Anda di halaman 1dari 8

BUSINESS PLAN

“Stik Singkong Pedas Manis”

Mei Suryanti
17080554005
Pendidikan Ekonomi 17 A
BAGIAN I : PENDAHULUAN

Nama Perusahaan : Mei Ssuryanti

Alamat Perusahaan : Jl. Kusuma Bangsa Tugu V No. 33 RT/RW OO2/007


Desa Kepatihan Kec. Jombang Kab. Jombang

Nama Pemilik : Mei Suryanti

Alamat Pemilik : Jl. Kusuma Bangsa Tugu V No. 33 RT/RW OO2/007


Desa Kepatihan Kec. Jombang Kab. Jombang

Nama Penanggung Jawab : Mei Suryanti

Alamat Penanggung Jawab : Jl. Kusuma Bangsa Tugu V No. 33 RT/RW OO2/007
Desa Kepatihan Kec. Jombang Kab. Jombang

Singkong adalah sebuah jenis umbi-umbian yang kini semakin jarang peminatnya.
Padahal singkong merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Akhirnya saya terpikir
untuk menjadikan singkong sebagai salah satu tren camilan yang digemari banyak orang.

BAGIAN II : RANGKUMAN EKSEKUTIF

Stik Singkong Pedas Manis ini dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan. Hal ini
didukung oleh minat masyrakat terhadap makanan ringan yang semakin tinggi tentunya akan
banyak masyarakat yang juga berminat untuk mencoba produk baru yang perusahaan buat ini.
Selain itu, keuntungan yang cukup besar juga dapat diperoleh dari bisnis ini sehingga
perusahaan sangat yakin bahwa perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang unggul di
masa mendatang.

BAGIAN III : VISI MISI

Visi perusahaan adalah Membuat Makanan yang Enak, Halal, Bermutu dan Terjamin
serta Unggul dan Terdepan dalam Mendukung Penyediaan Sumber Pangan Masyarakat. Misi
perusahaan adalah mengutamakan kualitas produk, mengembangkan inovasi-inovasi dalam
produk, menyediakan sumber pangan yang bergizi dan menciptakan kepuasan konsumen
terharap hasil produk

Nilai-nilai yang saya terapkan adalah bekerja dengan sabar dan ulet, komitmen yang kuat,
bekerja sama dengan orang lain, percaya diri dan jujur, dan tangguh terhadap persaingan.
Keunggulan perusahaan adalah membuat terobosan baru dalam pengolahan makanan dari
singkong, menjadikan singkong sebagai makanan ringan uatama yang disukai banyak orang,
tahan lama tanpa bahan pengawet, harga mahasiswa kualitas prioritas utama, dan bergizi
serta mengenyangkan.
BAGAIAN IV : ANALISIS INDUSTRI

Dengan tetap mempertahankan mutu dan kualitas produk, perusahaan yakin bahwa bisnis
ini kedepannya akan menjadi salah satu bisnis yang banyak diminati dan menjadi yang
terdepan. Melihat kondisi pasar saat ini yang semakin ketat membuat perusahaan semakin
tertantang untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas baik dalam proses produksi
maupun hasil produksi.

Persaingan dalam bisnis memang tidak dapat dihindari. Persaingan dalam bisnis
perusahaan ini adalah jenis produksi yang hampir sama, lokasi perusahaan di wilayah yang
sama, dan sasaran pasar yang sama.Maka dari itu, lokasi pemasaran utama perusahaan adalah
kampus dimana pemilik perusahaan berkuliah. Promosi akan dimulai dengan
memperkenalkan Stik Singkong Pedas Manis kepada rekan-rekan dan kawan-kawan dari
rekan tersebut. Meskipun banyak camilan lain yang tidak kalah menarik namun saya akan
tetap optimis untuk memperkenalkan produk saya ini.

