STRATEGI MARKETING PTNissin
STRATEGI MARKETING PTNissin
Disusun Oleh :
Ratna Dewi Untari
15170391L
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
2019/2020
PERSETUJUAN PEMBIMBING
RENCANA STRATEGIS PT.NISSIN BISCUIT INDONESIA DALAM
MENGHADAPI PERSAINGAN
laporan Kuliah Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan
ke Ujian Kuliah Kerja Lapangan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Pembimbing
Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini telah dipertahankan di depan Sidang Ujian
Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Ekonomi Universitas Setia Budi pada :
Hari :
Tanggal :
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang di laksanakan di Semarang dan Bali pada 13 –
17 Januari 2020 dengan baik dan sesuai rencana.
Laporan ini ditujukan sebagai pertanggungjawaban atas perjalanan KKL
yang telah penulis laksanakan. Dalam laporan ini penulis mencoba untuk
menguraikan mengenai profil perusahaan yang dikunjungi selama masa KKL. Serta
di akhir pembahasan, penulis mencantumkan saran yang dapat digunakan sebagai
perbaikan dalam pelaksanakan KKL berikutnya.
Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari perhatian serta
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
1. Seluruh staff PT.NISSIN BISCUIT INDONESIA
2. Rektor Universitas Setia Budi Surakarta Dr.Jhony Tarigan, MBA
3. Dekan Fakultas Ekonomi Dr.Widi Hariyanti, SE, M.Si
4. Pembimbing Finisha Mahestri Noor, B.Com., MPH
5. Ketua Program Studi Manajemen dan Akuntansi, Dr. Didik Setyawan, SE.,
MM
6. Pendamping Kuliah Kerja Lapangan Dr. Waluyo Budi Atmoko, MM dan
Nang Among Budiadi, SE., M.Si
7. Pradana Arizky Tour & Travel
8. Mas Nur Rohmad sebagai Tour Leader yang telah menemani perjalanan
KKL
9. Orang tua beserta keluarga yang telah memberi motivasi dan dorongan
10. Seluruh teman – teman Fakultas Ekonomi yang saling bekerja sama dalam
terlaksananya KKL ini
Penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang dapat membuat
laporan ini menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat baik
kepada penulis sendiri dan kepada para pembaca secara umumnya.
Surakarta, Januari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR MATRIX
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
crackers, snacks, wafers dalam bagian merk terkemuka seperti nissin, Khong
melalui inovasi yang selalu berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan oleh nissin
Factory Indonesia memiliki lebih dari 700 karyawan yang terlatih sehingga
sumberdaya manusia dan tegnologi, sampai dengan saat ini, PT Nissin Biscuit
GAMBAR 1
LOGO PT NISSIN BISCUIT INDONESIA
Visi
Misi
dengan cita rasa tinggi serta terjamin mutunya kepada pelanggan dengan cara
terbaik yang dikembangkan oleh SDM yang unggul dengan tegnologi modern.
Quality Commitment:
bahan baku pilihan dan penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi
serta penerapan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), GMP (Good
2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk juga telah diterapkan dengan
proses produksi disertai dengan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia
(MUI). Sebuah bukti bahwa semua produk Nissin telah memenuhi kaidah halal
berikut:
Bagan I
a. General Manager
c. Manager Produksi
kualitasmaupun kuantitas.
d. Manager Teknik
e. Manager Personalia
karyawan.
f. Manager Pembelian
g. Manager Pemasaran
Tugasnya adalah :
h. Supervisor
buruh pabrik.
i. Sales
Tugasnya adalah
D. Kondisi Perusahaan
1. Produk
Biskuit: Kukis sagu keju biskuit, Golden malkist butter biskuit, walens
crackers
2. Segmentasi Pasar
memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang
kaleng.
a. Demografi
tingkat pendidikan.
positioning
b. Geografis
3. Pangsa Pasar
4. Kontribusi
PT Nissin menyadari bahwa dengan memproduksi produk yang
mutu produk menjadi salah satu prioritas utama. Pada posisi saat ini,
di hari-hari biasa maupun empat bulan sebelum Hari Raya Idul Fitri.
