Anda di halaman 1dari 12

Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan...

(1-12)

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Astri Novia Siregar dan Wildansyah Lubis


Email: astrinovia2907@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA. Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif, data penelitian diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Temuan penelitian: SMA di lokasi penelitian ini terdiri dari 264 pendidik (guru)
sebanyak 219 orang (89%) memiliki karakteristik penilaian dalam kategori baik, guru mengajar
menggunakan perangkat pembelajaran (RPP, Silabus, Prota, Prosem) yang lengkap dan mengajar
berdasarkan keahlian (jurusan) masing-masing. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan:
dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA Kota Medan sudah memenuhi standar pendidik
dan tenaga kependidikan.

Kata Kunci: Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, mutu pendidikan

Abstract: The purpose of this study is to know the management of educators and education
personnel in improving the quality of education in high school. This research method using
qualitative research methods, research data obtained based on observations, interviews, and
documentation. Research findings: Public High School in this research location consist of 264
educators (teachers) as many as 219 people (89%) have good grade assessment characteristics,
teaching teachers using learning tools (RPP, Syllabus, Prota, Prosem) majors) respectively. From
the research conducted concluded: in improving the quality of education, Public High School in
Medan City has met the standards of educators and educational personnel.

Keywords: Management of Educators and Education Personnel, Quality of Education

A. PENDAHULUAN agent of change) dalam memunculkan


Mutu pendidikan nasional terukur ide-ide pembaharuan serta mengelola
lewat ketercapaian segenap Standar perubahan. Sosok agen perubahan secara
Pendidikan Nasional, meliputi standar internal lembaga pendidikan dimaksud
isi, proses, kompetensi kelulusan, adalah adanya sosok pemimpin yang
pendidik dan tenaga kependidikan, menjalankan kepemimpinan secara
sarana dan prasarana, pengelolaan, efektif, yaitu kepemimpinan yang
pembiayaan dan penilaian pendidikan mampu mengatur segenap sumberdaya
(PP RI No. 19 tahun 2005 telah di lembaga yang dipimpinnya ke arah
disempurnakan dengan PP RI No 32 visi dan misi yang diharapkan. Terutama
tahun 2013). Perhatian yang serius dan sumberdaya manusia yaitu pendidik dan
sungguhsungguh oleh para pihak tenaga kependidikan yang disinyalir
terhadap upaya pemenuhan dan sarat dengan berbagai persoalan,
perwujudan segenap standar tersebut diantaranya persoalan kualifikasi,
akan menentukan kualitas/mutu pembinaan dan pengembangan
pendidikan. Persoalan mutu pendidikan keprofesionalan, serta kinerjanya yang
merupakan issu yang selalu hangat dan sangat membutuhkan perhatian, arahan
manarik untuk diperbincangkan dan dan bimbingan yang intensif dan
dikaji. Persoalan mutu pendidikan berkelanjutan sehingga betul-betul
selaras dengan tuntutan perkembangan mampu menjalankan segenap tugas,
dan perubahan. Suatu perubahan fungsi dan tanggung jawabnya secara
menuntut peran agen pembaharuan (the profesional, selaras dengan tuntutan

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 1


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

standar pendidik dan tenaga pendidikan sarana prasarana sekolah, sesuai


yang dipersyaratkan. kebutuhan masing-masing.
Menurut Mohd. Ansyar, Ph.D Realitas di lapangan faktor yang
(2012), ada tiga faktor penentu kualitas sering disorot dan diperhatikan oleh
atau mutu pendidikan, yaitu “(a) orang pemerintah dan pemangku kebijakan
(pendidik), (b) program (kurikulum) dan adalah melakukan perubahan dari segi
(c) institusi (pimpinan)”. Dengan programnya (perubahan kurikulum)
demikian upaya pemenuhan dan tanpa dibarengi dengan upaya yang
perwujudan segenap standar pendidikan selaras dan seimbang dengan upaya
nasional idealnya harus didukung oleh membenahi orangnya (tenaga pendidik
personal (orang) yang berkualitas, dan kependidikan), demikian juga halnya
dibarengi dengan program (kurikulum) dengan manajemen dan pengelolaan
yang baik serta institusi (pimpinan) yang pendidikan (oleh pimpinan terhadap
efektif. Hidayati (2016) Manajemen institusinya). Program (kurikulum)
pendidik dan tenaga kependidikan dalam berubah, namun orang yang akan
tataran strategic, managerial, maupun menjalankannya serta manajemen
operational menentukan mutu terhadap implementasi program
pendidikan. Kepemimpinan pendidikan (kurikulum) tidak tertata dan terkelola
yang efektif diprediksi akan mampu dengan baik. Akhirnya program
merealisasikan standar pendidik dan (kurikulum) yang ditetapkan tidak
tenaga kependidikan, yang selanjutnya mampu diimplementasikan secara
tentu akan menunjang pula bagi upaya maksimal sesuai dengan yang
peningkatan mutu pendidikan. Arina diharapkan, karena tidak diiringi oleh
listiyaningrum (2016) Akuntabilitas kompetensi pendidik dan tenaga
implementasi standar pendidik dan kependidikan yang memadai, serta tidak
tenaga kependidikan di Sekolah pula ditunjang oleh manajemen yang
Menengah Atas Negeri adalah standar baik, seperti tidak adanya monitoring
pendidik dan tenaga kependidikan atau kontrol yang intensif dan
berkaitan dengan jumlah dan berkesinambungan terhadap upaya
kualifikasinya. Sedangkan menurut Dr. implementasi program (kurikulum) yang
Muhammad Soleh (2015) Standar sustainability.
Pendidikan yang dimiliki para guru Menurut Peraturan Pemerintah
cukup tinggi, dengan spesialisasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
tertentu. Kekurangan tenaga pendidik 2010 Pendidik mempunyai tugas dan
bidang studi tertentu, mengakibatkan tanggung jawab sebagai pendidik
sebagian guru mengajar tidak sesuai profesional mendidik, mengajar,
keahliannnya. Untuk lebih meningkatkan membimbing, mengarahkan, melatih,
kualitas guru disarankan untuk aktif menilai, dan mengevaluasi peserta didik
mengikuti seminar, workshop, dan pada pendidikan anak usia dini jalur
pelatihan. Strategi pembangunan pendidikan formal, pendidikan dasar,
pendidikan tidak hanya berdasarkan dan pendidikan menengah. Pendidik
pada input oriented saja, tetapi juga akan berhadapan langsung dengan para
harus lebih memperhatikan faktor proses peserta didik, namun ia tetap
pendidikan. Peranan pemerintah melalui memerlukan dukungan dari para tenaga
Dinas Pendidikan diharapkan untuk kependidikan lainnya, sehingga ia dapat
melakukan analisis kebutuhan guru melaksanakan tugasnya dengan baik.
setiap tahun, perbaikan dan peningkatan Karena itulah pendidik dan tenaga

