Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN PASIEN

EMERGENCI
No.Dokumen
No. Revisi dr. Gunawan Cahyo W
SOP Tanggal Terbit IIId/ NIP 197508282009121003
Halaman
KLINIK PRATAMA
KARTIKA 23
KLATEN

PENGERTIAN Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan
dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbal balik vertikal maupun
horisontal maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit, atau
permasalahan kesehatan.

Emergensi atau gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih
lanjut.

TUJUAN Sebagai pedoman di dalam memberikan penatalaksanaan rujukan pasien emergensi


ke fasilitan pelayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi, agar
pasien mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan tepat.

KEBIJAKAN Penatalaksanaan penanganan rujukan pasien emergensi harus mengikuti prosedur


yang tertuang dalam standard operasional prosedur ini.

REFERENSI -

PROSEDUR Prosedur Klinis:


1. Petugas melakukan anamnesis, pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan
fisik.
2. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu dirujuk.
3. Sebelum melakukan rujukan petugas melakukan stabilisasi keadaan umum
sesuai kasus:
a. Tekanan darah stabil/terkendali
b. Nadi teraba
c. Pernafasan teratur dan jalan nafas longgar
d. Terpasang oksigen atau jika perlu dipasang infus
e. Tidak terdapat kejang (kejang terkendali)
4. Bila ada perdarahan, petugas mengatasi perdarahan:
a. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau
b. Perdarahan telah terkendali
c. Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tpm
5. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan dirujuk kepada pasien dan
atau keluarga pasien
6. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan unit pelayanan
tujuan dapat menerima pasien.
1/3
7. Keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rujukan
8. Dokter memberikan surat rujukan kepada pasien atau keluarga pasien
9. Pengelolaan pasien di ambulans:
a. Pasien didampingi petugas kesehatan yang mampu mengawasi dan
antisipasi kedaruratan.
b. Oksigen dan kanul
c. Tersedia cairan infus yang cukup selama proses rujukan (1 kolf untuk
4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien
10. Petugas mencatat dalam catatan perkembangan pasien/surat perkembangan
dan tindakan yang diberikan terhadap pasien di dalam ambulance.
11. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulas dan diserah terimakan
oleh petugas.
12. Petugas dan kendaraan ambulans tetap menunggu sampai pasien mendapat
kepastian pelayanan.

Prosedur Administratif:
Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis.
1. Petugas membuat rekam medis pasien.
2. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan rencana rujukan
3. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani formulir persetujuan
rujukan
4. Petugas membuat surat rujukan pasien.
5. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6. Petugas menyiapkan sarana transportasi
7. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan
sarana komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien.

UNIT TERKAIT  Bagian Pendaftaran dan Rekam Medis


 Poli Umum
 Poli KIA/KB

DOKUMEN TERKAIT 1. Kartu Tanda Berobat


2. Buku Rekam Medis
3. Formulir Persetujuan Rujukan
4. Formulir Rujukan
5. Buku Register Rujukan Ambulans

Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi perubahan
Diberlakukan

2/3

Anda mungkin juga menyukai