Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENYULUHAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER


(ADHD) DI RUANG POLI JIWA ANAK RSJ MENUR
PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh :
Mahasiswa Stikes NU Tuban

SISKA NURJANATUN 19.09.3.149.065


SITI HIDAYATUN NIKMAH 19.09.3.149.067

SITI MASRUROH 19.09.3.149.068

SUCI MU’AMANAH 19.09.3.149.074

SUCI NUR’ANNIYAH 19.09.3.149.075

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2019
I. Latar Belakang
ADHD merupakan kependekan dari attention deficit hyperactivity
disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity =
hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD
berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnya, pernah
ada istilah ADD, kependekan dari attention deficit disorder yang berarti
gangguan pemusatan perhatian. Pada saat ditambahkan 'hiperactivity/hiperaktif’
penulisan istilahnya menjadi beragam. Ada yang ditulis ADHD, AD-HD, ada
pula yang menulis ADD/H. Tetapi, sebenarnya dari tiga jenis istilah ini
memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara
internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu mengalami kesulitan
dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku, dan tidak mendukung
rentang perhatian atau rentang perhatian mudah teralihkan.
Jadi Anak ADHD merupakan anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian yang seringkali ditemui pada anak. Anak dengan gangguan ADHD
tidak bisa berkomunikasi lebih lama dari lima menit. Kondisi ini juga disebut
sebagai gangguan Hiperkinetik. Gangguan Hiperkinetik adalah gangguan pada
anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia tujuh tahun)
dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif.
Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan
perhatiannya terhadap suara yang berada disekitarnya. Gangguan ADHD ini
tentunya menggangu bahkan menghambat proses kegiatan belajar mengajar,
sehingga guru sulit untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah direncanakan.
Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses komunikasi.
Proses komunikasi adalah proses menyampaikan pesan diri sumber pesan
melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Dalam proses
penyampain pesan tersebut tidak selamanya sukses, karena terdapat beberapa
hambatan baik yang ditimbulkan dari pemberi pesan ataupun dari penerima
pesan. Hambatan atau gangguan dalam peristiwa komunikasi itu bisa
bermacam-macam. Dalam proses pengajaran hambatan itu dapat diakibatkan
karena keterbatasan peserta didik secara fisik maupun psikologis, Cultural
maupun lingkungan. Gangguan ADHD merupakan salah satu yang
menghambat konsentrasi anak untuk belajar, dengan konsentrasi yang tinggi
perhatian para anak akan fokus pada kegiatan pembelajaran, sehingga akan

2
berpengaruh positif pada proses dan hasil belajarnya. Untuk meredam,
memperkecil, mengatasi, atau menghilangkan beragam keterbatasan dalam
komunikasi itu.
Mendidik anak untuk bisa menjadi pintar mungkin bisa dilakukan oleh
siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak
semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar,
serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami
dinamika kepribadian anak.
Hasil observasi awal pada anak ADHD disekolah inklusi SD BPI, bahwa
anak tersebut cenderung memperlihatkan hambatan dalam memusatkan
perhatian (konsentrasi) serta menunjukan impulsifitas dan hiperaktif yang
mempengaruhi pada kemampuan belajar membaca. Selain itu, anak ADHD
tidak mampu duduk dengan tenang, dan kurang mempertahankan perhatiannya
dalam jangka waktu lima menit pada saat pembelajaran membaca. Perhatiannya
selalu tertuju pada lingkungan luar dan berusaha untuk lari mencari sumber
suara.
Berdasarkan berbagai hambatan yang telah diuraikan di atas maka, anak
tersebut memiliki hambatan konsentrasi atau kesulitan dalam memusatkan
perhatian yang dijabarkan dalam DSM-IV (Diagnostik and Statistical of Mental
Disorders ke IV). Untuk itu dalam permasalahan-permasalahan yang muncul
dilapangan dengan didukung oleh teori-teori ADHD, maka penulis tertarik
mengangkat permasalahan konsentrasi anak untuk dijadikan sebagai bahan
penelitian.
Kartu kata bergambar adalah kartu berisi/bertuliskan huruf-huruf, suku
kata, dan kata, bahkan kalimat. Menurut Rose and Roc (1990) media kartu kata
bergambar untuk latihan menyusun huruf menjadi suku kata, kemudian menjadi
kata. Guru dapat menggunakan strategi permainan membaca misalkan dengan
mencocokkan kata, mengucapkan kata, atau menemukan kata melalui kartu
kata bergambar. Media kartu kata berisi kata-kata, atau gambar yang
diperkenalkan oleh Glenn Doman seorang dokter ahli bedah otak dari
Philadelfia. Gambar- gambar pada media kartu kata bergambar dikelompok-
kelompokkan antara lain : seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-
bentuk angka dan sebagainya. Dari berbagai hambatan yang muncul pada anak
ADHD yang diamati oleh peneliti, maka perlu dilakukan suatu upaya berupa
membaca dengan media kartu kata bergambar dengan harapan dapat
meningkatkan konsentrasi anak ADHD dalam pembelajaran membaca. Karena

