Anda di halaman 1dari 6

11-10 FUNGSI DISTRIBUSI FERMI DIRAC

Untuk memperoleh fungsi distribusi di statistika Fermi Dirac, kita menentukan dua assembly pada jumlah
partikel yang masing-masng N dan N’ = N -1. Pada beberapa pasangan pada tiap tingkatan, kecuali level

r makros yang bersesuaian dengan 𝑁𝑗𝑘 = 𝑁𝑗𝑘 − 1. Energi yang sesuai merupakan U dan 𝑈 ′ = 𝑈 − 𝜀𝑟

Gambar (a) menunjukkan peluang makro pada suatu assembly dengan 𝑁 = 6 partikel dan 𝑈 = 6 ∈, yang
mengikuti aturan F-D statistic dan tingkat energi sama dengan spaced dan 𝑔𝑗 = 3 tiap tingkatan. Gambar
(b) menunjukkan diagram yang sesuai untuk suatu assembly 𝑁 ′ = 5 partikel dan salah satu pada level 2
telah dipilih sebagai arbitrary level 4, maka 𝑈 ′ = 𝑈 − 2∈ = 4∈ . Maka akan terlihat bahwa pada tiap
pasangan makros yang sesuai pada occupation number adalah sama pada semua tingkataan kecuali level

2, pada level ini berlaku 𝑁2𝑘 = 𝑁2𝑘 − 1

Peluang termodinamik untuk keadaan makro yang berhubungan dengan assembly tidak utama dan utama
adalah

Kemudian

Type equation here.

Yang kemudian
Yang setelah pengurangan menjadi

Atau

Dengan menjumlah kan semua nilai k maka diperoleh

Dan

̅𝑟′ = 𝑁𝑟 , jika keadaan cukup degerasi, 𝑁


Disini didapatkan 𝑁 ̅𝑟′ dan 𝑁𝑟 , dapat lebih besar dari yang lain.
Dengan alasan yang sama seperti statistik B-E

Yang merupakan fungsi distribusi Fermi-Dirac. Ini berbeda yang mempunyai nlai +1 pada angka -1

11-10 Fungsi Distribusi Klasik

dalam sistem tak terbedakan, rata-rata jumlah partikel 𝑁𝑗 , disetiap level sangat jauh lebih sedikit daripada
jumlah pada bagian level 𝑔𝑗 , sehingga rata-rata jumlah partikel per keadaan 𝑁𝑗 /𝑔𝑗 , sangat kecil. Angka
pada pers (11-39) dan pers (11-40) sangat besar. Jadi kita dapat mengabaikan angka 1; dan kedua fungsi
distribusi B-E dan F-D diturunkan menjadi
Yang mana merupakan fungsi distribusi klasik

11-11 Perbandingan Fungsi distribusi pada partikel tak terbedakan

Fungsi distribusi dari partikel yang tak terbedakan semuanya dapat digambarkan oleh persatuan tunggal

Dimana 𝑎 = −1 dalam statistik B-E , 𝑎 = +1 dalam statistic F-D, dan 𝑎 = 0 dalam statistik klasik

Kurva pada gambar diatas, adalah grafik jumlah rata-rata partikel per keadaan 𝑁𝑗 /𝑔𝑗 bergantung pada -
suhu untuk statistic F-D dan B-E berkomplot sebagai fungsi dan banyaknya ukuran (∈𝑗 − 𝜇)𝑘𝑏 /𝑇 (Oleh
karena itu energi semakin meningkat ke arah kanan). Ordinat kurva mempunyai arti, hanya pada absis di
mana energi ∈𝑗 mempunyai salah satu nilai yang diijinkan. Ketika 𝑁𝑗 /𝑔𝑗 sangat kecil, distribusi B-E dan
F-D sangat mirip, dan keduanya menurunkan distribusi klasik.

Catatan pada saat ∈𝑗 = 𝜇 dari nilai 𝑁𝑗 /𝑔𝑗 dalam statistik B-E menjadi infinitif dan untuk level dimana di
mana ∈𝑗 kurang dari 𝜇 adalah negatif dan tak berarti. Artinya, dalam statistik ini, potensial kimia harus
lebih kecil dari energy yang diizinkan di tingkat terendah. Partikel-partikel seperti berkonsentrasi di level
∈𝑗 hanya sedikit lebih besar dari 𝜇

Dalam statistik F-D, dengan kata lain semua level populasinya menurun ke yang paling rendah dan
∈𝑗 , 𝑁𝑗 /𝑔𝑗 mendekati 1. Artinya, tingkat energy rendah hampir secara keseluruhan dipopulasikan dengan
satu partikel per keadaan
11-21 FUNGSI DISTRIBUSI MAXWELL BOLTZMAN

Fungsi distribusi dalam statistik M-B diperoleh dengan cara yang sama seperti pada statistic B-E dan F-D
statistik

Peluang termodinamik untuk keadaan makro yang berhubungan dengan assembly utama dan tidak utama
adalah

Gambar diatas (a) peluang makro pada suatu assembly pada 6 partikel mengikuti aturan statistika M-B
ketika 𝑈 = 6∈ (b) peluang makro ketika satu partikel dihapus dari level 2 pada assembly di bagian (a)

Setelah menjumlah semua makro, diperoleh


Dan dengan prosedur yang sama dengan sebelumnya

Yang merupakan fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann. Ini berbeda dengan fungsi distribusi klasik, yang
terkadang disebut sebagai “pengoreksi” dari fungsi Boltzmann, pada pembilang sebelah kiri adalah rata-
̅𝑗 /𝑁, sehingga sisi kiri adalah jumlah pecahan dari partikel per
rata jumlah pecahan partikel di level 𝑗 , 𝑁
keadaan di tingkat manapun.

11-13 FUNGSI PARTISI

Fungsi distrubsi Maxwell-Boltzmann adalah

Ketika ∑𝑗 𝑁𝑗 = 𝑁 dan potensi kimia 𝜇 tidak tergantung pada 𝑗, maka

Jumlah di bagian akhir disebut fungsi partisi atau jumlah keadaan dan diwakili oleh Z (German
Zusstandssum). Bentuk lain yang sering digunakan

Fungsi partisi hanya bergantung pada suhu T dan parameter parameter yang menentukan tingkatan energi.
Hal itu merupakan lanjutan dari dua persamaan sebelumnya pada statistk M-B

Jadi sistem yang diberikan, rata-rata jumlah partikel per keadaan di setiap level berkurang secaara
eksponensial dengan energi ∈𝑗 dan pada suhu T yang lebih rendah, kelebihan kecepatan tersebut adalah
penurunan kecepatannya

Fungsi distribusi klasik dapat ditulis


Dan penjumlahan semua nilai 𝑗 kita dapatkan

Lalu jika fungsi partisi Z ditentukan dengan cara yang sama seeperti statistik M-B

Dan fungsi distribusi klasik dapat ditulis

Anda mungkin juga menyukai