Anda di halaman 1dari 12

BAB I sistem hidrologi dan keseimbangan mikroklimat, maupun sistem

ekologis lain yang dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih


PENDAHULUAN yang diperlukan masyarakat, ruang terbuka bagi aktivitas publik
serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota
(Hakim,2004).
1.1 Latar Belakang
Park Connector Network (PCN) merupakan jaringan hijau
pulau yang menghubungkan taman, area alam dan ruang terbuka.
Ruang terbuka hijau kota merupakan bagian penting dari
Hal ini, telah berkembang menjadi jaringan koridor hijau yang
struktur pembentuk kota, dimana ruang terbuka hijau kota menyatukan komunitas dan memberikan peluang untuk lebih
memiliki fungsi utama sebagai penunjang ekologis kota yang juga banyak pilihan rekreasi bagi kelompok-kelompok kepentingan
diperuntukkan sebagai ruang terbuka penambah dan pendukung yang berbeda. Konektor taman juga memainkan peran penting
nilai kualitas lingkungan dan budaya suatu kawasan. Keberadaan dalam meningkatkan keanekaragaman hayati kota-kota kita,
ruang terbuka hijau kota sangatlah diperlukan dalam dengan melayani sebagai koridor hijau. Park Connector Network
mengendalikan dan memelihara integritas dan kualitas ini dipopulerkan oleh negara Singapura pada tahun 1995 dan
lingkungan. Ruang terbuka hijau memiliki dua fungsi utama, menjadikan inspirasi bagi negara lain dalam penataan ruang
yaitu fungsi intrinsik sebagai penunjang ekologis dan fungsi terbuka hijau di negara masing-masing.
ekstrinsik yaitu fungsi arsitektural (estetika), fungsi sosial dan
ekonomi. Ruang terbuka hijau dengan fungsi ekologisnya Kota Bogor memiliki ruang terbuka hijau yang beragam,
bertujuan untuk menunjang keberlangsungan fisik suatu kota salah satunya yang sudah sangat terkenal adalah Kebun Raya
Bogor yang selama ini menjadi paru-paru Kota Bogor. Namun
dimana ruang terbuka hijau tersebut merupakan suatu bentuk
tidak hanya itu Kota Bogor pun memiliki lahan hijau yang cukup
ruang terbuka hijau yang berlokasi, berukuran dan memiliki
luas salah satunya terletak di Kecamatan Bogor Barat yang
bentuk yang pasti di dalam suatu wilayah kota. Sedangkan ruang terdapat banyak lahan pertanian yang selain bermanfaat bagi
terbuka hijau untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kota Bogor juga dapat
arsitektural) merupakan ruang terbuka hijau pendukung dan menjadi pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota Bogor
penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, selain dominasi adanya lahan pertanian terdapat lokasi wisata Situ
sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan Gede yang bisa menjadi penghubung dalam rangka penerapan
dan kepentingannya, seperti untuk keindahan, rekreasi, dan konsep Park Connector Network (PCN) di Kota Bogor.
pendukung arsitektur kota (Dirjen PU, 2005). Proporsi 30%
luasan ruang terbuka hijau kota merupakan ukuran minimal untuk
menjamin keseimbangan ekosistem kota baik keseimbangan

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 1


1.2 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Laporan Penataan Ruang Terbuka Hijau ini dibahas dengan


Maksud dari penulisan laporan Penataan Ruang Terbuka Hijau
sistematika pembahasan sebagai berikut:
oleh mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Pakuan yaitu untuk memberikan gambaran secara umum BAB 1 PENDAHULUAN
mengenai Ruang Terbuka Hijau dan analisa pemenuhan kebutuhan
Membahas mengenai latar belakang penataan ruang
Ruang Terbuka Hijau di Kota Bogor.
terbuka hijau, maksud dan tujuan penataan ruang
Laporan ini bertujuan : terbuka hijau, ruang lingkup penataan ruang terbuka
a. Mengetahui gambaran mengenai Ruang Terbuka Hijau di Kota hijau.
Bogor.
BAB 2 DATA
b. Mengetahui supply dan demand Ruang Terbuka Hijau di Kota
Bogor khususnya di Kecamatan Bogor Barat. Membahas mengenai data yang diperoleh dan
c. Menerapkan konsep Park Connector Network (PCN) dalam dibutuhkan untuk mengetahui Supply dan Demand
Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Bogor. yang ada di Kota Bogor, khususnya di Kecamatan
Bogor Barat.
1.3 Ruang Lingkup Perencanaan
BAB 3 PEMBAHASAN