3
penggunaan media kartu kata bergambar adalah teknik yang dapat memberikan
motivasi kepada anak.
Sesuai dengan jenjang pendidikan anak yang diamati, maka tahapan
membaca yang akan diterapkan dengan media kartu kata bergambar adalah
tahap membaca. Suku kata yang dipilih adalah kata-kata yang disukai anak.
Misalnya, ko-dok, mo- bil, mo-tor , ku-da, pis-tol, se-pa-tu, se-pe-da , ke-re-ta,
bo-ne-ka, le-ma-ri, dan seterusnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis berkeinginan untuk
melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh media kartu kata bergambar
terhadap peningkatan konsentrasi anak ADHD.

II. Nama Kegiatan


Peyuluhan attention deficit hyperactyvity disorder (ADHD)

III. Maksud dan Tujuan


1. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama ± 20 menit di ruang Poli Jiwa Anak
RSJ Menur Surabaya diharapkan keluarga mampu memahami tentang
ADHD sehingga meningkatkan kemampuan untuk mempunyai tingkah
laku yang positif yaitu koping adaptif
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, keluarga dapat :
1) Keluarga mengerti tentang pengertian ADHD.
2) Keluarga mengerti tentang penyebab ADHD.
3) Keluarga mengerti tentang tanda dan gejala dari ADHD.
4) Keluarga mengerti akibat dan cara pencegahan serta penanganan
ADHD.

IV. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan dilaksanakan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 16 Agustus 2019
Pukul : 09.00-selesaiWIB
Tempat : Ruang Poli Jiwa Anak RSJ Menur Surabaya
Kegiatan :Peyuluhan tentang ADHD pada keluarga pasien

V. Sasaran Peserta

4
Peserta
Keluarga pasien di ruang Poli Jiwa Anak di RSJ Menur Surabaya

VI. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab

VII. Media
Leaflet

VIII. Jadwal Kegiatan


( Terlampir 1 )

IX. Susunan Panitia


( Terlampir 2 )

X. Penutup
Demikian proposal ini kami buat sebagai pertimbangan dalam kegiatan yang
akan dilaksanakan. Semoga kegiatan yang di rencanakan bersama dapat berjalan
dengan baik sesuai harapan. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kalimat
yang kurang berkenan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Tuban, 15 Agustus 2019

5
Mengajukan,
Ketua Panitia Sekretaris

Suci Nur’aniyah Siti Hidayatun N


NIM. 15.08.2.149.112 NIM. 15.08.2.149.106

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klilnik

Hanim Nur Faizah, S.Kep., Ns., M.Kep Mas ’Udah, S.Kep.,Ns


NIK: 45115064 NIP: 19751017 1997 03 2004

Mengetahui,
Kepala Ruangan Flamboyan RSJ
Menur Surabaya

Pujiati Sri, S.Kep., Ns


NIP: 19.6901.121991.012004

6
Lampiran 1
SUSUNAN KEPANITIAAN
ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER (ADHD)
Ketua Pelaksana : Suci Nur’aniyah
Sekretaris : Siti Hidayatun N
Bendahara : Siti Masruroh
Seksi Acara : Suci Mu’amanah
Seksi Perlengkapan : Siska Nurjanatun

