KEPERAWATAN ANAK
MAKALAH KEJANG DEMAM
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “kejang demam anak” tepat
pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah membantu kami khususnya Dosen mata kuliah keperawatan anak dan
terima kasih kepada teman- teman kelompok atas kerja samanya untuk menyelesaikan
makalah ini hingga selesai.
kami harap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pegalaman
bagi para pembaca. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempuran. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik
dan saran,mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun dan demi
kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................3
2.1 Pengertian.................................................................................................................
2.2 Klasifikasi Kejang Demam.......................................................................................
2.3 Tanda dan Gejala......................................................................................................
2.4 Etiologi Kejang Demam...........................................................................................
2.5 Patofisiologi Kejang Demam....................................................................................
2.6 Manifestasi Klinis.....................................................................................................
2.7 Penatalaksanaan Kejang Demam..............................................................................
2.8 Penatalaksanaan keperawatan...................................................................................
2.9 Komplikasi Kejang Demam.....................................................................................
2.10 Pemeriksaan Penunjang Kejang Demam........................................................
2.11 Pertolongan Pertama Kejang Demam.............................................................
BAB III...............................................................................................................................12
TINJAUAN KASUS...........................................................................................................12
3.1 Pengkajian................................................................................................................12
3.2 ANALISA DATA...................................................................................................
3.3 Diagnose keperawatan............................................................................................
3.4 Intervesi..................................................................................................................
3.5 Implementasi Dan Evaluasi....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kejang demam sederhana kejang demam yang berlangsung singkat kurang dari
15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang berbentuk tonik dan klonik,
tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam (Wulandari &
Erawati,2016). Kejang demam sederhana merupakan 80% diantara seluruh kejang
demam (Gunawan,2012). Kejang demam yang tidak tepat penanganannya akan
1
berdampak buruk terhadap kesehatan.
Dampak kejang demam yang tidak teratasi dapat menyebabkan kerusakan sel
otak. Setiap kejang menyebabkan konstriksi pembuluh darah sehingga aliran darah
tidak lancar dan mengakibatkan peredaran O2 juga terganggu. Kekurangan O2 pada
otak akan mengakibatkan kerusakan sel otak dan dapat terjadi kelumpuhan sampai
retardasi mental bila kerusakannya berat (Ngastiyah, 2014). Untuk mencegah dampak
yang ditimbulkan maka perlu dilakukan upaya yang tepat dalam menurunkan demam
pada anak. Upaya dalam penanganan penurunan suhu tubuh dapat dilakukan dengan
cara pemberian kompres hangat. Kompres hangat dengan benar dapat menurunkan
demam lebih cepat (Ayu, 2015). Masalah kejang demam pada anak bukan hanya
terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara lain yang ada di dunia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Demam merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap masalah yang
terjadi dalam tubuh. Demam pada umumnya tidak berbahaya, tetapi bila demam tinggi
dapat menyebabkan masalah serius pada anak. Masalah yang sering terjadi pada
kenaikan suhu tubuh diatas 38ºC yaitu kejang demam (Ngastiyah, 2012 dalam (Regina
Putri, 2017).
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu 38℃
biasanya terjadi pada usia 3 bulan – 5 tahun. Sedangkan usia < 4 minggu dan pernah
kejang tanpa demam tidak termasuk dalam kategori ini. (Ridha,2017). Kejang demam
yang sering disebut step, merupakan kejang yang terjadi pada saat seorang bayi ataupun
anak mengalami demam tanpa infeksi sestem saraf pusat yang dapat timbul bila seorang
Jadi bedasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kejang demam adalah
bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38℃) yang
disebabkan oleh proses ekstrakranium terutama pada anak umur 3 bulan- 5 tahun.
3
1) Dikeluarga penderita tidak ada riwayat epilepsy
3) Serangan kejang demam yang pertama terjadi antara usia 6 bulan – 6 tahun
perkembangan
b. Bila kejang tidak memenuhi kriteria tersebut diatas, maka golongan sebagai
Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Saat kejang, anak akan
terlihat aneh untuk beberapa saat, hilang kesadaran, tangan dan kaki kaku, tersentak-
sentak atau kelojotan, dan mata berputar-putar sehingga hanya putih mata yang
terlihat. Anak tidak responsive untuk beberapa waktu, napas akan terganggu dan kulit
akan tampak lebih gelap dari biasanya. Namun, tidak seberapa lama kemudian, anak
selanjutnya. Keadaan ini sangat penting terutama pada kejang yang sulit diatasi atau
kejang berulang. Etiologi kejang yang tersering pada anak dapat dilihat
4
Tabel 1
Etiologi Kejang pada Anak
Dikutip dari: Schweich Pj, dkk. Oski’s pediatrics,1999. Dalam (Pudjiadi, et al, 2011)
sebanyak 20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai
65% dari seluruh tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 15%. Pada
dari membran sel neuron. Dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion Kalium
5
maupun ion Natrium melalui membran tadi, akibatnya terjadinya lepasan muatan
listrik. Lepasan muatan listrik ini dapat meluas ke seluruh sel maupun membran sel
mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung pada tinggi atau rendahnya
kejadian kejang pada suhu 38ºC, anak tersebut mempunyai ambang kejang yang
rendah, sedangkan pada suhu 40º C atau lebih anak tersebut mempunyai ambang
kejang yang tinggi. Dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa terulangnya kejang
demam lebih sering terjadi pada ambang kejang yang rendah (Ngastiyah, 2007).
umum yang sering dijumpai adalah mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip,
kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan saat kejang anak tidak
sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah. Setelah kejang anak
sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri dalam waktu kurang
dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam (Soebadi, 2015).
1) Penatalaksanaan medis
(1) Bila pasien datang dalam keadaan kejang, obat pilihan utama yaitu
diazepam untuk memberantas kejang secepat mungkin yang diberikan
secara intravena.
(2) Untuk mencegah edema otak, berikan kortikosteroid dengan dosis 20-30
mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis atausebaliknya glukortikoid misalnya
6
deksametazon 0,5-1 ampul setiap 6 jam.
2.8 Penatalaksanaan keperawatan
3) Kelainan anatomis di otak Serangan kejang yang berlangsung lama yang dapat
menyebabkan kelainan di otak yang lebih banyak terjadi pada anak baru berumur
4 bulan - 5 tahun.
sakit yang memerlukan bantuan medis dasar. Medis dasar yang dimaksud disini
adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki orang
9
untuk mencagah terjadinya kejang pada anak demam adalah segera memberi obat
10
penurun panas, kompres air biasa atau hangat yang diletakkan di dahi, ketiak, dan
lipatan paha. Beri anak banyak minum dan makan makanan berkuah atau buah-
buahan yang banyak mengandung air, bisa berupa jus, susu, teh, dan minuman
lainnya. Jangan selimuti anak dengan selimut tebal, selimut dan pakaian tebal dan
tertutup justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan. Ketika
terjadi kejang dan tidak berhenti setelah lima menit, sebaiknya anak segera dibawa ke
fasilitas kesehatan terdekat. Jika anak pernah mengalami kejang demam di usia
kejang adalah:
3) Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan
7) Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan
berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu
11
8) Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu
tubuh lebih dari 40 derajat Celsius, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal,
kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan.
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
I. Identitas klien
Nama : An. F
Umur : 5 th
Suku : Minang
Agama : Islam
Umur : 40 th
Pekerjaan : IRT
13
II. Alasan masuk
berbetuk cair , Batuk (-), kemudian di rujuk kerumah sakit melalui IGD.
Ibu klien mengatakan kejang sudah tidak ada lagi sejak masuk RS.
kejang berulang.
TTV: S : 36,80 C . N: 82 x / i , P: 23 x / i.
demam.
14
2) Riwayat kesehatan dahulu
IV. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki- laki
15
V. Data tumbuh kembang
Riwayat kehamilan
Ibu klien mengatakan masa gestasi cukup bulan, tidak ada masalah
selama kehamilan.
