Proposal Penyuluhan Adhd
Proposal Penyuluhan Adhd
Oleh :
Mahasiswa Stikes NU Tuban
2
berpengaruh positif pada proses dan hasil belajarnya. Untuk meredam,
memperkecil, mengatasi, atau menghilangkan beragam keterbatasan dalam
komunikasi itu.
Mendidik anak untuk bisa menjadi pintar mungkin bisa dilakukan oleh
siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak
semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar,
serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami
dinamika kepribadian anak.
Hasil observasi awal pada anak ADHD disekolah inklusi SD BPI, bahwa
anak tersebut cenderung memperlihatkan hambatan dalam memusatkan
perhatian (konsentrasi) serta menunjukan impulsifitas dan hiperaktif yang
mempengaruhi pada kemampuan belajar membaca. Selain itu, anak ADHD
tidak mampu duduk dengan tenang, dan kurang mempertahankan perhatiannya
dalam jangka waktu lima menit pada saat pembelajaran membaca. Perhatiannya
selalu tertuju pada lingkungan luar dan berusaha untuk lari mencari sumber
suara.
Berdasarkan berbagai hambatan yang telah diuraikan di atas maka, anak
tersebut memiliki hambatan konsentrasi atau kesulitan dalam memusatkan
perhatian yang dijabarkan dalam DSM-IV (Diagnostik and Statistical of Mental
Disorders ke IV). Untuk itu dalam permasalahan-permasalahan yang muncul
dilapangan dengan didukung oleh teori-teori ADHD, maka penulis tertarik
mengangkat permasalahan konsentrasi anak untuk dijadikan sebagai bahan
penelitian.
Kartu kata bergambar adalah kartu berisi/bertuliskan huruf-huruf, suku
kata, dan kata, bahkan kalimat. Menurut Rose and Roc (1990) media kartu kata
bergambar untuk latihan menyusun huruf menjadi suku kata, kemudian menjadi
kata. Guru dapat menggunakan strategi permainan membaca misalkan dengan
mencocokkan kata, mengucapkan kata, atau menemukan kata melalui kartu
kata bergambar. Media kartu kata berisi kata-kata, atau gambar yang
diperkenalkan oleh Glenn Doman seorang dokter ahli bedah otak dari
Philadelfia. Gambar- gambar pada media kartu kata bergambar dikelompok-
kelompokkan antara lain : seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-
bentuk angka dan sebagainya. Dari berbagai hambatan yang muncul pada anak
ADHD yang diamati oleh peneliti, maka perlu dilakukan suatu upaya berupa
membaca dengan media kartu kata bergambar dengan harapan dapat
meningkatkan konsentrasi anak ADHD dalam pembelajaran membaca. Karena
3
penggunaan media kartu kata bergambar adalah teknik yang dapat memberikan
motivasi kepada anak.
Sesuai dengan jenjang pendidikan anak yang diamati, maka tahapan
membaca yang akan diterapkan dengan media kartu kata bergambar adalah
tahap membaca. Suku kata yang dipilih adalah kata-kata yang disukai anak.
Misalnya, ko-dok, mo- bil, mo-tor , ku-da, pis-tol, se-pa-tu, se-pe-da , ke-re-ta,
bo-ne-ka, le-ma-ri, dan seterusnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis berkeinginan untuk
melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh media kartu kata bergambar
terhadap peningkatan konsentrasi anak ADHD.
V. Sasaran Peserta
4
Peserta
Keluarga pasien di ruang Poli Jiwa Anak di RSJ Menur Surabaya
VI. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
VII. Media
Leaflet
X. Penutup
Demikian proposal ini kami buat sebagai pertimbangan dalam kegiatan yang
akan dilaksanakan. Semoga kegiatan yang di rencanakan bersama dapat berjalan
dengan baik sesuai harapan. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kalimat
yang kurang berkenan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
5
Mengajukan,
Ketua Panitia Sekretaris
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klilnik
Mengetahui,
Kepala Ruangan Flamboyan RSJ
Menur Surabaya
6
Lampiran 1
SUSUNAN KEPANITIAAN
ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER (ADHD)
Ketua Pelaksana : Suci Nur’aniyah
Sekretaris : Siti Hidayatun N
Bendahara : Siti Masruroh
Seksi Acara : Suci Mu’amanah
Seksi Perlengkapan : Siska Nurjanatun
7
Lampiran 2
ANGGARAN DANA
PENYULUHAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER
(ADHD)
PENGELUARAN
01 Kesekretariatan
a. Surat Menyurat - - -
b. Proposal
I buah 10.000 10.000
02 Seksi Konsumsi
- Snack
30.000
Total 50.000
Total 50.000
8
Lampiran 3
SUSUNAN ACARA
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI ATTENTION DEFICIT
HYPERACTYVITY DISORDER (ADHD)
9
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. TUJUAN UMUM
Setelah di berikan penyuluhan selama ± 20 menit, di ruang Poli Jiwa Anak
RSJ Menur Surabaya diharapkan keluarga mampu memahami tentang ADHD
sehingga meningkatkan kemampuan untuk mempunyai tingkah laku yang
positif yaitu koping adaptif.