leader.sedangkat biskuit jenis wafer boleh jadi tersalip pemain lain sejak
5. Distributor
PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang
sesuai maka PT. Nissin Biscuit akan melakukan MoU dengan pihak
pemesan atau pihak yang ingin menjadi distributor produk PT. Nissin
6. Presentase Penjualan
dengan merek utamanya adalah Khong Guan. Perusahaan yang hadir pada
pangsa pasar Khong Guan Indonesia pada tahun 2015 yaitu sekitar 35%
dengan omset lebih dari Rp 150 miliar dan merupakan pemimpin pasar
dari produk-produk biskuit dan mengelola tak kurang dari 400 varian
produk.
Produk perusahaan biskuit Khong Guan Indoneia yang hadir di
biskuit Khong Guan di meja ruang tamu. Produk Khong Guan Indonesia
7. Pesaing Utama
Pte. Ltd. dari Singapura, PT Nabisco Foods yang merupakan aliansi bisnis
Selain banyak pemain nasional yang kuat, juga banyak pemain lokal yang
ini adalah pemain lama dan besar seperti Khong Guan, Regal, dan Mayora.
Kompetisi yang sangat ketat ini membuat setiap pemain harus cerdik
konsumen karena ada dorongan hati dalam membelinya. Jadi, siapa yang
ramadhan, yaitu dua bulan sebelum bulan ramadhan tiba. Selain itu
misalnya pada saat perayaan hari besar keagamaan (natal, idul fitri,
9. Coorporate Governance
F. Strategi Perusahaan
1. Strategi Pemasaran
Dasar pemikiran utama yang penting dalam market driven strategy
adalah menjadikan pasar dan konsumen sebagai titik awal dalam
memformulasikan strategi.
PT. Nissin Biscuit pada awalnya memperkenalkan minuman siap
saji dalam kemasan kaleng, Nissin memiliki target pasar yang jelas, dengan
target orang yang sedang melakukan perjalanan . Nissin memandang
bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti
membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis dan mudah di dapat,
berangkat dari pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis
dan aman untuk digunakan sebagai wadah biscuit adalah kaleng. Strategi
pemasaran meliputi Segmentasi Produk, targeting, positioning
a. Segmentasi Produk
PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam
produk biscuit, dimana salah satu produknya adalah Biscuit Khong
Guan. Biscuit Khong Guan merupakan produk biscuit pertama di
Indonesia yang di kemas dalam kaleng dan telah dikenal oleh
masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya biscuit dalam
kemasan kaleng yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT.
Nissin Biscuit terdapat lima merek biscuit dalam kemasan kaleng
yang beredar di Indonesia selain yang di produksi oleh PT. Nissin
Biscuit, yaitu Roma, Hatari, Tango, Selamat, Good Time.
PT. Nissin Biscuit pada saat ini dihadapkan pada berbagai
saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal,
namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam
kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati – hati dalam
merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah
yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak
konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan
menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa
manfaat.
Keberhasilan Nissin tidak lepas dari brand “biscuit kaleng”
dengan produk legendarisnya Khong Guan . Berikutnya Nissin
semakin kuat karena jaringan distribusi biscuitnya yang sangat kuat
sampai di titik akhir pelosok. Yang masih dipertahankan dari PT.
Nissin Biscuit adalah upaya – upaya mempertahankan image secara
above the line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi
yang akan terus membuat teh botol tertancap di kepala konsumen
masih dilakukan.
b. Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang
dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi
pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak
pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan
oleh kesesuaian produk.