Jenis persalinan normal, klien lahir dengan BB saat lahir 3200 gr dan
PB 50 cm.
Imunisasi
Polio)
o Perkembangan sosial
o Perkembangan motorik
- Motorik halus
- Motorik kasar
aktif.
16
VI. Pemeriksaan Fisik
BB dan PB : 15,5 kg / 60 cm
Tanda-Tanda Vital :
Tekanan darah :-
Nadi : 82 x/i
Pernafasan : 23 x/i
Suhu : 36,8 ºC
Kekuatan otot :
55555555
55555555
Head to Toe
1. Kepala
Mata
17
Simetris kanan & kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ihterik,
Telinga
Daun telinga normal, simetris kiri dan kanan, tidak terdapat serumen,
Hidung
Rongga hidung lengkap, tidak ada secret, tidak ada cuping hidung.
ada.
2. Leher
3. Thorak
Paru-paru
P : Sonor
Jantung
18
A : Normal/ tidak ada kelainan.
4. Abdomen
bekas operasi.
P : Terdengar hipertimpani.
5. Punggung
Simetris, tidak ada kelainan tulang, tidak terdapat lesi atau luka
dekubitus.
6. Integumen
Kulit tampak sedikit kering, tidak ada luka decubitus, warna kulit sawo
matang.
7. Ekstremitas
Lengkap atas & bawah, simetris kiri & kanan, pada ekstremitas kiri atas
8. Genitalia
19
VII. Data Biologis
1. Makanan
-menu Nasi ,lauk pauk + ML
sayuran
-porsi 1 piring 1 piring kecil
-pantangan Tidak ada Tidak ada
2 Minuman
-jumlah 3-5 gelas/ hari 2-3 gelas/ hari
-pantangan Tidak ada Tidak ada
3 Eliminasi
BAB
-frekuensi 1x sehari 4-6x sehari
-warna Kuning Kuning
kecoklatan kehijauan
-Bau Khas Khas
-konsistensi Padat lunak
-kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAK
-frekuensi 4-5 x sehari 3- 4 x sehari
-warna Kuning jernih Kuning pekat
-bau Pesing Pesing
-konsistensi Cair Cair
-kesulitan Tidak ada Tidak ada
4 Istirahat dan tidur
-waktu tidur Malam Siang dan
malam
-lama tidur 8-10 jam sehari 5-6 jam
20
sehari
-kesulitan Tidak ada Tidak ada
5 Personal hygiene
-mandi 2x sehari Di lap saja
-cuci rambut Setiap mandi Tidak ada
Klien tidak ada alergi terhadap cuaca dingin, cuaca panas dan makanan
yang di alami klien saat ini, keluarga juga sering bertanya tentang
X. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboraturium
- HGB : 14,3
- RBC : 5,49
- HCT : 41,0
21
- Kalium : 3,73
- Natrium : 132,5
- Khlorida : 41,0
- Warna : Hijau
- Konsitensi : Lunak
- PH : 6,0
- Benda keton +
- BJ :1.020
Paracetamol
1) Data subjektif
22
Ibu klien mengatakan klien selama sakit susah untuk diberi minum
air putih.
kejang berulang.
demam.
Ibu klien mengatakan kejang sudah tidak ada lagi sejak masuk RS.
2) Data objektif:
TTV: S : 36,80 C. N: 82 x / i , P: 23 x / i.
23
Ibu klien sering bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
dalam menjawabnya.
DO:
• Klien tampak tidak mau
minum air.
• Frekuensi BAK 3-4 x/ hari.
• Klien tampak sudah mau makan
bubur dan roti.
• Mukosa bibir kering.
24
2. DS:
Defisit perawatan diri
• Ibu klien mengatakan selama
sakit klien tidak ada dimandikan
DO:
• Ibu klien terlihat sering
bertanya-tanya.
• Saat di tanya tentang
penyakit kejang demam,
ibunya kurang tahu dalam
menjawabnya.
