1.1.Latar Belakang
Sesuai perkembangan di lingkungan perkotaan Samarinda lifestyle telah menjadi bagian dari
hidup baik di kalangan muda maupun yang sudah berusia. Khususnya yang paling banyak
rambutnya. Apa lagi selama rambut di kepala manusia tidak berhenti tumbuh, maka usaha
pangkas rambut/barbershop pun akan selalu dicari orang. Banyak yang kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari di mana banyak pria di kota ini yang berpenampilan metroseksual.
Berdasarkan pengamatan saya, banyak kalangan pria yang tinggal di kota ini ingin tersohor
dengan mengikuti penampilan orang yang ternama baik seorang actor, pemain bola, model, dll.
Menurut Mark Simpson, seorang journalist, penulis, berkebangsaan Inggris, urusan bersolek
ternyata tidak didominasi oleh para wanita saja. Kaum adam pun sudah mulai menaruh perhatian
pada penampilannya. Walaupun hanya beberapa urusan saja. Mark simpson memulai teori
metroseksual dalam sebuah buku pertamanya yang ditulisnya yaitu Male Impersonators. Dimana
istilah metroseksual tersebut adalah pria lajang belia dengan pendapatan berlebih. Mereka hidup
dan bekerja di kawasan perkotaan, dimana penampilan merupakan suatu hal yang teramat
penting di dalam hidup mereka, sehingga hal tersebut merupakan suatu pasar baru yang tertarik
Walaupun banyak yang melihat bahwa bisnis ini terkesan remeh, namun pendapatan yang
diperoleh dari usaha pangkas rambut/barbershop sangatlah menggiurkan bagi para pengusaha
kecil. Usaha pangkas rambut menjadi suatu pilihan usaha bagi para pengusaha muda yang ingin
berkisaran 10 orang per harinya, penghasilan sebulannya sudah mendapati 15 juta rupiah.
Usaha ini bersifat jasa, jadi selain dengan menggunakan modal yang kecil untuk memulai
usaha, diperlukan pula soft skill untuk dapat memangkas rambut dan juga menata rambut sesuai
dengan keinginan para pelanggan. Walaupun tempat yang diperlukan untuk membentuk usaha
tersebut tidaklah besar, namun lokasi yang strategis juga diperlukan untuk menarik pelanggan.
Lalu bagaimana anda membuat pelanggan/konsumen pangkas rambut akan selalu kembali lagi
ke tempat Anda ketika mereka mau mencukur rambut lagi juga merupakan suatu strategi
Selain dengan memberikan jasa pencukuran rambut bagi pelanggan, hal lain pun dapat
dikembangkan untuk meningkatkan bisnis pangkas rambut ini. Seperti contohnya yaitu: Bisa
menjual berbagai produk perawatan rambut serta untuk peningkatan style rambut seperti
D’cuts Barbershop adalah nama yang kami pilih untuk barbershop kami, karena tujuan kami
adalah memberikan style rambut yang menarik dan artistik bagi kalangan anak-anak maupun
dewasa. Hal ini lah yang menjadi pertimbangan kami untuk menjalankan suatu bisnis
barbershop, dimana lokasi yang kami pilih adalah tempat yang paling ideal untuk menjalankan
bisnis tersebut.
1.2.1 Visi
Menjadikan bisnis barbershop kami sebagai bisnis barbershop yang menyajikan layanan yang
1.2.2 Misi
Mengelola bisnis barbershop dengan profesional serta dengan keahlian pencukur rambut
yang ahli dalam segala bentuk style/model rambut yang diinginkan bagi pelanggan baik dari
Menguasai berbagai lokasi strategis di daerah Samarinda dan sekitarnya, yang mudah
diakses bagi para pelanggan yang memerlukan jasa potong maupun perawatan rambut.
1.3.Inti Bisnis
D’cuts Barbershop adalah sebuah barbershop yang mengutamakan kenyamanan service serta
hasil yang memuaskan bagi para pelanggan. Kami memahami mengenai bisnis barbershop serta
berbagai macam model rambut yang diinginkan oleh para pelanggan. Tim bisnis yang kami
bentuk tentunya memiliki mastery serta kerjasama yang baik agar dapat memahami fungsional
pelajar yang datang dari penjuru nusantara untuk menuntut ilmu sekolah dan juga universitas
popular di sini. Mahasiswa dan pelajar merupakan potensi pasar yang baik dalam bisnis ini.
Khususnya pada umur remaja saat ini penampilan sangat diperhatikan oleh mereka. Kaum
borjuis pun menjadi potensi pasar yang cukup berperan pula dalam target konsumen kami.