Perusahaan akan memproduksi sebuah makanan ringan yang berasal dari singkong yang
diolah menjadi sebuah Stik Singkong Pedas Manis. Dalam pengolahan singkong ini,
perusahaan akan tetap mempertahankan rasa khas dari singkong tersebut. Perusahaan hanya
ingin berfokus pada satu jenis produk dahulu, apabila permintaan konsumen terhadap produk
yang ditawarkan semakin hari semakin meningkat, maka perusahaan akan menambah jumlah
hasil produksi dan membuat terobosan baru dengan tetap mempertahankan singkong sebagai
bahan utamanya. Namun masih membutuhkan watu yang tidak singkat dengan
memperhatikan beberapa pertimbangan lain seperti tenaga kerja, bahan baku hingga
penambahan modal

BAGIAN V : DESKRIPSI USAHA

Produk yang perusahaan hasilkan ini berupa camilan yang berbentuk menyerupai stik
dan terbuat dari bahan dasar singkong. Pengolahannnya pun telah memenuhi prosedur
pengolahan makanan yang ada dengan menjaga kualitas produk agar tetap terjaga kualitas
gizi maupun kualitas bahan-bahan yang digunakan.

Saat ini, penjuala suatu produk tidak hanya dilakukan secara offline, namun juga online.
Sehingga perusahaan menyediakan jasa pemesanan online bagi konsumen yang sibuk dengan
aktivitasnya tetap bisa merasakan kelezatan Stik Singkong Pedas Manis. Tentunya
perusahaan juga menyediakan pemesanan secara offline. Maka dari itu, perusahaan
menyediakan pelayanan pemesanan secara offline maupun online.

Setiap personalia telah diberikan tanggung jawab masing-masing untuk mengerjakan


hanya satu pekerjaan saja dalam setiap kali produksi. Hal ini biasanya disebut dengan
spesifikasi kerja dan ini dilakukan untuk mengoptimalkan hasil dari setiap personalia dan
mempercepat jumlah hasil produksi. Semua peralatan yang digunakan merupakan
peralatn-peralatn rumah tangga yang biasa dipakai sehingga dalam pemunuhannya tidaklah
sulit karena tersebar di berbagai toko peralatan rumah tangga sekaligus harganya pun cukup
terjangkau.

Pemilik perusahaan ini berasal dari Kota Jombang. Namun, saat ini pemilik perusahaan
ini sedang melanjutkan pendidikan dalam jenjang perguruan tinggi di Universitas Negeri
Surabaya Jurusan Pendidikan Ekonomi. Untuk itu, pemilik perusahaan ini mulai berpikir
untuk merintis sebuah usaha sederhana untuk bisa menjadi seorang guru sekaligus pengusaha
sukses di masa datang. Guru merupakan profesi yang sanga mulia namun tidak salah jika
guru ingin mendapatkan hasil pendapatan yang lebih besar dengan membuka sebuah
perusahaan bisnis.

BAGIAN VI : RENCANA PRODUKSI

Lokasi yang dipilih perusahaan berdasarkan hal berikut ini, yaitu lokasi perusahaan dekat
dengan pemukiman penduduk, lokasi perusahaan mudah dijangkau dari pusat-pusat
pemasaran, lokasi dekat dengan sumber bahan-bahan produksi, dan lokasi didukung dengan
banyaknya persediaan tenaga kerja.

Dengan lokasi perusahaan yang strategis, hal tersebut akan mendukung dalam proses
produksi dan perkembangan perusahaan itu sendiri. Lokasi yang dekat dengan pemukiman
penduduk ini menandakan banyaknya tenaga kerja yang tersedia. Lokasi juga dekat dengan
tempat-tempat pemasaran sehingga perkembangan perusahaan sudah dapat dipastikan akan
mudah meroket. Aksesibilitas yang tinggi juga dapat mempermudaha konsumen yang ingin
membeli produk dan melihat proses produksei secara langsung sehingga terbangun
kepercayaan antara konsumen dengan perusahaan.

