Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan adalah hal yang esensial bagi kehidupan manusia. Begitupula dengan berbahasa.
Biasanya manusia belajar berbahasa dari pendidikan non-formal seperti diajarkan oleh orang
tua untuk berkomunikasi dan melalui pendidikan formal seperti di sekolah. Pendidikan formal
biasanya mengajarkan kepada para siswanya mengenai cara berbahasa yang baik dan benar
sesuai tata Bahasa.
Tetapi, banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam pelajaran Bahasa di
sekolah. Biasanya para siswa kesulitan untuk mempelajari Bahasa asing karena Bahasa
tersebut bukanlah Bahasa ibu yang ia pelajari dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari
Bahasa Korea termasuk kedalam salah satu Bahasa tersulit di dunia. Dengan struktur kalimat
dan tata Bahasa yang sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia kerap kali membingungkan
para siswa mengenai cara penggunaanya. Dan juga banyak kosa kata yang sama dengan arti
yang berbeda menjadi kendala untuk meningatnya.
Maka dari itu, penulis mencoba untuk memaparkan kesulitan-kesulitan dan menganalisis
dalam mempelajari Bahasa Korea yang bernarasumber langsung dari siswi alumni dari SMK
yang pernah mempelajari Bahasa Korea di sekolahnya.
1.2. Rumusan Masalah
A. Siapasajakah siswa yang bermasalah dalam mempelajari Bahasa Korea?
B. Apa masalah yang dihadapi siswa tersebut dalam mempelajari Bahasa Korea?
C. Apa faktor-faktor penyebab kesulitan mempelajari Bahasa Korea?
D. Rencana bantuan apakah yang akan diberikan untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mempelajari Bahasa Korea?
1.3. Tujuan
A. Mengetahui siapakah siswa yang bermasalah dalam mempelajari Bahasa Korea.
B. Memaparkan masalah yang dihadapi siswa tersebut dalam mempelajari Bahasa Korea.
C. Memaparkan faktor-faktor penyebab kesulitan mempelajari Bahasa Korea.

1
D. Memaparkan rencana bantuan yang akan diberikan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam mempelajari Bahasa Korea
1.4. Manfaat
Dengan adanya analisis kesulitan belajar khususnya dalam bidang Bahasa Korea ini, penulis
maupun pembaca diharapkan dapat mengetahui apasaja masalah yang dihadapi para siswa dan
darimanakah kesulitan itu berawal untuk memudahkan kita dalam membantu para siswa dalam
mempelajari Bahasa Korea.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Identitas Siswi yang Mengalami Kesulitan Belajar


Siswi tersebut bernama Ade Putri S merupakan alumni dari SMK 2 Kuningan, jurusan UPW
(Usaha Perjalanan Pariwisata) angkatan 2018. Ia mempelajari Bahasa Korea selama 2 tahun
(kelas 10 hingga 11). Di SMK 2 Kuningan, hanya kelas UPW yang mendapatkan pelajaran
Bahasa Korea yang diajarkan di dalam kelas (menjadi sebuah mata pelajaran).
2.2. Masalah yang Dihadapi saat mempelajari Bahasa Korea
Berdasarkan wawancara secara langsung terhadap siswi tersebut, ia menyebutkan beberapa
kesulitan yang ia hadapi. Yaitu:
a) Sulit mengerti atau paham mengenai penjelasan guru.
b) Hanya bisa membaca Hangeul dan sedikit percakapan.
c) Kurang bisa menangkap kalimat Bahasa Korea yang diucapkan oleh native speaker.
2.3. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kesulitan Belajar
Setelah dianalisis dari hasil wawancara yang penulis lakukan, berikut faktor-faktor yang
sangat berpengaruh dalam mempelajari Bahasa Korea:
a) Karena guru didatangkan langsung dari Korea yang bekerjasama dengan KOICA, maka
guru tersebut kurang lancar berbahasa Indonesia sehingga siswa sulit mengerti mengenai
materi yang dijelaskan.
b) Buku sumber yang diberikan kepada siswa terbatas, sehingga pengetahuan siswa tidak
luas.
c) Dalam mempelajari Bahasa Korea di kelas, guru tidak mengklasifikasikan dengan detail
mengenai pembagian materi seperti sseugi untuk menulis, ilki untuk membaca, deutki
untuk mendengarkan, malhagi untuk berbicara, dan munpeop untuk tata Bahasa sehingga
siswa tidak mengetahui struktur kalimat dengan jelas.
d) Cara mengajar guru yang hanya mengajarkan dasar dan percakapan membuat kosakata
siswa terbatas.
e) Pembelajaran ekslusif hanya dipelajari saat kelas 10. Karena kelas 11 sudah fokus untuk
magang ke luar kota.

3
2.4. Rencana Bantuan yang Akan Diberikan kepada Siswa Tersebut
Setelah mengkaji masalah dan faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar Bahasa Korea
yang dihadapi siswa, penulis memiliki rencana bantuan yang dapat diberikan seperti:
a) Mendatangkan guru yang berasal dari Indonesia yang menguasai Bahasa Korea dengan
berlatarbelakangkan pendidik seperti jurusan Pendidikan Bahasa Korea UPI.
b) Mengajukan rencana PPL di SMK 2 Kuningan yang pengajarnya berasal dari Pendidikan
Bahasa Korea UPI.
c) Menyusun ulang kurikulum pembelajaran Bahasa Korea di sekolah tersebut agar lebih
tepat sasaran.
d) Tidak hanya mengajarkan hal-hal yang dasar, tetapi mencoba untuk mengajarkan Bahasa
Korea tersebut secara detail.
e) Metode pembelajaran yang harus diubah menjadi sesuatu yang menyenangkan namun
dapat dengan mudah dipahami dan dipraktekan oleh para siswa.
f) Pemberian motivasi lebih terhadap siswa sehingga mereka semangat dalam mempelajari
Bahasa Korea seperti memberikan informasi mengenai beasiswa, rekomendasi pekerjaan
di Korea, dan hal lainnya
g) Pemberian kelas tambahan atau les di luar jam pelajaran untuk pemberian materi secar
intensif
h) Karena mempelajari Bahasa asing adalah sesuatu yang tidak mudah, maka guru harus
mematangkan rencana remedial teaching yang baik untuk mengantisipasi beberapa siswa
yang mengalami kesulitan belajar.

4
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Mempelajari Bahasa asing bukanlah hal yang mudah bagi beberapa siswa, sehingga mereka
terkadang menghadapi suatu hal yang menyebabkan dirinya mengalami kesulitan belajar.
Contoh subjek, seorang siswi SMK 2 Kuningan yang mengalami kesulitan belajar berupa
kesulitan dalam mengerti materi yang disampaikan. Faktor yang disebabkan yaitu kurang
memadainya pendidik dan fasilitas sehingga siswa mengalami hal tersebut. Hal yang dapat
menaggulanginya yaitu dengan mendatangkan pendidik yang fasih dengan kedua Bahasa
(Indonesia dan Korea) serta peninjauan ulang kurikulum dan metode belajar yang akan
diberikan.
3.2. Saran
Karena pelajaran Bahasa Korea di Indonesia masih tergolong sedikit, maka para pengajar harus
memiliki kompetensi yang memadai dan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat agar siswa
dapat memahami dan menguasai Bahasa Korea tersebut.

5
Daftar Pustaka

Yusuf, Syamsu. Bimbingan & Konseling Perkembangan: Suatu Pendekatan Komprehensif.


2017. Bandung: PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai