1. Pengertian 1. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas
masalah kesehatan dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbal balik vertikal maupun horisontal maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit, atau permasalahan kesehatan. 2. Emergensi atau gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. 2. Tujuan Sebagai acuan didalam memberikan penatalaksanaan rujukan pasien emergensi ke fasilitan pelayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi, agar pasien mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan tepat. 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sukaraja Nuban Nomor: 445/052.A/PKM SKN/SK/II/2017 tentang Pelayanan Klinis. 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas. 5. Prosedur/ Prosedur Klinis Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis, pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik. Langkah 2. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu dirujuk. 3. Sebelum melakukan rujukan petugas melakukan stabilisasi keadaan umum sesuai kasus : a. Tekanan darah stabil/terkendali b. Nadi teraba c. Pernafasan teratur dan jalan nafas longgar d. Terpasang oksigen atau jika perlu dipasang infus e. Tidak terdapat kejang (kejang terkendali) 4. Bila ada perdarahan, petugas mengatasi perdarahan: a. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau b. Perdarahan telah terkendali c. Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tetes/menit 5. Petugas melakukan komunikasi/menelpon RS tujuan rujukan dan memastikan unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien. 6. Petugas membuatkan surat rujukan pasien emergensi, form monitoring, dan resume klinis pasien yang berisi kondisi pasien, prosedur dan tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan pasien akan tindak lanjut. 7. Petugas melakukan persiapan pasien rujukan 8. Pengelolaan pasien selama dalam perjalanan : a. Pasien didampingi petugas kesehatan yang kompeten mengawasi dan antisipasi kedaruratan. b. Oksigen dan kanul c. Tersedia cairan infus yang cukup selama proses rujukan (1 kolf untuk 4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien 9. Petugas mencatat dalam form monitoring pasien/surat perkembangan dan tindakan yang diberikan terhadap pasien selama dalam perjalanan.
10. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan pusling dan diserah
terimakan kepada petugas RS rujukan 11. Petugas pengantar memberikan surat rujukan dan meminta tanda tangan serah terima pasien kepada petugas RS rujukan 12. Petugas dan kendaraan pusling tetap menunggu sampai pasien mendapat kepastian pelayanan Prosedur Administratif 1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis. a. Petugas mencatat pelayanan yang diberikan ke dalam rekam medis pasien. b. Petugas menjelaskan dan menandatangani Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan) kepada pasien c. Petugas membuat surat rujukan pasien, resume klinis yang berisi kondisi pasien, prosedur dan tindak lanjut yang telah dilakukan, dan kebutuhan pasien akan tindak lanjut. d. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien. e. Petugas menyiapkan sarana transportasi
2. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan
menggunakan sarana komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien
6. Unit Terkait Ruang Tindakan
Ruang Persalinan
7. Diagram Alir/Bagan Alir 8. Rekam historis perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai berlakukan