Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL BUSINESS COMPETITION

“SPINACH WAFFLE”
(USAHA SPINACH WAFFLE SEBAGAI SOLUSI KUDAPAN SEHAT DAN
BERGIZI)

BIDANG KEGIATAN
KEWIRAUSAHAAN

Di usulkan oleh:

LilisYulianti 15312457 2015


Muhammad Nabil Alfarobi 16311331 2016
Nurul Fadhillah 15312141 2015

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL. ......................................................................................... i


DAFTAR ISI. ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR. ............................................................................................ iii
RINGKASAN. ....................................................................................................... iv
BAB 1 – PENDAHULUAN. ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah. ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ............................................................................ 2
1.3 Tujuan Program. ................................................................................ 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan. ................................................................. 2
1.5 Kegunaan Program. ........................................................................... 2
BAB 2 - GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA. ...................................... 3
2.1 GambaranUmum. .............................................................................. 3
2.2 Target Pasar. ...................................................................................... 3
2.3 Analisis Ekonomi Usaha. .................................................................. 4
2.4 Harga. ................................................................................................ 4
2.5 Analisis Kelayakan Pasar. ................................................................. 4
BAB 3 – METODE PELAKSANAAN. .............................................................. 6
BAB 4 – BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN. ................................................ 8
4.1 Anggaran Biaya. ................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan. ............................................................................... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN. ................................................................................. v
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota. .............................................................. v
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan. .......................................................... viii
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas. ............... xi
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Kegiatan. ..................................................... xii

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh produk Spinach Waffle . ................................................ 3

Gambar 3.1 Flowchart Metode Pembuatan Spinach Waffle. .......................... 6

iii
RINGKASAN

Spinach Waffle merupakan kue adonan yang berbahan dasar utama bayam
yang dikolaborasikan dengan keju dan susu, serta dikreasikan dengan berbagai
macam topping (sesuai keinginan konsumen) dibagian atas wafflenya. Seperti
yang diketahui bahwa sayur bayam mengandung kalsium, vitamin A, vitamin E
vitamin C, zat besi, serat dan juga kaya akan betakaroten, makanan yang kaya
akan betakaroten (vitamin A), ditambah vitamin C membuat bayam bersifa
tantioksidan yang baik. Makanan yang kaya akan antioksidan biasanya berkaitan
dengan penguatan sistem imun tubuh dan mampu mencegah kanker.
Spinach Waffle apabila dikolaborasikan dengan isian buah, keju dan susu
yang mengandung banyak vitamin A, C, zatbesi, serat, protein, lemak, dan
glukosa maka akan sangat sempurna bagi tubuh. Target khusus dari pembuatan
Spinach Waffle masyarakat daerah Yogyakarta khususnya daerah Kampus dan
sekitarnya, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa hingga orang tua. Produk
semacam ini juga untuk menyiasati anak kecil yang mayoritas tidak menyukai
sayur dan buah. Bentuk Kue Spinach Waffle iniakan menambah gairah dan
sensasi rasa yang berbeda, membuat anak-anak tersebut mengkonsumsi sayur dan
buah tanpa mereka sadari. Produk ini sangat potensial dan memiliki prospek
positif kedepannya. Hal ini karena banyak pemasok tanaman bayam di Yogyakarta
akan menjaga kontinuitas bahan baku, selain itu karena belum ada produk Spinach
Waffle semacam ini di Yogyakarta maupun daerah lain di Indonesia.
Metode pemasaran yang akan dilakukan adalah Edukasi Market. Proses
Edukasi ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan pembelajaran
pada konsumen tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat. Hal ini
perlu dilakukan karena seperti yang diketahui bahwa sebagian besar penyedia
kudapan saat ini banyak yang menyediakan kudapan yang tidak sehat atau bahkan
berbahaya bagi tubuh. Cara untuk menjelaskan pada konsumen dilakukan secara
langsung yaitu dengan membuka stand penjualan dan pemasaran keliling pada
hari libur di pusat-pusat keramaian serta melalui media brosur,banner ataupun
media online, melakukan open pre-order, dan mendaftarkan ke aplikasi Gojek.