Seperti yang telah dibahas mengenai para pria metroseksual dimana hal tersebut banyak
ditemukan di kota-kota besar karena pengaruh globalisasi yang kuat terasa. Hal yang
diungkapkan oleh Mark Simpson di artikelnya di harian The Independent berbunyi seperti
berikut:
“Pria Metroseksual, pria lajang belia dengan pendapatan berlebih, hidup dan bekerja di
kawasan perkotaan (karena disitulah toko-toko terbaik tersedia), mungkin adalah pasar produk
konsumen yang paling menjanjikan pada dekade ini. Pada dekade 80-an pria seperti ini hanya
dapat ditemukan di dalam majalah fashion seperti GQ, dalam iklan televisi jeans Levi's atau
dalam bar gay. Pada dekade 90-an ia ada di mana-mana dan ia gemar berbelanja.” (Simpson,
1994)
Walau berdasarkan dari artikel yang telah ditulis oleh Mark Simpson merupakan tulisan lama,
namun kata-kata yang disampaikannya masih berlaku di era 20th century ini. Semakin besarnya
pengaruh metroseksual di Indonesia, maka tentu pasar pelanggan pun akan terus meningkat
seiring waktunya.
Opportunities
dibutuhkan oleh banyak orang karena penampilan juga cukup berperan dalam gaya
hidup urban
Khususnya bagi para laki-laki berpenghasilan tinggi serta anak-anak usia remaja. Bagi
pekerja kantoran banyak yang dituntut agar memiliki penampilan serapi mungkin untuk
menunjukan sikap yang professional. Sedangkan dari sisi kalangan generasi muda, dimana
mereka masih show off dengan banyak mengikuti trend yang ada di lingkungan sekitarnya.
Hal ini memberikan banyak pengaruh secara visual maupun verbal dimana pengaruh
telah silam, informasi yang sudah sangat mudah untuk didapat serta diakses bagi para
Threats
Dikarenakannya modal kecil yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tersebut dan
meningkatnya peminat dalam bisnis ini, persaingan dalam bisnis barbershop pun mulai
ketat.
Belum adanya tingkat kepercayaan yang tinggi di dalam pelayanan jasa potong
rambut kami.
Dengan baru memulainya bisnis kami di persaingan yang sudah cukup ketat ini, cukup sulit
dalam penyampaian pelayanan yang ada untuk mempertahankan pelanggan agar tetap selalu
Dikatakan strategis karena dekat dengan kawasan perumahan dan berada di pinggir jalan
dikenal
Pelanggan lebih banyak karena usaha barbershopnya sudah terlebih dahulu terbentuk dari
Karena telah bergelut lebih lama dalam usaha barbershop ini maka pengalaman yang
(strength) serta kekurangan (weakness) dari pengaruh Internal dalam usaha barbershop kami.
Strength
pelanggan dapat merasa lebih nyaman saat sedang melakukan proses pemotongan
rambut.
Perlengkapan yang dimaksud disini yaitu berbagai komponen yang membuat pelanggan
dapat menikmati waktu saat sedang menunggu proses pemotongan rambut. Sebagai contoh
jubah yang biasa digunakan saat sedang proses pemotongan rambut, bahan tengahnya dari
sekitar dada ke pinggang terbuat dari plastik bening dimana tujuannya agar pelanggan dapat
tetap bisa sambil bermain hp atau juga membaca buku yang sudah disediakan oleh kami
Harga yang barbershop kami tawarkan terhadap costumer sangat bersaing. Dengan harga
yang bersaing costumer tetap mendapat kan hasil yang memuaskan dan merasa puas atas
pelayanan kami.
Barbershop kami memiliki standard pemotongan rambut dimana dalam 1 kali proses
pemotongan terjadi paling tidak memakan waktu 30-45 menit dengan hasil yang maksimal.
Weakness
Karena baru memulai bisnis barbershop ini kami masih belom mempunyai sistem yang kuat
Penggunaan modal yang tidak besar membuat barbershop kami pengembangannya masih
terbatas, maka dari itu menjadi kelemahan awal mula barbershop kami berdiri.
Karena penggalangan modal yang terbatas, barbershop kami baru membuka 1 lokasi di
pelayanan karyawan yang baik terhadap pelanggan sehingga memberikan suatu image yang baik
dan dapat mengambil perhatian para pelanggan tetap. Dari jalinan relasi tersebut pun berperan
banyak karena costumer yang merasa puas dengan pelayanan kami akan datang kembali bahkan
dapat merekomendasikan pada teman atau kerabatnya sehinggan proses promosi ini dapat
mempengaruhi jumlah pelanggan yang seiring berjalannya waktu akan semakin bertambah. Serta
desain interior yang terlihat vintage memberikan nuansa yang unik dan menarik perhatian
costumer agar terus tertarik menggunakan jasa layanan potong rambut kami.