Target dari PT. Nissin Biscuit adalah yang menyukai makanan
ringan sebagai cemilan dan orang-orang yang membutuhkan jamuan
untuk acara-acara yang mereka adakan atau ketika waktu berkumpul
bersama keluarga. Diberikannya kemasan kaleng yang praktis dengan
varian jenisnya dan banyak tersedia di kios – kios yang ada di pinggir
jalan, mini market, took-toko kelontong bahkan super market.Jadi jika
ada konsumen yang membutuhkan segera produk dari Nissin dapat
mereka dapatkan dengan mudah
c. Positioning
Nissin melakukan positioning dengan memberikan kesempatan
bagi masyarakat yang ingin melihat kegiatan produksi dengan
berkunjung ke PT. Nissin Biscuit yang berlokasi di Ungaran
Semarang. Dengan lokasi yang strategis tersebut diharapkan banyak
masyarakat yang berkenginan untuk berkunjung dan dapat menambah
kepercayaan masyarakat dengan produk dari PT. Nissin Biscuit. Hal
ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro dibandingkan para
pesaingnya.
2. Strategi Distribusi
PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik
yang sukses mengolah makanan ringan biscuit, salah satu produk yang
dihasilkan adalah biscuit dengan kemasan kaleng dengan produk
legendarisnya Khong Guan. Sukses pemasaran produk dan besarnya
keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi
yang jitu dalam menjangkau pasar.Strategi penjualan yang dilakukan
Nissin adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan
terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga
berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari
Kota Sabang sampai Kota Merauke. Bahkan produk PT. Nissin Biscuit
diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat
dan beberapa bagian di Benua Eropa. Nissin dikenal memiliki jaringan
distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan dan
pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi.
Ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. PT. Nissin
Biscuit kadang menerima pesanan dari negara luar, sebelum mengerjakan
pesanan pihak PT. Nissin Biscuit terlebih dahulu mempertimbangkan
jumlah biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk proses produksi, jika
sesuai maka PT. Nissin Biscuit akan melakukan MoU dengan pihak
pemesan atau pihak yang ingin menjadi distributor produk PT. Nissin
Biscuit di suatu negara tersebut. Distributor berperan sangat penting juga
karena distributor yang mengantar produk (biskuit) ke agen, grosir,
supermarket agar produk(biskuit) bisa dinikmati oleh konsumen
3. Promosi Penjualan
PT Nissin Biskuit Indonesia termasuk perusahaan yang sangat
mengutamakan promosi hal ini dapat dilihat dari iklannya yang ada
diseluruh televisi dan youtube serta banyak menggunakan artis ternama
untuk branding dan populeralitasan merek
.
8. Identifikasi Strategi PT. Nissin
Strategi bisnis yang diterapkan PT Nissin Biscut Indonesia ini tidak bisa
mengetahui secara detail strategi apa yang dipakai oleh PT Nissin Biscuit
produk-produk nya.
strategi dari Fred R David yaitu Market penetration strategy dan Market
maksimal. Hal ini dapat dilakukan jika pasar belum jenuh, pangsa pasar
rupa untuk menarik minat khalayak. Cara ini juga tergolong cukup sukses
tersebut dan dimuat dalam media elektronik, yaitu iklan televisi. Dalam
produk kami adalah unik dan berbeda. Melalui iklan creakers. Mereka
menginginkan hal-hal yang praktis . Bukan hanya berorientasi bisnis
semata, tetapi iklan Produk khong guan juga menyampaikan pesan lain
melalui iklan khong guan yang menampilkan kondisi saat lebaran. Market
menghadapi kesulita dalam bersaing pasar local. Jadi, tujuan strategi ini
adalah untuk memperbesar pangsa pasar. Hal ini dapat dilakukan jika
pendapatan laba yang sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru
tidak hanya fokus pada pasar domestik. Meskipun pasar lokal tetap
ekspor melalui promosi iklan di negara setempat dan menjalin kerja sama
dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih saling
berhubungan. Jadi, tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang
berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika bersaing
potensi pasar domestik yang belum tergarap masih sangat besar. Sido
inovasi baru dan tidak menjelekkan merk lainnya lalu bisa menciptakan
halnya rasa yang baru pada produk tersebut, tetapi dalam hal ini masih
BAB II
PERUMUSAN TUJUAN JANGKA PANJANG (GOAL) DAN
mendasar, khususnya bagi keluarga dan anak - anak yaitu mengenai produk
makana.. Masa kadaluwarsa produk Nissin Biscuit yang lama karena tidak
mengandung bahan pengawet atau bahan kimia. produk Nissin tersebut sudah
diperlukan tindakan yang cepat dan tepat dari manager jika terjadi perubahan yang
