Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN
KEJANG DEMAM PADA ANAK

Dosen Pengampu:
Indriate,S.Kp.,M.MKes.
Di Susun Oleh:
Kelompok 02
Reguler B
1. Aisyah Dita Agustin (P27820721045)
2. Elda Fanizah Puspitasari (P27820721052)
3. Gifrania Putrihany (P27820721057)
4. Khusnul Lailyah (P27820721062)
5. Nadhira Rullistyana (P27820721067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TINGKAT 2 SEMESTER 3
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Asuhan Keperawatan Kejang Demam Pada Anak

Disusun Oleh : 1. Aisyah Dita Agustin (P27820721045)


2. Elda Fanizah Puspitasari (P27820721052)
3. Gifrania Putrihany (P27820721057)
4.Khusnul Lailyah (P27820721062)
5.Nadhira Rullistyana (P27820721067)

Jurusan : Keperawatan
Prodi : Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Terapan Keperawatan

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang kami selesaikan
adalah benar. Dengan ini kami menyatakan penulisan makalah dengan judul “Asuhan
Keperawatan Kejang Demam Pada Anak” telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang
ditetapkan oleh Ibu Dosen.

Surabaya, 10 Oktober 2022

Yang Membuat Pernyataan Yang Memberi Pengesahan

(Kelompok 02) (Indriate,S.Kp.,M.MKes.)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Asuhan Keperawatan
Kejang Demam Pada Anak"
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Indriate,S.Kp.,M.MKes..
Selaku dosen mata kuliah Keperawatan Anak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman - teman
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran Keperawatan Anak mengenai
Asuhan Keperawatan Kejang Demam Pada Anak . Bagi mahasiswa untuk lebih memahami
mengenai Asuhan Keperawatan pada pasien anak kejang demam.
Kami selaku penyusun menyadari adanya kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab
itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan. Kami juga berharap semoga makalah ini mampu
memberikan pengetahuan tentang bagaimana melakukan tindakan asuhan keperawatan kejang
demam pada anak sesuai dengan standar operasional prosedur

Surabaya, 10 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Definisi Ileus Paralitik..............................................................................................4
2. 2 Etiologi Ileus Paralitik..............................................................................................5
2. 3 Patofisiologi Ileus Paralitik.......................................................................................6
2. 4 Klasifikasi Ileus Paralitik..........................................................................................7
2. 5 Manifestasi Klinis Ileus Paralitik.............................................................................9
2. 6 Pemeriksaan Penunjang Ileus Paralitik..................................................................9
2. 8 Pathway....................................................................................................................12
2.9 Asuhan Keperawatan Obstruksi Paralitik Ileus..................................................13
2.9.1 Pengkajian........................................................................................................13
2.9.2 Diagnosa Keperawatan....................................................................................15
2.9.3 Intervensi Keperawatan..................................................................................15
2.9.4 Implementasi Keperawatan............................................................................22
2.9.5 Evaluasi.............................................................................................................23
BAB III PENUTUP..................................................................................................................24
1.1 Kesimpulan..............................................................................................................24
1.2 Saran.........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kejang Demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering ditemukan
pada anak hal ini terutama pada usia 6 bulan hingga 4 tahun (Yulianingsih, 2017).
Bangkitan kejang demam berhubungan dengan usia tingkat suhu serta kecepatan
peningkatan suhu, termasuk faktor hereditas juga memiliki peran pada bangkitan
kejang demam. Dimana pada anggota keluarga penderita memiliki peluang untuk
mengalami kejang lebih banyak di bandingkan dengan anak normal(Sodikin, 2012).
Kejang demam dibedakan menjadi dua jenis yaitu kejang demam simpleks dan
kejang demam kompleks. Kejang demam simpleks ialah kejang yang berlangsung
singkat, kurang dari 15 menit, umumnya akan berhenti sendiri dan tidak berulang
dalam waktu 24 jam. Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh
kejang demam (Yulianingsih, 2017). Kejang Demam Kompleks ialah adalah kejang
yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dan di
antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada 8% kejang
demam. Kejang fokal merupakan kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang
didahului kejang parsial. Kejang Demam Kompleks khususnya kejang demam fokal
dapat menimbulkan terjadinya epilepsi dan trauma pada otak. Sekitar 2-5% anak
dengan kejang demam mengalami terjadinya epilepsi dikemudian hari (Yulianingsih,
2017)
WHO (World Health Organization) memperkirakan pada tahun 2015 terdapat
lebih dari 18,3 juta penderita kejang demam dan lebih dari 154 ribu diantaranya
meninggal. Insiden dan prevalensi kejang demam di Eropa pada tahun 2016 berkisar
2-4%, di Asia prevalensi kejang demam lebih besar yaitu 8,3-9,9% pada tahun yang
sama (Angelia et al., 2019). Negara lain insiden kejang demam bervariasi seperti
Jepang 8,8%, Guam 14%, India 5-10%. Amerika serikat inisden kejang demam
mencapai 2%-5% pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun. angka kejadian kejang
demam di asia dilaporkan lebih tinggi dari amerika yaitu sebesar 8,3% - 9,9%, sekitar
80%-90% dari sejumlah kejadian kejang demam di asia adalah kejang demam
sederhana (Fuadi, Fuadi, Bahtera, Tjipta, Wijayahadi, 2016). Angka kejadian kejang
demam di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 2- 5% dengan 85% yang disebabkan
oleh infeksi saluran pernafasan. Tahun 2017, sebesar 17,4% anak mengalami kejang