BAB 3
RENCANA/STRATEGI PEMASARAN
Menurut (Stanton, 2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Tujuan pemasaran dari D’cuts Barbershop
Telah kita ketahui bahwa usaha barbershop akan selalu dibutuhkan selama bertahun-
tahun ke depan karena secara ilmiah rambut seseorang tentu akan selalu bertambah panjang
dan perlu dipangkas atau pun juga melakukan perawatan. Dengan memberikan layanan yang
terbaik bagi para pelanggan yang menggunakan jasa potong rambut kami, diharapkan dapat
kembali lagi untuk menggunakan jasa kami. Budaya yang ingin kami terapkan di sini adalah
para pekerja kami yang mengutamakan keinginan para pelanggan sebagai standar kinerja
bagi mereka, karena kepuasan pelanggan adalah hal yang kami utamakan di sini.
3.2.1. Segmenting
Menurut (Pride & Ferrel, 1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses
yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompok‐kelompok pasar yang terdiri dari orang‐orang yang secara
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Segmentasi pasar yang digunakan D’cuts Barbershop dibagi menjadi 3 bagian yaitu segmentasi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup‐grup dengan dasar pembagian
yang akan kami telusuri yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan. Setidaknya ada 3 alasan
mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi
demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk
mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang
sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat
untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan
D’cuts Barbershop mengklasifikasikan pasar berdasarkan usia pelanggannya. Pasar utama yang
diincar oleh barbershop kami adalah kaum metroseksual dan juga para masyarakat bergaya hidup
urban yang tinggal di daerah kami, namun bagi para pelanggan anak-anak maupun pria dewasa
pun tetap disambut hangat di dalam barbershop kami. Pengklafikasian dibagi berdasarkan dari
Pada umumnya target pasar kami bagi pemotongan rambut anak-anak bukan menjadi
yang utama, namun dengan standar kinerja karyawan kami, barbershop kami bisa menangani
Para pelanggan dari kalangan remaja dan dewasa ini lah yang menjadi pasar utama bagi
barbershop kami, dengan hasil dan standar pelayanan yang barbershop kami sajikan bagi
para pelanggan memiliki nilai plus karena telah memahami berbagai macam bentuk style dan
trend rambut baik model vintage maupun modern saat ini.
3.2.1.2. Segmentasi Psikografis
Psikografi itu sendiri adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna
berbagai kelompok:
Sosok para pria muda berpenampilan dandy, senang memanjakan dirinya, sangat peduli
tertarik dengan fashion dan berani menampilkan sisi femininnya. Mereka ini bahkan
ditengarai sebagai sosok narsistik, yang jatuh cinta tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi
juga gaya hidup urban. Oleh karena itu penggunaan jasa barbershop kami merupakan salah
perawatan rambut bukanlah merupakan hal utama bagi mereka, namun daya belinya tetap
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau
beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan
yang dijumpai. Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran mereka,
melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing -
masing wilayah. Segmentasi geografis barbershop kami didasarkan wilayah tempat tinggal di
Samarinda Ilir.
3.3. Targeting
konsumen mana yang akan kita sasar. Dalam proses ini perusahaan mempertimbangkan apakah
akan memilih segmen massal, beberapa segmen, segmen kecil, dan segmen sangat kecil. Setelah
perusahaan telah memilih segmen pasarnya, perusahaan memutuskan berapa banyak dan segmen
Bagi usaha D’cuts Barbershop kami, target utama kami adalah para kaum metroseksual dan
urban baik remaja maupun dewasa yang tinggal di daerah Samarinda Ilir dan sekitarnya.
Kecenderungan para pria yang sangat peduli akan penampilan nya, dapat diasumsikan memiliki
kebutuhan untuk melakukan perawatan rambut di mana perawatan rambut merupakan suatu
kepentingan bagi lifestyle mereka. Sehingga biasanya mereka akan menggunakan jasa
3.4. Positioning
posisi produk/jasa pada konsumen. Apa beda produk/jasa kita dibandingkan kompetitor dan apa
saja keunggulannya, yakni memperkuat dan memperluas posisi perusahaan yang sekarang,
membuat posisi baru yang belum dibuat oleh perusahaan lain, melakukan reposisi dalam
D’cuts Barbershop melakukan positioning dengan tujuan untuk memberikan jasa perawatan
rambut yang memberikan hasil yang memuaskan dan professional. Motto utama dari barbershop
kami adalah:
“Your style is defined by what makes you feel most comfortable.”
