Manfaat :
Penelitian ini diharapkan dapat memahami penerapan inversi Elastik
Impedansi dan LMR dalam membuat gambaran sebaran reservoir serta
fluida hidrokarbon pada daerah penelitian, serta memberi informasi
dan gambaran sebaran litologi dan fluida daerah penelitian sebagai
pertimbangan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, yaitu mulai 3
November 2013 24 Februari 2014 bertempat di Divisi
Rembang dan Divisi G&G (Geologi dan Geofisika),
PT.Pertamina EP Asset 3, Cirebon, Jawa Barat.
Lokasi penelitian : Cilamaya, Jawa Barat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN
JAWA BARAT UTARA
Hubungan antara offset dan sudut datang (). Makin besar offset,
makin besar pula sudut datangnya (Munadi, 1993)
Klasifikasi AVO
1+
+1 =
1
Hanya reflektivitas yang besar yang dianggap sebagai event refleksi yang berarti
Impedansi Elastik
Konsep Impedansi Elastik pertama kali dikembangkan oleh
Connolly (Leading Edge, 18, no.4, 438-452 (1999))
Beliau memulai dengan Persamaan Aki-Richard yang
berhubungan dengan amplitudo refleksi pada sudut datang:
dimana, A 1 VP
2 V p
2 2
1 VP V VS V
B 4 S 2 S
2 Vp VP VS VP
1 VP
C
2 Vp
Impedansi Elastik
Mengingat untuk kasus zero-offset :
Longitudinal Strain : =
Transverse Strain : =
Shear Strain : = =
Sumber : AVO Theory oleh Hampson - Russel
Inkompresibilitas dan Rigiditas
Deskripsi dari stress/strain sebenarnya melibatkan tiga dimensional dari
model cube batuan, diistilahkan sebagai volumetric strain.
Volumetric stress, konstanta disebut dengan bulk modulus atau juga inkompresibilitas
Konstanta Lame Lamda Mu Rho
Secara Matematik kedua parameter Lame dapat diperoleh dari
persamaan kecepatan gelombang P dan kecepatan gelombang S
Data Seismik PSTM (Post Stack Time Mugration) Data Seismik CRP (Common Reflection Point) Gather
Spesifikasi :
Inline : 1095 1250 Interval time : 0-3000 ms
Crossline : 4145 4300 Jarak antar inline : 25 meter
Sampling rate : 2 ms Jarak antar crossline : 25 meter
Data Penelitian - Data Sumur
Data Log Sumur DONAT-08: Log Gamma Ray, log Kecepatan Gelombang S (Vs),
log Kecepatan Gelombang P (Vp), log Bulk Density Neutron Porosity dan log
Resistivitas
Data Penelitian - Model Kecepatan
Model kecepatan RMS velocity untuk menampilkan model jejak sinar
(ray tracing model) guna melakukan analisis AVO
V rms
Flow chart
Log Turunan Elastik Impedansi
Near offset (0,7,10,13,15) Far offset (17,23,25,28,29)
Penampang PSTM hasil well seismik tie pada sumur DONAT-08 Wavelet tipe zero phase (atas); wavelet hasil bandpass (tengah)
dan hasil cross correlation sintetik dengan trace seismik (bawah)
Well Seismic Tie - Reflektivitas
Penampang Reflektivitas hasil well seismik tie pada Wavelet tipe zero phase (atas); wavelet hasil bandpass (tengah)
sumur DONAT-08 dan hasil cross correlation sintetik dengan trace seismik (bawah)
Tes Kelayakan Data AVO
Tes kelayakan digunakan untuk mengestimasi kelayakan data sebelum
dilakukan proses analisis inversi AVO
Prekondisi AVO
Sebelum memulai melakukan analisis inversi AVO di Probe,
data perlu memenuhi persyaratan berikut:
Terkoreksi untuk elevasi dan statik ( baik refraksi dan
residualnya)
Terkoreksi untuk respon instrumennya
Memiliki atenuasi
Noise telah diredam dengan hati - hati
Tidak memiliki amplitude scaling, seperti geometrical
spreading, AGC, trace balancing dan sebagainya
Prekondisi AVO
Parameter prekondisi yang dilakukan untuk menjaga kualitas data CRP
gather beserta amplitudonya, yang dipilih pada penelitian ini ialah
Residual NMO : Automatic Flattening
Koreksi Amplitudo : Q-Correction
Penapisan : - Band Pass Filter ( 5, 10, 60,70 ) Hz
- Wavelet Unstrecthing
CRP gather setelah dilakukan prekondisi CRP gather sebelum dilakukan prekondisi
Background Model
Background model digunakan sebagai input low frequency model dalam inversi
Parameter Background model yang digunakan :
Krigging method : Ordinary Krigging
Well input data (EI,,) : DONAT-08 dan DONAT-10
Extraction Method : Uniform
Sublayer thickness : 0.25 ms
Dari kombinasi dua data sumur yang dipakai dengan horizon interpretasi, kemudian
dilakukan interpolasi dan juga ekstrapolasi dari data sumur ke horizon interpretasi untuk
mendapatkan volume background model.
Analisa Parameter Inversi Elastik
Impedansi dan Lamda Mu Rho
Parameter Utama :
Lebar pita frekuensi
Initial guess
Spike Sparseness
Faktor kalibrasi amplitudo
Zona
Target
Log log utama yang digunakan sebagai analisa petrofisika penentuan zona hidrokarbon
EI 28 vs Gamma Ray
Analisa crossplot sensitivitas untuk melihat seberapa sensitif data log
sumur dalam membedakan litologi maupun fluida.
U S
U S
U S
U S
U S
shale
batupasir
hidrokarbon
hidrokarbon
Slicing data Elastik Impedansi 28 berdasarkan data top VJTB horizon +10 ms sampai +35ms,
yang berada pada kawasan waktu 1905 ms 1930 ms
Penyebaran Lateral Lamda Mu Rho
high
low
low
high
Slicing data Lamda-Rho (kiri) dan Mu-Rho(kanan) berdasarkan data top VJTB horizon +10 ms sampai +35ms,
yang berada pada kawasan waktu 1905 ms 1930 ms
Interpretasi Hasil Inversi EI 28 dan LMR
(a)
Zona 1
Zona 2
(b) (c)
Zona 1 Zona 1
Zona 2 Zona 2