Ruang lingkup perencanaan penataan ruang terbuka hijau yaitu Membahas mengenai analisis serta sintesa meliputi
di Kota Bogor, khususnya Kecamatan Bogor Barat. perhitungan Supply dan Demand, perbandingan
Supply dan Demand, fungsi RTH, pembentukkan
Connecting Park Kota Bogor dan Kecamatan Bogor
Barat sesuai wilayah yang telah ditentukan.

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 2


BAB II Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah
Umur Laki-Laki Perempuan
DATA 30-34 10754 10274 21208
35-39 9901 9513 19414
40-44 9258 8837 18095
45-49 8207 7967 16174
Data yang diperlukan dalam perhitungan supply dan demand 50-54 6828 6594 13422
adalah data penduduk, peta penggunaan lahan dan jumlah luasan 55-59 5714 5353 11067
penggunaan lahan di Kota Bogor khususnya di Kecamatan Bogor 60-64 4146 3783 7929
Barat, serta dokumentasi sebaran Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan 65-69 2420 2636 5056
Bogor Barat. Data penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik 70-74 1788 2045 3833
Kota Bogor dengan data BPS tahun 2017, serta peta penggunaan 75+ 2123 3087 5210
lahan dan jumlah luasan penggunaan lahan yang didapatkan dari Jumlah 119816 116486 236302
Analisis GIS (Geographic Information System), lalu dokumentasi Sumber : Kecamatan Bogor Barat dalam angka 2017
sebaran Ruang Terbuka Hijau diapatkan dari survey primer di sekitar
Diagram 2.1
Kecamatan Bogor Barat.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
2.1 Data Penduduk
di Kecamatan Bogor Barat (Jiwa)
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Perempuan,
Perempuan
116486
di Kecamatan Bogor Barat (Jiwa)

Kelompok Jenis Kelamin Laki Laki,


Laki Laki
Jumlah 119816
Umur Laki-Laki Perempuan
00-04 8861 8442 17303
114000 116000 118000 120000
05-09 10073 9418 19491
10-14 10085 9772 19807 Laki Laki Perempuan
15-19 9620 9747 19367
20-24 9653 9235 18888
Sumber : Tabel 2.4
25-29 10385 9833 20218

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 3


Data penduduk yang digunakan yaitu data penduduk Jumlah Keseluruhan
No Keterangan
berdasarkan kelompok umur. Jumlah penduduk pada tahun 2017 di (Km2)
Kecamatan Bogor Barat yaitu berjumlah 236.302 jiwa, dengan total
penduduk laki-laki berjumlah 119.816 jiwa dan perempuan berjumlah 6 Lapangan 0,01
116.486 jiwa.
7 Sawah 0,15
2.2 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di bagi menjadi dua yaitu lahan terbangun 8 Sawah Irigasi 1,52
dan lahan non terbangun, data tersebut digunakan agar mengetahui
sebaran Ruang Terbuka hijau dan Non-Terbuka Hijau di Kota Bogor 9 Semak Belukar 2,09
khususnya di Kecamatan Bogor Barat.
10 Sungai 0,54
Tabel 2.2

Data Penggunaan Lahan Non-Terbangun (Ruang Terbuka 11 Taman 0,19


Hijau) di Kecamatan Bogor Barat
12 Tanah Kosong 0,58
Jumlah Keseluruhan
No Keterangan 13 Tegalan/Ladang 0,01
(Km2)
1 Danau 0,07 Total 10,74
Sumber : Penggunaan Lahan Tahun 2015/2016 (Analisis GIS)
2 Empang/Kolam 0,14