Dengan memberikan model rambut baik model rambut vintage maupun modern, menciptakan
hasil yang artistik memuaskan segala keinginan yang para pelanggan D’cuts Barbershop
harapkan.
3.5. Strategi 7P
Menurut (Kotler & Armstrong, 2004) pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Namun praktek pemasaran tidaklah berhenti sampai disitu, banyak hal yang masuk kedalam
konsep pemasaran. Karena perkembangan zaman yang akhirnya membuat para pengusaha yang
harus mengikuti keinginan dan kebutuhan para pelanggan. Hal ini pula yang menjadi cikal bakal
permasalahan timbulnya pesaing-pesaing baru dalam menjalankan dunia bisnis. Bagi seorang
wirausaha tentunya hal ini bukanlah hambatan yang perlu dikhawatirkan, justru disinilah peran
kreator–kreator untuk menciptakan hal yang baru sebagai salah satu inovasi dengan
menggunakan strategi pemasaran agar dapat menembus dunia persaingan bisnis. Oleh karena itu,
D’cuts Barbershop menggunakan bauran pemasaran 7P menurut Philip Kotler yaitu product,
D’cuts Barbershop seperti yang telah tertulis di nama usaha kami, adalah usaha jasa yang
bergerak di bidang perawatan rambut khusus untuk pria baik anak-anak maupun dewasa. Kami
telah menyediakan berbagai pilihan model rambut yang kiranya telah mengikuti trend serta
keinginan mayoritas dari pihak pelanggan yang biasa dijadikan acuan untuk model rambut
mereka. Namun, barbershop kami pun dapat beradaptasi dalam pilihan model rambut yang
Hal lain yang kami layani selain dari jasa pemotongan rambut, barbershop kami pun
melayani pencukuran jenggot (Shaving Beard), creambath rambut. Salah satu keunikan dari
barbershop kami adalah memberikan keunikan Hair Tattoo dimana membentuk style rambut
yang artistik seperti model tattoo yang akan disajikan pada lampiran gambar di akhir paper ini.
3.5.2. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan pelanggan untuk membeli suatu barang
ataupun jasa. Di barbershop kami menaruh harga Rp 35.000,- harga/ setiap pemotongan sudah
termaksud free pemijatan saat sedang proses pemotongan, namun apa bila ingin melakukan cuci
rambut, cukur jenggot, dsb akan dikenakan biaya tambahan yang relative murah.
Promosi merupakan komunikasi yang dimaksudkan untuk memasarkan produk atau pun
jasa. Banyak bentuk promosi yang dapat digunakan oleh D’cuts Barbershop kami seperti Media
Tempat disini berperan cukup penting untuk fungsi distribusi dan logistic yang dilibatkan
dalam rangka penyediaan jasa barbershop kami. D’cuts Barbershop cabang pertama kami
berlokasi di Jl. Sultan Alimuddin, Kec. Sambutan, Kel. Sungai Kapih, Samarinda Ilir.
Manusia yang dimaksud dalam strategi People disini adalah penyeleksian karyawan, dan
juga motivasi bagi karyawan kami dimana bertujuan sebagai pembeda dari usaha barbershop
kami dengan barbershop lainnya. Dengan memiliki standar keahlian yang baik dalam perawatan
rambut dan juga memahami cara mengkelola bisnis barbershop, membuat para pelanggan dapat
Sarana fisik disini merupakan segala bentuk yang berwujud yang ditujukan terhadap
konsumen sebagai nilai tambah usaha barbershop kami. Sarana fisik yang bisa disajikan D’cuts
Barbershop kami untuk meningkatkan pemasaran adalah dengan memiliki design interior yang
D’cuts Barbershop menyediakan tenaga kerja pemotong rambut yang terlatih dan telah
berpengalaman dibidangnya. Sehingga memberikan jaminan hasil yang baik dalam pelayanan
serta model rambut yang mengikuti trend. Standard pemotongan rambut kami pun untuk satu
pelanggan tidak lah memakan waktu yang lama sekitar 30-45 menit, sehingga para pelanggan
dapat mengestimasi kan jadwal kegiatannya dengan waktu jasa kami tanpa mengurangi kualitas
Berdasarkan site www.slideshare.net Strategi operasional adalah suatu visi fungsi yang
menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan keputusan. Hal ini ditujukan
oleh D’cuts Barbershop agar segala kegiatan dalam pelayanan kami berjalan dengan baik,
terorganisir secara rapi sesuai dengan bentuk alur kegiatan yang telah dirancang oleh kami.
dan juga peralatan yang digunakan untuk proses perawatan rambut. Disini kami akan
memberikan berbagai rincian mengenai fasilitas serta peralatan yang diperlukan pada barbershop
yaitu kegiatan layanan pemotongan rambut di lokasi barbershop yang tersedia, yakni sebagai
berikut:
D’cuts Barbershop kami memiliki sekitar 3 orang karyawan yang bekerja secara
bergantian agar proses pekerjaan serta pelayanan dapat berjalan lancar. Barbershop kami
dibuka sejak 10.00-22.00. Lamanya waktu proses pemotongan apabila hanya memotong
barbershop kami.