iv
1

BAB 1 – PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bayam atau Spinach merupakan sayuran yang mudah didapatkan
dengan harga yang murah. Bayam termasuk sayuran yang banyak digemari,
namun banyak juga orang yang tidak suka dengan bayam. Kandungan gizi
dan vitamin dalam bayam sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bayam
biasanya diolah menjadi sayur tumis, sup, ataupun dibuat kripik bayam. Akan
tetapi, pada saat ini bayam jarang sekali dikonsumsi oleh masyarakat, karena
banyak masyarakat tidak menyukai sayuran bayam ini. Oleh sebab itu anak
muda sering mengalami permasalahan terhadap penglihatannya. Bayam
merupakan sumber vitamin A yang sangat tinggi yang berguna untuk
menyehatkan mata.
Untuk menambah nilai konsumsi masyarakat terhadap bayam
dibutuhkan terobosan baru dalam pengolahan bayam dengan mengkreasikan
bayam sebagai bahan dasar membuat kudapan waffle yang penyajiannya
dipadukan dengan beragam topping, seperti selai anggur, durian, stoberi, dan
nanas sehingga menghasilkan kandungan yang kaya akan vitamin A, vitamin
E, vitamin C, zat besi, kalsium, serat dan juga kaya akan betakaroten,
makanan yang kaya akan betakaroten membuat bayam bersifat antioksidan
yang baik. Makanan yang kaya akan antioksidan biasanya berkaitan dengan
penguatan sistem imun tubuh, melindungi mata dari katarak dan usia
degenerasi macula, memerangi terjadinya osteoporosis, aterosklerosis, tekanan
darah tinggi dan mampu mencegah penyakit kanker.
Mengolah dan memproduksi bayam menjadi waffle akan menjadi
pilihan baru bagi masyarakat yang ingin menyajikan dan mengkonsumsi
camilan sehat. Spinach waffle ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan,
dimulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua dengan harga yang
terjangkau. Produk olahan semacam ini juga untuk mensiasati konsumen yang
mayoritas anak kecil yang tidak menyukai sayur dan buah. Mengkonsumsi
waffle tersebut telah membuat anak-anak tersebut mengkonsumsi sayur dan
buah tanpa mereka sadari. Bentuk Spinach Waffle yang menarik dengan
warna hijau akan menambah gairah dan sensasi rasa yang berbeda.
Peluang usaha bidang kuliner terutama camilan sehat masih sangat
terbuka lebar seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi. Sejauh ini belum ada produsen
yang memproduksi produk waffel dari bahan dasar bayam yang memiliki
konsep yang sama dengan produk ini. Peluang ini juga didukung oleh
ketersedian bahan baku di Yogyakarta yang cukup melimpah sehingga
kontinuitas dari produk dapat terjaga. Sehingga untuk peluang usahaproduk ini
dapat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan daerah, menyerap tenaga
2

kerja dan mengurangi pengangguran apabila dapat dikembangkan dalam skala


besar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan:
1. Bagaimana mengkreasikan waffle berbahan dasar bayam yang memiliiki
nilai jual tinggi di pasar?
2. Bagaimana cara membuat kudapan sehat dan bergizi berupa waffle dengan
bahan dasar bayam?
3. Mengapa perlu didirikannya usaha Spinach Waffle?
1.3 Tujuan Program
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
1. Menghasilkan produk Spinach Waffle berbahan dasar sayur bayam yang
bernilai jual tinggi dan dapat bersaing di pasar.
2. Mengetahui cara pengolahan Spinach Waffle dalam pembuatan kudapan.
3. Melatih kemandirian dan kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan
usaha serta mampu memasarkan hasil produk yang bermanfaat bagi
masyarakat.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