7
Lampiran 2
ANGGARAN DANA
PENYULUHAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER
(ADHD)
PENGELUARAN

No Uraian Vol Satuan Jumlah

01 Kesekretariatan

a. Surat Menyurat - - -

b. Proposal
I buah 10.000 10.000

02 Seksi Konsumsi

- Air Minum 20.000

- Snack
30.000

Total 50.000

ESTIMASI TOTAL ANGGARAN

Total 50.000

8
Lampiran 3
SUSUNAN ACARA
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI ATTENTION DEFICIT
HYPERACTYVITY DISORDER (ADHD)

No. Waktu SusunanAcara


1 09.00– 09.10 Pembukaan
2 09.10 – 09.25 Penyampaian materi dan tanya jawab
3 09.25 – 09.30 Penutup

9
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Peyuluhan Attention Deficit Hyperactyvity Disorder (ADHD)


Hari : Jum’at
Tanggal : 16 Agustus 2019
Pukul : 09.00-selesaiWIB
Tempat : Ruang Poli Jiwa Anak RSJ Menur Surabaya
Kegiatan : Peyuluhan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

I. TUJUAN UMUM
Setelah di berikan penyuluhan selama ± 20 menit, di ruang Poli Jiwa Anak
RSJ Menur Surabaya diharapkan keluarga mampu memahami tentang ADHD
sehingga meningkatkan kemampuan untuk mempunyai tingkah laku yang
positif yaitu koping adaptif.

II. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan, keluarga pasien dapat :
1. Keluarga mengerti tentang pengertian ADHD.
2. Keluarga mengerti tentang penyebab ADHD.
3. Keluarga mengerti tentang tanda dan gejala dari ADHD.
4. Keluarga mengerti akibat dan cara pencegahan serta penanganan ADHD.

III. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian ADHD
2. Penyebab ADHD
3. Tanda dan gejala ADHD
4. Akibat dan cara pencegahan serta penanganan ADHD

IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.Keluarga dapat mengajukan
pertanyaan setelah penyampain materi selesai.

10
V. MATERI
Terlampir

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU TAHAP RESPON


5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam. 1. Peserta menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Peserta mengenal perawat
3. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Peserta mengerti tujuan
4. Menyebutkan materi yang 4. Peserta belum tau tentang
diberikan. mencuci tangan yang benar
5. Menanyakan kesiapan peserta 5. Peserta sudah siap

10 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi 1. Peserta mengetahui tentang
2. Menjelaskan tentang pengertian pengertian ADHD
ADHD 2. Peserta mengetahui
3. Menjelaskan tentang penyebab penyebab ADHD
ADHD 3. Peserta mengetahui tanda
4. Menjelaskan tentang tanda dan dan gejala ADHD
gejala ADHD 4. Peserta mengetahui akibat,
5. Menjelaskan akibat, cara cara pencegahan serta
pencegahan serta penanganan penanganan ADHD
ADHD
.

Tanya Jawab : 1. Peserta bertanya kepada


1. Memberikan kesempatan perawat.
kepada peserta untuk bertanya

1.
10 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kembali hal-hal 1. Peserta dapat menjawab
yang sudah dijelaskan mengenai pertanyaan.
kepatuhan minum obat yang
baik dan benar

1.
5 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan 1. Peserta mendengarkan.
menyimpulkan materi yang
telah dibahas
2. Memberikan salam penutup 2. Peserta menjawab salam.

VII. MEDIA

11
Leaflat

VIII. EVALUASI
1. Persiapan :
1) Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
2) Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3) Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
4) SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
2. Proses :
1) Peserta datang tepat waktu
2) Peserta memperhatikan penjelasan perawat
3) Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
4) Media dapat digunakan secara efektif
3. Hasil :
Supaya keluarga mengerti tentang bagaimana cara pencegahan ADHD
secara benar dan mengetahui apa saja tanda dan gejala serta penyebab
ADHD.