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 2


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

kependidikan memiliki peran dan posisi tugas dan tanggungjawabnya sesuai


yang sama penting dalam konteks dengan peraturan yang telah ditentukan.
penyelenggaraan pendidikan (pem- Penelitian ini dilakukan untuk
belajaran). Pada dasarnya baik pendidik mendeskripsikan manajemen pendidik
maupun tenaga kependidikan memiliki dan tenaga kependidikan pada beberapa
peran dan tugas yang sama yaitu SMA Sumatera Utara dalam
melaksanakan berbagai aktivitas yang meningkatkan mutu pendidikan.
berujung pada terciptanya kemudahan Berkaiatan dengan permasalahan
dan keberhasilan siswa dalam belajar. diatas maka didapat rumusan masalah
Menurut UU No 20 Tahun 2003 yaitu: bagaimanakah Manajemen
tentang Sistem Pendidikan Nasional pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan meningkatkan mutu pendidikan di SMA
tenaga profesional yang bertugas Sumatera Utara?.
merencanakan dan melaksanakan proses Berdasarkan permasalahan diatas
pembelajaran, menilai hasil maka didapat tujuan dari penelitian ini
pembelajaran, melakukan pembimbingan adalah untuk meningkatkan mutu
dan pelatihan, serta melakukan pendidikan melalui standar pendidik dan
penelitian dan pengabdian kepada tenaga kependidikan di SMA Sumatera
masyarakat, terutama bagi pendidik pada Utara.
perguruan tinggi. Secara khusus tugas
dan fungsi tenaga pendidik (guru dan B. METODE PENELITIAN
dosen) didasarkan pada Undang-Undang Penelitian ini menggunakan
No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen metode penelitian kualitatif naturalistik
pembelajaran untuk meningkatkan mutu dipilih atas pertimbangan data yang
pendidikan nasional, pengembang ilmu digali, menggambarkan situasi social
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta yang kompleks sedemikian rupa menjadi
pengabdi kepada masyarakat. gejala social yang kongkrit. Arsenault
Dengan melakukan visitasi dan Garry Aderson mengemukakan
terhadap empat Sekolah Menengah Atas “penelitian kualitatif merupakan bentuk
(SMA) yang berdomisili di Kota Medan, penyelidikan yang mengeksplorasi
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten fenomena dan mengaturan dan
Serdang Bedagai, yaitu: SMA Negeri 3 menggunakan multi metode dalam
Medan, SMA Negeri-2 Lubuk Pakam, menganalisis, menafsirkan, memahami,
SMA CT Foundation Deli Serdang dan menjelaskan dan memberi arti bagi
SMA Negeri-1 Perbaungan. pada mereka”. Kemudian mencari, telaah,
tanggal, 6 dan 7 September 2017. analisis, logis, dan deskripsi sitematis
Diketahui bahwa pendidik dan tenaga ilmiah terhadap suatu gejala
kependidikan di SMA SMA Negeri 3 menggunakan berbagai metode untuk
Medan, SMA CT Foundation Deli memaknai suatu objek. Karakteristiknya
Serdang dan SMA Negeri-1 Perbaungan menggunakan penelitian kualitatif
sudah sesuai dengan standar yang menggunakan banyak metode atau
ditentukan sedangkan di SMA Negeri-2 pemanfaatan metode yang beragam
Lubuk Pakam masih jauh dari yang untuk mengungkap data dari berbagai
diharapkan baik dari segi pendidik sumber, memperkaya bentuk dan
ataupun tenaga kependidikannya. Karena subtansi, mengungkapkan secara
masih banyak pendididk dan tenaga mendalam fenomena.
kependidikan yang tidak melakukan

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 3


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

Metode yang digunakan dalam Pendidik Dan Kependidikan secara


penelitian ini adalah metode penelitian umum adalah: (1) Memungkinkan
kualitatif dengan jenis pendekatan organisasi mendapatkan dan
naturalistik yaitu penelitian terhadap mempertahankan tenaga kerja yang
manajemen pendidik dan tenaga cakap, dapat dipercaya, dan memiliki
kependidikan SMA di Sumatera motivasi tinggi, (2) Meningkatkan dan
Utaradalam meningkatkan mutu memperbaiki kapasitas yang dimiliki
pendidikan. oleh tenaga kependididkan, (3)
Adapun permasalahan yang akan Mengembangkan sistem kerja dengan
diungkap dalam penelitian ini yaitu: kinerja tinggi yang meliputi prosedur
bagaimana manajemen pendidik dan perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem
tenaga kependidikan yang digunakan kompensasi yang disesuaikan dengan
oleh SMA Negeri 1 Perbaungan, SMA kinerja, pengembangan manajemen serta
Negeri 2 Lubuk Pakam, SMA Negeri 3 aktivitas pelatihan yang terkait dengan
Medan dan SMA Unggulan CT kebutuhan organisasi dan individu, (4)
Foundation dalam meningkatkan mutu Mengembangkan praktik manajemen
pendidikan. dengan komitmen tinggi yang menyadari
. bahwa tenaga pendidik dan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN kependidikan merupakan stakeholder
1. Hasil Penelitian internal yang berharga serta membantu
Landasan legal formal mengenai mengembangkan iklim kerjasama dan
karakter bangsa dapat ditemui dalam kepercayaan bersama, dan (5)
pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 20 Menciptakan iklim kerja yang harmonis.
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Manajemen pendidik dan tenaga
Nasional, bahwa pendidikan nasional kependidikan di empat sekolah yang
berfungsi mengembangkan kemampuan dikunjungi sudah mulai menampakkan
dan membentuk watak serta peradaban kecenderungan membaik dibandingkan
bangsa. Karakter bangsa melalui tahun-tahun sebelumnya. Sertifikasi dan
pendidikan diwujudkan dalam suasana pemberian tunjangan sebagai alat untuk
belajar dan proses pembelajaran agar mendongkrak kesejahteraan pendidik
peserta didik secara aktif mulai berjalan, walaupun masih ada
mengembangkan potensi dirinya untuk beberapa kekurangan. Salah satu
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kekurangan yaitu terjadi di SMA Negeri
pengendalian diri, kepribadian, 2 Lubuk pakam, masih banyak pendidik
kecerdasan, akhlak mulia, serta yang mengajar tidak sesuai jurusannya
keterampilan yang diperlukan dirinya, dikarenakan jam yang sesuai dengan
masyarakat, bangsa dan negara. Untuk jurusannya sudah diambil oleh guru yang
mengelola kegiatan-kegiatan tersebut, sudah sertifikasi. Situasi ini tentunya
maka manajemen pendidik dan tenaga bertolak belakang dengan kebijakan
kependidikan menjadi sangat penting yang ditetapkan pemerintah.
perannya. Pengakuan kedudukan pendidik
Manajemen tenaga pendidik dan sebagai tenaga profesional merupakan
kependidikan adalah aktivitas yang harus bagian dari pembaharuan sistem
dilakukan mulai dari tenaga pendidik pendidikan nasional yang
dan kependidikan masuk ke dalam pelaksanaannya memperhatikan berbagai
organisasi pendidikan sampai akhirnya ketentuan peraturan perundang-
berhenti. Tujuan Manajemen Tenaga undangan di bidang pendidikan,

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 4


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

kepegawaian, ketenagakerjaan, kependidikan. Bahwa penyediaan


keuangan, dan pemerintahan daerah. pendidik berkompeten belum merata di
Sehubungan dengan hal itu, maka seluruh provinsi, kabupaten, dan kota
Undang-Undang Republik Indonesia yang meliputi pemenuhan pendidik dari
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru jenjang pendidikan dasar sampai
dan Dosen menjadi sangat penting. menengah.
Kajian terdapat hubungan Selain penyediaan pendidik yang
kemampuan guru terhadap kemampuan belum kompeten dan merata seperti
peserta didik menjelaskan bahwa diungkapkan di atas, manajemen
keberadaan guru untuk membentuk pendidik dan tenaga kependidikan masih
karakter bangsa juga sangat kuat, tentu menghadapi persoalan lain yaitu
saja dimulai dari pembentukan karakter keterampilan dasar pendidik sampai
individual peserta didik. Suratman sekarang masih belum merata dikuasai
(2010:89) menegaskan temuannya sehingga mutu pendidikannya pun tidak
mengenai hubungan tersebut. Kuatnya beimbang antar daerah. Maisyaroh dan
peran guru tersebut mengindikasikan Suryani (2004:4) mengatakan bahwa
dibutuhkannya guru-guru dengan dalam sistem pembelajaran, pendidik
kompetensi yang baik, sesuai dengan semestinya mengetrapkan ketrampilan
standar kompetensi. Standar kompetensi dasar mengajar dengan derajat ketepatan
guru dikembangkan secara utuh dari yang bervariasi. Untuk meningkatkan
empat kompetensi utama, yaitu ketrampilan dasar ini maka pendidik
kompetensi pedagogik, kepribadian, perlu berlatih secara terus menerus agar
sosial, dan profesional. Keempat proses pembelajaran dapat berjalan
kompetensi tersebut terintegrasi dalam dengan efektif & efisien. Beberapa
kinerja guru. ketrampilan mengajar yang perlu
Terbatasnya penyediaan pendidik dikuasai pendidik antara lain:
berkompeten yang merata di seluruh ketrampilan membuka dan menutup
provinsi dan kabupaten/kota disebabkan pelajaran, ketrampilan menjelaskan,
oleh terbatasnya akses pemerintah pusat ketrampilan bertanya, ketrampilan
terhadap pengelolaan tenaga pendidik memberi penguatan, ketrampilan variasi
ini. Kabupaten/kota yang memiliki mengajar, dan ketrampilan mengelola
kewenangan dalam distribusi pendidik, kelas. Selanjutnya terkait dengan
hal sebaliknya tidak setiap kebijakan pemerintah yang baru tentang
kabupaten/kota mempunyai stok pelaksanaan kurikulum K13, maka
pendidik yang memadai, belum bicara diharapkan agar pendidik mampu
mutu. Pemerintah pusat yang mengelola pembelajaran sesuai dengan
sesungguhnya mengetahui kondisi secara pelaksanaan kurikulum K13. Untuk itu
pasti kebutuhan pendidik disetiap pelaksanaan supervisi sangat diperlukan
kabupaten/kota, tapi sayangnya tidak agar pendidik-pendidik tidak mengalami
mampu melakukan mutasi antar daerah. kesulitan dalam membelajarkan peserta
Upaya-upaya perbaikan manajemen didik.
pendidik dan tenaga kependidikan Persoalannya perubahan
tersebut memang dilatarbelakangi mutu manajemen pendidik dan tenaga
pendidik dan tenaga pendidik yang kependidikan seperti disebutkan bagian-
belum optimal dilakukan. Masih terdapat bagian sebelumnya menyisakan
kendala dalam upaya memperbaiki kebimbangan terhadap kemungkinan
manajemen pendidik dan tenaga perbaikan karakter bangsa. Bagaimana

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 5


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

mungkin memperbaiki karakter bangsa membentuk watak serta peradaban


dengan mutu pendidik dan tenaga bangsa, maka peran pendidik dan tenaga
pendidik terbatas. Padahal seperti pendidikan menjadi penting. Pendidik
ditekankan oleh Arifin (2012:200), merupakan tenaga profesional yang
bahwa salah satu hal yang sangat penting bertugas merencanakan dan
membentuk bangsa yang berkarakter melaksanakan proses pembelajaran,
akan efektif bilamana diberikan pada menilai hasil pembelajaran, melakukan
konteks pendidikan, baik di sekolah, pembimbingan dan pelatihan, serta
kultur sekolah, maupun komunitas luas. melakukan penelitian dan pengabdian
Dalam Perbaikan mutu kepada masyarakat, terutama bagi
pendidikan melalui standar pendidik dan pendidik pada perguruan tinggi.
tenaga kependidikan dilakukan melalui Sedangkan tenaga kependidikan bertugas
lima hal: Pertama, mengoptimalkan melaksanakan administrasi, pengelolaan,
peran pendidikan nasional yang pengembangan, pengawasan, dan
berfungsi mengembangkan kemampuan, pelayanan teknis untuk menunjang
membentuk watak serta peradaban proses pendidikan pada satuan
bangsa, dan diwujudkan dalam suasana pendidikan. Upaya mengoptimalkan
belajar dan proses pembelajaran agar kinerja pendidik dan tenaga
peserta didik secara aktif kependidikan biasa disebut dengan
mengembangkan potensi dirinya. manajemen pendidik dan tenaga
Landasan yang digunakan yaitu pasal 1 kependidikan.
ayat 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun Hal ini terlihat di SMA Negeri 1
2003 tentang Sistem Pendidikan Perbaungan, SMA Negeri 3 Medan, dan
Nasional, bahwa pendidikan nasional SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Kepala
berfungsi mengembangkan kemampuan sekolah bekerjasama dengan PKS 1,
dan membentuk watak serta peradaban PKS2, PKS 3 untuk mengkoordinasikan
bangsa. Bingkai karakter bangsa adalah guru-guru dalam hal pelatihan dan diklat
watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian agar dapat menambah wawasan
seseorang yang terbentuk dari hasil dibidangnya masing-masing. SMA
internalisasi berbagai kebajikan (virtues) Unggul CT Foundation juga melakukan
yang diyakini dan digunakan sebagai hal yang sama, dikarenakan sekolah ini
landasan untuk cara pandang, berpikir, merupakan sekolah swasta maka
bersikap, dan bertindak. Kebajikan koordinasi pihak yayasan juga termasuk
terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan didalamnya.
norma, seperti jujur, berani bertindak, Kedua, karakter bangsa yang
dapat dipercaya, dan hormat kepada dibentuk pendidikan membutuhkan
orang lain (Balitbang Depdiknas, 2010: keteladanan dari pendidik dan tenaga
3). Interaksi seseorang dengan orang lain kependidikan. Bahwa aturan mengenai
menumbuhkan karakter masyarakat dan pendidik dan tenaga kependidikan yang
karakter bangsa, termasuk didalamnya banyak dilakukan oleh pemerintah
proses pembelajaran di lembaga belakangan ini, semestinya tidak sekedar
pendidikan. menjadikan pendidik dan tenaga
Untuk mewujudkan suasana kependidikan menjadi mesin birokrasi
belajar dan proses pembelajaran agar semata-mata. Pendidik dan tenaga
peserta didik secara aktif kependidikan merupakan para
mengembangkan potensi dirinya, profesional semestinya lebih menonjol
mengembangkan kemampuan, dan dibandingkan aspek birokrasinya.