1
demam dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 dengan kejadian kejang sebesar
22,2%. Kejang demam dapat mengakibatkan perasaan ketakutan yang berlebihan,
trauma secara emosi dan kecemasan pada orang tua, sekitar 25-50%anak kejang
demam mengalami bangkitan kejang demam berulang. Pengalaman pertama orang tua
saat melihat anak kejang demam akan menimbulkan ketakutan pada orang tua, hal ini
menjadi masalah dan sangat mengganggu.(Angelia et al., 2019).

Ileus obstruksi merupakan


salah satu kasus yang
dapat menimbulkan
komplikasi serius sehingga
sangat memerlukan
penangangan dini dan adekuat.
Ileus obstruksi yang
disebabkan karena adanya
sumbatan dapat terjadi pada
usus
halus maupun usus besar dan
terdiri dari 2 tipe yaitu
obstruksi yang terjadi secara
2
mekanik maupun non
mekanik. Obstruksi mekanik
terjadi karena usus terblok
secara fisik sehingga isi dari
usus tersebut tidak bisa
melewati tempat obstruksi.
Hal ini bisa disebabkan oleh
banyak faktor salah satunya
seperti volvulus (usus
terpuntir) yang dapat terjadi
karena hernia, pertumbuhan
jaringan abnormal, dan
adanya benda asing dalam usus
(Manaf, 2010).
Ileus obstruksi merupakan
salah satu kasus yang
dapat menimbulkan
3
komplikasi serius sehingga
sangat memerlukan
penangangan dini dan adekuat.
Ileus obstruksi yang
disebabkan karena adanya
sumbatan dapat terjadi pada
usus
halus maupun usus besar dan
terdiri dari 2 tipe yaitu
obstruksi yang terjadi secara
mekanik maupun non
mekanik. Obstruksi mekanik
terjadi karena usus terblok
secara fisik sehingga isi dari
usus tersebut tidak bisa
melewati tempat obstruksi.

4
Hal ini bisa disebabkan oleh
banyak faktor salah satunya
seperti volvulus (usus
terpuntir) yang dapat terjadi
karena hernia, pertumbuhan
jaringan abnormal, dan
adanya benda asing dalam usus
(Manaf, 20
Salah satu penanganan pada pasien dengan permasalahan ileus paralitik adalah dengan pembedahan
laparotomi, penyayatan pada dinding abdomen atau peritoneal (Fossum, 2002). Gangren dan
perforasi adalah komplikasi yang menunggu jika permasalahan semakin berat, maka pasien yang
sudah di diagnosa ileus paralitik harus siap dilakukan tindakan pembedahan karena keterlambatan
pembedahan menyebabkan berbagai masalah pada organ cerna, diantaranya perforasi appendiks,
peritonitis, pileflebitis, dan bahkan kematian
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah ini yaitu :
1 Bagaimana asuhan keperawatan kejang demam pada anak?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini diharapkan dapat
1 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai materi apa itu Ileus Paralitik
2 Untuk mengetahui bagaimana etiologi Ileus Paralitik
3 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai apa saja patofisiologi Ileus
Paralitik
4 Untuk mengetahui apa saja klasifikasi pada Ileus Paralitik
5 Untuk mengetahui apa saja manifestasi klinis pada Ileus Paralitik
6 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai bagaimana pemeriksaan
penunjang Ileus Paraltik

5
7 Menambah pengetahuan mengenai bagaimana tindakan penatalaksanaan pada
Ileus Paralitik
8 Untuk Mengetahui bagaimana pathway Ileus Paralitik
9 Menambah pengetahuan mengenai tindakan asuhan keperawatan pada Obstruksi
Ileus Paralitik yang benar

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai,maka makalah ini diharapkan mempunyai
manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.Adapun manfaat
makalah ini adalah sebagai berikut:
1 Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan dan pembelajaran bagi pembaca untuk
mengetahui tentang materi apa itu kejang demam pada anak dan juga asuhan
keperawatan kejang demam pada anak
2 Hasil makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan evaluasi terkait asuhan
keperawatan kejang demam pada anak

Anda mungkin juga menyukai