3 Hutan Kota 0,45

4 Kebun 4,89

5 Kuburan 0,10

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 4


Tabel 2.2 Jumlah
Data Penggunaan Lahan Terbangun di Kecamatan No Keterangan Keseluruhan
(Km2)
Bogor Barat
11 Terminal 0,02
Jumlah
No Keterangan Keseluruhan 12 Jalan 5,63
(Km2)
Total 18,12
1 Hotel 0,01
Sumber : Penggunaan Lahan Tahun 2015/2016
2 Kesehatan 0,22 (Analisis GIS)

3 Militer 0,13 Diagram 2.2


Data Penggunaan Lahan Terbangun dan Non-
4 Pemerintahan 0,42
Terbangun di Kecamatan Bogor Barat
5 Pemukiman 9,14
Sabaran RTH dan Non-RTH di Kec.Bogor
Barat
6 Pendidikan 0,05

7 Perdagangan 0,09
37%

8 Peribadatan 0,01
63%

9 Perumahan 2,22

10 Sarana Olahraga 0,18 RTH Non-RTH

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 5


Gambar 2.2
Peta Sebaran Penggunaan Lahan Terbangun dan Non-Terbangun Kec. Bogor Barat

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 6


2.3 Dokumentasi Sebaran Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan 2.3.2 Kebun Pertanian
Bogor Barat
Sebaran Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kecamatan Bogor
Barat di dominasi oleh jalur hijau dan kebun pertanian warga
dikarenakan daerah sekitar Kecamatan Bogor Barat belum terjadi
banyak penataan dalam tata ruang, serta batas administrasi yang dekat
dengan Kabupaten Bogor yang penggunaan lahannya di dominasi
kebun pertanian warga.
2.3.1 Jalur Hijau

Gambar 2.3.2
Kebun Pertanian Warga di Kelurahan Situ Gede

Gambar 2.3.1 (dari kanan ke kiri)


a. Jalur Hijau di sepanjang Jl.KH.Soleh Iskandar
b. Jalur Hijau di sepanjang Jl.Raya Cifor

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 7


2.3.3 Lapangan Bola 2.3.4 Sungai

Gambar 2.3.4
Sungai Ciliwung

Gambar 2.3.2
a. Lapangan Bola di Sekitar CIFOR
b. Lapangan Bola di Perumahan Taman Yasmin

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 8


2.3.5 Sungai

Gambar 2.3.6

Gambar 2.3.5 Danau Situ Gede

Penggunaan Lahan Sawah

2.3.6 Situ Gede


Situ Gede merupakan lokasi wisata yang cukup terkenal di
Kota Bogor karena menyajikan pemandangan yang indah, Situ Gede
termasuk dari penggunaan lahan non-terbangun dan juga akan
dijadikan konsep dari Park Connecting Network.

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 9


BAB III 1. RTH Fasum
236.302 x 2,53 𝑘𝑚2 /jiwa = 597.844,06 𝑘𝑚2 /jiwa
PEMBAHASAN 2. RTH Penyangga
236.032 x15 𝑘𝑚2 /𝑗𝑖𝑤𝑎 = 3.544.530 𝑚2 /jiwa

3.1 Supply dan Demand Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Demand atau kebutuhan Ruang Terbuka Hijau pada suatu wilayah
harus memenuhi presentase minimal sebesar 20% dari luas wilayah
Bogor Barat
maka untuk menghitung Demand atau kebutuhan Ruang Terbuka
Supply merupakan penggunaan lahan non-terbangun atau Hijau adalah :
Ruang Terbuka Hijau yang masih tersedia pada eksisting suatu
wilayah, supply didapatkan dari data penggunaan lahan non-terbagun
yang diolah dari hasil analisis GIS (Geographic Information System). Luas Wilayah x 20%
Hasil supply pada Kecamatan Bogor Barat yaitu seluas 10,74 Km2.
Demand merupakan permintaan atau kebutuhan Ruang
Terbuka Hijau pada suatu wilayah, kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Maka Demand dari Kecamatan Bogor Barat adalah :
dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan RTH untuk Fasilitas Umum dan 28,86 𝑘𝑚2 x 20% = 5,77 𝑘𝑚2
kebutuhan RTH penyangga.
Jika dipresentasekan total dari Demand Ruang Terbuka Hijau di
Rumus untuk menghitung : Kecamatan Bogor Barat adalah :