Bahan-bahannya adalah singkong, tepung terigu, gula, garam, minyak goreng, gula jawa,
asam jawa, cabai, dan air secukupnya. Alat-alatnya adalah pisau bak pencuci singkong,
kompor, alat penghancur singkong, alat pencetak stik, baskom atau wadah besar, cobek dan
ulekan, panci, wajan, dan wadah kemasan produk

Cara membuatnya adalah kupas semua singkong hingga bersih lalu rebus hingga
teksturnya menjadi lebih lembut. Hancurkan singkong yang sudah direbus dengan
menambahkan sedikit tepung terigu, gula dan sedikit garam. Setelah menjadi sebuah
adonan, masukkan ke alat pencetak stik yang bentunya seperti penggiling. Pisahkan setiap
bagian stik yang sudah terpotong agar tidak saling melekat pada yang lain. Goreng stik
singkong hingga berwarna kecoklatan, tiriskan. Haluskan cabai, garam dan asam jawa
dengan menambahkan sedikit air. Didihkan air lalu masukkan gula jawa dan masukkan
bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya. Aduk hingga semua bagian dari gula jawa meleleh
dan menyatu dengan semua bumbunya. Jika sudah menyatu semua bumbunya maka
pindahkan bumbu tersebut ke dalam wajan yang berukuran cukup besar lalu masukkan
stik singkong yang telah digoreng sebelumnya. Aduk hingga semua bumbu merata pada
bagian setiap stik singkong. Masukkan stik singkong pedas manis ke dalam kemasan yang
telah disiapkan

Hanya terdapat satu gedung yang digunakan untuk pengolahan produk serta untuk
meletakkan semua alat dan bahannya karena alat dan bahannya cukup sederhana dan tidak
membutuhkan tempat yang sangat luas. Semua aktifitas produksi dapat dilakukan dalam satu
gedung saja sehingga tidak membutuhkan gedung tambahan dan tidak mengganggu aktivitas
proses produksi.

Mesin yang digunakan hanya alat pencetak stik singkong dan itupun diletakkan di atas
meja. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada mesin-mesin besar dan berat yang harus
menggunakan ruangan yang luas. Semua bahan baku dibeli dari pasar tradisional di daerah
sekitar tempat produksi. Hal ini karena harganya yang murah dan kualitas dari bahan baku
tersebut terjamin. Selain itu, perusahaan juga telah memiliki target penjual bahan baku yang
akan diajak bekerja sama karena sebelumnya pihak perusahaan juga telah mengenal para
penjual bahan baku sehingga untuk mutu dan kualitasnya tidaka diragukan lagi.

BAGIAN VII : RENCANA PEMASARAN

Setiap kemasan produk Stik Singkong Pedas Manis telah ditetapkan harga Rp.5.000,00
dengan beberapa pertimbangan yang telah dipikirkan sesuai dengan laba yang diharapkan.
Dalam pendistribusian produk dilakukan secara sederhana saja dari pihak perusahaan terjun
langsung ke konsumen sehingga terjalin hubungan yang baik antar keduanya sehingga
semakin banyak pelanggan yang tertarik dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Promosi
yang akan dilakukan cukup dengan memperkenalkan Stik Singkong Pedas Manis pada
saudara, teman dan melalui media elektronik sehingga peluang berkembangnya perusahaan
menjadi semakin besar. Pengembangan produksi tetap terus dilakukan guna mendukung
perkembangan perusahaan agar menjadi lebih maju dan unggul.

BAGIAN VIII : PERENCANAAN ORGANISASI

Perusahaan ini hanya memiliki struktur organisasi yang masih sangat sederhana dan
belum serumit perusahaan-perusahaan besar yang ada. Sehingga hanya ada pemilik
perusahaan, penanggung jawab setiap proses produksi hingga penanggung jawab pemasaran.
Sedangkan untul partner perusahaan ini telah menggandeng beberapa partner yang akan
dilakukan hubungan kerja sama baik dalam proses produksi, ditribusi hingga pemasaran.
Semua tanggung jawab tersebut telah dilimpahkan kepada para ahli sehingga terciptanya
spesifikasi kerja yang efektif dan efisien. Rata-rata pegawai yang dipekerjakan adalah ibu-ibu
rumah tangga yang tidak bekerja yang telah pandai dan ahli dalam mengolah singkong
hingga menghasilkan produk yang berkualitas. Semua pegawai dipekerjakan sesuai dengan
porsinya karena yang bekerja sebagian besar ibu rumah tangga sehingga waktu bekerja juga
sedikit dibatasi namun tetap mengoptimalkan hasil produksi.
BAGIAN IX : RESIKO

Kelemahan sebuah perusahaan adalah hal penting yang harus dipikirkan. Kelemahan
perusahaan ini adalah kinerja yang kurang begitu efektif akibat yang sebagian besar
pegawainya adalah ibu rumah tangga yang juga harus mengurus keluarganya sehingga waktu
bekerja harus bisa menyesuaikan. Namun, semua itu mudah teratasi dengan adanya
managemen waktu, namun ketersediaan bahan baku merupakan kelemahan yang utama. Jika
pemasok bahan baku dari pedagang partner habis, terpaksa harus membeli kepada pedagang
lain yang terkadang memiliki selisih harga.