Penulis mengharapkan luaran dari usaha ini adalah :
1. Terciptanya produk hasil olahan Spinach Waffle yang kreatif dan inovatif
serta meningkatkan minat konsumen untuk mengkonsumsi kudapan yang
bergizi
2. Produk hasil olahan Spinach Waffle mempunyai potensi komersial.
3. Berdirinya usaha mandiri yang memberikan keuntungan ekonomis.
1.5 Kegunaan Program
Peluang usaha Spinach Waffle dapat memberikan kegunaan, yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman berwirausaha guna menghadapi sempitnya
lapangan pekerjaan.
b. Mengaplikasikan materi-materi kewirausahaan yang telah diberikan di
masa perkuliahan.
c. Menjadi seorang pribadi yang mandiri dan cermat dalam
memanfaatkan waktu luang.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Menghasilkan wirausahawan yang dapat menciptakan lapangan
pekerjaan.
b. Menciptakan lulusan yang kreatif dan mandiri dalam kegiatan
wirausaha dijenjang kehidupan masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan konsumsi dan daya guna sayuran bayam pada
masyarakat dalam inovasi produk kudapan yang lebih menarik.
3

BAB 2 – GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Spinach Waffle
Gambar 2.1 Foto produk Spinach Waffle

2.1 Gambaran Umum

Proses pelaksanaan program ini akan dilaksanakan beberapa tahap. Tahap


pertama, yaitu mencari alat-alat yang akan digunakan untuk mengolah bahan
dasar dalam pembuatan produk. Tahap kedua, mencari bahan baku utama dan
bahan-bahan lain yang dibutuhkan. Dalam tahap ini, bahan baku yang akan
dicari adalah sayur bayam, tepung, gula pasir, garam, telur, susu, margarin,
baking powder, keju, kacang tanah, selai stoberi dan nanas. Bahan-bahan yang
dibutuhkan mudah di dapatkan di pasar. Setelah semua sudah terkumpul, baru
melaksanakan tahap ketiga yakni pengolahan terhadap bahan dasar untuk
dijadikan produk yang diharapkan. Tahap terakhir adalah melakukan
pengemasan pada produk dengan kemasan yang sudah disediakan kemudiaan
dilakukan pemasaran ke konsumen melalui tahapan pemasaran yang dilakukan
sendiri oleh pengusul.

2.2 Target Pasar


Produk Spinach Waffle selain kreatif dan inovatif, juga memiliki banyak
manfaat bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, target pasar kami yaitu:
1. Mahasiswa Fakultas Ekonomi UII
2. Siswa sekolah dasar di sekitar wilayah FE
Untuk merealisasikannya, kami akan menjalankan strategi pemasaran
Spinach Waffle dengan beragam cara, yaitu:
 Membuka stand penjualan ataupun mengikuti expo kewirausahaan pada
event-event yang di adakan di Yogyakarta.
 Pemasaran keliling pada hari libur di pusat-pusat keramaian serta melalui
media brosur, banner ataupun media online, sehingga target pasar yang
penulis usung tidak hanya terbatas untuk daerah Yogyakarta, tetapi di
seluruh Indonesia. Penulis menawarkan harga produk sebesar Rp
12.000/box.
 Melakukan Open Pre-Order.
4

2.3 Analisis Ekonomi Usaha

Analisis ekonomi Usaha dari produk Spinach Waffle meliputi Analisi


SWOT, yaitu:

a. Strength (Kelebihan) :
 Bahan baku mudah didapatkan
 Lokasi strategis
 Sumber daya mahasiswa dan anak-anak yang potensial
 Harga Spinach Waffle yang lebih murah dari pada waffle dipasaran.
 Bentuk dan warnanya yang hijau yang beda dari pada waffle lainnya.
 Merupakan kudapan sehat dan bergizi
 Produk waffle bebas bahan pengawet, sehingga lebih menjamin
kesehatan konsumen.
b. Weakness (Kelemahan) :
 Membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit
 Produk Spinach Waffle tidak tahan lama
 Harga waffle yang cukup mahal apabila dipasarkan untuk kalangan
anak-anak
 Kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya
mengkonsumsi kudapan yang sehat
c. Opportunity (Peluang) :
 Produk ini cukup diminati oleh semua kalangan.
 Dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan dari rentangan usia 6 – 60
tahun.
 Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.
 Belum ada usaha waffle dari bayam semacam ini di Yogyakarta
ataupun di pasar nasional.
d. Threat (Ancaman)
 Munculnya pesaing baru yang meniru konsep kami

2.4 Harga
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, harga dari waffle yang berada di
beberapa gerai adalah Rp. 19.000. Sedangkan harga Spinach Waffle yang
kami tawarkan lebih murah dari harga pasar, yaitu Rp. 12.000. Sehingga
harga yang kami tawarkan masih sangat bersaing dengan harga pasar.

