Anda di halaman 1dari 4

Matris Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

TB PARU
Nama Pengarang/Tahun/
No Metode Hasil Simpulan (Temuan Penting)
Judul
Pada penelitian ini dapat disimpulkan
Anasyia Nurwitasari, Chatarina bahwa riwayat kontak, lama kontak, dan
Umbul Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang kedekatan berpengaruh terhadap
Wahyuni/2015/PENGARUH memiliki pengaruh kejadian tuberkulosis anak di Kabupaten
1 STATUS GIZI DAN RIWAYAT Kasus Kontrol dengan kejadian tuberkulosis anak adalah riwayat kontak (p Jember. Diperlukan pencarian kasus baru
KONTAK TERHADAP = 0,000; OR = 26,6), lama kontak (p = 0,000; OR = 69), secara
KEJADIAN TUBERKULOSIS ANAK dan kedekatan (p = 0,000; OR = 27,1). aktif untuk memutus rantai penularan
DI KABUPATEN JEMBER infeksi tuberkulosis dengan pemeriksaan
kontak serumah sedini mungkin.
Ida Diana Sari, Rofingatul
Mubasyiroh, Sudibyo
Hasil angka kepatuhan berobat jalan pasien TB paru di
Supardi/2016/Hubungan
RSUD sebesar 72,7%. Hubungan antara elompok umur, Hubungan antara pengetahuan, sikap
Pengetahuan dan Sikap dengan
2 cross sectional jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan dan kepatuhan berobat jalan pasien juga
Kepatuhan
pasien tentang TB tidak tidak bermakna.
Berobat pada Pasien TB Paru
bermakna.
yang Rawat Jalan di
Jakarta Tahun 2014
1. Status gizi pada anak kontak pada
umumnya kurang. Asupan besi dari
Pudji Lestari*, Anang
makanan pada sebagian besar anak
Endaryanto**, Edhyana
Dari kajian ini, maka bisa disimpulkan bahwa suplementasi tidak cukup, tetapi status besi anak
Sahiratmadja***,
tidak diperlukan dalam pencegahan sakit TB pad anak kontak pada umumnya normal. Lama
Suharto/2011/Status Gizi dan Cross
3 kontak . pemberian pengobatan pada anak profilaksis untuk kontak berkorelasi negative dengan
Status Besi Anak Kontak Sectional
anak kontak lebih penting untuk mengatasi gizi buruk berat badan menurut umur. Status gizi
Tuberkulosis Serta Perannya
maupun anemia. maupun status besi kemungkinan
dalam
dipengaruhi oleh infeksi TB, dan bukan
Kejadian Infeksi dan Sakit
sebaliknya.
2. Penapisan TB dan penyakit infeksi
kronis lain penting untuk
dipertimbangan dalam penanganan
anak gizi buruk dan kurang.

Hampir setengah dari penderita TB paru


memiliki status gizi berdasarkan indeks
Menurut hasil uraian diatas menunjukkan bahwa status gizi masa tubuh (IMT) kurus, berdasarkan
Ani Intiyati*, Abdul Mukhis*, (AKG) berdasarkan IMT yaitu kurus, berdasarkan tingkat tingkat konsumsi kalori yaitu defisit, dan
Yessy Dessy Arna*, Siti konsumsi kalori yaitu defisit, juga tingkat konsumsi protein berdasarkan tingkat konsumsi protein
Fatimah/2012/ yaitu defisit. Dengan BTA (+) yang semakin banyak yaitu defisit.
4 HUBUNGAN STATUS GIZI cross sectional jumlahnya maka jumlah kuman yang berada didalam tubuh
2. Sebagian besar penderita TB paru
DENGAN KESEMBUHAN juga semakin banyak sehingga hal tersebut dapat
memiliki kesembuhan berdasarkan hasil
PENDERITA TB PARU DI POLI mengakibatkan terjadinya penurunan nafsu makan yang
pemeriksaan sputum (BTA) menunjukkan
PARU DI RUMAH SAKIT mengakibatkan konsumsi makan yang sedikit pada
hasil positif.
DAERAH SIDOARJO penderita TB paru di Poli paru RSD Sidoarjo
3. Ada hubungan antara status gizi dengan
kesembuhan pada penderita TB paru.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam periode


tersebut jumlah penderita yang berobat ke BP4 Lubuk
Alung adalah 19.440 orang, sebanyak 3.224 orang
diantaranya suspek. Penderita BTA (+) 1.109 orang. Jenis
kelamin laki-laki (70,8%) lebih banyak dari perempuan. Usia
Eni Yulvia Susilayanti1, Irvan terbanyak adalah 21-30 tahun (23,2%). Daerah asal
Berdasarkan pendataan profil penderita
5 Medison2, Erkadius3, /2014/ terbanyak adalah Kab. Padang Pariaman (29,4%). Derajat
deskriptif TB Paru BTA Positif bisa dilihat paling
Profil Penderita Penyakit kepositifan BTA sputum terbanyak berupa positif tiga (+3)
retrospektif banyak adalah derajat (+3) dan dirujuk ke
Tuberkulosis Paru BTA Positif adalah (44,2%). Tipe penderita terbanyak merupakan
unit pelayanan terdekat.
yang Ditemukan di BP4 Lubuk penderita kasus baru sebanyak (91,7%). Keluhan terbanyak
Alung periode Januari 2012 – yang dirasakan ketika berobat adalah batuk (99%).
Desember 2012 Sebanyak (13,4%) memiliki penyakit penyerta selain
tuberkulosis. Riwayat penggunaan obat sebelumnya
sebanyak (11,3%). Sebanyak (99%) dirujuk ke puskesmas
dan unit pelayanan kesehatan terdekat.
6 Wenny Kasus Kontrol Hasil analisis bivariat menunjukkan 4 variabel factor resiko Terdapat hubunagn yang brmakna
Wiharsini/2013/Hubungan yaitu kontak penderita OR = 3,23 (95% CI : 1,29 – 8,10), antara kontak penderita, status gizi,
Faktor Kontak, Karakteristik status gizi OR 2,38 (95% CI: 1,13 – 5,01) status imunisasi status imunisasi danpekerjaan ibu
balita dan Orang Tua dengan (keberadaan scar) OR = 5,57 (95% CI : 2,48 – 12,54) terhadap kejadian TB paru pada Balita
Kejadian TB Paru pada Balita di danpekerjaan ibu OR = 0,279 (95% CI : 0,10 – 0,78) di RSPI. Prof. dr. Sulianti Saroso tahun
RSPI. Prof. dr. Sulianti Saroso menunjukkan adanya hubungan bermakna. 2012
tahun 2012
Hasil penelitian : tidak terdapat hubungan jenis kelamin
dengan kejadian TB Paru pada anak dengan p value : 1,00,
Rancangan
Siti Nurul Kholifah, Sri Andarini terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian TB Tidak ada hubungan antara jenis kelamin,
penelitian ini
Indreswari/2015/FAKTOR Paru pada anak dengan p value : 0,038, tidak terdapat status gizi, BBLR, pengetahuan orang tua,
adalah
TERJADINYA TUBERKULOSIS hubungan Berat Badan Lahir Rendah denganNkejadian TB imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru
7 observasional,
PARU PADA ANAK Paru pada anak dengan p value : 1,00, tidak terdapat pada anak
dengan
BERDASARKAN RIWAYAT hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian TB Paru
metode
KONTAK SERUMAH pada anak dengan p value : 0,763, tidak terdapat hubungan
kuntitatif,
imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru pada anak dengan p
value : 1,00.
Hasil penelitian menemukan hasil test tuberculin positif
sebesar 28,57%. Terdapat hubungan yang bermakna antara Ada keterkaitan antara umur, status gizi,
Tika Triharinni, Muhammad umur, status gizi, rata rata lama paparan setiap hari, rata rata lama paparan setiap hari dan
Atoillah Isvandiari /2014/ kepadatan hunian dengan hasil test tuberculin dan untuk kepadatan hunian pada anak dengan
ANALISIS FAKTOR YANG Cross variable jenis kelamin dan status imunisasi BCG diperoleh riwayat kontak penderita tuberkulosis BTA
8
TERKAIT TEST TUBERCULIN Sectional hasil tidak ada hubungan yang signifi kan dengan hasil test positif dengan hasil test tuberculin. Dan
PADA ANAK tuberculin. Jenis kelamin laki-laki, serta tingkat kepadatan tidak terdapat hubungan yang signifi kan
DENGAN RIWAYAT KONTAK TB hunian yang padat meningkatkan risiko hasil test tuberculin antara jenis kelamin dan stataus imunisasi
positif. Sedangkan status gizi yang baik merupakan factor BCG dengan hasil test tuberculin.
protektif untuk hasil tuberculin test positif.

Distribusi frekuensi faktor risiko kejadian


Shabrina Izzati, Masrul Basyar, Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square TB paru berupa status gizi kurang
Julizar Nazar/2015/Faktor didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan berjumlah 48,5%, riwayat penyakit DM
9 Risiko yang Berhubungan Kasus kontrol kejadian TB paru adalah status gizi riwayat penyakit DM, 24,2%, ventilasi rumah tidak memenuhi
dengan Kejadian Tuberkulosis kondisi ventilasi rumah, kepadatan hunian, dan syarat 54,5%, kepadatan hunian tidak
Paru di Wilayah Kerja pencahayaan rumah. Status gizi dan pencahayaan rumah memenuhi syarat 18,2% dan pencahayaan
Puskesmas Andalas Tahun 2013 secara statistic memiliki hubungan yang bermakna dengan rumah yang tidak memenuhi syarat
kejadian TB paru, sedangkan riwayat penyakit DM, ventilasi 63,6%. Tidak memenuhi syarat lebih
dan kepadatan hunian secara statistik tidak memiliki banyak terdapat pada kelompok kasus
hubungan yang bermakna dengan kejadian TB paru. dibandingkan kontrol.
Faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian TB paru adalah status gizi,
riwayat penyakit DM, kondisi ventilasi
rumah, kepadatan hunian rumah dan
pencahayaan rumah.
Terdapat hubungan bermakna antara
status gizi dan kondisi pencahayaan
rumah dengan kejadian TB paru serta
tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara riwayat DM, ventilasi dan
kepadatan hunian rumah dengan kejadian
TB paru.
Berdasarkan hasil penelitian dan bahasan
dapat disimpulkan bahwa:
Christian K. Susanto, Audrey 1. Sebagian besar anak balita yang berobat
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar
Wahani, Johnny Rompis/2016/ di Puskesmas Tuminting telah diberikan
anak balita yang berobat di Puskesmas Tuminting telah
Hubungan pemberian imunisasi imunisasi BCG.
Case Control diberikan imunisasi BCG. Kejadian tuberkulosis ditemukan
10 BCG dengan kejadian TB paru 2. Kejadian tuberkulosis pada anak di
(retrospektif) pada umur >3 tahun dan terdapat hubungan bermakna
pada anak di Puskesmas Puskesmas Tuminting sebagian besar
antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian
Tuminting periode Januari 2012 ditemukan pada umur >3 tahun.
tuberkulosis paru dengan nilai OR 0,804
– Juni 2012 3. Terdapat hubungan bermakna antara
pemberian imunisasi BCG dengan
kejadian tuberkulosis paru pada anak

Anda mungkin juga menyukai