• Klien tampak tidak banyak
rewel lagi.
• Klien tampak sudah bisa
tertawa.
25
3.3 Diagnose keperawatan
3.4 Intervesi
26
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan - Kaji tinggkat pendidikan
3. Kurang pegetahua Tujuan :
1. Resiko kurang Tujuan : - Pantau tanda-tanda
berhubugan dengan Pengetahuan
Kebutuhan anakcairanmeningkat.
terpenuhi. keluarga
vital. klien
volume
kurang informasi cairan Kriteria
Kriteria hasil:
hasil: -- Anjurkan
Kaji tingkat
klien pengetahuan
- Mukosa bibir tidak kering.
tentang penyakit
tubuh yang
berhubungan - Keluarga mengerti keluarga klien.
memakan makanan
dialami anaknya yang tidak
dengan intake dengan proses penyakit
- Jelaskan pada keluarga klien
mengandung serat.
cairan yang tidak kejang demam, tentang penyakit kejang demam
- Berikan makanan
melalui
yang penkes.
lunak.
adekuat. - keluarga klien tidak
- Berikan cairan
bertanya lagi tentang
- melalui
Beri kesempatan
infus. pada keluarga
penyakit, perawatan dan
untuk menanyakan
- Anjurkan klien hal yang
kondisi klien banyak minum.
belum dimengerti
- Pantau intake dan
output.
- Lakukan personal
2. Defisit perawatan diri Tujuan : hygine.
.setelah dilakukan tindakan - Pantau kebersihan
keperawatan selama 1x 24 kuku
jam diharapkan klien - Pantau integritas
kulit
mampu melakukan
perawatan diri secara
mandiri dengan Kriteria
hasil:
- Mampu melakukan
aktifitas fisik dan
pribadi secara
mandiri.
- Mampu
membersihkan tubuh
secara mandiri
- Mampu merawat
mulut, gigi secara
mandiri.
27
3.5 Implementasi Dan Evaluasi
28
2 Kamis, 2 10.00WIB - Melakukan personal hygine 10.30WIB S:
07 juni 2018 dengan memandikan klien • Ibu klien mengatakan
dengan menggunakan Alat- selama sakit klien tidak
alat seperti handuk, sabun, ada dimandikan.
waslap, selimut mandi, • Ibu klien mengatakan
celemek, pakaian ganti klien, klien tampak kotor.
baskom 2 berisi air hangat ,
O:
perlak.
• Badan klien tampak kotor
- Melakukan kebersihan kuku
• Baju klien tampak kotor
dengan melakukan memotong
• ADL tampak dibantu
kuku klien, alat yang
digunakan cepit kuku, A:
kom,perlak, baskom kecil yg Masalah sebagian
berisi air hangat, teratasi dengan memandikan
waslap,dengan cara merendam klien
kuku klien terlebih dahulu
selama 5 menit, setelah itu
P:
keringkan kuku klien terlebih
- Intervensi dilanjudkan
dahulu baru dipotong. dengan tindakan
selanjudnya
- Memantau integritas kulit jika
kulit klie kering maka kita
lakukan Tindakan seperti
mengelap badan klien
29
3 Kamis, 3 11.00WIB - Mengkaji tinggkat 11.30WIB S: .
07 juni 2018 pendidikan keluarga • Ibu klien mengatakan
klien dengan takut penyakit anaknya
menanyakan ibu klien kambuh lagi.
pendidikan terakhir nya, • Ibu klien mengatakan
ibu klie hannya tamat tidak tahu betul tentang
SMP. penyakit kejang demam.
- Mengulang kembali • Ibu klien mengatakan
tingkat pengetahuan panas badan anaknya
keluarga klien, dengan sudah berkurang.
menanyakan apakah • Ibu klien mengatakan
keluarga klien tahu kejang sudah tidak ada
tentang penyakit anaknya lagi sejak masuk RS
dan ibu klien mejawab
O:
tidak tau dengan
• Ibu klien terlihat sering
penyakit anaknya
bertanya-tanya.
terseburt.