BAGIAN X : PERENCANAAN KEUANGAN

Jumlah modal Rp. 5.000.000 dan pengeluaran untuk membeli mesin pencetak
Rp.500.000. Sedangkan untuk bahan-bahan dan alat-alatnya seperti berikut:

Singkong Rp.500.000, tepung terigu Rp.100.000, gula Rp.100.000, minyak goreng


Rp.300.000, gula jawa Rp.300.000, asam jawa Rp.100.0000, cabai Rp.200.000, bak pencuci
Rp.150.000, alat penghancur singkong Rp.50.000, wadah besar Rp.200.000, cobek dan ulek
Rp.100.000, panci Rp.250.0000, wajan Rp.250.000 dan wadah kemasan Rp.200.000.
Sedangkan untuk gaji 3 pegawai adalah Rp.1.200.000. Sisa modalnya ditabung sebagai motif
berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.

Setiap bulan perusahaan mentargetkan untuk bisa menjual 1200 unit/pack sehingga dapat
mencapai tingkat laba yang diharapkan. Sehingga harga tiap produk untuk menuntukan harga
setiap produk perlu diperhitungkan tentang harga produk asli atau sesungguhnya sehingga
perusahaan mampu menentukan harga jual setiap produk. Untuk mengetahui hal tersebut
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Jumlah biaya/jumlah unit yang
diproduksi=Rp.4.000.000/1200 unit dan hasilnya adalah Rp.3.333,33. Dengan harga barang
asli tersebut, perusahaan telah menentukan harga jual produk tersebut Rp.5.000.

BEP Produksi : Total biaya produksi/harga jual barang=Rp.4.000.000/Rp.5.000 dan


hasilnya adalah 800 unit. Sedangkan untuk analisis keuntungan menggunakan cara sebagai
berikut: Total penjualan-total biaya= (Rp.5.000x1200 unit)-Rp.4.000.000=
Rp.6.000.000-Rp.4.000.000= Rp. 2.000.000. Sehingga setiap bulan perusahaan menerima
keuntungan dari hasil penjualan Stik Singkong Pedas Manis sebesar Rp.2.000.000.

Sehingga modal dapat kembali dalam waktu 2 hingga 3 bulan dan perusahaan tetap akan
memproduksi sebagaimana mestinya. Dengan dilakukannya rencana keuangan yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulannya, diharapkan mempermudah perusahaan dalam
menorganisasi keuangan dalam perusahaan. Setiap pengeluaran akan dicatat dan menjadi
perhitungan tambahan bagi perusahaan sebagai beban.
Meskipun keuntungan yang diperoleh tidak begitu besar awalnya, namun seiring
berjalannya waktu pasti perusahaan akan mampu mengembangkan dan menambah jumlah
keuntungan yang diperoleh. Namun bukanlah hal yang mudah untuk bisa mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, konsekuensinya adalah perusahaan harus bekerja lebih ekstra
dalam meningkatkan hasil produksi. Tidak bisa dilakukan secara instan dalam waktu 1 atau 2
bulan berikutny, perlu adanya pertimbangan-pertimbanagan yang cukup matang untuk
melakukan itu semua.

Perusahaan kecil yang mendapatkan keuntungan sebesar Rp.2.000.000 dalam satu bulan
sudah termasuk baik karena menurut saya suatu bisnis memang memprioritaskan pada
pendapatan laba yang sebesar-besarnya namun juga harus mempertimbangkan banyak hal
untuk mencapai titik tersebut. Sehingga, berproses secara perlahan namun pasti akan lebih
menguntungkan bagi perusahaan kecil yang baru dirintis seperti Perusahaan Mei Suryanti
dengan produk Stik Singkong Pedas Manis.

Anda mungkin juga menyukai