Oleh
Oleh :
Afifah Suhaila
Menyetujui
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dengan izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan Laporan
Kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Anak N Usia 2 Tahun Dengan
Kejang Demam Simplek Tanggal 31 Oktober 2019 Di Rawatan Anak RS
Pendidikan Universitas Andalas”. Shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad
SAW, semoga kita selalu dapat meneladani segala sisi kehidupan beliau. Laporan
kasus ini disusun sebagai salah satu tugas dalam menyelesaikan siklus Bayi,
Balita, Anak Pra Sekolah dan Prakonsepsi pada Program Studi Profesi Bidan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Proses penyusunan Laporan Kasus ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bapak Dr. dr. Wirsma Arif
Harahap, Sp. B (K)-Onk yang telah memfasilitasi kami dalam menjalani p
endidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
2. Ibu Bd. Yulizawati, SST, M. Keb, Ketua Program Studi profesi Bidan Fak
ultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah memfasilitasi dan memba
ntu kami dalam menyelesaikan penulisan Laporan Kasus ini.
3. Ibu Fitrayeni, Amd.Keb., SKM., M.Biomed sebagai dosen pembimbing
dari akademik sebagai yang telah membimbing dan memfasilitasi kami dal
am menyelesaikan Laporan Kasus ini.
4. Rilly Yane Putri, S.SiT, M.Biomed sebagai Pembimbing Lapangan yang te
lah membimbing dan memfasilitasi kami dalam menyelesaikan Laporan K
asus ini.
5. Seluruh Staf RS Pendidikan Universitas Andalas yang telah membantu dan
memfasilitasi kami dalam menyelesaikan Laporan Kasus ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Laporan Kasus ini,
baik dari materi maupun teknik penyajian, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Akhirnya kami berharap semoga hasil Laporan Kasus ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan
datang. Semoga semua bantuan, bimbingan, semangat dan amal kebaikan yang
telah diberikan dijadikan amal shaleh dan diridhai Allah SWT. Aamiin.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas/Biodata
Anak
Nama : An. N
Umur : 2 Tahun
Tanggal Lahir : Padang, 08 Juli 2017
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Orang Tua
IBU AYAH
Nama : Ny. R Nama suami : Tn. A
Umur : 34 tahun Umur : 33 th
Suku/bangsa : Minang/Indonesia Suku/bangsa : Minang/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Perkerjaan : IRT Perkerjaan : Swasta
Alamat : Batu Busuk Alamat : Batu Busuk
3. Keluhan :
Ibu mengatakan anak demam, batuk, pilek sejak 3 hari yang lalu, ditambah
kejang 2 kali, riwayat kejang demam
4. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita:
Jantung : tidak ada TBC : tidak ada
DM : tidak ada Hepatitis : tidak ada
Asma : tidak ada Hipertensi : tidak ada
5. Riwayat kesehatan dan penyakit keluarga:
6. Riwayat alergi
Alergi makanan : tidak ada
Alergi minuman : tidak ada
Alergi obat-obatan : tidak ada
7. Pola kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan selama sakit)
a. Nutrisi
Sebelumsakit Selama sakit
b. Istirahat/tidur
Sebelum sakit Selama sakit
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit Selama sakit
BAB : 1 kali/ hari BAB : 1 x/ hari
Konsitensi : lunak Konsitensi : lunak
Warna : kuning kecoklatan Warna : kuning kecoklaatan
Gangguan : tidak ada Gangguan : tidak ada
BAK : 5 x/ hari BAK : 3-4 x/ hari
Warna : kuning jernih Warna : kuning jernih
Gangguan : tidak ada Gangguan : tidak ada
d. Personal Hygiene
Sebelum sakit
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Keramas : 3x/minggu
Ganti pakaian dalam : 2x/hari
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum:
KU pasien : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 97 kali per menit
Suhu : 37,70C
Pernafasan : 22 x/menit
BB : 12 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normal, tidak ada oedema, ubun-ubun tidak cekung
Muka : Muka tampak pucat
Mata :Simetris kanan kiri, conjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterik, mata sedikit cekung
Telinga : Bersih, simetris kanan kiri, tidakada serumen
Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada benjolan
Mulut : Bibir kering, lidah dan mulut tampak pucat.
Leher : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada penarikan dinding dada saat bernafas
Punggung : Normal,simetris
Ekstermitas :Tidak oedema,simetris kanan kiri
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Labor
Urine Lengkap :
- Keton Urin : 15 (1+) Nilai rujukan: Negatif
ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. N USIA 2 TAHUN DENGAN KEJANG DEMAM SIMPLEKS
DI RUANG MERANTI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS
Hari/ S O A P
Tanggal
Kamis/ Nama : An. N KU pasien : Sedang An. N usia 2 tahun Pukul 09.00 WIB
31 Umur : 2 Tahun Kesadaran : dengan kejang demam - Memberitahukan ibu dan keluarganya tentang kondisi
Oktober Keluhan : Composmentis simpleks anaknya saat ini :
2019 Ibu mengatakan :
Nadi : 97 kali/ menit
- anak demam, DX Potensial : KU pasien : Sedang
Suhu : 37,70C
batuk, pilek Kejang berulang / Kesadaran : Composmentis
Pernafasan :22 x/menit
sejak tiga hari Kejang demam Nadi : 97 kali/ menit
BB : 12 kg
yang lalu. kompleks Suhu : 37,70C
- anak mengalami Pernafasan : 22 x/menit
kejang 2 kali Pemeriksaan Penunjang Masalah : Tidak ada
- Keton Urin : E : Ibu mengerti tentang kondisi anaknya
- anak mengalami
riwayat kejang 15(1+) Masalah Potensial : - Memberitahu ibu untuk mengkompres hangat anak jika
- Nilai rujukan : Tidak ada
sebelumya demam kembali
Negatif E : Ibu mengerti dan mengatakan akan mengompres
hangat jika anaknya demam
- Memberitahu ibu untuk meningkatkan asupan cairan
untuk anaknya
E : Ibu mengatakan akan meningkatkan asupan cairan
anaknya
Pukul 13.00
KU pasien : Sedang
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 94 kali/ menit
Suhu : 36.8 0C
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh proses
ekstakramium (IDAI, 2006). Kejang demam simplek adalah kejang demam yang
sederhana ditandai dengan kejang yang terjadi hanya 1 kali, dalam waktu yang
sebentar dan dapat berhenti sendiri dan tidak akan berulang selama kurang lebih
dalam 24 jam. Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kem
bali tidak termasuk dalam kejang demam simplek (IDAI, 2006).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2013), menjelaskan bahwa penyeba
b terjadinya kejang demam antara lain obat-obatan, ketidak seimbangan kimiawi s
eperti hiperkalemia, hipoglikemia, asidosis, demam, patologis otak dan eklamsia
(ibu yang mengalami hipertensi prenatal, toksimea gravidarum). Kejang demam
pada anak dapat dicegah, yaitu dengan cara meningkatkan gizi anak, menghindari
faktor pencetus demam pada anak dan segera membawa anak ketenaga kesehatan
apabila sudah mulai demam.
4.2 Saran
1. Bagi penulis
Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kejang demam simpleks pada
anak dan pencegahannya
2. Bagi tenaga kesehatan
Agar lebih meningkatkan asuhan asuhan kebidanan pada anak dengan kejang
demam simpleks dan dapat menurunkan angka kejadian demam simpleks
pada anak
3. Bagi institusi kesehatan
Agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan pada kejadian anak dengan
kejang demam simpleks
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, Adhar. 2016. Analisis Faktor Risiko Kejadian Kejang Demam Di
Ruang Perawatan Anak RSU ANUTAPURA PALU. Jurnal
Kesehatan Tadulako. Vol.2 No.2
Bahtera, T., dkk., 2009. Faktor Genetik Sebagai Risiko Kejang Demam Berulang.
Semarang. Sari Pediatri. April 2009. Vol. 10, No. 6, Hal.378-384.
Deliana, Melda. 2013. Tatalaksana Kejang Demam Pada Anak. Sari Pediatri,Vol
4 No 2,Medan
Djamaludin. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita (cetakan 1).
Jakarta : Wahyu Media
Drucker, R., 2009. Do Antipyretics Prevent Febrile Seizures.Journal Watch
Pediatrics and Adolescent Medicine.0kt 2009.
Fuadi, Bahter T, Wijayahadi N. 2012.Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam
pada Anak. Seri Pediatri.
Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2006.Konsesnsus Penatalaksanaan Kejang
Demam. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2013.Kejang Demam: Tidak Seseram yang
Dibayangkan. Diunduh dari:
http://idai.or.id/publicarticles/klinik/keluhan-anak/kejang-demam-
tidak-seseram-yang- dibayangkan.html
Karande S. 2007. Febrile Seizures: A Review for Family Physicians. Indian Jurnal
Of Medical Science.
Kemenkes RI. 2012.Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Meadow, R., dan Simon Newell., 2007.Lecture Notes Pediatrika. Edisi Ketujuh.
Erlangga, Jakarta.
Nurindah D, Muid M, Retoprawiro S. 2014.Hubungan antara kadar tumor necro
sis factor-alpha (TNF-α) plasma dengan kejang demam sederha
na pada anak. Jurnal kedokteran Brawijaya.
Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S.2010. Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
Riyadi, 2013.Asuhan Keperawatan Pada Anak.Yogyakarta : Graha Ilmu
Schwartz, M, W., 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Vebriassa et al., 2013. Hubungan antara Riwayat Kejang pada Keluarga dengan
Tipe Kejang Demam dan Usia Saat Kejang Pertama Bagian Ilm
u Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Ma
da - RSUP. Dr. Sardjito, Yogyakarta
WHO., 2002. EPILEPSY: A manual for Medical and Clinical Officers in Africa.
Yunita, Vivit Erdina, Afdal, Iskandar Syarif. 2012. Gambaran Faktor yang
Berhubungan dengan Timbulnya Kejang Demam Berulang pada
Pasien yang Berobat di Poliklinik Anak RS.DR.M.Djamil Padang
Periode 2010-Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas 2016.