DAN
PERUSAKAN
LINGKUNGAN
KELOMPOK 7
Ramandika
Devi Nahria Hasiru
Fidya Balu
Putri Patricia Lasimpala
Putri Musyarrafah Halid
PENDAHULUAN
Sekarang ini sangat banyak pebisnis baru, industri baru, pabrik baru,dan sebagainya tetapi
semakin berkembangnya bisnis, semakin banyak pula masalah lingkungan hidup yang di
hadapi. Perusakan lingkungan artinya merusak kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
hukuman bagi perusak lingkungan harusnya dapat lebih di tegakkan lagi, agar para perusak
lingkungan terutama para pembisnis dapat melakukan Etika Bisnis agar masyarakat juga
akan sejahtera. Untuk mewujudkan lingkungan bisnis yang peduli terhadap lingkungan
adalah menjadi tanggung jawab semua pihak, mau itu yang melakukan bisnis maupun kita
sebagai masyarakat.
ETIKA BISNIS DAN LINGKUNGAN
Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh dunia bisnis, pasti akan menimbulkan dampak bagi
lingkungan, baik itu dampak positif ataupun dampak negative.
Dampak positif adalah ketika aktivitas bisnis dapat mendorong perusahaan untuk
menciptakan produk-produk yang belum terpenuhi selama ini dan perusahaan mendpat
profit sebagai bentuk imbal dari penjualan produknya.
Dampak negatif yaitu ketika terjadinya perusakan lingkungan sebagai akibat selama proses
atau usaha meraih keuntungan tersebut dilakukan.
KERUSAKAN LINGKUNGAN
● Masih rendahnya kesadaran para pebisnis untuk menjalankan bisnisnya sesuai dengan
etika bisnis yang telh ditetapkan.
● Sikap antroposentrisme, yaitu memandang manusia sebagai pusat dari semesta alam,
sehingga manusia bias mengeksplorasi alam serta lingkungan semaksimal mungkin untuk
memenuhi kebutuhannya.
● Egoism yang tinggi untuk mengejar keuntungan sebagai cadangan serta dana investasi
dalam pengembangan bisnisnya.
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Didunia bisnis khususnya industri, terdapat 4 sektor industri yang dianggap dominan dalam
memberikan penngaruh dalam kerusakan lingkungan, antara lain :
● Sektor pertambangan
● Sektor Pabrik
Pencemaran akibat kegiatan penambangan PT. NMR terjadi mulai tahun 1996–1997 dengan 2000-5000
kubik ton limbah setiap hari di buang oleh PT. NMR ke perairan di teluk buyat.. Nelayan setempat
sangat memprotes buangan limbah tersebut. Apalagi diakhir Juli 1996, nelayan mendapati puluhan
bangkai ikan mati mengapung dan terdampar di pantai. Kematian misterius ikan-ikan ini berlangsung
sampai Oktober 1996. Kasus ini terulang pada bulan juli 1997. Kematian ikan-ikan yang mati misterius
ini, oleh beberapa nelayan dan aktivis LSM di bawa ke laboratorium Universitas Sam Ratulangi Manado
dan Laboratorium Balai Kesehatan Manado, tetapi kedua laboratorium tersebut menolak untuk meneliti
penyebab kematian ikan-ikan tersebut. Hal yang sama PT. NMR berjanji untuk membawa contoh ikan
mati tersebut ke Bogor dan Australia untuk diteliti tetapi dalam kenyataannya penyebab kematian dan
terapungnya ratusan ikan tersebut belum pernah di sampaikan pada masyarakat. Padahal PT. NMR
sendiri, mulai melakukan analisis dalam daging dan hati beberapa jenis ikan di Teluk Buyat sejak 1
November 1995. Ini rutin tercatat setiap bulannya.
SOLUSI MENGATASI PERUSAKAN LINGKUNGAN
Ada beberapa solusi yang dpat di terapkan dalam rangka menghindari terjadinya resiko
lingkungan yaitu :