
Konsep Impedansi Elastik pertama kali dikembangkan oleh
Connolly (Leading Edge, 18, no.4, 438-452 (1999))
Beliau memulai dengan Persamaan Aki-Richard yang
berhubungan dengan amplitudo refleksi pada sudut datang:


dimana, A 1 VP
2 V p
2 2
1 VP V VS V
B 4 S 2 S
2 Vp VP VS VP
1 VP
C
2 Vp
Impedansi Elastik
Mengingat untuk kasus zero-offset :

Dengan analogi, Connolly mendefinisikan sebuah tipe impedansi yang baru


yang akurat untuk mengidentifikasi perubahan impedansi dari kecil - sedang:

Dengan perumusan matematika, Connolly menyatakan bahwa:


(1 tan 2 ) ( 8 K sin 2 ) (1 K sin 2 )
EI ( ) V P V S
2
V
dimana K S
VP
Impedansi Elastik
Persamaan sebelumnya menggunakan ketiga suku dari persamaan Aki-
Richard. Untuk sudut lebih dari 30, persamaan tersebut tidak
memberikan kecocokan yang berbanding lurus. Untuk sudut lebih besar
(offset lebih besar), maka hanya menggunakan kedua suku yang
pertama, yang memberikan persamaan :
(1 sin 2 ) ( 8 K sin 2 ) (1 K sin 2 )
EI ( ) V P V S
2
VS
dimana K
VP
Normalisasi Impedansi Elastik
Persamaan EI sebelumnya telah dimodifikasi oleh
Whitcombe (2002) dengan memperkenalkan konstanta
referensi 0 , 0 , dan 0 yang bertujuan untuk
menghilangkan variable berdimensi pada persamaan
tersebut, sehingga dapat dibandingkan dengan nilai AI,
menjadi persamaan di bawah ini:
a
b c
= 0 0
0 0 0
2
dimana, a = 1 + sin
b = 8 sin2
c = (1 4 sin2 )
Kecepatan Gelombang Seismik
Menurut cara bergetarnya gelombang seismik dibagi
menjadi dua macam (Goodway, 2001), yang ditunjukan
pada gambar berikut : Besar kecepatan gelombang P (vp)
dan kecepatan gelombang S (vs),
diberikan sebagai persamaan
berikut :
Inkompresibilitas dan Rigiditas
Medium elastik ditinjau dari stress dan strain yang terbagi menjadi :

Longitudinal Strain : =
Transverse Strain : =
Shear Strain : = =
Sumber : AVO Theory oleh Hampson - Russel
Inkompresibilitas dan Rigiditas
Deskripsi dari stress/strain sebenarnya melibatkan tiga dimensional dari
model cube batuan, diistilahkan sebagai volumetric strain.

Sumber : AVO Theory oleh Hampson - Russel


Dalam sebuah medium yang elastik sempurna, stress dan strain bisa
dikorelasikan satu sama lain berdasarkan Hukum Hooke :
=
Longitudinal stress

Shear stress, konstanta/ modulus shear strain disebut rigiditas

Volumetric stress, konstanta disebut dengan bulk modulus atau juga inkompresibilitas
Konstanta Lame Lamda Mu Rho
Secara Matematik kedua parameter Lame dapat diperoleh dari
persamaan kecepatan gelombang P dan kecepatan gelombang S

, dimana = koefisien lamda = 2


3
Lamda Mu Rho
Respon Parameter Lame terhadap kehadiran fluida hidrokarbon :
oleh : Bill Goodway Gas sands pada Tertiary Columbus Basin,
offshore Trinidad
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Perangkat Penelitian
Perangkat keras
Dua buah MonitorSamsung LCD 24 inch
Workstation SGI Altix VSS40, 4-core Intel Xeon, RAM 16 GB
Server SGI Altix XE240, 32-core Intel Xeon, RAM 16 GB
Satu unit Personal Computer, Compaq , core i3, RAM 2 GB
Perangkat Lunak
Operating system Red Hat Linux Enterprise 5.3
Paradigm Geophysical Inc : Vanguard Seismic Inversion dan Probe AVO
Analysis
Windows 7, Ms. Word ( penulisan )
Data Penelitian - Data Seismik

Data Seismik PSTM (Post Stack Time Mugration) Data Seismik CRP (Common Reflection Point) Gather
Spesifikasi :
Inline : 1095 1250 Interval time : 0-3000 ms
Crossline : 4145 4300 Jarak antar inline : 25 meter
Sampling rate : 2 ms Jarak antar crossline : 25 meter
Data Penelitian - Data Sumur

Data Log Sumur DONAT-08: Log Gamma Ray, log Kecepatan Gelombang S (Vs),
log Kecepatan Gelombang P (Vp), log Bulk Density Neutron Porosity dan log
Resistivitas
Data Penelitian - Model Kecepatan
Model kecepatan RMS velocity untuk menampilkan model jejak sinar
(ray tracing model) guna melakukan analisis AVO
V rms