penting. Faktor ini merupakan sarana bagi perusahaan untuk bersaing secara
efektif, karena key success factor dapat memberikan laba jangka pendek dan laba
Hal ini cukup signifikan tindakan cepat yang diperlukan ketika perubahan
terjadi
tidak terlepas dari factor kunci keberhasilan yang mereka lakukan. Berikut
1. Bahan Baku.
seperti tepung terigu, gula halus, susu bubuk, dan sebagainnya bahan baku
2. Inovasi Produk.
pasar, hal ini dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan dengan produk –
3. Jaringan Distribusi.
PT Nissin Biscuit memiliki jaringan distribusi yang sangat luas dari pasar
kepercayaan yang besar dari masyarakat luas. Hal ini disebabkan dari inovasi
layak untuk di konsumsi. Selain itu distribusinya kini juga telah merambah
4. Harga.
C. Stuktur Pasar
PT. Nissin Biscuit sendiri termasuk salah satu jenis perusahaan yang
1. Lingkungan Politik
2. Lingkungan Ek onomi
Pertumbuhan penduduk domestik bruto (PDB) industri makanan
terutama dalam acara keluarga atau pada saat perayaan hari raya
produk
4. Lingkungan Teknologi
mudah terbakar mengandung lilin. Karakteristik kue kering yang tipis dan
api.
1. NISSIN
a. Biscuit
2. Kukis
b) Crispy Crackers
4. Snack
1) Onion Ring
5. Wafer
1) Wafer Nitto
2. MONDE
a. monde kering
3.KHONGGUAN
a. wafer
C. Pangsa Pasar.
yang dilalui akan berpengaruh terhadap bagian harga yang diterima produsen
(producer’s share) maupun yang harus dibayar konsumen. Semakin besar margin
semakin rendah.
pedagang grosir dan pedagang pengecer yang terdiri dari: toko kelontong.
adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi
bisnis yang dikembangkan oleh Porter. Porter (1990) mengajukan model lima
persaingan industri.
tersebut meliputi:
Dari setiap usaha pasti akan ada yang namanya persaingan dan pendatang
baru. Tetapi, jika disiasati dengan baik dan terencana maka dapat
yang menjadi pesaing Nissin Biscuit adalah Mayora. Produk ini dibuat mirip
tawar menawar pembeli relatif rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari
Di lihat dari setiap industri pasti ada barang pengganti yang dapat menjadi
pilihan bagi konsumen. Dari persaingan yang ada dalam industri makanan
tetapi nissin biscuit sampai saat ini masih tetap menjadi pilihan bagi
masyarakat, karena mutu dan kualitas produk yang sudah terjamin sehingga
mempunyai keunggulan di harga yang lebih murah tetapi kualitas jauh dari
produk Biscuit ini dan konsumen lebih memilih produk yang aman dan
PENENTUAN STRATEGI
Tujuan dari analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
perusahaan nissin :
Peluang dan ancaman yang terdapat dalam PT Bali Tangi antara lain:
a. Peluang (opportunities)
aman.
b. Ancaman (Threats)
a) Persaingan harga.
TABEL II
lemah)
Pada Matriks Evaluasi Faktor Eksternal total rata-rata tertimbang berkisar antara
yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Bila total rata-rata
atau tidak menghindari ancaman eksternal, sementara total nilai diatas 2,5
ancaman yang ada dalam industrinya. Pada Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
bahwa PT Nissin memiliki kemampuan yang kuat dalam merespon peluang dan
Faktor internal merupakan lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang ada didalam organisasi. Kekuatan dan kelemahan yang terdapat
a. Kekuatan ( Strengts)
b) Penggunaan metode just in time untuk mencegah keluarnya produk lama dan
produk yang selesai dari proses produksi bisa langsung diserahkan kekonsumen
c) Produk yang dikeluarkan terbuat dari bahan baku berkualitas yang sudah terpilih
b. Kelemahan (Weaknesses)
c) Kemasan tidak tahan lama mudah, kemasan plastik yang mudah rusak Kemasan
TABEL III
EVALUASI FAKTOR INTERNAL
lemah).
berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5.