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.Keluarga dapat mengajukan
pertanyaan setelah penyampain materi selesai.
10
V. MATERI
Terlampir
10 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi 1. Peserta mengetahui tentang
2. Menjelaskan tentang pengertian pengertian ADHD
ADHD 2. Peserta mengetahui
3. Menjelaskan tentang penyebab penyebab ADHD
ADHD 3. Peserta mengetahui tanda
4. Menjelaskan tentang tanda dan dan gejala ADHD
gejala ADHD 4. Peserta mengetahui akibat,
5. Menjelaskan akibat, cara cara pencegahan serta
pencegahan serta penanganan penanganan ADHD
ADHD
.
1.
10 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kembali hal-hal 1. Peserta dapat menjawab
yang sudah dijelaskan mengenai pertanyaan.
kepatuhan minum obat yang
baik dan benar
1.
5 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan 1. Peserta mendengarkan.
menyimpulkan materi yang
telah dibahas
2. Memberikan salam penutup 2. Peserta menjawab salam.
VII. MEDIA
11
Leaflat
VIII. EVALUASI
1. Persiapan :
1) Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
2) Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3) Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
4) SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
2. Proses :
1) Peserta datang tepat waktu
2) Peserta memperhatikan penjelasan perawat
3) Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
4) Media dapat digunakan secara efektif
3. Hasil :
Supaya keluarga mengerti tentang bagaimana cara pencegahan ADHD
secara benar dan mengetahui apa saja tanda dan gejala serta penyebab
ADHD.
X. LAMPIRAN MATERI
12
MATERI PENYULUHAN
ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER (ADHD)
1. Definisi
ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik
anak-anak hingga menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak lazim yang
ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi(in
attention), berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibat(impulsif) dan hiperaktif
yang tidak sesuai dengan umurnya. ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal
sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain
Disorder (ketidakberesan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil
pada otak),Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak/aktif) dan Hyperactif (hiperaktif).
2. Penyebab ADHD
a. Genetik.
b. Lingkungan : alkohol dan asap rokok selama kehamilan. Rokok yang
mengandung nikotin bisa menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) untuk
janin dalam kandungan.
c. Konsumsi gula atau zat aditif yang berlebihan.
d. Asupan gizi, hormonal dan disfungsi metabolisme.
4. Jenis ADHD
a. ADHD TIPE INATENSI (Sering disebut sebagai ADD)
b. Mudah terganggu perhatiannya oleh lingkungan sekitar (suara, gerakan)
c. Terlihat tidak mendengarkan ketika diajak bicara secara langsung
d. Sulit memusatkan perhatian pada tugas dan aktivitas bermain
e. Lupa dengan aktivitas harian
f. Tidak mengikuti perintah dan gagal untuk menyelesaikan tugas sekolah atau
pekerjaan (bukan karena tidak mengerti)
13
g. Menghindar, tidak menyukai pekerjaan yang membutuhkan usaha pemikiran
seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah
h. Gagal untuk memusatkan perhatian pada hal yang detail dan membuat banyak
kesalahan besar
i. Kehilangan benda2 yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau
beraktivitas
j. Sulit untuk mengorganisir tugas dan akitivitas
ADHD TIPE HIPERAKTIF
Selalu bergerak
Meninggalkan kursi di kelas atau tempat lain yang mengharuskan duduk lama.
Banyak bicara
Berlari atau memanjat pada situasi yang tidak seharusnya
Sulit bermain dalam keadaan tenang
DHD TIPE HIPERAKTIF-IMPULSIF
Menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsive
Sulit memusatkan perhatian
Banyak terjadi pada anak kecil
Menginterupsi orang lain (dalam bicara maupun permainan)
Menjawab pertanyaan sebelum selesai
Sulit untuk menunggu giliran
5. Pencegahan ADHD
a. Ambil langkah-langkah medis yang menentukan. Hubungi dokter anda
sebelum anda mengambil langkah-langkah tertentu.
b. Rajinlah untuk menggunakan skill dan kemampuan yang telah anda pelajari.
c. Tetaplah mampu untuk mengontrol stress dan jaga terus sikap-sikap yang
positif.
d. Jangan ragu untuk meminta pertolongan.
e. Biarkan orang lain mengetahui ketidakmampuan anda. Dukungan mereka
akan membuat perubahan yang besar.
14
b. Tetapkan sebuah tugas sederhana untuk dilakukan oleh anak setiap hari,
seperti; membereskan mainannya, meletakkan handuk di gantungan sehabis
mandi. Cara ini dapat melatih anak berkonsentrasi.
c. Kembangkan ketrampilan anak mengatur waktu dengan mengajaknya
membuat jadwal harian.
d. Mengatur rutinitas anak berolahraga
15
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC,
Jakarta 2004
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier
Science.
Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta.Departemen Kesehatan. 1995.
Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta
16