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 6


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

Amstrong(1977:32) membagi tugas dan kurikulum terdapat panduan interaksi


tanggung jawab pendidik menjadi lima, antara pendidik dan peserta didik.
yaitu tanggung jawab pengajaran, Dalam Perbaikan mutu
tanggung jawab bimbingan, pendidikan melalui standar pendidik dan
pengembangan kurikulum, pengembang- tenaga kependidikan dilakukan melalui
an profesi dan membina hubungan lima hal:
dengan masyarakat. Pertama, mengoptimalkan peran
Ketiga, pembinaan pendidik dan pendidikan nasional yang berfungsi
tenaga kependidikan dilakukan sejak mengembangkan kemampuan,
dari awal pendidikan di LPTK. Perlu membentuk watak serta peradaban
dilakukan perbaikan manajemen bangsa, dan diwujudkan dalam suasana
pendidik dan tenaga kependidikan, hal belajar dan proses pembelajaran agar
ini perlu ditekankan kepada calon-calon peserta didik secara aktif
pendidik dan tenaga kependidikan. mengembangkan potensi dirinya. Hal ini
Bahwa pendidikan bukan sekedar terlihat di SMA Negeri 1 Perbaungan,
kegiatan birokrasi, melainkn usaha SMA Negeri 3 Medan, dan SMA Negeri
membangun karakter manusia, watak, 2 Lubuk Pakam Kepala sekolah
budaya sekolah yang kondusif, dan bekerjasama dengan PKS 1, PKS2, PKS
usaha melahirkan karakter bangsa yang 3 untuk mengkoordinasikan guru-guru
mumpuni. Upaya sungguh-sungguh dari dalam hal pelatihan dan diklat agar dapat
LPTK tersebut untuk menghapus kesan menambah wawasan dibidangnya
pendidik dan tenaga kependidikan yang masing-masing. SMA Unggul CT
saat ini sibuk dengan tetek bengek Foundation juga melakukan hal yang
administratif sertifikasi dan sama, dikarenakan sekolah ini
mengabaikan upaya-upaya edukatif. merupakan sekolah swasta maka
Keempat, karena berbeda dari koordinasi pihak yayasan juga termasuk
materi ajar yang bersifat mastery, didalamnya dimana. Kedua, karakter
sebagaimana halnya suatu performance bangsa yang dibentuk pendidikan
content suatu kompetensi, karakter membutuhkan keteladanan dari pendidik
bangsa bersifat developmental dan tenaga kependidikan hal ini terlihat
(Balitbang, 2010). Materi pendidikan di terapkan dalam pembentukan karakter
yang bersifat developmental siswa pada empat sekolah yang diteliti
menghendaki proses pendidikan yang yaitu SMA Negeri 1 Perbaungan, SMA
cukup panjang dan bersifat saling Negeri 3 Medan, SMA Negeri 2 Lubuk
menguat (reinforce) antara kegiatan Pakam dan SMA Unggul CT
belajar dengan kegiatan belajar lainnya, Foundation; Ketiga, pembinaan pendidik
antara proses belajar di kelas dengan dan tenaga kependidikan dilakukan sejak
kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar dari awal pendidikan di LPTK. Hal ini
sekolah. juga terlihat di SMA Negeri 1
Kelima, kurikulum adalah Perbaungan, SMA Negeri 3 Medan,
jantungnya pendidikan (curriculum is SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dan SMA
the heart of education) dan Unggul CT Foundation; Keempat,
memaknainya perlu cakrawala Karena berbeda dari materi ajar yang
pengetahuan yang luas bukan sempit. bersifat mastery, sebagaimana halnya
Kurikulum sebagai pedoman suatu performance content suatu
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran kompetensi, karakter bangsa bersifat
memberikan makna bahwa di dalam developmental. Materi pendidikan yang

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 7


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

bersifat developmental menghendaki Tabel 1. Temuan Penelitian


proses pendidikan yang cukup panjang Nama Sekolah Jumlah Lengkap Persentase
Guru (%)
dan bersifat saling menguat (reinforce) SMA Unggul 36 36 100%
antara kegiatan belajar dengan kegiatan CT Foundation
SMAN 3 99 89 90%
belajar lainnya, antara proses belajar di Medan
kelas dengan kegiatan kurikuler di SMAN 1 68 58 85%
Perbaungan
sekolah dan di luar sekolah, di SMAN 3 SMAN 2 61 36 60%
Medan dan SMAN 1 Perbaungan Lubuk Pakam
menerapkan pembelajaran life skill Dari tabel di atas diketahui
setiap sore yang dibimbing oleh guru bahwa: (1) SMA Unggul CT Foundation
dibidangnya masing-masing guna 100% pendidik (guru) memiliki mutu
menunjang praktek pembelajaran siswa dalam kategori baik, semua guru
didalam kelas, SMA Unggul CT mengajar menggunakan perangkat
Foundation menerapkan hal ini sejak pembelajaran (RPP, Silabus, Prota,
siswa duduk disemester pertama, siswa Prosem) yang lengkap dan mengajar
dibagi dalam bentuk beberapa team work berdasarkan keahlian (jurusan) masing-
dan setiap akhir pecan akan diarahkan masing. (2) SMAN 3 Medan, 90%
untuk belajar membuat berbagai olahan pendidik (guru) memiliki mutu dalam
makan ataupun latihan keterampilan kategori baik, guru mengajar
yang bisa dipasarkan. Dengan diawasi menggunakan perangkat pembelajaran
dan dibimbing oleh tenaga pendidik (RPP, Silabus, Prota, Prosem) yang
yang kompeten, dan disetiap libur siswa lengkap dan mengajar berdasarkan
diarahkan untuk bekerja guna keahlian (jurusan) masing-masing. (3)
menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. SMAN 1 Perbaungan 85% pendidik
Sedangkan SMA Negeri 2 Lubuk Pakam (guru) memiliki mutu dalam kategori
tidak menerapkan hal ini; dan Kelima, baik, guru mengajar menggunakan
Kurikulum adalah jantungnya perangkat pembelajaran (RPP, Silabus,
pendidikan (curriculum is the heart of Prota, Prosem) yang lengkap dan
education) dan memaknainya perlu mengajar berdasarkan keahlian (jurusan)
cakrawala pengetahuan yang luas bukan masing-masing. (4) SMAN 2 Lubuk
sempit. Pakam 60% pendidik (guru) memiliki
Adanya standar yang telah mutu dalam kategori kurang baik, karena
ditetapkan pemerintah tentang pendidik masih banyak guru mengajar belum
dan tenaga kependidikan tentu karena menggunakan perangkat pembelajaran
tingginya harapan yag ditanamkan oleh (RPP, Silabus, Prota, Prosem) yang
pemerintah kepada lembaga pendidikan. lengkap tetapi mengajar sudah
Dan adanya guru tentu tidak bias berdasarkan keahlian (jurusan) masing-
dilepaskan dari keberadaan tenaga masing.
kependidikan, karena keduanya akan
saling berketergantungan. 2. Pembahasan Penelitian
Temuan penelitian yang Kepala sekolah sebagai seorang
didapatkan dilapangan dipaparkan pada pemimpin mempunyai andil yang cukup
tabel berikut: besar terhadap perkembangan dan
kemajuan sekolah. Perkembangan dan
kemajuan sekolah dapat dilihat dari
kinerja kepala sekolah yang profesional
serta kepala sekolah tersebut mampu

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 8


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

memanfaatkan sumber daya yang ada maupun peserta didik dalam pengajaran,
secara efektif dan efisien. Melihat peran hal ini dilakukan kepala sekolah dengan
dan tugas kepala sekolah yang beranega melakukan kunjungan ke kelas-kelas
ragam tersebut kepala sekolah yang bertujuan untuk melihat bagaimana
dihadapkan pada tantangan untuk proses pengajaran yang dilakukan guru
melaksanakan pendidikan yang dan peserta didik, selain itu kepala
terencana dan tertata serta berke- sekolah memberikan motivasi kepada
sinambungan dalam mengembang-kan peserta didik untuk terus meningkatkan
mutu pendidikan. minat belajarnya di sekolah. (4)
Upaya yang dilakukan oleh meningkatkan profesionalisme guru, hal
kepala sekolah mempunyai tujuan untuk ini dilakukan kepala sekolah guna untuk
mengembangkan mutu pendidikan di meningkatkan profesionalisme guru
sekolah melalui kegiatan pelaksanaan dalam melaksanakan tugas yang telah
program sekolah. Mutu pendidikan diberikan kepala sekolah dalam
bersifat dinamis dan dapat ditelaah dari meningkatkan mutu pendidikan (5)
berbagai sudut pandang. Kesepakatan pembinaan khusus untuk peserta didik,
tentang konsep mutu dikembalikan pada hal ini dilakukan pihak sekolah guna
acuan rumusan atau rujukan yang ada untuk memberikan pembinaan bagi
seperti kebijakan pendidikan, proses peserta didik untuk meningkatkan
belajar mengajar, kurikulum, sarana prestasi belajar peserta didik baik dari
prasarana, fasilitas pembelajaran dan akademik maupun nonakademik.
tenaga kependidikan sesuai dengan Untuk mencapai mutu yang ingin
kesepakatan pihak-pihak yang dicapai kepala sekolah menjalankan
berkepentingan. strategi sesuai dengan fungsinya, fungsi
Dalam penelitian ini, dari empat kepala sekolah sebagai pimpinan
SMA yang diteliti oleh penulis yaitu: pendidikan mempunyai peranan yang
SMA Negeri 1 Perbaungan, SMA Negeri sangat banyak untuk kemajuan mutu
3 Medan, dan SMA Negeri 2 Lubuk pendidikan di sekolah, fungsi kepala
Pakam, dan SMA Unggul CT sekolah tersebut menurut (Zulkarnain,
Foundation, diketahui guru berjumlah 2013:88) adalah sebagai berikut: (1)
264 orang dan yang memiliki perangkat membantu guru memahami, memilih,
pembelajaran lengkap dan dan merumuskan tujuan pendidikan. Kepala
melakukan tugasnya secara professional sekolah bersama-sama dengan guru dan
sebanyak 219 orang (83%). Strategi karyawan bersama-sama merumuskan
yang dilakukan kepala sekolah untuk tujuan pendidikan yang ingin dicapai
mencapai mutu pendidikan yang oleh sekolah secara bersama-sama yang
berkualitas adalah (1) pemenuhan sarana dilakukan pada awal tahun ajaran baru
prasarana sekolah, hal ini dilakukan atau awal semester. (2) menggerakkan
kepala sekolah guna untuk menunjang guru-guru, karyawan, siswa, dan anggota
kegiatan peningkatkan mutu pendidikan masyarakat untuk menyukseskan
di sekolah, (2) penetapan standard program-program pendidikan di sekolah.
penilaian, hal ini dilakukan kepala (3) melakukan evaluasi secara rutin
sekolah dalam meningkatkan mutu terhadap kinerja guru dalam mengajar di
pendidikan, pencapaian mutu tersebut dalam kelas agar dapat meningkatkan
dilihat dari hasil yang diperoleh dari motivasi peserta didik dalam menerima
hasil nilai akademik dan nonakademik. pelajaran didalam kelas, selain itu pihak
(3) pemberian arahan kepada guru sekolah berusaha untuk memberikan

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 9


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

pelayanan pendidikan kepada peserta bersama guru dengan membuat konsep


didik dengan baik agar peserta didik pelaksanaan program yang mengacu
mendapatkan layanan pendidikan pada visi, misi, serta tujuan sekolah,
maupun informasi sesuai dengan yang beserta pembagian tugas dan
diharapkan, layanan tersebut diwujudkan tanggungjawabnya kepada masing-
melalui pemenuhan sarana prasarana masing guru yang ditunjuk sebagai
sekolah sehingga peserta didik maupun koordinator, (4) melakukan analisis
seluruh warga sekolah dapat belajar dan SWOT (strenght, weakness, opportunity,
bekerja di sekolah dengan produktif. threat), (5) menyusun rencana
Penyusunan perencanaan peningkatan mutu, dan (6) merumuskan
program penunjang mutu pendidikan sasaran mutu baru, dilakukan oleh
dilakukan oleh kepala sekolah bersama kepala sekolah beserta staf dan juga
dengan guru, karyawan, maupun orang seluruh koordinator dengan cara
tua peserta didik. Kepala sekolah menganalisis segala sesuatu yang
bersama guru dan stafnya berkumpul berkaitan dengan program yang akan
terlebih dahulu dalam sebuah forum dijalankan oleh sekolah agar
untuk menganalisis program apa saja pelaksanaannya dapat dilakukan secara
yang dibutuhkan oleh guru maupun maksimal dan lebih memberikan dampak
peserta didik di sekolah. Untuk itu positif bagi peserta didik khusunya
kepala sekolah bersama dengan stafnya dalam menunjang mutu pendidikan di
serta seluruh koordinator untuk memilih sekolah baik secara akademik maupun
program apa yang akan dijalankan oleh nonakademik.
sekolah dalam menunjang mutu Langkah-langkah dalam
pendidikan. Hal ini didukung dengan menyusun perencanaan program di SMA
pendapat (Soetopo, 2009:45) yang tempat penulis meneliti anatar lain: 1)
menjelaskan perencanaan penjaminan melaksanakan rapat untuk membahas
mutu mempunyai beberapa tahap yaitu: program yang akan dilakukan sekolah
(1) mensosialisasikan konsep program setiap awal tahun ajaran baru yang
penjaminan mutu kepada seluruh warga dipimpin oleh kepala sekolah, khususnya
sekolah, (2) melakukan analisis sasaran, masalah kelengkapan perangkat
(3) merumuskan sasaran didasarkan pada pembelajaran guru saat mengajar di
visi, misi, dan tujuan sekolah, (4) dalam kelas 2) membentuk tim dan
melakukan analisis SWOT (strenght, koordinator yang bertanggungjawab
weakness, opportunity, threat), (5) untuk mengurus program yang telah
menyusun rencana peningkatan mutu, dibagikan masing-masing, untuk dapat
dan (6) merumuskan sasaran mutu baru. membantu kepala sekolah dalam hal
Perencanaan untuk menyusun mengkoordinasikan program yang ada,
program tersebut diantaranya: (1) 3) kordinasi kepala sekolah dengan
mensosialisasikan konsep program seluruh stafnya beserta seluruh
penajamin mutu kepada seluruh warga koordinator untuk menentukan program
sekolah, kepala sekolah bersama dengan penunjang mutu pendidikan di sekolah,
staf dan seluruh guru dan karyawan 4) sosialisasi program kepada orang tua
bersama-sama untuk membahas program peserta didik, dengan membicarakan
yang akan dilaksanakan, (2) melakukan alokasi pelaksanaan program dan alokasi
analisis sasaran, (3) merumuskan sasaran biaya yang dibutuhkan dalam
didasarkan pada visi, misi, dan tujuan melaksanakan program, 5) melakukan
sekolah, dilakukan kepala kepala sekolah perbaikan dan pembaharuan yang