1. RTH Fasilitas Umum  Jumlah Penduduk x 2,53 m2


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑
2. RTH Penyangga  Jumlah Penduduk x 15 m2 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ

Maka hasil dari kebutuhan RTH Fasilitas Umum dan RTH Penyangga
Maka presentase Demand di Kecamatan Bogor Barat adalah :
adalah :
5,78 𝑘𝑚2
x 100 % = 20,01 %
28,88 𝑘𝑚2

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 10


3.2 Perbandingan Supply dan Demand Kecamatan Bogor Barat 3.2 Fungsi Ruang Terbuka Hijau

Perbandingan supply dan demand untuk Kecamatan Bogor Secara umum fungsi ruang terbuka hijau (RTH) adalah sebagai
Barat sebesar 1 : 2 artinya untuk kebutuhan RTH di kecamatan ini penyedia kebutuhan O2 (oksigen) kota/wilayah dan juga sebagai
sudah tercukupi atau terpenuhi. sarana interaksi antar masyarakat di luar ruangan. Secara teori fungsi

Tabel 3.1 RTH banyak macamnya antara lain :


1. RTH Fungsi Ekologis merupakan fungsi RTH untuk memberikan
Perbandingan Supply dan Demand Kecamatan Bogor Barat
perlindungan terhadapa manusia dan lingkungan, meliputi :
(Km2)
a. Fungsi Orologis : memberikan manfaat orologis untuk
mengurangi tingkat kerusakan tanah, longsor dan menjaga
Supply Demand Perbandingan Supply dan kestabilan tanah.
Demand b. Fungsi Hidrologis : fungsi yang berkaitan dengan
Supply Demand kemampuan akar tanaman untuk menyerap kelebihan air.
10,74 5,77
c. Fungsi Klimatologis : menenkankan bahwa keberadaan
10,74 5,77
RTH dapat mempengaruhi faktor-faktor iklim
Persen (%) 1 2
d. Fungsi Edhapis : fungsi yang mengarah pada penyediaan
Sumber : Hasil analisis perbandingan supply dan demand Kecamatan
habitat satwa.
Bogor Barat
e. Fungsi Hygienis : RTH mampu memberikan lingkkungan
yang lebih sehat bagi manusia
f. Fungsi Kesehatan Individu : fungsi kesehatan masih
berhubungan dengan manfaat hygienis dimana manfaatnya
merupakan manfaat lanjutan yang ditimbulkannya.

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 11


2. RTH Fungsi Sosial merupakan fungsi RTH sebagai sarana c. Fungsi Identitas Kota : suatu RTH dapat mampu menjadi
interaksi sosial masyarakat dengan lingkungannya, meliputi: identitas (landmark) suatu kota atau wialayah.
a. Fungsi Edukatif : komponen RTH dapat memberikan 4. Fungsi Ekonomi merupakan keberadaan RTH tidak selalu
pendidikan dan pengenalan terhadap mahluk hidup disekitar memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah, namun keberadaan
manusia. RTH malah mampu meningkatkan nilai lahan karena suasana
b. Fungsi Interaksi Manusia : komponen RTH dapat menjadi lingkungan yang tercipta akibat keberadaannya, meliputi:
tempat berinteraksi antara masyarakat sehingga menambah a. Mampu meningkatkan harga lahan
jalinan sosial diantaranya. b. Mampu mengurangi biaya penangan bencana
c. Fungsi Protektif : komponen RTH dapat memberikan c. Mampu menjadi ruang untuk mata pencaharian kota.
perlindungan kepada manusia
d. Fungsi Spiritual : fungsi yang lebih ditekankan pada RTH
yang dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan atau
dikeramatkan.
3. RTH Fungsi Estetis merupakan fungsi RTH sebagai komponen
keindahan kota atau lingkungan hidup manusia, terdiri:
a. Fungsi Visual/Vista : fungsi yang lebih menekankan kepada
visual estetis RTH
b. Fungsi Tabir/Screening : fungsi yang terkait dengan
kemampuan RTH untuk menyaring partikel-partikel yang
mengganggu kehidupan manusia seperti debu, angin, suara
dll.

Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Bogor Barat | 12

Anda mungkin juga menyukai