IX. PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN


1) Presenter : Suci Mu’amanah
2) Moderator : Suci Nur’aniyah
3) Notulis : Siti Hidayatun N
4) Fasilitator : Siti Masruroh
Siska Nurjanatun

X. LAMPIRAN MATERI

12
MATERI PENYULUHAN
ATTENTION DEFICIT HYPERACTYVITY DISORDER (ADHD)

1. Definisi
ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik
anak-anak hingga menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak lazim yang
ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi(in
attention), berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibat(impulsif) dan hiperaktif
yang tidak sesuai dengan umurnya. ADHD adalah suatu kondisi yang pernah dikenal
sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain
Disorder (ketidakberesan kecil di otak), Minimal Brain Damage (kerusakan kecil
pada otak),Hyperkinesis (terlalu banyak bergerak/aktif) dan Hyperactif (hiperaktif).

2. Penyebab ADHD
a. Genetik.
b. Lingkungan : alkohol dan asap rokok selama kehamilan. Rokok yang
mengandung nikotin bisa menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) untuk
janin dalam kandungan.
c. Konsumsi gula atau zat aditif yang berlebihan.
d. Asupan gizi, hormonal dan disfungsi metabolisme.

3. Tanda Dan Gejala ADHD


a. Tidak ada perhatian (Inatensi) : Tidak mampu memusatkan perhatian pada
beberapa hal, misalnya membaca, menyimak, melakukan permainan.
b. Hiperaktif : terlalu banyak energi, mis. bicara terus menerus, tidak mau duduk
diam, sulit tidur.
c. Impulsif : bertindak tanpa dipikir

4. Jenis ADHD
a. ADHD TIPE INATENSI (Sering disebut sebagai ADD)
b. Mudah terganggu perhatiannya oleh lingkungan sekitar (suara, gerakan)
c. Terlihat tidak mendengarkan ketika diajak bicara secara langsung
d. Sulit memusatkan perhatian pada tugas dan aktivitas bermain
e. Lupa dengan aktivitas harian
f. Tidak mengikuti perintah dan gagal untuk menyelesaikan tugas sekolah atau
pekerjaan (bukan karena tidak mengerti)

13
g. Menghindar, tidak menyukai pekerjaan yang membutuhkan usaha pemikiran
seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah
h. Gagal untuk memusatkan perhatian pada hal yang detail dan membuat banyak
kesalahan besar
i. Kehilangan benda2 yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau
beraktivitas
j. Sulit untuk mengorganisir tugas dan akitivitas
ADHD TIPE HIPERAKTIF
 Selalu bergerak
 Meninggalkan kursi di kelas atau tempat lain yang mengharuskan duduk lama.
 Banyak bicara
 Berlari atau memanjat pada situasi yang tidak seharusnya
 Sulit bermain dalam keadaan tenang
DHD TIPE HIPERAKTIF-IMPULSIF
 Menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsive
 Sulit memusatkan perhatian
 Banyak terjadi pada anak kecil
 Menginterupsi orang lain (dalam bicara maupun permainan)
 Menjawab pertanyaan sebelum selesai
 Sulit untuk menunggu giliran

5. Pencegahan ADHD
a. Ambil langkah-langkah medis yang menentukan. Hubungi dokter anda
sebelum anda mengambil langkah-langkah tertentu.
b. Rajinlah untuk menggunakan skill dan kemampuan yang telah anda pelajari.
c. Tetaplah mampu untuk mengontrol stress dan jaga terus sikap-sikap yang
positif.
d. Jangan ragu untuk meminta pertolongan.
e. Biarkan orang lain mengetahui ketidakmampuan anda. Dukungan mereka
akan membuat perubahan yang besar.

6. Cara menghadapi klien dengan ADHD


a. Jika anak Anda diketahui mengidap ADHD, ada beberapa petunjuk praktis
yang sangat disarankan oleh para ahli: Atur dan batasi kegiatan individual
anak, seperti menonton televisi, bermain PS2, atau mendengarkan musik
dengan earphone.

14
b. Tetapkan sebuah tugas sederhana untuk dilakukan oleh anak setiap hari,
seperti; membereskan mainannya, meletakkan handuk di gantungan sehabis
mandi. Cara ini dapat melatih anak berkonsentrasi.
c. Kembangkan ketrampilan anak mengatur waktu dengan mengajaknya
membuat jadwal harian.
d. Mengatur rutinitas anak berolahraga

15
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. A. A & Uliyah M. buku saku pratikum kebutuhan dasar manusia, EGC,
Jakarta 2004
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier
Science.
Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta.Departemen Kesehatan. 1995.
Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai