Anda di halaman 1dari 4

Araucaria Casuarina

Cupressus
Araucaria

Casuarina

Cupressus
Araucaria

Merupakan pohon besar dengan batang tegak yang sangat besar, mencapai tinggi 30–80 m.
Cabang horizontal yang menyebar tumbuh dalam gelungan dan ditutupi daun yang kasar atau mirip
jarum. Pada beberapa spesies, daunnya berbentuk jarum dan lanceolate (panjang, lebar di tengah),
sedikit tumpang-tindih satu sama lain, pada spesies lain daunnya lebar dan pipih, dan bertumpang
tindih.

Pohon-pohon ini kebanyakan bersifat dioecious, runjung jantan dan betina berada pada
pohon yang terpisah, meskipun kadang ada individu yang monoecious (junjung jantan dan betina
dalam satu pohon) atau berganti kelamin sewaktu-waktu. Runjung betina biasanya berada tinggi
di atas pohon, berbentuk bulat, dan beragam ukurannya antar spesies dari diameter 7–25 cm .
Runjung-runjung itu mengandung 80-200 biji besar yang dapat dimakan, seperti kacang pinus
meski lebih besar. Runjung jantan lebih kecil dengan panjang 4–10 cm, bentuk silindris sempit
hingga lebar, lebarnya 1,5–5 cm

Jenis-jenis tanaman Araucaria termasuk spesies Araucaria heterophylla merupakan tanaman


yang sering dipergunakan untuk keperluan tanaman hias. Jenis-jenis tanaman Araucaria juga
menghasilkan resin (Tjitrosoepomo, 2002). Tanaman yang menghasilkan resin dapat dipergunakan untuk
keperluhan bahan-bahan kosmetika. Kayu-kayu tua dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, tetapi jenis
ini sangat cepat terbakar sehingga bara api akan menjadi lebih cepat habis.
Banyak populasi Araucaria bila tidak semua adalah relik (sisa-sisa penyebaran masa lalu), dengan
distribusi yang terbatas. Mereka ditemukan di hutan dan dataran semak, dengan keterkaitan dengan tempat
membuka. Pohon-pohon mirip tiang ini adalah fosil hidup, berasal dari masa Mesozoik. Catatan fosil
menunjukkan bahwa genus ini dahulu juga hadir di belahan Bumi utara hingga kesudahan periode Kapur.
cupressus

1. Daun bentuk sisik & tersusun berhadapan atau berseling; sisik dan braktea bersatu
2. Tiap braktea (daun pelindung) dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap
3. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus
betina berbentuk bulat, terletak aksilaris.
4. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin maupun hewan.
5. Cotyledon banyak.
Suku cuprassaceae merupakan tumbuhan perdu atau pohon-pohon, bercabang-cabang banyak, daun
kebanyakan berbentuk sisik, jarang berbentuk jarum, duduknya bersilang atau merupakan karangan yang
terdiri atas 3 daun. Daun mempunyai saluran resin atau ruang resin. Tumbuhan ini biasanya berumah satu,
jarang berumah dua. Strobilus jantan terminal pada ranting-ranting yang pendek, dapat juga di ketiak
daun. Jumlah mikrosporofil tidak seberapa, duduknya bersilang atau merupakan karangan yang terdiri
atas 3 sporofil, bertangkai pendek dengan sisik yang lebar dengan 2 sampai enam kantong sari. Serbuk
sari tanpa gelembung udara, pada perkecambahan tidak membentuk sel-sel protalium. Strobilus betina
dengan 1 atau beberapa pasang sisik yang duduknya bersilang, masing-masing dengan beberapa bakal
biji di atasanya. Sisik-sisik itu sehabis penyerbukan dan mengayu, saling menutupi seperti susunan
genting, atau seperti perisai dengan tepinya yang berdamping rapat . pada juniperus bakal biji berjumlah
1-3, letaknya terminal dan sehabis penyerbukan diselubungi oleh sisik-sisik yang menjadi berdaging.
Lembaga mempunyai dua daun lembaga, jarang lebih. Suku ini terbagi atas 140jenis dengan 15 marga
terutama di australia, Asia timur, dan amerika utara.

Anda mungkin juga menyukai