2.5 Analisis Kelayakan Usaha

Spinach Waffle 115 Spinach Waffle


Harga Spinach Waffle 140 Waffle x Rp 12.000 = Rp 1.680.000,-
5

Jumlah Penjualan per 35 Waffle x Rp 12.000 = Rp 420.000,-


Minggu

1. BEP (Break Event Point)


a. BEP Volume Produksi = Total Biaya Operasional/Harga Jual
= Rp 1.500.000,-/ Rp 12.000
= 125
Jadi, pada tingkat volume produksi
125 buah usaha pembuatan Spinach
Waffle ini mengalami titik impas.
b. BEP Harga Produksi =Total Biaya Operasional/Volume
Produksi
= Rp 1.500.000,-/ 140 Waffle
= Rp 10.714,28,-
Jadi, pada tingkat harga Rp
10.714,28,- usaha ini mencapai titik
impas.
2. BCR (Benefit Cost Ratio) = Penjualan/Total Pengeluaran Biaya
= Rp 1.680.000,-/Rp 1.500.000,-
= 1,12
Karena BCR Ratio > 1, maka usaha ini
layak dijalankan, artinya setiap satuan
usaha yang dikeluarkan diperoleh hasil
penjualan sebesar 1,12 kali lipat.
3. ROI (Return On Investment) = Keuntungan/Total Biaya
Operasional x 100%
= Rp 180.000,-/ Rp 1.500.000,-
= 12%
Usaha ini layak dikembangkan karena
memiliki tingkat rasio .
Pada perhitungan BEP, nilai produksi dan pendapatan melebihi BEP yang
menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dilaksanakan karena mengalami
keuntungan. Pada perhitungan BCR, rasio yang didapatkan menunjukkan angka
lebih dari satu yang membuktikan bahwa usaha yang akan dilaksanakan layak dan
menguntungkan. Pada perhitungan ROI, usaha ini layak untuk dikembangkan
karena tingkat yang tinggi akan semakin baik dan layak karena mencerminkan
tingkat pengembalian seluruh harta yang digunakan untuk melaksanakan usaha
dalam menghasilkan laba. Oleh karena itu, berdasarkan analisis kelayakan usaha
dari segi aspek keuangan, maka produksi Spinach Waffle ini layak untuk
dilaksanakan.
6

BAB 3 – METODE PELAKSANAAN

Flowchart metode pelaksanaan pembuatan Spinach Waffle adalah sebagai berikut:

Mulai Observasi Persiapan alat


dan bahan

Produksi

Identifikasi
masalah

Pengecekan
kualitas
Buruk

Baik

Pengemasan

Pemasaran Evaluasi

Laporan pertanggug
jawaban

Selesai

Gambar 3.1 FlowchartMetode Pembuatan Spinach Waffle

Proses pelaksanaan program ini akan dilaksanakan beberapa tahap. Tahap


pertama, yaitu mencari peralatan pendukung yang akan digunakan untuk
7

mengolah bahan dasar dalam pembuatan Spinach Waffle. Tahap kedua, mencari
bahan baku utama dan bahan-bahan tambahan lainnya. Dalam tahap ini, bahan-
bahan yang akan dicari adalah bayam, tepung terigu, telur, gula, susu, garam,
mentega, baking powder, keju, dan berbagai macam selai buah-buahan.
Tahap ketiga yaitu memulai pengolahan terhadap bahan adonan untuk dijadikan
produk yang diharapkan. Tahapan produksi untuk membuat produk Spinach
Waffle adalah sebagai berikut:
1. Masukkan margarin dalam wajan dan gunakan api yang sedang pada kompor.
Untuk selanjutnya diamkan dan masak margarin sampai meleleh dan matang
secara merata. Setelah itu, angkat bila sudah merata dan sisihkan sementara.
2. Bila sudah selesai lanjutkan dengan mengayak bahan-bahan kering yang ada
pada resep seperti tepung terigu, baking powder dan juga bayam yang sudah
dihaluskan. Ayak-ayak bahan ini , lalu tampung dalam wadah dan sisihkan
sementara.
3. Lanjutkan dengan mencampurkan bahan-bahan cair dalam wadah yang lain.
Masukkan susu cair kedalam wadah dan aduk-aduk bersama dengan kuning
telur secara merata. Lalu masukkan margarin yang telah dilelehkan. Aduk-
aduk bahan ini secara merata sampai tercampur.
4. Setelah itu, tuangkan bahan kering kedalam campuran bahan cair dan aduk-
aduk lagi dengan menggunakan kocokan secara merata sampai tercampur dan
adonan berubah menjadi berwarna hijau.
5. Panaskan cetakan wafel dan olesi dengan menggunakan mentega secara
merata. Tunggu sampai panas dan tuangkan adonan kedalamnya lalu masak
sampai matang dan merata.
6. Waffle siap disajikan dengan menggunakan topping yang telah tersedia,
kemudian lakukan pengemasan dan siap dipasarkan.
Selanjutnya, tahap keempat yaitu pengecekan kualitas. Kualitas yang gagal akan
diidentifikasi apa penyebabnya dan kemudian akan dilakuakan pengolahan ulang.
Sedangkan kualitas yang baik akan masuk pada tahap kelima yaitu pengemasan.
Tahap keenam yaitu melakukan pemasaran. Untuk tahap pemasaran kami akan
memasarkan keliling pada hari libur di pusat-pusat keramaian serta melalui media
brosur, banner ataupun media online. Adapun pilihan cara pemasaran kami seperti
dengan membuka stand penjualan ataupun mengikuti expo kewirausahaan pada
event-event yang di adakan di Yogyakarta, melakukan Open Pre-Order, serta
mendaftarkan Spinach Waffle ke aplikasi Gojek.
Tahap ketujuh yaitu melakukan evaluasi. Evaluasi yang akan kami lakukan adalah
dengan menghitung keuntungan dan kerugian setiap berakhirnya hari produktif
dan juga meminta saran kepada konsumen yang menikmati produk waffle kami.
Kami akan melakukan perbaikan setelah evaluasi baik dari segi produk dan juga
pemasaran. Tahap kedelapan yaitu membuat laporan pertanggung jawaban
sebagai bukti penggunaan dana dalam kegiatan ini yang dapat dipertanggung
jawabkan, serta dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan
proses peningkatan kegiatan.
8

BAB 4 – BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 450.000
2 Bahan habis pakai 750.000
3 Perjalanan 150.000
4 Lain-lain 150.000

Jumlah 1.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Observasi Lapangan
 Bahan baku
 Alat
Survey
2  Survey pasar
 Target Pasar
3 Pelaksanaan
 Persiapan bahan
 Pembuatan Spinach
Waffle
 Launching Spinach
Waffle
4 Pengemasan dan promosi
Spinach Waffle
5 Penjualan Spinach Waffle
6 Evaluasi penjualan Spinach
Waffle
 Produksi
9

 Pemasaran
7 Laporan Pertanggung
jawaban
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota


1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lilis Yulianti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM 15312457
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ciamis, 14 Juli 1997
6 Email Lilisyulianti1997@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082231890710

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri 1 SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Pangandaran Pangandaran Pangandaran
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan Tempat
Seminar
1

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Waktu dan Tempat
1 Juara 2 Speech Contest SMA Negeri 1 2014
Pangandaran
2 Harapan 2 LKBB PPI Kota Banjar 2014
3 Didanai – Program Kreativitas RISTEKDIKTI 2018
Mahasiswa (PKM-K)
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Business Competition.
Yogyakarta, 20 April 2018
Pengusul,

Lilis Yulianti

v
1.2 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Nabil Alfarobi
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Manajemen
4 NIM 16311331
5 Tempat dan Tanggal Lahir Metro, 10 April 1998
6 Email nabilalfarobi@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 089502278670