2. Apabila keadaan barbershop tidak ramai, pelanggan dapat langsung menuju ke kursi
barber, apa bila masih ramai dapat menunggu dulu di tempat tunggu.
3. Pelanggan ditangani oleh salah satu karyawan kami lalu model rambut yang dipilih
4. Selesai proses layanan, pelanggan menuju kasir dan membayar sesuai dengan harga yang
Perencanaan Sumber Daya Manusia yang dibentuk oleh D’cuts Barbershop kami
bertujuan untuk menganalisa dan mengidentifikasi kebutuh dari Sumber Daya Manusia yang
Tabel 5.1.
rambut.
5.3. Jam Kerja SDM
Pembagian jam kerja SDM D’cuts barbershop tentu berbeda-beda disesuaikan dengan
jenis pekerjaan masing-masing karyawan. Tentunya jam istirahat setiap karyawan pun akan
berbeda. Box of Art Barbershop bukadari hari senin – minggu dengan 26 hari kerja selama 1
bulan. Hari libur karyawan dijatahkan 1 hari per minggunya, jadwal libur pun akan ditetapkan
dengan jadwal libur yang ada untuk hari yang berbeda. Pada tanggal merah layanan jasa
barbershop diliburkan. Sehingga karyawan mempunyai hari libur 4 hari selama 1 bulan dan
Tujuan dari rencana inovasi dari D’cuts Barbershop adalah meningkatkan kualitas
layanan dan mampu bersaing dengan pesaing lainnya. Saat ini persaingan dalam jasa barbershop
semakin ketat. D’cuts Barbershop harus mampu bersaing dan menjadi yang terdepan dalam
bisnis barbershop ini. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Barbersop agar mampu
Inovasi yang dilakukan oleh D’cuts Barbershop untuk mencapai tujuan dari inovasi
adalah:
Bagi para pelanggan yang menginginkan model rambut yang artistic, D’cuts Barbershop
memberikan jasa layanan potong rambut Hair Tattoo yang memberikan pola model
Merupakan gaya rambut yang unik dengan melakukan teknik kepangan terhadap rambut
yang panjang. Hal ini nantinya akan dikembangkan setelah menemukan tenaga ahli
Dalam pembentukan suatu usaha, perusahaan harus menyiapkan rencana keuangan guna
untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan tersebut memberikan keuntungan atau
rinci mengenai biaya-biaya yang diperlukan serta perhitungan pendapatan yang akan diperoleh.
Bab ini digunakan untuk mengetahui apakah bisnis dapat dijalankan atau tidak.
Asumsi keuangan dari D’cuts Barbershop disusun dimulai dari investasi awal
hingga Break Even Point. Disini penulis menjelaskan tentang biaya – biaya yang diperlukan
untuk memulai bisnis ini seperti peralatan, biaya kompensasi dan sebagainya. Setelah itu penulis
akan melakukan perhitungan – analisa sehingga dapat mengetahui bisnis tersebut layak atau
Asumsi – asumsi keuangan yang akan digunakan untuk menyusun proyeksi rencana
keuangan:
• Pembangunan serta pendirian bisnis barbershop ini menggunakan modal sendiri dan
• Biaya penyusutan peralatan searah dengan umur peralatan tersebut sehingga terdapat
• Terdapat biaya lain – lain yang mungkin terjadi seiring berjalannya proses bisnis.
• Perhitungan pendapatan sesuai dengan perkiraan rata – rata penjualan yang merefleksikan
1. Cliper
5. AC Rp. 3.000.000,-
Diharapkan agar calon investor dapat menerima permohonan pengajuan dana kami. Dengan
adanya inovasi yang berjalan, diharapkan bisnis ini semakin besar dan mampu bersaing dengan
persaingan yang ada. D’cuts Barbershop memiliki 3 orang karyawan yang bekerja secara shift
maupun fulltime. Diharapkan pada nantinya D’cuts Barbershop dapat berkembang dan dapat
tersohor dalam jasa layanan perawatan rambut. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf apabila
terjadi kesalahan atas penyusunan proposal pengajuan permohonan dana kami ini. Terima kasih.