Flow chart
Log Turunan Elastik Impedansi
Near offset (0,7,10,13,15) Far offset (17,23,25,28,29)

Beberapa Log Turunan EI pada sumur DONAT-08


Log Turunan Elastik Impedansi
Near offset (0,7,10,13,15) Far offset (17,23,25,28,29)

Beberapa Log Turunan EI pada sumur DONAT-10


Log Turunan Lamda-Rho dan Mu-Rho

Log turunan Lamda Rho Log turunan Mu Rho


sumur DONAT-08 dan DONAT-10 sumur DONAT-08 dan DONAT-10
Horizon Picking

Horizon picking dilakukan pada lapisan top-TAF sampai bottom-TAF


Well Seismic Tie - PSTM

well seismik tie sumur DONAT-08 pada data PSTM


Well Seismic Tie - PSTM

Penampang PSTM hasil well seismik tie pada sumur DONAT-08 Wavelet tipe zero phase (atas); wavelet hasil bandpass (tengah)
dan hasil cross correlation sintetik dengan trace seismik (bawah)
Well Seismic Tie - Reflektivitas

well seismik tie sumur DONAT-08 pada data reflektivitas


Well Seismic Tie - Reflektivitas

Penampang Reflektivitas hasil well seismik tie pada Wavelet tipe zero phase (atas); wavelet hasil bandpass (tengah)
sumur DONAT-08 dan hasil cross correlation sintetik dengan trace seismik (bawah)
Tes Kelayakan Data AVO
Tes kelayakan digunakan untuk mengestimasi kelayakan data sebelum
dilakukan proses analisis inversi AVO
Prekondisi AVO
Sebelum memulai melakukan analisis inversi AVO di Probe,
data perlu memenuhi persyaratan berikut:
Terkoreksi untuk elevasi dan statik ( baik refraksi dan
residualnya)
Terkoreksi untuk respon instrumennya
Memiliki atenuasi
Noise telah diredam dengan hati - hati
Tidak memiliki amplitude scaling, seperti geometrical
spreading, AGC, trace balancing dan sebagainya
Prekondisi AVO
Parameter prekondisi yang dilakukan untuk menjaga kualitas data CRP
gather beserta amplitudonya, yang dipilih pada penelitian ini ialah
Residual NMO : Automatic Flattening
Koreksi Amplitudo : Q-Correction
Penapisan : - Band Pass Filter ( 5, 10, 60,70 ) Hz
- Wavelet Unstrecthing

Spektrum Amplitudo data CRP gather


Prekondisi AVO

CRP gather setelah dilakukan prekondisi CRP gather sebelum dilakukan prekondisi
Background Model
Background model digunakan sebagai input low frequency model dalam inversi
Parameter Background model yang digunakan :
Krigging method : Ordinary Krigging
Well input data (EI,,) : DONAT-08 dan DONAT-10
Extraction Method : Uniform
Sublayer thickness : 0.25 ms

Dari kombinasi dua data sumur yang dipakai dengan horizon interpretasi, kemudian
dilakukan interpolasi dan juga ekstrapolasi dari data sumur ke horizon interpretasi untuk
mendapatkan volume background model.
Analisa Parameter Inversi Elastik
Impedansi dan Lamda Mu Rho
Parameter Utama :
Lebar pita frekuensi
Initial guess
Spike Sparseness
Faktor kalibrasi amplitudo

Analisa Parameter Inversi Elastik Impedansi 28


BAB V
Hasil dan Pembahasan
Analisa Log Sumur

Zona
Target

Log log utama yang digunakan sebagai analisa petrofisika penentuan zona hidrokarbon
EI 28 vs Gamma Ray
Analisa crossplot sensitivitas untuk melihat seberapa sensitif data log
sumur dalam membedakan litologi maupun fluida.

Sensitivitas EI 28 pada sumur DONAT-08


Sensitivitas EI 28 pada sumur DONAT-10
Mu-Rho vs Gamma Ray
Sensitivitas Mu Rho pada sumur DONAT-08 Sensitivitas Mu Rho pada sumur DONAT-10
Lamda-Rho vs Gamma Ray
Sensitivitas Lamda Rho pada sumur DONAT-08 Sensitivitas Lamda Rho pada sumur DONAT-10
Peta Struktur Waktu - TAF
Respon AVO pada 1905 ms
1930 ms (lapisan z.2260)
Inversi Atribut AVO
Atribut angle stack : kiri - near offset (0 -15)
kanan far offset (20 -35)

Nilai reflektivitas near offset -30 sampai


-20
Nilai reflektivitas far offset -20 sampai 0
Menghasilkan koefisien refleksi yg
negatif serta gradient positif