- menjelaskan pada • Saat di tanya tentang
penyakit kejang demam,
keluarga klien tentang
ibunya kurang tahu
penyakit kejang demam
dalam menjawabnya.
melalui penkes atau
dengan cara melakukan A:
30
NO TANGGAL NO JAM IMPLEMENTASI JA EVALUASI
M
DX
1 Jumat, 1 09.00WIB - Menganjurkan ibu klien agar 09.10WS :
IB
07 juni 2018 banyak memberi anaknya • Ibu klien mengatakan
minum air putih dengan klien sudah mau
menyuruh minum sebanyak 8 minum air putih
gelas dalam sehari. sesering mungkin.
- Melakukan TTV • Ibu klien mengatakan
S : 36,80 C. nafsu makan anaknya
N: 82 x / i , sudah ada.
P: 23 x /i.
O:
- Memberikan makanan
yang seperti • Klien tampak mau
nasi,kentang dan sup minum air.
- melakukan pemberian cairan infus • Diare sudah tidak ada
KAEN 1B 10 tetes lagi
- Memantau intake dan output • Klien tampak sudah mau
dengan intake menghitung cairan makan bubur dan roti.
masuk,banyak klien minum 3 A:
gelas dalam sehari dan output
banyak urine pasien yg keluar 300 • Masalah sebagian
cc. teratasi.
P:
• intervensi dihentikan
karena klien diizinkan
pulang oleh dokter jam
10.00 wib .
31
- Melakukan personal hygine 10.30 WIB S:
2 Jumat, 2 10.00WIB
dengan memandikan klien • Ibu klien
07 juni 2018
dengan menggunakan Alat- mengatakan klien
alat seperti handuk, sabun, sudah membersihkan
waslap, selimut mandi, badan klien meskipun
celemek, pakaian ganti hannya dilap saja.
klien, baskom 2 berisi air • Ibu klien
hangat , perlak. mengatakan klien
- Malakukan kebersihan tampak sudah bersih
kuku dengan melakukan O:
memotong kuku klien, alat
yang digunakan cepit kuku, • Badan klien tampak
kom,perlak, baskom kecil yg bersih
berisi air hangat, • Baju klien
waslap,dengan cara
merendam kuku klien tampak sudah diganti
terlebih dahulu selama 5 setiap dibersihkan
menit , setelah itu keringkan
A:
kuku klien terlebih dahulu
baru dipotong. - Masalah teratasi
- Memantau integritas kulit
P:
jika kulit klie kering maka
kita lakukan tindakan seperti - Intervensi
mengelap badan klien
dihentikan karena
klien diizinkan
pulang oleh dokter
jam 10.00 wib
32
3 11.00 - Mengulang kembali tinggkat 11.30WIB S: .
3. Jumat, WIB pendidikan keluarga klien • Ibu klien mengatakan
07 juni 2018
dengan menanyakan ibu sudah mulai tahu
klien pendidikan terakhir kejang demam.
nya, ibu klien hannya tamat • Ibu klien mengatakan
SMP. panas badan anaknya
- Mengulang kembali tingkat sudah berkurang.
pengetahuan keluarga klien,
dengan menanyakan apakah • Ibu klien mengatakan
keluarga klien tahu tentang
kejang sudah tidak ada
penyakit anaknya dan ibu
klien mejawab tidak tau lagi sejak masuk RS
dengan penyakit anaknya
terseburt. O:
- menjelaskan pada keluarga
klien tentang penyakit kejang • Saat di tanya tentang
demam melalui penkes atau penyakit kejang demam,
dengan cara melakukan
peyuluhan kepada keluar ibunya sudah tahu dalam
- memberi kesempatan pada menjawabnya.
keluarga untuk menanyakan
hal yang belum dimengerti. A:
P:
• Intervensi dihentikan
karena klien diizinkan
pulang oleh dokter jam
10.00 wib. tentang
penyakit
33
DAFTAR PUSTAKA
34