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 1 Way MTs N Madarasah SMA N 1
Urang Kalianda Mualimin Kalianda
Muhammadiyah
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2012 2012-2013 2013-2016
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu danTempat
Seminar
1 -
2 -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Waktu danTempat
1 Juara 2 Pencak Silat O2SN Dinas Pendidikan 2015, Kalianda
2 Mahasiswa Baru Terbaik 2016 OC Semata 2016, D.I Yogyakarta

vi
1.3 Biodata Anggota2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurul Fadhillah
2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM 15312141
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sumbawa, 15 Desember 1997
6 Email Nurulfadhillah14@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087863994910

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDNegeri 4 SMPNegeri 1 SMANegeri 5
Sumbawa Sumbawa Yogyakarta
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan Tempat
Seminar
1
2

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Waktu dan Tempat
1
2

vii
Lampiran 1.2 Justifikasi Anggaran
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Mesin cetak Mencetak 1 185.000 185.000
waffle bentuk waffle
Baskom Untuk wadah 1 30.000 30.000
adonan dan
bahan-bahan
Pisau Keperluan 1 20.000 20.000
untuk
memotong
bahan atau
lainnya
Pengaduk kayu Mengaduk 1 35.000 35.000
adonan
Sikat kue Mengoles 1 10.000 10.000
mentega pada
mesin pencetak
Gelas ukur Mengukur 1 15.000 15.000
bahan yang
dibutuhkan
Kardus Mengemas 155 1.000 155.000
kemasan waffle
SUB TOTAL 450.000

viii
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Tepung terigu Bahan dasar 10kg 11.000 110.000
(segitiga biru) adonan
SPINACH
WAFFLE
Bayam Bahan dasar 15 ikat 1.500 22.500
adonan
SPINACH
WAFFLE
Garam Pelengkap rasa 1 bungkus 2.000 2.000
Telur Bahan adonan 5 kg 25.000 125.000
Nestle Bahan adonan 10 kaleng 10.500 105.000
Carnation
Baking powder Bahan adonan 1 botol 6.500 6.500
Keju Kraft Bahan adonan 1 bungkus (isi 168.000 168.000
Cheddar dan variasi 2kg)
topping
Choco chip Variasi 1 bungkus 17.000 17.000
topping
Kacang tanah Variasi ½ kg 8.000 8.000
topping
Mentega Bahan adonan 4 bungkus 8.000 32.000
dan pelumas
pada mesin
pencetak
waffle
Gula pasir Bahan adonan 3 kg 10.000 30.000
Nutella Variasi 1 botol (isi 95.000 95.000
topping 600gr)
Saus stoberi Variasi 1 botol 29.000 29.000
topping
SUB TOTAL 750.000

ix
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Bensin Delivery 15 liter 7.800 117.000
Pertalite SPINACH
WAFFLE
kepada
konsumen
Akomodasi Konsumsi di 3 orang 11.000@3orang 33.000
perjalanan
SUB TOTAL 150.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
X-banner Alat promosi 1 buah 100.000 100.000
Spinach
Waffle
Pembukuan Arsip penjualan 1 buah 50.000 50.000
SUB TOTAL 150.000
TOTAL (Keseluruhan) 1.500.000

x
Lampiran 1.3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No. Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
1 Lilis Yulianti Akuntansi Ekonomi 16 Ketua,
Koordinir,
Desain Logo
Produk,
Membuat
SPINACH
WAFFLE,
Memasarkan
produk
waffle,
membuat
pembukuan
penjualan

2 Anggota 1,
Survey
bahan baku,
, Membantu
membuat
SPINACH
WAFFLE,
Memasarkan
produk
waffle

3 Nurul Fadhillah Akuntansi Ekonomi 16 Anggota 2,


Survey
bahan baku,
membuat
SPINACH
WAFFLE,
Memasarkan
produk
waffle

xi
Lampiran 1.4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Lilis Yulianti
NIM : 15312457
Program Studi : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa proposal saya dengan judul:


Spinach Waffle yang diusulkan bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka


saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Yogyakarta, 20 April 2018


Yang menyatakan

Lilis Yulianti

xii

Anda mungkin juga menyukai