Internal untuk PT Nissin total rata-rata tertimbang adalah 3,4 atau di atas
kunci, yaitu total nilai EFI yang diberi bobot pada sumbu x dan total
nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y. Pada sumbu x Mtriks EI,
total nilai EFI yang diberi bobot dari 1,0 hingga 1,99 menunjukkan
posisi internal yang lemah; Kemudian nilai dari 2,0 hingga 2,99
ini.
b. Kedua, industri yang masuk dalam sel III, V atau VII dapat dikelola
c. Ketiga yang berada pada kuadran VI, VIII, atau IX adalah tuai atau
diinvestasi
TABEL IV
Analisis :
total skor untuk EFE sebesar 3,00yang berarti PT Nissin ini tergolong tinggi,
yang dimaksud tinggi disini yaitu tinggi dalam hal menanggapi ancaman
seperti Mayora dan produk biscuit nissin ini tidak bisa bertahan dalam
jangka waktu yang panjang karena produk ini bahan baku utamanya diambil
dari bahan – bahan alami, dan peluang yang disebabkan adalah masyarakat
sekarang menyadari bahwa produk biscuit dari Nissin berkualitas dan aman
sehingga PT Nissin bisa berkembang hingga saat ini. Sedangkan, total EFI
nya yaitu sebesar 3,4 dimana ini berarti masuk dalam kategori menengah.
diperoleh dari produk yang dikeluarkan perusahaan ini terbuat dari bahan –
dikenal oleh masyarakat luas. Setelah itu total dari EFE dan EFI dimasukkan
maksud dari posisi ini adalah PT Nissin ini sedang berada di tahap Growth
seperti:
1. Penetrasi Pasar
2. Pengembangan Pasar
3. Pengembangan Produk
Keterangan :
lemah.
produk- produk Nissin unggul dalam hal kualitas produknya. Karena Nissin
dalam negeri yang lain unggul dalam promosi sehingga hal ini yang menjadi
gencar pada semua produk biscuit akan memperluas pangsa pasar produk
tersebut.
5. Matrik Grand Strategy
II I
Pengembangan Pasar
Penetrasi Pasar
Pengembangan Produk
Integrasi ke depan
Integrasi ke belakang
Integrasi horizonta
Diversifikasi Konsentrik
Persaingan Kuat
III IV
PT.Sinar Sosro masuk ke dalam kuadran I pada matriks grand strategy yaitu
yang ada saat ini di berbagai wilayah yang baru. Globalisasi dan iklim
seluruh Asia.
perbaikan atau modifikasi produk yang ada. PT.Sinar Sosro saat ini
mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur
pertumbuhan.
7. Difersifikasi Konsentrik (Concentric Diversification)
Analisis matriks SWOT yang terdiri dari faktor internal dan faktor
sudah ada seperti promosi, menggelar event budaya yang dapat menarik
dengan minimal pembelian tertentu dan event lain yang dapat menarik
2. Pengembangan Pasar
3. Pengembangan Produk
.
4. Integrasi Kedepan
menarik lagi jika dikunjungi customer, selain itu di media sosial harus
produk dari PT Nissin dengan begitu usaha ini bisa menjadi lebih dikenal
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bersaing tidak hanya dengan produk lokal saja, namun juga dengan produk
luar. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu menjaga kualitas bahan baku
Biscuit atau tidak. Selain bahan baku, PT Nissin Biscuit juga selalu
alternatif strategis.
Dengan adanya five forces model, PT Nissin Biscuit dapat merencanakan
Biscuit tidak hanya berfokus pada satu suplier karena dapat menjadi
kalangan. PT Nissin Biscuit telah memiliki sertifikasi halal dan juga yang
dan merasakannya.
B. SARAN