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 10


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

berhubungan dengan fasilitas sekolah 3 Medan, dan SMA Negeri 2 Lubuk


sesuai dengan dana yang dimiliki oleh Pakam, dan SMA Unggul CT
pihak sekolah, 6) meminta partisipasi Foundation, diketahui guru berjumlah
kepada orang tua peserta didik untuk 264 orang dan yang memiliki perangkat
ikut serta dalam pealaksanaan program pembelajaran lengkap dan dan
kerja sekolah baik yang bersifat material melakukan tugasnya secara professional
maupun non-material. sebanyak 219 orang (83%). Dari
Langkah-langkah di atas tidak penelitian yang dilakukan disimpulkan
terlepas dari usaha kepala sekolah dalam bahwa dalam meningkatkan mutu
membentuk tim utuk kemajuan mutu pendidikan, SMA Negeri 1 Perbaungan,
pendidikan di sekolah, hal ini sesuai SMA Ngeri 3 Medan dan SMA
dengan pendapat Sallis (2012:182). Tim unggulan CT Foundation sudah
tersebut dapat menjalankan fungsi memenuhi standar pendidik dan tenaga
penting yang mencakup: (1) kependidikan, sedangkan SMA Negeri 2
bertanggungjawab pada mutu Lubuk Pakam masih membutuhkan
pemelajaran, (2) bertanggungjawab pada banyak perbaikan untuk memenuhi
pemanfaatan waktu para guru, material standar pendidik dan tenaga
serta ruang yang dimanfaatkan, (3) kependidikan.
menjadi sarana untuk mengawasi,
mengevaluasi, dan meningkatkan mutu,
DAFTAR PUSTAKA
(4) bertindak sebagai penyalur informasi
kepada pihak manajemen tentang Amstrong. 1977. The Process Education.
perubahan-perubahan yang diperlukan New York: Vintage Boo.
dalam proses peningkatan mutu. Arifin, I. 2012. Kompetensi Kepribadian
Kepala Sekolah Berbasis Moral
D. PENUTUP Spiritual dalam
Standar Pendidik dan Tenaga Mengimplementasi Pendidikan
Kependidikan (PTK) nasional ditentukan Karakter. Prosiding Konferensi
untuk mejaga kualitas pendidikan atau dan Seminar Internasional
output hasil pendidikan. Kualitas ICEMAL Penguatan Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) yang Pendidikan Nasional untuk
tinggi dan unggul serta dengan Meningkatkan Ketersediaan,
ketrampilan yang up to date hanya dapat Keterjangkauan, Mutu,
dihasilkan dari para pendidikan yang Relevansi, Kesetaraan &
berkualitas. Pendidikan yang baik akan Kepastian dalam Memperoleh
sangat ditentukan bagaimana tenaga Layanan Pendidikan di
pendidikan yang baik juga. Persoalan Indonesia. Malang: Jurusan
mutu pendidikan selaras dengan tuntutan Administrasi Pendidikan Fakultas
perkembangan dan perubahan. Suatu Ilmu Pendidikan Universitas
perubahan menuntut peran agen Negeri Malang.
pembaharuan (the agent of change) Balitbang Depdiknas. 2010. Pedoman
dalam memunculkan ide-ide Pendidikan Budaya dan Karakter
pembaharuan serta mengelola Bangsa. Jakarta: Balitbang
perubahan. Depdiknas.
Dalam penelitian ini, dari empat
SMA yang diteliti oleh penulis, yaitu:
SMA Negeri 1 Perbaungan, SMA Negeri

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 11


Astri Novia Siregar, dkk: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan... (1-12)

Case, K.A.N. 2009. Guru profesional Ketersediaan Sarana Prasarana,


Penyiapan dan Bimbingan Kapabilitas Mengajar Guru, dan
Praktisi Pemikir. Jakarta: Indeks. Dukungan Orang Tua, Kaitannya
dengan Prestasi Belajar Siswa
Joni, R .T. 1991. Strategi Belajar
SMP Negeri di Kota Surabaya.
Mengajar, Suatu Tinjauan
Jurnal Pendidikan dan
Pengantar. Jakarta: P3G
Pembelajaran. Volume 17
Depdikbud.
Nomor 1 April 2010: 89 – 97 .
Kompas, Sabtu 4 Agustus 2012. Nilai Malang: LP3 Universitas Negeri
Rata-rata Sementara UKG 44,5 Malang.
Hanya 10 Persen Guru
Mendapat Nilai di Atas 70.
Maisyaroh, dkk (editor). 2004.
Perspektif Manajemen
Pendidikan Berbasis Sekolah.
Malang: Universitas Negeri
Malang.
Mendler, A.N. 2010. Mendidik dengan
Hati Kiat Membina Hubungan
Belajar Mengajar yang Akrab
dengan Murid. Bandung: Kaifa.
Rose, M. 2000. High School That Soar:
Discovering What Works in
School to Carees Program.
Article online. American
Teacher, 84 (5), 10 – 11, 19.
http://www.aft.org/publications/a
merican_teacher/feb00/soar2.htm
l.
Schneider, B., & Stevenson, D. 1999.
The Ambitious Generation:
America’s Teenagers, Motivated
but Directionless. New Haven,
Conecticut: Yale University
Press.
Soeharto, K. 2010. Analisis Interpretasi
Elit Pendidikan Indonesia tentang
Ideologi Pendidikan Nasional.
Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. Volume 17
Nomor 1 April 2010: 68 - 81.
Malang: LP3 Universitas Negeri
Malang.
Suratman, B. 2010. Komptetensi
Manajerial Kepala Sekolah,

EducanduM Volume: X Nomor: 1 Edisi: Juni 2017 Page 12

Anda mungkin juga menyukai