Atribut Intercept (kiri) dan Gradient (kanan)

Menghasilkan intercept yg negatif serta


gradient positif
Background Model Elastik Impedansi 28

U S

Penampang Background model yang memotong kedua sumur


Kontrol kualitas Background Model pada sumur DONAT-08
Background Model Mu -Rho

U S

Penampang Background model yang memotong kedua sumur

Kontrol kualitas Background Model pada sumur DONAT-08


Background Model Lamda -Rho

U S

Penampang Background model yang memotong kedua sumur


Kontrol kualitas Background Model pada sumur DONAT-08
Hasil Inversi Elastik Impedansi 28
U S

Penampang Inversi EI 28 yang memotong kedua sumur


Kontrol kualitas Hasil Inversi Ei 28 pada sumur DONAT-08
Hasil Inversi Lamda-Rho

U S

Penampang Inversi Lamda-Rho yang memotong kedua sumur

Kontrol kualitas Hasil Inversi Lamda-Rho pada sumur DONAT-08


Hasil Inversi Mu-Rho

U S

Penampang Inversi Mu-Rho yang memotong kedua sumur

Kontrol kualitas Hasil Inversi Mu-Rho pada sumur DONAT-08


Penyebaran Lateral Elastik Impedansi 28

shale

batupasir

hidrokarbon

hidrokarbon

Slicing data Elastik Impedansi 28 berdasarkan data top VJTB horizon +10 ms sampai +35ms,
yang berada pada kawasan waktu 1905 ms 1930 ms
Penyebaran Lateral Lamda Mu Rho

high
low

low
high

Slicing data Lamda-Rho (kiri) dan Mu-Rho(kanan) berdasarkan data top VJTB horizon +10 ms sampai +35ms,
yang berada pada kawasan waktu 1905 ms 1930 ms
Interpretasi Hasil Inversi EI 28 dan LMR

(a)

Zona 1
Zona 2

(b) (c)

Zona 1 Zona 1
Zona 2 Zona 2

(a) Slicing hasil inversi Elastik Impedansi 28 (b) Lamda-Rho (c)


Mu-Rho overlay dengan Peta Struktur (Time Migrated) dengan tebal 10 ms dan 35 ms ke atas dari horizon base TAF
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Daerah target pada kedalaman 1905 ms 1930 ms (lapisan z.2260) merupakan daerah yang tergolong
anomali AVO kelas IV sesuai dengan klasifikasi Rutherford dan William
2.Parameter Elastik Impedansi sudut 28, merupakan parameter yang sensitif terhadap perubahan litologi,
karena parameter ini dapat memisahkan dengan baik antara batupasir dan shale.
3.Hasil inversi Elastik Impedansi 28 memperlihatkan range nilai Elastik Impedansi untuk reservoar
batupasir pada lapisan z.2260 berkisar antara 10000 12600 ((m/s)2*(gr/cc)).
4.Penyebaran reservoar batupasir dari hasil inversi Elastik Impedansi 28 pada lapisan z.2260 di daerah
sekitar sumur DONAT-08 berkembang sangat baik, lain hal dengan daerah sekitar sumur DONAT-10
batupasir menipis dan lebih didominasi oleh shale.
5.Penyebaran fluida hidrokarbon hasil inversi Elastik Impedansi 28 terbagi menjadi dua zona anomali
hidrokarbon utama, yang pertama di daerah sekitar sumur DONAT-08 dengan orientasi Barat Daya -
Timur Laut, yang kedua di daerah sebelah paling Tenggara dari lapangan JOGGING dengan orientasi ke
arah Selatan Utara.
6.Penyebaran fluida hidrokarbon hasil inversi Lamda Mu Rho terbagi menjadi dua zona anomali utama,
yang pertama di daerah sebelah Utara dari sumur DONAT-08 dengan orientasi Barat Timur, sedangkan
yang kedua di daerah paling Tenggara dari lapangan JOGGING dengan orientasi Selatan-Utara.
7.Dari overlay hasil inversi Elasik Impedansi dan Lamda Mu Rho dengan time structure top -TAF terlihat
bahwa zona anomali hidrokarbon terletak pada struktur tinggian. Sehingga sitem jebakan hidrokarbon
pada lapangan JOGGING ini berpotensi sebagai sistem jebakan struktur antiklin.
Saran
Perlu dilakukan analisis dan processing seismic anisotropy guna
memperbaiki hasil interpretasi zona anomali hidrokarbon yang
pertama. Karena adanya perbedaan orientasi penyebaran
anomali fluida hidrokarbon antara hasil Inversi Elastik Impedansi
28 dengan Lamda Mu Rho. Sebab pada penelitian ini perlapisan
batuan dianggap sebagai medium isotrop.
Thanks For All The JOYS
FELLAS !!!!

Anda mungkin juga menyukai