Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Dalam darah terkandung
hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Darah merupakan salah
satu cairan yang sangat penting yang juga sebagai cairan terbesar dalam tubuh.

Clotting time (CT) adalah waktu yang diperlukan darah untuk membeku
atau waktu yang diperlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya
pembekuan. Hal ini menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan
dinding pembuluh darah untuk membentuk pembekuan darah. Dalam bidang
tes koagulasi clotting time adalah salah satu yang paling prosedural sederhana.
Bekuan ini terbentuk dan terdeteksi optikal atau mekanis dengan alat koagulasi.
Waktu antara penambahan trombin dan pembentukan gumpalan dicatat sebagai
clotting time (CT)

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas tentang
pembekuan darah melalui tahap clotting time (CT) dengan menggunakan
metode tabung/ Lee and white.
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum tentang clotting time (CT)
1. Agar mahasiswa mengetahui faktor pembekuan darah
2. Agar mahasiswa mengetahui aktivitas faktor pemebkuan darah terutama
yang membentuk tromboplastin dan faktor pembentuk trombosit

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bleeding time dan Cloting time


1. Bleeding Time (Waktu Perdarahan)
Bleeding time atau waktu perdarahan adalah uji laboratoeium untik
menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang
dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan
koagulasi. Masa perdarahan tergantung dari ketepatgunaan cairan jaringan
dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit.
Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan
kemampuan untuk adesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi
(Juliantiselaen, 2014).
Bleeding time atau waktu perdarahan merupakan pemeriksaan rutin
yang dilakukan untuk mengetahui jalur koagulasi intrinsik dan ekstrinsik.
Pemeriksaan ini telah dilakukan beberapa dekade dengan menggunakan
metode duke. Ivy et al dan Mielke et al melakukan modifikasi metode
pemeriksaan waktu perdarahan dan banyak digunakan pertengahan tahun
1980-an, sehingga muncul pertanyaan mengenai validitas pemeriksaan
(Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan PERDATIN, 2011).
Pemeriksaan bleeding time atau waktu perdarahan merupakan
pemeriksaan skrining atau penyaring untuk menilai gangguan fungsi
trombosit dan mendeteksi adanya kelainan von willebrand. Pemeriksaan ini
secara langsung dipengaruhi oleh jumlah trombosit terutama dibawah
50.000 per mm3, kemampuan trombosit untuk membentuk plug,
vaskularisasi dan kemampuan kontriksi pembuluh darah. Mekanisme
koagulasi tidak mempengaruhi waktu perdarahan secara signifikan kecuali
terjadi penurunan yang cukup parah (Nugraha, Gilang, 2015).
Pemeriksaan bleeding time atau waktu perdarahan tidak boleh
dilakukan apabila penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau anti

2
nyeri aspirin karena dapat menyebabkan waktu perdarahan memanjang.
Pengobatan harus ditunda selama 3-7 hari atau jika memungkinkan pasien
diberitahu agar tidak mengkonsumsi aspirin atau obat penghilang rasa nyeri
tanpa resep selama 5 hari sebelum pemeriksaan (Riswanto, 2013).

2. Clotting Time (Masa Pembekuan)


Masa pembekuan atau clotting time (CT) adalah lamanya waktu
yang diperlukan darah untuk membeku. Dalam tes ini hasilnya menjadi
ukuran aktifitas faktor-faktor pembekuan darah, terutama faktor-faktor yang
membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit
(Gandasoebrata, 2001).
Penurunan masa pembekuan terjadi pada penyakit thromboplebitis,
infark miokard (serangan jantung), emboli pulmonal (penyakit paru-paru),
penggunaan obat barbiturat, kontrasepsi hormonal wanita, vitamin K,
digitalis (obat jantung), diuretik (obat yang berfungsi mengeluarkan air jika
ada pembengkakan), sedangkan perpanjangan masa pembekuan terjadi pada
penderita penyakit hati, kekurangan faktor pembekuan darah, leukemia, dan
gagal jantung kongestif (Sutedjo, 2009).
Estrogen dapat meningkatkan koagulabilitas (daya beku) darah,
meningkatkan faktor pembekuan yaitu faktor II, VII, IX, dan X dalam darah
serta menurunkan antitrombin III (Marks et al., 2000).

3
BAB III

METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat, 03 januari 2020 pukul


13.00-14.00 WIT, dan bertempat dilaboratorium imunoserologi jurusan analis
kesehatan

B. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Alat
a. Turniquet
b. 4 tabung reaksi
c. Rak tabung
d. Stopwatch
1. Bahan
a. Alkohol swab
b. Spuit 5 cc
c. Darah vena
2. Prosedur kerja
1. Siapakan alat dan bahan yang digunakan
2. Lakukan flebotomi dengan menggunakan spuit 5 cc
3. Siapkan 4 tabung reaksi pada rak tabung
4. Isi empat tabung tersebut, masing-masing dengan 1 ml darah
5. Setiap 30 detik tabung dimiringkan untuk melihat pembekuan,
kemudian nyalakan stopwatch untuk melihat pembekuan pada darah.

4
6. Hitung terus setiap tabung masing-masing 30 detik untuk ke empat
tabung tersebut.
7. Selanjutnya, lihat waktu pada tiap tabung dan jumlahkan lalu catat
hasil.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

TABUNG CLOTTING TIME NAMA PASIEN

1. 02 : 30 menit
2. 03 : 00 menit Ny. N
3. 02 : 00 menit
4. 02 : 30 menit

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tes clotting time dilakukan


untuk mengetahui aktivitas faktor pembekuan darah terutama yang
membentuk tromboplastin dan faktor pemebntuk trombosit. Nilai waktu
normal untuk clotting time yaitu dari 9-15 menit.
Dari hasil data praktikum yang telah kami dapatkan pasien yang kami
periksa termasuk dalam waktu normal.

Keterangan.
Hasilnya didapat dari : T1+T2+T3+T4 =
02 : 30 + 03 : 00 + 02 : 00 + 02 : 30
= 9,6 menit (Normal)

5
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari tujuan praktikum dari hasil
praktikum yang telah kami lakukan clotting time (CT). Bahwa dengan
melakukan praktikum ini tidak dipungkiri lagi bahwa tubuh manusia memiliki
peredaran darah yang aktif dan bila darah tersebut keluar atau tubuh mengalami
robekan dan mengeluarkan darah maka disitu kita bisa melihat waktu yang
dibutuhkan melalui clotting time (CT). Bila waktu yang dibutuhkan clotting
time lebih cepat atapun lebih lama, itu semua disebabkan ada faktor-faktor
yang mempengaruhinya atau bisa juga ada kelainan dalam darahnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

hhtp://asteipd.blospot.com/2014/05/bleeding-clotting
-dan-fibrin-time.html?m=1
https://www.acedemia.edu/36405580/Bleeding_Time_dan_Clotting_Time
https//www.academia.edu/36526830/Clotting_time_dan_bleeding_time_CT_BT_

7
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai